Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PROSES
BELAJAR MENGAJAR
Disusun oleh:
Kelompok 1

Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nailul Husna
Indah Candra Mutiara
Ratna Puspita
Mahda Navalinda
Nur Farida Lismawati
Ulfah Alfiani Rukmana
Putri Anita Ningtyas
Tri Lutfiani
Isi Susanti

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,


faktor berarti bilangan yang merupakan
bagian dari hasil perbanyakan atau
keadaan
atau
peristiwa
yang
mempengaruhi
terjadinya
suatu
peristiwa.
Dalam
pengelolaan
pelaksanaan kelas akan ditemui berbagai
faktor penghambat. Hambatan tersebut
bisa datang dari guru sendiri, dari siswa,
lingkungan keluarga ataupun faktor
fasilitas (Nawawi,1989:130).

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu. Di dalam
membicarakan faktor intern ini, akan dibahas
menjadi dua faktor, yaitu : faktor jasmaniah dan
faktor psikologis.

Faktor internal terdiri dari faktor-faktor berikut:


a. Faktor Jasmaniah
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya
Psikologi Belajar dengan mengutip pendapat Nasution, dkk.
(1993: 6), kondisi fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.
1. Faktor kesehatan
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan
cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang
bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan
ibadah.
2. Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang
cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya
ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan
alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh
kecacatannya itu.

b. Faktor Psikologis
1) tingkat kecerdasan/ inteligensi siswa
2) Perhatian
3) minat
4) Bakat
5) Motiv
6) Kematangan
7) Kesiapan

1) Intelegensi
Intelegensi
besar
pengaruhnya
terhadap
kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama siswa
yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil daripada yang mempunyai
tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu
siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi
belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini
disebabkan karena belajar adalah suatu proses
yang
kompleks
dengan
faktor
yang
mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah
salah satu faktor diantara faktor-faktor yang lain.

2) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju
kepada
suatu
obyek
(benda/hal)
atau
sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil
belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa,
maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan
baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu
menarik perhatian dengan cara mengusahakan
pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

2) Minat
Minat adalah sesuatu yang timbul karena keinginan
diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk


memperhatikan
dan
mengenang
beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian,
karena perhatian sfatnya sementara (tidak dalam
waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan
perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti
dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh
kepuasan.

3) Bakat
.
Bakat atauaptitudemenurut Hillgard adalah
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih. Orang yang
berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat
dapat mengetik dengan lancar dibandingkan
dengan orang lain yang kurang/tidak berbakat di
bidang itu.
Bakat
adalah
kemampuan
untuk
belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi
kecakapam yang nyata sesudah belajar atau
berlatih

4) Motiv

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan


yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan
itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan
yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak/pendorong.

5) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya
sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk
berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk
menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berpikir
abstrak, dan lain-lain.
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan
kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan
latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan
kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih
berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan
baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.

7) Kesiapan
Kesiapan
ataureadinessmenurut
Jamies
Drever adalah kesediaan untuk memberi
response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul
dari
dalam
diri
seeseorang
dan
juga
berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan
berarti
kesiapan
untuk
melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan,
maka hasil belajarnya akan lebih baik.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah aspek penentu hasil
belajar yang berasal dari luar diri siswa.
Faktor eksternal terdiri dari:
1)faktor lingkungan keluarga
2)faktor lingkungan sekolah, dan
3)faktor lingkungan masyarakat.

1) Faktor Lingkungan Keluarga


Faktor lingkungan keluarga ini merupakan salah satu
faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap
perkembangan siswa. Keluarga merupakan pengaruh
pertama dan utama bagi kehidupan , pertumbuhan , dan
perkembangan seseorang.
Di dalam rumah atau lingkungan seorang anak
mempunyai banyak kesempatan waktu untuk bertemu
dan berinteraksi dengan sesama anggota keluarga
lainnya. Frekuensi bertemu dan berinteraksi terhadap
sesama tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya
bagi perilaku dan prestasi seseorang. Keluarga yang
mempunyai
hubungan
harmonis antara sesama
anggotanya dan memberikan stimulus yang baik bagi
anak sehingga memberikan dampak perilaku dan
prestasi yang baik pula. Faktor keluarga yang
mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah
orang tua dan suasana rumah.

2) Faktor Lingkungan Sekolah


Sekolah adalah lingkungan kedua yang
berperan besar memberi pengaruh pada
prestasi belajar siswa (Tuu,2004:81). Faktor di
sekolah yang mempengaruhi belajar adalah
sebagai berikut.

1. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan
sejumlah ilmu pengetahuan kepada siswa. Di dalam
mengajar seorang guru mempunyai cara yang
berbeda-beda ,hal ini sesuai dengan kepribadian
masing-masing latarbelakang kehidupan mereka. Ada
guru yang menyampaikan materi kurang jelas
sehingga siswa kurang mampu memahami,dan
cenderung bingung,penyampaian materi yang kurang
baik tentu akan berpengaruhtergadap prestasi
belajar siswa.
2. Alat atau Media Pengajaran
Alat atau media pengajaran erat hubungannya
dengan cara belajar siswa. Alat pelajaran yang
dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula
oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa.

3) Faktor Lingkungan Masyarakat


Masyarakat merupakan fakror ekternal yang
juga mempengaruhi terhadap belajar siswa.
Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Lingkungan masyarakat
yang dapat menghambat kemajuan belajar anak
(Slameto 2003:70-71) yaitu: teman bergaul,
lingkungan tetangga, dan media massa

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai