Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN

Asuhan Keperawatan Tentang Ansietas akibat wabah Covid-19

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners pada Stase Jiwa


Modifikasi Pembelajaran di Ruang 23 RSSA

Oleh :

JULMAWATI SUWARDI

(201920461011059)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2020
A. DEFINISI ANSIETAS
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan akan
terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut.
Takut merupakan penilaian intelektual terhadap ssuatu yang berbahaya, sedangkan
ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Sarlito Wirawan Sarwono
2012). Sedangkan Menurut (Riyadi & Purwanto, 2010 dalam Dona Fitri Annisa & Ifdil,
2016) Ansietas adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
dibenarkan yang sering disertai gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan ansietas
terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang disebabkan oleh
kecemasan tersebut. Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai
ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidak mampuan
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu
tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau
disertai perubahan fisiologis dan psikologis.
B. ETIOLOGI ANSIETAS
a. Faktor Predisposisi

Menurut Menurut Blacburn & Davidson dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,
(2012) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan terjadinya ansietas,
diantaranya:

- Faktor Biologis, Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang


membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam
mekanisme biologis timbulnya ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. Ansietas
mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stressor.
- Faktor Psikologis
1) Pandangan Psikoanalitik,
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara antara 2 elemen kepribadian –
id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan
superego mencerminkan hati nurani seseorang yang dikendalikan oleh norma-norma
budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya.
2) Pandangan Interpersonal,
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penerimaan dan penolakan
interpersonal. Ansietas berhubungan dengan kejadian trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan dari lingkungan maupun orang yang berarti bagi pasien,. Individu dengan
harga diri rendah sangat mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
3) Pandangan Perilaku,
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku
menganggap ansietas sebagai dorongan belajar dari dalam diri unntuk menghindari
kepedihan. Individu yang sejak kecil terbiasa menghadapi ketakutan yang berlebihan
lebih sering menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanjutnya dibandingkan dengan
individu yang jarang menghadapi ketakutan dalam kehidupannya.
- Sosial budaya.
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Faktor ekonomi, latar
belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Ancaman terhadap integritas seseorang. Seperti ketidakmampuan atau
penurunan fungsi fisiologis akibat sakit sehingga menganggu individu untuk
melakukan aktivitas hidup sehari-hari
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang. Ancaman ini akan menimbulkan
gangguan terhadap identitas diiri, harga diri, dan fungsi sosial individu.
c. Sumber Koping
Dalam menghadapi ansietas, individu akan memanfaatkan dan menggunakan
berbagai sumber koping di lingkungan.
d. Mekanisme Koping
Pada pasien yang mengalami ansietas sedang dan berat mekanisme koping yang
digunakan terbagi atas dua jenis mekanisme koping yaitu;
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi
pada tindakan realistik yang bertujuan untuk menurunkan situasi stres,
b. Mekanisme pertahanan ego. bertujuan untuk membantu mengatasi ansietas
ringan dan sedang. Mekanisme ini berlangsung secara tidak sadar, melibatkan
penipuan diri, distorsi realitas dan bersifat maladaptif.

C. FAKTOR-FAKTORT YANG MEMPENGARUHI ANSIETAS

Menurut Blacburn & Davidson dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,
(2012) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulakan kecemasan, seperti pengetahuan
yang dimiliki seseorang mengenai situasi yang sedang dirasakannya, apakah situasi
tersebut mengancam atau tidak memberikan ancaman, serta adanya pengetahuan
mengenai kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya (seperti keadaan emosi serta
fokus kepermasalahannya). Sedangkan Menurut (Adler dan Rodman dalam M. Nur
Ghufron & Rini Risnawita, 2014) menyatakan terdapat dua faktor yang dapat
menimbulkan kecemasan, yaitu.
1) Pengalaman negatif pada masa lalu sebab utama dari timbulnya rasa cemas
kembali pada masa kanak-kanak, yaitu timbulnya rasa tidak menyenangkan mengenai
peristiwa yang dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila individu menghadapi
situasi yang sama dan juga menimbulkan ketidaknyamanan, seperti pengalaman pernah
gagal dalam mengikuti tes.
2) Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam empat bentuk, yaitu:
a. Kegagalan ketastropik, yaitu adanya asumsi dari individu bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi pada dirinya. Individu mengalami kecemasan serta perasaan
ketidakmampuan dan ketidaksanggupan dalam mengatasi permaslaahannya.
b. Kesempurnaan, individu mengharapkan kepada dirinya untuk berperilaku
sempurna dan tidak memiliki cacat. Individu menjadikan ukuran kesempurnaan sebagai
sebuah target dan sumber yang dapat memberikan inspirasi.
c. Persetujuan
d. Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan, ini
terjadi pada orang yang memiliki sedikit pengalaman.
D. TANDA GEJALA ANSIETAS
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung
b. Pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut
c. Pasien mengatakan takut bila sendiri, atau pada keramaian dan banyak orang
d. Mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan
e. Gangguan konsensstrasi dan daya ingat
f. Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang belakang,
pendengaran yang berdenging atau berdebar-debar, sesak napas, mengalami gangguan
pencernaan berkemih atau sakit kepala
Dona Fitri Annisa & Ifdil (2016)
E. JENIS-JENIS ANSIETAS
Menurut Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra (2012) menjelaskan kecemasan dalam
dua bentuk, yaitu.

1) Trait anxiety Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang
menghinggapi diri seseorang terhadap kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kecemasan ini disebabkan oleh kepribadian individu yang memang memiliki
potensi cemas dibandingkan dengan individu yang lainnya.

2) State anxiety State anxiety, merupakan kondisi emosional dan keadaan


sementara pada diri individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang
dirasakan secara sadar serta bersifat subjektif.
Sedangkan Menurut Nur Ghufron & Rini Risnawita, (2014) membedakan kecemasan dalam
tiga jenis, yaitu.
1) Kecemasan neurosis adalah rasa cemas akibat bahaya yang tidak diketahui.
Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan id. Kecemasan
neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri, namun ketakutan
terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting dipuaskan.
2) Kecemasan moral Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan
superego. Kecemasan ini dapat muncul karena kegagalan bersikap konsisten
dengan apa yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral merupakan
rasa takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam
realitas, di masa lampau sang pribadi pernah mendapat hukuman karena
melanggar norma moral dan dapat dihukum kembali.
3) Kecemasan realistik merupakan perasaan yang tidak menyenangkan dan
tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri. Kecemasan realistik
merupakan rasa takut akan adanya bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia
luar.
F. PATHWAY ANSIETAS
G. TINGKAT ANSIETAS
Kecemasan (Anxiety) memiliki tingkatan Menurut Heningsih, (2014)
mengemukakan tingkat ansietas, diantaranya.
1) Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, ansietas ini
menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang
persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan serta kreativitas.
2) Ansietas sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit lapang persepsi
individu. Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif
namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk
melakukannya.
3) Ansietas berat
Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus
pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain.
Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut
memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.
4) Tingkat panik
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci
terpecah dari proporsinya karena mengalami kehilangan kendali, individu yang
mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan.
Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.
H. PENATALAKSANAAN
Cara yang terbaik untuk menghilangkan kecemasan ialah dengan jalan
menghilangkan sebeb-sebabnya. Menurut (Dona Fitri Annisa & Ifdil, 2016) adapun cara-
cara yang dapat dilakukan, antaralain.
1) Pembelaan

Usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan yang masuk akal bagi
tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal, dinamakan pembelaan.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal itu
dijadikan masuk akal, akan tetapi membelanya, sehingga terlihat masuk akal.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk atau membohongi orang
lain, akan tetapi membujuk dirinya sendiri, supaya tindakan yang tidak bisa
diterima itu masih tetap dalam batas-batas yang diingini oleh dirinya.
2) Proyeksi
Proyeksi adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada orang
lain, terutama tindakan, fikiran atau dorongan-dorongan yang tidak masuk
akal sehingga dapat diterima dan kelihatannya masuk akal.
3) Identifikasi
Identifikasi adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang turut merasakan
sebagian dari tindakan atau sukses yang dicapai oleh orang lain. Apabila ia
melihat orang berhasil dalam usahanya ia gembira seolah-olah ia yang sukses
dan apabila ia melihat orang kecewa ia juga ikut merasa sedih.
4) Represi
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal, dan keinginan-keinginan
yang tidak disetujui oleh hati nuraninya. Semacam usaha untuk memelihara
diri supaya jangan terasa dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan
hatinya. Proses itu terjadi secara tidak disadari.
5) Subsitusi
Substitusi adalah cara pembelaan diri yang paling baik diantara cara-cara yang
tidak disadari dalam menghadapi kesukaran. Dalam substitusi orang
melakukan sesuatu, karena tujuan-tujuan yang baik, yang berbeda sama
sekali dari tujuan asli yang mudah dapat diterima, dan berusaha mencapai
sukses dalam hal itu.
I. KASUS & PROSES KEPERAWATAN ANSIETAS
Ny. J usia 26 tahun seorang IRT sudah menikah dan memiliki satu orang anak,
alamat Desa Gufasa Kec. Jailolo Halbar, Maluku Utara. Sebelum dilakukan wawancara
adanya pemeriksaan TTV: TD 120/80mmHg, N :110x/menit, RR: 24kali/menit, S:
36,5oC. Ny J Mengatakan sering mengalami cemas, merasa khawatir dan ketakutan
ditengah kondisi pandemik saat ini dan dua hari yang lalu Ny. J mengatakan sempat
jatuh sakit demam dan sakit tenggorokan selama kurang lebih 1 minggu. Ny. J
mengatakan selama sakit ia selalu merasa cemas, khawatir dan gelisah terkait
kondisinya, karena ia khawatir sakit yang dialaminya ada hubungan dengan Covid-19
dan merasa khawatir dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena takut menularkan
penyakitnya. Tentu rasa cemas itu selalu muncul dan menghantui dipikiran Ny. J
dengan rasa takut yang berlebihan ia tidak berani memeriksa kondisinya di RS
maupun klinik terdekat karena khawatir divonis positif Covid-19. Ny. J berusaha untuk
menenangkan diri dan menyelesaikan masalah dengan berdiam diri dikamar sembari
istirahat tetapi rasa khawatir, gelisah dan ketakutan selalu menghantuinya. Ny. J juga
mengatakan sering merasa tidak berdaya dan dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat
sekitar pada saat jatuh sakit jika divonis positif Covid-19
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pasien Kecemasan (anxiety) dapat dilakukan melalui wawancara dan
observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan
dengan wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Coba ibu ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu terkait dampak covid-19 ?
2. Coba ibu ceritakan apa yang dirasakan pada saat memirkan masalah yang dialami
terutama pada saat pandemik covid?
3. Apakah ada keluhan lain yang dirasakan ibu sebelum dan setelah pandemik covid-
19 ini?
4. Apakah keluhan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari ibu?
5. Jika rasa cemas itu muncul, apa yang ibu lakukan pada saat itu?
Tanda dan gejala ansietas yang dapat ditemukan melalui observasi adalah
sebagai berikut: Ekspresi wajah terlihat tegang, cemas, gelisah dan ketakutan
sehingga adanya perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik),
tampak sering nafas pendek, meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak
dan kadang kadang cepat
Hasil pemeriksaan fisik :
Tingkat kesadaran compos mentis
TTV : TB-,BB-, TD 120/80mmHg, P :110x/menit, RR : 24kali/menit, S: 36,5 oC
N DATA MASALAH
O
1. Subjektif : Kecemasan ringan
- Ny J Mengatakan sering mengalami
cemas, merasa khawatir dan ketakutan
ditengah kondisi pandemik saat ini akibat
kondisinya yang sedang jatuh sakit 2 hari
yang lalu dan khawatir dalam melakukan
aktivitas sehari hari.
- Sempat Merasa tidak berguna dan
dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat
sekitar jika divonis positif Covid-19
- Berusaha untuk menenangkan diri
dengan cara berdiam diri dikamar dan
sembari istirahat tetapi kecamsan dan
rasa takut serta khawatir selalu muncul
dan menghantui di pikirannya
Objektif : - Tampak dari wajah terlihat
tegang, cemas dan gelisah
- Tampak berusaha untuk menenangkan
diri dan menyelesaikan masalah
- Tek anan darah dan nadi meningkat
pada saat pemeriksaan sebelum
melakukan wawancara

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Anxiety
K. POHON MASALAH
Setelah melakukan pengkajian dan mengelompokkan data pada pasien ansietas,
selanjutnya buat pohon masalah. Pohon masalah akan membantu dan mempermudah
untuk menegakkan diagnosa keperawatan.

Harga Diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh

Ansietas (Core problem)

Koping Individu Tak Efektif

Kurang Pengetahuan Perubahan fisik/penyakit/Stressor Fisik

L. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Tujuan Tindakan Keperawatan:
1) Klien dapat mengenal ansietas
2) Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi
3) Klien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi
ansietas.
4) Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
b. Tindakan Keperawatan :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Membantu klien mengenal ansietas
3) Mengajarkan teknik nafas dalam
Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu tindakan keperawatan
dengan menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah juga dapat menurunkan tingkat kecemasan (Smeltzer &
Bare, 2014 dalam Nasuha dkk, 2016). tujuan teknik relaksasi napas untuk mengurangi
stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
c. Prosedur teknik relaksasi napas dalam
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada hal-hal yang nyaman
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga ansietas terasa berkurang
d. Melatih pasien prosedure hipnosis 5 jari
a) Atur posisi klien senyaman mungkin
b) Pejamkan mata ibu dan lakukan teknik napas dalam secara perlahan sebanyak 3
kali. Minta pasien untuk rileks
c) Minta pasien untuk menautkan ibu jari dengan jari telunjuk, dan minta pasien untuk
membayangkan kondisi dirinya ketika kondisi begitu sehat
d) Tautkan ibu jqri dengan jari tengah minta pasien membayangkan ketika
mendapatkan hadiah atau barang yang sangat disukai
e) Tautkan ibu jari kepada jari manis, bayangkan ketika ibu berada di tempat yang
paling nyaman, tempat yang membuat pasien merasa sangat bahagia
f) Tautkan ibu jari dengan jari kelingking, bayangkan ketika ibu mendapat suatu
penghargaan
g) Tarik nafas, lakukan perlahan, lakukan selama 3 kali
h) Buka mata kembali.
e. Evaluasi
a) Pasien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi:tarik nafas dalam dan
distraksi lima jari
b) Pasien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi
ansietas.
c) Pasien merasakan setelah relaksasi cemas berkurang

f. Pendokumentasian
Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses
keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Nama :Ny. J (P) Tanggal Dirawat : Tidak terkaji
I. IDENTITAS KLIEN

Umur : 26 tahun Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2020


Pendidikan: SMA Ruang Rawat : Tidak terkaji
Agama : Islam Sumber Informasi : Pasien
Status : Menikah
Alamat : Gufasa
Pekerjaan : IRT/ Wirasuasta
Jenis Kel. : Perempuan

No RM : Tidak terkaji
II. Data
ALASAN MASUK
Primer :
Data Sekunder:

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG & FAKTOR PRESIPITASI

Ansietas
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
 Ya

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


 Tidak

Jika Ya,Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
 Berhasil
2. Pengobatan sebelumnya
 Kurang berhasil

Tidak berhasil
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
 Ya
3. Pern h mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Tidak
Bila Ya,
jelaskan : .....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
RIWAYAT TRAUMA

1. Aniaya fisik ………… ………… ………… …………

2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………

3. Penolakan ………… ………… ………… …………

4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… ………… …………

5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………

Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan


.........................................................................................................................................................................................Spiritual)

.................................................................................................................

Diagnosa Keperawatan : _____________________________________________________

1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Ada
 Tidak

Kalau ada : ada


Hubungan keluarga : Paman dari saudara ibunya
Gejala : suka berbicara sendri, sering teriak-teriak
Riwayat pengobatan : Rukiyah

Diagnosa Keperawatan:_____________________________________________________
1. ……………….
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal :
umum : ………………………………………………………………………………………………………………………

Keadaan

2. Baik, Bersi dan Rapi


:
TD : …….mm/Hg

Tanda vital

N :110x/menit
S : 36,5˚C
3. Ukur: TD :120/80x/m
BB : Tidak
 terkaji TB: Tidak terkaji
 Turun
Naik
 Tidak
4. Keluhan fisik:
Ya,

Jelaskan : Ny. J mengatakan 2 hari yang lalu jatuh sakit demam dan sakit teggorokan
selama kurang lebih 1 minggu lebih
Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)

1. Genogram:
2. Keterangan

Gambar:

Jelaskan:

Satu keluarga inti

yang terdiri dari

suami, istri, memiliki

empat orang anak.

Tiga anak laki-laki,

satu anak

perempuan. Dimana

anak pertma laki-laki

dan anak kedua

perempuan sudah

menikah.

3. Konsep Diri
: Ketika sakit Ny.J selalu menganggap dirinya negative dan merasa tidak
a. Citra tubuh berguna

Diagnosa Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

4. Hubungan sosial
a. Orang yangberarti/terdekat:

Hubungan dengan keluarga dan masyrakat selalu baik, tetapi ketika sakit pada saat
pandemic, sering merasa di kucilkan.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Sebagai seorang istri dan seorang ibu dari satu orang anak

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:


Tidak ada hambatan

Diagnosa Keperawatan :___________________________________________________


5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan

Beragama islam selalu berpegang teguh pada keyakinannya

b. Kegiatan ibadah

Sholat dan mengaji

Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________

VII. STATUS MENTAL


1. PenampilanTidakrapi

 Penggunaan pakaian tidak sesuai


 Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan
Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________

2. KesadaranMenurun:

  SoporCompos mentis
 Apatis/sedasi

 Subkoma
 KomaSomnolensia
Meninggi
 Hipnosa
 Gangguan Tidur: ……………
 Disosiasi: ……………….
 Berubah
 Gangguan perhatian

Relasi………………………………………………………………………………………….………...………………………Jelaskan:

Limitasi………………………………………………………………….……………………………………………………
Penilaian terhadap realita…………………………………………………………………………………………….

Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________

3. Orient Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:……………………………………………………………………………….....…………………………………

……………………………………………………..….…………………………………………………………………………

…………....

Diagnosa Keperawatan:______________________________________________________

4. PembicaraanCepat
 Keras
 Gagap

 Apatis
 Lambat
 Membisu

 Tidak mampu memulai pembicaraan


 Lain-lain………..

Jelaskan:………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………...……………………………………………………………

……………………………………...

Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
KelambatanHipokinesia,hipoaktifitas:

Katalepsi

 SubFleksibilitasstuporkatatonikserea

 ………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………… 
Jelaskan:

………………

PeningkatanHiperkinesia,hiperaktifitas:
 Gagap

 Stereotipi

 Gaduh Gelisah Katatonik


 Mannarism
 Katapleksi
 Tik

 Ekhopraxia

 Command automatism
 Grimace

 Otomatisma
 Negativisme

 Reaksi konversi
 Tremor

 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid


Kompulsif : sebutkan ………………….
 ……………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

Jelaskan:

…………………………………
Diagnosa Keperawatan :_____________________________________________________
 Adekuat
6. Afek dan Emosi
 Tumpul

 Merasa Kesepian
 Apatis
 Marah
 Dangkal/datar
 Inadekuat
 Labil
 Anhedonia
 Eforia
 Ambivalensi
 Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

Jelaskan:

…………
Diagnosa Keperawatan ANSIETAS

7. Persepsi – Sensorik
 Pendengaran

Halusi asi
 Penglihatan

 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman

Ilusi……………..
 Ada
 Tidak ada



Ada
Depersonalisasi

 Tidak ada
 Ada

Derealisasi

Tidak ada
 Ada

Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi


Tidak ada

……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………

Jelaskan:

………………………………………………………………
8. Proses Pikir ______________________________________________

Diagnosa Keperawatan :

 Koheren
a. Arus Pikir
 Inkoheren

 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of Idea

Bicara cepat
Irrelevansi

 Main kata-kata
 Blocking
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia

 Asosiasi bunyi
 Lain-lain ……………………
 ........................................................................................................................

……………………………………………………………………………………………………………………………………Jelaskan:

………………………………………………………………

b. Isi Pikir


Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi social
 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga

 Fobia,sebutkan…………..

Waham:

 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip piker
 Siar piker
 Kontrol piker
Lain – lain……………….
c. Bentuk Realistik Piir

 Non Realistik
 Dereistik


………………………………………………………………………………………………………………………………Jelaskan:

………………………………………………………………

9. Interaksi Bermusuhan selama wawancara


 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
 ..........................................................................................................................
Jelaskan:

Pada saat di wawancara mata Ny. J selalu memandang kearah lain dan sering menatap ke
arah bawa

DiagnosaKeperawatan:

 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)


10. Memori
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)

Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)




Amnesia
Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu

 Fause reconnaissance
Jelaskan:

Hiperamnes ia

........................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :

………………………………………………………………

____________________________________________________
11. Tingkat konsntrasi dan berhitung


Mudah beralih

 Tidak mampu berkonsentrasi


Jelaskan:

Tidak mampu berhitung sederhana

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :

……………………………
12. Kemampuan penilian _____________________________________________________

 Gangguan ringan
Jelaskan:

Gangguan bermakna

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :

…………………………...
13. Daya tilik diri _____________________________________________________


 Mengingkari penyakit yang diderita
Jelaskan:

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :

…………………………… PULANG

VIII.KEBUTUHAN PERSIAPAN ___________________________________________________


1. Makan


Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. BAB/BAK


Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………
3. Mandi


Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………………….……………………………

…………………………………………………………………
4. Berp kai /berhias


BantuanMinimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………….……………………………………

…………………………………………………
5. Istirahat dan tidur


Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
 Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan:…………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………
6. Penggunaan Bantuan Minimalobat

 Bantuan total

Jelaskan:……………………………………………………………………………...............…………………………

…………………………………………………….

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung

8. Aktifitas dalam rumah


Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan
Ya Tidak

Ya Tidak

9. Aktifitas di luar rumah Ya Tidak

Belanja
Transportasi

Lain-lain
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan :

……………………………………………………………
IX. MEKANISME KOPING __________________________________________________

Diagnosa Keperawatan :

 Mampu menyelesa ikan masalah  R aksi lambat/berleb ihan

 

Teknik relaksasi 
Bekerja berlebihan
 

 Aktifitas konstruktif  Menghindar


 Olah raga  Menciderai diri
Lain-lain……………. Lain-lain…………..

Diagnosa Keperawatan :

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN ,LINGKUNGAN ....................................................................

 Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi


Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya akibat dampak Pandemi Covid-19

 .……………….………………………... ......................................................................................
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya………………………………………………............

 .......................................................................................................................................................
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya .....................................................................................
 .......................................................................................................................................................
Masalah dengan perumahan, spesifiknya ………………………...............................................

 .......................................................................................................................................................
Masalah dengan ekonomi,

 spesifiknya ………………………………………………………....
………………………………………………………
……………………………………………
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya……………………………………….......
 .......................................................................................................................................................

Masalah lainnya, spesifiknya ......................................................................................................

 ……………………………………………………………………. ……………………….......…

Diagnosa Keperawatan :________________________________________________________

XI. Apakah PENGETAHUAN klien mempunyai KURANG TENTANG masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan yang kurang tentang suatu hal?

 SistemPenyakit/gangguanpendukung jiwa
 Faktor presipitasi

 Mekanisme koping
 Penyakit fisik

 Obat-obatan

 Lain-lain, jelaskan


Jelaskan:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………

Diagnosa Keperawatan: _________________________________________________________

XII. Diagnosis ASPEKMEDISmedik: ……………………………………………………………………………………


.....…………………………………………………………………………………………………….…….
.....…………………………………………………………………………………………………….…….
Pemeriksaan Laboratorium
.....…………………………………………………………………………………………………….…….
.....…………………………………………………………………………………………………….…….

Terapi medik
XIII.ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS:
- Ny J Mengatakan sering
mengalami cemas, merasa khawatir
dan ketakutan ditengah kondisi
pandemik saat ini akibat kondisinya
yang sedang jatuh sakit 2 hari yang
lalu dan khawatir dalam melakukan
aktivitas sehari hari.
- Sempat Merasa tidak berguna dan
dikucilkan oleh keluarga dan
masyarakat sekitar jika divonis
positif Covid-19
- Berusaha untuk menenangkan diri
dengan cara berdiam diri dikamar
dan sembari istirahat tetapi
kecamsan dan rasa takut serta
khawatir selalu muncul dan
menghantui di pikirannya
ANSIETAS B/D KURANG TERPAPAR
1. INFORMASI
DO: -Tampak dari wajah terlihat
tegang, cemas dan gelisah

- Tampak berusaha untuk


menenangkan diri dan
menyelesaikan masalah

- Tek anan darah dan nadi


meningkat pada saat pemeriksaan
sebelum melakukan wawancara
DS:
- Ny. J mengatakan sering berdiam
diri di kamar karena malu dengan
sakitnya
- Ny. J juga mengatakan sering
merasa tidak berguna Ketika jatuh
sakit
DO:
-Ketika wawancara kontak mata
kuran
- Ny. J selalu menunduk Ketika
diwawancara
Harga Diri Rendah Situasional b/d
2 - Ny.J berbicara pelan Perubahan pada citra tubuh b
No DIAGNOSA (SDKI) LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
1. Ansietas b/d Kurang terpapar Setelah dilakukan Tindakan 1x24 jam Terapi Relaksasi
informasi maka diharapkan Tingkat Ansietas Definisi: Menggunakan Teknik
Gejala & Tanda Mayor Menurun dengan kriteria hasil : peregangan untuk mengurangi tanda dan
Subjektif: 1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi gejala ketidaknyamanan seperti nyeri,
1. merasa bingung yang dihadapi Menurun ketegangan otot tau kecemasan
2. merasa khawHaatir dengan 2. Perilaku gelisah Menurun Tindakan:
akibat dari kondisi yang 3. Perilaku tegang Menurun Observasi
dihadapi 4. Keluhan Pusing Menurun - Identifikasi penurunan tingkat energi,
3. sulit berkonsentrasi 5. Anoreksia Menurun ketidakmampuan berkonsentrasi atau
Objektif: 6. Frekuensi nadi Menurun gejala lain yang mengganggu
1. Tampak gelisah 7. Tekanan darah Menurun kemampuan kognitif
2. Tampak tegang 8. Konsentrasi Membaik - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
3. Sulit tidur 9. Pola tidur Membaik efektif digunakan yaitu : (relaksasi nafas
Gejala & tanda Minor 10. Perasaan keberdayaan Membaik dalam dan hypnosis 5 jari)
Subjektif: - Identifikasi kesedihan, kemampuan dan
1. Mengeluh pusing penggunaan Teknik sebelumnya
2. Anoreksia - Identifikasi ketegangan otot, frekuensi
3. Palpitasi nadi, tekanan darah dan suhu sebelum
4. Merasa tidak berdaya dan sesudah Latihan
Objektif: - Monitor respon pasien terhadap terapi
1. Frekuensi nadi meningkat relaksasi yang diberikan
2. Tekanan darah meningkat Terapeutik
3. Kontak mata buruk - Ciptakan lingkungan tegang dan tanpa
4. Suara bergetar gangguan dengan cara pencahayaan dan
5. Wajah tampak pucat sushu ruangan yang nyaman
Kondisi klinis terkait: - Berikan informasi tertulis tentang
1. Kondisi diagnosis penyakit persiapan dan prosedur teknik relaksasi
belum jelas -Gunakan pakaian longgar
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan dan
jenis relaksasi
- Jelaskan secara rinci tentang relaksasi
yang diberikan
- Anjurkan rileks dan merasakan sensai
relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau
melatih Teknik yang dipilih
2 Harga diri rendah situasional b/d Setelah dilakukan Tindakan 1x24 jam Promosi Harga Diri
Perubahan pada citra tubuh (sakit) maka diharapkan Harga Diri Meningkat Definisi :
Gejala & Tanda Mayor dengan kriteria hasil : Meningkatkan penilaian
Subjektif: 1. Penilaian diri positif Meningkat perasaan/persepsi terhadap diri sendiri
1. Menilai diri negative (mis. 2. Perasaan memiliki kelebihan atau atau kemampuan diri
tidak berguna, tidak kemampuan positif Meningkat Tindakan:
berbohong) 3. Penerimaan penilaian positif Observasi
2. Merasa malu/bersalah terhadap diri sendiri Meningkat - Identifikasi budaya, agama, ras jenis
3. Melebih-melebihkan 4. Berjalan menampakan wajah kelamin, dan usia terhadap harga diri
penilaian negative tentang Meningkat - Monitor verbalisasi yang merendahkan
diri sendiri 5. Postur tubuh menampakan wajah diri sendiri
Objektif: Meningkat - Monitor tingkat harga diri setiap waktu,
1. Berbicara pelan dan lirih 6. Konsentrasi Meningkat sesuai kebutuhan
2. Menolok berinteraksi dengan 7. Kontak mata Meningkat Terapeutik
orang lain berjalan 8. Gairah Aktivitas Meningkat - Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif
menunduk 9. Kemampuan membuat keputusan untuk diri sendiri
3. Postur tubuh menunduk Meningkat - Motivasi menerima tantangan atau hal
Gejala & Tanda Minor 10.Perasaan malu Menurun baru
Subjektif: - Diskusikan pernyataan tentang harga
1. Sulit berkonsentrasi diri
- Diskusikan kepercayaan terhadap
Objektif: penilaian diri
1. Kontak mata kurag - Diskusikan pengalaman yang
2. Lesu dan tidak bergairah meningkatkan harga diri
pasif -Diskusikasn presepsi negative
3. Tidak mampu membuat -Diskusikan alasan mengkritik diri atau
keputusan rasa bersalah
-Berikan umpan balik psotif atas
peningkatan mencapai tujuan
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya
dukungan dalam perkembangan konsep
postif diri pasien
-Anjurkan mengidentifikasi kekuatan
yang dimiliki
- Anjurkan mempertahankan kontak mata
saat berkomunikasi dengan orang lain
-Latih peningkatan tanggung jawab untuk
diri sendiri
-Latih pernyataan/kemampuan positif diri
-Latih dan berfikir dan berprilaku positif
Latih meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan dalan menangani situasi

DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN.

Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). KONSELOR ISSN: 1412-9760
(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor), 1-7.
dkk, N. (2016). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA. Nursing News, 1-
10.

M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S. (2014). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Sarlito Wirawan Sarwono. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunartyasih & Linda. (2013). “Hubungan Kendala Pelaksanaan Posbindu dengan Kehadiran Lansia di Posbindu RW 08 Kelurahan
Palasari Kecamatan Cibubur Kota Bandung.” Jurnal Stikes Santo Borromeus, Vol 3, No 1, 2013, hal 59.

Taufik, T., & Ifdil, I. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-
150.

Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra. (2012). Manajemen Emosi: Sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif
dalam hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai