Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Badan Usaha Dalam Perekonomian Di Indonesia”

DISUSUN OLEH :

Susmitha Ariyani
X MIA III

SMA NEGERI 10 KONAWE SELATAN


T.P 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini
Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang memberi dukungan kepada kami 
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang harus
di benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif  untuk menuju
kesempurnaan. Makalah ini di susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah, dan semoga
bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Kendari, 6 APRIL 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................. ...................................
.

KATA
PENGANTAR............................................................................. .....................................

DAFTAR
ISI….............................................................................................................................

BABI PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang
Masalah........................................................ ...........................................

B. Rumusan
Masalah.............................................................................................................

C. Tujuan
Penelitian...............................................................................................................

BAB II PENELAHAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Badan
Usaha....................................................................................................

B. Peran Badan Usaha Dalam Perekonomian


Nasional.........................................................

C. Badan Usaha Milik Swasta


( BUMS).................................... ...........................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..... .................................................................................................................
.

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali orang mencampuradukkan antara badan usaha dengan perusahaan.


Padahal sebenarnya dua istilah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk
itu diperlukan adanya pemahaman dari khalayak agar tidak terjadi kekeliruan.

Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan


faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari
laba. Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara


lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat
kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha
jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk
menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan


perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa peran badan usaha untuk perekonomia Indonesia?

2. Apa Pengertian Badan Usaha Swasta

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :

1. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk


perekonomian Indonesia.

2. Untuk menambah pengetahuan tentang Badan Usaha Swasta


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam


mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain
Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi
yang menggunakan faktor produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
mencari keuntungan.

Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas


pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain untuk memperoleh
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Ada beberapa bentuk badan
usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha campuran.

B. Peran Badan Usaha Dalam Perekonomian Nasional

Badan usaha memiliki beberapa peran penting dalam perkonomian nasional,


diantaranya:

1. Sebagai Produsen Barang dan Jasa yang dibutuhkan Masyarakat Menghasilkan


barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan
masyarakat.

2. Sebagai Sumber Penghasilan dan Pendapatan Masyarakat Wadah yang


dijadikan mata pencaharian bagi masyarakat sehingga merupakan sumber
pendapatan.

3. Sebagai Penyedia Lapangan Pekerjaan serta Pendukung dan Penunjang


Pendidikan Membuka lapangan pekerjaan dan memberikan bantuan berupa
bea siswa kepada pelajar.
4. Sebagai Sumber Pendapatan Negara Menambah produksi nasional yang
meningkatkan kesempatan kerja sehingga membantu pemerintah
memperlancar perekoniomian nasional.

5. Sebagai Agen Pembangunan Nasional. Menanamkan modal yang


berpeluang sebagai biaya pembangunan nasional.

C. Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS)

Badan Usaha swasta berperan cukup vital dalam perekonomian Indonesia.


Sumbangan terhadap perndapatan negara pun cukup besar diberikan oleh sektor
swasta ini.

1. Bentuk-bentuk BUMS

Badan usaha milik swasta dapat berbentuk sebagai berikut:

a. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola oleh perseorangan


(pengusaha perseorangan). Pengusaha perseorangan dapat memperoleh
pinjaman dari kreditur unutk membantu kegiatan operasional perusahaan.
Tetapi, pinjaman itu tidak menggambarkan kepemilikan karena wajib
membayar sendiri semua utang akibat akibat pinjaman, namun tidak perlu
membagi laba kepada kreditur yang memberi pinjaman. Toko/warung, rumah
makan, penginapan berskala kecil, usaha foto copy adalah beberapa contoh
usaha perseorangan. Pengelolaan perusahaan perseorangan langsung ditangani
sendiri oleh pemiliknya. Ada beberapa perusahaan perseorangan yang
akhirnya dapat berkembang menjadi perusahaan besar dan berubah bentuk
menjadi Fa, CV, dan PT. Perusahaan perseorangan memilki kebaikan dan
kelemahan.

Kebaikan perusahaan perseorangan

 Pendirian dan pengelolaannya lebih mudah dan bisa dijalankan


bersama anggota keluarga

 Kebutuhan modal dilakukan oleh pemilik


 Organisasinya lebih mudah/sederhana dan murah karena anggota
keluarga yang turut menjalankan usaha tidak diperhitungkan gajinya

 Semua laba hanya untuk pemilik sendiri

 Pengendalian dilakukan seutuhnya oleh pemilik sehingga bebas


bergerak

 Rahasia perusahaan lebih terjamin

 Pajak yang dikenakan rendah

Kelemahan Perusahaan perseorangan

 Tanggung jawab tidak terbatas, semua utang perusahaan ditanggung


pemilik. Jika jumlah utang melebihi kekayaan perusahaan maka
kekayaan pribadi harus digunakan untuk membayar utang tersebut

 Pengembangan perusahaan terbatas karena disesuaikan kemampuan


modal dan manajemen pemilik (pengelolaannya)

 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin. Jika pemilik


meninggal, anggota keluarga yang lain belum tentu mampu
menjalankan usaha tersebut

b. Persekutuan firma (Fa)

Firma dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah:


perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut
Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara
dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma
terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota
persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam
akta pendirian perusahaan.

 Proses Pendirian

Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka


dasar hukum persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan
Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal
lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang
terkait. Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus
didirikan dengan akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk
disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23 KUHD
dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka
harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma
tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian tersebut harus
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan, maka pihak


ketiga menganggap firma sebagai persekutuan umum yang menjalankan
segala macam usaha, didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
serta semua sekutu berwenang menandatangani berbagai surat untuk firma
ini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi
akta pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat
sebagai berikut:.

 Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu


umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan
tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang khusus
itu.

 Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan


atas nama firma.

 Proses Pembubaran

Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646


sampai dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35
KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang
menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :

 Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan


dalam akta pendirian;
 Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian
sekutunya;

 Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan


persekutuan firma;

 Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;

 Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah


pengampuan atau dinyatakan pailit.

 Sekutu

Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu
komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab
pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam
anggaran dasar harus ditegaskan apakah diantara para sekutu ada yang tidak
diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan hukum dengan
pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau
tidak diberi wewenang untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk
keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD.

 Keuntungan

Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur


dalam Pasal 1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHP yang mengatur cara
pembagian keuntungan dan kerugian yang diperjanjikan dan yang tidak
diperjanjikan diantara pada sekutu. Dalam hal cara pembagian keuntungan dan
kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya pembagian tersebut diatur di dalam
perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan ketentuan tersebut tidak boleh
memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja dan
boleh diperjanjikan jika seluruh kerugian hanya ditanggung oleh salah satu sekutu
saja. Penetapan pembagian keuntungan oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan.
Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan, maka
pembagian didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan seimbang
dan sekutu yang memasukkan berupa tenaga kerja hanya dipersamakan dengan
sekutu yang memasukkan uang atau benda yang paling sedikit.

c. Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)

Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan.


Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma),
sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.

1. Jenis-jenis CV

Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai


berikut:

a. Persekutuan komanditer murni

Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam


persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan
yang lainnya adalah sekutu komanditer.

b. Persekutuan komanditer campuran

Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.

c. Persekutuan komanditer bersaham

Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat


diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini
adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam
persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang
telah disetorkan.
2. Prosedur Pendirian

Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian, pendaftaran, maupun
pengumumannya, sehingga persekutuan komanditer dapat diadakan
berdasarkan perjanjian dengan lisan atau sepakat para pihak saja (Pasal 22
KUH Dagang). Dalam praktik di Indonesia untuk mendirikan persekutuan
komanditer dengan dibuatkan akta pendirian/berdasarkan akta notaris,
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang dan
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur
pendiriannya sama dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.

d. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),


adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan


tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap
orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan
bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas
tersebut.

1. Mekanisme Pendirian PT

Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta


yang dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain
dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan
lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk
mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:

 Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum


dan kesusilaan

 Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-


Undang

 Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25%


dari modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU
No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan terbatas)

 Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU


mengenai Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan
Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat,
tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka
akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran
Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982)
(dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan
negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40
tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran
Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia
( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun
1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban
Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40
tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban
Menteri Hukum dan HAM.

 Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai


badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri
serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.

Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang


dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal
bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam
perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan,
modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang
ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk
dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah
yang disertakan oleh para persero pendiri. Modal yang disetor
merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal
bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

2. Pembagian perseroan terbatas

 PT terbuka.

Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual


sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public).
Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan
melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli
saham perusahaan tersebut.

 PT tertutup

Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang


modalnya berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang
sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.
PT kosong

Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin


usaha dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya

3. Pembagian Wewenang Dalam PT

Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan


pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan
dan pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan
kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya ( profesional ). Struktur
organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan
komisaris.

Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya


kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan
sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan
dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,
mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi
kerugian yang amat besar ( diatas 50 % ) maka direksi harus
melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga, untuk
kemudian dirapatkan.

Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran


direksi perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur
direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi
dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah
direksi akan diberhentikan atau tidak.

Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua


pemegang saham sebesar/sekecil apapun sahamnya memiliki hak
untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan
perusahaan yang harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham
berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke pemegang lain yang
disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk
diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :

 Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris

 Memberhentikan direksi atau komisaris

 Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris

 Mengevaluasi kinerja perusahaan

 Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham


perusahaan

 Menentukan kebijakan perusahaan

 Mengumumkan pembagian laba ( dividen )

4. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas

Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:

 Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham


sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi
dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang
"terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka
bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan
perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko,
tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk
perdagangan di saham perusahaan.

 Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati


masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini
menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi
dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang
lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi
subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat
penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan
kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan
mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat
mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat
Statute of Mortmain.

 Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi


memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga
memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan
menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal
yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan
pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi
masing-masing.

5. Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas

Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah


PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga
membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu
dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan
keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi
dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal
dan berkesan kaku.

e. Yayasan

Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan


karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial
dan berbadan hukum.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat.

Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD). Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.

Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna


mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang
pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Dan yang terakhir
saya menyarankan agar jangan mencampuradukan badan usaha dan perusahaan.
karena antara badan usaha dan perusahaan memiliki perbedaan.
Daftar Pustaka

http://citraayuananda.blogspot.com/2012/01/macam-macam-badan-usaha.html

http://perusahaan.web.id/definisi/badan-usaha.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2259440-pengertian-badan-usaha-jenis-
dan/#ixzz1vbOHXdCO

http://kenkendea.blogspot.com/p/makalah-badan-usaha.html

yulindaa.wordpress.com/2009/12/04/badan-usaha/

Anda mungkin juga menyukai