KELOMPOK MASYARAKAT
Guru
1. Nama
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Agama
5. Etnis
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Layanan kesehatan dan social
4. Komunikasi
5. Keamanan dan transportasi
6. Politik dan pemerintahan
7. Ekonomi
8. Rekreasi
2) Ruang guru
a) Atap
b) Dinding
c) Lantai
d) Ventilasi dan
pencahayaan
3)Kamar mandi
a) Atap
b) Dinding
c) Lantai
d) Ventilasi dan
pencahayaan
e) Bak mandi
f) Sabun
Keberadaan g) gayung
fasilitas publik Observasi Observasi dan
(yang disediakan staf guru
untuk siswa) 1. Area Belajar
Ada/ Tidak Ada
2. UKS
Ada/ Tidak Ada
3. Kantin
Ada/ Tidak Ada
4. Toilet
Ada/ Tidak Ada
5. Pos Satpam
Ada/ Tidak Ada
6. Mushola
Ada/ Tidak Ada
7. Tempat Parkir
Ada/ Tidak Ada
Observasi Observasi
Kebersihan Apakah ada tempat sampah di lingkungan
Lingkungan sekolah? sekolah
Apakah ada jumat bersih di
sekolah?
Bagaimana sanitasi di
lingkungan sekolah?
Apakah ada jadwal piket
untuk murid?
Pendidikan Kurikulum 1. Bagaimana kurikulum Wawancara
yang digunakan di SMA
ini?
2. Apakah murid mengikuti
pembelajaran dengan baik?
3. Apa saja pembelajaran
tentang di SMA?
1. Pelaksanaan Trias
Keberdayaan
UKS
UKS
2. Keberadaan perawat
kesehatan sekolah
3. Program Health
Promoting School
4. Keberadaan poster
kesehatan
5. Keberadaan poster
cara cuci tangan
6. Ketersediaan kotak
P3K
7. Ketersediaan kotak
P3K
8. Persedian obat-obatan
di UKS
Komunikasi Komunikasi Guru 1. Bagaimana
antara Murid komunikasi antara
murid dan guru?
Komunikasi 2. Bagaimana
Orang Tua komunikasi orangtua
dengan Guru dengan guru?
3. Bagaimana pola
Pola komunikasi
komunikasi orang tua
orang tua dengan
dengan murid?
Murid
A. CORE
1. Data Demografi
Identitas siswa dan guru
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tinggi Badan
d. Berat Badan
e. Agama
f. Etnis
2. Community History
a. Kapan berdirinya SMA?
SMA XXX Malang yang terletak di Jalan Sumber Sari, 26A/274, kota Malang.
Sekolah ini dibangun oleh Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1978.
Memiliki 1 ruang kepala sekolah termasuk TU, 4 ruang kelas, 1 ruang kosong
yang dijadikan aula, 1 ruang (kantor guru, Kantin, UKS dan perpustakaan), 3
kamar mandi, 5 keran untuk mencuci tangan, 1 ruang untuk TPA, halaman untuk
bermain murid. Sekolah ini memiliki luas 636 M² x 450 M².
b. Pernah berprestasi dalam kegiatan apa saja?
SMA XXX Malang memiliki banyak kegiatan ekstra-kulikuler di tahun 2015 -2019
SMA XXX malang menjadi peraih juara 1 Olimpiade MIPA sejawa Timur.
c. Apakah siswa mampu bersosialisasi dengan baik?
Siswa-Siswi SMA XXX Malang selalu diberikan waktu selama istirahat untuk
bersosialisasi dengan teman-temannya.
d. apakah siswa selalu sarapan pagi?
Berdasarkan data yang didapatkan dari siswa SMA XXX yaitu kelas IPAdan IPS
sebanyak 82% murid yang sarapan dan sebanyak 18% murid yang tidak sarapan.
e. Apakah di sekolah di sediakan tempat cuci tangan dan sabun ?
Dari hasil wawancara murid SMA XXX Malang mengatakan telah mengrti langkah
cuci tangan tetapi ketika diminta mempraktekkan cuci tangan 6 langkah mereka tidak
tahu.
B. SUB SISTEM
1. Lingkungan Fisik
Keadaan umum sekolah
Dari hasil observasi, lingkungan fisik SMA XXX Malang dapat diperoleh hasil
yaitu : keadaan umum sekolah cukup baik, sumber air berasal dari PDAM, sanitasi
pengaliran air dilingkungan sekolah cukup baik, tempat sampah dilingkungan
sekolah sudah baik, sampah diambil oleh petugas kebersihan dan pemilihan sampah
di sekolah tidak dibedakan antara sampah basah dan kering. Dan tempat sampanya
sendiri sudah terdapat di setiap sudut ruang kelas.
Kondisi murid tampak baik mereka selalu datang ke sekolah seblum bel masuk.
Penampilan murid tampak rapi, bagi murid putri seluruhnya memakai kerudung dan
memasukkan baju ke dalam rok sekolah. Memakai kaos kaki dan bersepatu. Dan
untuk murid laki-laki memakai kopyah, memasukkan baju kedalam celana sekolah,
memakai kaos kaki dan bersepatu. Staff guru juga tampak baik penampilan rapi
memakai seragam sesuai jadwal yang telah di tentukan.
Sekolah setiap bagian-bagiannya di tata dengan rapi, mulai dari penempatan pot
bunga yang rapi, taman bermain anak-anak yang rapid an tempat mencuci tangan
yang sudah tertata. Halaman sekolah setiap pagi digunakan untuk senam dan disiang
hari digunakan untuk bermain anak-anak. Setiap bagian ataupun sudut-sudut
sekolah ini dapat dimafaatkan dengan cukup baik.
Kondisi ruang UKS
Kondisi ruang UKS hanya terdapat poster kesehatan dan P3K. UKS tersebut
belum memiliki perawat kesehatan. Apabila ada murid yang sakit biasanya guru
langsung menanganinya sendiri. Di SMA XXX Malang juga memiliki 1 aula yang
terdapat di lantai 2 dengan kondisi ruangan yang baik, rapid an nyaman sehingga
dapat digunakan oleh guru dan wali murid ketika ada acara SMA XXX Malang. Sekolah
mempunyai 1 kantin yang bergabung denga perpustakaan dan UKS. Kantin sekolah
menjual jajanan dan minuman untuk jenis-jenis makanannya pun berupa snack,
permen, susu dan beberapa lainnya. Didepan sekolah juga terdapat penjual jajanan
dan mainan. Semua makanan di kantin di tutup dengan rapi.
2. Pendidikan
Misi:
7. Ekonomi
Uang Saku Murid
Berdasarkan dari hasil pembagian kuisioner yang diberikan pada orang
tua dengan pengambilan sampel kelas A dan B, rata-rata uang saku murid TK
Aisyiyah 24 Malang sebagai berikut:
Tabel 3.13 Uang Saku Murid
Uang saku Jumlah
Tidak ada uang 12
saku
< 20.000 100
20.000 – 50.000 248
8. Rekreasi
SMA XXX Malang mengadakan rekreasi setiap ada event tetapi rekreasi
diadakan tergantung dengan kegiatan sekolah dan tema yang di buat oleh SMA
XXX Malang pada saat itu.
Skenario
Perawat profesi ners 21 UMM melakukan pengkajian di SMA XXX, dari data awal di
dapatkan dari dokumen sekolah di ketahui bahwa SMA XXX terdiri dari 360 siswa, terdiri
dari 6 kelas yaitu IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPS 1, IPS 2 dan IPS 3. Dimana jumlah murid IPA1 sebanyak
50 anak dan IPA 2 sebanyak 16 anak. Agama yang dianut seluruh murid SMA XXX dan beserta
gurunya adalah agama islam. Dari data DINKES Malang diketahui bahwa SMA XXX
Malang hasil wawancara dengan kepala sekolah menyampaikan bahwa SMA XXX ini
memiliki masalah kesehatan, yaitu pemeliharaan PHBS yang kurang, kurangnya pengetahuan
akan kebersihan, kurangnya penyelesaian masalah yang tidak memuaskan untuk memenuhi
tuntutan atau kebutuhan masyarakat. SMA XXX Malang yang terletak di Jalan Sumber Sari,
26A/274, kota Malang. Sekolah ini dibangun oleh Muhammadiyah yang berdiri pada tahun
1978. Memiliki 1 ruang kepala sekolah termasuk TU, 4 ruang kelas, 1 ruang kosong yang
dijadikan aula, 1 ruang (kantor guru, Kantin, UKS dan perpustakaan), 3 kamar mandi, 5 keran
untuk mencuci tangan, 1 ruang untuk TPA, halaman untuk bermain murid. Sekolah ini memiliki
luas 636 M² x 450 M². Lingkungan fisik SMA XXX Malang dapat diperoleh hasil yaitu : keadaan
umum sekolah cukup baik, sumber air berasal dari PDAM, sanitasi pengaliran air dilingkungan
sekolah cukup baik, tempat sampah dilingkungan sekolah sudah baik, sampah diambil oleh
petugas kebersihan dan pemilihan sampah di sekolah tidak dibedakan antara sampah basah dan
kering. Dan tempat sampahnya sendiri sudah terdapat di setiap sudut ruang kelas.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DO :
- Tidak tersedia program untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi
komunitas
- Tidak tersedia program untuk
mencegah masalah kesehatan
komunitas
- Terdapat faktor fisiologis atau
psikologis yang menyebabkan
anggota komunitas menjalani
perawatan
- Terjadi masalah kesehatan yang
dialami komunitas
DS : Siswa masih banyak yang kurang Defisit Pengetahuan Kurang terpapar
paham tentang manajemen gaya Tentang Gaya Hidup Sehat informasi
hidup sehat. (D.0111)
DO :
- Tidak terdapat sarana informasi
(poster) mengenai cara mencuci
tangan yang benar
- Siswa tidak mengetahui cara cuci
tangan yang benar
- Siswa tidak mengetahui cara
mencuci tangan yang benar dan
waktu yang tepat untuk mencuci
tangan yang bersih dan benar.
1. Tingginya prevalensi siswa yang memiliki masalah dengan prilaku hidup bersih dan
sehat b/d kurangnya pengetahuan dan informasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
2. Tingginya prevalensi siswa yang tidak mengkonsumsi makanan sehat (snack makanan
ringan ) b/d ketidakpedulian orang tua terhadap kebutuhan nutrisi pada anak.
3. Terbatasnya akses ke pemberi pelayanan kesehatan b/d komunitas kurang puas
dengan program yang dijalankan
Aspek Urgency :
Aspek Seriousness:
Aspek Growth:
No Masalah U S G Total
1 Masalah A 2 2 2 6
2 Masalah B 0 1 0 1
3 Masalah C 1 0 1 2
Diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas adalah masalah A, masalah C, masalah B.
Rencana Tindakan Keperawatan Komunitas
No Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Intervensi Rencana Kegiatan Sumber Tempat sasaran waktu
1 Tingginya Setelah Setelah dilakukan Melakukan - Melakukan pendidikan Mahasiswa Ditengah Komunitas 6 November
prevalensi siswa dilakukan penyuluhan dan pentuluhan dan kesehatan tentang aula dan sekolah : 2020
yang memiliki penyuluhan praktik PHBS praktik langsung pentingnya perilaku mempraktek
Siswa Siswi
masalah dengan PHBS dan diharapkan bagaimana cara hidup bersih dan benar. kan di
SMA XXX
perilaku hidup praktik cuci siswa-siswi : melakukan cuci - Mendomentrasikan halaman
Malang
bersih dan sehat b/d tangan 7 tangan yang baik bagaimana cara sekolah
- Mengetahui
kurangnya langkah dan benar di melakukan cuci tangan
pengetahuan dan diharapkan cara menjaga kalangan siswa
pemeliharaan yang baik dan benar.
informasi tentang siswa mampu SMA XXX Malang
perilaku hidup meningkatkan PHBS.
bersih dan sehat kualitas - Melakukan
hygienitas cuci tangan
individu. yang baik dan
benar.
2 Tingginya Setelah Setelah dilakukan Melakukan Memberikan pendidikan Mahasiswa Di Aula lt Komunitas 6 November
penyuluhan atas SMA sekolah : 2020
prevalensi siswa diberikan penyuluhan kepada menu makanan apa saja
diharapkan XXX
yang tidak penyuluhan siswa-siswi akan orang tua untuk yang perlu dibawa anak Semua
memperoleh siswa-siswi
mengkonsumi kepada menu bekal apa saja ke sekolah sebagai bekal
kebutuhan nutrisi SMA XXX
makanan sehat orangtua yang baik. yang harus dibawa sehingga kebutuhan Malang
(snack makanan diharapkan oleh siswanya setiap nutrisi dapat terpenuhi. Orang tua
ringan ) b/d siswa akan hari agar kebutuhan siswa SMA
XXX
ketidakpedulian memperoleh nutrisi dapat
Malang
orang tua terhadap kebutuhan terpenuhi dengan
kebutuhan nutrisi nutrisi yang baik.
pada anak. baik.
3 Terbatasnya akses Setelah Setelah dilakukan Melakukan Memberikan pendidikan Mahasiswa Di dalam Komunitas 6 November
ke pemberi dilakukan penyuluhan penyuluhan kepada kesehatan apa saja yang ruang kelas sekolah : 2020
diharapkan SMA XXX
pelayanan penyuluhan guru untuk perlu diketahui saat masih Semua
siswa-siswi tidak Malang
siswa-siswi
kesehatan b/d tentang kesulitan dalam menerapkan anak remaja
SMA XXX
ketidakcukupan kesehatan menjalani program kesehatan Malang
program
petunjuk untuk diharapkan dikehidupan sehari-
perawatan
bertindak siswa mampu hari agar tujuan
meningkatkan kesehatan terpenuhi
program dengan baik.
kesehatan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Implementasi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
- Memberi penguatan dan motivasi kepada guru untuk
selalu memotivasi siswa agar selau mencuci tangan
dengan benar.
- Mengevaluasi keefektifan fungsi poster tentang cara
mencuci tangan yang baik.
2 Jumat, 13 November S:
2020
- Hasil wawancara dari anak SMA XXX Malang
didapatkan bahwa mereka sekarang sudah mulai
memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Dari pihak sekolah sudah melakukan kegiatan
pembuatan madding tentang makanan sehat untuk
anak bersama orang tua.
O:
Dilihat dari perkembangan anak SMA XXX Malang
sudah lebih menyukai makanan sehat setelah dilakukan
edukasi pada orang tua tentang makanan sehat.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Memberi penguatan dan motivasi kepada orang tua untuk
selalu memotifasi anak nya agar selalu membuatkan
makanan sehat untuk anak-anak agar kesehatannya tidak
terganggu dan selalu sehat.
3 Jumat, 13 November S:
2020
Hasil wawancara dari anak SMA XXX Malang
didapatkan bahwa mereka sekarang lebih sering
membersihkan kelas mereka, membuang sampah pada
tempatnya serta sering membersihkan lingkungan
disekitar mereka
- Siswa siswi mampu memilah sampah yang benar
O:
- Dilhat dari lingkungan sekolah serta setiap kelas
menjadi lebih bersih semenjak dilakukan edukasi
pemilihan sampah
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Memberi penguatan dan motivasi kepada guru
untuk selalu memotifasi siswa agar selalu menjaga
kebersihan lingkungan sekitar sekolah dan
lingkungan kelas agar selalu terlihat bersih dan
sehat.
JURNAL
Memberikan Pendidikan Menu Makanan Apa Saja Yang Perlu Dibawa Anak Ke Sekolah Sebagai
Bekal Sehingga Kebutuhan Nutrisi Dapat Terpenuhi.
Tujuan:
Untuk melihat pemahaman sasaran mengenai cemaran kimia dan kesehatan reproduksi
Populasi:
Siswa-siswi SMA Muhammadiyah Kota Tegal sebanyak 22 peserta
Intervensi :
Kegiatan pengabdian masyarakat peningkatan pemahaman remaja terhadap dampak
cemaran kimia pada jajanan diawali dengan penyebaran soal pre test kepada sasaran. Kegiatan
ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pemahaman sasaran mengenai cemaran kimia dan
kesehatan reproduksi. Pelaksanaan pre-test ini hanya diikuti oleh 17 peserta. Berdasarkan hasil
pre-test didapatkan hasil sebanyak 56,25% peserta memiliki pengetahuan tentang dampak
cemaran kimia yang rendah. Setelah dilakukan pre-test selanjutnya tim pelaksana memberikan
materi pertama yaitu mengenai bahaya cemaran kimia dan dampaknya. Dalam materi tersebut
peserta diberikan pengetahuan mengenai jenis bahan kimia yang banyak digunakan dalam
makanan khususnya jajanan cepat saji yaitu formalin, boraks dan rodhamin B. Ketiga bahan
tersebut merupakan bahan yang paling sering dan banyak ditemukan pada makanan terutama
jajanan yang dijajakan di sekolah. Penggunaan bahan tersebut dilakukan dengan alasan menekan
biaya produksi serta memperpanjang usia makanan saat diluar dari tempat penyimpanan
Selain diskusi, pemahaman peserta juga diuji melalui pelaksanaan post-test. Post-test
dilakukan menggunaan soal yang sama dengan pre-test. Hasil post test didapatkan adanya
peningkatan pengetahuan remaja terhadap dampak cemaran kimia pada kesehatan khususnya
kesehatan reproduksi.
Outcome:
Tabel Hasil Pre dan Post Test Peserta
Rendah (%) Tinggi (%)
Pre test 56,25 43,75
Post test 31,25 68,75
Hasil Pre dan Post Test Peserta pada tabel tersebut diketahui adanya peningkatan prosentase
peserta yang memiliki nilai diatas rata-rata sebanyak 25%. Peningkatan nilai post test tersebut
menunjukkan keberhasilan tim dalam menyampaikan pendidikan kesehatan terkait dampak
cemaran kimia. Penyampaian pendidikan dengan memanfaatkan power point sebagai media
membantu peserta untuk lebih berkonsentrasi sehingga memudahkan peserta menerima
informasi. Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang dampak cemaran
kimia pada kesehatan akan mempengaruhi perilaku seseorang menjadi lebih positif.