Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN


KESADARAN ANAK

Dosen Pembimbing :
Triyana Harlia Putri,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :
Astrid Aisha Andriani
I1031201045

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pendidikan Seks pada Anak’ dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing saya, Triyana Harlia
Putri,S.Kep.,Ners.,M.Kep pada Mata Kuliah Psikososial dan Budaya Dalam
Keperawatan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pendidikan Seks pada Anak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, dengan keterbatasan dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak,16 Februari 2021

Astrid Aisha Andriani

3
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
Latar Belakang.........................................................................................................3

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sangat diperlukan sebagai upaya membentuk sumber
daya manusia yang berawawasan luas dikarenkan Pendidikan menyangkut
ke segala aspek kehidupan manusia,baik dalam pemikiran ataupun
pengalamannya. Oleh karena itu, Pendidikan tidak akan cukup jika
berdasarkan pengalaman saja,melainkan dibutuhkan pengetahuan yang
luas dan mendalam.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai hakikat sebagai


individu dan sebagai makhluk sosial. Berdasarkan hal tersebut,didapati
berbagai aspek Pendidikan seperti kecerdasan,budi
pekerti,sosial,jassmani,rohani,agama dan lainnya. Salah satu Pendidikan
yang berperan penting dalam menyejahterakan kehidupan manusia adalah
Pendidikan atau Edukasi Seksual.

Pendidikan seks atau Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi


atau juga biasa disebut dengan sex education sudah sehausnya diberikan
kepdaa anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja,baik melalui
Pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah
terjadinya hal-hal buruk pada anak. Pembicaraan mengenai sex
educationmasih timbul pro dan kontra di masyarakat. Hal ini karena
adanya anggapan bahwa membicarakan sex merupakan hal yang tabu dan
vulgar. Masih banyak orang beranggapan bahwa Pendidikan sex justru
mendorong remaja untuk berhubungan sex.

Berdasarkan sudu pandang psikologis, Pendidikan seksual sangat


diperlukan bagi perkembangan remaja. Hal ini bertujuan agar para remaja
tidak memiliki kesalahan presepsi terhadap seksualitas. Sehingga mereka
pun tidak akan mudah untuk terjebak pada perilaku yang tidaka
bertanggungjawab baik dari segi kesehatan maupun psikologis.

Kasus pelecehan seksual belakangan ini tidak hanya mengancam


remaja,melainkan juga pada anak di bawah umur. Meningkatnya kasus-
kasua tersebut merupakan bukti nyata kurangnya pengetahuan yang
tertanam dalam diri mereka mengenai pendidikan seks yang seharusnya
sudah mereka peroleh dari orang tuanya. Tetapi persepsi masyarakat yang

3
masih menganggap tabu untuk membicarakan pendidikan seks bersama
anak menjadi penyebab yang harus diatasi bersama dengan upaya
membekali anak melawan arus globalisasi yang semakin transparan dalam
berbagai hal termasuk seksualitas.

Kasus pelecehan seksual tentu saja menarik untuk diangkat oleh


media. Sejak dahulu hingga sekarang kasus pelecehan seksual terhadap
anak-anak ataupun wanita selalu mendapat perhatian dari masyarakat.
Pasal 82 dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
menyatakan: Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15
(lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp. 2 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp.
60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pendidikan seks atau sex education?

2 Apa saja bentuk pelecehan seksual yang sering terjadi?


3 Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pelecehan seksual?
4 Bagaimana cara mencegah terjadinya pelecehan seksual?
5 Apa manfaat dari memberikan Pendidikan seks pada anak?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari Pendidikan sex atau sex education
2. Mengetahui bentuk serta kasus pelecehan seksual yang sering terjadi
3. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pelecehan
seksual
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya pelecehan seksual
5. Mengetahui manfaat dari memberikan Pendidikan seksual pada anak.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk membuka
pikiran penulis dan pembaca mengenai seksualitas dan cara mencegah
terjadinya pelecehan seksual.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Seksual
Pendidikan seks adalah pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi
tentang seksual. Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang
fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, agama
agar tidak terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi. Para ahli psikologi
mengajarkan agar anakanak sejak dini hendaknya mulai dikenalkan dengan
pendidikan seks sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaan mereka.
Pendidikan seks juga berarti pelajaran untuk menguatkan kehidupan
keluarga,untuk menumbuhkan pemahaman diri dan norma terhadap diri,untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan bersosialisasi dengan orang lain
secara sehat untuk membangun tanggung jaawab seksual dan sosial. Tidak
hanya sebatas hubungan seksual tetapi mengangkut hal lain seperti peran pria
dan wanita dalam masyarakat,hubungan pria-wanita dalam pergaulan,peran
ayah-ibu dan anak-anak dalam keluarga.
Pendidikan seks untuk anak seharusnya sudah dimulai sejak dini,bahkan
mulai usia 0-5 tahun (masa balita),tepatnya dimulai saat usia anak 3-4 tahun,
karena pada usia ini anak sudah bisa berkomunikasi dua arah dan dapat
mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pengenalan
organ tubuh internal. Masyarakat beranggapan bahwa pendidikan seks belum
pantas diberikan pada anak kecil. Selama ini, pendidikan seks untuk anak usia
dini dianggap tabu di kalangan masyarakat. Membicarakan masalah seks pada
anak memang tidak mudah. Namun mengajarkan pendidikan seks pada anak
harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya.

2.2 Bentuk Pelecehan atau Kekerasan Seksual yang Sering Terjadi

3
2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pelecehan seksual

2.4 Cara mencegah terjadinya pelecehan seksual

2.5 Manfaat Pendidika Seksual

Anda mungkin juga menyukai