Oleh :
JULMAWATI SUWARDI
(201920461011059)
Menurut Menurut Blacburn & Davidson dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,
(2012) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan terjadinya ansietas,
diantaranya:
Menurut Blacburn & Davidson dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,
(2012) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulakan kecemasan, seperti pengetahuan
yang dimiliki seseorang mengenai situasi yang sedang dirasakannya, apakah situasi
tersebut mengancam atau tidak memberikan ancaman, serta adanya pengetahuan
mengenai kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya (seperti keadaan emosi serta
fokus kepermasalahannya). Sedangkan Menurut (Adler dan Rodman dalam M. Nur
Ghufron & Rini Risnawita, 2014) menyatakan terdapat dua faktor yang dapat
menimbulkan kecemasan, yaitu.
1) Pengalaman negatif pada masa lalu sebab utama dari timbulnya rasa cemas
kembali pada masa kanak-kanak, yaitu timbulnya rasa tidak menyenangkan mengenai
peristiwa yang dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila individu menghadapi
situasi yang sama dan juga menimbulkan ketidaknyamanan, seperti pengalaman pernah
gagal dalam mengikuti tes.
2) Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam empat bentuk, yaitu:
a. Kegagalan ketastropik, yaitu adanya asumsi dari individu bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi pada dirinya. Individu mengalami kecemasan serta perasaan
ketidakmampuan dan ketidaksanggupan dalam mengatasi permaslaahannya.
b. Kesempurnaan, individu mengharapkan kepada dirinya untuk berperilaku
sempurna dan tidak memiliki cacat. Individu menjadikan ukuran kesempurnaan sebagai
sebuah target dan sumber yang dapat memberikan inspirasi.
c. Persetujuan
d. Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan, ini
terjadi pada orang yang memiliki sedikit pengalaman.
D. TANDA GEJALA ANSIETAS
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung
b. Pasien merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut
c. Pasien mengatakan takut bila sendiri, atau pada keramaian dan banyak orang
d. Mengalami gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan
e. Gangguan konsensstrasi dan daya ingat
f. Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang belakang,
pendengaran yang berdenging atau berdebar-debar, sesak napas, mengalami gangguan
pencernaan berkemih atau sakit kepala
Dona Fitri Annisa & Ifdil (2016)
E. JENIS-JENIS ANSIETAS
Menurut Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra (2012) menjelaskan kecemasan dalam
dua bentuk, yaitu.
1) Trait anxiety Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang
menghinggapi diri seseorang terhadap kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kecemasan ini disebabkan oleh kepribadian individu yang memang memiliki
potensi cemas dibandingkan dengan individu yang lainnya.
Usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan yang masuk akal bagi
tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal, dinamakan pembelaan.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal itu
dijadikan masuk akal, akan tetapi membelanya, sehingga terlihat masuk akal.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk atau membohongi orang
lain, akan tetapi membujuk dirinya sendiri, supaya tindakan yang tidak bisa
diterima itu masih tetap dalam batas-batas yang diingini oleh dirinya.
2) Proyeksi
Proyeksi adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada orang
lain, terutama tindakan, fikiran atau dorongan-dorongan yang tidak masuk
akal sehingga dapat diterima dan kelihatannya masuk akal.
3) Identifikasi
Identifikasi adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang turut merasakan
sebagian dari tindakan atau sukses yang dicapai oleh orang lain. Apabila ia
melihat orang berhasil dalam usahanya ia gembira seolah-olah ia yang sukses
dan apabila ia melihat orang kecewa ia juga ikut merasa sedih.
4) Represi
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal, dan keinginan-keinginan
yang tidak disetujui oleh hati nuraninya. Semacam usaha untuk memelihara
diri supaya jangan terasa dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan
hatinya. Proses itu terjadi secara tidak disadari.
5) Subsitusi
Substitusi adalah cara pembelaan diri yang paling baik diantara cara-cara yang
tidak disadari dalam menghadapi kesukaran. Dalam substitusi orang
melakukan sesuatu, karena tujuan-tujuan yang baik, yang berbeda sama
sekali dari tujuan asli yang mudah dapat diterima, dan berusaha mencapai
sukses dalam hal itu.
I. KASUS & PROSES KEPERAWATAN ANSIETAS
Ny. J usia 26 tahun seorang IRT sudah menikah dan memiliki satu orang anak,
alamat Desa Gufasa Kec. Jailolo Halbar, Maluku Utara. Sebelum dilakukan wawancara
adanya pemeriksaan TTV: TD 120/80mmHg, N :110x/menit, RR: 24kali/menit, S:
36,5oC. Ny J Mengatakan sering mengalami cemas, merasa khawatir dan ketakutan
ditengah kondisi pandemik saat ini dan dua hari yang lalu Ny. J mengatakan sempat
jatuh sakit demam dan sakit tenggorokan selama kurang lebih 1 minggu. Ny. J
mengatakan selama sakit ia selalu merasa cemas, khawatir dan gelisah terkait
kondisinya, karena ia khawatir sakit yang dialaminya ada hubungan dengan Covid-19
dan merasa khawatir dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena takut menularkan
penyakitnya. Tentu rasa cemas itu selalu muncul dan menghantui dipikiran Ny. J
dengan rasa takut yang berlebihan ia tidak berani memeriksa kondisinya di RS
maupun klinik terdekat karena khawatir divonis positif Covid-19. Ny. J berusaha untuk
menenangkan diri dan menyelesaikan masalah dengan berdiam diri dikamar sembari
istirahat tetapi rasa khawatir, gelisah dan ketakutan selalu menghantuinya. Ny. J juga
mengatakan sering merasa tidak berdaya dan dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat
sekitar pada saat jatuh sakit jika divonis positif Covid-19
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pasien Kecemasan (anxiety) dapat dilakukan melalui wawancara dan
observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan
dengan wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Coba ibu ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu terkait dampak covid-19 ?
2. Coba ibu ceritakan apa yang dirasakan pada saat memirkan masalah yang dialami
terutama pada saat pandemik covid?
3. Apakah ada keluhan lain yang dirasakan ibu sebelum dan setelah pandemik covid-
19 ini?
4. Apakah keluhan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari ibu?
5. Jika rasa cemas itu muncul, apa yang ibu lakukan pada saat itu?
Tanda dan gejala ansietas yang dapat ditemukan melalui observasi adalah
sebagai berikut: Ekspresi wajah terlihat tegang, cemas, gelisah dan ketakutan
sehingga adanya perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik),
tampak sering nafas pendek, meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak
dan kadang kadang cepat
Hasil pemeriksaan fisik :
Tingkat kesadaran compos mentis
TTV : TB-,BB-, TD 120/80mmHg, P :110x/menit, RR : 24kali/menit, S: 36,5 oC
N DATA MASALAH
O
1. Subjektif : Kecemasan ringan
- Ny J Mengatakan sering mengalami
cemas, merasa khawatir dan ketakutan
ditengah kondisi pandemik saat ini akibat
kondisinya yang sedang jatuh sakit 2 hari
yang lalu dan khawatir dalam melakukan
aktivitas sehari hari.
- Sempat Merasa tidak berguna dan
dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat
sekitar jika divonis positif Covid-19
- Berusaha untuk menenangkan diri
dengan cara berdiam diri dikamar dan
sembari istirahat tetapi kecamsan dan
rasa takut serta khawatir selalu muncul
dan menghantui di pikirannya
Objektif : - Tampak dari wajah terlihat
tegang, cemas dan gelisah
- Tampak berusaha untuk menenangkan
diri dan menyelesaikan masalah
- Tek anan darah dan nadi meningkat
pada saat pemeriksaan sebelum
melakukan wawancara
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Anxiety
K. POHON MASALAH
Setelah melakukan pengkajian dan mengelompokkan data pada pasien ansietas,
selanjutnya buat pohon masalah. Pohon masalah akan membantu dan mempermudah
untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
L. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Tujuan Tindakan Keperawatan:
1) Klien dapat mengenal ansietas
2) Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi
3) Klien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi
ansietas.
4) Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
b. Tindakan Keperawatan :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Membantu klien mengenal ansietas
3) Mengajarkan teknik nafas dalam
Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu tindakan keperawatan
dengan menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah juga dapat menurunkan tingkat kecemasan (Smeltzer &
Bare, 2014 dalam Nasuha dkk, 2016). tujuan teknik relaksasi napas untuk mengurangi
stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
c. Prosedur teknik relaksasi napas dalam
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada hal-hal yang nyaman
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga ansietas terasa berkurang
d. Melatih pasien prosedure hipnosis 5 jari
a) Atur posisi klien senyaman mungkin
b) Pejamkan mata ibu dan lakukan teknik napas dalam secara perlahan sebanyak 3
kali. Minta pasien untuk rileks
c) Minta pasien untuk menautkan ibu jari dengan jari telunjuk, dan minta pasien untuk
membayangkan kondisi dirinya ketika kondisi begitu sehat
d) Tautkan ibu jqri dengan jari tengah minta pasien membayangkan ketika
mendapatkan hadiah atau barang yang sangat disukai
e) Tautkan ibu jari kepada jari manis, bayangkan ketika ibu berada di tempat yang
paling nyaman, tempat yang membuat pasien merasa sangat bahagia
f) Tautkan ibu jari dengan jari kelingking, bayangkan ketika ibu mendapat suatu
penghargaan
g) Tarik nafas, lakukan perlahan, lakukan selama 3 kali
h) Buka mata kembali.
e. Evaluasi
a) Pasien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi:tarik nafas dalam dan
distraksi lima jari
b) Pasien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi
ansietas.
c) Pasien merasakan setelah relaksasi cemas berkurang
f. Pendokumentasian
Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses
keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Nama :Ny. J (P) Tanggal Dirawat : Tidak terkaji
I. IDENTITAS KLIEN
No RM : Tidak terkaji
II. Data
ALASAN MASUK
Primer :
Data Sekunder:
Ansietas
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
Ya
Jika Ya,Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
Berhasil
2. Pengobatan sebelumnya
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
Ya
3. Pern h mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Tidak
Bila Ya,
jelaskan : .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: _________________________________
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
RIWAYAT TRAUMA
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
.................................................................................................................
Ada
Tidak
Diagnosa Keperawatan:_____________________________________________________
1. ……………….
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal :
umum : ………………………………………………………………………………………………………………………
Keadaan
Tanda vital
N :110x/menit
S : 36,5˚C
3. Ukur: TD :120/80x/m
BB : Tidak
terkaji TB: Tidak terkaji
Turun
Naik
Tidak
4. Keluhan fisik:
Ya,
Jelaskan : Ny. J mengatakan 2 hari yang lalu jatuh sakit demam dan sakit teggorokan
selama kurang lebih 1 minggu lebih
Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:
2. Keterangan
Gambar:
Jelaskan:
satu anak
perempuan. Dimana
perempuan sudah
menikah.
3. Konsep Diri
: Ketika sakit Ny.J selalu menganggap dirinya negative dan merasa tidak
a. Citra tubuh berguna
4. Hubungan sosial
a. Orang yangberarti/terdekat:
Hubungan dengan keluarga dan masyrakat selalu baik, tetapi ketika sakit pada saat
pandemic, sering merasa di kucilkan.
b. Kegiatan ibadah
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________
Jelaskan
Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________
2. KesadaranMenurun:
SoporCompos mentis
Apatis/sedasi
Subkoma
KomaSomnolensia
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur: ……………
Disosiasi: ……………….
Berubah
Gangguan perhatian
Relasi………………………………………………………………………………………….………...………………………Jelaskan:
Limitasi………………………………………………………………….……………………………………………………
Penilaian terhadap realita…………………………………………………………………………………………….
Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________
3. Orient Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:……………………………………………………………………………….....…………………………………
……………………………………………………..….…………………………………………………………………………
…………....
Diagnosa Keperawatan:______________________________________________________
4. PembicaraanCepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Jelaskan:………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………...……………………………………………………………
……………………………………...
Diagnosa Keperawatan:_______________________________________________________
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
KelambatanHipokinesia,hipoaktifitas:
Katalepsi
SubFleksibilitasstuporkatatonikserea
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan:
………………
PeningkatanHiperkinesia,hiperaktifitas:
Gagap
Stereotipi
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan ………………….
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan:
…………………………………
Diagnosa Keperawatan :_____________________________________________________
Adekuat
6. Afek dan Emosi
Tumpul
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Anhedonia
Eforia
Ambivalensi
Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan:
…………
Diagnosa Keperawatan ANSIETAS
7. Persepsi – Sensorik
Pendengaran
Halusi asi
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Ilusi……………..
Ada
Tidak ada
Ada
Depersonalisasi
Tidak ada
Ada
Derealisasi
Tidak ada
Ada
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan:
………………………………………………………………
8. Proses Pikir ______________________________________________
Diagnosa Keperawatan :
Koheren
a. Arus Pikir
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of Idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain ……………………
........................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………………Jelaskan:
………………………………………………………………
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi social
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip piker
Siar piker
Kontrol piker
Lain – lain……………….
c. Bentuk Realistik Piir
Non Realistik
Dereistik
………………………………………………………………………………………………………………………………Jelaskan:
………………………………………………………………
Pada saat di wawancara mata Ny. J selalu memandang kearah lain dan sering menatap ke
arah bawa
DiagnosaKeperawatan:
Fause reconnaissance
Jelaskan:
Hiperamnes ia
........................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :
………………………………………………………………
____________________________________________________
11. Tingkat konsntrasi dan berhitung
Mudah beralih
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :
……………………………
12. Kemampuan penilian _____________________________________________________
Gangguan ringan
Jelaskan:
Gangguan bermakna
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :
…………………………...
13. Daya tilik diri _____________________________________________________
Mengingkari penyakit yang diderita
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :
…………………………… PULANG
…………………………………………………………………
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………………
4. Berp kai /berhias
BantuanMinimal
Bantuan total
Jelaskan:…………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………
5. Istirahat dan tidur
Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan:…………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………
6. Penggunaan Bantuan Minimalobat
Bantuan total
Jelaskan:……………………………………………………………………………...............…………………………
…………………………………………………….
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Jelaskan :
……………………………………………………………
IX. MEKANISME KOPING __________________________________________________
Diagnosa Keperawatan :
Teknik relaksasi
Bekerja berlebihan
Diagnosa Keperawatan :
.……………….………………………... ......................................................................................
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya………………………………………………............
.......................................................................................................................................................
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya .....................................................................................
.......................................................................................................................................................
Masalah dengan perumahan, spesifiknya ………………………...............................................
.......................................................................................................................................................
Masalah dengan ekonomi,
spesifiknya ………………………………………………………....
………………………………………………………
……………………………………………
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya……………………………………….......
.......................................................................................................................................................
……………………………………………………………………. ……………………….......…
XI. Apakah PENGETAHUAN klien mempunyai KURANG TENTANG masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan yang kurang tentang suatu hal?
SistemPenyakit/gangguanpendukung jiwa
Faktor presipitasi
Mekanisme koping
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………
Terapi medik
XIII.ANALISA DATA
DS:
- Ny J Mengatakan sering
mengalami cemas, merasa khawatir
dan ketakutan ditengah kondisi
pandemik saat ini akibat kondisinya
yang sedang jatuh sakit 2 hari yang
lalu dan khawatir dalam melakukan
aktivitas sehari hari.
- Sempat Merasa tidak berguna dan
dikucilkan oleh keluarga dan
masyarakat sekitar jika divonis
positif Covid-19
- Berusaha untuk menenangkan diri
dengan cara berdiam diri dikamar
dan sembari istirahat tetapi
kecamsan dan rasa takut serta
khawatir selalu muncul dan
menghantui di pikirannya
ANSIETAS B/D KURANG TERPAPAR
1. INFORMASI
DO: -Tampak dari wajah terlihat
tegang, cemas dan gelisah
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN.
Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). KONSELOR ISSN: 1412-9760
(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor), 1-7.
dkk, N. (2016). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA. Nursing News, 1-
10.
M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S. (2014). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Sarlito Wirawan Sarwono. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sunartyasih & Linda. (2013). “Hubungan Kendala Pelaksanaan Posbindu dengan Kehadiran Lansia di Posbindu RW 08 Kelurahan
Palasari Kecamatan Cibubur Kota Bandung.” Jurnal Stikes Santo Borromeus, Vol 3, No 1, 2013, hal 59.
Taufik, T., & Ifdil, I. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-
150.
Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra. (2012). Manajemen Emosi: Sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif
dalam hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara.