Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atsa rahant-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA “. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam matakuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Al insyirah Pekanbaru.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.
Keritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

31 oktober 2019

Penulis
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Di era globalisasi seperti sekarang, remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini
ibaratkan sebagai kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan – kebudayaan asing masuk di Indonesia, sementara
buudaya tersebut banyak yang tidak cocok drngan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks. Pada saat ini,
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak burk terhadap kesehatan reproduksi. Mereka (
para remaja ) tidak memikirkan akibat dari perbuatan tersebut. Selain itu, banyaknya media remaja yang sering
menyajikan budaya barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh ( permissive ) alias bebas berbuat
selama tidak mennganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks.
Hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya budaya serta norma-norma yang mereka junjung, sedangkan di Indonesia
sendiri ada budaya serta norma-norma yang harus kita junjung hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan diri kita dari
seks bebas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas , rumusan masalah yang dapat di ambil adalah:
1.Apakah yang dimaksud dengan seks bebas ?
2.Apakah faktor-faktor yang mendorong para remaja melakukan seks bebas?
3.Apa akibat dari seks bebas ?
4.Apa yang harus di lakukan untuk mencegah seks bebas?
5.Bagaimana pandangan islam terhadap seks bebas?

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas penulis berharap para pembaca dapat :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.


2. Mengetahui faktro-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI SEKS BEBAS

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita
tenteu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “ bebas “ yang dimaksud
adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari
media massa.

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja
adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan
sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orang tuanya. Pada umumnya remaja melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karena
kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah seseorang yang berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada
salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar
perzinahan disebabkan oleh pacaran. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dalam
budaya islam.

Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja untuk mencapai uang tambahan. Padahal
untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya mereka melakukan seks
bebas dengan alas an mencari uang adalah alas an sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut
tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah
sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, dia jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.
Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyatan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak
selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dam kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak
akan terus berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang
remaja akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
2.2 FAKTOR PENDORONG TERJADINYA SEKS BEBAS

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi
dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah diterapkan.
Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulanya, seperti seks bebas. Oleh karena itu
tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar
nikah. Berikut beberapa factor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut :

1. Karena kehidupan iman yang rapuh.


Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini
para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah
tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu
sangat minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi
pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berserks bebas.
3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas. Jika seorang remaja
atau mahasiswa memiliki fasilitas yang mendukung untuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang
nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan –kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh para remaja untuk melakukan seks
bebas.
4. Tekanan dari seorang pacar.
Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap membrontak terhadap orang
tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, harga diri selayaknya orang
dewasa dan pemikiran seperti iitu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan
biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya
tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan
bebas seperti seks bebas.
6. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah
hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka tidak efektif,
padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan.
7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi ditambah lagi adanya informasi yang
tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi
melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.
8. Tontonan yang tidak mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Oleh sebab itu sebaiknya
tontonan yang mendidiklah yang harus diberikan pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja
menjadi remaja yang baik.
9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan sebagainya akan berujung
pada seks bebas. Karena pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika
tidak menikuti tren yang akan berujung pada seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat
salah.
10. Masa remaja terjadi kematangan biologis .
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi
organ seksualnya telah bekerja normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah
terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya.
11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tau yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan
akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus kedalam hal-hal yang negative.
12. Salah bergaul.
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam
memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang
ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus
pandai dalam memilih teman.

2.3 AKIBAT DARI SEKS BEBAS

Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negative bagi sipelaku. Seks
bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan
dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks juga dapat berakibat :
1. Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesame manusia serta merusak masa
depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh
keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut
sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
2. Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukann seks bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju
pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam
mengikuti proses belajar disekolah ataupun perkulianhan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan
tugas dan lain sebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
3. Hamil diluar nikah
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi temaja yang masih
sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan
bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luat biasa terutama orang tua.
4. Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib
ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat
berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.
5. Terjangkit penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit
herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seka tersebut dilakukan sebelum umur 17 tahun, risiko terkena
penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
6. Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karena ketidak
mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.

2.4 UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya –upaya tersebut
antara lain :

1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada tuhan Yang Maha Esa.


2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
3. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangsang seksual seperti bergaul sangat
dekat dengan orang berlainan jenis.
4. Pendidikan seks ( sex education )
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologis seks manusia, bahaya penyakit kelamin.
Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan
seks, sehingga ia dapat mmenyalurkan secara baik, benar dan legal.
5. Penyuluhan tentang seks bebas
Dalam penyuluhan tersebut dapat dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa tentang
sebab-akibat dari pergaulan bebas. sehingga mereka dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang akan
membawa mereka pada seks bebas.
6. Menegakkan aturan hukum
Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula muda
untuk berpacaran.
7. Pacaran sehat
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas
bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacaran sehat itu seperti :
tidak berhubungan seks tetapi pacar sebagai pemberi motivasi.
8. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh islam sebagai salah satu solusi
atas seks bebas. karena pada dasarnya pacaran yang baik adalah pacaran setelah menikah, untuk
menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.

2.5. PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP SEKS BEBAS

Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar nikah. Pandangan dari berbagai
agama mengenai seks bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam. Dibuktikan dengan firman Allah SWT.

Dan pernyataan yang menyatakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan
termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Adapun hukumannya yang diterapkan di agama
islam adalah dengan menegakan hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah
berupa rajam dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluru anggota tubuhnya merasakan siksaan itu sebagai
hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu
rumah tangga, maka keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan itu.
Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan
dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun. Namun di Indonesia tidak dapat memberlakukan hukuman rajam karena
Indonesia merupakan negara yang demokrasi, hukum rajam berlaku di negara islami seperti arab. Sekuat-kuatnya
mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalu terus- menerus mengalami godaan dan dalam
kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu data akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa
lebih berat lagi bagi remaja yang benteng mental dan keagamaanya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah
pel

Pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang
kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektifitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya
di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan
seks secara vulgar.

Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi
mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat berbahaya bagi kelanjutan da’wah islam.
Betapa sedihnya jika umat islam yang begitu besar akhlaknya para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Padahal islam
telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata
dan memelihara kehormatan ( tarji ). Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu :

1. Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga manusia merasa takut
untuk berbuat zina.
2. Memeberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa berzina itu salah
dan akan menimbulkan malapetaka.
3. Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak factor, yang paling utama adalah pesatnya
perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja yang bergaul
tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja berpacaran tidak mempunyai
batasab serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negatif dibandingkan dampak positif
seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa
melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya
dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun
lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para
mahasiswa yang terpaksa berhenti kuliah karena hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat
berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima
kenyataan ( hamil diluar nikah ) tersebut. Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya seks diluar
nikah.
3.2. SARAN
Permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk meyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalakan untuk kebaikkan negara ke depan. Beberapa saran tentang seks bebasnya perlu diperhatikan
adalah:
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam
membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yg benar mengenai persepsi
pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri,
meningkatkan keimanan dan ketakwaanya dengan mengisi kegiatan bermanfaat serta bergaul dengan teman
secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. tingkatkanlah pengetahuan
tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan
yg positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energy yang berlebih sehingga tidak mengarah pada
penyaluran dorongan bilogis secara langsung, misalnya dengan kegiataan keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yangb bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai