Anda di halaman 1dari 4

Mega Dwi

Anggraeni
VIA

• Metode penelitian sudah menerapkan kriteria inklusi dan ekslusi


• Fokus penelitian ini adalah mengeksplorasi persepsi mahasiswa yang telah menjalani modul IPE, pada fase praklinis dan klinis, serta
praktisi kesehatan dengan pengalaman kerja kolaboratif mengenai stereotip tenaga kesehatan. Hal itu sesuai dengan tujuan penelitian
Validity

• Penelitian ini penting, karena Fenomena tentang stereotip profesi kesehatan masih menjadi masalah yang sering menghalangi terjadinya
proses kolaborasi yang baik. Hasil pada penelitian ini mencakup banyak aspek sehingga bisa digunakan untuk mengevaluasi tingkat
kolaborasi di tenaga kesehatan. seperti yang dialami oleh mahasiswa dan praktisi kesehatan ketika berinteraksi dan bekerja sama dengan
profesi yang berbeda. Individu mengamati atau mengalami stereotip berbeda dalam berbagai konteks; Oleh karena itu, setiap individu
Importancy dapat mengembangkan pemahaman atau model stereotip yang berbeda yang didasarkan pada pengalaman subjektif individu

• Penelitian ini dapat diterapkan di lingkungan praktek klinis kita untuk dapat meningkatkan kolaborasi tenaga kesehatan dengan
mengevaluasi faktor-faktor yang sudah dibahas agar dapat mengurangi masalah atau fenomena stereotip profesi kesehatan yang terjadi
saat ini.
Applicability
Identifikasi Masalah
o Pembentukan stereotipe dipengaruhi oleh kurangnya
pemahaman tentang peran profesi kesehatan lain, budaya
hierarkis, pengalaman pribadi dalam menerima layanan
kesehatan, dan pandangan masyarakat. Stereotip di antara
tenaga kesehatan menimbulkan hambatan bagi komunikasi tim
pelayanan kesehatan dan mengurangi kepercayaan diri pada
tenaga kesehatan tertentu
o Pendidikan interprofesional (IPE) memberikan kesempatan
kepada mahasiswa dari kelompok profesi yang berbeda untuk
berinteraksi dalam kondisi yang kondusif, sehingga terjadi
perubahan positif dalam interaksi dengan profesi kesehatan lain.
Rencana Solusi
 Program harus mendapatkan sesi pengenalan tentang peran dan tanggung
jawab berbagai profesi kesehatan melalui IPE, untuk mengoreksi
mispersepsi mengenai kompetensi profesi lain yang tercermin. Selama IPE,
siswa juga diajarkan tentang mengambil perspektif yang berbeda, karena
menjembatani perbedaan antar kelompok dengan melihat masalah melalui
perspektif orang lain
 Setiap individu harus mampu melakukan refleksi diri untuk meningkatkan
kesadaran diri dan menghargai orang lain. Sehingga dapat merangkul dan
memajukan peluang dengan baik untuk perawatan kolaboratif.
 Menangani dimensi intrapersonal dan interpersonal. Misalnya, kepercayaan
diri yang rendah akan mempengaruhi pembentukan stereotipe; Kursus ini
kemudian dapat dilanjutkan dengan belajar untuk memahami peran dan
perspektif profesional kesehatan lainnya, melalui penciptaan waktu dan
ruang untuk refleksi yang akan mengarah pada pembelajaran reflektif dan
transformatif

Anda mungkin juga menyukai