Anda di halaman 1dari 25

NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)

CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

N NAMA PENELITIAN JUDUL ABSTRAK POPULASI DAN MOTEDE HASIL


O TAHUN PENELITI SAMPEL
1 Fitriani Nur Damayanti Bidan dengan masyarakat sehingga Bidan praktik Metode penelitian Berdasarkan
/2020 Hukum dan profesionalisme termasuk perilaku mandiri lulusan ini, akan penelitian yang
Profesionalisme profesional yang sangat penting. Diploma III dikumpulkan dilakukan terhadap
Transedental Bidan dalam melaksanakan Kebidanan.Sampel melalui 15 bidan yang
Studi profesionalitasnya yang digunakan tiga cara, yaitu : melakukan praktik
Profesionalisme pada praktik mandiri diatur oleh yaitu Ketua IBI Kota melalui mandiri, dapat
Bidan Berbasis peraturan perundang-undangan. Semarang, Dinas wawancara, diketahui bahwa
Transendental Nilai Kesehatan Kota observasi dan 93% praktik mandiri
profesionalisme bidan terdapat Semarang, Praktik studi bidan telah
dalam hukum positif yaitu kode Mandiri Bidan. kepustakaan. memenuhi kode etik
etik profesi profesi dan 7%
tanggung jawab, melakukan praktik mandiri
kolaborasi dan rujukan yang tepat, bidan tidak
pendidikan memenuhi kode etik
berkelanjutan, berkompeten, profesi.
memberikan advokasi. Namun Berdasarkan
terjadi kasus pada penelitian yang
bidan berkaitan dengan dilakukan terhadap
profesionalisme. Tujuan dari 15 bidan yang
penelitian adalah melakukan praktik
mendeskripsikan karakteristik mandiri, dapat
profesionalisme bidan dalam diketahui bahwa
menjalankan 86% praktik mandiri
profesinya di Kota semarang dan bidan telah
mengeksplorasi konsep memenuhi tanggung
profesionalisme bidan jawab dan 14%
berbasis transedental. praktik mandiri
Metode penelitian yang digunakan bidan tidak
yaitu penelitian hukum yang memenuhi
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

dilakukan tanggung jawab.


dengan pendekatan non-doktrinal Berdasarkan
yang kualitatif. Penentuan lokasi penelitian yang
penelitian ini dilakukan terhadap
dilakukan secara purposive. Tipe 15 bidan yang
kajian dalam penelitian ini lebih melakukan praktik
bersifat mandiri, dapat
deskriptif. Penentuan sampel diketahui bahwa
dengan menggunakan metode snow 93% praktik mandiri
bolling. bidan telah
Metode pengumpulan data melalui memenuhi
wawancara, observasi dan studi kolaborasi dan
kepustakaan. rujukan yang tepat.
Dan metode analisis data Serta 7% praktik
menggunakan metode analisis mandiri bidan tidak
kualitatif. memenuhi
Hasil penelitian yaitu indikator kolaborasi dan
profesionalisme bidan di Indonesia rujukan yang tepat.
yaitu Berdasarkan
kode etik profesi, tanggung jawab, penelitian yang
melakukan kolaborasi dan rujukan dilakukan terhadap
yang tepat, 15 bidan yang
pendidikan berkelanjutan, melakukan praktik
kompetensi dan advokasi. Pada mandiri, dapat
praktik bidan mandiri diketahui bahwa
sudah melaksanakan 100% praktik
profesionalisme tetapi masih ada mandiri
beberapa kasus yang bidan, telah
terjadi karena ada indikator yang memenuhi
belum dapat dilaksanakan. Nilai- pendidikan
nilai berkelanjutan.
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

profesional dalam islam adalah Berdasarkan


praktek bersikap dan berperilaku penelitian yang
mencontoh dilakukan terhadap
Rasulullah yaitu bersifat siddiq, 15 bidan yang
fathonah, amanah dan tabligh. Nilai melakukan praktik
profesionalisme dalam Islam mandiri, dapat
dengan nilai profesionalisme diketahui bahwa
hukum positif memiliki 93% praktik mandiri
persamaan dan perbedaan. Perlu bidan telah
adanya konsep profesionalisme memenuhi
bidan berbasis kompetensi bidan
transendental yaitu profesionalisme dan 7% praktik
yang bersumber dari nilai-nilai mandiri bidan tidak
islam memenuhi
khususnya Al Quran. kompetensi bidan.
Profesionalisme bidan berbasis Berdasarkan
transendental antara lain penelitian yang
bertaqwa kepada Allah SWT, dilakukan terhadap
bekerja dengan keahliannya, 15 bidan yang
bekerja dengan melakukan praktik
kejujuran. mandiri, dapat
diketahui bahwa
67% praktik mandiri
bidan, telah
memenuhi advokasi
bidan dan 33%
praktik mandiri
bidan tidak
memenuhi
advokasi bidan.
2 Jumiatun,Shinta ayu Analisis Kesiapan Terapi komplementer merupakan Sampel penelitian Jenis penelitian Gambaran
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

Nani/2020 Bidan dalam terapi yang bertujuan untuk adalah anggota IBI iniadalahsurvey karakteristik
Pelaksanaan melengkapi pengobatan medis ranting analitikdengan responden
Pelayanan konvensional.Penyelenggaraan Welerisejumlah 78 pendekatan cross padapenelitian ini
Kebidanan terapi komplementer telah diatur bidandengan kriteria sectional meliputi umur,
Komplementer dalam Permenkes RI Nomor 1109 belummelakukan pendidikan,lamabek
Tahun 2007 pelayanan erja danpraktik
tentangpenyelenggaraan komplementer bidan. Penelitian
pengobatan komplementer denganteknik inimelibatkan 78
alternatif di fasilitas pelayanan pengambilan sampel responden diIBI
kesehatan.Menjadi peluang bagi secaraproporsional. ranting
bidan untukmengembangkan WeleriKabupaten
profesionalisme dalam pelaksanaan Kendal
praktik kebidanan secara lebih mayoritas
komprehensif, dapat menambah usiaresponden pada
nilaijual praktik kebidanan dalam kelompokusia 41-50
memberikan pelayanan kepada tahun(41%),mayorit
masyarakat dansebagai salah satu aspendidikanDiplom
cara meningkatkan dayasaing pasar, a III (52%),lama
nilai tambah, unggulan, inovatif bekerja mayoritas
dan sesuai dengan harapan dari 21-30 tahun
pengguna jasa layanan kebidanan. (42,3%)dan
Tujuanpenelitian ini untuk mayoritas
menganalisis faktor-faktor yang melakukan
berpengaruh terhadap kesiapan praktikkebidanan
bidan dalam pelaksanaan diRumah (52%).
pelayanankebidanan komplementer HubunganKemampu
di IBI ranting Weleri Kabupaten an
Kendal.Jenis penelitian survey TerhadapKesiapan
analitik dengan Bidan dalam
pendekatancrosssectional,sampel PelaksanaanPelayan
diambil secara proporsional anKebidananKompl
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

sejumlah 78 bidan di IBI ranting ementer(n=78)


Weleri,instrument penelitian menunjukkan
menggunakankuesioner. Hasil responden
analisa dataregresi dengankemampuan
sederhanamenunjukkanp kurang sebagian
value0,569(kemampuan), 0,000 besar
(self efficacy).Tidak adapengaruh memilikikesiapan
kemampuan terhadap kesiapan rendahdalam
danada pengaruh self efficacy pelaksanaanpelayan
terhadap kesiapan. an
kebidanankompleme
nter(50,9%),sedangk
an responden
dengan
kemampuanbaik
sebagian besar
memiliki kesiapan
tinggidalam
pelaksanaan
pelayanankebidanan
komplementer(65,2
%). Analisischi-
squaremenunjukkan
p-value0,193
(>0,05)
HubunganSelf
EfficacyTerhadapKe
siapan Bidan Dalam
PelaksanaanPelayan
an
KebidananKomplem
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

enter(n=78)
menunjukkan
responden
denganself
efficacyrendah
sebagian besar
memilikikesiapan
rendah dalam
pelaksanaanpelayan
an
kebidanankompleme
nter(70,2%),sedangk
an responden
denganself
efficacytinggisebagi
anbesar memiliki
kesiapan
tinggidalam
pelaksanaan
pelayanan
kebidanankompleme
nter(90,3%).
Analisischi-
squaremenunjukkan
p-value0,000
(<0,05).
PengaruhKemampua
n
danSelfEfficacyTerh
adap KesiapanBidan
dalam Pelaksanaan
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

PelayananKebidana
nKomplementer
menunjukkanvariabe
lyangberpengaruh
terhadapkesiapan
bidan
dalampelaksanaan
pelayanan
kebidanankompleme
nter di IBI ranting
Weleri Kabupaten
(n=78)
Kendaladalahself
efficacy(p-
value0,000)dengan
nilai OR 21,16.

3 Ambar Dwi Persepsi Bidan   Pengambilan sampel  Studi Deskriptif Persepsi Bidan
Erawati,Rinayati,Sri Terhadap Undang–undang kebidananN0. 4 dalampenelitian ini terkait dengan Bidan
wahyuning /2019 Kualifikasi Tahun 2019 menyebutkanbeberapa adalah secara berpendidikan D III
Pendidikan Bidan kriteria bidan berdasarkan insidental padasaat Kebidanan adalah
Dalam Undang- kualifikasinyadiantaranya; bidan pertemuan IBI bidanVokasi
undangNo.4 Tahun vokasi, bidan akademisi,danbidan diWilayah ranting Diketahui
2019 Tentang profesi.Adanya kriteriakualifikasi III. Padasaat bahwasebagian
Kebidanan pendidikan bidan dalam pengambilan data besar atau 81,3%(26
UUKebidanantentunya jumlahbidanyang bidan )
mempengaruhi perubahan hadirdan digunakan setujuterhadap
kewenangan ditiap sebagaisampeladalah ketentuan bidan
kualifikasi.Penelitian yang berjudul 32.Instrumen yang yang berpendidikan
“Persepsi bidanterhadap perubahan digunakan D III Kebidanan
kewenangan dalam rancangan adalahkuesionerdala adalah bidan Vokasi,
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

Undang–undang kebidanan” m bentuk pernyataan 18,7 % (6bidan)


menyebutkan bahwa mayoritas positifdengan memiliki memiliki
bidanmempunyai persepsi baik skalalikert,pengukur persepsi yang
terhadap perubahan an dikategorikan tidaksetuju terhadap
kewenangan.Tujuan penelitian ini dengan sikappositif ketentuan bidan
adalah untuk mengetahui persepsi apabilat > t mean yangberpendidikan
bidandiWilayah ranting III IBI dan sikap D III Kebidanan
Kota Semarang terhadap kualifikasi negatifapabila t < t adalah bidanVokasi
pendidikan Bidan dalam UU mean Persepsi Bidan
Kebidanan.Desain Penelitianadalah Terkait
studi Deskriptifdenganeknik denganPendidikan
pengambilan sampel secara akademik Bidan
insidental pada saat pertemuan IBI sampaidengan
diWilayah ranting Program sarjana
IIIsebanyak32bidan. Hasil Kebidanan,Magister
Penelitianmenunjukkan persepsi dan Doktor
setuju terhadap perubahan sebagian besar
kualifikasipendidikanbidan atau71,9%(23bidan)
vokasi(81.3%), tidak setuju setujuterhadap
(18.7%) danpersepsi setuju ketentuan
terhadappendidikan bidan pendidikan bidan
akademik (71.9%), tidak setuju sampaidengan
(28.1%)danpersepsisetujudenganku program
alifikasi pendidikan profesi bidan sarjana,28,1%
(15.6%)yang tidak (84.4%). (9bidan)tidak
Kesimpulan penelitian ini setujuterhadap
adalahBidan di wilayah Ranting III ketentuan
IBI Semarang sebagian besar ketentuanpendidikan
memiliki persepsi setuju terhadap bidan sampai
perubahan dengan
kualifikasipendidikanbidan vokasi programsarjana.
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

dan pendidikan bidan akademik dan Persepsi Bidan


sebagian besar persepsi yang tidak Terkait
setuju terkait dengankualifikasi denganPendidikanPr
pendidikan profesi bidan ofesi
sebagian
besaratau84,4%(27b
idan)memilikitidaks
etujuterhadap
ketentuanpendidikan
harusprofesi, dan
sebanyak15,6%(5bid
an) setujuterhadap
ketentuanbidanharus
profesi.

4 Liven Jolanda Tuege, Pengaruh Penelitian ini bertujuan untuk Dalam penelitian ini, Penelitian Adapun hasil
Patar Rumapea, aprofesionalisme mengetahui pengaruh yang menjadi Kuantitatif ditribusi frekuensi
Helly F. Kolondam Bidan Terhadap profesionalisme bidan terhadap populasi adalah responden mengenai
/2018 Kualitas Pelayanan kualitas pelayanan kesehatan ibu seluruh pengunjung penilaian/pengukura
Kesehatan Ibu dan dan anak di Puskesmas Tatelu di Poli Kesehatan n variabel
Anak di Puskesmas Kecamatan Dimembe Kabupaten Ibu dan Anak profesionalisme
Tatelu Minahasa Utara. Penelitian ini (KIA) / Keluarga bidan di Puskesmas
menggunakan metode kuantitatif. Berencana (KB) di Tatelu sebagai
Responden dalam penelitian ini Pusat Kesehatan berikut
berjumlah 36 pasien merupakan Masyarakat erdasarkan hasil
pengunjung kesehatan ibu dan anak (Puskesmas) Tatelu perhitungan distribusi
di Puskesmas Tatelu. Instrumen Kec. Dimembe. frekuensi diatas, dapat
dan teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini dilihat bahwa sebanyak
digunakan adalah angket yang diketahui36 pasien 35 orang atau 97,2% dari
dilengkapi dengan wawancara dan sebagai responden pasien yang menilai
observasi. Teknik analisis data yang akan diambil tingkat profesionalisme
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

yang digunakan untuk pengujian sebagai sampel bidan di Puskesmas


hipotesis adalah analisis koefisien penelitian. Adapun Tatelu berada pada
korelasi dan analisis regresi linier subjek penelitian kategori “tinggi/baik” ;
sederhana dengan bantuan program yang akan diambil kemudian 1 orang atau
pengolahan data SPSS 21.0. adalah pengunjung 2,8% dari pasien menilai
Berdasarkan hasil penelitian, di Poli Kesehatan tingkat profesionalisme
profesionalisme bidan berpengaruh Ibu dan Anak bidan di Puskesmas
signifikan terhadap kualitas (KIA) / Keluarga Tatelu masih
pelayanan kesehatan ibu dan anak Berencana (KB) di “sedang/cukup
di Puskesmas Tatelu. Hasil analisis Pusat Kesehatan baik”.Dari hasil analisis
dalam penelitian ini menunjukkan Masyarakat distribusi frekuensi
bahwa terdapat hubungan yang (Puskesmas) Tatelu tersebut, dapat
positif antara variabel Kec. Dimembe diinterpretasikan bahwa
profesionalisme bidan dengan dengan tingkat profesionalisme
variabel kualitas pelayanan menggunakan bidan di Puskesmas
kesehatan ibu dan anak dengan r- accidental sampling tatelu yang telah diukur
hitung = 0,766 lebih besar dari t- atau sampling dengan menggunakan
tabel dengan df (N-2 = 36-2 = 34 ) peluang. indikator-indikator
pada level 0,01 = 0,2785. Jika keterampilan, pemberian
dimasukkan ke dalam persamaan jasan dan pelayanan,
regresi sederhana maka nilainya pengawasan dan sistem
adalah Y = 1,336 + 0,971 X + e, balas jasa pada umumnya
dengan koefisien korelasi (R) = sudah sangat baik namun
0,766. Angka ini menunjukkan masih harus tetap
bahwa hubungan antara variabel ditingkatkan
bebas (X) dan variabel terikat (Y) profesionalisme
dalam kategori “kuat” sebagaimana bidannya.Adapun hasil
dikemukakan oleh Sugiyono berada ditribusi frekuensi
pada interval 0,60-0,799. Hubungan responden mengenai
dan determinasi variabel penilaian/pengukuran
profesionalisme bidan terhadap variabel kualitas
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

kualitas pelayanan kesehatan ibu pelayanan kesehatan ibu


dan anak adalah nyata dan dan anak di
signifikan pada taraf kepercayaan 94,4% dari pasien
0,01 atau 99%, yang ditunjukkan yang menanggapi
pada uji signifikan (t-test) dimana t- tingkat kualitas
hitung = 6,958 adalah jauh lebih pelayanan kesehatan
besar dari nilai t-tabel pada taraf ibu dan anak di
signifikansi 0,01. Adapun hipotesis Puskesmas Tatelu
yang diajukan penulis adalah berada pada kategori
alternatif (Ha) stat yang “tinggi/baik”.
menyatakan bahwa “semakin tinggi Kemudian 2 orang
(baik) profesionalisme bidan, atau 5,6% pasien
semakin tinggi kualitas pelayanan yang menanggapi
kesehatan ibu dan anak” sudah tingkat kualitas
teruji dan nyata dapat diterima pelayanan kesehatan
secara meyakinkan. Kemudian nilai ibu dan anak pada
koefisien determinasi (R2) = 0,587 kategori
menunjukkan bahwa variabel (X) “sedang/cukup baik
profesionalisme bidan memberikan
kontribusi sebesar 58,7% terhadap
pengembangan variabel (Y)
kualitas pelayanan kesehatan ibu
dan anak di Puskesmas Tatelu di
Kecamatan Dimembe Kecamatan
Dimembe Utara. Kabupaten
Minahasa, sedangkan sisanya
41,3% dipengaruhi oleh faktor lain
yang berada di luar penelitian ini
5 Rahmi Yuningsih/2016 Studi ini bertujuan untuk  Data dikumpulkan  Penelitian KI dan AKB
Pengembangan mengetahui kondisi kesehatan ibu pada tahun 2016 Kualitatif merupakan indikator
dan anak, profil tenaga kebidanan, melalui studi pustaka
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

dan pengembangan profesionalisme dan wawancara kesehatan


Kebijakan Profesi tenaga kebidanan guna dengan para masyarakat dan
Bidan dalam Upaya meningkatkan kesehatan ibu dan pemangku kesejahteraan suatu
Meningkatkan anak melalui aspek pendidikan kepentingan terkait
bangsa. AKI sangat
Kesehatan Ibu dan kebidanan; akreditasi, registrasi dan dengan penyusunan
lisensi profesi bidan; pelayanan rancangan undang- peka terhadap
Anak
kebidanan baik mandiri, kolaborasi undang kebidanan kualitas dan
maupun rujukan; dan strategi aksesibilitas fasilitas
kontinuitas penyebaran bidan di pelayanan
desa. Studi ini menggunakan kesehatan. AKI
metode kualitatif. Data dapat mengukur
dikumpulkan pada tahun 2016
status kesehatan ibu
melalui studi pustaka dan
wawancara dengan para pemangku saat kehamilan,
kepentingan terkait dengan persalinan dan nifas
penyusunan rancangan undang- pada suatu wilayah.
undang kebidanan. Studi ini Tahun 2012 AKI
menyimpulkan kondisi kesehatan tercatat sebesar 359
ibu dan anak di Indonesia belum per 100.000
cukup baik. Hal itu terlihat pada
kelahiran hidup.
masih tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Angka tersebut jauh
Bayi (AKB) di Indonesia. Tahun dari target MDGs
2012 AKI tercatat sebesar 359 per yang sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup. 100.000 kelahiran
Sedangkan AKB pada tahun 2012 hidup. Sedangkan
sebesar 32 per 1.000 kelahiran AKB pada tahun
hidup. Tenaga kebidanan adalah
2012 sebesar 32 per
seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang diakui 1.000 kelahiran
pemerintah dan organisasi profesi hidup juga masih
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

di wilayah Negara Republik jauh dari target


Indonesia serta memiliki MDGs yang sebesar
kompetensi dan kualifikasi untuk 23 per 1.000
diregister, sertifikasi dan atau
kelahiran hidup.
secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan. AKI dan AKB juga
Tenaga kebidanan perlu menjadi perhatian
dikembangkan profesionalismenya, dalam Sustainable
agar tenaga kebidanan memiliki Development
pengetahuan, keterampilan dan Goals(SDGs).
perilaku yang unggul serta yang Target AKI dan
menjunjung tinggi etika dan hukum
AKB pada tahun
kesehatan. Pengembangan profesi
bidan itu merupakan sebuah 2019 sebesar 306
keniscayaan untuk mengantisipasi per 100.000
perubahan ilmu pengetahuan dan kelahiran hidup dan
teknologi, perkembangan tuntutan 24 per 1.000
kebutuhan masyarakat akan kelahiran hidup.
pelayanan kebidanan yang Ruang lingkup
berkualitas, peningkatan kesadaran
pelayanan bidan
masyarakat akan hukum kesehatan,
permintaan pengguna jasa yang komprehensif
pelayanan kebidanan, perubahan meliputi kesehatan
yang cepat dalam kebijakan wanita sepanjang
pemerintah, dan persaingan global masa reproduksinya
yang semakin ketat. mulai dari masa
persiapan
kehamilan, hamil,
persalinan, pasca
bersalin, nifas dan
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

masa berkeluarga
berencana dapat
dioptimalkan guna
menurunkan AKI
dan AKB. Namun,
pelayanan kebidanan
di Indonesia belum
sepenuhnya
dilakukan secara
profesional.
Beberapa institusi
pendidikan
kebidanan
menyelenggarakan
pendidikanhanya
sampai program
magister dan
program profesi
setelah program
sarjana kebidanan.
Kegiatan sertifikasi,
registrasi dan lisensi
dilakukan secara
manual yang
memungkinkan
terjadi kesalahan,
ketidaksamaan data
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

di daerah dan di
pusat, dan
membutuhkan waktu
yang cukup lama.
Pemberian
pelayanan kebidanan
yang profesional,
hendaknya
dilakukan oleh bidan
profesional
menggantikan bidan
vokasi. Dengan
demikian, kemitraan
dapat dilakukan
secara seimbang
dengan profesi
tenaga kesehatan
lain yaitu tenaga
medis dan tenaga
keperawatan
profesional
(Praptianingsih,
2006) yang
menyandang sebutan
profesional setelah
mengikuti program
pendidikan profesi
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

setelah sarjana.
6 Heni Widyastuti, Niken Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Subjek dalam Penelitian Hasil penelitian
Puspitowati/2013 Studi Kualitatif teknologi dalam segala bidang penelitian ini adalah Kualitatif mengenai
Kualitas berpengaruh terhadap mutu bidan RS Keluarga pengetahuan tentang
pelayanan kesehatan terutama Sehat Pati kompetensi bidan
Profesionalisme pelayanan kebidanan. Menjadi terhadap 5 orang
tantangan profesi bidan untuk bidan menunjukkan
Bidan di Rumah
mengembangkan kompetensi dan bahwa semua
Sakit Keluarga profesionalisme dalam menjalankan responden
praktik kebidanan serta dalam mengetahui apa itu
Sehat Pati memebrikan pelayanan berkualitas. kompetensi bidan.
Sikap etis profesional bidan akan Semua responden
mewarnai dalam setiap langkahnya, mengatakan bahwa
termasuk dalam mengambil kompetensi yang
keputusan dalam respon situasi harus dimiliki
yang muncul dalam asuhan. Tujuan seorang bidan
dalam penelitian ini adalah meliputi
mengetahui secaramendalam pengetahuan dan
kualitas profesionalisme bidan di keterampilan yang
rumah sakit Keluarga Sehat. sesuai standart.
Metode yang digunakan dalam Pemahaman
penelitian ini adalah kualitatif responden yang
dengan menggunakan grounded sama mengenai
theory yaitu mengumpulkan data kompetensi yang
melalui interview dan observasi harus dimiliki bidan
kemudian dibandingkan dengan terlihat bahwa
hasil evaluasi penilaian kinerja informan benar-
bidan dalam sau tahun terakhir benar mengerti dan
dengan 5 responden. Hasil yang memahami
didapatkan dalam penelitian ini kompetensi bidan.
adalah bahwa kompetensibidan di Sesuai pengertian
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

Rumah Sakit Keluarga Sehat sudah kompetensi bidan


baik dan profesional, meskipun ada meliputi
beberapa tindakan dalam pengetahuan,ketera
kewenangan bidan yang tidak mpilnn dan perilaku
dilakukan karena alasan SPO, yang harus dimiliki
kinerja bidan kurangmaksimal oleh seorang bidan
tetapi mutu pelayanan bidan sudah dalam melaksanakan
berjalan dengan baik. praktek kenbidanan
secara aman dan
bertanggungjawab
pada berbagai
tatanan pelayanan
kesehatan.
7 Yulizawati, Detty Peran Bidan dalam Indonesia merupakan negara Subjek dalam  Metode yang Dalam kebijakan
Iryani,dkk./2016 Upaya Peningkatan dengan jumlah penduduk yang penelitian ini adalah digunakan dalam yang sudah ada
Penggunaan besar. Berdasarkan hasil sensus Bidan. penelitian ini yakni dalam
Jamkesmas Oleh tahun 2010 menunjukkan hasil adalah melakukan Undang-undang
Masyarakat 238,5 juta jiwa. Jumlah penduduk analisisdengan republik Indonesia
Indonesia pada tahun 2035 data sekunder, nomor 40 tahun
diproyeksikan menjadi 305,6 juta yaitu kajian 2004 tentang sistem
jiwa sedangkan Umur harapan pustaka terhadap jaminan sosial
hidup menjadi 72,2 pada tahun beberapa referensi nasional, Undang-
2030. Kepesertaan penduduk yang mendukung Undang Republik
Indonesia yang memiliki jaminan seperti dasar teori Indonesia Nomor 40
kesehatan adalah 131 juta jiwa pada tentang peran tahun 2014 Tentang
tahun 2015 berarti sekitar 55% dari Bidan dalam Perasuransian serta
total masyarakat Indonesia upaya Undang-undang
sementara dalam undang-undang peningkatan Republik Indonesia
republik indonesia nomor 40 tahun penggunaan nomor 24 tahun
2004 Tentang sistem jaminan sosial Jamkesmas. 2011 Tentang Badan
nasional dinyatakan bahwa setiap Penyelenggara
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

orang berhak atas jaminan sosial Jaminan Sosial


untuk dapat memenuhi kebutuhan sudah menyatakan
dasar hidup yang layak dan adanya komitmen
meningkatkan martabatnya menuju terhadap bentuk dan
terwujudnya masyarakat Indonesia sistim perlindungan
yang sejahtera, adil dan makmur. sosial untuk
Dengan demikian perlu langkah menjamin seluruh
strategis dalam upaya rakyat agar dapat
meningkatkan kepesertaan memenuhi
masyarakat karena dengan jumlah kebutuhan dasar
penduduk yang besar serta umur hidupnya yang
harapan hidup yang meningkat jika layak. Namun dalam
tidak diimbangi dengan kesiapan pelaksanaan regulasi
dalam menghadapi berbagai tersebut masih
permasalahan pada masa lansia banyak
termasuk penyakit degeneratif akan mendapatkan
menambah beban bagi negara serta kendala, maka
bagi keluarganya jika mereka tidak penulis memiliki
produktif. suatu pemikiran
dengan
mengoptimalkan
keterlibatan peran
bidan dalam
perbaikan
pelaksanaan sistim
jaminan kesehatan
nasional dengan
mengusulkan suatu
kebijakan. Konteks
dalam kebijakan
tersebut adalah
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

menerapkan filososfi
konsep normal
kepada setiap wanita
dalam setiap tahapan
siklus
kehidupannya,
mengkaji setiap
aspek dengan
penekanan pada
upaya promotif.
Kebijakan tersebut
diharapkan dapat
diberlakukan secara
nasional oleh
pengambil
kebijakan. Pada saat
sekarang inihal
tersebut belum ada
kebijakannya,
permasalahannya
mungkin dapat
disebabkan karena
belum diberikannya
kesempatan kepada
bidan untuk dapat
melaksanakan hal
tersebut. Perlu
direncanakan suatu
strategi untuk hal
ini.
8 Marlina, Yuniarti/2019 Faktor Menyusu pada satu jam pertama Semua bidan yang Jenis penelitian Hasil penelitian
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

Yang Berhubungan kehidupan dikenal dengan Inisiasi bertugas yang digunakan analisis faktor yang
dengan Menyusu Dini (IMD). Menyusui diWilayahRS Sinar adalah jenis hubungan dengan
Kemampuan Bidan adalah langkah awal membentuk Kasih Tentena Kab. penelitian survey kemampuan bidan
dalam Melakukan anak yang tidak saja lebih sehat tapi Posobeserta bidan analitik dengan
dalam melakukan
Inisiasi Menyusui juga lebih pandai dengan EQ yang bertugas di pendekatan cross
Dini (Emotional Quotient) dan SQ Puskesmas. –sectional study, inisiasi menyusu
(Spiritual Quotient) yang lebih yaitu penelitian dini di Wilayah RS
baik. IMD merupakan salah satu dengan Sinar Kasih Tentena
program pemerintah dalam melakukan Kab. Poso, maka
menurunkan angka kematian bayi pengukuran atau dapat disimpulkan
(AKB).Metode yang digunakan pengamatan suatu sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah metode kejadian yang
1.Tidak ada
survey analitik dengan pendekatan terjadi pada saat
cross sectional stady, dan bersamaan hubungan yang
pengumpulan data dilakukan (sekaliwaktu) signifikan antara
dengan membagikan kuesioner antara umurdengan
kepada responden. Populasi dalam variabelindepende kemampuan bidan
penelitian ini semua bidan yang n dan dalam melakukan
bekerja di wilayah RS Sinar Kasih variabeldependen. IMD di Wilayah RS.
Tentena,dengan besar sampel
Sinar Kasih Tentena
35responden. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal Kab. Poso Tahun
01Novembers/d 31Desember 2017. 2017.
Analisa data dilakukan dengan 2.Tidak ada
bantuan komputerisasi dengan hubungan yang
rumus chi square (x2) dan uji signifikan antara
logistic regresi. Hasil penelitian pendidikandengan
menunjukkan bahwa analisis faktor
kemampuan bidan
yang berhubungan dengan
kemampuan bidan dalam dalam melakukan
melakukan IMD ada tiga yang IMD di Wilayah RS.
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

berhubungan yakni variabel Sinar Kasih Tentena


berdasarkan Pengetahuan Kab. Poso Tahun
nilai(p=0,036),Lama Kerja nilai 2017.
(p=0,014), dan Pelatihannilai
3.Ada hubungan
(p=0,031), sedangkan dua
diantaranya tidak terdapat yang signifikan
hubungan yakni berdasarkan, Umur antara pengetahuan
nilai (p=0,088) dan Pendidikan dengan kemampuan
nilai (p=0,486). Bidan sebagai bidan dalam
salah satu tenaga profesional melakukan.
dituntut mampu membantu ibu-ibu
melakukan inisiasi menyusu dini
segera setelah melahirkan, sebab
dengan melakukan IMD berarti
telah menolong kehidupan seorang
bayi, membantu ibu untuk
melakukan kontak batin dengan
anaknya dan juga membatu
terwujudnya program pemerintah
untuk menurungkan jumlah
kematian bayi di Indonesia.
9 Notiqotul Motivasi Kualitas Kepatuhan bidan menerapkan . Penelitian
Fathkiyah/2015 Supervisi dan standar pelayanan kebidanan bagi .Sampel yang Kuantitatif Jumlah umur
Kepatuhan Bidan kesehatan ibu dan anak mempunyai digunakan dalam Observasional responden dengan
dalam Mendeteksi daya ungkit terhadap kualitas penelitian ini umur dewasa muda
Preeklampsia pelayanan antenatal, yang sebanyak 30 orang (20-35 tahun)
selanjutnya berkontribusi terhadap bidan secara hampir seimbang
penurunan angka morbiditas dan proportional random dengan umur
mortalitas pada ibu dan bayi. sampling. dewasa penuh (36-
Tujuan penelitian adalah 50 tahun). Usia
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

menganalisis pengaruh motivasi dewasa muda pada


dan kualitas supervisi terhadap kelompok BPM di
kepatuhan bidan dalam deteksi Kab. Tegal
preeklampsia. Jenis penelitian menggambarkan
observasional kuantitatif dengan usia produktif dalam
pendekatan cross sectional. Jumlah melaksanakan
sampel 30 Bidan Praktik Man-diri pelayanan kebidanan
(BPM) dipilih secara proportional. didukung kondisi
Pengumpulan data dengan fisik yang sehat
kuesioner terstruktur dan observasi sehingga dapat
langsung. Data dianalisis secara melaksanakan
kuantitatif dengan uji korelasi Chi- pelayanan kebidanan
Square dan regresi logistik. Hasil dengan baik. Umur
penelitian menunjukkan BPM yang berpengaruh
patuh dalam deteksi preeklampsia terhadap daya
(83,30%), bermotivasi tinggi tangkap dan pola
(83,30%) dan kualitas supervisi pikir seseorang,
yang baik oleh Bidan Koodinator semakin cukup umur
(46,67%). Faktor yang maka tingkat
berhubungan dengan kepatuhan kematangan
dalam deteksi preeklampsia adalah seseorang akan
motivasi (ρ=0,001) dan kualitas bertambah baik
supervisi (ρ=0,0001). Se-cara dalam berfikir
bersama-sama (motivasi dan maupun bekerja.
kualitas supervisi) berpengaruh diketahui secara
terhadap kepatuhan BPM dalam statistik bahwa ada
deteksi preeklampsia. Faktor yang hubungan yang
paling dominan berpengaruh signifikan antara
terhadap kepatuhan secara motivasi dan
berurutan adalah kualitas supervisi kualitas supervisi
(p-value=0,001, Exp(B)=8,129) dan oleh Bikor dengan
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

motivasi (p-value=0,002, kepatuhan bidan


Exp(B)=7,167). Diharapkan bidan dalam deteksi
koordinator melaksan-akan preeklampsi asil uji
supervisi fasilitatif secara berkala regresi logistik
terhadap bidan pelaksana. menunjukan variabel
bebas yang
berpengaruh
terhadap variabel
kepatuhan secara
berturut-turut dari
nilai Exp (B) yang
terkecil adalah
pengetahuan,
motivasi dan
kualitas supervisi
(nilai p<0,05).

10 Dwie Ayu Kartini, Faktor Pelayanan asuhan kehamilan literature review literature yang Hasil temua n denga
Sulistyaningsih/20202 Ketidakpuasan Ibu sebagai strategi untuk menurunkan pada beberapa jurnal digunakan pada n penca r ia n seca r
Hamil dalam angkakematian ibu. Salah satu kepuasanibu hamil studi ini asistematis diperoleh
Pelayanan Asuhan masalah penting yang terus terhadap pelayanan didapatkanmelalu artikel yang
Kehamilan dihadapi adalah kurang-nya asuhan kehamilan i sistem pencarian diterbitkan
kualitas baik pelayanan antenatal yang sistematis tahun2013-2018,
sehingga mempengaruhi (Syste-matic penulis dan sumber
kepuasanklien. Kepuasan Literature data yang
merupakan indikator mutu Search). Metode diambilberasal dari
pelayanan. Kepuasan ibu pencarian literatur negara Amerika
hamilpenting untuk perbaikan lebih pada studi (n=1), Nigeria (n-
lanjut dari kualitas perawatan inidimulai pada 2),Ethiopia (n=2),
antenatal terfokusdan untuk periode tahun Pengelompokan
memberikan pelayanan kesehatan 2013 sampai hasil temuan
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

yang beragam bagi wanita tahun artikelterdiri dari 5


hamil.Tujuan dari systematic 2018,diidentifikas artikel pada negara
literature review ini adalah untuk i menggunakan maju dan berkem-
menyimpulkan danmemeriksa database bang (Amerika,
literature yang berhubungan elekronik Nigeria dan
kepuasan ibu hamil terhadap dariPubMed dan Ethiopia). 5 artikel
kualitaspelayanan dalam asuhan Proquest yangdiambil dalam
kehamilan dan untuk mengetahui Pencairan systematic literature
penyebabketidakpuasan dalam database,scanning review iniadalah
pelayanan asuhan kehamilan. Studi , dan screening jurnal dengan
apprasial menggu-nakan program artikel dilakukan kualitas Q1
Critical Appraisal Skills Program secaramandiri sebanyak 5 jurnal.
(CASP) dan metodesintesis oleh peneliti Dari hasil systematic
menggunakan modifikasi PICO mengikuti syarat literature riview
dengan sumber data didapatkan dalam peme- dida-patkan tiga
dariPubMed dan ProQuest terdapat nuhan kriteria domain kepuasan
734 artikel yang di review. Kriteria inklusi. ibu hamil
inklusiadalah (1) Ibu hamil; (2) terhadapkualitas
Pelayanan dalam Asuhan pelayanan asuhan
kehamilan; (3) Kepuasanibu hamil; kehamilan di
(4) Teks lengkap; (5) Artikel yang fasilitaskesehatan
diterbitkan dari 2013 hingga2018; yaitu layanan klinik
dan (6) jurnal internasional. (ketersediaan
Terdapat 5 artikel yang memenuhi peralat-an dan
kriteriainklusi. Kepuasan ibu hamil prosedur layanan,
terhadap kualitas pelayanan asuhan privasi, waktu
kehamilandi fasilitas kesehatan menunggudiklinik
dipengaruhi oleh layanan klinik, dan fasilitas klinik),
aksesibilitas klinikdan interaksi aksesibilitas klinik
dokter. Penyebab ketidakpuasan ibu daninteraksi
hamil dalam pelayananasuhan interpersonal yang
NADA NOVA WANDA (A1 A221 073)
CRITICAL REVIEW PROFESIONALISME KEBIDANAN

kehamilan diantaranya lamanya merupakan


waktu menunggu, fasilitas contributorpenting
kesehatandan komunikasi untuk kepuasan
interpersonal. Dari hasil 4 artikel perawatan Asuhan
yang diulas didapatkanfaktor utama keha-milan.Dari
yang menyebabkan ketidakpuasan domain penyebab
dalam pelayanan asuhankehamilan ketidakpuasan
adalah lamanya waktu menunggu. dalampelayanan
Perlu pelayanan ANC asuhan kehamilan
denganpendekatan HTA (health diantaranya
technology assasment) untuk lamawaktu
mempercepat pe-layanan menunggu, fasilitas
administrasi dan observasi awal pelayanan dan
pada ibu hamil dengan komuni-kasi
mengintegra-sikan teknologi RFID interaksi
(Radio Frequency identification) interpersonal. Faktor
dan WSN (wirelesssensor network). utama yang
menyebabkan
ketidakpuasan dalam
pelayanankesehatan
yaitu waktu
menunggu ibu
hamil.

Anda mungkin juga menyukai