Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Tentang

PENDIDIKAN SEKS

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Rena Oktavia : 2014070030


2. Sri Wahyuni : 2014070033
3. Habibi Lukman : 2014070041

Dosen Pengampu :

Mahmud, S.Pd.I.,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH-A

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah dapat menyusun makalah ini. Shalawat beserta salam semoga
dapat tercurah selalu kepada nabi Muhammad SAW. Yang telah menempatkan kita kepada
posisi Insan yang mampu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan yang lainnya.

Makalah yang berjudul “Pendidikan Seks“. Pemakalah buat untuk memenuhisalah satu
tugas pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Dalam menyusun makalah ini,pemakalah dibantu
dengan berbagai pihak,untuk itu pada kesempatan ini pemakalah mengucapkan terima kasih
kepada semuanya.

Sebagaimana pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak” dengan ini pemakalah
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata kesempurnaaan. Untuk itu
pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan pemakalah berharap makalah ini
bermanfaat bagi semua,terutama bagi pemakalah sendiri. Aamiin..

Padang, 03 Mei 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Kata Pengantar......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengertian Pendidikan Seks..................................................................................................2
B. Pentingnya Pendidikan Seks Pada AUD..............................................................................3
C. Strategi dalam Pendidikan Seks............................................................................................4
D. Desain Pembelajaran Pendidikan Seks.................................................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
PERTANYAAN............................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Seks bagi orang awam masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu, apalagi jika
berkaitan dengan para remaja. Seperti yang diketahui bahwa seksmerupakan bagaian
integral dalam kehidupan manusia. Tidak hanya berhubungan dengan reproduksi, seksual
juga berkaitan dengan masalahkebiasaan atau adat istiadat, agama, seni, moral dan
hukum.
Maraknya pemberitaan tentang kasus kekerasan seksual dan prilaku seksyang
menyimpang, seperti seks abuse, dan free sex, menjadi ancaman bagigenerasi muda,
khususnya anak-anak yang masih kosong dalam pengetahuannya tentang seks.
Berdasarkan data KPAI (Komisi PerlindunganAnak Indonesia) kasus sexual abuse
mengalami peningkatan dalam kurun 5tahun terakhir. Adanya peningkatan kasus ini
harus menjadi perhatian bersama.Orangtua, sekolah, pemerintah dan semua pihak
haruslah menjadi pelindunganak dari berbagai hal, termasuk perlindungan terhadap
penyimpanganseksual. Seringkali kasus kekerasan seksual dilakukan oleh orang-
orangterdekat anak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya anak memiliki bekal perlindungan
diri yang cukup semenjak dini terutama didalam proses pendidikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan seks?
2. Bagaimana pentingnya pendidikan seks?
3. Bagaimana strategi dalam pendidikan seks?
4. Bagaimana desain pembelajaran dalam pendidikan seks?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan seks
2. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan seks
3. Untuk mengetahui strategi dalam pendidikan seks
4. Untuk mengetahui desain pembelajaran dalam pendidikan seks

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Seks


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan sriritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak muila,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara (UUSDN No. 20 tahun
2003 Bab 1, pasal 1). Pendidikan sek adalah proses mengubah tingkah laku anak didik
agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungna alam sekitar itu dimana individu berada. Sedangkan
menurut Mary Calderone, pendidikan seks adalah pelajaran untuk menguatkan kehidupan
keluarga, menumbuhkan pemahaman diri dan hormat terhadap diri, mengembangkan
hubungan manusiawi yang sehat, membangun tanggung jawab seksual dan sosial,
mempertinggi masa perkenalan yang bertanggung jawa, perkawinan yang bertanggung
jawab, serta orangtua yang bertanggung jawab.1
Menurut Simon Forrest, pendidikan seks adalah proses mendapatkan
informasi dan pembentukan sikap serta kepercayaan tentang jenis kelamin, identitas
seksual, hubungan dan keintiman. Lebih khusus mengenai hal ini, Nahda Kurnia dan
Ellen Tjandra dalam bukunya Bunda, Sek Itu Apa Sih?
Menyebutkan bahwa “pendidikan seks tidak hanya membahasa seputar interaksi antara
anak laki-laki dan perempuan atau perkembangan alat reproduksi tetapi juga membahas
bagaimana membekali anak dengan ketrampilan untuk memilih tindakan yang
diambilnya, mengembangkan kepercayaan diri, meningkatkan kompetensi anak untuk
menentukan sikap saat menghadapi sebuah situasi”.2
Dengan demikian, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan seks adalah upaya memberikan pengajaran dan penyadaran mengenai jenis
kelamin, identitas seksual, hubungan dan keintiman berbasis penanaman nilai-nilai moral
agama.
1
Nawita,Muslik. Bunda: Seks itu Apa? Bagaimana Menjelaskan Seks pada Anak, (Bandung: Yrama Widya. 2013)
hlm 28
2
Kurnia,Nahda & Ellen Tjandra. Bunda, Seks itu Apa sih? Cara Cerdas dan Bijak Menjelaskan Seks pada Anak.
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012) hlm 41

2
B. Pentingnya Pendidikan Seks Pada AUD
Pendidikan seksual sejak dini akan membantu mengurangi potensi
munculnya hal-hal negatif dari perilaku seksual, seperti kehamilan yang tidak diinginkan
atau penyakit yang ditularkan secara seksual. Pendidikan seksual yang efektif tidak hanya
menyelamatkan anak dari perlaku negatif, tetapi juga membantu mereka untuk dapat
menikmati relasi dan hubungan seksualnya kelak.
Menurut Nahda Kurnia dan Ellen Tjandra Ada beberapa keuntungan dari
pemberian pendidikan seks sejak dini pada anak, yaitu:
1. Meningkatkan ketrampilan sosial anak
2. Membangun kemandirian anak dengan lebih baik
3. Membuat anak lebih bertanggung jawab dalam perilakunya
4. Dapat mengurangi resiko anak terhadap kejahatan seksual, tertular penyakit, dan
kehamilan yang tidak diharapkan
5. Membuat anak dapat menyampaikan laporan jika terjadi kejahatan seksual
6. Membuat anak dapat memilih sikap dan perilaku yang lebih adaptif dan sesai dengan
harapan sosial
7. Membuat anak dapat memilih tindakan yang lebih sehat3

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya pendidikan seks
yaitu untuk menghindarkan anak dari pelecehan seksual, baik yang dilakukan teman
sebaya atau orang lain yang lebih tua. Ini sangat penting mengingat dari hari ke hari
semakin banyak kasus pelecehan terhadap anak, baik yang dilakukan orang yang di kenal
maupun tidak. Dan hal ini tidak bisa diabaikan karena akan mempengaruhi
perkembangan anak di masa depannya.

Dengan demikian, pendidikan seks menuntut kepekaan dan keterampilan dari


guru-guru agar mampu memberikan informasi dalan porsi tertentu, yang justru tidak
membuat anak semakin bingung atau penasaran. Kunci utama adalah memberikan
jawaban sejujurnya sesuai dengan perkembangan daya tangkap anak.

3
Kurnia,Nahda & Ellen Tjandra. Bunda, Seks itu Apa sih? Cara Cerdas dan Bijak Menjelaskan Seks pada Anak.
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012) hlm 82

3
C. Strategi dalam Pendidikan Seks
Menurut Hasan El-Qudsy melaksanakan pendidikan seks kepada anak tidaklah
mudah. Banyak hal yang harus diketahui dan disiapkan oleh pendidik. Perlu diketahui
strategi yang baik yang tepat dalam menyampaikan pendidikan seksual tersebut karena
jika terjadi kesalahan strategi akan berakibat fatal pada hasil diinginkan. Ada beberapa
strategi umum yang dapat diterapkan oleh orang tua atau pendidik yaitu:
1. Memperkuat pendidikan agama
Pendidikan agama sangat diperlukan oleh anak dalm perkembangan seksual
sebagai benteng dalam menghadapi masa depannya. Adanya perubahan fisik dan
hormon yang akan terjadi menjdikan dorongan seksual juga akan meningkat. Gaya
hidup masyarakat yang jauh dari jauh dari juga akan mudah mempengaruhi perilaku
anak. Oleh karan itu, pendidikan agama sangat diperlukan agar mereka tumbuh
menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, dan tidak mudah terjerumus.
2. Memulai sejak dini
Seksualitas mencakup aspek (pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku seseorang
terhadap dirinya), jadi proses pengajaran seharusnya dimulai sejak dini. Paling tidak
anak sudah dibekali aturan dan norma sosial yang berlaku sehingga mereka bisa
membedakan perbedaan anatomi tubuh, batas aurat dan pakaian), hingga yang paling
abstrak (tanggung jawab dan kodrat). Pendidikan seksual merupakan sebuah proses
berkesinambungan, berawal dari masa kanakkanak hingg masa dewasa. Tujuannya
bukan menggali informasi sebanyak-banyaknya, melainkan agar dapat menggunakan
informasi secara bertanggung jawab sehingga mengetahui sejak dini apa yang boleh
dan yang tidak boleh dalam agama.
3. Disesuaikan dengan umur dan kebutuhan anak
Naluri seksual adalah sunnatullah yang kuat dan sangat penting dalam bagi
kelangusngan eksistensi umat manusia. Nafsu seks timbul dalam diri manusia pada
usia puber. Oleh arena itu, sejak manusia kank-kanak setiap orang harus diberi
pendidikan seks agar ia tidak merasa bingung dan tersesat ketika menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya, baik perubahan fisik psikis.
Pendidikan yang sesuai dengan tingkat umur dab intelegensi setiap anak dan terus

4
ditingkatkan seiring berjalannya waktu menuju kedewasaannya. Materi dab jawaban
yang diberikan harus sesuai dengan daya nalar dan pemahaman anak.
4. Bertahap dan terus menerus
Memberikan informasi seks kepada anak haruslah secara bertahap, terus-menerus,
dan sesuai dengan perkembangan usia anak. Iformasi yang diberikan secara bertahap,
terus-menerus dan berulang-ulang akan mempermudah anak dalam penyerapan
informasi. Anak akan mengetahui apa yang harus dilakuka atau diketahui olehnya
sesuai dengan tahap perkembangan yang dialaminya.
5. Jangan lari dari pertanyaan anak
Ketika anak bertanya, pendidik atau orang tua tidak boleh lari dari pertanyaan
yang dilontarkan mengenai masalah seputar seks karena pertanyaan sekitar seks
adalah sesuatu yang lumrah dan fitrah terutama pada masa pertumbuhan anak yang
ingin lebih tahu tentang sesuatu yang baru.4

D. Desain Pembelajaran Pendidikan Seks


Pembelajaran pendidikan seks pada anak usia dini dapat dilaksanakan baik dari
lingkungan keluarga maupun dunia pendidikan formal. Berikut akan disajikan sebuah
desain pembelajaran pendidikan seks bernuansa Islami untuk anak usia dini yang bisa
dijadikan salah satu alternatif oleh pendidik, orangtua dan anak demi mengetahui,
memahami seksualitas dan menyadarkan peran seksualitas dalam kehidupan sehari-hari
sehingga anak terhindar dari perbuatan tak menyenangkan serta orang dewasa di
sekitarnya mampu mencegah, melindungi dan mengantisipasinya.
Berikut ini adalah bentuk desain Learning:
Aktivitas 1 : Mengenalkan Bagian-Bagian Tubuh Pada Manusia dan Konsep Aurat
Tujuan Aktivitas :
Siswa dapat mengenal dan mengetahui bagianbagian tubuh pada manusia baik laki-laki
maupun perempuan serta menjelaskan batasan aurat pada laki-laki dan perempuan
Perbaikan berdasarkan hasil refleksi prototype I
1. Guru mendesain ulang alat peraga khusus untuk alat peraga yang memuat bagian
tubuh lakilaki akan digambar dengan pakaian yang tidak islami, misalnya memakai

4
El-Qudsy,H. . Ketika Anak Bertanya tentang Seks: Panduan Islami bagi Orangtu Mendampingi Anak Tumbuh
menjadi Dewasa, (Solo: Tinta Medina.2012) hlm 52

5
celana pendek. Hal ini dilakukan agar lebih mudah mengenalkan konsep menutup
aurat.
2. Selain itu, berdasarkan pengalaman aktivitas sebelumnya, modofikasi lain yang
dilakukan pada alat peraga adalah menutupi tulisan-tulisan bagian tubuh tersebut
dengan pos it. Hal ini dilkukan agar anak-anak dapat menentukan bagian-bagian
tubuh berdasarkan pengetahunannya terlebih dahulu dibandingkan dengan melihat
langsung tulisan tersebut.

Gambaran Umum Aktivitas :


Pada aktivitas ini guru mengajak siswa berdiskusi mengenai bagian-bagian tubuh
pada manusia khususnya panca indra dan fungsinya serta anggota tubuh lainnya
(misalnya tangan, kaki, perut, lutut dll). Pada aktivitas ini juga guru menanamkan konsep
aurat yang harus dijaga oleh laki-laki dan perempuan
Deskripsi Aktivitas:
1. Guru mengawali pembelajaran dengan menampilkan 2 buah poster masing-masing
memuat gambar anak laki-laki dan perempuan. Poster anak perempuan menggunakan
rok mini sedangkan anak laki-laki menggunakan celana pendek. Selanjutnya guru
menjelaskan bahwa postter tersebut disebut part of body (bagianbagian tubuh).
2. Guru melanjutkan dengan meminta siswa untuk menyanyikan lagu yang berkaitan
dengan anggota tubuh, yaitu:
Dua Mata Saya
hidung saya satu
dua kaki saya
pakai sepatu baru
dua telinga saya
yang kiri dan kanan
satu mulut saya
tidak berhenti makan
3. Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk menyebutkan nama-nama anggota
tubuh selain panca indra (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit) misalnya leher,

6
rambut, dll (anggota tubuh bagian luar yang tertera pada poster) sambil menunjukkan
poster “part of body”

Gambar 4.2: ilustrasi guru mengenalkan anggota tubuh

4. Guru menanyakan kepada siswa mengenai pakaian yang baik dan yang buruk (yang
dapat menutupi aurat) anak laki-laki dan perempuan. Kemudian menjelaskan bahwa
pakaian yang dipakai oleh anak perempuan dan laki-laki di dalam poster belum
sempurna dan tidak baik menurut islam karena auratnya masih terbuka.
5. Guru kemudian menampilkan poster anak perempuan dan anak laki-laki yang telah
memakai baju yang menutupi aurat (gambar 5.4).

7
6. Gambar 4.3: Ilustrasi guru mengenalkan anggota tunuh dengan poster islami
Guru menjelasakan batasan-batasan aurat pada perempuan dan laki-laki menurut
pandangan islam.
7. Guru menjelaskan bahwa aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan
kepada orang lain dan harus dijaga, jika itu dinampakkan kepada orang lain maka
Allah akan marah.

Aktivitas 2: Mengenalkan bagain-bagian tubuh intim (yang tertutup oleh pakaian)


diantaranya payudara, vagina, penis, pusar, pantat, dan zubur.
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menyebutkan perbedaan dua buah benda (bentuk tubuh laki-laki dan
perempuan) secara fisik serta memperkenalkan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki
dan perempuan serta fungsi dan nama ilmiah dari alat kelamin tersebut.

Gambaran Umum Aktivitas:

8
Pada aktivitas ini guru mengajak siswa untuk melihat perbedaan bentuk tubuh laki-laki
dan wanita.Selain itu, pada aktivitas ini guru memperkenalkan bagian tubuh istilah
payudara, pusar, alat kelamin (penis dan vagina), pantat dan zubur kepada siswa.
Deskripsi Pembelajaran:
1. Pada awal pembelajaran aktivitas II ini guru membawa/menggunakan poster part of
body yang berbeda dengan pada pertemuan/tahapan sebelumnya.
pada poster baru tersebut, anak laki-laki telah menggunakan baju dan jelana
panjang, sedangkan anak perempuannya telah menggunakan baju yang musliman (rok
panjang dan menggunakan jelbab)
2. Guru bertanya kepada siswa apa yang berbeda dari poster sebelumnya
Beberapa siswa diharapkan dapat menjawab bahwa baju yang mereka pakai telah
berbeda
3. Guru melanjutkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa,
diantaranya:
“ada tidak anggota tubuh yang tidak boleh kita nampakin sama orang dan harus kita
tutup dengan baju atau celana?
“apa namanya ya?”
“ alat-alat tubuh ini tidak boleh kita nampakin sama orang karena malu jika dilihat
oleh orang lain, makanya anak-anak tidak boleh buka baju di depan orang lain ya”.
4. Guru menggali pengetahuan siswa mengenai bagian-bagian tubuh yang ada pada
bagian badan dengan membuka baju dan celana gambar pada poster.
Diharapkan pada kegiatan ini siswa dapat menyebutkan istilah-istilah yang
sering mereka sebut untuk bagian tubuh yang bernama vagina, penis dan payudara.
Istilah tersebut misalnya: burung (untuk penis), pepek (untuk vagina), nenen, mom
(untuk payudara , dll..
5. Selanjutnya guru menggali lagi pengetahuan siswa mengenai bagian-bagian tubuh
lain yang tertutup oleh pakaian untuk bagian belakang. Saat menanyakan ini guru
menampilkan poster bagian belakang tubuh dari anak laki-laki dan perempuan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengenailkan bagian tubuh lain seperti
punggung, pantat dan zubur.

9
6. Kemudian Guru menjelaskan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dan perempuan
dimana laki-laki memiliki penis dan wanita memiliki vagina.
7. Setelah Guru memperkenalkan istilah ilmiah dari bagian tubuh intim kemudian guru
menjelakan bahwa bagian tubuh tersebut harus dijaga dengan baik salah satunya
dengan menutup dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang atau dipegangpegang
oleh orang lain (kecuali ayah dan ibu) karena itu juga aurat dan Allah akan marah jika
kita memperlihatkan kepada orang lain. Makanya bagian-bagian tubuh tersebut harus
ditutupi dengan baju yang muslim atau muslimah.
8. Selanjutnya guru juga menjelaskan fungsi dari anggota tubuh vital tersebut mencakup
fungsi penis, vagina, payudara, dan zubur
Misalnya:
a) Fungsi payudara adalah untuk menyusui adek bayi, agar adek bayi sehat dan cepat
besar. Menyusui hanya dilakukan oleh ibu tidak boleh oleh anak-anak.
b) Fungsi penis dan vagina adalah untuk pipis atau buang air kecil (makanya jangan
dipegang-pegang karena nanti akan sakit, dan lebih parahnya kalo dipegang-
pegang penis dan vagina akan sakit dan anak-anak tidak bisa pipis lagi nantinya.
c) Fungsi zubur adalah untuk buang air besar. Makanya tidak boleh dipegang-
pegang karena nanti akan kenak kotoran (eek), bau dan banyak kumannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan sek adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi
manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam
lingkungna alam sekitar itu dimana individu berada. Pendidikan seks adalah pelajaran
untuk menguatkan kehidupan keluarga, menumbuhkan pemahaman diri dan hormat
terhadap diri, mengembangkan hubungan manusiawi yang sehat, membangun tanggung
jawab seksual dan sosial, mempertinggi masa perkenalan yang bertanggung jawa,
perkawinan yang bertanggung jawab, serta orangtua yang bertanggung jawab. Pendidikan
seks merupakan upaya memberikan pengajaran dan penyadaran mengenai jenis kelamin,
identitas seksual, hubungan dan keintiman berbasis penanaman nilai-nilai moral agama.
Pendidikan seksual sejak dini akan membantu mengurangi potensi
munculnya hal-hal negatif dari perilaku seksual, seperti kehamilan yang tidak diinginkan
atau penyakit yang ditularkan secara seksual. Pendidikan seksual yang efektif tidak hanya
menyelamatkan anak dari perlaku negatif, tetapi juga membantu mereka untuk dapat
menikmati relasi dan hubungan seksualnya kelak.

B. Saran
Kami sadar bahwa makalah ini merupakan proses dalam menempuh
pembelajaran, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan pemakalah semoga makalah ini dapat dijadikan
suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buletin PADU : Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, Vol. 2 No. 01, April 2003. Chomaria, N. 2012.
Pendidikan Seks untuk Anak, Solo: Aqwam.

El-Qudsy,H. 2012. Ketika Anak Bertanya tentang Seks: Panduan Islami bagi Orangtua
Mendampingi Anak Tumbuh menjadi Dewasa, Solo: Tinta Medina.

Kurnia,Nahda & Ellen Tjandra. 2012. Bunda, Seks itu Apa sih? Cara Cerdas dan Bijak
Menjelaskan Seks pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nawita,Muslik. 2013. Bunda: Seks itu Apa? Bagaimana Menjelaskan Seks pada Anak, Bandung:
Yrama Widya.

Santoso, S. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Citra Pendidikan. . 2011. Konsep
Pendidikan Anak Usia Dini menurut Pendirinya. Jakarta: UNJ.

Sujiono, Yuliani Nurani, 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT. Indeks.

12
PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan seks?


Jawaban: pendidikan seks adalah upaya pengajaran dan penyadaran mengenai jenis
kelamin, identitas seksual, hubungan dan keintiman berbasis penanaman nilai-nilai moral
agama.

2. Apa yang membuat pentingnya pendidikan seks pada anak sekolah dasar?
Jawaban: Untuk membekali dan menyadarkan anak pentingnya menjaga kesehatan,
kesejahteraan dan martabat mereka dengan cara penanaman perlindungan diri dalam
mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang baik

3. Bagaimana strategi yang dapat diterapkan oleh orang tua atau pendidik dalam pendidikan
seks ?
Jawaban:
a. Memperkuat pendidikan agama
Dengan kuatnya pendidikan agama anak usia dini maka akan lebih paham cara
menjaga diri dari perbuatan seks
b. Memulai sejak dini
Pendidikan seks yang dimulai sejak dini akan memberikan bekal kepada anak
tentang aturan dan norma sosial yang berkaitan dengan seks, sehingga mereka
bisa membedakan perbedaan anatomi tubuh, batas aurat dan pakaian), hingga
yang paling abstrak (tanggung jawab dan kodrat).
c. Bertahap dan terus menerus
Informasi yang diberikan secara bertahap, terus-menerus dan berulang-ulang akan
mempermudah anak dalam penyerapan informasi. Anak akan mengetahui apa
yang harus dilakukan atau diketahui olehnya sesuai dengan tahap perkembangan
yang dialaminya.
d. Jangan lari dari pertanyaan anak
Ketika anak bertanya, pendidik atau orang tua tidak boleh lari dari pertanyaan
yang dilontarkan mengenai masalah seputar seks karena pertanyaan sekitar seks
adalah sesuatu yang lumrah dan fitrah terutama pada masa pertumbuhan anak
yang ingin lebih tahu tentang sesuatu yang baru.

4. Bagaimana cara menjelaskan pada peserta didik mengenai pendidikan seks?


Jawaban:
a. Mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain
b. Mengajarkan kepada anak perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

13
c. Mengenalkan

5. Apa saja tujuan pendidikan seks ?


Jawaban:
a. Memberikan pemahaman dengan benar tentang materi pendidikan seks
diantaranya memahami organ reproduksi, identifikasi dewasa/baligh, kesehatan
seksual, penyimpangan seks, kehamilan, persalinan, nifas, bersuci dan
perkawinan.
b. Menepis pandangan miring khalayak umum tentang pendidikan seks yang
dianggap tabu, tidak islami, seronok, nonetis dan sebagainya
c. Pemahaman terhadap materi pendidikan sek pada dasarnya memahami ajaran
islam
d. Pemberian materi pendidikan seks disesuaikan dengan usia anak yang dapat
menempatkan umpan dan papan.
e. Mampu mengantisipasi dampak buruk akibat penyimpangan seks
f. Menjadi generasi yang sehat.

6. Apa saja hambatan dalam pendidikan seks?


Jawaban:
a. Hambatan Internal
 Perbedaan pemikiran orang tua dan anak Tabu atau tidak nyama
 Tidak dekat dengan anak
 Sifat keras orang tua
 Tidak tahu cara memulai atau memberikan Proses penyampaian yang
buruk Sulit menilai kesiapan anak
b. Hambatan Eksternal Tidak ada hambatan
 Jarak geografis yang jauh
 Waktu bertemu terbatas
 Anak sudah tahu
 Perbedaan jenis kelamin

7. Peristiwa kesalahan sex banyak terjadi Pada pemuda zaman ini karena minim ilmu
pembelajaran sex bagaimana penanggulangannya supaya dapat di atisipasi dengan baik,?
Jawaban:
cara mengatasi orang yang salah terhadap sex sebagai berikut
a. Mempelajari ilmu pengetahuan sex dari umur terjadinya perubahan anak ke remaja
akan mengalami mimpi basah jadi berlaku bagi anak tersebut itu untuk bersuci
dengan mandi besar
b. Jaga lingkungan sekitarnya agar terlindung dari pergaulan sex bebas

14
c. beranjak umur dewasa mengenalkan anak laki kepada pasangan perempuan yang
akan menjadi mahram agar ia bisa mengekspor sex disini ada kehalal cara agar
seseorang tidak salah dalam tindakan sex tersebut
8. Apakah mempelajari ilmu seks dilarang?
Jawaban: Jawaban sex adalah sebuah kebutuhan tubuh yang akan menjadi sumber tenaga
sebagian besar kebutuhan manusia pada sex membuat penting pembelajaran sex dari
berbagai disiplin ilmu sex agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dalam pelaksanaan
maupun kejadian yang tidak senonoh nantinya bahkan pembelajaran sex juga di pelajari
di ilmu agama QS albaqoroh ayat 223 begitu penting pembelajaran sex ini disekolah
diberikan perhatian agar anak paham dan mengerti tentang ilmunya
9. Siapa saja orang yang diperbolehkan mempelajari seks?
Jawaban : kesemua kalangan remaja laki-laki maupun perempuan sesuai masa dan batas
usia mereka.
10. jika kita yg terjebak dalam pelaku seks apakah bisa sembuhan dengan berobat
bagiamana cara perobatannya?
Jawaban :
a. melakukan terapi ruqiyah dengan membacakan ayat-ayat Allah Al-Qur'an agar
Allah mengampuni dan memaafkan kesalah berjanji tidak mengulangi nya lagi
b. terapi kesehatan dengan berolahraga kebugaran agar tumbuh kita menjadi lebih
vit terhindar dari kelebihan seks
c. Di konseling agar pengetahuan yang tidak bagus tentang sex di kurangi dibantu
pengetahuan yang baik dapat menerangi pikiran

15

Anda mungkin juga menyukai