Abstrak
Astuti Lupita Sari1, Dina Marliana2, Elmiana3, Nofita Rosdiana4, Julian Ade Kantari5
1,2,3,4,5
STIKES Yarsi Mataram
Latar belakang: Pendidikan seks merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang
fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, serta komitmen agama agar tidak
terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut. Metode: Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan edukasi pendidikan seks pada anak usia dini. Hasil : Hasil dari pelaksanaan
kegiatan penyuluhan edukasi pendidikan seks pada anak usia dini di sekolah dasar yaitu
hadirin tampak antusias, gembira dan anak anak paham dengan penjelasan kami.
Kesimpulan : Pelaksanaan kegiatan penyuluhan edukasi pendidikan seks pada anak usia dini
ini untuk meningkatan pengetahuan tentang pendidikan seks pada anak usia dini dan orang
tua dengan resiko kemungkinan terjadi pelecehan seksual pada anak usia dini.
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan seks adalah salah satu langkah atau upaya untuk mengurangi dan
mencegah penyalahgunaan seks, khususnya untuk mencegah adanya dampak-dampak
negatif yang tidak diharapkan seperti kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit
menular seksual, depresi dan tindak kekeran seksual yang sering kali kerap terjadi pada
anak (sarwono, 2005).
Menurut Abdullah Nashih Ulwan pendidikan seks adalah upaya pengajaran,
penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada
anak sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri, dan
perkawinan. (dalam Madani, 2014)
Sedangkan menurut D. Gunarsa Pendidikan seks merupakan cara pengajaran atau
pendidikan yang dapat menolong muda - mudi untuk menghadapi masalah hidup yang
bersumber pada dorongan seksual. Dengan demikian pendidikan seks ini bermaksud
untuk menerangkan segala hal yang berhubungan dengan seks dan seksualitas dalam
bentuk yang wajar. (2008)
Dari beberapa pernyataan para pakar ahli tersebut, dapat disimpulkan pula bahwa
Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu pengetahuan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin. Hal ini bisa mencakup tentang pertumbuhan jenis
kelamin (Laki-laki atau perempuan), bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi,
bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada laki-laki dan perempuan, tentang
menstruasi ataupun mimpi basah, sampai kepada masalah timbulnya birahi karena adanya
perubahan pada hormon-hormon dalam tubuh seiring perkembangan yang terjadi,
termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya. Maka, dalam hal ini
pendidikan Seks sejatinya bisa dilihat dari dua segi aspek, yaitu:
Pengetahuan secara biologis Pengetahuan secara biologis, yang termasuk dalam
pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu
kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan
HIV/AIDS serta pentingnya mengetahui 4 bagian yang dilarang disentuh orang lain.
Pengetahuan dengan pendekatan sosial / psikologis Pengetahuan dengan pendekatan
sosial / psikologis yang membahas soal seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi,
mengenal perilaku seksual beresiko dan hakhak manusia untuk keselamatan kita serta
keputusan untuk melakukan hubungan seks. Menurut WHO tahun 2009 (dalam Faisal,
2012) pendidikan seks seharusnya tidak terbatas sampai pengetahuan biologis, tetapi
berperan untuk melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat lewat pendidikan.
3. METODE
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan edukasi pendidikan seks anak usia dini di lakukan
di SDN 02 Kuranji. Dalam masa pandemic covid 19 ini kita mematuhi segala aturan
protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid 19, seperti memakai masker,
menjaga jarak dan terlebih dahulu mencuci tangan. Sebelumnya, untuk melakukan
penyuluhan ini kami menghubungi Kepala Sekolah SDN 02 Kuranji dan setelah
mendapatkan ijin kami melakukan penyuluhan pada hari sabtu, 12 Juni 2021 jam 08.00
wita di SDN 02 Kuranji.
4. HASIL
Hasil dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan edukasi pendidikan seks anak usia dini di
SDN 02 Kuranji yaitu dihadiri beberapa murid di SDN 02 Kuranji. Di dalam satu kelas
tampak gembira, antusias dan senang selama kegiatan penyuluhan.
Saat pembicara menjelaskan tentang pendidikan seks anak usia dini terhadap anak
murid SDN 02 Kuranji terdapat beberapa anak murid yang kurang paham dalam
penyampaian kami dengan rincian sebagai berikut :
a. Saat pemateri menjelaskan tentang pendidikan seks pada usia dini ada beberapa anak
yang bertanya tentang pendidikan seks
b. Murid SDN 02 Kuranji tampak menyimak yang disampaikan oleh pemateri kami.
c. Menjelang kegiatan hampir selesai pemateri memberikan beberapa pertanyaan tentang
pendidikan seks, apa yang harus dilakukan untuk mencegah kekeran seksual atau
pelecehan seksual anak usia dini.
5. PEMBAHASAN
Pendidikan seks merupakan cara pengajaran atau pendidikan yang dapat menolong
muda - mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber pada dorongan seksual.
Dengan demikian pendidikan seks ini bermaksud untuk menerangkan segala hal yang
berhubungan dengan seks dan seksualitas dalam bentuk yang wajar.
Pendidikan seks adalah salah satu langkah atau upaya yang dilakukan untuk
mengurangi dan mencegah penyalahgunaan seks, khususnya untuk mencegah adanya
dampak-dampak negatif yang tidak diharapkan seperti kehamilan yang tidak
direncanakan, penyakit menular seksual, depresi, dan tindak kekerasan seksual yang
kerap terjadi pada anak.
Gambar 1. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan kesehatan menganai seks pada anak usia dini
di SDN 02 Kuranji
Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan kesehatan menganai seks pada anak usia dini
di SDN 02 Kuranji
Pendidikan seks ialah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang
arti, fungsi sertaa tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan kejalan yang legal. Pendidikan
seks bukan hanya mengenai penerangan seks, kaarena hubungan beteri seksual, yaitu
seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya, bukan semata-
mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis tentang kehidupan seksual
saja,melainkan soal-soal psikologi, sosio-kultural, agama dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan sex education in
sexuality. Sex intruction adalah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan bulu
pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi kelamin untuk
mempertahankan jenisnya. termasuk pada pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi
dalam mencegah terjadinya kehamilan. Sedangkan sex education in sexuality meliputi
bidang-bidang etika, moral, fisiologi, ekonomi, dan pengetahuan lainya yang dibutuhkan
agar seseorang dapat memahami dirinya sendirisebagai individu seksual, serta
mengadakan hubungan terpersonal yang baik.
Orang tua harus dapat mengenalkan semuanya kepada anak secara perlahan-lahan
sesuai kemampuan akal pikirannya. Dengan mengenalkan semuanya akan membuat
pengetahuan pendidikan seks lebih lengkap dan lebih baik. Pendidikan seks dalam
pendidikan akhlak, yaitu upaya untuk mengenalkan kepada anak atau peserta didik
tentang nilai baik dan buruk dalam berpikir, berkata, bertindak, kebiasaan, berperilaku,
dan bersikap yang berhubungan dengan seks agar dapat membedakan batasan baik dan
buruk sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. Seperti, bertutur kata sopan dan santun,
berpakaian rapih dan sopan menutup aurat, menghargai anggota tubuh diri sendiri dan
orang lain, menjaga pandangan mata, dan menjauhi tempat-tempat maksiat, pornogrfi,
dan porno aksi karena itu tidak baik.
6.2 SARAN
Orang tua seharusnya lebih memperhatian anak usia dini karena sejak dinilah
pribadi anak itu dibentuk dan menentukan bagaimana ia dewasa nantinya. Dan juga
pendidik, masyarakat hendaknya peduli dengan pendidikan anak disekitarnya, bukan
hanya melihat, kemudian mengupat akan tetapi melihat dan mengajarkan hal-hal yang
baik kepada anak, karena lingkungan juga sangat berpengaruh besar terhadap
pengembangan pribadi anak.