Anda di halaman 1dari 8

Modul

Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) S1 PGSD

Kegiatan belajar 9
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Penulis
Fakhrur Rozy

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


2020
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya
untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu,
kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai
media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti
materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan
perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak
mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan
sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka
atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan
masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan
yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi
individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang
bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya
masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan
kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan
memenuhi standar kesehatan.
2. Relevansi
Kegiatan belajar 9 disusun untuk membantu mahasiswa jurusan S1
pendidikan guru sekolah Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo memahami
tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) disekolah.

3. Petunjuk Belajar
Untuk membantu para mahasiswa dalam mempelajari Kegiatan Belajar I
ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
a. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai akhir.
b. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan memaknainya.
c. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang
sedang dipelajari.
d. Mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi melalui fasilitas daring
bersama teman lain dan dosen.
e. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif melalui fasilitas
daring.
f. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
g. Menghubungi dosen melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di
sekolah
2. Sub capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di
sekolah
b. Mahasiswa mampu membuat poster tentang promosi pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) di sekolah dan di unggah di sosial media
3. Uraian Materi
a. Tatanan PHBS
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian
dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini 5 tatanan
PBHS yang dapat menjadi simpul-simpul untuk memulai proses
penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
1) PHBS di Rumah tangga
2) PHBS di Sekolah
3) PHBS di Tempat kerja
4) PHBS di Sarana kesehatan
5) PHBS di Tempat umum

b. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan.
Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Sedangkan Manfaat PHBS di Sekolah yaitu PHBS di
sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar
dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

c. Indikator PHBS di Sekolah


PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.
Contoh PHBS di sekolah
1) Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
2) Mengonsumsi jajanan sehat,
3) Menggunakan jamban bersih dan sehat
4) Olahraga yang teratur
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di lingkungan sekolah
7) Membuang sampah pada tempatnya, dan
8) Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk
menciptakan lingkungan yang sehat.

d. Pembinaan PHBS di lingkungan Pendidikan


Di institisi pendidikan, pembinaan PHBS dilaksanakan melalui
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintergasi dengan
kegiatan pengembangan dan pembinaan desa siaga dan kelurahan aktif.
Namun demikian, tanggung jawab pembinaan yang terendah tidak
diletakkan di tingkat kecamatan, melainkan di tingkat kabupaten/kota
(Pokjanal Kabupaten/Kota).
1) Pemberdayaan
Pemberdayaan di institusi pendidikan seperti sekolah, madrasah,
pesantren, seminari dan lain-lain, dilakukan terhadap peserta didik.
Sebagaimana di desa atau kelurahan, di sebuah institusi pendidikan
pemberdayaan juga diawali dengan perngorganisasian masyarakat
(yaitu masyarakat institusi pendidikan tersebut). Peng organisasian
masyarakat ini adalah untuk membentuk atau merevitalisasi tim
pelaksana UKS ayau yang disebut dengan nama lain dan para pendidik
di institusi pendidikan yang bersangkutan (pengembangan kapasistas
pengelola).
Dengan pengorganisasian msayarakat di institusi pendidikan
tersebut, maka selanjutnya pemberdayaan anak didik dapat diserahkan
kepada pimpinan institusi pendidikan, komite atau dewan penyantun,
tim pelaksana UKS atau yang disebut dengan nama lain, para pendidik,
dan anak-anak didik yang ditunjuj sebagai kader (misalnya dokter kecil)
Pemberdayaan dilaksanakan di berbagai kesempatan, yaitu
terintegrasi dalam proses belajar-mengajar (kurikuler) dan dalam
kegiatan-kegiatan di luar proses belajar mengajar (ekstrakurikuler). Ini
juga dapat dilaksanakan melalui penyelenggaraan klinik konsultasi
kesehatan (UKBM) yang dikelola oleh para pendidik dan kader dibantu
petugas kesehatan dari puskesmas/rumah sakit/ dinas kesehatan.
2) Bina Suasana
Bina suasana di institusi pendidikan selain dilakukan oleh para
pendidik, juga oleh para pemuka masyarakat (khususnya pemuka
masyarakat bidang pendidikan dan agama), pengurus organisasi anak
didik seperti OSIS dan sejenisnya, pramuka dan para kader.
Para pendidik, pemuka masyarakat, pengurus organisasi anak
didik, pamuka dan kader berperan sebagai panutan dalam
mempraktikkan PHBS di institusi pendidikan tersebut.
Bina suasana juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan media
seperti billboard di halaman, poster di dinding ruang kelas, pertunjukan
film, pemuatan makalah/berita di majalah dinding atau majalah
sekolah, serta penyelenggaraan seminar / simposium / diskusi,
mengundang pakar atau alim ulama atau figur publik untuk berceramah,
pemanfaatan halaman untuk tanam obat/taman gizi dan lain-lain.
3) Advokasi
Advokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi
terhadap para pemilik/pemimpin institusi pendidikan, para pendidik
dan pengurus organisasi peserta didik, agar mereka berperan serta
dalam kegiatan pembinaan PHBS di institusi pendidikannya.
Para pemilik/pemimpin institusi pendidikan misalnya, harus
memberikan dukungan kebijakan/pengaturan dan menyediakan sarana
agar PHBS si institusi pendidikannya dapat dipraktikkan. Advokasi
juga dilakukan terhadap para penyandang dana, termasuk pengusaha,
agar mereka membantu upaya pembinaan PHBS di institusi pendidikan.
e. Penerapan sekolah/madrasah sehat

Gambar 55. Penerapan sekolah/madrasah sehat


Sumber: buku saku petunjuk teknis pelaksanaan sekolah/madrasah
sehat tingkat SD/MI

C. Penutup

Rangkuman
Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang
tidak kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja.
Keseluruhan dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
individu dan masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.
Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan
atau sumber berbagai penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana
keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi
PHBS dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Menjalankan praktik indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi
sebuah gerakan untuk memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dimanapun dan juga kapanpun.

Tes Formatif
1. Apa manfaat PHBS?
2. Bagaimana penerapan PHBS di sekolah?
3. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
4. Ketika nanti anda mengajar disekolah, langkah nyata apa yng akan anda
lakukan untuk menerapkan budaya PHBS di sekolah tersebut?

Daftar Pustaka

_________. 2015. Pedoman Akselerasi Pembinaan dan Pelaksana UKS. Direktorat bina
kesehatan anak.

Manurung, Cristiana dkk. 2018. Buku Saku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah
/Madrasah Sehat. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Kesehatan : ISBN 978-602-416-409-6

Peraturan bersama antara Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri tahun 2014 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011


Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

https://promkes.kemkes.go.id/phbs. Di akses tanggal 13 Oktober 2020 pukul 08.50 WIB

Anda mungkin juga menyukai