Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN BUKU SAKU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

2 KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PROPOSAL

Astria agustina 08001100 Semester 8/ BK_B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Berdasarkan pengamatan awal,Remaja di SMP Negeri 2 Kasihan Bantul pada umumnya telah mengalamai masa pubertas dan sebagian dari mereka telah mengenal lawan jenis,bahkan banyak diantara mereka yang telah menjalin hubungan percintaan di usia sekolah. Fenomena tersebut sangat mengkhawatirkan khususnya bagi para orang tua karena pergaulan pelajar jaman sekarang banyak mengarah ke hubungan seksual, hal ini berdasarkan data yang disampaikan oleh Bkkbn yang menyatakan bahwa Pergaulan remaja khususnya pelajar di Kota Yogyakarta sudah mengarah pada kegiatan seksual. Dengan menggunakan seragam sekolah, mereka terangterangan berani membeli alat kontrasepsi kondom. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bagi para siswa di sekolah karena di samping rawanya pergaulan bebas dikalangan remaja situasi tersebut juga meningkatkan tingginya tingkat kehamilan siswa, maka dari itu peningkatan pemahaman tentang pendidikan seks perlu di tingkatan agar memberikan pemahaman kepada siswa tentang batasan pergaulan dalam berhubungan dengan lawan jenis supaya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Pada zaman yang modern ini remaja adalah individu yang unik dan sangat menarik untuk diperbincangkan, masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa anak- anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan psikis dan psikososial. Tidak hanya itu saja dalam perkembanganya remaja memiliki watak atau emosi yang labil dan tingkat keingintahuan remaja dalam masalah seks sangatlah tinggi , hal ini di tunjang juga dengan adanya perubahan fisik dan kematangan alat reproduksi baik wanita maupun pria. Masa remaja adalah masa dimana individu merasa ingin di anggap dan di akui keberadaanya dan mereka menganggap bahwa masa remaja adalah masa mencari jati diri pada masa pubertas. Hurlock (1980:184) mengemukakan bahwa pubertas adalah kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia kedewasan kata ini lebih menunjukan pada perubahan fisik daripada perubahan tingka laku yang terjadi pada saat seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.

Pada usia remaja seorang individu mengalami perubahan fisik yang cepat, perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan. Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan yang melanggar norma-norma sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang tepat mengenai masalah seputar seks, semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap kurang tepat terhadap dirinya sendiri terutama organ reproduksinya tersebut. Pada masa remaja perubahan hormonal merupakan awal dari masa pubertas remaja, perubahan ini erat kaitanya dengan bagian organ otak yang bertugas untuk mengontrol dan mengkoordinasi fungsi fungsi seluruh sistam jaringan organ tubuh. Pada usia remaja hormon seks pada laki laki dan perempuan mulai berfungsi secara optimal. Kenyataanya banyak remaja terjerumus ke dalam berbagai kesalahan yang melanggar nilai dan norma terutama seks bebas, dan pada jaman sekarang ini seks bebas dikalangan remaja dianggap sebagai hal biasa dan menyebabkan banyak permasalahan remaja dan juga berbagai dampak yang muncul dari permasalahan ini membuat para remaja salah dalam menanggapi kehidupan terutama yang erat kaitanya dengan seks, hal ini di ngkapkan oleh Hurlock (1991 ) Pendidikan seksual merupakan cara pengajaran atau pendidikan yang dapat menolong muda-mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber pada dorongan seksual. Dengan demikian pendidikan seksual ini di maksudkan untuk menerangkan segala hal yang berhubungan dengan seks dan seksualitas dalam bentuk yang wajar sehingga para remaja tidak mencari tahu masalah seksual dari berbagai media elektronik yang berkembang seperti film, video serta majalah dan lain sebagainya, yang dapat merusak moral para remaja karena berdasarkana survey yang dilakukan oleh Bkkbn bahwa enam puluh persen remaja perkotaan pernah berhubungan suami istri. Sedangkan untuk remaja pedesaan, jumlahnya diperkirakan sekitar empat puluh persen. Pembuatan buku saku dalam penelitian ini berupa pemberian layanan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pendidikan seks sehingga siswa tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas, layanan pengembangan buku saku ini dapat dilaksanakan di sekolah

pada saat di luar jam pelajaran misalnya pada saat ada ekstrakulikuler dan kegiatan lainya kemudian buku tersebut dipahami dan di diskusikan agar siswa memahami pendidikan seks secara benar dengan pembimbing serta para siswa yang ada di sekolahan. Sekolah telah memberikan pemahaman tentang pendidikan seks namun dengan adanya nya buaku saku ini di harapkan sisawa lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti bimbingan untik meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan seks kepada siswa melalui pengembangan buku saku agar siswa tidak salah memilih jalan dan menyadari serta merubah pola berpikirnya untuk tidak melakukan perilaku seks bebas, dan mengambil keputusan yang tepat dalam menjaga hubungannya dengan lawan jenis secara baik dan benar demi menjaga kesucian, kehormatan diri, keluarga, masyarakat, agama, dan lebih luas bagi bangsa dan negaranya. Pengembangan buku saku dan partisispasi siswa dalam hal ini di harapkan dapat memberian pemahaman yang lebih kepada siswa tentang pendidikan seks sehingga siswa dapat membentengi diri agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang sedang marak di kalangan remaja, agar remaja dapat menjadi individu yang utuh dan dapat berguna bagi nusa bangsa dan agama. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan sejumlah masalah sebagai berikut: 1. Siswa di sekolah masih kurang memahami pendidikan seks sehingga terjadi kesalahfahaman tentang pendidikan seks. 2. Banyaknya siswa yang melanggar aturan nilai dan norma di masyarakat 3. Siswa kurang memperoleh informasi yang benar dan bertanggung jawab tentang seks sehingga mereka mencari informasi sendiri dari media, teman, dan orang-orang yang tidak tepat. 4. banyaknya siswa yang melakukan hubungan seks pra nikah ( seks bebas )

C. Batasan masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada, agar permasalahan lebih fokus maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya pemahaman siswa mengenai pendidikan seks yang sebenarnya 2. Banyaknya siswa yang melakukan hubungan seks pra nikah ( seks bebas ) 3. Banyaknya siswa yang melanggar aturan nilai, serta norma yang berlaku di masyarakat. Dari uraian pembatasan masalah di atas maka peneliti membatasi penyelesaian masalah tersebut dengan menggunakan media pengembangan buku saku mengenai pendidikan seks.

D. Rumusan masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah materi buku saku sudah dapat di pahami oleh siswa? 2. Bagaimana tanggapan siswa mengenai hasil pembahasan tentang pendidikan seks ? 3. Apakah siswa serius dalam mengikuti bimbingan dan konseling mengenai pendidikan seks melalui media pengembangan buku saku? 4. Bagaimana pendapat siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan yang di alami oleh para remaja mengenai seks?

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini 1. Ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa mengenai materi pendidikan seks melalui buku saku 2. Ingin mengetahui seberapa banyak tanggapan siswa pada saat mengikuti bimbingan mengenai pendidikan seks.

3. Ingin mengetahui seberapa seriuskah siswa dalam mengikuti bimbingan melalui buku saku 4. Untuk mengetahui beberapa banyak pendapat siswa dalam menyelesaikan pemasalahan tentang seks

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai kajian yang lebih luas mengenai pendidikan seks yang tepat bagi remaja agar pera remaja mendapatkan pendidikan seks sesuai dengan umur dan perkembanganya. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan : a. Bagi remaja, dapat memberikan pengetahuan tentang reproduksi manusia secara jelas dan bermanfaat bahwa organ organ yang ada di dalam tubuhnya adalah sesuatu yang wajar karena tuhan menciptakan manusia untuk berkembang dan beranak cucu. b. Bagi sekolah, sebagai instansi pendidikan dapat menerapkan pola tingkah laku seksualitas yang sehat dan mananamkan permulaan yang mendasar dalam berfikir logis. c. Bagi orang tua, orang tua akan membantu remaja secara optimal dengan jalan spiritual yang akan menjernihkan pertanyaan pertanyaan seks yang mengacau pikiran anak. Pendidikan seks mmbantu perkembangan akan pemujaan lebih kepada tuhan dan menghormati rencanaNya tentang perkembangan manusia. d. Bagi peneliti, sebagai calon pembimbing dalam rangka menerapkan ilmu bimbingan dan konselingnya peneliti berkewajiban menyampaikan pemahamn tentang pendidikan seks karena banyaknya fenomena seks bebas yang sekarang sudah menjadi hal yang biasa di kalangan remaja.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi pengembangan Pengembangan buku saku menjadi salah satu alternatif bimbingan yang berisi tentang pendidikan seks yang tepat bagi remaja agar remaja dapat memahami pendidikan seks tanpa harus mencari tahu sendiri agar tidak salah dalam memahami pendidikan seks yang sebenarnya. Keterbatasan pengembangan Pada pengembangan buku saku ini kekurangan yang timbul adalah kurangnya minat siswa dalam memahami buku saku dan juga mendiskusikan buku saku tersebut.

H. Definisi Operasional Untuk mengindari kesalah pahaman dalam menafsirkan tentang apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini,maka penulis memberi definisi operasional sebagai berikut : Buku saku Buku saku adalah buku pintar atau buku yang praktis dan dapat di gunakan di waktu luang sehingga siswa dapat menggunakanya sehari hari untuk memahami materi yang ada di dalam buku saku. Pendidikan seks Pendidikan seks adalah salah satu alternatif dalam membekali anak anak atau remaja dengan informasi tentang seks, tentang kesehatan, dan masalah masalah reproduksi secara benar. Buku saku pendidikan seks Buku saku pendidikan seks adalah buku yang dijadikan pegangan para siswa dalam memahami tentang seks serta kesehatan dan masalah reproduksi sehingga remaja dapat memahami seks secara tepat. Pengembangan buku saku tentang pendidikan seks Pengembangan buku saku tentang pendidikan seks adalah pengembangan buku saku untuk membantu remaja mengerti dan puas dengan perananya dalam hidup. Serta menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat mangenai seks sehingga anak dapat bersikap normal dan tidak melanggar nilai, moral serta aturan yang berlaku di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai