Anda di halaman 1dari 44

0

LAPORAN ASKEP KEPERAWATAN GERONTIK


NY I. DENGAN ASAM URAT (GOUT ARTHRITIS)

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek


Profesi Ners Mata Ajar Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :

LUSIYANAH
NIM : 21220066

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA


PROGRAM STUDI NERS
JAKARTA
2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website : www.stikes-pertamedika.ac.id
Email : stikes pertamedika@gmail.com

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : LUSIYANAH


NIM : 21220066
Tanggal Pengkajian : 18 Juli 2021
Ruangan : Home Visit
Diagnosa Medis : Asam Urat (Gout Arthritis)

I. Identitas
A. Nama : Ny. I
B. Umur : 79 tahun
C. Alamat : Jl. KH. Mas Mansyur RT 001/RW 003 Sudimara
Pinang, Tangerang
D. Pendidikan : SD
E. Tanggal masuk panti : -
F. Jenis Kelamin : Perempuan
G. Suku : Banten
H. Agama : Islam
I. Status perkawinan : Kawin

II. Status kesehatan saat ini


Klien mengatakan terasa nyeri di bagian lutut terutama saat akan berdiri dan
jongkok, kesemutan di kedua kaki dan terasa kebas di bagian telapak kaki, klien
mengatakan terkadang lututnya terasa nyeri pada malam hari sehingga jadi sulit
tidur

III. Riwayat kesehatan masa lalu


Klien mengatakan memiliki riwayat gula sekitar 7 tahun lalu namun sekarang tidak
pernah tinggi lagi, Klien mengatakan mengalami sakit asam urat kurang lebih
sekitar 1 tahun lalu.

IV. Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit gout arthritis dari orang tuanya

1
Askep Gerontik/Lusiyanah
(Genogram )

Keterangan :

V. Pengkajian persistem (jelaskan kondisi klien lanjut usia sesuai system di


bawah meliputi pernyataan, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya)
a. Keadaan umum
1) Tingkat Kesadaran : composmentis
2) GCS : E= 4 M= 6 V= 5
3) TTV :TD : 140/90 mmHg N : 90 x/ menit
o
S : 36,4 C RR : 22 x/ menit
4) BB/TB : 43 kg/ 150 cm
5) Bagaimana postur tulang belakang Lansia :
➢ Tegap
➢ Bungkuk
➢ Kifosis
➢ Skoliosis
➢ Lordosis
6) Keluhan : nyeri pada dengkul

b. Indeks Massa Tubuh (BMI)

BB (kg) 50
BMI = TB (m) × TB (m) = = 20,83
(1,5)2

Klasifikasi nilai :
1) Kurang : < 18.5
2) Normal : 18.5 – 24.9
3) Berlebih : 25 – 29.9
4) Obesitas : > 30

2
Askep Gerontik/Lusiyanah
c. Head to Toe
1) Kepala :
a) Kebersihan : kotor/bersih
b) Kerontokan rambut : ya/tidak
c) Keluhan : ya/tidak
d) Jika ya, jelaskan : klien mengatakan rambutnya rontok

2) Mata
a) Konjungtiva : anemis/tidak
b) Sklera : ikterik/tidak
c) Strabismus : ya/tidak
d) Penglihatan : kabur/tidak
e) Peradangan : ya/tidak
f) Katarak : ya/tidak
g) Penggunaan kacamata : ya/tidak
h) Keluhan : ya/tidak
i) Jika ya , jelaskan : pandangan mata kanan sudah agak kabur

3) Hidung
a) Bentuk hidung : simetris/tidak
b) Peradangan : ya/tidak
c) Penciuman : terganggu/tidak
d) Keluhan : ya/tidak
e) Jika ya, jelaskan : -

4) Mulut, Tenggorokan
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Mukosa : kering/lembab
c) Peradangan : ya/tidak
d) Gigi : karies/tidak , ompong/tidak
e) Radang gusi : ya/tidak
f) Kesulitan mengunyah : ya/tidak
g) Keluhan lain : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : -

Telinga
a) Kebersihan : bersih/tidak
b) Peradangan : ya/tidak
c) Pendengaran : terganggu/tidak
d) Jika ya , jelaskan : -

5) Leher
a) Pembesaran kelenjar tyroid : baik/tidak
b) JVD (Jugularis Vena Distensi) : ya/tidak
c) Kaku kuduk : ya/tidak
d) Keluhan : ya/tidak
e) Jika ya , jelaskan : -------

3
Askep Gerontik/Lusiyanah
6) Dada
a) Bentuk dada : normal chest/ barrel chest/ pigeon chest
b) Payudara : ya/tidak
c) Retraksi dinding dada : ya/tidak
d) Suara nafas : vesikuler/tidak
e) Wheezing : ya/tidak
f) Ronchi : ya/tidak
g) Suara jantung tambahan : ada/tidak
h) Keluhan : ya/tidak
i) Jika ya , jelaskan : ---

7) Abdomen
a) Bentuk : distended/flat/lainnya
b) Nyeri tekan : ya/tidak
c) Kembung : ya/tidak
d) Supel : ya/tidak
e) Bising Usus : ada/tidak, frekuensi : 10 x/menit
f) Massa : ya/tidak, regio
g) Keluhan : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : ----

8) Genetalia
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Frekuensi BAK : 4 x/hari
c) Frekuensi BAB : 1 hari sekali
d) Haemoroid : ya/tidak
e) Hernia : ya/tidak
f) Keluhan : ya/tidak
g) Jika ya, jelaskan : tidak ada

9) Ekstremitas
a) Kekuatan otot (skala 1-5 ) :
Ket : 55555 55555
44444 44444

0 = Lumpuh
1 = Ada Kontraksi
2 = Melawan gravitasi dengan sokongan
3 = Melawan gravitasi tetapi tidak ada tahanan
4 = Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
5 = Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh

b) Rentang gerak : maksimal/terbatas


c) Deformitas : ya/tidak
d) Tremor : ya/tidak
e) Edema : ya/tidak , pitting edema/tidak
f) Penggunaan alat bantu :ya/tidak , jenis

4
Askep Gerontik/Lusiyanah
g) Nyeri persendian : ya/tidak
h) Paralysis : ya/tidak
i) CRT :<3 detik
j) Keluhan : ya/tidak
k) Jika ya , jelaskan : nyeri pada sendi di lututnya pada saat
beraktivitas

10) Integumen
a) Kebersihan : baik/tidak
b) Warna : pucat/tidak
c) Kelembapan : kering/lembab
d) Lesi/Luka : ya/tidak
e) Perubahan tekstur : ya/tidak
f) Gangguan pada kulit : ya/tidak
g) Keluhan : ya/tidak
h) Jika ya , jelaskan : ------

11) Pemeriksaan penunjang ( jika dilakukan )


a) GDS : 110 mg/dl
b) Asam Urat : 8,5 mg/dl
c) Kolestrol : 115 mg/dl

VI. Pola aktifitas sehari – hari


Klien biasa bangun tidur jam 04.30 untuk memasak air dan mandi, setelah itu klien
sholat subuh, pada pagi hari klien menyapu kamar dan belanja pagi di depan rumah
untuk kebutuhan masak (sayur dan lauk pauk). Setelah selesai memasak, klien
istirahat sambil nonton TV, dan pada pertengahan siang sholat dzuhur. Kembali
istirahat dikmar, dan tidur siang sampai menunggu sholat ashar. Menjelang sore,
klien memasak air, dan menyapu kamar dan sholat magrib. Pada malam hari klien
menonton tv dan tidur pukul 22.30 WIB. Terkadang klien terbangun dan ke teras
rumah sambil duduk hingga jam 11.00 malam, dan melanjutkan nonton TV dan
istirahat.

VII. Pengkajian psikososial dan spiritual


a. Psikososial (kemampuan sosialisasi klien saat ini, sikap klien terhadap orang
lain, harapan klien dalam berhubungan dan kepuasan klien dalam membina
hubungan)
PENGKAJIAN PSIKOSOIAL
Hubungan dengan orang lain dalam rumah :
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal

5
Askep Gerontik/Lusiyanah
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar rumah(tetangga)
(1) Tidak dikenal
(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke tetangga diluar rumah
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Jelaskan : emosi klien stabil

b. Identifikasi masalah emosional meliputi pertanyaan :


Pertanyaan tahap satu :
➢ Apakah klien mengalami sulit tidur ? ya
➢ Apakah klien sering gelisah ? ya
➢ Apakah klien sering murung dan menangis sendiri ? tidak
➢ Apakah klien sering was-was atau khawatir ? ya
( lanjut kepertanyaan tahap dua apabila klien menjawab “ya” satu atau lebih dari
satu )
Pertanyaan tahap dua
➢ Keluhan lebih dari tiga bulan atau lebih dari satu kali dalam sebulan ? ya
➢ Ada banyak masalah atu fikiran ? ya
➢ Ada masalah dengan keluarga ? tidak
➢ Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ? tidak
➢ Cendrung mengurung diri ? tidak
Bila lebih atau sama dengan satu jawaban “ya”

6
Askep Gerontik/Lusiyanah
MASALAH EMOSIONAL POSITIF
c. Spiritual
Agama, kegiatan keagamaan, konsep dan keyakinan klien tentang kematian dan
harapan klien terhadap kehidupan spiritualnya.
Klien rajin beribadah setiap hari

VIII. Pengkajian status fungsional klien


 KATZ Indeks :
Termasuk katagori yang manakah klien
A. Mandiri dalam hal makan, kontinen dalam BAB/BAK, menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri, semuanya kecuali salah satu dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang
lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain.

Keterangan : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia anggap mampu.

Modifikasi dari Barthel Indeks


Termasuk yang manakah klien ? (lingkari)

No. Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


Bantuan
1 Makan 5 10 Frekuensi :
2x/hari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi, sayur
dan lauk
2 Minum 5 10 Frekuensi :
8x/hari
Jumlah : 1 gelas

7
Askep Gerontik/Lusiyanah
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi roda 5 – 10 15
ke tempat tidur, sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, 0 5 Frekuensi : 3x
menyisir rambut, gosok
gigi )
5 Keluar masuk toilet ( 5 10
mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram )
6 Mandi 5 15 Frekuensi : 2x
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :
1x/hari
Konsistensi :
padat
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :
5x/hari
Warna : kuning
jernih
12 Olah raga / latihan 5 10 Frekuensi :
1x/minggu
Jenis : jalan santai
di pagi hari
13 Rekreasi / pemanfaatan 5 10 Jenis : jalan-jalan
waktu luang Frekuensi :
1x/minggu
Total : 120
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 - 129 : Ketergantungan sebagian
c. < 65 : Total Care

8
Askep Gerontik/Lusiyanah
IX. Pengkajian Status Mentas Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Shorf Portable
Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

Benar Salah No Pertanyaan


✓ 01 Tanggal berapa hari ini? 24 Juli
✓ 02 Hari apa sekarang ini? Sabtu
✓ 03 Apa nama tempat ini? Sudimara Pinang
✓ 04 Dimana alamat anda ?RT 01/RW 03
Sudimara Pinang
✓ 05 Berapa umur anda?
✓ 06 Kapan anda lahir? 10 Agustus 1952
✓ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang?
Jokowi
✓ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
SBY
✓ 09 Siapa nama Ibu anda ?Ny. E
✓ 10 Kurangi 3 dari 20 dan pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara
menurun

Score = 3

Interprestasi :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) :

9
Askep Gerontik/Lusiyanah
 Orientasi.
 Registrasi.
 Perhatian.
 Kalkulasi.
 Mengingat kembali.
 Bahasa.
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
(Sekarang)  Tahun: 2021
 Musim: kemarau
 Tanggal : 24
 Hari : Sabtu
 Bulan: Juli
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
(Sekarang  Negara : Indonesia
ada dimana)  Propinsi : DKI Jakarta
 Kota : Kota Tangerang
 Kelurahan : Sudimara Pinang
 Ruangan : Rumah
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 benda (oleh
pemeriksaan) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
benda. Masing-masing benda
mendapatkan nilai 1.
 TV
 Kasur
 Sapu
Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga tadi. (Untuk disebutkan)

3 Perhatian dan 5 2 Minta klien untuk memulai dari


kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat (Nilai 1 untuk
jawaban benar, hentikan setelah 5
jawaban)93,86,79,72,65
 93
 86
 79
 72
 65

Jawaban klien : 93,86,79


4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
kembali ketiga benda pada No. (registrasi)
(Recall)

10
Askep Gerontik/Lusiyanah
tadi. Bila benar, 1 point untuk
masing-masing benda
 TV
 Kasur
 Sapu
5 Bahasa 9 7 Tunjukan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien.
 (misal jam tangan)
 (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang kata


berikut :
 “tanpa kalau dan atau
tetapi”.0
Bila benar, nilai satu point.

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah: Ambil kertas ditangan
Anda, lipat dua dan taruh di lantai.
 Ambil kertas ditangan kanan.
 Lipat dua.
 Taruh dilantai.

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut(Bila aktifitas sesuai
dengan perintah nilai 1 point.
 Pejamkanlah mata anda.0

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat secara
spontan
 Tulis satu kalimat.

Jawaban klien : “saya memiliki 5


orang anak”

Responden diminta menyalin


gambar
 Menyalin Gambar.

Total : 24

11
Askep Gerontik/Lusiyanah
Interprestasi hasil :
Jumlah total klien dan masukan ke dalam kategori berikut ini :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat

Morse Fall Scale


No Pengkajian Skala Nilai Ket
1 Riwayat Jatuh apakah lansia pernah jatuh Tidak 0
0
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
2 Diagnosa Sekunder : apakah lansia memiliki Tidak 0
25
Lebih dari satu penyakit ? Ya 25
3 Alat Bantu Jalan :
0
▪ Bedrest/dibantu perawat
▪ Kruk/tongkat/walker 15 0
▪ Berpegangan pada benda-benda disekitar
30
(kursi, lemari, meja)
4 Terapi Intravena : apakah saat ini lansia Tidak 0
0
Terpasang infuse ? Ya 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah :
▪ Normal/Bedrest/Immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri) 0
▪ Lemah (tidak bertenaga) 10
▪ Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6 Status mental
0 0
▪ Lansia menyadari kondisi dirinya
▪ Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai 25

Keterangan :

Tingkat Resiko Nilai MFS Tindakan


Tidak Resiko 0 – 24 Perawatan dasar
Resiko Rendah 25 – 30 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar.

12
Askep Gerontik/Lusiyanah
Resiko Tinggi >31 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh resiko
tinggi.

Skala Depresi Geriatrik (Geriatric Depression Scale/ GDS)

Nama : Ny. S
Usia : 79 tahun
Jenia Kelamin : Perempuan
Ruangan : Home Visit

Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda pada pertanyaan dibawah ini :

Pilihan
No Pertanyaan
Jawaban

1 Apakah anda merasa puas dengan hidup anda ? Ya Tidak

Apakah anda sering merasa tidak berminat untuk melakukan


2 Ya Tidak
kegiatan ?

3 Apakah anda merasa hidup anda terasa hampa/tidak bermakna ?


Ya Tidak

4 Apakah anda sering merasa bosan/ jenuh ? Ya Tidak

5 Apakah anda sangat bersemangat disetiap waktu? Ya Tidak

6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?
Ya Tidak

7 Apakah anda sering merasa bahagia setiap waktu? Ya Tidak

Ya Tidak
8 Apakah anda sering merasa tanpa pengharapan/putusasa?

Apakah anda lebih suka diam dirumah daripada keluar atau


9 Ya Tidak
melakukan sesuatu hal yang baru?

Apakah anda merasa memiliki masalah memori/ingatan daripada


10
orang lain? Ya Tidak

13
Askep Gerontik/Lusiyanah
11 Apakah menurut anda sangat menyenangkan bisa hidup saat ini?
Ya Tidak

12 Apakah anda merasa kurang berharga/bernilai saat ini?


Ya Tidak

13 Apakah anda merasa benar-benar bersemangat ? Ya Tidak

14 Apakah anda merasa putus asa atau tidak ada harapan saat ini? Ya Tidak

15 Apakah anda merasa orang lain berada pada kondisi yang lebih
Ya Tidak
baik dari pada anda?

Interpretasi :

Normal :0-4
Depresi Ringan :5–8
Depresi sedang : 9 – 11
Depresi Berat : 12 - 15

14
Askep Gerontik/Lusiyanah
1. Data Fokus

Data Subyektif Data Obyektif


- Klien mengatakan terasa nyeri di bagian - Kesadaran : composmentis
lutut - Klien tampak meringis
P : Nyeri sendi - Klien tampak gelisah
Q : Tertusuk-tusuk - Klien tampak memegangi lututnya ketika
R : sendi di lutut akan berdiri atau jongkok
S:7 - Klien tampak berpegangan pada benda
T : Pada saat beraktivitas terutama saat sekitar ketika akan berdiri
akan berdiri dan jongkok - Gerakan tampak terbatas
- Klien mengatakan memiliki penyakit - Kekuatan otot :
asam urat kurang lebih sudah 1 tahun 55555 55555
- Klien mengatakan kesemutan di kedua 44444 44444
kaki - Asam urat : 8,5 mg/dl
- Klien mengatakan lututnya terasa nyeri - TTV
saat beraktivitas TD : 140/90 mmHg
- Klien mengatakan terasa kebas di bagian N : 85 x/ menit
telapak kaki S : 36,5oC
- Klien mengatakan terkadang sulit untuk RR : 16 x/ menit
berdiri - Hasil morse fall scale : 25 (resiko rendah
- Klien mengatakan ketika ingin berdiri >25-30)
harus berpegangan dengan benda sekitar - Klien tidur tidak nyenyak
- Klien mengatakan terkadang sulit tidur
pada malam hari
- Klien mengatakan terkadang lututnya
terasa nyeri pada malam hari sehingga
jadi sulit tidur
- Klien mengatakan sudah tidak lagi
mengkonsumsi obat

15
Askep Gerontik/Lusiyanah
2. Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi


1. DS : Nyeri Akut Agen Pencedera Fisik
- Klien mengatakan terasa (SDKI D.0077)
nyeri di lututnya
P : Nyeri sendi
Q : Tertusuk-tusuk
R : sendi di lutut
S:7
T : Pada saat
beraktivitasterutama saat
akan berdiri dan jongkok
- Klien mengatakan memiliki
penyakit asam urat kurang
lebih sudah 1 tahun
- Klien mengatakan kesemutan
di kedua kaki
- Klien mengatakan lututnya
terasa nyeri saat beraktivitas
- Klien mengatakan terasa
kebas di bagian telapak kaki
DO :
- Kesadaran: composmentis
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegangi
lututnya ketika akan berdiri
atau jongkok
- Asam urat : 8,5 mg/dl
- TTV : TD : 140/90 mmHg

16
Askep Gerontik/Lusiyanah
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
2 DS : Resiko Jatuh Kekuatan Otot
- Klien mengatakan terkadang (SDKI D. 0143) Menurun
sulit untuk berdiri
- Klien mengatakan ketika
ingin berdiri harus
berpegangan dengan benda
sekitar
DO :
- Klien tampak berpegangan
pada benda sekitar ketika
akan berdiri
- Gerakan tampak terbatas
- Kekuatan otot :
55555 55555
44444 44444
- Hasil morse fall scale : 25
(resiko rendah : 25-30)
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
3. DS : Gangguan Pola Tidur Nyeri
- Klien mengatakan terkadang (SDKI D. 0055)
sulit tidur pada malam hari
- Klien mengatakan terkadang
lututnya terasa nyeri pada
malam hari sehingga jadi sulit
tidur

17
Askep Gerontik/Lusiyanah
- Klien mengatakan sudah tidak
lagi mengkonsumsi obat
DO :
- Klien tampak kurang tidur
- Klien tampak menguap
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit

3. Diagnosa Keperawatan (Sesuai Prioritas)

Tanggal Tanggal Nama


No. Diagnosa Keperawatan (P&E)
Ditemukan Teratasi Jelas
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen 12 – 08 -2020 Lusiyanah
pencedera fisik (SDKI D.0077)

2 Resiko jatuh berhubungan dengan 12 – 08 -2020 Lusiyanah


kekuatan otot menurun (SDKI D. 0143)

3 Gangguan Pola Tidur berhubungan 17 – 03 -2020 Lusiyanah


dengan nyeri (SDKI D. 0055)

18
Askep Gerontik/Lusiyanah
0

4. PERENCANAAN KEPERAWATAN
( Meliputi tindakan keperawatan Independen dan Interdependen )
Tujuan dan Kriteria Paraf & nama
Tgl. No Diagnosa Keperawatan (PES) Rencana Tindakan
Hasil jelas
19/7/2021 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah Dilakukan Manajemen Nyeri Lusiyanah
pencedera fisik (SDKI D.0077) Tindakan Keperawatan (SIKI.I. 08238)
DS :
Selama 3x24 jam ▪ Observasi :
- Klien mengatakan terasa nyeri di
lututnya Diharapkan Nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
P:Nyeri sendi Berkurang dengan Kriteria durasi, frekuensi, kualitas,
Q:Tertusuk-tusuk
Hasil: intensitas nyeri
R : sendi di lutut
S:7 Tingkat Nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
T: Pada saat beraktivitas terutama (SLKIL. 08066) 3. Identifikasi respon nyeri non
saat akan berdiri dan jongkok
1. Keluhannyeri menurun verbal
- Klien mengatakan memiliki penyakit
asam urat kurang lebih sudah 6 tahun 2. Sikap gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang
- Klien mengatakan kesemutan di 3. Tidak meringis memperberat dan memperingan
kedua kaki nyeri
- Klien mengatakan lututnya terasa
nyeri saat beraktivitas 5. Identifikasi pengetahuan dan
- Klien mengatakan terasa kebas di keyakinan tentang nyeri
bagian telapak kaki ▪ Terapeutik :
DO :
1. Berikan teknik nonfarmakologis
- Kesadaran: composmentis
- Klien tampak meringis teknik kompres jahe untuk
- Klien tampak gelisah mengurangi rasa nyeri
- Klien tampak memegangi lututnya 2. Kontrol lingkungan yang
ketika akan berdiri atau jongkok memperberat rasa nyeri (mis,
- Asam urat : 8,5 mg/dl
suhu ruangan, pencahayaan,
- TTV :
TD : 140/90 mmHg kebisingan)
N : 85 x/ menit 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
S : 36,5oC
▪ Edukasi :
RR : 18 x/ menit
1. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologisuntuk
mengurangi rasa nyeri
▪ Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
19/7/2021 2 Resiko jatuh berhubungan dengan Lusiyanah
Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh (SIKI I. 14540)
kekuatan otot menurun (SDKI D. 0143)
keperawatan selama ▪ Observasi :
DS :
1x24jam diharapkan klien 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
tidak mengalami jatuh (mis. Usia > 65 tahun, penurunan

1
Askep Gerontik/Lusiyanah
- Klien mengatakan terkadang sulit dengan kriteriahasil : tingkat kesadaran, defisit
untuk berdiri 1. Klientidakterjatuhsaat kognitif, hipotensi ortostatik,
- Klien mengatakan ketika ingin berdiri berdiri gangguan keseimbangan,
harus berpegangan dengan benda 2. Klientidakterjatuhsaat gangguan penglihatan,
sekitar dudukmenurun neruropati)
DO : 3. Klientidakterjatuhsaat 2. Identifikasi resiko jatuh
- Klien tampak berpegangan pada berjalan 3. Identifikasi faktor lingkungan
benda sekitar ketika akan berdiri (SLKIL.14138) yang meningkatkan resiko jatuh
- Gerakan tampak terbatas (mis. Lantai licin, penerangan
- Kekuatan otot : kurang)
55555 55555 4. Hitung resiko jatuh dengan
44444 44444 menggunakan skala (mis. Fall
- Hasil morse fall scale : 25 (resiko Morse Scale, Humpty Dumpty
rendah : 25-30) Scale), jika perlu
- TTV : ▪ Terapeutik :
TD : 140/90 mmHg
1. Jelaskan pentingnya alat bantu
N : 85 x/ menit jalan untuk mencegah jatuh
S :36,5oC 2. Jelaskanpentingnyamemasang
RR : 18 x/ menit handrail(pegangan)padakamarma
ndidan areajalan dirumah

2
Askep Gerontik/Lusiyanah
▪ Edukasi :
1. Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
2. Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
3. Anjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
19/7/2021 3 Gangguan pola tidur berhubungan Setelah Dilakukan Dukungan Tidur (SIKI I.09265) Lusiyanah
dengan nyeri (SDKI D. 0055) Tindakan Keperawatan Observasi :
DS : Selama 3x24 jam 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Klien mengatakan terkadang sulit Diharapkan masalah 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
tidur pada malam hari gangguan pola tidur dapat Terapeutik :
- Klien mengatakan terkadang lututnya teratasi dengan 1. Modifikasi lingkungan (mis.
terasa nyeri pada malam hari KH: Pencahayaan, kebisingan, suhu, dan
sehingga jadi sulit tidur - Keluhan sulit tidur tempat tidur)
- Klien mengatakan sudah tidak lagi menurun 2. Fasilitasi menghilangkan stres
mengkonsumsi obat - Keluhan sering terjaga sebelum tidur
DO : menurun 3. Sesuaikan jadwal pemberian obat
- Klien tampak kurang tidur - Keluhan tidak puas tidur atau tindakan untuk menunjang
- Klien tampak menguap menurun siklus tidur terjaga

3
Askep Gerontik/Lusiyanah
- TTV : - Keluhan istirahat tidak Edukasi
TD : 140/90 mmHg cukup menurun 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
N : 85 x/ menit Pola Tidur (SLKI L.05045) 2. Anjurkan menepati kebiasaan
S : 36,5oC waktu tidur
RR : 18 x/ menit 3. Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur

4
Askep Gerontik/Lusiyanah
5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN ( CATATAN KEPERAWATAN )

Tgl./ No. Paraf dan


Tindakan Keperawatan dan Hasil
Waktu DK. Nama Jelas
21/7/2021 1 1. Mengidentifikasikan lokasi, karakteristik, durasi, Lusiyanan
(RABU) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
15.00 Hasil : Klien mengatakan terasa nyeri di lututnya
P:Nyeri sendi
Q:Tertusuk-tusuk
R : sendi di lutut
S:7
T: Pada saat beraktivitas terutama saat akan
berdiri dan jongkok
2. Mengidentifikasikan skala nyeri
Hasil : skala nyeri 7
3. Mengidentifikasikan respon nyeri non verbal
Hasil : klien tampak meringis
4. Mengidentifikasikan faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Hasil : Klien mengatakan lututnya terasa nyeri saat
beraktivitas terutama saat akan berdiri dan jongkok
5. Mengidentifikasikan pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
Hasil : klien dapat menentukan skala nyerinya
6. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
21/7/2021 2 1. Mengidentifikasikan faktor resiko jatuh (mis. Usia >65 Lusiyanah
(RABU) tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif,
15.30 hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan

5
Askep Gerontik/Lusiyanah
penglihatan, neruropati)
Hasil : kekuatan otot klien
55555 55555
44444 44444
2. Mengidentifikasikan resiko jatuh
Hasil : klien mengatakan lututnya terasa nyeri saat
beraktivitas terutama saat akan berdiri dan
jongkok
Klien mengatakan ketika ingin berdiri harus
berpegangan dengan benda sekitar
3. Menghitung resiko jatuh dengan menggunakan skala
(mis. Fall Morse Scale, Humpty Dumpty Scale), jika
perlu
Hasil :Hasil morse fall scale : 25 (resiko rendah : 25-30)
4. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
21/7/2021 3 1. Mengidentifikasikan pola aktivitas dan tidur Lusiyanah
(RABU) Hasil : klien mengatakan terkadang sulit tidur pada
16.00 malam hari
2. Mengidentifikasikan faktor pengganggu tidur
Hasil: klien mengatakan rasa nyeri di lutut yang
menyebabkan sulit tidur
3. Memfasilitasikan menghilangkan stres sebelum tidur
Hasil : klien mengatakan sebelum tidur menonton tv
terlebih dahulu
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
Hasil : klien tampak mengerti dari apa yang sudah
dijelaskan

6
Askep Gerontik/Lusiyanah
5. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 20 x/ menit
22/7/2021 1 1. Memberikan teknik nonfarmakologis terapi kompres Lusiyanah
(KAMIS) jahe untuk mengurangi rasa nyeri
15.00 Hasil : memberikan terapi kompres jahe
2. Mengidentifikasikanlokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil : P:Nyeri sendi
Q:Tertusuk-tusuk
R : sendi di lutut
S:5
T : Pada saat beraktivitas terutama saat akan
berdiri dan jongkok
3. Mengidentifikasikan skala nyeri
Hasil : skala nyeri 5
4. Mengidentifikasikan respon nyeri non verbal
Hasil : klien masih tampak meringis
6. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 130/90 mmHg
N : 86x/ menit
S : 36,5oC
RR : 20 x/ menit
22/07/2021 2 Lusiyanah
1. Menjelaskan pentingnya alat bantu jalan untuk
(KAMIS) mencegah jatuh
15:30 Hasil: Klien mengatakan nanti akan membeli tongkat
untuk berjalan
2. Menjelaskan pentingnya memasang handrail
(pegangan) pada kamar mandi dan area jalan dirumah
Hasil: klien mengatakanakan memasang handrail
(pegangan) di kamar mandi dan areajalan

7
Askep Gerontik/Lusiyanah
dirumahnya
3. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 130/90 mmHg
N : 86x/ menit
S : 36,5oC
RR : 21 x/ menit
22/07/2021 3 1. Memfasilitasikan menghilangkan stres sebelum tidur Lusiyanah
(KAMIS) Hasil : klien mengatakan sebelum tidur menonton tv
16.00 terlebih dahulu
2. Memfasilitasikan istirahat dan tidur
Hasil : klien mengatakan semalam dapat tidur 6 jam
3. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
Hasil : klien mengatakan sudah menepati kebiasaan
waktu tidurnya
4. Sesuaikan jadwal pemberian obat atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur terjaga
Hasil : Klien mengatakan sudah tidak lagi minum obat
5. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV :TD : 130/90 mmHg
N : 86x/ menit
S : 36,5oC
RR : 21 x/ menit

8
Askep Gerontik/Lusiyanah
6. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )

No. Hari/Tgl./ Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf dan


DK. Jam (Mengacu pada tujuan) Nama Jelas
1 Rabu S : - Klien mengatakan terasa nyeri di lututnya Lusiyanah
21-07-2021 P : Nyeri sendi
15.00 Q : Tertusuk-tusuk
R : sendi di lutut
S:7
T : Pada saat beraktivitas terutama saat akan
berdiri dan jongkok
- Klien mengatakan memiliki penyakit asam urat
kurang lebih sudah 1 tahun
- Klien mengatakan kesemutan di kedua kaki
- Klien mengatakan lututnya terasa nyeri saat
beraktivitas
- Klien mengatakan terasa kebas di bagian telapak
kaki
O : - Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegangi lututnya ketika akan
berdiri atau jongkok
- Asam urat : 8,5 mg/dl
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
2 Rabu S : - Klien mengatakan terkadang sulit untuk berdiri Lusiyanah
21-07-2021 - Klien mengatakan ketika ingin berdiri harus
15:30 berpegangan dengan benda sekitar

9
Askep Gerontik/Lusiyanah
O :- Klien tampak berpegangan pada benda sekitar
ketika akan berdiri
- Gerakan tampak terbatas
- Kekuatan otot :
55555 55555
44444 44444
- Hasil morse fall scale : 25 (resiko rendah : 25-30)
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
3 Rabu S :- Klien mengatakan terkadang sulit tidur pada malam Lusiyanah
21-07-2021 hari
16:00 - Klien mengatakan terkadang lututnya terasa nyeri
pada malam hari sehingga jadi sulit tidur
- Klien mengatakan sudah tidak lagi mengkonsumsi
obat
O : - Klien tampak kurang tidur
- Klien tampak menguap
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 85 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 18 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
1 kamis S : P : Nyeri sendi Lusiyanah
22-07-2021 Q : Tertusuk-tusuk
15:00 R : sendi di lutut
S:5

10
Askep Gerontik/Lusiyanah
T : Pada saat beraktivitas terutama saat akan berdiri
dan jongkok
- Klien mengatakan kesemutan di kedua kaki
- Klien mengatakan lututnya terasa nyeri saat
beraktivitas
- Klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang
O : - Klien masih tampak meringis
- Klien tampak lebih tenang/rileks
- Asam urat : 7,5 mg/dl
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 20 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
2 Kamis S :- Klien mengatakan terkadang masih sulit untuk Lusiyanah
22-07-2021 berdiri
15:30 - Klien mengatakan nanti akan membeli tongkat
untuk bantu berjalan
- Klien mengatakan akan memasang handrail
(pegangan) di kamar mandi dan area jalan
dirumahnya
O :- Klien tampak masih berpegangan pada benda
sekitar ketika akan berdiri
- Gerakan tampak terbatas
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 20 x/ menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

11
Askep Gerontik/Lusiyanah
3 Kamis S :- Klien mengatakan rasa nyeri pada malam hari sudah Lusiyanah
22-07-2021 berkurang
16:00 - Klien mengatakan semalam dapat tidur 6 jam
O : - Klien tampak lebih segar
- Klien sudah tidak tampak sering menguap
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5oC
RR : 20 x/ menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

12
Askep Gerontik/Lusiyanah
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI
KOMPRES JAHE PADA PENDERITA ASAM URAT

Pokok Bahasan : Terapi kompres Jahe.


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian kompres jahe.
2. Tujuan kompres jahe.
3. Alat dan bahan kompres jahe.
4. Cara terapi kompres jahe.
Sasaran : Ny. I
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juli 2021
Waktu : 40 menit
Tempat : RT 01/RW 03 Sudimara Pinang No 75 Kota Tangerang

A. Latar Belakang
Penyakit asam urat atau yang lebih dikenal dengan “gout” adalah penyakit sendi yang terjadi
akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah. Pada kondisi normal, asam urat larut
dalam darah dan akan keluar melalui urin. Namun dalam kondisi tertentu, tubuh dapat
menghasilkan asam urat dalam jumlah berlebih atau mengalami gangguan dalam membuang
kelebihan asam urat ini, sehingga asam urat menumpuk dalam tubuh.

Asam urat (gout arthritis) disebabkan tumpukan asam urat pada sendi-sendi tubuh. Ketika
terdapat kelebihan asam urat pada aliran darah dan jumlahnya lebih dari yang dapat
dikeluarkan, asam urat tersebut merembes ke dalam jaringan sendi sehingga menyebabkan rasa
sakit dan pembengkakan. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit Gout yang paling sering
(Smeltzer, 2014). Gout Arthritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi jempol jari kaki,
sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang dapat menyebabkan nyeri yang
sedang meradang karena adanya penumpukan zat purin yang dapat membentuk kristal-kristal
yang mengakibatkan nyeri, jika nyeri yang dialami tidak segera ditangani akan mengakibatkan
gangguan terhadap aktivitas fisik sehari-hari seperti menurunnya aktivitas fisik (Nahariani,
Lismawati, & Wibowo, 2015).
Di Indonesia prevalensi penyakit asam urat pada usia 55-64 tahun sebanyak 45%, usia 65-74
tahun sebanyak 51,9%, usia ≥75 tahun sebanyak 54,8%. Angka ini menunjukkan bahwa
penyakit asam urat nyeri akibat asam urat sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat
Indonesia (Riskesdas, 2013). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar
asam urat menjadi tinggi salah satunya adalah perilaku hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi
makanan mengandung purin tinggi, mengkonsumi alkohol dan obesitas (Zahara, 2013).
Serangan gout dicirikan dengan rasa sakit yang menyiksa, dan seringkali berulang. Serangan
gout yang berulang juga dapat menyebabkan kerusakan struktural yang berlanjut pada
pembentukan tofi, sehingga dapat menimbulkan efek nyeri (Frecklington, dkk, 2011). Adanya

13
Askep Gerontik/Lusiyanah
kristal asam urat memungkinkan terjadinya interaksi membran fosfolipid dan faktor serum
yang berkontribusi terhada reaksi inflamasi dan rasa nyeri (Martillo, Nazzal, & Crittenden,
2014).

Terapi yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan mengurangi rasa nyeri dibagi
menjadi 2 yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis (Zuriati, 2017). Penanganan asam
urat secara farmakologi adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) seperti
ibuprofen, naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk mengatasi nyeri asam urat
adalah dengan pengobatan non farmakologis, yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan herbal
yang dikenal turun temurun oleh masyarakat dapat berkhasiat menurunkan nyeri, salah satunya
adalah: jahe (Wilda & Panorama, 2020).

B. Pemanfaatan Jahe Sebagai Terapi Asam Urat


Di Indonesia terdapat 3 jenis jahe yaitu jahe gajah, jahe merah dan juga jahe emprit. Jahe dapat
di tanam dikebun rumah atau hanya dengan menggunakan media tanam dalam polybag atau
karung. Penggunaan jahe secara topikal dapat mempengaruhi penyerapan sistemik. Bahan aktif
dalam jahe adalah gingerol dan shagaol yang memiliki kelarutan yang sedang dalam air dan
minyak sehingga memungkinkan potensi yang baik dalam penyerapan ke dalam kulit (Rahayu
H, Rahayu N, & Sunardi, 2017).

Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah diparut
sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe tersebut dapat
menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan sirkulasi
darah dan menyebabkan penurunan nyeri dengan menyingkirkan produkproduk inflamasi
seperti bradikinin, histamine dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri. Panas akan
merangsang sel saraf menutup sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak
dapat dihambat (Kumar, 2013).

Kompres jahe dilakukan dengan cara menempelkan jahe yang telah di sangrai dan di tumbuk
terlebih dahulu di area persendian yang mengalami nyeri lalu kemudian dibalut dengan
menggunakan kasa gulung, kompres ini dilakukan selama 20 menit (Zuriati, 2017). Pemberian
kompres air hangat saja kurang efektif dalam mengurangi rasa nyeri. Hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan (Izza, 2014) tentang efektifitas pemberian kompres air
hangat dan pemberian kompres jahe terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di unit
rehabilitasi sosial wening wardoyo ungaran, dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan pemberian terapi kompres air hangat dan kompres jahe terhadap
penurunan nyeri sendi lansia di unit rehabilitasi sosial wening wardoyo ungaran, dimana
pemberian terapi kompres jahe lebih efektif dibandingkan pemberian terapi kompres air
hangat.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Putri tahun 2017 dikemukan bahwa dengan pemberian
kompres hangat menggunakan jahe dapat menurunkan skala nyeri pada pasien gout artritis.
Simpulan Dan Saran Kompres jahe dengan menggunakan air hangat bisa mengurangi intensitas
nyeri pada pasien gout artritis karena jahe mengandung 6-gingerdion, 6-gingerol, zingerol yang
berfungsi menekan produk-produk inflamasi seperti histamin, bradikinin dan prostaglandin.
Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis jahe yang lebih efektif untuk
mengurangi rasa nyeri dan inflamasi.

14
Askep Gerontik/Lusiyanah
C. Tujuan Penyuluhan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit di harapkan Ny. I dapat mengerti dan
memahami kompres hangat dengan jahe.

D. Tujuan Penyuluhan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit di harapkan Ny. I dapat mengerti dan
memahami tentang :
1. Pengertian kompres jahe.
2. Tujuan kompres jahe.
3. Alat dan bahan kompres jahe.
4. Cara terapi kompres jahe.

E. Tempat
Penyuluhan di lakukan di rumah Ny. I

F. Media dan Alat


Leaflet dan PPT Laptop

G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

H. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian kompres jahe
2. Tujuan kompres jahe
3. Alat dan bahan kompres jahe
4. Cara terapi kompres jahe

I. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan

15
Askep Gerontik/Lusiyanah
Tahap Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan a. Salam pembukaan a. Menjawab
5 menit b. Perkenalan b. salam
c. Mengkomunikasikan c. Memperhatikan
tujuan

2 Pelaksanaan Penyuluhan : a. Memperhatikan


25 menit a. Pengertian kompres jahe b. Bertanya
b. Tujuan kompres jahe
c. Pengaruh kompres jahe
d. Alat dan bahan kompres
jahe
e. Cara terapi kompres jahe
Tindakan : c. Memperhatikan
a. Mencontohkan tindakan
kompres jahe pada Ny. I
dengan demo langsung
3 Penutup a. Menanyakan kembali hal- a. Menjawab
5 Menit hal yang sudah dijelaskan b. pertanyaan
b. Membuat kesimpulan c. Menjawab
mengenai materi yang d. salam
telah disampaikan.
c. Memberikan salam
penutup

J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan mahasiswa dalam memberikan materi penyuluhan.
b. Media dan alat yang memadai.
c. waktu sesuai dengan kegiatan.

2. Evaluasi Hasil
Sasaran dapat memahami dan menyebutkan kembali :
a. Menjelaskan pengertian kompres jahe

16
Askep Gerontik/Lusiyanah
b. Menjelaskan tujuan kompres jahe
c. Menjelaskan alat dan bahan kompres jahe
d. Menjelaskan cara terapi kompres jahe

17
Askep Gerontik/Lusiyanah
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Kompres jahe merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternative untuk
mengurangi nyeri atau bengkak pada penderita asam urat.Terapi pengobatan Non-
farmakologi kompres jahe merupakan tindakan yang sering kali digunakan sebagai obat
nyeri persendian karena kandungan gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya
membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar sirkulasi darah, sehingga suplai
makanan dan oksigen lebih baik dan nyeri sendi berkurang (Izza, 2014).

B. Tujuan kompres hangat dengan Jahe


1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi bengkak dan nyeri
3. Memberikan rasa hangat dan nyaman

C. Alat dan Bahan


1. Waslap/handuk kecil.
2. Parutan jahe.
3. Baskom kecil.
4. Jahe 100 gram.
5. Kassa/kain .
6. Handscoon (sarung tangan).
7. Plastik sampah.

18
Askep Gerontik/Lusiyanah
D. Leaflet Materi Terapi Asam Urat dengan Kompres Jahe

19
Askep Gerontik/Lusiyanah
20
Askep Gerontik/Lusiyanah
21
Askep Gerontik/Lusiyanah
22
Askep Gerontik/Lusiyanah
23
Askep Gerontik/Lusiyanah
DAFTAR PUSTAKA

Gliozzi, M., et al. ( (2016).The Treatment of Hyperuricemia, International Journal of


Cardiology.
Izza S.(2014). Perbedaan Efektivitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres
Jahe terhadap Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran, Jurnal Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Izza, S. (2014).Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian
Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitas
Sosial Wening Wardoyo Ungaran.Skripsi. Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI. http://www.depkes.go.id.
Madoni, A. (2017). Pengaruh Kompres Hangat Memakai Parutan Jahe Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Gout Arthritis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
Begalung. Menara Ilmu Vol. Xii Jilid III No.79.
Perhimpunan Reumatologi Indonesia ( 2018). Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan
Purnamasari, dkk (2015). Kompres Air Rendaman Jahe Dapat Menurunkan Nyeri Pada Lansia
Dengan Asam Urat Di Desa Cengkalsewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.
Cendikia Utama Kudus
Putri dkk (2017). Pengaruh Pemberian Kompres Jahe Terhadap Intensitas Nyeri Gout Artritis
Pada Lansia Di Pstw Budi Sejahtera Kalimantan Selatan. Dunia Keperawatan, 5(2), 90-
95.
Rahayu, H. T., Rahayu, N. S., & Sunardi S. (2017). The Effectiveness of Red Ginger Compress
Therapy (Zingiber officinale rosc. var. rubrum) on Elders with Joint Pain. Advances in
Health Sciences Research, 2. Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Samsudin, dkk. (2016). Pengaruh Pemberian Kompres hangat Jahe memakai Parutan Jahe
Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var Rubrum)
Subodh, et al. (2013). AntiInflammatory Action of Ginger : A Critical Review in Anemia of
Inflammation and Its Future Aspects, International Journal of Herbal Medicine, 1(4).
Umah, K. dkk. (2020). Efektifitas Kompres Hangat Kayu Manis Dan Rebusan Jahe Terhadap
Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Penderita Asam Urat. Journals of Ners Community.
unaidi, I. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarta: Bhuana Ilmu Popule.
Utami, P., d. (2009). Solusi Sehat Asam Urat dan Rematik. Jakarta: Agromedia Pustaka.

24
Askep Gerontik/Lusiyanah

Anda mungkin juga menyukai