Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
Pada makalah ini kita akan menemukan suatu pembahasan
tentang pengaruh sex bebas bersamaan dengan perkembangan
zaman pada saat ini yang bisa kita rasakan bagaimana keadaan
manusia yang telah jauh sekali meninggalkan akhlaknya. Sejauh ini
pergeseran pada gaya hidup dan budaya yang telah jauh membawa
manusia dikarenakan perkembangan zaman modern dimana pada saat
ini manusia berlomba-lomba untuk memenuhi setiap kebutuhan
mereka yang tidak pernah ada batasnya sehingga mereka dikuasai
oleh nafsu hal ini bisa membawa manusia ke hal yang negative.
Namun hal ini dapat diindari tergantung pada keimanan seseorang
manusia yang dapat memaknai perubahan zaman ini bukan berarti
sebagai sebuah perubahan akhlak dan gaya hidup .
Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan
hidup

jenisnya

memelukan

pasangan

untuk

dapat

melakukan

regenerasi. Dalam proses regenerasi ini sangat dipengaruhi oleh


perilaku keduanya. Sebagai manusia yang mempunyai berbagai
kelebihan dibanding makhluk lain, yaitu karunia akal dan hati. Maka

manusia dalam proses regenerasi tidaklah sama seperti hewan.


Tetapi manusia mempunyai berbagai aturan kehidupan yang telah
diajarkan oleh pembawa pesan dari sang Pencipta, atau berbagai
norma sebagai kesepakatan bersama dengan manusia lain. Aturan
atau norma ini dibuat dengan pemikiran dan penggunaan hati untuk
menilainya sebagai pedoman hidup untuk menjadi manusia yang baik.
Hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya ini
adalah kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Proses
ini dalam kehidupan dewasa ini sudah mulai tercampuri berbagai
kebudayaan lain yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat
manusia di belahan bumi timur, Negara kita termasuk di dalamnya.
Budaya kita yang punya rasa malu mulai tergusur budaya my

bussines is mine(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai


norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah
urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun
demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena
imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis
pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan
aturan.

Pada masa saat ini kita melihat pada zaman modern saat ini
banyak sekali terdapat hal-hal negatif yang jauh bertentangan
dengan

ajaran

agama,

dan

dalam

uraian

makalah

ini

akan

menyinggung terhadap masalah gaya hidup para remaja yang


menganut

gaya

hidup

Sex

Bebas

yang

menjurus

pada

penyalahgunaan hasrat untuk regenerasi menjadi hasrat untuk


pelampiasan nafsu diri semata.
Sejauh ini bagi seorang anak berumur 11 tahun, kata sex itu
bukanlah hal yang tabu bagi mereka, bahkan ada sebagian dari
mereka pernah menyaksikan perilaku sex yang pada saat ini sangat
mudah sekali diakses dan ditemukan baik itu melalui televise,
Handphone, VCD/DVD bahkan dari internet, Menteri Negara
Komunikasi dan Informasi mengatakan bahwa 60% pengguna
internet di Indonesia membuka situs porno.

Hal yang jauh lebih

memprihatinkan pada saat ini adalah banyak sekalinya beredar


video-video porno yang pelakunya adalah anak remaja siswa SMP,
SMU dan Mahasiswa dan di dalam sebuah Koran Harian dikatakan
bahwa penderita AIDS usia muda cenderung semakin meningkat di
Indonesia.
Selain itu, para remaja melakukan hubungan sex bebas bukan
hanya sebagai suatu kesenangan bagi mereka ada juga yang

melakukan hal ini sebagai cara untuk

mendapatkan uang. Para

remaja melakukan perbuatan sex bebas dengan pria-pria beristri


atau dengan wanita bersuami yang berkantong tebal dan tidak dapat
kita pungkiri hal itu banyak sekali terjadi.

BAB II
PERMASALAHAN
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan mengapa tema
seperti tertulis pada judul makalah ini penting untuk dibahas.
Diantaranya adalah apa yang pernah ditemukan selama ini berkaitan
dengan seksualitas remaja.
1. Anak-anak SLTP, khususnya putra, cenderung sudah menonton
VCD porno (mereka menyebutnya sepep) paling lambat kelas
3 setelah ujian akhir selesai yang pada saat itu umumnya
mereka memiliki waktu luang sebelum masuk SMU dan secara
psikologis lelah selama sekian bulan didril soal-soal ujian dan
mengikuti ujian itu sendiri.

2. Anak-anak remaja sekarang cenderung sudah mengenal


internet, yang bisa dikatakan bahwa batas antara surga dan
neraka di internet begitu tipisnya. Banyak sekali situs-situs
positif yang bisa mencerdaskan dan mencerahkan jiwa, tetapi
banyak pula yang berkaitan dengan seks. Data terakhir yang
penulis peroleh melalui fasilitas search di WWW.Yahoo.com,

situs tentang seks ada 5.213 situs, tentang gay 4.515 situs,
homosex ada 696 situs, lesbian 3.316 situs, porno 489 situs
(dilakukan tanggal 25 Agustus 2002 pukul. 21.00). Jumlah itu
lebih sedikit ketika saya menceknya pada tanggal 24 Mei
2002 pukul. 17.00). Padahal banyak pula situs yang namanya
sepertinya tidak berkaitan dengan seks tetapi berisi
pornografi. Apabila kita mencoba mengakses setiap situs
barang 5 menit saja, akan dibutuhkan waktu lebih dari 1.100
jam yang setara dengan hampir 50 hari tanpa henti. Tetapi
masalahnya internet sudah menjadi kebutuhan mereka. Dunia
tidak surut ke belakang, dan internet adalah dunian ya, lalu
apa yang harus diperbuat untuk mengurangi ekses negatif
dari

internet

tersebut?

3. Berdasarkan pengamatan, meski seorang anak memiliki


komunikasi yang bagus dengan kedua orang tuanya tetapi
apabila

menyangkut

tentang

seks

komunikasi

mereka

cenderung tertutup. Hal ini diperoleh melalui pengamatan


terhadap

ratusan

siswa

privat.

4. Hal yang menyangkut seks juga bisa kita temukan melalui short
message system (SMS) di handphone. Paling tidak penulis

menyimpan 5 SMS sejenis itu. Misalnya saja: Joni lagi bugil,


Umi tanya, "Jon, itu apa?" Joni: "BUNGA. Coba pegang. Tuh
kan MEKAR!" Umi cerita pada Ani. Ani marah, "Sialan, kmrn
dia blg ROKOK jd aku ISEP!" Mengingat banyak siswa
sekarang memiliki

dan membawa

telpon genggam dan

pengiriman

itu

sangat

SMS

terhitung

murah

maka

peredarannya sangat cepat di kalangan siswa.

5. Di kalangan siswa sendiri berkembang idiom-idiom yang


berhubungan dengan seks yang merupakan plesetan atau
kepanjangan

dari

merek

rokok.

Misalnya

merk

rokok

ARDATH mereka artikan Aku Rela Diperkosa Asal Tidak


Hamil, atau Djisamsu yang mereka artikan Djion sampai
subuh.

6. Apabila kita melihat perkembangan di dunia internasional


tentang seksualitas remaja tersebut misalnya di Inggris,
majalah Kawanku menyebutkan bahwa Inggris menduduki
peringkat pertama di Eropa Barat dalam hal tingginya angka
remaja putri yang hamil pada usia sekolah. Setiap tahun
sekitar 90.000 remaja putri hamil di luar nikah. Dari jumlah
tersebut 7.700 umurnya di bawah 16 tahun, 2.200 lagi

umurnya belum 14 tahun. Oleh karena itu para siswa Inggris


tersebut meminta adanya pelajaran pendidikan seks guna
mengurangi angka kehamilan pada usia remaja tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini saya akan membaginya menjadi 3
pembahasan berdasarkan dari dasar dasar dari hal yang menjadi
suatu batasan manusia dalam kehidupan.
1. ONTOLOGI:
Dewasa ini pergaulan remaja, baik remaja sekolah maupun
remaja kuliah, telah mengalami suatu tahapan yang berbeda dengan
adat budaya dan agama yang menjadi sandaran norma dan aturan
dalam hubungan interaksi antar manusia. Dalam pergaulan yang
semakin bebas ini memunculkan berbagai bentuk kebiasaan lain. Dari
pola pikir yang materialistic dan mencari kenikmatan instant walau
sesaat telah menjadi sisi kehidupan tersendiri.
Dari kebebasan pergaulan meskipun ada segi positifnya yaitu
kebebasan berfikir dan berkreasi dengan kerja sama antar lawan
jenis sehingga menghasilkan kreasi solid karena kedekatannya,
mempunyai

sisi

lain

dengan

lahirnya

berbagai

gejala

sosial

diantarannya terjadi sex pra-nikah. Sex bebas yang merebak di

kalangan remaja adalah fenomena dimana aturan dan norma


kehidupan yang telah di ajarkan agama dan aturan yang menjadi
kesepakatan bersama antar manusia telah terabaikan, tergusur oleh
pemikiran yang serba untuk kesenangan.
Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma, juga
telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi
manusia. Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih
menjadi sarana pemuasan nafsu semata. Naluri sex merupakan
sumber tenaga manusia untuk terus melestaikan spesiesnya dimana
dalam pertumbuhannya remaja hingga dewasa dorongan sex ini
makin kuat. Jika tanpa ada pengatur atau pengontrol oleh norma
agama, sosial masyarakat dan pendidikan sex akan terjadi dominasi
nafsu dalam diri.
Pergaulan bebas antar lawan jenis mendorong terjadinya hamil
pra-nikah, lebih parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak
bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak
gadis lagi ini untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua,
teman dan masyarakat, atau karena suruhan dari teman laki-lakinya
yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil jalan pintas
dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social remaja
yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi

sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan


pintas menjadi solusi terakhir.
2. EPISTEMOLOGI:
Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara
benar dan mendalam, terlupakannya intisari adat budaya luhur
bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat pengaruh
globalisasi merupakan indikasi terjadinya banyak permasalahan pada
generasi muda. Sex pra-nikah telah menjadi mode pergaulan negatif
yang harus ditanggapi serius semua pihak dengan pengupayaan
perhatian yang lebih. Karena dari hal ini memicu timbulnya hamil
sebelum nikah akibat sex bebas dalam pergaulan yang mana
minimnya pendidikan pemahaman agama, kurangnya perhatian
orangtua, cueknya masyarakat akan situasi linkungan dan taraf
pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar yang
kebanyakkan diperoleh dari teman sebaya lewat obrolan-obrolan
cabul dan jorok atau lewat media-media massa yang menimbulkan
anggapan yang salah atau emosi negative.
Masa remaja dalam perkembangannya hingga timbul rasa tertarik
pada lawan jenis merupakan awal masa bercinta. Pertumbuhan
biologis serta perkembangan psikologis dan pergaulan makin

menumbuhkembangkan nafsu seksual awal, meningkat pada taraf


rasa senang dan tertarik terhadap lawan jenis, secara perlahan
menuju taraf kematangan, ditingkatkan dengan pendekatan. Dalam
tahap pacaran ini peran norma agama dan adat budaya sebagai
pengontrol serta pemberi batasan antar lawan jenis sangat
berpengaruh agar tidak terjadi pergaulan bebas yang menjurus
pada sex bebas, akibat dari naluri sex menggebu yang tak mudah
dikendalikan dan agar proses pacaran berjalan lancar dengan
penyesuaian dan perkenalan karakter masing-masing sehingga
mencapai kesuksesan menuju jenjang pernikahan yang mana kedua
pasangan telah siap dengan tidak didahului adanya kehamilan
terlebih dahulu.
Makin maraknya hamil pra-nikah ini tak luput dari kurangnya
peran sektor pendidik dalam memberikan pengajaran, pengertian
dan pemahaman akan pendidikan sex yang sehat untuk menghasilkan
manusia-manusia

yang

dewasa,

betul-betul

matang,

dapat

menggunakan seksualitasnya dengan bertanggung jawab demi


kebahagiaan dirinya sendiri dan lingkungan atau masyarakat, yang
mana peran pendidikan ini sangat perlu.

Efek lain dari maraknya sex bebas adalah makin merebaknya


penyakit kelamin, dari yang ringan hingga HIV-AIDS banyak
menjangkiti kehidupan generasi muda sekarang
Perlunya pendidikan sex bagi remaja agar remaja tidak terjebak
pergaulan bebas yang mendorong pada sex bebas, terutama
pendidikan sex yang efektif dari orang tua dalam keluarga. Sedang
sekolah menekankan ajaran kejujuran, tanggung jawab, pengendalian
diri dan kewaspadaan.
3. AKSIOLOGI:
Pengendalian hawa nafsu sebagai jihad terbesar sepanjang
hidup dengan kepatuhan dan keimanan pada ajaran agama. Dengan
hal ini dapat mencegah hubungan terlalu jauh sebelum nikah. Bagi
yang

tidak

mampu

mengendalikan

hawa

nafsu

seyogyanya

melaksanakan pernikahan dengan dasar kesiapan dari kedua


pasangan secara kepribadian, kematangan mental, emosional, sosial
dan fisik serta sikap mengedepankan rasa tanggung jawab. Dan tak
lupa syarat pernikahan ini haruslah berdasar perasaan saling cintamencintai dan harga-menghargai.
Kiat bagi remaja dalam berpacaran yang mana pacaran
merupakan budaya asing hendaknya diisi dengan jalinan hubungan

dengan pasangan dengan dasar cinta, cinta yang tak harus belepotan
syahwat dan birahi. Bahkan ketika cinta itu tumbuh semakin dewasa,
syahwat dan birahi tidak lagi menjadi tujuan yang memiliki arti.
Dalam bentuknya yang dewasa itu, cinta lebih kentara dengan wujud
kepasrahan, keikhlasan, dan peneguhan eksistensi.
Aku mencintaimu bukan karena ingin mendekap dan memilikimu,
tapi aku mencintaimu karena aku mencintaiNya.
Surat Al Israa ayat 32 yang berbunyi:

. "Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu


adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Mereka menyadari bahwa seks bebas itu berbahaya dan
menyarankan untuk selalu menjaga diri, memiliki pengendalian diri,
khususnya dalam periode pacaran. Bahkan mereka mengatakan untuk
putri simpanlah ciuman pertama dan keperawanan itu untuk suami
mereka. Mereka memberikan saran-saran dan solusi yang perlu
dininternalisasikan oleh para siswa. Proses pengendalian diri
(kesadaran internal) ini juga sangat bersesuaian dengan :
QS. An Nuur:30 31 yang berbunyi:

Katakanlah

kepada

orang

laki-laki

yang

beriman:

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara


kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat".
Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan
kain

kudung

ke

dadanya,

dan

janganlah

menampakkan

perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,


atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayanpelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui

perhiasan

yang

mereka

sembunyikan.

Dan

bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang


beriman supaya kamu beruntung."

Inilah motivasi untuk merubah pola pikir generasi muda yang


hanya memburu nafsu kesenangan sesaat, menjadi sebuah ide hidup
yang hangat menemani hari dalam naungan cinta suci menuju
Kebenaran sejati. Inilah tonggak manusia menjadi umat yang paling
tinggi derajatnya di banding makhluk lain.

BAB IV
C.PENUTUP
A. Kesimpulan
seks bebas itu berbahaya dilihat dari sudut kesehatan ataupun
budaya Persepsi ini memunculkan adanya kesadaran akan bahaya
seks bebas sekaligus kesadaran bahwa hal-hal yang menuju ke arah
seks bebas berkembang di sekitarnya bahkan begitu mudahnya
mereka mendapatkan materi-materi itu. Pada tataran realitas dapat
dikatakan bahwa seks bebas itu ada di sekitar kita, dan kita tidak
perlu menafikannya. Kondisi yang bertentangan tersebut akan
menimbulkan adanya konflik moral individu. Itulah sebabnya
mengapa banyak diantara mereka terjebak ke dalam pornografi.
Dan konflik moral individu tersebut jika tidak ada penanganan yang
tepat akan menimbulkan konflik moral massa. Salah satu bentuk
penanganannya adalah memberikan ruang kepada mereka untuk
mengungkapan persepsi mereka tentang seks bebas tersebut.
Pengadaan kondisi seperti itu adalah bagian dari pendidikan seks
yang memang mereka minta keberadaanya baik di rumah maupun di
sekolah. Dengan demikian para siswa akan terarah pada suatu
realitas bahwa hidup adalah pilihan, tinggal bagaimana mereka

menyikapinya khususnya terhadap seks bebas, tentu dengan segala


konsekuensi-konsekuensi atas pemilihan cara pandang, sikap dan
tindakannya tersebut. Ada atau tidak ada keharusan mengaitkan
mata pelajaran dengan imtaq, fungsi guru sehubungan dengan hal
tersebut adalah memberi ruang yang sangat mungkin menimbulkan
kesadaran moral bagi para siswanya guna memberikan pijakan dan
arah bagi kehidupan para siswa itu sendiri sekarang dan masa depan
yang dalam bahasa agama adalah li'ila-i-kalimaatillah, menegakkan
hukum Tuhan di muka bumi.
Dan pada kenyataannya, dengan cara memberikan ruang yang
memungkinkan para remaja mengekspresikan ide, gagasan dan
pandangannya tentang seks bebas, Adanya kesadaran para siswa
untuk tidak melakukan seks bebas hal tersebut merupakan indikasi
peningkatan keimanan dan ketaqwaan mereka. Kesadaran yang
diperolehnya sendiri, atau melalui teman sebaya, akan berdampak
lebih kuat daripada diberitahu oleh orang yang lebih tua atau guru.
Pendewasaan

pemikiran

remaja

dengan

beranjak

dalam

memahami cinta dari sekadar remah-remah kehidupan kepada cinta


sebagai hamparan sawah ladang, yang tak pernah menuntut hadir
dimeja makan, namun karenanya kita semua bisa dengan lahap
bersantap malam. Cinta suci inilah dasar pergaulan lawan jenis yang

sesuai dengan fitrah manusia agar tidak menimbulkan gejala sosial


yang negatif. Perkembangan regenerasi yang dapat memperoleh
hasil yang lebih baik. Bukan karena factor kecelakaan atau
regenerasi yang tidak di inginkan, tetapi merupakan tujuan suci
untuk menjaga eksistensi kehidupan manusia menjadi lebih baik.
B. Saran-saran
1.

Para guru, perlu merespon persepsi para siswa tentang seks


bebas.

2. Para orang tua sangat perlu untuk meningkatkan pengawasan


terhadap putra-putri mereka khususnya apabila mereka
mengakses internet. Patut dihindari pula sikap permisif
yang serba membolehkan keinginan anak misalnya dalam
penyediaan

handphone.

mempermudah

Fungsinya

komunikasi,

apabila

sebagai

alat

untuk

sejak

awal

tidak

diberikan pengertian tersebut kepada mereka, salah-salah


malah digunakan untuk saling berkirim SMS dan gambar
porno, apalagi jika kita melihat perkembangan teknologi
terakhir pembuatannya yang sudah dapat dipakai untuk
mengirimkan gambar. Orang tua juga seyogyanya terbuka
untuk membicarakan masalah seks dengan anaknya sejak

dini. Jangan malah anak-anak mendapatkan informasi seks


dari teman-temannya yang sama-sama tidak mengerti
tentang
3.

hal

tersebut.

Sekolah sudah saatnya untuk membuka warung internet


sendiri sehingga dapat membimbing para siswa untuk
mengakses situs-situs yang positif.

4.

Pemerintah dan aparat penegak hukum harus memberantas


tuntas

peredaran

VCD

porno.

5. Pemerintah khususnya Depdiknas perlu mengkaji ulang


muatan kurikulum supaya lebih berorientasi kepada kondisi
perkembangan psikologis siswa dan perlu memasukkan
pendidikan seks sebagai bagian dari kurikulum.
Demikianlah makalah saya, semoga dapat bermanfaat bagi
seluruh pembacanya dan dapat mengambil sisi positifnya sehingga
mudah-mudahan dapat menjadi suatu pembelajaran untuk kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai