Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“ Metode Pendidikan Kelompok Tentang Pernikahan Dini Dengan Curah


Pendapat Atau Brain Storming”

DOSEN PENGAMPU : drg.GA SRI PUJA WARNIS WIJAYANTI, M.kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. ADE IRFANI
2. ADINDA PERMATA BAHRI
3. FITRI FIDYANI
4. MADE ARYANI MAHARANI PUTRI
5. NOVI HINDRIYANI
6. PUTRI RINADELLA AZHARI
7. RIZKI MUNAWAR
8. VANI FARISKI
9. BAIQ NOVI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM KEMENTRIAN KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA

PRODI D-III KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema
“METODE PENDIDIKAN KELOMPOK TENTANG PERNIKAHAN DINI
DENGAN CURAH PENDAPAT AATAU BRAIN STORMING” sebagai
pemenuhan penugasan mata kuliah Promosi Kesehatan D.III Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu drg.GA Sri Puja Warnis Wijayanti,
M.kes.selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan Dasar, karena atas berkat
bimbingannya makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Melalui makalah ini kami harap dapat membantu teman-teman yang


membacanya dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Sehingga kami membutuhkan kirik
dan saran yang bersifat membangun semangat kami agar makalah ini bisa lebih baik
lagi.

Mataram, 28 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Brainstorming.............................................................................................5
B. Tujuan Metode Brainstorming.....................................................................................6
C. Aspek-aspek Metode Brainstorming............................................................................6
D. Keuntungan dan Kelemahan Metode Brainstorming.................................................7
F. Proses Brainstorming.....................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Brainstorming
Curah pendapat (Brain storming) Metode ini merupakan modifikasi metode
diskusi kelompok. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi
(kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau
berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta
gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Brainstorming adalah
suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh pemateri di dalam tempat
promosi kesehatan, dengan cara melontarkan suatu masalah oleh pemateri,
kemudian kelompok sasaran menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar
sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau
dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan ide dari sekelompok
manusia dalam waktu singkat.

Prinsip curah pendapat sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada
permulaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan
kemudian tiap peserta memberikan jawaban – jawaban atau tanggapan (curah
pendapat). Tanggapan atau jawaban – jawaban tersebut ditampung dan ditulis
dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan
pendapatnya, tidak boleh diberi komentar oleh siapapun. Baru setelah semua
anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari dan
akhirnya terjadi diskusi.

5
B. Tujuan Metode Brainstorming 
Menurut Makarao (2009), pelaksanaan metode brainstorming dalam pembelajaran
memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mendorong terjadinya penyampaian ide atau pengalaman pembelajaran


yang sangat membantu terjadinya refleksi dalam kelompok. 
2. Mendapatkan sebanyak-banyaknya pendapat, ide dari pembelajaran
tentang permasalahan yang sedang dibahas.
3. Membina pembelajaran dalam mengkombinasikan dan mengembangkan
kreativitas berpikir melalui ide-ide yang muncul. 
4. Merangsang partisipasi pembelajaran.
5. Menciptakan suasana yang menyenangkan.
6. Melatih daya kreativitas berfikir pembelajar. 
7. Melatih pembelajar untuk mengekspresikan gagasan baru menurut daya
imajinasinya. 
8. Mengumpulkan sejumlah pendapat dari kelompok belajar yang berasal
dari kenyataan di lapangan.

C. Aspek-aspek Metode Brainstorming 


Aspek-aspek yang harus diperhatikan sebagai ketentuan metode brainstorming
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Fokus pada kuantitas. Asumsi yang berlaku disini adalah semakin


banyak ide yang tercetus, kemungkinan ide yang menjadi solusi masalah
semakin besar. 
2. Penundaan kritik. Dalam brainstorming, kritikan atas ide yang muncul
akan ditunda. Penilaian dilakukan di akhir sesi, hal ini untuk membuat
para siswa merasa bebas untuk memunculkan berbagai macam ide selama
pembelajaran berlangsung. 
3. Sambutan terhadap ide yang tak biasa. Ide yang tak biasa muncul
disambut dengan hangat. Bisa jadi, ide yang tak biasa ini merupakan
solusi masalah yang akan memberikan perspektif yang bagus untuk
kedepannya. 
4. Kombinasikan dan perbaiki ide. Ide-ide yang bagus dapat
dikombinasikan menjadi satu ide yang lebih baik.

D. Keuntungan dan Kelemahan Metode Brainstorming


1. Keuntungan:

6
a. Kelompok sasaran aktif untuk menyatakan pendapat.

b. Melatih kelompok sasaran berpikir dengan cepat dan tersusun logis.

c. Merangsang kelompok sasaran untuk selalu siap berpendapat yang


berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh pemateri.

d. Meningkatkan partisipasi kelompok sasaran dalam menerima pelajaran.

e. Kelompok sasaran yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang
pandai atau dari pemateri.

f. Terjadi persaingan sehat diantara kelompok sasaran.

g. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan

2. Kelemahan

a. pemateri kurang memberi waktu yang cukup kepada kelompok sasaran


untuk berfikir.

b. Kadang-kadang pembicaraan didominasi kelompok sasaran yang pandai


saja.

c. Pemateri yang hanya menampung ide dan tidak dapat menyimpulkannya,


sehingga kelompok sasaran tidak segera mengetahui mana yang benar dan
yang salah.

d. Terkadang masalah yang dilontarkan menjadi melebar bahkan


memunculkan masalah baru.

E. Langkah-langkah dalam penerapan metode Brainstorming adalah sebagai


berikut:

7
a. Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini guru menjelaskan masalah yang
akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak peserta didik agar aktif
untuk memberikan tanggapannya.

b. Identifikasi. Peserta didik diajak memberikan sumbang saran pemikiran


sebanyakbanyaknya. Semua saran yang diberikan peserta didik ditampung, ditulis
dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan
pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.

c. Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh


kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.

d. Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah
diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan
yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya
dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa
dimintai argumentasinya.

e. Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba


menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah
semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang
dianggap paling tepat

F. Proses Brainstorming
Pada dasarnya, brainstorming adalah metode yang dilakukan dengan dua tahapan,
yaitu mengeluarkan berbagai ide, baru setelahnya mengevaluasi ide-ide tersebut.
Namun, anda dapat melakukan brainstorming secara sendiri atau individu maupun
berkelompok. Di bawah ini adalah cara melakukan brainstorming  sesuai dengan jenis
yang diinginkan.
 Brainstorming  dalam kelompok
Brainstorming dalam kelompok menghasilkan berbagai macam ide dari beragam
orang yang berbeda, karena itu cara ini lebih efektif jika dilakukan
bersama.Brainstorming dalam kelompok dapat menyulut kreativitas karena
mendengarkan ide atau solusi dari orang lain. Cara ini akan semakin efektif bila
dituliskan atau dicatat daripada diucapkan agar ide-ide tidak mudah dilupakan.Anda

8
dapat mengeksplorasi suatu ide dengan lebih mendalam saat
melakukan brainstorming dalam kelompok. Idealnya, satu kelompok terdiri lima
sampai tujuh orang.
 Brainstorming  secara individual
Meskipun brainstorming secara kelompok dapat menghasilkan lebih banyak ide dan
solusi, tetapi Anda atau teman Anda bisa saja tidak berani mengemukakan ide atau
solusi karena takut ‘dihakimi’.Terkadang, saat melakukan brainstorming  dalam
kelompok, Anda bisa saja lupa untuk menyampaikan ide Anda karena menunggu
orang lain memberitahukan ide atau solusinya.Saat Anda
melakukan brainstorm secara sendiri, Anda tidak perlu khawatir dikritik orang lain
dan bisa merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat. Namun, tentunya Anda
tidak dapat menghasilkan ide sebanyak dengan kelompok.Sebagai referensi ide, Anda
dapat mencari dari internet, buku atau jurnal ilmiah lainnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, Cahayatin, Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar


Dalam Pendidikan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007)

Lisa Jo Rudy. 2020. Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok &
Individual). Di akses pada 24 Maret 2021.
https://business.tutsplus.com/id/tutorials/what-is-the-definition-of-brainstorming--
cms-27997

Anita Djie. 2020. Brainstorming, Metode untuk Mencari Ide yang Sulit Ditemukan.
Di akses pada 24 Maret 2021. https://www.sehatq.com/artikel/kurang-ide-coba-
metode-brainstorming

11

Anda mungkin juga menyukai