Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 PROFESI NERS LEBAK :
1. IHYA AGUM GUMELAR (21222050)
2. TUBAGUS RAKA PRATAMA (21222083)
3. PIPIH MELIAWATI (21222068)
4. ARIF HIKAYAT (21222031)
5. RATU SUSI ULFAH (21222069)
6. LIA DAHLIA (21222059)
7. DEWI APRIYANTI (21222038)
8. AHMAD BADRI (21222028)
9. NUKE APRIANI (21222066)
10. SITI ENDAH LISTIANI (21222078)
11. INDAH TINGGAL DIANIATI (21222052)
12. TEGUH ARIEF KUSUMA (21222082)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
JAKARTA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sub Pokok Bahasan : PHBS di Sekolah
Sasaran : Anak usia sekolah (Siswa-siswi SD)
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2023
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : SD Negeri 2 Rangkasbitung Barat
Penyuluh : Kelompok 1

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah, memelihara kebersihan diri seseorang,
memperbaiki personal hygiene yang kurang dapat mencegah timbulnya penyakit,
meningkatkan percaya diri seseorang dan menciptakan keindahan dilingkungan anak sekolah
dasar

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan PHBS di sekolah diharapkan anak mampu:

a. Menjelaskan pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.


b. Menjelaskan tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
c. Menjelaskan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
d. Menjelaskan indicator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
3. Materi
a. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
b. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
c. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
d. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.

4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Leaflet
b. Poster
6. Rencana atau langkah-langkah kegiatan

No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Wakt


u
1 Pembukaan 1. Memberi salam ·        Menjawab salam 5
2. Menjelaskan tujuan ·         Mendengarkan menit
3. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan Penyuluh menjelaskan Mendengarkan 15
tentang: Memperhatikan menit
a. Pengertian Bertanya
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
di Sekolah.
b. Tujuan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat di Sekolah.
c. Manfaat Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat di Sekolah.
d. Indikator Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat di Sekolah.

3 Penutup 1. Memberi Mendengarkan 5


kesempatan untuk Menjawab menit
peserta bertanya pertanyaan
2. Menjelaskan tentang Mendengarkan
hal– hal yang Menjawab salam
kurang dimengerti
oleh peserta
3. Bertanya kepada
peserta
4. Membuat
kesimpulan
5. Salam

1. Evaluasi
a. Bentuk : Essay
b. Jenis : Lisan
c. Pertanyaan :
a. Apa Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah..
b. Sebutkan Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.
c. Sebutkan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah..
d. Sebutkan indicator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah.

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian PHBS

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.

2. Tujuan PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni

a. Tujuan Umum
Memperdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan
mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan
aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setipa siswa, guru dan masyarakat
di lingkungan sekolah berPHBS di sekolah.
- Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah ber
PHBS.
3. Manfaat PHBS
mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar
para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

4. Indikator PHBS
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

1. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun


Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah
buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan
kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir
akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun
selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan.
Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah terjadinya
penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit,
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.

2. Mengkonsumsi jajanan sehat dan bersih di kantin


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari
kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya sekolah
menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang mengandung gizi seimbang
dan bervariasi, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah
menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik. Makanan yang kurang sehat
beresiko tinggi menyebabkan penyakit kanker seperti kanker usus, payudara dll
3. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat
Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus leher
angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan
akhir saat buang air besar dan buang air kecil. Menggunakan jamban yang bersih setiap
buang air kecil ataupun buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah
menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. Disamping itu tidak mencemari sumber air yang
ada disekitar lingkungan sekolah serta menghindari datangnya lalat atau serangga yang
dapat menularkan penyakit seperti: diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit
lainnya. Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki-laki dan
perempuan. Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:40 untuk laki-laki dan 1:25
untuk perempuan

4. Berolahraga Teratur dan Terukur


Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik secara
teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat
memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh sehingga
tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Olahraga dapat dilakukan di halaman
secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan
kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak dari
kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolahraga
bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.

5. Memberantas Jentik Nyamuk


Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan
tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi,
gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser,
wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung
air yang ada di sekolah. Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-
tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari gigitan
nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit
akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah.
Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN minimal satu
minggu sekali.
6. Tidak Merokok di Sekolah
Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah.
Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di sekitar perokok.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya
diantaranya: Nikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh
darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker) dan CO
(menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen sehingga sel-sel
tubuh akan mati). Tidak merokok di sekolah dapat menghindarkan anak
sekolah/guru/masyarkat sekolah dari kemungkinan terkena penyakit- penyakit tersebut
diatas. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan
sekolah.Siswa/guru/masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk
tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa
rokok/kawasan bebas asap rokok.

7. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan


Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar
diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan
dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan
siswa normal atau tidak normal.

8. Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang
tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah organik,
non- organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap
dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah
pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit.

Anda mungkin juga menyukai