Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMIAH

PENTINGNYA SEKS EDUCATION BAGI ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas praktik bahasa indonesia

Oleh:

1. Ersi Reunita Fitri (18)

2. Eva Cantika Sari (19)

3. Febriani Dwi Lestari (21)

4. Krisna Suhatta Agus Saputra

5. Mahmud Affandi

SMAN GLENMORE

BANYUWANGI
2023

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
"Pentingnya Seks Education Bagi Anak". Tujuan karya tulis ini untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah
wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Masruroh, yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu kami untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada kami, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari makalah ini.

Glenmore, 25 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah seks masih dianggap tabu dikalangan masyarakat dan dibicarakan di


depan anak-anak apalagi untuk mengajarkannya kepada anak-anak. Masyarakat
beranggapan bahwa pendidikan seks belum pantas diberikan kepada anak kecil.
Padahal pendidikan seks yang diberikan sejak dini sangat berpengaruh dalam
kehidupan anak ketika dia memasuki masa remaja. Apalagi anak-anak sekarang
kritis, dari segi pertanyaan dan tingkah laku. Itu semua karena pada masa ini anak-
anak memiliki rasa keingintahuan yang besar.

Pendidikan seks yang tidak diberikan di usia dini mengakibatkan tingginya


kekerasan seksual pada anak yang dilakukan orang-orang terdekat anak termasuk
keluarga. Fenomena ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan pendidikan
seks pada anak usia dini. Masalah pendidikan seks pada saat ini kurang
diperhatikan orang tua sehingga mereka menyerahkan semua pendidikan anak
kepada sekolah termasuk pendidikan seks. Padahal yang bertanggungjawab akan
pendidikan seks pada anak usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah hanya
sebagai pelengkap dan disekolah tidak ada kurikulum tentang pendidikan seks
sehingga pendidikan seks pada anak usia dini kadang terabaikan. Untuk
menghadapi masa depannya, pengetahuan dan informasi tentang seks sangat
penting diketahui oleh generasi penerus bangsa. Akan

tetapi anak-anak dan remaja rentan terhadap kesalahan informasi tentang


pengetahuan seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang benar, mereka
akan percaya akan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar.

Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan dari orang tua, guru atau sumber
informasi yang benar. Di Indonesia banyak anak-anak tidak mendapatkan
pendidikan seks yang benar dan cukup. Mereka justru mendapat informasi tentang
seks dari
teman sebaya, internet, dan majalah. Padahal sumber informasi tersebut belum
tentu benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemberian pendidikan

atau informasi mengenai masalah seks masih menjadi pro dan kontra di
masyarakat Indonesia. Pandangan yang kurang setuju dengan pendidikan seks
mengkhawatirkan bahwa pendidikan seks yang diberikan kepada anak akan
mendorong mereka melakukan hubungan seks lebih dini. Sementara

pandangan yang setuju pada pendidikan seks beranggapan dengan semakin dini
mereka mendapatkan informasi mereka akan lebih siap menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan mampu menghindarkan diri dari
kemungkinan yang bisa terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah

dalam penelitan ini adalah:

1. Bagaimanakah persepsi orang tua terhadap pendidikan seks pada anak

usia dini?

2. Faktor-faktor manakah yang mempengaruhi persepsi orangtua

terhadap pendidikan seks pada anak usia dini?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mendeskripsikan tentang persepsi orang tua terhadap


pendidikan seks pada anak usia dini

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

orangtua terhadap pendidikan seks pada anak usia dini.


BAB 2. LANDASAN TEORI

Apa yang dimaksud dengan pendidikan itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses


pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Pengertian
Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian
pendidikan ialah tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan
merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar
mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam
hidup mereka.

Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non
formal:

Pendidikan formal ialah pendidikan yang dapat diperoleh dengan mengikuti


kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan
pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas.

Pendidikan non formal ialah pendidikan yang dapat diperoleh melalui aktivitas
kehidupan sehari-hari yang tidak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan,
misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta
belajar melalui pengalaman orang lain.

Pendidikan seksual atau edukasi seks adalah kegiatan untuk mengajarkan


mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyadarkan
pentingnya kesehatan reproduksi sehingga tindakan pelecehan seksual maupun
penyakit menular dapat dicegah. Seks: Penamaan fungsi biologis (alat kelamin
dan fungsi reproduksi) tanpa ada judgemental atau hubungannya dengan norma.
Contoh: Penis dan vagina. Seksual : Aktifitas seks yang juga melibatkan organ
tubuh lain baik fisik maupun non fisik.
Menurut sebuah platform telemedisin Alodokter (terintegrasi dengan Kementerian
Kesehatan RI), Pendidikan seksual untuk anak sebaiknya diberikan saat anak
berusia 3 atau 4 tahun. Itu merupakan usia anak saat mulai memperhatikan dunia
di sekitarnya dan mulai belajar untuk mengenali tubuhnya sendiri dan
membandingkan diri dengan teman-temannya. Dengan pengetahuan tentang
seksual kepada anak, bisa memenuhi rasa ingin tahu anak. Hal ini, berguna untuk
mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar.

Selain itu, pendidikan seksual kepada anak juga dapat mencegah anak tidak
terkejut saat masuk usia pubertas, dan hal ini bisa mendorong anak menjaga organ
reproduksinya, mencegah kehamilan usia dini serta mencegah terjadinya
pelecehan seksual.

Pendidikan seksual untuk anak sebaiknya diberikan sedini mungkin, bertahap, dan
terus-menerus. Sementara, melansir Kementerian Kesehatan RI, berdasarkan
sebuah teori, yang disampaikan oleh psikolog keluarga Retno Lelyani Dewi,
waktu ideal untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak adalah dua tahun
sebelum anak-anak mengalami masa pubertas. Namun, pendidikan seksual
baiknya diberikan secara bertahap, pelan-pelan sesuai umur dan kebutuhan.

Apa yang Bisa Diajarkan?

Kondisikan anak sedari kecil dengan kebiasaan yang baik, seperti keluar kamar
mandi dengan tidak dalam keadaan telanjang. mempelajari nama-nama organ dan
bagian tubuhnya. Yang tak kalah penting, beritahu anak bahwa tidak ada yang
boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau
pengasuh yang dipercaya.

Suatu saat, ada kalanya ketika anak mulai bertanya mengenai organ reproduksi,
saat itulah orang tua dapat mulai menjelaskan dengan memperhatikan usia anak.
Berikan juga pemahaman dasar kepada anak bahwa fisik anak laki-laki dan
perempuan berbeda. Ketika anak mulai bertanya, orang tua sebaiknya tidak
mengabaikan dan risih. Jawablah pertanyaan dari hati ke hati dan terbuka.
BAB 3. METODE PENELITIAN

Studi Pustaka

Penelitian Kepustakaan (library research) adalah penelitian yang dilaksanakan


dengan menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan maupun
laporan hsil penelitian dari penelitian terdahulu. Adapun beberapa pengertian
menurut para ahli sebagai berikut

Menurut Koentjaraningrat (1983, hlm. 420) teknik kepustakaan merupakan cara


pengumpulan data bermacam-macam material yang terdapat di ruang
kepustakaan, seperti koran, buku-buku, majalah, naskah, dokumen dan sebagainya
yang relevan dengan penelitian.

fungsi studi kepustakaan?

Sebagai metode pengumpulan data, studi kepustakaan memiliki manfaat di


antaranya Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para
peneliti terdahulu. Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan
diteliti. Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.

Sumber Studi Pustaka

1. Jurnal Penelitian
Sumber yang pertama untuk studi kepustakaan adalah jurnal penelitian,
bisa disebut juga jurnal ilmiah. Jurnal pada dasarnya adalah satu bundel
publikasi yang berisi sejumlah artikel ilmiah dari beberapa penulis.
Biasanya dalam satu tema sehingga memudahkan siapa saja yang
membutuhkan referensi di tema tersebut.
2. Buku
Sumber studi kepustakaan yang kedua adalah buku. Buku adalah bentuk
terbitan tulisan yang sudah melewati proses edit dari editor sebuah
penerbit buku. Jadi, penulis mengirimkan naskah ke penerbit kemudian
diperiksa. Jika ada yang perlu diperbaiki maka perlu direvisi oleh
penulisnya.
3. Media Massa
Sumber yang ketiga untuk melakukan studi pustaka adalah media massa
dan paling sering adalah lewat koran atau surat kabar dan majalah.
Keduanya menyajikan berbagai artikel yang dijamin valid atau bisa
dipercaya. Sehingga bisa dijadikan referensi untuk menguatkan topik
tulisan dan penelitian.
4. Internet
Sumber yang terakhir adalah dari internet dan di era digital seperti
sekarang sumber ini jamak digunakan. Alasannya banyak mulai dari
proses pencarian yang lebih cepat dan menemukan lebih banyak referensi.
Internet menyajikan banyak jurnal begitu juga dengan artikel yang
kredibel. Sekarang ini internet memudahkan peneliti untuk mencari jurnal,
e-book, dan sumber informasi lain. Anda bisa mencari studi literatur
melalui pencarian internet.
BAB 4. PEMBAHASAN

Pengetahuan seks sangat penting untuk diberitahukan kepada anak sejak dini. Ada
beberapa alasan mengapa pendidikan seks penting untuk anak, yaitu untuk
memenuhi rasa ingin tahu anak, mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang
tidak benar, agar anak tidak terkejut saat memasuki usia pubertas, menyadarkan
anak tentang menjaga organ reproduksi, dan mencegah kehamilan usia dini. Anak
hendaknya memperoleh pendidikan seks sejak usia dini.

Aktifitas seks yang juga melibatkan organ tubuh lain baik fisik maupun non fisik.
Seksualitas: Aspek – aspek terhadap kehidupan manusia terkait faktor biologis,
sosial, politik dan budaya, terkait dengan seks dan aktifitas seksual yang
mempengaruhi individu dalam masyarakat. Yang paling bertanggung jawab
terhadap pendidikan seks adalah orang tua. Orang tualah yang bertanggung jawab
terhadap pendidikan anaknya, termasuk juga dalam pendidikan seks.

Edukasi seks yang diberikan kepada anak harus dapat membantu mereka
memahami sesuatu yang baik dan buruk, serta yang dapat dan tidak dapat
dilakukan berkenaan dengan seks. Selain itu dengan pengenalan gender, anak
menjadi sadar akan perilaku yang berhubungan dengan kejahatan seks Sehingga
pembekalan pendidikan seks ini bukan hanya sekedar wacana, namun sudah
menjadi praktik yang diterapkan agar anak dapat melindungi dirinya dari berbagai
penyimpangan serta paham betul dampak dari penyimpangan yang dilakukan

Pentingnya pengetahuan tentang seks education ini sehingga program prasekolah


tersebut merupakan suatu langkah dalam memfasilitasi setiap perkembangan anak
yang bersifat unik dan luas yang dan berdampak penting terhadap optimalisasinya
aspek perkembangnnya.Perkembangan seksual anak berkembang sejak lahir. Oleh
karena itu seharusnya pendidikan seks juga diberikan kepada anak sejak dini,
bahkan dapat dimulai sejak anak berusia 0-3 tahun.Hal tersebut dilakukan karena
dalam memberikan pendidikan seks kepada anak tidak dapat diberikan secara
instan, namun harus diberikan secara bertahap sesuai dengan tahapan
perkembangan anak dan dapat diajarkan dimulai dengan hal-hal yang sederhana
hingga menjadi suatu kebiasaan sehari-hari bagi anak

Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu


diberikan sedini mungkin kepada anak mengenai perilaku seksual untuk
menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia
serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-
perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual
menyimpang.

Sigmund Freud ahli psiko analisa menyatakan bahwa terdapat 5 fase atau tahapan
perkembangan seks diantaranya fase oral, fase anal, fase phallic, fase laten dan
fase genital.

1). Fase Oral (0-2 tahun), pada tahap ini pemenuhan kenikmatan seksualitas awal
anak berada di daerah sekitar mulut seperti saat menyusu pada ibu atau pun
memasukkan benda-benda kedalam mulut

2). Fase Anal (2-3 tahun) fase ini berlangsung saat pemenuhan kenikmatan
seksual anak berada pada daerah anus dan sekitarnya contohnya ketika anak
buang air besar atau kecil

3). FasePhallic (3-6 tahun) menjelaskan bahwa kenikmatan seksual dialami anak
saat alat kelaminnya mengalami sentuhan atau rabaan dan fase ini anak telah
mulai mengenali perbedaan lawan jenis,

4). Fase Laten (6-11 tahun), fase ini aktivitas seksual yang dialami anak telah
mulai berkurang dikarenakan anak sedang focus pada perkembangan fisik dan
kognitifnya karena mereka mulai memasuki masa sekolah,

5). Fase genital (12 tahun keatas), merupakan fase terakhir tahap perkembangan
psiko seksual, hal ini dikarenakan organ seksual dan hormone seksual pada diri
anak mulai aktif sehingga anak sudah menikmati aktivitas seksual secara sadar.
Kita dapat memberikan pelajaran seks seperti pendidikan seksual yang diberikan
meliputi kehamilan, infeksi menular seksual, orientasi seks dan homofobia, nilai-
nilai seksual, respek terhadap aneka sikap terhadap seksualitas, dan keterampilan
untuk mengembangkan seksualitas yang sehat, mempelajari organ reproduksi,
mencegah adanya bentuk kekerasan seksual dan pemerkosaan,vmencegah
pernikahan usia muda, mencegah perilaku seks yang tidak aman, mencegah
penyerapan informasi yang tidak aman dan akurat.

Pendidikan seksual bertujuan untuk mengajarkan mengenai organ kesehatan


reproduksi, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, kehamilan, dan kontrasepsi
yang dapat digunakan. Pendidikan seksual juga dapat mencegah terjadinya tindak
kekerasan seksual, pemerkosaan, seks diluar nikah, dan juga pernikahan di usia
dini. Selain itu, mengurangi dampak buruk dari penyerapan informasi yang tidak
aman dan tidak akurat melalui internet. Edukasi seksual dapat dimulai sejak kecil,
atau ketika anak laki-laki mulai mengalami mimpi basah dan anak perempuan
mengalami menstruasi.

Selain itu, pendidikan seksual yang baik juga mengakibatkan anak memiliki
kepribadian yang lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual
pranikah adalah pengetahuan, meningkatnya libido seksual, media informasi,
norma agama, orangtua, dan pergaulan semakin bebas. dampak kekerasan seksual
terhadap anak pengalaman traumatis sebagai korban kekerasan seksual dapat
memberikan dampak pada kondisi psikologis dan apabila tidak mendapatkan
bantuan, pertolongan, dan pendampingan psikologis dapat berujung pada
munculnya gangguan jiwa seperti cemas, depresi, bipolar, psikotik dan gangguan
kepribadian.

poly orang beranggapan bahwa pendidikan seksual adalah hal yg tabu buat
dibicarakan menggunakan anak sebelum mereka dewasa. Padahal, hal ini justru
dapat menyampaikan pemahaman kepada anak dan membekali anak agar lebih
sadar serta peduli menggunakan kesehatan seksual mereka nantinya.
Pendidikan seksual adalah gosip penting yg perlu diketahui oleh anak. Melalui
diskusi seputar hal-hal yang bersifat seksual, anak pun mampu lebih memahami
pentingnya seksualitas menjadi bagian dari kesehatan tubuh, bukan sekadar
korelasi antara laki-laki serta perempuan.

Manfaat memberikan Pendidikan Seksual pada Anak

Seiring berkembangnya teknologi dan kemudahan akses berita waktu ini, krusial
bagi anak buat mendapatkan pendidikan seks yang seksama serta sempurna sejak
dini. ini dia ialah beragam manfaat menyampaikan pendidikan seks buat anak
sejak dini

Menangkal imbas buruk media serta lingkungan

Pembahasan seputar seks dapat melindungi anak berasal akibat negatif berbagai
konten eksklusif pada tayangan televisi atau internet. Selain itu, pemahaman ihwal
global pergaulan juga wajib Anda berikan supaya anak tidak terjerumus pada
hubungan seks bebas atau tindakan kriminal, seperti melakukan pelecehan seksual
atau kekerasan seksual.

membentuk agama antara orang tua serta anak

Membahas seks secara terbuka menggunakan anak justru memberi Anda


kesempatan buat menyampaikan berita yang sinkron dan seksama seputar seks.
dengan demikian, anak tidak akan mencari asal sendiri yang belum tentu tepat
atau justru tidak layak, misalnya video porno.

menghasilkan anak mengerti perihal konsekuensi dan menghargai diri

Diskusi perihal seks menghasilkan anak menyadari bahwa ia harus melindungi


dan menghargai tubuhnya sendiri. seluruh perlakuan terhadap tubuhnya harus
mendapatnya persetujuan berasal dirinya sendiri serta tak boleh dipaksakan.
Pendidikan seks jua membentuk anak belajar menentukan, bersikap, serta
bertanggung jawab atas perbuatannya. menggunakan demikian, mereka dapat
mengetahui konsekuensi ketika mulai aktif secara seksual, mirip kehamilan serta
penyakit menular seksual.

ketika yg sempurna buat memberikan Pendidikan Seksual pada Anak

Pendidikan seksual buat anak usahakan diberikan sedini mungkin. waktu berusia
tiga atau 4 tahun, anak mulai memperhatikan global di sekitarnya serta dia akan
mulai belajar untuk mengenali tubuhnya sendiri dan membandingkan diri
menggunakan sahabat-temannya. Anak mungkin akan mulai menyadari bahwa
perempuan serta itu tidak selaras. saat anak mulai mengeksplorasi lingkungannya,
ini ialah kesempatan bagi orang tua buat memberikan pemahaman dasar tentang
seksualitas. Pendidikan seks buat anak juga usahakan diberikan secara bertahap
selama anak masih berada pada bawah asuhan dan pengawasan orang tua.

Cara Berdiskusi Seputar Seks menggunakan Anak

Diskusi seputar seks menggunakan anak memang wajib dilakukan secara tepat
supaya mereka mengerti tentang pentingnya pendidikan seks. berikut ini artinya
beberapa cara yg mampu Anda lakukan buat menyampaikan pendidikan seksual
pada anak sinkron usianya.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Anak hendaknya memperoleh pendidikan seks sejak usia dini. Hal ini penting
untuk mencegah berkembangnya pikiran-pikiran negatif pada anak, terutama bila
anak sudah mulai mengenal informasi dari media seperti Televisi , Internet, buku
dan sebagainya. Pendidikan seks harus diajarkan kepada anak sejak dini karena
merupakan pintu gerbang bagi anak-anak untuk tahu bagaimana berperilaku dan
berperan sesuai dengan gendernya, memahami perilaku seksual yang seharusnya
dilakukan, memahami kesehatan dan perkembangan reproduksi,

Kita harus mengajarkan pendidikan seks sejak dini agar dapat mencegah
terjadinya hal hal yg tidak di inginkan seperti rasa keingi tahuan seks dan
terhindar dari orang orang yg mau melecehkan anak tersebut. Agar bisa
memberontak dan mengetahui bahwa seks itu tidak boleh.

5.2 Saran

Penting untuk mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh
orang lain. Jelaskan hal tersebut kepada anak lengkap dengan fungsinya. Bagian
tubuh yang tidak boleh disentuh seperti dada, bibir, organ reproduksi, dan pantat.
mengajarkan anak untuk memiliki rasa malu. Dengan memiliki rasa malu anak
dapat menghargai dirinya sendiri. Anak perlu memiliki pengetahuan seputar
kesehatan reproduksi. Tak hanya untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ
tersebut, informasi yang benar terhadap pembahasan ini juga bisa menghindari
remaja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Pendidikan seks itu bukan soal budaya, agama, atau pun kepercayaan saja, tapi
lebih dari itu, yaitu hubungan manusia dengan orang lain dan juga dirinya sendiri.
Maka dari itu pendidikan seks bukan hal yang perlu dijauhi atau dianggap tabu.
DAFTAR PUSTAKA

Finaka, Andrean W. 2022. Pentingnya pendidikan seksual pada anak.


https://indonesiabaik.id/infografis/pentingnya-pendidikan-seksual-pada-anak.
Diakses pada 3 maret 2023
Fajri, Dwi Latifatul. 2022. Studi pustaka adalah referensi penelitian.
https://katadata.co.id/agung/berita/62e773e3da762/studi-pustaka-adalah-referensi-
penelitian-ini-penjelasan-lengkapnya. Diakses pada 2 maret 2023
Rahayu, Dewi. 2022. Pentingnya pendidikan seks pada anak usia dini di era
digital. https://www.unja.ac.id/pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak-usia-dini-
di-era-digital/#:~:text=Pendidikan%20seksual%20sangat%20penting
%20bagi,emosional%2C%20fisik%20dan%20sosial%20seksualitas. Diakses pada
3 Maret 2023
LAMPIRAN

28 februari 2023

Anda mungkin juga menyukai