Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK


TENTANG JAJANAN SEHAT DI SD 9 PALANGKA RAYA

Di susun oleh:

1. Fitrialiyani (2018.C.10a.0967)
2. Ruly Ramadana (2018.C.10a.0983)
3. Sapta (2018.C.10a.0984)
4. Tetenia Diyanti (2018.C.10a.0987)
5. Windy Widiya (2018.C.10a.0991)
6. Yuni Elia Kartika (2018.C.10a.0993)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK


TENTANG JAJANAN SEHAT DI SD 9 PALANGKA RAYA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi


Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
Program Studi S1 Keperawatan

Di susun oleh:

1. Fitrialiyani (2018.C.10a.0967)
2. Ruly Ramadana (2018.C.10a.0983)
3. Sapta (2018.C.10a.0984)
4. Tetenia Diyanti (2018.C.10a.0987)
5. Windy Widiya (2018.C.10a.0991)
6. Yuni Elia Kartika (2018.C.10a.0993)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan pendidikan kesehatan disusun oleh Kelompok V


Program Studi : S1 Keperawatan
Tingkat : II B
Judul : Jajanan Sehat

Telah melaksanakan laporan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II
pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya

Mengetahui

Pembimbing Pembimbing

Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. Isna Wiranti, Ners,. S.Kep.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan karunia-Nya lah kami selaku penulis laporan kegiatan yang berjudul
“Pendidikan Kesehatan Pada Anak Tentang Jajanan Sehat” yang mana laporan
kegiatan ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan untuk anak taman kanak-kanak.
Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya Dan selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
4. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab dan Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan I
5. Secara khusus Pihak Pengurus SD 9 Palangka Raya yang telah memberikan ijin
tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna.
Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak.

Palangka Raya, 2 November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halam
an

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. … ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
1.2.1Tujuan Umum .......................................................................................... 2
1.2.2Tujuan Khusus ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................. 2
1.3.1Untuk TK Beringin IV ............................................................................. 2
1.3.2Untuk Institusi Eka Harap ........................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Gerakan AMIR (Ayo Minum Air) ................................... .................... 3
2.2 Kebutuhan Asupan Minum Air Tingkatan Usia……….................................... 3
2.3 Manfaat Gerakan Ayo Minum Air Putih............................................................ 4
2.4 Akibat Kekurangan Minum Air Putih…………...………................................. 5
2.5 Waktu Minum Air Putih Yang Baik…………………………………...……. 7
2.6 Ciri-Ciri Air Putih Yang Baik…………………………………………….. 8
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode ............................................................................................................... 10
3.2 Media ................................................................................................................. 11
BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan ................................................................................................ 12
4.2 Tahap Pelaksanaan ............................................................................................ 12
4.3 Tahap Evaluasi .................................................................................................. 12
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................................ 14
5.2 Saran .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan gizi telah ditetapkan secara nasional dalam widyakarya nasional
pangandan gizi (1993) di Jakarta. Keluarga jarang menghitung berapa kalori atau
berapa gram protein yang dikonsumsi oleh anggota keluarga. Namun demikian,
orang tua dituntut untuk menyediakan makanan anak-anaknya dalam jumlah
cukup dan memenuhi persyaratan gizi (Khomsan, 2004).
Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hamper semua kelompok usia
dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat
gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagai mana
kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman. Besar
kecilnya konsumsi makanan jajanan akan memberikan konstribusi (sumbangan)
zat gizi bagi status gizi seseorang (Titi S, 2004).
Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat
dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau mineral. Karena ketidak
lengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan
tidak dapat menggantikan sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak
mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya
kalori yang masuk kedalam tubuhnya. Sementara gizi seperti protein, vitamin dan
mineral masih sangat kurang (Khomsan,2006).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan
penggunaan zat gizi. makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh,
sebaiknya bila makanan yang tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami
kekurangan zat-zat gizi essensial tertentu (Almatsier, 2001).
Hampir semua anak usia sekolah suka jajan (95%-96%) atau (91,1%), selain
nilai gizi makanan jajanan yang relatif rendah, keamanan pangan makanan jajanan
juga menjadi masalah. Hasil penelitian YLKI (Warta konsumen 2000)
menyimpulkan bahwa persentase makanan jajanan anak SD yang dicampur
dengan berbagai zat berbahaya masih sangat tinggi sebagai salah satu alternatif
makanan bagi anak sekolah, nilai gizi dan nilai keamanan maka makanan jajanan
masih perlu mendapat perhatian (Muhilal dkk,2006).
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Nova Scotia Fifth siswa yang
banyak mengkonsumsi buah, sayuran, protein, fiber, dan segala makanan yang
menyehatkan jarang ada yang gagal dalam ujian. Siswa sekolah yang makan
teratur menunjukkan peningkatan kecerdasan yang lebih baik di sekolah
(Hakiono, 2008).

