DISUSUN OLEH :
KELAS :A
NO STAMBUK : 21808052
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji serta syukur saya panjatkan pada Allah yang Maha Kuasa , yang
telah memberikan kesehatan dan kemampuan kepada saya untuk tetap melakukan tugas dan
karya hidupnya dalam kehidupan dunia ini. Shalawat serta Salam mudah-mudahan tetap
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya
serta kita selaku ummatnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Tetapi dengan segala kekurangan dan keterbatasan, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan
menjadikan wawasan keilmuan, serta dapat memenuhi tugas mata kuliah “TEKNOLOGI
INFORMASI PEMERINTAHAN”oleh dosen pembimbing bapak TAHMIT ANSAR,
S.Ip.M.Si
Semoga makalah ini menjadi landasan motivasi saya serta bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca makalah ini. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terima
kasih atas segala kelebihannya.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pada Era Komunikasi Tulisan (The Writing Era) dimulai dengan tulisan yang
dipahami oleh bangsa Sumeria. Kemudian ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg,
namun, awal mula menggunakan mesin cetak itu hanyalah untuk mengkopi kitab yang
sebelumnya telah ditulis tangan oleh kalangan gereja dan tersebar sangat terbatas
hingga masa renaissance. Pada era ini tangan adalah sebagai alat pertama manusia
menyampaikan pesan. Terlihat jelas bagaimana manusia men-delivery pesannya
dengan bagian terdekat dengan tubuhnya.
2. Pada Era Komunikasi Printing (The Printing Era), Rogers memaparkan bahwa fase
ini komunikasi manusia lebih maju dengan memanfaatkan teknologi cetak.Pada
mulanya kemunculan bahan cetak ini berawal dari Cina dengan ditemukannya bahan
baku pembuatan kertas. Selanjutnya teknologi pencetakan mulai berkembang dari
Cina kemudian Korea hingga akhirnya ke Jerman dengan ditemukannya mesin cetak.
Mesin cetak sebagai alat penyampaian pesan yang terus menerus. Dari sebelumnya
hanya bisa satu rupa , setelah mesin cetak muncul akhirnya bisa diperbanyak dan
disampaikan terus-menerus.
3. Era Telekomunikasi (Telecommunication Era), berimplikasi pada pengertian
komunikasi dengan jarak yang berjauhan (communication at a long distance).
Menurut Rogers (1986: 29-30) pada era yang mulai berkembang pesat pada medium
tahun 1800-an ini memasuki era teknologi elektronika. Rogers memulai era ini
dengan mengambil moment pada saat Samuel Morse pada tanggal 24 Mei 1844
menemukan suatu cara menyampaikan pesan melalui kabel elektronika, belakangan
dikenal dengan istilah telegraph, dari Baltimore ke Washington DC dengan pesan
yang sangat terkenal “What hath God Wrought?”. Kehadiran telegraph memicu para
ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih baru, antara lain radio dan televise.
Radio dan televisi yang menampilkan visual dan audio ini semakin memperlihatkan
bagaimana penyampaian pesan di peradaban manusia semakin berkembang.
4. Sementara Era Komunikasi Interaktif (Interactive Communication Era), merupakan
era yang paling kontemporer dimana telekomunikasi terjadi antara dua media yang
berbeda dan difasilitasi dengan keberadaan komputer. Rogers mencatat era ini
berawal dari ditemukannya ENIAC, sebutan untuk perangkat kerja komputer
sederhana yang memiliki lebih dari 18.000 tabung lampu vacuum, di tahun 1946 oleh
sekelompok ilmuwan di Universitas Pensylvania. Sepertiga abad kemudian
penemuan sederhana ini menghasilkan perangkat yang lebih kecil, lebih canggih dan
lebih fleksibel dalam penggunaannya. “…thirty years of futher research and
development were needed before miniaturized, lowpriced microcomputers became
available, a type of computer that many household, businesses, and school could
afford” (Rogers, 1986: 30-31).
Dari ke-empat era evolusi komunikasi manusia, kita dapat menyimpulkan
bahwa manusia memulainya dengan tangan. Tangan digunakan untuk menciptakan
simbol yang akan diartikan guna menyampaikan pesan, namun, sekarang tradisi
menulis tangan sudah tidak sebanyak dahulu. Tulisan tangan orang sekarang banyak
yang tidak seindah dan serapi sebelum teknologisemakin canggih. Padahal penelitian
menyebutkan jika kita sering menulis dengan tangan akan meningkatkan IQ dan daya
kreatif seseorang. Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana nilai yang ada dalam
masyarakat, masih menginginkan tulisan tangan atau tidak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang unik. Ia tahu bahwa ia tahu dan ia tahu bahwa
ia tidak tahu. Ia mengenal dunia sekelilingnya dan lebih dari itu ia mengenal dirinya
sendiri. Manusia memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan untuk
memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada dan akan
kemana perginya. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul, akan tetapi pertanyaan itu
belum pernah berhasil dijawab secara tuntas. Manusia tetap saja diliputi
ketidaktahuan. Demikianlah sesungguhnya manusia, siapa saja, eksis dalam suasana
yang diliputi dengan pertanyaan–pertanyaan. Manusia eksis di dalam dan pada dunia
filsafat dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi manusia.
Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk didalamnya
adalah teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Namun, perkembangan
teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia “lupa diri”. Manusia menjadi
individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri, sesamanya,
masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Penciptanya
sendiri. Karena itulah filsafat ilmu pengetahuan dihadirkan ditengah-tengah
keanekaragaman IPTEK untuk meluruskan jalan dan menepatkan fungsinya bagi
hidup dan kehidupan manusia di dunia ini.
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan
kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi
kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah
mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi
yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
Daftar Pustaka