Oleh :
2020
Instrument pengkajian
Variabel Sub-Variabel Karakteristik/item Tool / Strategi Sumber
pertanyaan info
Core Demografi 1. Usia Data Perangkat
(Inti) 2. Jenis Kelamin administrasi Desa/
3. Pendidikan Desa/ Kelurahan
4. Pekerjaan Kelurahan
5. Agama
6. Etnis
7. Riwayat timbulnya
Community kelompok komunitas
History Kapan berdirinya
kelompok masyarakat ?
Siapa yang mendirikan
kelompok masyarakat?
Berapa kali pergantian
RT/RW/ Lurah?
Berapa jumlah
masyarakat ?
8. Prestasi yang diraih
Prestasi apa saja yang
pernah diraih?
2
b) Dinding kuesioner desa/
c) Lantai Kelurahan
d) Ventilasi dan Masyarakat
pencahayaan Desa/
e) Tempat pembuangan Kelurahan
3
televisi, radio, koran, atau
liflet yang diberikan
kepada komunitas)
Ekonomi Tingkat 1. Tingkat sosial ekonomi Kuesioner Masyarakat
sosial komunitas secara
keseluruhan pakah sesuai
dengan Upah Minimum
Regional (UMR),
Rekreasi Sarana 1. Apakah tersedia sarana Kuesioner Masyarakat
untuk rekreasi ? dan observasi dan
2. Kapan saja tempat Observasi
rekreasi tersebut dibuka ?
3. Apakah biaya tempat
rekreasi tersebut
terjangkau oleh
masyarakat (komunitas)
Persepsi
2. Bagaimana perasaan warga selama ini tinggal di desa atau kelurahan tersebut ?
NAMA KK : ____________________________________
ALAMAT : _______________________No___________
4
RT____________RW______KEL__________
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah Label komposisi keluarga dengan benar
2. pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda √
3. Jawaban dapat lebih dari satu untuk pertanyaan menulis.
4. mengisi titik-titik sesuai pertanyaan.
A. KOMPOSISI KELUARGA
Agama
Hub. Dgn Tingkat
No Nama Umur L / P Pekerjaan Ket.
KK Pendidikan
1.
2
3.
4.
5
6. Bagaimana kondisi kesehatan PUS saat ini :
( ) Sehat ( ) Sakit
7. Bila sakit, tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut.
( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja
( ) Obat warung ( ) Alternatif
8. Bila PUS sakit, apa keluhan/Diagnosis medisnya : __________________________
6
D. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU NIFAS
1. Dibantu oleh siapa ibu saat melahirkan :
( ) Bidan ( ) Dokter ( ) Dokter spesialis /DSOG
( ) Dukun terlatih ( ) Lain-lain, sebutkan ___________________________
2. Apakah ibu mendapatkan informasi tentang perawatan Fase Nifas :
( ) Ya ( ) Tidak
3. Bila Ya, informasi apa yang didapatkan :
( ) Kebersihan diri ( ) Perawatan payudara ( ) cara memandikan bayi
( ) perawatan alat kelamin ( ) Perawatan tali pusat
4. Bagaimana Kondisi ibu nifas (Bufas) saat ini :
( ) Sehat ( ) Sakit
5. Bila Ibu nifas dalam kondisi sakit, apa keluhannya/diagnosis medisnya
_____________
Penjelasan
7
K = Garis Kuning O = Overweight (garis kuning diatas garis hijau)
3. Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu makan :
6. Apa yang telah dilakukan keluarga terhadap kondisi Balita yang sakit
______________
8
No. Nama Anak Umur BB N/T M K H O Jenis Imunisasi Ket.
B D D D P P P P C H H H -TL
C P P P O O O O A E E E -BL
G T T T L L L L M P P P -L
1 2 3 I I I I P A A A
O O O O A T T T
1 2 3 4 K I I I
T T T
I I I
S S S
1 2 3
9
10
G. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK PRASEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-12 TAHUN)
( ) Berlubang dan hitam ( ) Gusi bengkak dan berdarah
11
( ) Sehat ( ) Sakit
12
( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja
K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
13
( ) dibuang sembarangan ( ) dibuang ke sungai
6. Dari mana keluarga mendapatkan sumber air bersih (SAMI=sumber air minum)
( ) PAM – Ledeng ( ) Sumur ( ) Sungai ( ) pompa air listrik
( ) < 5 meter ( ) 5-7 meter ( ) 7-10 meter ( ) >10 meter
( ) Ada endapan ( ) tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berbau
14
( ) Ya, ditutup ( ) Tidak
( ) Seng ( ) Genting ( ) multiroof ( ) lain-lain sebutkan _________
15
A. Pengkajian Data
5. Pelayanan kesehatan yang tersedia di Desa L untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi yaitu puskesmas.
16
B. Analisa Data
17
pergi ke pelayanan kesehatan,
- Sisany memanfaatkan pelayanan
kesehatan
3. DS : Resiko penurunan Kurangnya
- Kepala Desa mengatakan bahwa derajat kesehatan partisipasi lansia
posbindu sementara berhenti, karena lansia dalam kegiatan
ada alat kesehatan yang tidak
tersedia.
- Lansia mengatakan tidak tahu
bagaimana menjaga kesehatan dan
cara menangani penyakit seperti
: hipertensi, rematik, dan asam urat.
DO :
- 4 Lansia mengalami Hipertensi
- 2 Lansia mengalami Asma
- 2 Lansia mengalami Rematik
- 1 Lansia mengalami Kencing Manis
- 6 Lansia mengalami masalah
kesehatan lain seperti batuk dan
pilek
18
C. Penetuan Prioritas Masalah
Keterangan:
Skoring:
G : Sesuai dengan program pemerintah H : Sumber daya tempat I : Sumber daya waktu
19
D. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
1. Susunan Acara Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) Di Desa L
2. Tujuan MMD
3. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sector
terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan,
BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).
20
MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa,
MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
5. Cara pelaksanaan
c. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
i. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala
Desa.
j. Penutup
21
Jurnal Intervensi Keperawatan
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) unit Budhi Luhur,
Kasongan, Bantul, Yogyakarta.
Problem: Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian 12,8% dari
total penyebab kematian di seluruh dunia. Jumlah orang dewasa (diatas 25 tahun) yang
menderita hipertensi sebanyak 40%, atau 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi.
Populasi: Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penghuni Balai Pelayanan Sosial
Trena Werha Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta yang berjumlah 88 lansia
Intervensi:
Responden di beri pengarahan dan di jelaskan posedur dan jalanya proses penelitian
sekaligus dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum melakukan jalan kaki ( pre
test).
Kemudian responden melakukan jalan kaki di area panti selama 20 menit,
Setelah itu di kumpulkan lagi untuk istirahat selama 10 menit,
dan dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah kembali
(post test).
Hal ini dilakukan sebanyak dua kali dengan selang waktu selama dua hari.
Compare: Post test dilakukan pengukuran tekanan darah
22
Outcame:
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah lansia yang berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 3 orang (25%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak
9 orang (75%)
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 12 responden (lansia hipertensi)
terdapat 8 responden (66,7%) yang mengalami penurunan tekanan darah, tidak ada
responden yang tekanan darahnya tetap, dan 4 responden (33,3%) yang mengalami
peningkatan tekanan darah.
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa terdapat 8 responden (lansia hipertensi) yang
mengalami penurunan tekanan darah setelah melakukan olahraga jalan kaki, dimana
terdapat 4 responden yeng mengalami penurunan tekanan darah Sistole, 2 responden
yang mengalami penurunan tekanan darah Diastole, dan 2 responden yang mengalami
penurunan tekanan darah Sistole dan Diastole.
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa terdapat 4 responden (lansia hipertensi) yang
mengalami peningkatan tekanan darah setelah melakukan olahraga jalan kaki, dimana
3 responden mengalami peningkatan tekanan darah Diastole, dan 1 responden yang
mengalami peningkatan tekanan darah Sistole dan Diastole.
Berdasarkan hasil analisa uji Wilcoxon diketahui bahwa untuk Sistole nilai Z hitung =
-2,271 dengan p value 0,023 = α < 0,05 yang berarti terjadi perubahan tekanan darah
Sistole (turun) setelah melakukan olahraga jalan kaki. Sedangkan untuk Diastolenilai
Zhitung = -2,530 dengan p value 0.011 = α < 0,05 yang berarti terjadi perubahan
tekanan darah Diastole (turun) setelah melakukan olahraga jalan kaki. Hasil ini
menunjukan bahwa Ho ditolak, sehingga Ha diterima yang berarti bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh jalan kaki terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia hipertensi terbukti kebenarannya.
23