1
2

Asupan gizi anak-anak SD di beberapa wilayah Indonesia sangat


memprihatinkan. Padahal, asupan gizi yang baik setiap harinya di butuhkan
supaya mereka memiliki pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan intelektual
yang lebih baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Dari
penelitian terhadap 220 anak di 5 (lima) SD diJakarta, asupan kalori anak-anak
umumnya di bawah 100 persen dari kebutuhan mereka. Dari total anak yang di
teliti, 94.5% mengonsumsikan kalori di bawah batas kecukupan, zat besi sebesar
91.8 persen dan seng sebanyak 98.6 persen di bawah kebutuhan yang seharusnya
(Hakiono, 2008).
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor peneliti status gizi
seseorang yang dapat berasal dari makanan utama dan makanan jajanan. Makanan
jajanan berdampak positif terhadap penganekaragaman makanan dari kecil yang
pada akhirnya akan meningkatkan status gizi. Makanan jajajnan memberika
kontribusi terhadap tingkat kecukupan energi dan protein, namun tidak di
temukan hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein serta antar
kontribusi energi dan protein makanan jajanan dengan status gizi anak (Hakiono,
2008).
Makanan jajanan (street food ) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi
makanan jajanan di masyarakat di perkirakan terus meningkat mengingat makin
terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri.
Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah di dapat, serta cita rasanya
yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan masyarakat (Mudjajanto, 2005).
Makanan jajajnan di sekolah juga berperan meningkatkan perekonomian
terutama dari sektor informal. Namun, banyak pedagang yang kurang menjaga
kebersihan dan tidak mengetahui bahan-bahan yang bisa membahayakan
kesehatan. Sehingga perlu adanya peningkatan pengawasan dengan teribat aktif
dalam memperbaiki keamanan pangan melalui unit kesehatan sekolah salah
satunya dengan cara menginventaris siapa saja pedagang jajanan yang berjualan di
sekitar sekolah dan menanyakan bagaimana pengolahan jajanan tersebut (kompas,
2006).
Di Indonesia masih banyak permasalahan yang terkait dengan penggunaan
bahan tambahan makananan. Meskipun sudah diatur melalui SK
Menteri Kesehatan RI No. 235/Menkes/ Per/ VI/ 79 dan direvisi melalui SK
Menteri Kesehatan RI No. 722/ Menkes/Per/ IX/ 88 mengenai Bahan Tambahan
Makanan (BTM), penyalah gunaan pemakaian zat pengawet, zat pewarna dan zat
pemanis masih sering ditemukan.
Berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa besar di Indonesia banyak
produsen makanan jajanan baik produk makanan maupun minuman anak-anak
menggunakan bahan pewarna dan pemanis buatan. Konsumen yang tergolong
rawan pada kasus ini adalah anak sekolah dasar, karena mereka cenderung
mengikuti pola kebiasaan makan dilingkungan sekitarnya seperti sekolah mupun
3

rumah tanpa mengetahui sisi baik buruknya dari suatu hal yang baru. Dan anak-
anak cenderung lebih memperhatikan aspek secara visual dibandingkan fakotr-
faktor lain seperti rasa, tekstur, nilai gizi dan mutu mikrobiologisnya.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di SD 9 Palangka Raya
adalah;
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Anak dapat memahami
dan mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
terutama bagaimana mengetahui jajanan sehat yang baik untuk kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan informasi kepada anak-anak dan guru dapat mengerti :
1.2.2.1 Mengetahui Pengertian Jajanan Sehat
1.2.2.2 Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Sehat Dan Hygenis
1.2.2.3 Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat
1.2.2.4 Mengetahui Dampak Jajanan Tidak Sehat
1.2.2.5 Mengetahi Cara Memilih Jajanan Sehat
1.2.2.6 Mengetahi Tips Memilih Jajanan Sehat

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Bagi Murid-murid di TK Beringin IV Palangka Raya
Murid-murid di SD 9 Palangka Raya mampu mengetahui tentang Jajanan
sehat dan mempraktekan prilaku hidup sehat dengan menkonsumsi jajanan sehat.
1.3.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa
Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi Jajanan sehat dan bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menjadi referensi bagi
pembaca.
1.3.3 Bagi Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
Jajanan sehat, dan sebagai referensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Makanan Dan Jajanan Yang Sehat


2.1.1 Definisi
Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan
dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh
manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat
adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan
baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh
tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan
dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik,
maupun otak atau inteligensi. Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi
mmakanan sehat adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran,
protein, buah-buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang
mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah
sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak.
2.1.2 Makanan Jajanan
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di persiapkan atau di jual
oleh pedagang kaki lima di jalan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang
langsung dimakan atau dikonsumsi kemudian tanpa pengolahan atau di persiapkan
lebih lanjut (Judarwanto, 2004).
Makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima diminati selain karena cita rasa
yang unit dan kepraktisannya juga karena dapat berperan dalam memperbaiki status
gizi masyarakat. Karena kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan
jajanan dapat menjadi sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang
memahami makanan yang aman (Kompas, 2006).
Manfaat dari makanan jajanan adalah :
a. Suatu sumber makanan yang murah, praktis dan bergizi yang di konsumsi oleh
orang ramai kalangan menengan ke bawah.

4
5

b. Suatu sumber makanan yang menarik dan beraneka ragam.


c. Sumber pendapatan utama bagi banyak orang
d. Kesempatan untuk berwiraswasta dan mengembangkan keahlian bisnis dengan
modal investasi rendah.
Makanan merupakan sumber gizi melalui upaya sehari-hari diungkapkan
mencukupi kebutuhan tubuh baik dari jumlah atau porsinya maupun mutu kandungan
gizinya. Ketersediaan makanan di rumah merupakan langkah positif dalam mencapai
makanan yang di ketahui jumlah dan mutunya. Namun dengan gerak kesibukan dan
aktifitasnya kadang menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah baik
makanan utama maupun makanan jajanan (Khomsan, 2002).
Pada umumnya anak sekolah lebih suka mengkonsumsi makanan jajanan
dibanding dengan jenis makanan seringan seperti bekas yang dibawa dari rumah.
Makanan jajanan merupakan suatu sarana yang baik untuk menambah masuknya zat
gizi bagi anak. Penjual makanan di sekitar sekolah menentukan perilaku makan murid
sehari-hari dan perilaku tersebut terbentuk pada usia anak-anak kemudian
berkembang pada usia selanjutnya (Aceh Nutrition, 2003).
Sebenarnya sudah banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mencegah
jajanan sekolah berbahaya di beli oleh murid mereka. Salah satunya dengan
menyediakan kantin khusus atau menutup pagar sekolah dan melarang penjual
jajanan sekolah berjualan didepan sekolah. Tapi seperti yang di sebutkan diatas, anak-
anak sekolah ini belum paham akan bahaya jajanan sekolah. Alasan satu-satunya
karena harga yang murah sehingga uang saku dari orang tuanya bisa di pakai
membeli bermacam makanan (Pujiandi, 1993).
Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan
adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera
semua orang.
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah
makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di
tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan
pedagang yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual
sebelumnya.
6

2.1.3 Jajanan Anak Sekolah


Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerusbangsa, kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat
ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini,
sistematis dan berkesinambungan. Optimalisasi tumbuh dan kembang anak
usia sekolah adalah menjadi prioritas utama, salah satu masalah yang sering dialami
adalah kesulitan pemberian makan pada anak yang secara langsung menggangu tubuh
kembang anak (Anita N,2002).
Tumbuh dan perkembangannya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari
beberapa hal, diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas
sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian
nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu di laksanakan dengan faktor
kesulitan makan pada anak(Anita, N, 2002).
Untuk memberikan makanan yang yang benar pada anak usia sekolah harus di
lihat dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, di samping aspek
medit dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras dan
seimbang(Kompas, 2006).
Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, air, mineral dan
traceelement. Energi yang metabolisme di hitung dalam kilo kalori (Kka), berasal
dari protein (4 kka/gm), kerbohidrat (4 (kka/gm), dan lemak (9 kka/gm). Distribusi
kalori pada makanan seimbang harus 7-15% berasal dari protein, 30-35& dari lemak,
dan 40-50%dari karbohidrat. Energi makanan harus memenuhi kebutuhan basal
metabolisme rote (BMR) (Depkes, 1990).
Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin
sekolah dari pada makanan yang tersedia di rumah. Kebiasaan jajan sebenarnya
memiliki beberapa manfaat/keuntungan antara lain :
a. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan energy
b. Mengenalkan anak pada diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan
c. Meningkatkan gengsi anak di mata teman-temannya
Namun, jajan yang terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif,
antaralain :
a. Nafsu makan menurun
7

b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit.


c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak.
d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin.
e. Pemborosan
f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang
baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi.
Perilaku makan anak di luar sekolah harus di perhatikan dan di cermati. Pada
umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah kebiasaan maka di kantin
atau warung di sekitar sekolah dan kebiasaan makan fast food (Winarno, 2002).
2.1.4 Jenis-Jenis Makanan Jajanan
Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima maupun
dikanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang goreng,
dan lain sebagainya.
b. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie bakso, nasi
goreng, dan sebagainya.
c. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus
buah,dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses
pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.
2.1.5 Jenis-Jenis Makanan Yang Perlu Dihindari
a. Lemak trans

Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bias
memper cepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada
otak, makanan yang mengandung transfat akan menyebabkan inflamasi dan
berkurangnya suplai oksigen.
8

b. Lemak jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka
panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan
menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang
memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
c. Gula tambahan

Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein
dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat
penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula
tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
d. Sirup
9

Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi
protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-
bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
e. Karbohidrat sederhana

Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya
tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau
semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa
kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.

2.2 Pengertian Kesehatan/Sehat

Pengertian kesehatan menurut beberapa pendapat adalah:


1. Kamus besar Bahasa Indonesia
Kesehatan adalah keadaan sehat atau kebaikan keadaan badan. Sedangkan
sehat adalah baik seluruh badan, serta bagian-bagiannya, atau keadaan sehat
badan.
2. Depkes RI
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Jadi kesehatan atau sehat adalah suatu keadaan di mana tubuh dalam keeadaan
fit, baik,normal, sempurna, yang mengakibatkan segala aktivitas dapat berjalan
dengan efektif.Sehat juga berarti jauh dari sakit.
10

2.3 Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar

Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia.
Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena
tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis,
salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak
memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan
timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada
beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada
dalam usia pertumbuhan.
1. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat
tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan
kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan
gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi
perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang
mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah.
Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka
mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada
umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada
kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak,
dimana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, IQ nya lebih
rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat
ke sekolah.
2. Pengaruh pada kesehatan anak
Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada
kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada
kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi
siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman
dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue
kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh
11

pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut
yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan postur
tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan
jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi
memakan makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta
kesehatannya lebih terjamin. Beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus
dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti:
● Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
● Tidak lebih dari satu pemanis,
● Menghindari penggunaan asam lemak trans (penggunaan minyak goreng yang
berulang-ulang),
● Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,
● Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan diatas
menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala
jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh
karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh,
juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai.
Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga
anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena
didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan
gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi
anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga
berpengaruh kepada kognitif siswa.
Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi
hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat
mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya
kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi
yang digunakan berpikir tidak ada. Banyak orang yang menyepelekan sarapan.
Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula
dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang
12

akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah
menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal ini
pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin
sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan
kandungan gizinya.
Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan
No. Protein Energi Berat Ukuran Jajanan
(g) (kalori) (g)
1. 1,7 100 40 1 buah Bakwan
2. 10,3 100 250 1 porsi Bakso
3. 0,9 80 16 1 bungkus Chiki
4 2,0 472 16 1 bungkus Coklat
5. 0,0 152 25 1 bungkus Es mambo
6. 6,7 203 150 1 porsi Gado-gado
7. 0,6 107 50 4 buah Klepon
8. 0,4 109 50 1 buah Misro
9. 1,4 132 60 1 buah Pisang goreng
10. 0,0 100 2 1 buah Permen
11. 2,1 134 40 1 buah Risoles
12. 4,4 95 170 1 porsi Siomai

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Anak Mengkonsumsi Jajanan Tidak Sehat

1. Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya


yang senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
2. Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang
diproduksinya apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses
produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
3. Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli
karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
13

4. Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar


area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi
kesehatan siswa-siswinya.

2.5 Faktor Anak Suka Jajan Diluar

1. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di
rumahtidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di
sediakanoleh orang tuanya.
2. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang
dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan
pengganti untuk cemilannya. Ini terjadi karena orang tua membiasakan anak
mengemil, ataupun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di
rumah.
3. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja
makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan
memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.
4. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup
banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan.
Orang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti
orang tua memberikan uang jajan yang lebih.

2.6 Upaya Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan

Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan.
Orangtua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan
panganan tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah,
apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut
adalah tips agar anak Anda tidak jajan sembarangan di sekolah:
1. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat
dirumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan
bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum
mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah
14

anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat,
kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung
bahan berbahaya tersebut.
2. Bekali anak Anda dengan panganan sehat
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda
para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak
tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan yang
disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Bila Anak
sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang ia sukai.
Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum
memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk
konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang
diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang
saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.
4. Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Anak zaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan
yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa
dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan.
Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti
banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan
akhirnya mau menghindarinya.
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi
konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak
sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh
siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu
memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa
ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan
berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum
mengkonsumsi jajanan di sekolah.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni
tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan
dalam melaksanakan prosedur.
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada
SDN 9 Palangkaraya meliputi:
1. Metode Ceramah
Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar.
2. Game
“Game”diartikan sebagai permainan. Permainan adalah kegiatan yang
kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Game bertujuan
untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang
dewasa. Games sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan
konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena
dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk
menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.
3. Tanya – Jawab
Tanya – jawab dapat merangsang keingintahuan belajar, menstimulasi
imajinasi anak-anak belajar dan memotivasi untuk memperoleh pengetahuan yang
baru.

15
16
3.2 Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau
“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan Jadi, dalam
pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada
SDN 9 Palangkaraya meliputi :
1. Leaflet
2. PowerPowint
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun tahap dalam kegiatan yaitu :


4.1 Tahap Persiapan
Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi:
1) Melakukan persiapan bahan yang akan digunakan dalam penyuluhan dua hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
2) Melakukan persiapan media yang akan digunakaan dalam penyuluhan dua hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
3) Melakukan role play sehari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dalam tahap pelaksanan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi;
1) Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.30 - 08.00 WIB sampai dengan selesai di
ruang kelas IIIA SDN 9 Palangka Raya.
2) Peserta yang hadir sejumlah 24 orang anak SDN 9 Palangkaraya.
3) Menyiapkan tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di ruang kelas IIIA
SDN 9 Palangkaraya.
4) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
5) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh anak–anak
SDN 9 Palangkaraya.

4.3 Tahap Evaluasi


1) Evaluasi Struktur
a. Mempersiapkan tempat didalam ruang kelas IIIA SDN 9 Palangkaraya dan
media sesuai dengan perencanaan.
b. Organisasi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.

17
18

2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai pada pukul 07.30 – 08.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Jumlah anak-anak yang hadir berjumlah 24 orang dan 1 guru.
3) Evaluasi Hasil
a. Semua anak-anak di SDN 9 mengerti apa yang disampaikan oleh penyuluh.
b. Anak-anak berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan
topik “Jajanan Sehat” murid SDN 9 Palangkaraya mampu mengetahui dan
mengerti topik tersebut, murid SDN 9 Palangkaraya dapat berperan aktif dalam
evaluasi penyuluhan tersebut. Guru dapat memahami dan mengerti topik
penyuluhan sehingga dapat diterapkan sebagai pendidikan.

5.2 Saran
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan
topik “Jajanan Sehat” diharapkan :
a. Pihak institusi dapat melaksanakan penyuluhan kembali di SDN 9
Palangkaraya.
b. Pihak SDN 9 Palangkaraya dapat menerima dengan baik jika diadakan
penyuluhan kembali.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama
Anita N. Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah
Bogor. Institut Pertanian Bogor. 2002.
Azwar, Azrul, Ilmu kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta 2002.
Berg, A. 1986. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. CV. Rajawali :
Jakarta.
Depkes, RI, 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan. Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Guhardja S, Madanijah S, Wulandari S, Natal NPS, and Akbar M.The role of
street foods in the household food consumption: A survey in Bogor.
Proceeding of the 4th ASEAN Food Conference 1992. IPB Press. 1992.
Hakiono. Makanan dan Kecerdasan Anak, http://www.indofamily.net, 2008.
http://www.bps.go.id. Ketersediaan Bahan Makanan Dan Pengeluaran Penduduk,
2008.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302.
Komsan Ali, 2002. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan, Raja Grafindo, Jakarta.
Khomsan Ali, 2006. Solusi Makanan Sehat. Raja grafindo Persada ; Jakarta.
Notoatmodjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, 2000.
Sediaoetama, AD, 1991, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi Jilid I , Dian
Rakyat, Jakarta.
Winarno, FG. Peranan Positif Makanan Jajanan. Pusat pegembangan teknologi
Pangan, IPB Bogor.
WHO. Foodborne disease: a focus for health education. World Health
Organization, Geneva. 2000.
LAMPIRAN:

1. SAP
2. LEAFLET
3. MEDIA PENYULUHAN
4. DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
5. SURAT IZIN KE SEKOLAH
6. SURAT TUGAS DOSEN
7. SURAT TUGAS MAHASISWA
8. DAFTAR HADIR PESERTA
9. DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUH
10. LEMBAR KONSULTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Pendididkan Kesehatan Tentang Jajanan Sehat


B. Sasaran
Murid SDN 9 Palangkaraya
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di SD 9 Palangka Raya
adalah;
Murid-murid di SD 9 Palangka Raya mampu memahami dan mempraktekan tentang
Jajanan sehat.
2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian jajanan sehat.


2. Mengetahui ciri-ciri jajanan sehat dan hygenis.
3. Mengetahui ciri-ciri jajanan tidak sehat.
4. Mengetahui dampak jajanan tidak sehat.
5. Mengetahui cara memilih jajanan sehat.
6. Mengetahui tips memilih jajanan sehat.

D. Materi : Jajanan Sehat


E. Metode : Ceramah, Game, dan Tanya-Jawab
F. Media : Leaflet, Laptop
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 02 November 2019
2. Pukul : 07:30 - Selesai
3. Alokasi Waktu :
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Membuka kegiatan dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam dan
memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan dari tujuan
2 menit
penyuluhan
3. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
4. Kontrak waktu penyampaian
materi
2 Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang :
1. Mengetahui pengertian jajanan
sehat
2. Mengetahui ciri-ciri jajanan Mendengar,
sehat dan hygenis 16 menit memperhatikan,
3. Mengetahui ciri-ciri jajanan
yang tidak sehat
4. Mengetahui dampak dari
jajanan tidak sehat
5. Mengetahui cara memilih
jajanan sehat
6. Mengetahui tips memilih
jajanan sehat

3 Menonton video Jajanan Sehat. 4 menit Menonton


bareng

4 Evaluasi :
Menanyakan pada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan
Tanya Jawab
meminta kembali peserta untuk
6 menit
mengulang materi yang telah
disampaikan.

5 Terminasi : 1. Mendengarkan
1. Mengucapkan terimakasih atas 2. Menjawab salam
perhatian peserta 2 menit
2. Mengucapkan salam penutup

H. Tugas Pengorganisasian

1) Leader : Fitrialiyani
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Memimpin jalannya kegiatan dari awal hingga berakhir
3. Membuat suasana agar lebih tenang dan kondusif
2) Co Leader : Yuni Elia Kartika
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator : Tetenia Diyanti, Sapta, Windy Widiya
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
5. Membagikan konsumsi
5) Observer : Ruly Ramadana
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempatdan
jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok

I. TEMPAT
1. Setting Tempat :

Keterangan:

: Leader

: Co Leader

: Peserta
: Observer

: Fasilitator

J. RENCANA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan semua peserta aktif

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta merasa senang dan bahagia
b. Peserta memahami pentingnya minum air putih dan dapat
memperaktekannya
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai