Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PHBS DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR : HIDUP BERSIH


DAN SEHAT ITU MENYENANGKAN”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Dan Latihan Gizi
Yang Dibina Oleh Bapak Sugeng Iwan Setyobudi, STP., M.Kes.

Disusun Oleh :
Nayla Habibah
P17111203021

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Februari 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ PHBS DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR : HIDUP


BERSIH SEHAT ITU MENYENANGKAN”

Pokok bahasan : PHBS di Lingkungan sekolah


Sub bahasan : 8 indikator PHBS di tatana sekolah dasar
Sasaran : Siswa-Siswi kelas 1 - 6 Sekolah Dasar
Tempat : Sekolah Dasar
Waktu : 30 menit (09.00-09.30 WIB)
Pelaksana : Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota
keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat (Depkes RI, 2011).
PHBS salah satu komponen penting dalam pembangunan kesehatan
yang diperlukan adanya kesadaran, kemampuan, dan kemauan hidup
sehat dari setiap penduduk sehingga dapat terwujudnya derajat kesehatan
secara optimal (Aminah & Saini, 2018). Upaya untuk menciptakan dan
melestarikan perilaku hidup yang berorientasi pada kebersihan dan
kesehatan di masyarakat, agar masyarakat dapat mandiri mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi disebut sebagai
pembinaan PHBS. Pembinaan PHBS dapat dilakukan dalam bentuk
program PHBS, program PHBS sebagai bentuk perwujudan pemberian
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku agar dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan
(Pratiwi, Gani, & Istiaji, 2015).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah
merupakan upaya siswa dan guru atas dasar kesadaran untuk mencegah
penyakit, membuat lingkungan yang sehat terbebas dari penyakit, serta
meningkatkan kualitas kesehatan untuk tubuh. Sekolah / Institusi adalah
salah satu tempat pendidikan yang strategis untuk mengajarkan
pentingnya pengetahuan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Peserta didik diajarkan untuk melakukan hal sederhana sebagai rutinitas
kegiatan anak sebagai upaya menjaga kesehatan (misalnya mencuci
tangan menggunakan sabun, menggosok gigi malam, mengkonsumsi
jajan sehat di kantin sekolah, melaksanakan rutinitas olahraga yang
teratur, sampah yang dibuang di tempatnya yang disediakan ,
menggunakan fasilitas jamban yang bersih) yang berdampak besar bagi
kesehatan (Proverawati, 2012). Selain itu, anak usia sekolah terutama
sekolah dasar (10 – 14 tahun) merupakan usia yang tepat untuk
mengajarkan nilai-nilai PHBS dan mereka berpotensi untuk menyalurkan
dan mempromosikan kesehatan untuk lingkungan disekelilingnya
sehingga menciptakan kebiasaan PHBS sebagai kegiatan positif yang
membudaya di lingkungan (Depkes, 2008).
Dengan adanya penyuluhan ini, dihiarapkan agar ada pendekatan
untuk mengajarkan pendidikan kesehatan terkait dengan PHBS terhadap
siswa SD, dari hasil data terdapat masalah yang cukup buruk mengenai
PHBS, menurut penelitian yang pernah dilakukan adanya pengruh peer
educator terhadap PHBS. Diharapkan siswa dapat mempunyai
pengetahuan, sikap dan praktik yang lebih baik supaya meningkatkan
kesehatan

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan peserta dapat
menerapkan 8 indikator perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan sekolah dan diharapkan bisa berlanjut di ranah
lingkungan yang lain.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan Kesehatan diharapkan peseta dapat:
- Mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar
- Mendefinisikan contoh jajanan sehat di sekolah
- Mengetahui cara menjaga dan menggunakan jamban/toilet yang
benar
- Mengetahui pentingnya berolahraga
- Mengetahui cara memberantas jentik nyamuk
- Mengetahui bahaya merokok
- Mengetahui cara mengukur tinggi dan menimbang berat
badan setiap bulan
- Mengetahui pentingnya membuang sampah pada tempatnya
D. Materi
1. Pengertian tujuan dan manfaat PHBS
2. 8 indikator PHBS di tatanan sekolah, yaitu ;
 Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
 Mengonsumsi jajanan sehat
 Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
 Rutin berolahraga, tidak merokok di sekolah
 Membuang sampah pada tempatny
 Mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan setiap bulan
 Memberantas jentik nyamuk di sekolah.
E. Kegiatan Penyuluhan
Penyajian Waktu Kegiatan Kegiatan Metode Media
penyuluhan peserta
Pembukaan 5 menit Membuka Mendengarka Ceramah
dengan salam, n pemateri,
memperkenalk memperhatika
an diri, n materi
menjelaskan
maksud dan
tujuan,
menjelaskan
kontrak waktu,
sapaan kepada
Tersuluh.
Kegiatan Inti 20 menit Menjelaskan Mendengarkan Ceramah Poster dan
Mengenai pemateri dan video
pengertian peragaan.
tujuan dan
manfaat PHBS,
beserta 8
indikator PHBS
di tatanan
sekolah, yaitu ;
mencuci tangan
menggunakan
air mengalir dan
sabun,
mengonsumsi
jajanan sehat,
menggunakan
jamban yang
bersih dan sehat,
rutin
berolahraga,
tidak merokok
di sekolah,
membuang
sampah pada
tempatnya,
mengukur tinggi
badan dan
menimbang
berat badan
setiap bulan,
dan
memberantas
jentik nyamuk
di sekolah.

penutup 5 Memberikan Mendengarka ceramah


kesempatan n, menjawab
untuk bertanya. pertanyaan,
Memberikan dan
pertanyaan memberikan
Menutup pertanyaan
materi,
dan evaluasi
F. Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhan ini yaitu Ceramah,
tanya jawab dan peragaan.
G. Media / Alat
Media yang digunakan yaitu video, poster, dan LCD.
H. Prosedur Penilaian (Evaluasi)
1. Peserta mendengarkan dengan baik materi yang telah diberikan
2. Peserta memberikan pertanyaan kepada pemateri
3. Peserta menjawab pertanyaan pemateri
4. Terdapat interaksi yang aktif antara promotor dengan peserta
I. Daftar Pustaka
Ubaidillah, Ahmad Wahyu. (2020). Pengaruh Peer Educator
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah
Dasar Di SdN Kembangarum 4 Mranggen. Undergraduate thesis,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Lina Sri Hastuti, - and Suwarno. (2019). Efektivitas Pendidikan
Kesehatan Audio Visual Dan Modul Terhadap Peningkatan Sikap Dan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Kabupaten Gunung Kidul. Masters
thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Randi, Fernandy.(2016). Hubungan Pengetahuan, SIkap dan
Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu
Rumah Tangga di Jorong Kampung Alang Pasaman Barat. Diploma
thesis, Universitas Andalas.
https://www.slideshare.net/DayuAgung/materi-penyuluhan-phbs-perilaku-
hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah-dasar.
https://www.youtube.com/results?search_query=penyuluhan+phbs+anak+sd
https://www.youtube.com/watch?v=QjSEILk5kio&t=288s
https://www.youtube.com/watch?v=mXS2JkQO8iI
https://www.youtube.com/watch?v=mXS2JkQO8iI
https://www.youtube.com/watch?v=mXS2JkQO8iI
https://gizi.unisayogya.ac.id/8-indikator-phbs-apa-saja-penjelasannya-1/
https://promkes.kemkes.go.id/phbs
https://www.panduanmengajar.com/2017/04/indikator-perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat-di-sekolah.html
LAMPIRAN
Materi

A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS
adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah
upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup
sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur –
jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup
yang bersih dan sehat.

B. Tujuan dan Manfaat PHBS


Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari
kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari
– hari yang bersih dan sehat. Tujuan
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat
yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi
standar kesehatan. Manfaat PHBS di sekolah adalah menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, emningkatkan proses belajar
mengajar, dan semua warga sekolah dan Lingkungan sekolah menjadi
sehat.

C. 8 indikator PHBS di tatanan sekolah


1. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir dan Memakai
Sabun
Mencuci tangan sebaiknya menggunakan air yang mengalir, seperti
menggunakan kran atau wastafel. Kebiasaan mencuci tangan di
dalam baskom sebaiknya diubah. Selain itu, penggunaan sabun
bertujuan agar kuman atau bakteri menjadi hilang. Sabun juga dapat
diganti penggunaannya dengan alkohol. Untuk mengeringkan
tangan, sebaiknya menggunakan kain/ handuk yang rutin diganti
setiap hari atau tisu. Mencuci tangan menggunakan sabun
merupakan langkah awal untuk hidup sehat.
 Waktu mencuci tangan :
 Sebelum dan sesudah makan
 Setelah buang air kecil dan air besar
 Sebelum dan sesudah beraktivitas
 Ketika tangan kotor
 Cara mencuci tangan yang benar
 (Menampilkan video langkah – langkah mencuci
tangan yang benar)
2. Mengonsumsi jajanan sehat
Kejadian keracunanan makanan masih banyak ditemukan di
lingkungan sekolah. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit, terutama di saluran cerna.
Contoh makanan yang tidak sehat antara lain makanan yang
mengandung bahan tambahan pangan secara berlebihan dan tidak
sesuai dengan undang-undang. Penggunaan asam borak dan pewarna
tekstil sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan kimia
berbahaya. Makanan juga dapat tercemar oleh benda asing seperti
pestisida, serangga, jamur, cacing atau benda lain (pasir, kerikil,
tanah, klip, dsb). Makanan yang dikonsumsi sebaiknya sebelum
masa kadaluarsa . Oleh karena itu, jajan di kantin sekolah lebih
sehat, bersih dan bergizi.
Kantin sekolah harus memiiki tempat khusus untuk mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun. Guru di sekola juga harus
mengawasi aneka jajanan dan perilaku jajan siswa. Membawa bekal
dari rumah juga menjadi salah satu upaya untuk hidup sehat.
 Ciri jajanan sehat
 Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang
dapat membawa kuman penyakit
 Bebas dari kotoran dan debu
 Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan
sudah dicuci lebih dahulu dengan air bersih
 Jangan mengambil jajanan menggunakan tangan
kecuali sudah dibungkus plastik atau daun
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
 Syarat Jamban Sehat
 Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air
 Cukup pencahayaan
 Cukup ventilasi
 Cukup air
 Cukup luas
 Lantai kedap air
 Tersedia alat-alat pembersih
4. Rutin berolahraga
Setidaknya 2 kali seminggu, bisa bermain sepak bola,
basket,voli, berenang dll.
 Kenapa kita harus berolahraga?
 Badan menjadi bugar
 Sistem kekebalan tubuh meningkat
Beberapa sarana olahraga telah disediaakan oleh pihak
sekolahan. Fasilitas tersebut harus digunakan secara maksimal untuk
menngkatkan aktivitas fisik anak. Pembuatan ruang hijau di dalam
lingkungan sekolah dapat memacu kreativitas anak dalam kegiatan
olahraga.
Selain itu, kegiatan olahraga bersama dapat dimanfaatkan sebagai
sarana untuk mengeratkan seluruh siswa dan guru di sekolah
tersebut.
5. Tidak merokok di sekolah
Sesuai dengan Undang-undnag Nomor 36 tahun 2009 ayat 115
tentang Kesehatan, disebutkan bahwa ada tujuh tempat yang menjadi
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yaitu fasilitas pelayanan kesehatan,
tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum. Sekolah menjadi
salah satu kawasan KTR hendaknya menerapkan dengan bijak. Bila
perlu, sanksi ditegakkan agar tidak ada siswa yang merokok di
sekolah.
 Bahaya merokok
Mengganggu prestasi belajar, gangguan kecerdasan dan
kemampuan belajar. Mudah terinfeksi penyakit seperti meningitis,
infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, Asma, Limfoma,
Leukemia. Sulit sembuh bila sakit karena sistem kekebalan tubuh
menurun.
 Kandungan berbahaya pada rokok:
 4000 Bahan kimia
 400 Zat berbahaya
 43 Zat penyebab kanker
 Tar
 Nikotin
 Karbon monoksida
6. Membuang sampah pada tempatnya
Kelola sampah di lingkungan sekolah sehingga lebih bernilai
guna dan efektif.
Berdasarkan sifatnya, sampah terdiri dari 3 jenis:
1. Sampah organik
Sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat diuraikan
oleh bakteri pengurai sehingga dapat membusuk.
Di lingkungan sekolah, sampah organik termasuk jenis sampah
dengan volume terbesar.
Yang termasuk jenis sampah ini misalnya sisa makanan, buah
dan sayuran, daun-daun kering, kayu dan sebagainya.
Selanjutnya sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk
kompos.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak
mudah membusuk. Hal ini karena sulit terurai oleh pengurai
di tanah.
Misalnya, plastik kemasan makanan dan minuman, kaleng, kayu
dan lainnya.
Sampah ini dapat dijadikan sebagai sampah komersial atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Sampah anorganik dapat diolah menjadi benda hiasan seperti
hiasan gantung, pot bunga dan lain sebagainya.
3. Sampah B3
Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) boleh jadi
volumenya lebih sedikit di sekolah.
Selain itu, sampah yang timbul akibat bencana dan
pembongkaran puing bangunan di sekolah. Sampah jenis ini
belum dapat diolah secara teknologi dan timbul secara periodik
7. Mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan setiap
bulan
 Pengukuran berat dan tinggi badan bertujuan untuk
 Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak
 Mengetahui status gizi anak
8. Memberantas jentik nyamuk di sekolah
 Jenis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk :
 Demam berdarah
 Chikungunya
 Malaria
 Kaki gajah
 Lakukan 3M :
 Menguras tempat-tempat penampungan air
 Menutup tempat-tempat penampungan air
 Mengubur barang-barang bekas
MEDIA
1. Poster

2. Jingle PHBS
3. Video Materi
FORMULIR EVALUASI PENYULUHAN
Pokok bahasan : 8 indikator PHBS di tatanan sekolah
Sasaran : Siswa-Siswi kelas 5 Sekolah Dasar
Tempat : Sekolah Dasar
Waktu : 30 menit (09.00-09.30 WIB)
Penyuluh educator : Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Malang

Pertanyaan Jawaban
1. Apa manfaat PHBS di sekolah?
2. Kapan kita harus mencuci tangan?
3. Apa ciri – ciri jajanan yang sehat?
4. Apa bahaya merokok?
5. Sebutkan yang termasuk sampah organik!
6. Sebutkan jenis nyamuk yang dapat
menyebabkan penyakit!
7. Kenapa kita harus berolahraga?
Kunci jawaban
1. Manfaat PHBS di sekolah adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
meningkatkan proses belajar mengajar, dan semua warga sekolah dan Lingkungan
sekolah menjadi sehat.
2. Waktu mencuci tangan :
 Sebelum dan sesudah makan
 Setelah buang air kecil dan air besar
 Sebelum dan sesudah beraktivitas
 Ketika tangan kotor
 dibungkus plastik atau daun.
3. Ciri jajanan sehat :
 Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang dapat membawa
kuman penyakit
 Bebas dari kotoran dan debu
 Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan sudah dicuci
lebih dahulu dengan air bersih.
 Jangan mengambil jajanan menggunakan tangan kecuali sudah
4. Bahaya Merokok :
 Mengganggu prestasi belajar, gangguan kecerdasan dan kemampuan belajar.
 Mudah terinfeksi penyakit seperti meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia,
bronchitis, Asma, Limfoma, Leukemia. Sulit sembuh bila sakit karena sistem
kekebalan tubuh menurun.
5. Yang termasuk jenis sampah ini misalnya sisa makanan, buah dan sayuran, daun-
daun kering, kayu dan sebagainya.
6. Jenis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk :
 Demam berdarah
 Chikungunya
 Malaria
 Kaki gajah
7. Kenapa kita harus berolahraga?
 Badan menjadi bugar
 Sistem kekebalan tubuh meningkat

Anda mungkin juga menyukai