Anda di halaman 1dari 19

PENCATATAN

DAN PELAPORAN
PELAYANAN KB
A. DEFINISI PENCATATAN DAN
PELAPORAN PELAYANAN KB

Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat dan melaporkan berbagai aspek

yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.

1. Pelayanan kelurga berencana yang bermutu meliputi hal-hal antara lain:

 Pelayanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan klien

 Klien harus dilayani secara profesional dan memenuhi standard pelayanan

 Kerahasiaan dan privasi perlu dipertahan.

 Upayakan agar klien tidak menunggu terlalu lam untuk dilayani

 Petugas harus memberi informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia

 Petugas harus menjelaskan kepada klien tentang kemampuan fasilitas kesehatan dalam melayani

berbagai pilihan kontrasepsi

 Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang di tentukan

 
2. Batasan Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB

Dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang tepat dan benar diperlukan
keseragaman pengertian sebagai berikut :
 Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi adalah suatu kegiatan merekam dan
menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas pelayanan
KB
 Peserta KB adalah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi.
 Peserta KB baru adalah PUS yang pertama kali mengguakan kontrasepsi atau PUS
yang kembali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir
dengan keguguran atau persalinan.
 Peserta KB lama adalah peserta KB yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa
diselingi kehamilan.
 Peserta KB ganti cara adalah peseta KB yang berganti pemakaian dari satu metode
kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.
 Pelayanan fasilitas pelayanan KB adalah semua kegiatan pelayanan kontrasepsi oleh
fasilitas pelayanan KB baik berupa pemberian atau pemasangan kontrasepsi maupun
tindakan-tindakan lain yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang diberikan
pada PUS baik calon maupun peserta KB.
B. MEKANISME PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN KONTRASEPSI

Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebagai berikut:

a. Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan pendaftaran ulang setiap bulan Januari, smua

klinik KB mengisi Kartu Pendaftaran Klinik KB (K/O/KB/OO).

b. Setiap peserrta KB baru dan pindahahn dibuat Kartu Status peserta KB (K/IV/KB/00) yang antara lain

memuat cirri-ciri peserta KB bersangkutan. Kartu ini disimpan di klinik dan digunakan waktu

kunjungan ulang.

c. Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuat Kartu Pesreta KB (K/I/KB/00)

d. Setiap pelayanan KB di klinik KB, dicatat dalam Register klinik KB (R/I/KB/00) dan pada akhir bulan

dijumlahkan, karena register ini merupakan sumber data untuk membuat laporan bulanan klinik

e. Setiap penerimaan dan pengeliaran jenis alat kontrasepsi oleh klinik dicatat dalam Register Alat

kontrasepsi KB (R/II/OO), setiap akhir bulan dijumlahkan sebagai sumber membuat laporan bulanan
LANJUTAN...

f. Pelayanan kb yang dilakukan oleh dr/bidan praktek swasta setiap hari


dicatat dalam buku hasil prlayanan kontrasepsi pada dokter/bidan
swasta (b/i/dbs/00). Setiap akhir bulan dijumlahkan dan merupakan
sumber data dalam membuat laporan nulanan petugas penghubung
DBS/PBS.

g. Setiap bulan PKB/PLKB tatu petugas yang ditunjuk sebagai petugas


oenghubung dokter/bidan praktek swasta membuat laporan bulanan ini
merupakan sumber data untuk pengisian laporan bulanan klinik KB.

h. Setiap bulan, petugas klinik KB membuat laporan klinik KB (F/II/KB/000)


yang datanya diambil dari register hasil pelayanan di klinik KB
(R/KB/00) laporan bulanan petugas penghubung dokter/bidan praktek
swasta (F/I/PH/-DBS/00) dan register alat kontrasepsi klinik KB
(R/II/KB/00).
Arus laporan pelayanan informasi
adalah sebagai berikut

. 1. Kartu pembinaan klinik kb (kb/0/kb/00) dibuat oleh


klinik kb rangkap 2 (dua). 1 lembar untuk kantor BKKBN
kabupaten/kota yang dikirim selambat- lambatnya tanggal 7
februari setiap bulan ke kantor BKKBN kabupaten/kota dan
arsip

2. Laporan bulanan petugas penghubung hasil pelayanan


kontrsepsi oleh dokter/bidan praktek swasta dalam rnagkap
2 (dua). Dikirim selambat-lambatnya tanggal 5 bulan
berikutnya ke klinik bidan induk di wilayah kerjanya dan
arsip.
LANJUTAN...

c. Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB tingkat kabupaten/kota (Rek-Kab/F/KB/00) dibuat 2 (dua)

rangkap setiap bulan oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dikirim selambat-lambatnya tanggal 10 bulan

berikutnya ke kanwil BKKBN Propinsi dan Arsip.

d. Rekapitulasi Kartu pendaftaran klinik KB tingkat propinsi (Rek-prop.K/0/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua)

oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggal 21 februari setiap tahun ke BKKBN

pusat dan Arsip.

f. Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB tingkat propinsi (Rek.prop./F/KB/00) dibuat rangkap 2 (dua) oleh

kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggak 15 bulan berikutnya ke BKKBN Pusat dan

Arsip.

g. BKKBN propinsi (bidang informasi keluarga dan analisa program) setiap bulan menyampaikan laporan

umpan balik ke kantor BKKBN pusat, ke kanwil BKKBN, kabupaten dan mitra kerja tingkat I.

i BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan dan Statistik) setiap bulan menyampaikan umpan balik kepda semua

pimpinan di jajaran BKKBN pusat, ke kanwil BKKBN, propinsi dan mitra kerja tingkat pusat
D. PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN
KELUARGA BERENCANA (KB)

Tujuan syst em rujukan disini adalah untuk meningkat kan


mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pelayanan
metode kontrasepsi secara terpadu.
Tata Laksana Rujukan Medik dapat berlangsung

 Internal antar petugas di satu puskesmas


 Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
 Antara masyarakat dan puskesmas
 Anatara satu puskesmas dan puskesmas lain
 Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
 Internal antara bagian/unit palayanan di dalam satu rumah sakit
 Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan
rumah sakit laboratorium atau pelayanan fasilitas yang lain.
LANJUTAN....

pelayanan yang merujuk mengenai kondisi klien berikut upaya penaggulangan yang telah

diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan yang harus dilaksanakan, terutama tentang

penggunaan kontrasepsi.

1. Monitoring dan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi

1. Kualitas Data

2. Cakupan laporan

3. Kualitas data

4. Sarana

.
2. Audit Medik Pelayanan Keluarga Berencana

a. Definisi Audit Medik Pelayanan Keluarga Berencana adalah suatu proses


kajian medis KB yang sistematis dan kritis terhadap kasus
komplikasi,kegagalan penggunaan alat dan obat kontrasepsi serta
penatalaksanaan memanfaatkan data dan informasi yang terkait sehingga
dapat teridentifikasi berbagai faktor penyebab kegagalan KB serta memperoleh
solusi perbaikan dan disepakatinya jenis intervensi yang diperlukan sebagai
kegiatan tindak lanjut (Depkes, 2006).
LANJUTAN...

b. Tujuan
Meningkatkan mutu pelayanan KB dalam rangka mendukung
upaya peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi,menurunkan
fasilitas serta berkontribusi dalam penurunan AKI.
c. Fokus
Fokus audit medic pelayanan KB adalah pada kasus-kasus
komplikasi dan kasusu kegagalan akibat pelayanan KB.
d. Prinsip
Empat prinsip audit medik pelayanan KB adalah sebagai berikut :
 Berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan
siklus pemecahan masalah
 Tidak saling menyalahkan
 Mencari solusi untuk perbaikan,baik manajemen maupun teknis
 Audit medic pelayanan KB dilakukan per klien
5. Prosedur
Prosedur AMPKB dibagi dalam 3 lokasi audit yaitu sebagai berikut :

 Tingkat Puskesmas
 Tingkat RSU kabupaten/kota dan provinsi
 Tingkat Dinas Kesehatan kabupaten/kota
Langkah-Langkah Penerapan
 · Persiapan
 ü Pengadaan pedoman
 ü Sosialisasi pedoman
 ü Pembentukan tim AMPKB
 ü Sosialisasi dan orientasi ke tingkat kabupaten
 ü Sosialisasi dan orientasi ke tingkat puskesmas
 · Pelaksanaan AMPKB
 ü Petugas melaksanakan pelacakan kasus komplikasi dan kegagalan
 ü Petugas melakukan validasi dan penanganan setiap kasus yang dilacak serta mengirimkan data kasus ke tingkat
kabupaten/kota
 ü Melakukan pembahasan kasus/masalah di tingkat kecamatan
 ü Melakukan rekapitulasi kasus serta memilih kasus yang akan dibicarakan dipertemuan audit tingkat kabupaten/kota
 ü Melaksanakan kegiatan audit tingkat kabupaten/kota
 ü Membahas kasus yang dilaksanakan oleh tim audit
 · Monitoring dan evaluasi
 Monitoring dilakukan sesuai dengan kesepakatan,dapat dilakukan satu atau dua kali per bulan sedangkan untuk
evaluasi dilakukan setiap akhir siklus intervensi,biasanya tiap tiga bulan.
. Pelaporan
Pelaporan didasari pada hasil audit yaitu di tingkat puskesmas,rumah
sakit dan dinas kesehatan kabupaten/kota
· Tingkat Puskesmas
Pelaporan di tingkat ini menggunakan beberapa formulir sebagai berikut :
ü Formulir rujukan kasus KB (Form R).Formulir ini akan digunakan oleh
dokter puskesmas,bidan puskesmas dan bidan di desa untuk merujuk
kasus KB
ü Formulir audit kasus KB (Form A/KB/2001).Digunakan oleh
dokter,bidan puskesmas dan bidan di desa pada saat pelacakan kasus KB
baik saat klien berkunjung ke fasilitas pelayanan,pada saat control
ulang,maupun pada saat melakukan kunjungan rumah sebagai tindak
lanjut dari adanya laporan kasus kegagalan/komplikasi yang berasal dari
kader atau PLKB
 ü Formulir F/II/KB/2002.Laporan ini berisi laporan hasil peserta KB dan
persediaan alat kontrasepsi.Dalam laporan ini dapat diketahui jumlah
kasus KB termasuk komplikasi dan kegagalan dalm melaksanakan KB.
· Tingkat Rumah Sakit
 Pada tingkat ini formulir yang digunakan adalah sebagai berkut :
 ü Formulir F/II/KB/2002
 ü Laporan pertemuan audit medic internal
· Tingkat Dinas Kesehatan kabupaten/kota
 Pada tingkat ini formulir yang digunakan sebagai berikut :
 ü Formulir rekapitulasi F/II/KB/2002
 ü Laporan kesehatan/KB/Kabupaten bulanan
 (Penjelasan rinci untuk formulir serta bentuk formulir dapat dilihat dibuku
panduan audit medic pelayanan KB,Depkes RI,2002)
Indikator
Untuk mengukur mutu pelayanan KB,digunakan
beberapa indicator yaitu :
· Persentase kegagalan/metode kontrasepsi
· Persentase kegagalan total
· Persentase komplikasi/metode kontrasepsi
· Persentase komplikasi total
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai