GERONTIK
Disusun Oleh:
201920461011073
KELOMPOK 13
2020
FORMAT
I. IDENTITAS
Nama : Ny. Tasni
Alamat : Bendungan sengguruh no 05
Jenis kelamin : Perempuan
( ) Laki – laki ( V ) Perempuan
Umur : 68 tahun
( ) Middle ( ) Elderly ( V ) Old ( ) Very Old
Status : Janda
( ) Menikah ( ) Tidak Menikah ( V ) Janda ( ) Duda
Agama : Islam
( V ) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku : Jawa
( V ) jawa ( ) Madura ( ) lain – lain, Sebutkan :
Sumber Pendapatan:
(1) Ada, jelaskan :
(2) Tidak, jelaskan : Hidup bersama anaknya
(1) Ada, jelaskan : pasien mengatakan sekarang hidup berdua dengan anak
laki-laki nya.
(2) Tidak, jelaskan :
7. Dada
a. Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya….
b. Retraksi : ya/tidak, daerah ………..
c. Wheezing : +/-
d. Ronchi : +/-
e. Suara jantung tambahan : ada/tidak
f. Ictus cordis : ICS …………
g. Keluahan lain :
8. Abdomen
a. Bentuk : distend/flat/lainnya……..
b. Nyeri tekan : ya/tidak
c. Hypersonan/sonan : ya/tidak
d. Supel : ya/tidak
e. Bising usus : ada/tidak
Frekuensi……..kali/menit
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar, catat semua jawaban. Catat jumlah kesalahan
total berdasarkan 10 pertanyaan.
Interpretasi:
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Makan
0 = Bantuan penuh
5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, modifikasi diet
10 = independent
Mandi
0 = Menbutuhkan bantuan
5 = independent (menggunakan shower)
Berdandan
0 = Perlu bantuan
5 = independent (berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur)
Memassang Baju
0 = Dengan bantuan
5 = Dengan bantuan 50%
10 = independent (mengancing baju, restleting)
Ke Tolet
0 = Butuh Bantuan Penuh
5 = Butuh Bantuan 50%
10 = independent (menghidupkan, dressing, menyeka)
Berjalan di tangga
0 = Bantuan penuh
5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)
10 = independent
Interprestasi :
100 – 80 : mandiri
81 – 36 : bantuan sedang
< 35 : membutuhkaan bantuan penuh
2) Belanja
a. Mengurus semua kebutuhan belanja sendiri 1
b. Belanja sendiri untuk membeli hal-hal kecil 0
c. Perlu ditemani setiap kegiatan belanja 0
d. Tidak bisa berbelanja sama sekali 0
3) Persiapan makan
a. Rencana, mempersiapkan, dan melayani 1
makanan secara mandiri
b. Menyiapkan makanan yang cukup jika 0
bahan tersedia
c. Memanaskan dan menyajikan makanan atau 0
menyiapkan makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan diet sehari-hari
d. Kebutuhan makan dilayani dan disiapkan 0
4) Rumah Tangga
a. Memelihara rumah sendiri atau dengan bantuan 1
sesekali (mis, "pekerjaan berat pembantu rumah
tangga")
b. Melakukan tugas-tugas harian ringan seperti 1
mencuci piring, mengganti alas tempat tidur
c. Melakukan tugas-tugas harian ringan tetapi 1
tidak bersih
d. Membutuhkan bantuan untuk semua tugas 1
pemeliharaan rumah
e. Tidak bisa berpartisipasi sama sekali 0
5) Mencuci
a. Bisa mencuci sendiri 1
b. Mencuci hal-hal kecil; membilas stoking dll. 1
c. Tidak bisa mencuci sama sekali 0
6) Model Transportasi
a. Menggunakan perjalanan dengan angkutan 1
umum atau mengendarai kendaraan pribadi
b. Mengatur sendiri perjalanan menggunakan taxi 1
tetapi tidak menggunakan angkutan umum
c. Berpergian menggunakan angkutan umum saat 1
dibantu atau ditemani orang lain
d. Hanya menggunakan taxi atau berpergian dengan 0
bantuan orang lain
e. Tidak bisa berpergian sama sekali 0
Petunjuk:
Untuk masing-masing area dari daftar fungsional di bawah ini, cek deskripsi yang
tertera (kata asistensi berarti mengawasi, memimpin atau asisten pribadi) data dicatat
pada format evaluasi yang dirubah ke ADL keseluruhan yang bertujuan untuk
mendefinsikan dalam tabel pada halaman berikut :
MANDI – Spon, Pancuran, atau Bak
Tanpa bantuan
Menerima bantuan hanya satu bagian tubuh (misalnya punggung atau kaki
Menerima bantuan lebih dari satu bagian tubuh (atau tidak bisa mandi sendiri)
BERPAKAIAN – mengambil pakaian dari lemari dan laci – termasuk pakaian bawah,
dan mengancing baju (termasuk ikat pinggang, jika memakai)
Mengambil pakaian dan memakai secara lengkap tanpa bantuan
Mengambil pakaian dan memakai secara lengkap tanpa bantuan kecuali bantuan
mengikat tali sepatu
Menerima bantuan mengambil pakaian dan memakai pakaian atau sebagian
dipakaikan dan tidak bisa memakai sama sekali
ELIMINASI- pergi ke toilet untuk BAK atau BAB, membersihkan diri setelah eliminasi
dan merapikan pakaian
Pergi ke toilet, membersihkan diri, merapikan baju tanpa bantuan (mungkin
menggunakan benda atau dukungan seperti tongkat, walker, kursi roda,
mengatur lampu tidur atau lemari pakaian yang berlaci, eliminasi pada pagi hari.
Menerima bantuan pergi ke toilet atau membersihkan diri atau merapikan
pakaian setelah eliminasi atau menggunakan lampu tidur atau lemari pakaian
yang berlaci
Tidak dapat pergi ke toilet untuk eliminasi
BERPINDAH
Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi
tanpa bantuan (mungkin menggunakan benda untuk membantu seperti tongkat
atau walker)
Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi
dengan bantuan
Tidak dapat bangun dari tempat tidur
PENGAWASAN DIRI
Mengontrol BAK dan BAB secara mandiri
Terkadang tidak dapat mengontrol BAK dan BAB
Diawasi dalam mengontrol BAK dan BAB, kateter jika menggunakan atau
inkontinensia
MAKAN
Makan sendiri tanpa bantuan
Makan sendiri kecuali dibantu dalam memotong makanan atau mengoles
mentega di roti
Menerima bantuan dalam makan atau makan sebagian atau makan seluruhnya
menggunakan NGT atau cairan infus intra vena
Skoring:
Indeks kemandirian Kegiatan Sehari-hari berdasarkan evaluasi kemandirian fungsional
atau ketergantungan pasien dalam mandi, berpakaian, toileting, berpindah, BAB/BAK,
dan makan.
Definisi
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun dianggap mampu.
1. Bathing
Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat melakukan
seluruhnya sendiri.
Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak dapat
mandi sendiri
2. Dressing
Mandiri : menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
3. Toileting
Mandiri : pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
Tergantung : mendapat bantuan orang lain
4. Transferring
Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat Bantu)
Tergantung : tidak dapat melakuakan sendiri dengan/bantuan
5. Continence
Mandiri : dapat mengontrol BAB/BAK
Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan manual
atau kateter
6. Feeding
Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan mmasukkan ke dalam
mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging dan menyiapkan makanan
seperti mengoleskan mentega pada roti)
Tergantung : memelukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri secara
parenteral.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. TEST LABORATORIUM
2. RADIOLOGI
ANALISA DATA
ketorolac nyeri
-Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
-Menganjurkan
memonitor nyeri secara
mandiri
-Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara
tepat
Kolaborasi:
-Mengolaborasi
pemberian analgetik
2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi Observasi
fisik b/d Penurunan tindakan keperawatan (I1.05173) - Identifikasi adanya
kekuatan otot D.0054 selama 1x24 jam,
Observasi nyeri atau keluhan
diharapkan “Mobilitas
Fisik (L.05042)” - Identifikasi adanya nyeri fisik lainnya.
meningkat dengan kriteria atau keluhan fisik lainnya. - Identifikasi toleransi
hasil :
- Identifikasi toleransi fisik fisik melakukan
1. Kekuatan otot
meningkat melakukan pergerakan pergerakan
2. Rentang gerak - Monitor frekuensi jantung - Monitor frekuensi
meningkat
dan tekanan darah jantung dan tekanan
3. Kelemahan fisik
menurun sebelum melakukan darah sebelum
4. Pergerakan ektremitas mobilisasi melakukan
meningkat - Monitor kondisi umum mobilisasi
5. Kaku sendi menurun
selama melakukan - Monitor kondisi
mobilisasi umum selama
Terapeutik melakukan
1. Fasilitas aktivitas mobilisasi
mobilisasi dengan alat Terapeutik
bantu (mis. Pagar tempat 4. Fasilitas aktivitas
tidur) mobilisasi dengan
2. Fasilitas melakukan alat bantu (mis.
pergerakan Pagar tempat tidur)
3. Libatkan keluarga untuk 5. Fasilitas melakukan
membantu pasien dalam pergerakan
meningkatkan pergerakan 6. Libatkan keluarga
untuk membantu
Edukasi
pasien dalam
1. Jelaskan tujuan dan
meningkatkan
prosedur mobilisasi
pergerakan
2. Anjurkan mobilisasi dini
3. Anjurkan mobilisasi Edukasi
sederhana yang harus 4. Jelaskan tujuan dan
dilakukan (mis. Duduk prosedur mobilisasi
ditempat tidur, duduk 5. Anjurkan mobilisasi
ditempat sisi tidur, pindah dini
dari tempat tidur ke kursi 6. Anjurkan mobilisasi
roda) sederhana yang
harus dilakukan
(mis. Duduk
ditempat tidur,
duduk ditempat sisi
tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi
roda)
3 Resiko jatuh d/d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh 1.14540 Observasi
Observasi - Identifikasi faktor
penggunaan alat bantu keperawatan selama 1x3
- Identifikasi faktor resiko
resiko jatuh
jalan d/d riwayat jam “Tingkat Jatuh
jatuh
- Identifikasi resiko
jatuh d/d kekuatan (L.14138)” menurun
- Identifikasi resiko jatuh
jatuh setidaknya
otot menurun D.0143 dengan kriteria hasil:
setidaknya sekali setiap
sekali setiap shift
1. Jatuh dari tempat
shift atau sesuai dengan
atau sesuai dengan
tidur sedang
kebijakan institusi
kebijakan institusi
2. Jatuh dari saat berdiri
- Identifikasi faktor
- Identifikasi faktor
sedang
lingkungan yang
lingkungan yang
3. Jatuh saat berjalan
meningkatkan resiko
meningkatkan resiko
cukup meningkat
jatuh
jatuh
4. Jatuh saat di
- Hitung resiko jatuh
- Hitung resiko jatuh
pindahkan sedang
- Monitor kemampuan
- Monitor kemampuan
5. Jatuh saat di kamar
berpindah dari tempat
berpindah dari
mandi meningkat
tidur ke kursi roda atau
sebaliknya tempat tidur ke kursi
Terapeutik roda atau sebaliknya
- Orientasikan ruangan Terapeutik
pada pasien dan keluarga - Orientasikan
- Pastikan roda tempat ruangan pada pasien
tidur dan kursi roda selalu dan keluarga
dalam kondisi terkunci - Pastikan roda tempat
- Pasang handrall tempat tidur dan kursi roda
tidur selalu dalam kondisi
- Atur tempat tidur mekanis terkunci
pada posisi terendah - Pasang handrall
- Tempatkan pasien tempat tidur
beresiko tinggi jatuh dekat - Atur tempat tidur
dengan pantauan perawat mekanis pada posisi
dari nurse station terendah
- Gunakan alat bantu jalan - Tempatkan pasien
(mis. Kursi roda, walker) beresiko tinggi jatuh
dekat dengan
Edukasi pantauan perawat
- Anjurkan memanggil dari nurse station
perawat jika - Gunakan alat bantu
membutuhkan bantuan jalan (mis. Kursi
untuk berpindah roda, walker)
- Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin Edukasi
- Anjurkan konsentarsi - Anjurkan memanggil
untuk menjaga perawat jika
keseimbangan tubuh membutuhkan
- Anjurkan melebarkan bantuan untuk
jarak kedua kaki untuk berpindah
meningkatkan - Anjurkan
keseimbangan saat berdiri menggunakan alas
- Anjurkan cara kaki yang tidak licin
menggunakakn bell - Anjurkan
pemanggil untuk konsentarsi untuk
memanggil perawat menjaga
keseimbangan tubuh
- Anjurkan
melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
- Anjurkan cara
menggunakakn bell
pemanggil untuk
memanggil perawat
JURNAL
Traditional Music Therapy to Decrease Pain Perception on Elderly in Jakarta Elderly Social Institution
Populasi :
Purpose: Nyeri merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia dengan berbagai faktor pengendapan. Penelitian ini
bertujuan menganalisis asuhan keperawatan lansia dengan nyeri akut melalui terapi musik tradisional di Sosial Lansia Jakarta
Lembaga.
Intervension: terapi musik tradisional sebanyak 20 kali menit setiap hari selama istirahat klien. Intervensi dulu dilakukan selama lima
minggu mandiri tanpa keterlibatan perawat atau pra- pekerja sosial. Namun, perawat mengamati intervensi tersebut yang penulis
lakukan bahkan dalam waktu singkat. Tiga klien mendapat perlakuan yang sama. Mereka mendapatkan terapi musik tradisional setiap
hari selama lima minggu dengan durasi intervensi selama 20 menit. Perbedaan dalam Intervensi hanya ditemukan pada jenis tradisional
musik. Itu sesuai dengan keinginan atau preferensi klien, menyebut musik tradisional daerah mereka sebagai musik yang ingin mereka
dengarkan. Klien pertama dari Suku Jawa mengaku senang mendengarkan tradisi Musik Jawa seperti “Langgam Jawa”. Kedua klien ingin
mendengarkan “Tarling Cirebon” dengan pela empo dan klien ketiga menikmati mendengarkan “Kecapi Sunda ”. Urutan implementasi
dilakukan dalam satu bertemu setiap hari. Penulis menyiapkan peralatan tersebut sebagai pemutar musik dan headset sebagai
penunjang intervensi peralatan dan memeriksa fungsi peralatan. Kemudian penulis membuat pengantar dan menjelaskan tentang terapi
musik kepada klien, tujuan terapi musik, hal-hal yang dilakukan klien saat musik dimainkan (santai dan menutup mata) dan melakukan
intervensi terkait kontrak, seperti sebagai terapi musik 20 menit di tempat tidurnya. Klien menyetujui intervensi. Selanjutnya, penulis
memeriksa vital tanda-tanda klien dan melakukan penilaian terkait dengan nyeri lemak waktu itu, terutama skala nyeri. Penulis
mengamati kondisi klien selama 20 menit, seperti kondisi klien sedang santai (klien tidak menaikkannya kepala), memeriksa apakah
headset dengan benar dipasang atau dirilis selama intervensi, mengamati lingkungan. Lalu, tanda-tanda vital dan nyeri skala diperiksa
setelah musik didengarkan. Evaluasi terdiri dari subyektif dan objektif evaluasi. Kemudian evaluasi dilakukan di a cara terukur, yaitu
evaluasi subyektif dalam bentuk Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah a intervensi, dan evaluasi obyektif dalam bentuk
perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah) sebelumnya dan setelah intervensi.
Compared:
Outcame: Pada klien pertama, evaluasi akhir menunjukkan darah itu tekanan menurun setelah intervensi dari minggu pertama hingga
minggu kelima setiap hari. Intervensi hari pertama, tekanan darah 170/70 MmHg dan hari terakhir intervensi, tekanan darah 110/70
MmHg. Evaluasi denyut nadi klien pertama menunjukkan bahwa ada ada penurunan sebelum dan sesudah intervensi setiap hari. Denyut
nadi pada hari pertama intervensi adalah 75x / menit dan denyut nadi pada hari terakhir intervensi itu 74x / menit. Kemudian, terjadi
penurunan skala nyeri dari awal intervensi dengan skor 6 dan akhir intervensi dengan skor 4. Selain itu, menilai dari proses intervensi
yang dilakukan setiap hari, skala nyeri menurun atau tetap sebelum dan sesudah intervensi. Klien kedua menunjukkan bahwa tekanan
darah menurun dan ada beberapa hari yang tidak berubah tetapi ada masih dalam batas normal setelah intervensi dari pertama minggu
hingga minggu kelima setiap hari. Pada hari pertama intervensi, tekanan darah 130/60 MmHg dan seterusnya hari terakhir intervensi,
tekanan darah 110/70 MmHg. Evaluasi denyut nadi klien kedua menunjukkan bahwa terjadi penurunan denyut nadi sebelum dan
sesudah intervensi. Denyut nadi pada hari pertama intervensi 87x / menit dan denyut nadi hari terakhir intervensi 72x /
menit. Kemudian terjadi penurunan dalam skala nyeri dari awal intervensi dengan skor 7 dan akhir intervensi dengan skor 4. Selain itu,
skala nyeri cenderung menurun sebelum dan setelah intervensi setiap hari selama intervensi. Evaluasi klien ketiga menunjukkan
tekanan darah itu menurun setelah intervensi dari minggu pertama ke minggu kelima. Pada hari pertama intervensi, darah klien
tekanan 140/80 MmHg dan pada hari terakhir intervensi, tekanan darah 110/70 MmHg. Evaluasi terhadap denyut nadi klien ketiga
menunjukkan bahwa ada adalah penurunan denyut nadi dan perubahan denyut nadi dalam batas normal sebelum dan sesudah
intervensi. Nadi rate pada hari pertama intervensi adalah 86x / menit dan denyut nadi pada hari terakhir intervensi adalah 73x / menit.
Kemudian, terjadi penurunan skala nyeri dari awal intervensi dengan skor 6 dan akhir intervensi dengan skor 4. Selain itu, dilihat dari
proses intervensi yang dilakukan setiap hari, nyeri sisik berkurang atau tetap sebelum dan sesudah intervensi.