Di susun oleh:
1. Fitrialiyani (2018.C.10a.0967)
2. Ruly Ramadana (2018.C.10a.0983)
3. Sapta (2018.C.10a.0984)
4. Tetenia Diyanti (2018.C.10a.0987)
5. Windy Widiya (2018.C.10a.0991)
6. Yuni Elia Kartika (2018.C.10a.0993)
Di susun oleh:
1. Fitrialiyani (2018.C.10a.0967)
2. Ruly Ramadana (2018.C.10a.0983)
3. Sapta (2018.C.10a.0984)
4. Tetenia Diyanti (2018.C.10a.0987)
5. Windy Widiya (2018.C.10a.0991)
6. Yuni Elia Kartika (2018.C.10a.0993)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan karunia-Nya lah kami selaku penulis laporan kegiatan yang berjudul
“Pendidikan Kesehatan Pada Anak Tentang Jajanan Sehat” yang mana laporan
kegiatan ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan untuk anak taman kanak-kanak.
Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya Dan selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
4. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab dan Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan I
5. Secara khusus Pihak Pengurus SD 9 Palangka Raya yang telah memberikan ijin
tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna.
Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halam
an
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
rumah tanpa mengetahui sisi baik buruknya dari suatu hal yang baru. Dan anak-
anak cenderung lebih memperhatikan aspek secara visual dibandingkan fakotr-
faktor lain seperti rasa, tekstur, nilai gizi dan mutu mikrobiologisnya.
4
5
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bias
memper cepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada
otak, makanan yang mengandung transfat akan menyebabkan inflamasi dan
berkurangnya suplai oksigen.
8
b. Lemak jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka
panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan
menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang
memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
c. Gula tambahan
Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein
dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat
penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula
tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
d. Sirup
9
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi
protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-
bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
e. Karbohidrat sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya
tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau
semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa
kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.
Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia.
Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena
tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis,
salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak
memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan
timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada
beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada
dalam usia pertumbuhan.
1. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat
tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan
kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan
gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi
perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang
mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah.
Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka
mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada
umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada
kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak,
dimana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, IQ nya lebih
rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat
ke sekolah.
2. Pengaruh pada kesehatan anak
Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada
kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada
kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi
siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman
dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue
kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh
11
pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut
yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan postur
tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan
jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi
memakan makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta
kesehatannya lebih terjamin. Beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus
dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti:
● Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
● Tidak lebih dari satu pemanis,
● Menghindari penggunaan asam lemak trans (penggunaan minyak goreng yang
berulang-ulang),
● Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,
● Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan diatas
menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala
jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh
karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh,
juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai.
Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga
anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena
didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan
gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi
anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga
berpengaruh kepada kognitif siswa.
Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi
hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat
mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya
kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi
yang digunakan berpikir tidak ada. Banyak orang yang menyepelekan sarapan.
Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula
dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang
12
akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah
menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal ini
pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin
sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan
kandungan gizinya.
Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan
No. Protein Energi Berat Ukuran Jajanan
(g) (kalori) (g)
1. 1,7 100 40 1 buah Bakwan
2. 10,3 100 250 1 porsi Bakso
3. 0,9 80 16 1 bungkus Chiki
4 2,0 472 16 1 bungkus Coklat
5. 0,0 152 25 1 bungkus Es mambo
6. 6,7 203 150 1 porsi Gado-gado
7. 0,6 107 50 4 buah Klepon
8. 0,4 109 50 1 buah Misro
9. 1,4 132 60 1 buah Pisang goreng
10. 0,0 100 2 1 buah Permen
11. 2,1 134 40 1 buah Risoles
12. 4,4 95 170 1 porsi Siomai
1. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di
rumahtidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di
sediakanoleh orang tuanya.
2. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang
dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan
pengganti untuk cemilannya. Ini terjadi karena orang tua membiasakan anak
mengemil, ataupun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di
rumah.
3. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja
makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan
memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.
4. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup
banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan.
Orang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti
orang tua memberikan uang jajan yang lebih.
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan.
Orangtua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan
panganan tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah,
apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut
adalah tips agar anak Anda tidak jajan sembarangan di sekolah:
1. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat
dirumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan
bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum
mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah
14
anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat,
kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung
bahan berbahaya tersebut.
2. Bekali anak Anda dengan panganan sehat
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda
para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak
tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan yang
disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Bila Anak
sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang ia sukai.
Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum
memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk
konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang
diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang
saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.
4. Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Anak zaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan
yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa
dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan.
Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti
banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan
akhirnya mau menghindarinya.
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi
konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak
sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh
siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu
memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa
ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan
berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum
mengkonsumsi jajanan di sekolah.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni
tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan
dalam melaksanakan prosedur.
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada
SDN 9 Palangkaraya meliputi:
1. Metode Ceramah
Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar.
2. Game
“Game”diartikan sebagai permainan. Permainan adalah kegiatan yang
kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Game bertujuan
untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang
dewasa. Games sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan
konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena
dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk
menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.
3. Tanya – Jawab
Tanya – jawab dapat merangsang keingintahuan belajar, menstimulasi
imajinasi anak-anak belajar dan memotivasi untuk memperoleh pengetahuan yang
baru.
15
16
3.2 Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau
“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan Jadi, dalam
pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada
SDN 9 Palangkaraya meliputi :
1. Leaflet
2. PowerPowint
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
17
18
2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai pada pukul 07.30 – 08.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Jumlah anak-anak yang hadir berjumlah 24 orang dan 1 guru.
3) Evaluasi Hasil
a. Semua anak-anak di SDN 9 mengerti apa yang disampaikan oleh penyuluh.
b. Anak-anak berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan
topik “Jajanan Sehat” murid SDN 9 Palangkaraya mampu mengetahui dan
mengerti topik tersebut, murid SDN 9 Palangkaraya dapat berperan aktif dalam
evaluasi penyuluhan tersebut. Guru dapat memahami dan mengerti topik
penyuluhan sehingga dapat diterapkan sebagai pendidikan.
5.2 Saran
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan
topik “Jajanan Sehat” diharapkan :
a. Pihak institusi dapat melaksanakan penyuluhan kembali di SDN 9
Palangkaraya.
b. Pihak SDN 9 Palangkaraya dapat menerima dengan baik jika diadakan
penyuluhan kembali.
19
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama
Anita N. Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah
Bogor. Institut Pertanian Bogor. 2002.
Azwar, Azrul, Ilmu kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta 2002.
Berg, A. 1986. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. CV. Rajawali :
Jakarta.
Depkes, RI, 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan. Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Guhardja S, Madanijah S, Wulandari S, Natal NPS, and Akbar M.The role of
street foods in the household food consumption: A survey in Bogor.
Proceeding of the 4th ASEAN Food Conference 1992. IPB Press. 1992.
Hakiono. Makanan dan Kecerdasan Anak, http://www.indofamily.net, 2008.
http://www.bps.go.id. Ketersediaan Bahan Makanan Dan Pengeluaran Penduduk,
2008.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302.
Komsan Ali, 2002. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan, Raja Grafindo, Jakarta.
Khomsan Ali, 2006. Solusi Makanan Sehat. Raja grafindo Persada ; Jakarta.
Notoatmodjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, 2000.
Sediaoetama, AD, 1991, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi Jilid I , Dian
Rakyat, Jakarta.
Winarno, FG. Peranan Positif Makanan Jajanan. Pusat pegembangan teknologi
Pangan, IPB Bogor.
WHO. Foodborne disease: a focus for health education. World Health
Organization, Geneva. 2000.
LAMPIRAN:
1. SAP
2. LEAFLET
3. MEDIA PENYULUHAN
4. DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
5. SURAT IZIN KE SEKOLAH
6. SURAT TUGAS DOSEN
7. SURAT TUGAS MAHASISWA
8. DAFTAR HADIR PESERTA
9. DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUH
10. LEMBAR KONSULTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
4 Evaluasi :
Menanyakan pada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan
Tanya Jawab
meminta kembali peserta untuk
6 menit
mengulang materi yang telah
disampaikan.
5 Terminasi : 1. Mendengarkan
1. Mengucapkan terimakasih atas 2. Menjawab salam
perhatian peserta 2 menit
2. Mengucapkan salam penutup
H. Tugas Pengorganisasian
1) Leader : Fitrialiyani
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Memimpin jalannya kegiatan dari awal hingga berakhir
3. Membuat suasana agar lebih tenang dan kondusif
2) Co Leader : Yuni Elia Kartika
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator : Tetenia Diyanti, Sapta, Windy Widiya
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
5. Membagikan konsumsi
5) Observer : Ruly Ramadana
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempatdan
jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
I. TEMPAT
1. Setting Tempat :
Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Peserta
: Observer
: Fasilitator
J. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan semua peserta aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta merasa senang dan bahagia
b. Peserta memahami pentingnya minum air putih dan dapat
memperaktekannya
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan