Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8
14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan
kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis,
ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami
pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar
remaja umur kawin pertama dalam usia belia (<19 tahun).

Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup.
Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa
ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk
mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.

Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi.
Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang
masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh
kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah
sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak
jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa
memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja.
Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan
remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.

Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan
reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yangtidak mempunyai status.

Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak
dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri
dan menghindari hubungan seks pra nikah.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah
masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia. Kita telah mengetahui bahwa sebagian
besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-
norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai
agama dan pancasila. Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin
mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama tidak
mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks. Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks
bebas remaja memang tinggi sekali. Mereka para orang negara barat menganggap bahwa seks bebas
adlah suatu yang wajar, karna sebagian besar mereka disana melakukan seks bebas. Hal tersebut dapat
terjadi karena tidak adanya budaya serta norma-norma yang mereka junjung, sedangkan di Indonesia
sendiri ada budaya serta norma-norma yang harus kita junjung hal tersebut seharusnya dapat
menjauhkan diri kita dari seks bebas.

B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada pada kalangan remaja dan mahasiswa diperlukan suatu
batasan masalah untuk dapat memberikan gambaran yang terarah, terperinci dan tidak menyimpang
dari apa yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, serta dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik.

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diambil dalam Seks Bebas Di Kalangan Remaja dan Mahasiswa adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?

2. Apakah faktor faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?

3. Apa akibat dari seks bebas?

4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?


5. Bagaimana Pandangan islam terhadap seks bebas?

D. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.

3. Mengetahui akibat dari seks bebas.

4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.

5. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Seks Bebas

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan
perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang,
yang mana bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-
teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa
depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan
keberadaan budayanya

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan
sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan
orangtuanya. Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.

Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karna
kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang berhak mendapatkan
segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas.
Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih
calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila
kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non
muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak
dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.

Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan mahasiswa untuk
mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat mereka
lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan
sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang
akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda
dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus
sekolah karena hamil.

Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan
kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan adanya
kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan
lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.

B. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat
terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas
norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam
pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita
terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang
mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.

Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah merambat sampai
ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak
yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah
terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul
oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan
siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma
agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan
sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang
lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai
berikut:

1. Karena kehidupan iman yang rapuh.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam
menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang
dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama
adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan
diluar agama tentu sangat minim.

2. Kurangnya perhatian orang tua.

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat
diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat
berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta
pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.

Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah
memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki
keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan
meninggalan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Lengkapnya fasilitas.

Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas. Tetapi
tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan
baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang
mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga,
maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.

Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan mahasiswa
untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi tempat seorang
remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah.

4. Tekanan dari seorang pacar

Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja
terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan
bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih
membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan
pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.

5. Pelampiasan diri.

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.

6. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.

Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah
hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka tidak
efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan. Tidak sedikit para remaja juga para
mahasiswa berfikiran seperti itu.
7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya
mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka
rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam
percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.

8. Tontonan yang tidak mendidik.

Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa
yang merka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka,
terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin gerah, Video klip lagu dangdut
saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki.
Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.

Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah dada, dan buka
paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-
sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya
tontonan yang mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja
menjadi remaja yang baik.

9. Pergaulan bebas.

Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan sebagainya akan
berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak
modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran
seperti itu sangat salah.

10. Masa remaja terjadi kematangan biologis.


Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa sebab
fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang
remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan
melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.

Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat
Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang
disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya
sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.

11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.

Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka.
Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan
dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang
negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila
menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau
mencobanya.

12. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga.

Di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada
masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang menjadi
penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi
mendapatkan pujian atau ingin di bilang gaul.

13. Salah bergaul


Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang
remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti
memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi,
serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan
rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

14. Kegagalan remaja menyerap norma

a. Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan
dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.

b. Faktor perubahan zaman.

Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja.
Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan
tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun karena rasa ingin
tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang
dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin
mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua
adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi
semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan
atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak
terkendali. Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita ?
Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri.

Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama
dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah
calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut
mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan
YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita
sendiri.

C. Akibat dari Seks Bebas

Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negatif bagi
sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu
hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu
seks bebas juga dapat berakibat:

a) Hilangnya Kehormatan.

Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta
merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada
wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita
yang masih menjaga kehormatannya.

b) Prestasi cenderung menurun.

Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan selalu
tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya
dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas
mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa
tersebut.

c) Zina Mengeluarkan Bau Busuk.


Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki qalbun salim (hati yang bersih)
melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.

d) Hamil Diluar Nikah.

Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih
sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil.
Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa
terutama orang tua.

e) Aborsi dan bunuh diri.

Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib
ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat
berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

f) Tercorengnya Nama Baik Keluarga.

Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan
hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan
meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

g) Tekanan Batin.

Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan sering
murung dan berfikir yang tidak rasional.

h) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit
herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko
terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.

i) Ketagihan.

Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut
sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.

j) Gangguan kejiwaan.

Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak
mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap
hukuman Tuhan.

D. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya-upaya
tersebut antara lain:

1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.

Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.

2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.

Antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh
masyarakat.
3. Menanamkan Nila Ketimuran.

Kalangan remaja dan mahsiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai
ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk
akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini,
harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke seks bebas.

4. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.

Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual seperti bergaul
sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.

5. Pendidikan.

Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan
mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan tidak tanpa beban dan tanpa mengikuti orang
lain.

6. Pendidikan sex (Sex Education).

Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit
kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,
fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang
organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya
banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

7. Penyuluhan tentang seks bebas.

Dalam penyuluhan tersebut dalam dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa
tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat menghindarikan diri dari hal-hal
yang akan membawa mereka pada seks bebas.

8. Menegakkan Aturan Hukum.

Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula
muda untuk berpacaran.

9. Jujur Pada Diri Sendiri.

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
Sehingga seks bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak mengikuti hawa nafsu
mereka. Pada dasarnya mereka yang melakukan seks bebas menyadari bahwa hal yang mereka lakukan
adalah salah.

10. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat,
untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan
komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya terjadi seks bebas
dikarenakan tidak adanya kepedulian antar tetangga.
11. Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks
bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat
itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivasi.

12. Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.

Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang remaja atau mahasiswa
yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada seks bebas. Apabila sepasang remaja atau
mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan
terjadinya seks bebas.

13. Munakahat.

Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu
solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang baik adalah pacaran setelah menikah, untuk
menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di
kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan
ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh kepastian alangkah baiknya jika mengetahui
tahapan-tahapan menuju sex bebas Berikut ini ada tahapan-tahapan yang dilakukan remaja dan
mahasiswa sehingga mereka melakukan seks bebas:

1) Dimulai dengan pegangan tangan

2) Ciuman sebatas pipi dan kening

3) Ciuman bibir

4) Berpelukan
5) Kemudian mulai berani melepas pakaian bagian atas

6) Meraba bagian yang sensitif

7) Hingga terakhir melakukan hubungan seks

Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan tahapan dari nomor 1 sampai
dengan nomor 5 (walaupun banyak juga yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya sebagian
kecil yang sudah berani melakukan hubungan seks dengan pacarnya).
Dalam hal ini peran orang tua sangat penting. Point-point peranan orang tua dalam mencegahan sex
bebas yaitu:

a. Sebagai panutan (suri tauladan)

b. Sebagai perawat dan pelindung

c. Sebagai pendidik dan sumber informasi

d. Sebagai pengarah dan pembatas

e. Sebagai teman dan penghibur

f. Sebagai pendorong

Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak akan sampai
terjerumus kepada hal-hal yang negatif seperti sex bebas.

E. Pandangan Agama Islam Terhadap Seks Bebas

Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar nikah, Pandangan
dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam. Dibuktikan dengan
Firman Allah SWT : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Isra: 32)

Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan
pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah
SAW bersabda: Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang
diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya..

Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan hukuman bagi pelaku
zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam dengan lemparan batu hingga
meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya.
Keduanya dilempar dengan batu sebagai gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah
tangga, maka keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka
hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan
cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun. Di Indonesia tidak dapat
memberlakukan hukum rajam karena indonesi merupakan negara yang domokrasi, hukum rajam berlaku
di negara islami seperti arab.

Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus
mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula
untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng
mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-
terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat,
juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena
ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.
Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di
sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.

Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim
tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabahaya bagi
kelanjutan dawah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para
pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik. Padahal Islam telah menetapkan dan
mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan
memelihara kehormatan (tarji).

Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:

- Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga manusia
merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.

- Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor, yang paling utama
adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga
banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya
dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswaberpacaran tidak mempunyai batasan serta etika
sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif seperti halnya
seks bebas.Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks
bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh
segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks
bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang
terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat berujung pada
pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan
(hamil diluar nikah) tersebut.

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang
baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta
dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan
ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih
bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
B. Saran

Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :

1) Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetapmemperhatikan dalam
membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai
persepsi pacaran agar terhindar dariseks bebas.

2) Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal
diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta
bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut ambil bagian
dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak
mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan,
pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-
masing
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan mahasiswa di
Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum
yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa. Aktifitas seks bebas mungkin
sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia.
Itu sesuatu yang dilarang dalam masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang
untuk melakukannya.

Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang
lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam
dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta. Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh
setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga
termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan).

Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya apabila seorang
manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar
nikah disebut zina.

Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah yaitu pernikahan.
Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma
(baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan merupak suatu perbuatan dosa
yang besar dan sangat berat hukumannnya. Hubungan seks diluar nikah dapat berisiko terjadinya
kehamilan diluar nikah, putus sekolah, perkawinan usia muda, pengguguran kandungan yang dapat
membahayakan dirinya sendiri, dan yang paling utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah
terjadinya penyakit menular seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan
seks dengan berganti-ganti pasangan.
II. PENGANTAR

Bidang studi : Kesehatan Reproduksi

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja

Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan

Sasaran : Remaja Karang Taruna dusun singsaren

Hari/Tanggal : Kamis, 28 mei 2009

Jam : 18:30 WIB

Waktu : s/d selesai

Tempat : Rumah pak dukuh RT 04 Singosaren

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren Bantul Yogyakarta
dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren Bantul Yogyakarta
akan dapat:

1. Mengerti arti dari seks bebas

2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas

3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas

4. Mengetahui bahaya seks bebas


V. MATERI

Terlampir

VI. MEDIA

- Materi SAP

- Komputer (power point)

- Leafllet

VII. METODE

- Penyuluhan

- Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan

1. 2 menit Pembukaan:

1. Memberi salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan

3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disam

2. 15 menit Pelaksanaan:

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan terat

Materi :
1. Pengertian Seks Bebas

2. Faktor Penyebab Seks Bebas

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

3. 6 menit Evaluasi :

- Meminta siswa dan siswi menjelaskan atau menyebutkan

1. Pengertian Seks Bebas

2. Faktor Penyebab Seks Bebas

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

-Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertan

-Memberikan kesempatan kepada responden untuk menjaw

-Memberikan pujian atas keberhasilan responden dalam m

4. 5 menit Penutup:

-Menyimpulkan materi yang

telah disampaikan

-Menyampaikan terimakasih

atas perhatian dan waktu yang

telah diberikan kepada peserta

-Mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, 28 Mei 2009

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Karang Taruna Singosaren Mahasiswa PKMD UNRIYO

Mengetahui,

Pembimbing PKL

Sulistyaningsih

X. EVALUASI

Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan, Essay, dan Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 2 soal

XI. LAMPIRAN MATERI


A. Pengertian Seks Bebas

Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya apabila seorang
manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar
nikah disebut zina.

Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-ganti
pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas

Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa tahapan
yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:

Pegangan tangan

Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening

Ciuman bibir (kiss franc)

Pelukan

Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)

Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)

Melakukan hubungan seks

Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung, hubungan
seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti
pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan
metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:


1. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan
orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari
keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya
yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-
jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang
tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.

2. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi oleh pelacur,
preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.

3. Lingkungan pergaulan

Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif
ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak Gaul. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja
masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya
fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan
bagian tubuhnya yang seksi.

Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan
dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya
menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.

4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga

Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama orangtuanya,
sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.

5. Kurangnya pendidikan seks

Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan
remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum
remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno

VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas
lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan
generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)

Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah akibat atau
pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan
signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, yang
ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada
Apa Dengan Cinta, Eiffel Im in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika
sirna seiring dengan munculnya dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap
penonton usia remaja.

Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi lebih
karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film
tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur
cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati
remaja ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan
gaya pacaran yang sangat berani, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan,
apalagi norma agama

8. Narkoba

Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah terjerumus kedalam
pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik
hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.

9. Pengaruh kebudayaan barat


Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini semakin memudar dalam
kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan
sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.

Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita terutama di
kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka
tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
10. Media cetak

Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar porno, sehingga
membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks
bebas

11. Gaya hidup

Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti dugem, clubbing,
minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe dan lain sebagainya.

12. Kemajuan tekhnologi (internet)

Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti halnya situs yang
memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau situs seks.

Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi keimanan kepada
Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak
tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu
semua.

13. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.

14. Kondom yang terjual bebas

Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas karena kita tahu
kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan seks bebas kapanpun.

C. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan cara:

1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah

2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah

3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau

seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.

4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik

anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.

5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah

penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya

6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan

komunikasi yang baik

7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.

Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu

sumber terjadinya perbudakan seks.

8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis

9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya

10. Pengembangan harga diri anak

11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak

12. Meningkatkan iman dan takwa

13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks


D. Bahaya Seks bebas

Bahaya dari seks bebas adalah:

1. Terputusnya sekolah

Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan seks bebas dan
pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan
pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic, makan malam, dll).
Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan
pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.

2. Perkawinan usia muda

Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada usia muda karena
harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia
muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena
ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi
seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah
dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.

3. Kehamilan di luar nikah

Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas yang berujung pada
kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua.
Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan
menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga,
kesiapan untuk membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan
tentang kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari
masyarakat sekitar dan kelurga dan lain-lain.

Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan, kira-kira pekerjaan
apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain,
bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum kita miliki. Jika, setelah kita
analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah
pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu
agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.

4. Pengguguran kandungan (aborsi)

Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk menggugurkan
kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-
lain.

Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis (dukun, tenaga
tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan
dua macam tindakan yaitu:

Aborsi dilakukan sendiri

Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan yang membahayakan janin,
atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja menggugurkan janin.

Aborsi dilakukan orang lain

Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan juga beragam.

Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan, yaitu:

1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan

2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan

3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan

4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan

tidak tersisa

5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di kubur di tanah kosong,


atau di bakar di tungku

Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada
calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya.
Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan
kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.

Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita.

Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:

Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi
seorang wanita, yaitu:

a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat

b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal

c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan

d. Rahim yang sobek

e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada

anak berikutnya

f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen

pada wanita)

g. Kanker indung telur

h. Kanker leher rahim

i. Kanker hati

j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada

anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya

k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan

l. Infeksi rongga panggul


m. Infeksi pada lapisan rahim

Resiko Kesehatan Mental

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan
seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental
seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:

a. Kehilangan harga diri

b. Berteriak-teriak histeris

c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi

d. Ingin melakukan bunuh diri

e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang

f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual

5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur,
Syphilis HIV/AIDS dll)

Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum ada pasangan
tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya
penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS.
PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti kemandulan atau infertilitas.

Gonorhoe dan Chlamydia

Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat
terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali

Herpes

Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan

Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini

Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair

Dalam 5-10 hari gejala hilang

Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat

Infeksi Jamur

Disebabkan oleh jamur

Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat

Syphilis

disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini

luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak
terasa sakit

luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan
menyerang bagian tubuh lain

shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin

HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita
menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap
orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.

AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh
serangan virus HIV

Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik,
luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.

Seks bebas tersebut sebenarnya adalah bentuk pengamalan surat Al Israa ayat 32 yang berbunyi:

"Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk."
sMereka menyadari bahwa seks bebas itu berbahaya dan menyarankan untuk selalu menjaga diri,
memiliki pengendalian diri, khususnya dalam periode pacaran. Bahkan mereka mengatakan untuk putri
simpanlah ciuman pertama dan keperawanan itu untuk suami mereka.

Proses pengendalian diri (kesadaran internal) ini juga sangat bersesuaian dengan QS. An Nuur: 30-31
yang berbunyi:
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,
atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
XII. DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta, 2000.

Wijayanto, Iip. Cinta Antara Realita Seks Pra-Nikah. Jogjakarta, 2008.

http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-merajalela

http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232

http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Mata kuliah : promosi kesehatan

Topik : Kenakalan Pada Remaja

Sub topic : Free sex ( seks bebas )

Sasaran : Remaja

Hari/tanggal :-

Jam :-

Waktu :-

Tempat :-
A. Latar belakang

Angka kematian ibu dan bayi saat ini masih sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai factor,
salah satu diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi. Aborsi
adalah penyumbang angka kematian ibu dan bayi yang cukup besar.

Pelaku aborsi ternyata bukan saja wanita yang sudah menikah tetapi tidak menginginkan anak,
melainkan wanita yang belum menikah pun banyak yang melakukannya. Bahkan yang sangat
memprihatinkan, hampir sebagian besar wanita yang melakukan aborsi adalah berasal dari kalangan
remaja yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah.

Perilaku remaja yang demikian disebabkan karena beberapa factor. Kurangnya pendidikan tentang
kesehatan reproduksi dan bahaya free sex merupakan factor pemicu terbesar. Semakin canggihnya
tekhnologi juga banyak disalahgunakan sebagai media untuk memicu terjadinya sex bebas di kalangan
remaja.

Sebagai praktisi kesehatan khususnya sebagai bidan yang juga bertanggung jawab terhadap kesehatan
reproduksi remaja, maka seharusnya kita ikut menekan angka sex bebas pada remaja. Melalui
penyuluhan-penyuluhan yang dutujukan kepada remaja, diharapkan mereka dapat semakin mengerti
dan memahami bahwa free sex hanya akan membawa akibat negative bagi diri mereka. Dengan
demikian diharapkan angka aborsi akan mengalami penurunan dan angka kematian ibu dan bayi pun
akan menurun.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum ( THU )

Setelah diadakan penyuluhan tentang free sex pada remaja, diharapkan dapat mencegah terjadinya free
sex pada remaja.

2. Tujuan instruksional khusus ( TIK )

Setelah dilakukan penyuluhan tentang free sex pada remaja, diharapkan dapat:
1. Mengurangi angka kematian pada ibu dan anak.
2. Menekan angka aborsi pada remaja.
3. Mencegah terjadinya PMS.
4. Menekan terjadinya pernikahan di usia dini.
C. Manfaat
1. Remaja dapat mengetahui tentang bahaya free sex.
2. Remaja dapat mengetahui tentang dampak free seks
3. Remaja dapat mengetahui tentang cara penanaggulangan free seks

D. Materi

Terlampir

E. Kegiatan penyuluhan

1. Topik kegiatan

Penyuluhan tentang cara mengatasi free seks pada kalangan remaja.

2. Sasaran

Remaja dengan usia produktif dari 14 th <

3. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

4. Media dan alat

a. Laptop

b. LCD

c. Microphone

d. Leaflet

5. Tempat

Sekolah SMA

6. Waktu
Hari :-

Tanggal : -

Jam :-

7. Pengorganisasian

Penyaji : Muhammad Rizki maulana

8. Susunan acara

NO WAKTU Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

Memberi salam Menjawab salam

Menjelaskan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan


memperhatikan

2. 20 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan


secara berurutan dan teratur mendengarkan
Materi :

1. pengertian remaja dan reproduksi?


2.potret remaja ?
3. pengertian free sex ?
4. remaja dan free sex

5. Dampak Seks Bebas terhadap


Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja ?
6. bagaimana free sex di kalangan
remaja bisa terjadi ?
7. bagaimana free sex di kalangan
remaja bisa terjadi ?
8. Bagaiamana Remaja Bersikap?

3. 15 menit Evaluasi :

1.Menggali pengetahuan remaja Bertanya dan menjawab


tentang pergaulan bebas. pertanyaan

2.Menggali pengetahuan remaja


tentang bagaimana cara membentengi
diri dalam menghadapi pergaulan yang
semakin bebas.

4. 5 menit Penutup :

Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam


mengucapkan salam

9. EVALUASI

a. Evaluasi struktur
1) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2) Jumlah audiens yang hadir saat penyuluhan sesuai dengan perencanaan.

3) Tempat dan alat sesuai perencanaan.

b. Evaluasi proses

1) Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan

2) Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir

3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

c. Evaluasi hasil

1) Mampu menyebutkan apa pengertian dari free seks atau seks bebas

2) Mampu menyebutkan apa dampak dari seks bebas

3) Mengetahui bagaiman cara mengatasi perilaku seks bebas diklangan remaja.


LAMPIRAN MATERI

1. .Pengertian remaja dan reproduksi

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa


dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.Menurut
WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24
tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksI yang artinya membuat atau
menghasilkan.Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah
alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.

2. Potret remaja

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang menciptakan kondisi yang
nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada
remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu
ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba
(sexpectation).Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong
terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan
pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta
berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).

Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara
mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984
menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali
tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid
berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi.

Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. Dan 20 persen di
antaranya remaja, kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.Penelitian di Bandung tahun 1991
menunjukkan dari pelajar SMP, 10,53 persen pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen melakukan
ciuman dalam, dan 3,86 persen pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut Dr. Budi
Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya, penyakit menular seksual,(PMS),
selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah,
pengguguran kandungan, dan penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja
(termasuk HIV/AIDS).

Di Denpasar sendiri, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, per November 2007,
441 wanita dari 4.041 orang dengan HIV/AIDS. Dari 441 wanita penderita HIV/AIDS ini terdiri dari
pemakai narkoba suntik 33 orang, 120 pekerja seksual, 228 orang dari keluarga baik. Karena keadaan
wanita penderita HIV/AIDS mengalami penurunan sistem kekebelan tubuh menyebabkan 20 kasus
HIV/AIDS menyerang anak dan bayi yang dilahirkannya.

Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah panjangnya problem sosial yang
dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak
menginginkan kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu mengalami kematian
oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 % diantaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang
tidak aman dan 90 % terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.

3. Pengertian free sex


Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau
dalam dunia prostitusi.
Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga pun sering
melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi
seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.

Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan
mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya
dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko
terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Pada orang yang telah menikah, seks bebas dilakukan karena mereka mungkin hanya sekedar having fun.
Biasanya mereka melakukan perselingkuhan denga orang lain yang bukan pasangan resminya, bahkan
ada juga pasangan suami istri yang mencari orang ketiga sebagai variasi seks mereka. Ada juga yang
bertukar pasangan. Semua kelakuan diatas dapat dikategorikan seks bebas dan para pelakunya sangat
berisiko terinfeksi virus HIV.

4. remaja dan free sex

Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa?.
Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin
tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi
sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja, akibat
pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak.

Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta
tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan
seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan
perhatian dan pengarahan.

Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh
pada kegiatan tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada
orang yang tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat terhadap organ
reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks
dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua.
5. Dampak Seks Bebas terhadap Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja

a.dampak fisiologis

1. aborsi

Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari
kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada
sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2
pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar
nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil
perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis
meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu
tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang
lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan
oleh undang-undang.

Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak
aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang
membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional
(unsafe abortion).

Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan,
infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan
sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa,
perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah
menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.

2.HIV/AIDS

HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV
adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi
untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Bisa dilihat dari 2 gejala
yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala MInor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

3.penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui
transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksualsemakin banyak
digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin
mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat
ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah
diketahui selama ratusan tahun.

4.Narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
c. dampak psikologis

Rasa bersalah,marah,sedih,sesal,malu,kesepian,tidak punya bantuan,bingung,stres,benci diri


sendiri,benci orang yang terlibat,takut yang tidak jelas,insomnia,kehilangan
konsentrasi,depresi,berduka,tidak punya pengharapan,cemas,tidak memaafkan diri sendiri,takut
hukuman tuhan,mimpi buruk,merasa hampa,halusinasi.

6. Faktor Penyebab terjadinya seks bebas dikalangan remaja

Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :

Kurangnya kasih sayang dari orang tua

Banyak para remaja yang terjerumus pada kenakalan remaja karena kurangnya ksih sayang dari orang
tua mereka. Banyak orang tua yang terlalu memikirkan pekerjaan mereka dari pada memikirkan keadaan
anak-anak mereka. Sehingga seorang anak merasakan tekanan psikologis pada diri mereka. Meraka tidak
tahu harus berbagi cerita dengan siapa, sehingga saat ada maslah sering terjerumus dengan hasutan
teman-teman mereka.

Kurangnya pengawasaan dari orang tua mereka

Sibuknya orang tua dengan pekerjaan membuat kurangnya pengawasan pada anak-anak mereka.
Sehingga banyak anak-anak sering keluyuran dan bermainan dengan teman-teman mereka setelah
pulang sekolah. Apalagi saat ini perkembangan teknologi semakin maju. Banyak anak-anak salah persepsi
tentang penggunaan komputer maupun handpone dengan cara yang negatif. Misalnya : menonton
gambar-gambar porno atau video porno yang ada.
Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya

Usia remaja merupakn usia produktif dan sudah mulai mengenal yang namanya saling menyukai lawan
jenis. Pergaulan yang salah bisa membuat mereka melakukan hal yang senonoh yang tidak seharusnya
mereka lakukan. Misal : sehabis menonton video porno, mereka mempunyai hasrat hawa nafsu yang
mendalam dan pengen melampiaskan kepada lawan jenis mereka sehingga timbul perkosaan ataupun
hubungan sexsual diluar nikah. Ada juga yang terjerumus dengan minum-minuman keras maupun
sampai kenarkoba.

Tidak adanya bimbingan kepribadian yang baik

Sibuknya orang tua membuat kurangnya perhatian bagi seorang anak dan kurrang bimbingan yang baik.
Banyak anak-anak yang menyalahgunakan kepercayaan orang tua mereka dan terjerumus pada kenakaln
remaja. Kurangnya dasar-dasar agama juga membuat mereka melakukan tindakan yang negatif karena
tidak tahunya pengetahuan agama dalam diri mereka

7. Cara remaja bersikap

Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan
rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan
aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis
keturunan.

Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga
dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama.

Sebagaimana apa yang diperingatkan Alloh dalam surat An-Nur: 21:


Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barang siapa yang
mengikuti langkah syetan, maka sesungguhnya dia (syetan) menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar.
Kalau bukan karena karunia Alloh dan Rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun diantara kamu
bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang
dikehendaki... (An-nuur (24):21)

Aktifitas seksual pada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhannya sangat dipengaruhi
stimulus dari luar tubuh manusia dan alam berfikirnya. Meminimalkan hal-hal yang merangsang,
mengekang ledakan nafsu dan menguasainya. Masa remaja memang sangat memperhatikan masalah
seksual. Banyak remaja yang menyukai bacaan porno, melihat film-film porno. Semakin bertambah jika
mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti suara, pembicaran, tulisan, foto, sentuhan, dan
lainnya. Hal ini akan mendorong remaja terjebak dengan kegiatan seks yang haram.

Perawatan organ reproduksi tidak identik dengan pemanfaatan tanpa kendali. Sistem organ reproduksi
dalam pertumbuhannya sebagaimana organ lainnya, memerlukan masa tertentu yang
berkesinambungan sehingga mencapai petumbuhan maksimal. Disinilah letak pentingnya pendampingan
orang tua dan pendidik untuk memberi pemahaman yang benar tentang pertumbuhan organ reproduksi.
Pemahaman remaja berkaitan dengan organ reproduksinya tentunya ditanamkan sesuai dengan kadar
kemampuan logika dan umur mereka. Dengan demikian remaja tidak akan cemas ketika menghadapi
peristiwa haid pertama, melewati masa premenstrual syndrome dengan aman, memahami hukum fiqh
terkait dengan haid serta peristiwa lain yang mengiringi masa pubertas remaja.

Remaja juga harus bisa menjaga diri (istifaaf). Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai
kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tua sejak usia dini harus menanamkan dasar
yang kuat pada diri anak bahwa Alloh menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep
hidup yang benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari akan tugas dan
tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungaanya. Kualitas akhlak akan terus
terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam
masyarakat. Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling
memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan
menghindarkan dari pergaulan bebas, komitmen terhadap aturan Allah baik dalam aurot (pakaian),
pergaulan antar lawan jenis, menghindari ikhtilath dan sebagainya.

8. Pencegahan untuk menanggulangi seks bebas


Bagi orang tua lebih memperhatikan pergaulan pada anaknya, tetapi tidak terlalu mengekang anak untuk
bermain dengan teman sebayanya karena malah membuat psikologi seorang anak menjadi tertekan.
Sebagian besar orangtua di jaman sekarang sangat sibuk mencari nafkah. Mereka sudah tidak
mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengikuti terus kemana pun anak-anaknya pergi. Padahal,
kenakalan remaja banyak bersumber dari pergaulan.

Oleh karena itu, orangtua hendaknya dapat memberikan inti pendidikan kepada para remaja. Inti
pendidikan adalah sebuah pedoman dasar pergaulan yang singkat, padat, dan mudah di ingat secara
mudah. Dengan memberikan inti pendidikan ini, kemana saja anak pergi ia akan selalu ingat pesan
orangtua dan dapat menjaga dirinya sendiri. Anak menjadi mandiri dan dapat dipercaya, karena dirinya
sendirinyalah yang akan mengendalikan dirinya sendiri. Selama seseorang masih memerlukan pihak lain
untuk mengendalikan dirinya sendiri, selama itu pula ia akan berpotensi melanggar peraturan bila si
pengendali tidak berada di dekatnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC
2. Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur pengolahan SAP. Jakarta : PT Rhineka Cipta

3. Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC

4. www.google.com\\seks_bebas\ diakses 10 nov 2012

Anda mungkin juga menyukai