Disusun oleh :
Anisa Supriyanti (P07120118030)
DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
I. Identitas
Nama : Ny. Tutik Suwarni
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Suku bangsa : Jawa/ Indonesia
Status marital : Janda
Pendidikan : SD
Agama : Islam
C. Sistem integumen
1. Keluhan utama
Ny. T tidak merasa gatal-gatal pada kulit tubuh, tidak merasa panas pada
kulit tubuh, tidak merasa nyeri pada kulit tubuh, kulit peka terhadap rasa panas/
dingin, dan tidak ada luka.
2. Pemeriksaan kulit
Kulit Ny. T Nampak sudah keriput dan kering. Tidak terdapat bercak-bercak,
kulit tidak bersisik, di kulit kepala tidak ada luka, ada penebalan paa kuku jari,
warna kuku tampak bercahaya, rambut berwarna kelabu, dan terdapat bekas luka
operasi di kaki sebelah kanan Ny. T
3. Kebutuhan Hygiene perseorangan
a. Kebiasaan sehari-hari
Klien mandi 1-2 hari sekali tergantung cuacanya sangat panas atau tidak.
b. Keadaan saat ini
1) Hygiene dan kerapihan diri
Secara keseluruhan rapih dan bersih, tidak mengacuhkan kerapihan
diri (menggosok gigi, menyisir rambut), mandi secara teratur, dan
dapat mandi secara mandiri.
2) Berpakaian
Mampu berpakaian dengan layak tampa bantuan, mampu untuk
berpakaian sendiri, terdapat kecocokan saat berpakaian, berpakaian
berurutan tidak perlu pengawasan
D. Sistem kardiovaskuler
1. Kebiasaan sehari-hari
Kondisi klien saat istirahat
Saat malam klien tidur mulai pukul 22.00-pukul 04.00, saat siang akan
beristirahat sekitar 30 menit-1 jam.
Kondisi klien saat latihan
Ny. T saat pagi-sore beraktivitas di rumah seperti memasak, mencuci,
menyapu rumah, dan bersih-bersih halaman rumah.
2. Keadaan saat ini
Keluhan utama : Keluhan saat ini yaitu mudah lelah saat beraktivitas.
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
a. Sianosis : tidak ada sianosis di tubuh Ny.
T
b. Edeme : tidak ada edema pada
ekstremitas Ny. T
c. Kapilary refill : CRT 4s
d. Pucat : ekstremitas Ny. T tidak pucat
b. Palpasi
a. Ictus kordis : tidak terlihat
karena pasien tubuhnya gemuk
b. Palpitasi : todak ada
palpitasi
c. Nadi dan HR : 85x/ menit
c. Auskultasi
a. Tekanan darah : 150/80 mmHg
b. Suara jantung : vesikuler
d. Perkusi
1) Area pembesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
E. Sistem gastrointestinal
1. Kebiasaan sehari-hari
Pola makan:
a. Kebiasaan makan utama 1-2 X/ hari
b. Alergi makanan : tidak ada
c. Bahan makanan yang biasa dikonsumsi: makanan pokok berupa nasi,
sayuran seperti kangkung, buncis, kacang panjang, bayam. Lauk berupa
tahu, tempe, dan telur. Buah-buahan seperti papaya dan pisang. Ny. T
tidak mengkonsumsi susu.
2. Keadaan saat ini
Keluhan utama: penurunan berat badan dialami 3 tahun yang lalu saat Ny. T
mengubah pola makan karena penyakit DM.
3. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
a) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada penumpukan massa.
b) Inspeksi
Tidak ada jejas atau luka di perut Ny. T.
c) Auskultasi : bising usus 13x/ menit
d) Perkusi : terdengar bunyi timpani
b. Status kesehatan oral
Tidak ada gangguan mulut pada Ny. T, gerak rahang simetris.
c. Kemampuan makan
Ny. T makan dengan rapih dan menggunakan peralatan yang benar
/ layak, tidak mampu memakan padat (missal buah-buahan,
biscuit ), bisa makan sendiri tanpa disuapi.
d. Kebersihan mulut dan gigi
Mulut Ny. T baik dan bersih,
e. Kondisi gigi tiruan
Ny. T tidak memakai
f. Kondisi gigi dan geligi
Beberapa gigi sudah hilang
g. Berat badan terakhir : 67 kg
h. Tinggi badan terakhir : 147 cm
i. IMT : BB = 67 kg = 31.01
(TB X TB) 2.16 m2
Pengkajian Status Nutrisi : MNA (Mini Nutritional Assessment)
A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir
berkaitan dengan penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna,
kesulitan mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badan >3kg (6 lbs)
1 = penurunan berat badan tidak diketahui
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2,2 dan 6,6 lbs)
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
C. Mobilitas
0 = hanya di atas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas
normal
2 = mampu beraktivitas normal
D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan
terakhir
0 = ya
2 = tidak
E. Masalah neuropsikologis
0 = demensia tinkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis
H. Sistem Pernafasan
1. Kebiasaan sehari-hari
Kondisi klien saat istirahat :
Ny. T tidak merasa sesak napas saat beristirahat.
Kondisi klien saat latihan :
Ny. T tidak merasa sesak napas saat beraktivitas, akan tetapi merasa
cepat lelah saat beraktivitas.
2. Keadaan saat ini
Keluhan utama :
Ny. T tidak memiliki riwayat asma maupun batuh berdarah.
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada penggunaan otot
pernapasan tambahan
b. Palpasi : dada bergerak secara simetris saat digunakan untuk
bernapas, tidak ada peningkatan atau penurunan taktil fremitus
c. Auskultasi : suara napas vesikuler
d. Perkusi : terdengar suara sonor
I. Sistem Endokrin
Keluhan utama : Ny. T mengatakan sering kencing, sering merasa
haus, dan sering berasa kebas pada kakinya, kadang merasa lemas saat
kira-kira gula darahnya sedang turun.
Pemeriksaan fisik yang ditemukan: terdapat bekas luka operasi di kaki
kanan Ny. T.
J. Sistem Reproduksi
Riwayat menopause pada usia 54 tahun.
K. Sistem persarafan
1. Data yang dikaji : Ny. T tidak merasa nyeri kepala, tidak memiliki
riwayat kejang, dan tremor
2. Pengkajian status mental
a. Orientasi : orientasi terhadap orang, waktu, tempat, dan situasi
masih normal.
b. Memori : ingatan Ny. T terhadap ingatan lama dan baru masih
normal.
1) Memori atas nama-nama: Ny. T mampu mengingat nama-nama
kenalan dekat, mampu mengingat nama teman dekat atau saudara, dan
pasangan hidupnya.
2) Ingatan atas peristiwa : Ny. T dapat mengingat kembali rincian
dan urutan pengalaman yang baru saja terjadi, dapat mengingat
peristiwa-peristiwa sebelumnya sama sekali (misal kunjungan
keluarga).
3) Kewaspadaan mental : Ny. T biasanya waspada dan memiliki
perhatian pada lingkungan sekitarnya, dapat mempertahankan
perhatian saat sedang menonton televisi
4) Orientasi spasial : Pasien berorientasi, mampu menemukan dan
menutupi kemurungan diri
5) Kekacauan mental global : Ny. T mampu berespon dengan baik
dan benar terhadap lingkungan sekitar
6) Pengenalan wajah : Ny. T dapat mengenali wajah kenalan
akhir-akhir ini
7) Emosi : Tidak berubah dari normal
Total skore 30 29
Skor Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable Gangguan Kognitif
Nilai 0-16 : Definitif Gangguan Kognitif
3. Pengkajian perasaan
NO Aspek Yang Dinilai YA TIDAK
1. Normal V
2. Labil V
3. Depresi V
4. Agitasi/cemas V
5. Marah V
6. Kesulitan untuk tidur V
7. Segar saat bangun tidur V
8. Berselera makan baik V
9. Seringkali merasa sedih V
10. Seringkali ad keinginan untuk V
menangis
11.
Seringkali merasa lelah
12 V
Penuh harapan
13 V
Merasa diri berguna
14 V
Dapat menikmati hal/benda-benda
15 V
tertentu
V
Menerima diri sebagai usia lanjut
V. PENGKAJIAN PSIKOLOGIK
Emosi
Tidak berubah dari normal
Sikap penerimaan usila tehadap proses menua
Ny. T menerima bahwa dirinya sudah tua dan banyak fungsi dari
tubuh yang sudah menurun.
Harapan usila sekarang dan dimasa mendatang
Harapan Ny. T untuk sekarang dan masa yang akan datang yaitu
tetap sehat sehingga bisa beraktivitas secara mandiri.
Bagaimanan cara usila mengatasi masalah/stress
Yaitu dengan bersosialisasi dengan tetangga dan juga memasak
sebagai hobi Ny. T.
Pengkajian Konsep diri : THE GERIATRIC DEPRESION SCALE
No Uraian Fungsi
.
Penilaian
<3 : terjadi disfungsi keluarga tingkat tinggi
4–6 : terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah
>6 : tidak terjadi disfungsional
bantu Mandir
an. i
Resiko tinggi : Total skor < 11 Resiko rendah: Total Skor 15 - 16 pada usia dibawah 60
Resiko : Total Skor 12 - Total Skor 15 - 18 pada usia diatas 60
sedang 14 tahun
ANALISA DATA
DATA MASALAH PENYEBAB
DO : Perfusi perifer tidak Hiperglikemia
- CRT 4 detik efektif (D.0009) (SDKI
- Akral teraba dingin 2017, Hal 37)
DS :
Ny. T mengatakan
kakinya sering terasa
kebas dan kesemutan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d Hiperglikemia d.d
DO :
- CRT 4 detik
- Akral teraba dingin
DS :
- Ny. T mengatakan kakinya sering terasa kebas dan kesemutan
PERENCANAAN
No Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
1 Perfusi perifer Perfusi perifer Edukasi
tidak efektif (L.02011) latihan fisik
(D.0009) (SDKI Setelah (I.12389)
2017, hal 37) dilakukan 2 kali O : Identifikasi - Mengetahui
kunjungan dalam kesiapan dan tingkat kesiapan
1 minggu kemampuan dan kemampuan
menerima
diharapkan menerima informasi
perfusi perifer informasi
klien meningkat - Media yang
dengan kriteria : T: tepat dapat
1. Parastesi - Sediakan memudahkan
a materi dan dalam
menurun media mengedukasi
2. Pengisian pendidikan klien
kapiler kesehatan
membaik - Mengetahui
(SLKI 2018, hal ketidakjelasan
84) - Berikan klien terhadap
kesempatan topik
untuk - Agar latihan
bertanya yang
E : jelaskan dilakukan
jenis latihan tidak
yang sesuai memperberat
dengan kondisi kondisi klien
kesehatan
(SIKI 2018,
hal 68)
PELAKSANAAN, EVALUASI
N Hari, tanggal, jam Diagnosis Pelaksanaan Evaluasi
o
1 Senin, 8 Maret 2021 Perfusi Mengdentifikasi S : klien
Pukul 13.00 perifer tidak kesiapan dan mengatakan
efektif kemampuan siap untuk
menerima menerima
informasi penyukuhan
senam kaki
DM
O : klien
Nampak
antusias
A : tujuan
tercapai
sebagian
P : lakukan
penyuluhan
kesehatan
hari Kamis,
11 Maret
2021
2 Kamis, 11 Maret 2021 Perfusi - Menyediakan S : klien
pukul 11.10 wib perifer tidak materi dan mengatakan
efektif media paham
pendidikan terhadap
kesehatan penyuluhan
yang
- Memberikan diberikan
kesempatan O : klien
untuk mampu
bertanya menjawab
pertanyaan
mahasiswa
A : tujuan
tercapai
penuh
P:
beritahukan
pada klien
bahwa saat
kaki kebas
lakukan
senam kaki
DM