Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah”

Nama Kelompok:
1.

AKADEMI KEPERAWATAN

KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah ”.

Penyusunan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam


mata kuliah Promosi Kesehatan. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari
berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih
serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik
berupa moril maupun materil selama proses belajar mengajar di Akper Karya
Bhakti Nusantara Magelang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah
diberikan kepada kami. Kami menyadari tugas makalah ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
diharapkan oleh kami. Akhir kata kami berharap semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Magelang, 31 Agustus 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………..……………ii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
Bab II Pembahasan
A. Pengertian PHBS di Sekolah…………………………………………………
B. Tujuan PHBS di Sekolah……………………………………………………..
C. Manfaat PHBS di Sekolah……………………………………………………
D. Sasaran PHBS di Sekolah……………………………………………………
E. Indikator PHBS di Sekolah………………………………………………….
Bab III Penutup
A.Kesimpulan…………………………………………………………………..
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. PHBS disekolah
adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat. Menurut Depkes RI (1997).
Tujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta
meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Munculnya sebagai penyakit yang
sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan
dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan
kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah
(UKS).
Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, Flu
burung. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan.
Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan
diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan
yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya,
ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.
Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan
fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang
diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi
gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai,
pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis
keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi
perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan
lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka rumusan masalah


adalah:
1. Apa pengertian PHBS di sekolah?
2. Apa tujuan PHBS di sekolah?
3. Apa manfaat PHBS di sekolah?
4. Sasaran PHBS?
5. Bagaimana indikator PHBS?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan


masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu mempratikkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat juga merupakan sekumpuilan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.
B. Tujuan PHBS di Sekolah
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni :

1. Tujuan Umum
Memperdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
agar tau, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan
menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru dan
masyarakat di lingkungan sekolah
Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah ber
PHBS.

C. Manfaat PHBS di Sekolah

1. Manfaat bagi siswa:


a. Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
b. Meningkatkan semangat belajar
c. Meningkatkan produktivitas belajar
d. Menurunkan angka absensi karena sakit

2. Manfaat bagi warga sekolah :


a.Meningkatkan semangat belajar siswa berdampak positif terhadap
pencapaian target dan tujuan
b. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
c.. Meningkatnya citra sekolah yang positif

3. Manfaat bagi sekolah :


a. Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah
b. Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah
4. Manfaat bagi masyarakat:
a. Mempunyai lingkungan yang sehat
b. Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
sekolah

5. Manfaat bagi pemerintah, Provinsi/Kabupaten/Kota :


a.Sekolah yang sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
provinsi/kabupaten/kota yang sehat
b. Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan
PHBS di sekolah

D. Sasaran PHBS di Sekolah


Sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi pendidikan
yang terbagi dalam :
a. Sasaran Primer
Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan di rubah perilakunya
atau murid dan guru yang bermasalah (individu/kelompok dalam institusi
pendidikan yang bermasalah).
b. Sasaran Sekunder
Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang
bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orangtua murid, kader kesehatan
sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sector terkait.
c. Sasaran Tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam ,mendukung
pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di
institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala puskesmas, diknas,
guru, tokoh masyarakat dan orangtua murid.

E. Indikator PHBS
1. Di Tempat Umum :
a) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
b) Mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah
c) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d) Olahraga yang teratur dan terukur
e) Memberantas jentik nyamuk
f) Tidak merokok disekolah
g) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
h) Membuang sampah pada tempatnya

2. Di sekolah :
a. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi
Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih.
Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak
berkutu. Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh dokter
kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.
b.Memakai Pakaian Bersih dan Rapi
Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian
yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan
dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan oleh dokter
kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

c. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih


Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan
membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secra rutin dapat
dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

d. Memakai Sepatu Bersih dan Rapi


Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih
misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu
dibersihkan setiap kali sepatu kotor. Memeriksa sepatu yang dipakai siswa dapat
dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

e. Berolahraga Teratur dan Terukur


Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik
secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat
memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh
sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Olahraga dapat dilakukan
di halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan
juga di ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan dikala
istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur
untuk berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.

f. Tidak Merokok di Sekolah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan
sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di
sekitar perokok. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan
kimia berbahaya diantaranya: Nikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan
jantung serta pembuluh darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan
kanker) dan CO (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati). Tidak merokok di sekolah dapat
menghindarkan anak sekolah/guru/masyarkat sekolah dari kemungkinan terkena
penyakit-penyakit tersebut diatas. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang
merokok di lingkungan sekolah. Siswa/guru/masyarakat sekolah bisa saling
mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan
diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.

g. Tidak Menggunakan NAPZA


Anak sekolah/guru/masyarkat sekolah tidak menggunakan NAPZA
(Narkotika Psikotropika Zat Adiktif). Penggunaan NAPZA membahayakan
kesehatan fisik maupun psikis pemakainya.

h.Memberantas Jentik Nyamuk


Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan
dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak
mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air
dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang
bisa menampung air yang ada di sekolah. Memberantas jentik di lingkungan
sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan:
menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang
bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik
diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam
berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapat membuat
pengaturan untuk melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali.

i. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus
leher angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil. Menggunakan jamban
yang bersih setiap buang air kecil ataupun buang air besar dapat menjaga
lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. Disamping
itu tidak mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta
menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit seperti:
diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan
menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup
untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan.
Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20 untuk
perempuan

j. Menggunakan Air Bersih


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan
sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air pompa, mata air
terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air
berasal dari smur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari
tempat penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam
jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.

k. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun


Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan,
sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau
setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air
bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang
kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman
yang ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta
dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus,
kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.

i. Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat
sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara
sampah organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor
dan tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit.
Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat
membantu anak sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman
penyakit.

m. Mengkonsumsi jajanan sehat dan bersih di kantin


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari
kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya sekolah
menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang mengandung gizi
seimbang dan bervariasi, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi
anak sekolah menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik.

n. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan


Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar
diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran
dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui
apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulannya adalah :
1. PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu mempratikkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Manfaat PHBS di sekolah :
a. Manfaat bagi siswa
b. Manfaat bagi warga sekolah
c. Manfaat bagi sekolah
4. Beberapa sasaran PHBS di sekolah ialah :
a. Sasaran sekunder
b. Sasaran Tersier
c. Sasaran Primer
5. Indikator PHBS :
a. Di tempat umum
b. Di sekolah
DAFTAR PUSTAKA

http ://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH/PHBS.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/145/jtptunimus-gdl-muhammadma
72333babii.pdf
Sumijatun,et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC
www.phbssekolah.com

Anda mungkin juga menyukai