Nama Kelompok:
1. Elma Melisa (17.3169.01.0005)
2. Moh. Alfian Aulia R. (17.3169.01.0015)
3. Safira Indah Yulinar (17.3169.01.0021)
4. Agustaf Rumandewai (17.3169.01.0028P)
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni(IPTEKS)
1. Hakikat IPTEK
IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi. Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan
diinterpretasi, menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya
dan dapat diuji ulang secara ilmiah (International Webster’s Dictionary dalam
Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK, 2003)
Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan
berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-qur’an. Kata ini digunakan
dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan (Quraish
Shihab, 1996). Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian.
Oleh sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu-ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis. Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus dibandingkan
dengan pengetahuan.
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni(IPTEKS)
Karena ilmu pengetahuan itu bersumber pada Allah SWT dan pada ayat diatas telah
disebutkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi berikut segala isinya dalam
enam masa, maka berdasarkan penelitian/teori dalam sejarah asal mula alam
semesta dan kehidupan dapat dikategorikan keenam masa itu sebagai berikut:
1. Masa pertama: Pada awalnya keadaan langit dan bumi dalam suatu kesatuan
yang padu, hal ini disebutkan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya yaitu :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah
mereka tiada juga beriman?”(QS. Al Anbiyaa ayat 30)
2. Masa kedua: Pada masa ini gravitasi mulai berperan dan mulai muncul
galaksi-galaksi yang terdir atas bintang-bintang. Juga mulai muncul
planetplanet termasuk planet bumi yang terdapat dalam tatasurya
matahari yang merupakan bagian dari galaksi Bima Sakti.
3. Masa ketiga: Masa ini dikenal juga dengan masa Prekambrium
(Precambrian Era). Pada masa ini kondisi bumi masih cukup panas
sehingga belum ada makhluk yang hidup di bumi. Masa keempat: Masa
ini sering dikenal dengan zaman Paleozoikum (Paleozoic Era). Pada masa
ini di bumi mulai terdapat kehidupan sederhana yang ditandai dengan
munculnya tumbuhan-tumbuhan tingkat rendah atau tumbuhan perintis
hingga munculnya hewan-hewan sejenis serangga dan hewan-hewan
amphibia.
5. Masa Kelima: Masa ini dikenal pula dengan zaman Mesozoikum
(Mesozoic Era). Pada masa ini hewan-hewan sejenis reptil mulai muncul
seperti burung dan sejenisnya dan muncul pula hewan-hewan raksasa
seperti Dinosaurus dan sebagainya.
6. Masa Keenam: Masa ini juga disebut zaman Cenozoikum (Cenozoic
Era). Pada masa inilah mulai muncul hewan-hewan mamalia dan pada
akhir dari masa ini mulailah muncul sejarah manusia.
C. Teori-teori Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Seni (IPTEKS)
3. AL BIRUNI
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia,
pengembara, sejatawan, ahli farmasi dan guru. Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis
lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksimal matahari. Ketika
berusia 22 tahun, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta,
kartografi. Ketika berusia 27 tahun, dia telah menulis buku berjudul kronologi yang
merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau. Hasil karya Biruni melebihi 120
buku.
4. AL – KHAWARIZMI
Nama asli Al – Khawarizmi adalah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi, sumber
lain menyebutkan bahwa beliau hidup di Uzbekistan. Beliau adalah tokoh yang
berpengatahuan luas dalam bidang alsafah, logika, aritmatika, geometri, musik,
ilmu hitung, sejarah Islam, dan kimia. Algebra/aljabar merupakan nadi matematika.
Dalam Al-Qur’an, salah satu etika dalam mencari ilmu seperti yang telah
diterangkan dalam al-qur’an adalah tidak boleh puas setelah sampai pada
batas tertentu jenjang ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan ibarat
lautan yang tidak bertepi dan tidak pula berbatas, sejauh manapun manusia
meraih ilmu pengetahuan, ia harus terus menambahnya dan ia tidak akan
munkin sampai pada batas kepuasan.
Dalam hal ini Allah telah mengajar Rasulullah SAW dengan firman-Nya,
“Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan."
ilmu harus dicari dari sumbernya yang asli. Ia harus didatangi walaupun jauh
tempatnya dan susah ditempuh. Dalam Al-Qur’an telah dikisahkan tentang
seseorang yang bersusah payah menempuh jarak yang sangat jauh hanya
untuk menemui orang lain yang memiliki ilmu yang tidak dimilikinya, dia
adalah Nabi Musa as. Nabi Musa telah menempuh perjalanan yang sangat
jauh tanpa kendaraan, di tengah luasnya gurun pasir.
• “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” (Qs. al-‘Alaq : 1).
• Pendidikan Islam merupakan salah satu disiplin ilmu keislaman yang membahas
objek-objek di seputar kependidikan. Pemahaman hakikat pendidikan Islam
sebenarnya tercermin di dalam sejarah dan falsafah Islam sendiri, sebab setiap
proses pendidikan tidak terlepas dari objek-objek keislaman. Pendidikan Islam
semula mengambil bentuk sebagai:
1. asas-asas kependidikan. Asas-asas kependidikan yang dimaksud terakumulasi
di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Tak satupun persoalan, termasuk persoalan
pendidikan, yang luput dari jangkauan ajaran Islam, sekalipun cakupannya tidak
menyentuh pada aspek-aspek teknik oprasional.
2. konsep-konsep kependidikan. Konsep-konsep kependidikan yang dimaksud
merupakan hasil pemikiran, perenumgan dan interpretasi para ahli yang
diinspirasikan dari Al-Quran dan As-Sunnah,
3. teori-teori kependidikan. Teori-teori kependidikan yang dimaksud merupakan
hasil kerja ilmiah dalam melihat pendidikan.
Berikut ini beberapa ayat alquran tentang ilmu yang
menjelaskan tentang pentingnya ilmu serta kedudukan mulia
orang-orang berilmu di sisi Allah.
َّْل ت َ ْعلَ ُمون ْْ الذ ْك ِْر ِإ
َْ ن ُك ْنت ُْْم ِ ل َْ وحي ِإلَ ْي ِه ْْم فَا ْسأَلُوا أ َ ْه َْ ك ِإ
ً ّل ِر َج
ِ ُاّلْ ن ْْ س ْلنَا ِم
َْ ن قَ ْب ِل َ َو َما أ َ ْر
• Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang
laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada
orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. – (Q.S
An-Nahl: 43)