Oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT Tuhi an Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
PRAKTIK BUDAYA KABUPATEN KONAWE SELATAN. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah ANTROPOLOGI KESEHATAN.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mengambil sumber dari jurnal, internet,
bahkan dari masyarakat setempat. Penulis menyadari baha dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.6. Praktik Budaya Perawatan Bayi dan Anak Suku Tolaki ………….. i
A. KESIMPULAN …………………………………………………. I
B. SARANN ……………………………………………………….. II
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tradisi merupakan aspek kebudayaan daerah yang dapat menambah khazanah budaya
daerah bahkan nasional. Pada masyarakat yang masih menjunjung tinggi leluhurnya,
perubahan besar dalam fase kehidupan adalah ditandai dengan upacara adat. Upacara adat
tersebut sebagai permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar orang tersebut mendapat
perlindungan dalam keghidupan barunya.
Suku Tolaki adalah Suku yang mendiami nusantara yaitu letaknya di Sulawesi
Tenggara. Suku Tolaki mendalami daerah yang berada di sekitar Kabupaten Kendari dan
Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan Konawe. Ada berbagai macam praktik budaya
dalam Suku Tolaki, yaitu praktik budaya dalam Pranikah, Pernikahan, Hamil, Persalinan,
Perawatan Bayi dan Anak, Nifas, KB (Keluarga Berencana) dan Kesehatan Reproduksi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut :
1.3. Mengetahui Bagaimana Praktik Budaya Pranikah dan pernikahan Suku Tolaki
1.4. Mengetahui Bagaimana Praktik Budaya Kehamilan dan Persalinan Suku Tolaki
1.5. Mengetahui Bagaimana Praktik Budaya Perawatan Bayi dan Anak Suku Tolaki
1.6. Mengetahui Bagaimana Praktik Budaya Perawatan Ibu Nifas Suku Tolaki
Jika kita mempelajari antropologi secara mendalam, kita akan mengetahui dan.
memahami pola perilaku dan pola berfikir individu-individu dalam kesehariannya secara ubiversal
maupun secara menjurus kepada suatu suku atau etnis di suatu wilayah tertentu. Dengan mempelajari
antropologi, kita juga dapat mengembangkan kepekaan kita terhadap sesama, sehingga kita dapat
mengetahui dan menebak masalah-masalah apa saja yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat
dikalangan tertentuwdan segera menyiapkan solusi yang paling baik untuk masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan antropologi di atas , maka dapat kita hubungkan dengan kehidupan masyarakat Tolaki
khususnya di kabupaten Konawe Selatan mengenai kebiasaan saat Pranikah, Pernikahan, Hamil,
Persalinan, Merawat Bayi, PerawatanNifas, KB, dan Kesehatan Reproduksi (Kespro)
Suntik paksin oleh kedua calon Menurut Nyonya Siti Aswa Persiapan menikah tidak hanya
pasangan suami istri (Pasutri) masyarakat asli Konawe Selatan membutuhkan fisik dan mental,
Sebelum menikah. mengatakan bahwa kebiasaan tapi juga persiapan kesehatan
yang dilakukan sebelum menikah termasuk vaksin pra nikah. Ingat,
(Pranikah) saat sekarang ini vaksin pranikah adalah bagian
adalah suntik paksin oleh calon dari mempersiapkan kesehatan
pasangan suami istri (Pasutri). sebagai bentuk perencanaan
Tujuan dilakukannya suntik keluarga yang baik.
paksin tersebut ialah agar
Di masa kini, pasangan yang
membuat keseimbangan daya
hendak menikah sudah
tahan tubuh kuat dan tidak
mengetahui adanya premarital
mudah terkena penyakit saat
test, atau tes kesehatan
menikah nanti. Pada zaman
pranikah. Oleh karena itu,
dahulu masyarakat Konawe
penting bagi pasangan
Selatan pernah memiliki
melakukan vaksinasi sebelum
kebiasaan memberi bedak dingin
menikah, untuk mencegah
oleh calon pengantin wanita,
pasangan atau calon bayi nanti
namun sekarang kebiasaan
dari virus berbahaya. Berikut
tradisi tersebut sudah tidak ada
vaksin pra nikah yang perlu
lagi dan sudah tidak ada
dilakukan:
pantangan atau larangan saat
Pranikah. 1. Vaksin TT (Tetanus-Toksoid)
Lumimba (mengidam). dukun Menurut Nyonya Aswa Gizi sangat dibutuhkan oleh ibu
beranak dan bidan ikut masyarakat asli Konawe Selatan hamil untuk pertumbuhan dan
membantu didalam proses bahwa kebiasaan yang sering perkembangan janin yang
kehamilan ini. terjadi pada saat hamil adalah dikandungnya. Dengan
lumimba (mengidam). Setiap mengkonsumsi gizi secara
Saat mengidam kemauan setiap seimbang dapat menyebabkan
ibu berbeda-beda. Saat banyak keuntungan dan manfaat
mengidam juga banyak yang bagi ibu hamil diantaranya :
tidak disukai oleh setiap ibu.
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi
Mulai dari tidak suka makan
ibu dan janin.
cumi, makan ikan, dan makan
sayuran. Setelah masa lumimba 2. Mencapai status gizi ibu hamil
(mengidam) berakhir, maka ibu dalam keadaan normal, sehingga
hamil melakukan pemeriksaan dapat menjalani kehamilan
kandungannya ke bidan. Jika ada dengan baik dan aman.
keluhan yang ibu hamil rasakan
3. Membentuk jaringan untuk
seperti sakit punggung maka ibu
tumbuh kembang janin dan
hamil akan memanggia dukun
kesehatan ibu.
beranak untuk memijat
punggung nya. Kemudian pada 4. Mengatasi permasalahan
saat akan diimunisasi, maka ibu selama kehamilan Ibu
hamil dibantu oleh bidan saat memperoleh energi yang cukup
diposyandu. yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi.