Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kenakalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di


berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang
semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah
semakin lancar, cepat dan mudah. Dunia teknologi yang semakin canggih,
disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai
media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di
berbagai lapisan masyarakat.

Diantara dampak negatif dari perkembangan media massa dewasa ini,


adalah pengaruh siaran TV terhadap kenaikan tingkat kenakalan remaja. Untuk
itu makalah ini berusaha mengupas permasalahan tersebut melalui kajian
sederhana .

1
1.2 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang
dibahas dibatasi pada masalah :
Dampak dari siaran TV terhadap anak remaja sekarang yang merupakan
generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-
generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental yang lebih baik

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah


sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak siaran TV terhadap kenakalan remaja
2. Bagaimana cara mengatasinya ?

2
1.4 Tujuan Masalah
Mengingat semakin besarnya masalah yang dihadapi oleh anak-
anak remaja, maka studi ini secara umum bertujuan:
1. Untuk menganalisa keterkaitan antara dampak siaran TV
terhadapkenakalan remaja baik di dalam keluarga.
2. Lingkungan sosial dan perilaku antisosial remaja yang menyangkut
kenakalan, kekerasan, perkelahian dan penggunaan narkoba.
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi semua pihak yang
memperhatikan kaum remaja sebagai penerus bangsa, baik itu pihak
pendidikan nasional, para orang tua maupun masyarakat luas. Khususnya
para orang tua yang mempunyai anak remaja.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari
media informasi yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang memberikan nilai
edukatif bagi remaja ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan karena industri
perfilman kurang memberikan pesan-pesan moral terhadap siaran yang ditampilkan.

2.1 Gambaran Umum Pengaruh TV Terhadap Remaja

Dapat diperhatikan dalam berbagai program televisi seperti pada sinetron-


sinetron maupun reality show yang banyak menayangkan tentang pergaulan
bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan, hedonisme dan sebagainya untuk
selalu ditampilkan di layar kaca. Oleh karena program tersebut banyak diminati
publik, khususnya remaja. Sehingga dapat memberikan suatu peluang bisnis
bagi pihak stasiun TV yaitu misalnya berupa banyaknya iklan yang masuk.

Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota


besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan remaja dalam
mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias
kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut,
kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar
dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali
menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang
berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.

Dari tayangan – tayangan tersebut ada remaja yang hanya sekedar


menyaksikan, tapi tidak terpengaruh mengikutinya. Dan ada juga remaja yang
memang gemar menyaksikan dan terpengaruh untuk mengikuti hal tersebut guna
mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Remaja inilah yang paling rawan
melakukan berbagai pelanggaran, karena mereka mudah terpengaruh dan ingin

4
mencari sensasi di lingkungan pergaulan agar dapat disebut sebagai remaja yang
gaul.

Terhadap remaja yang mudah terpengaruh oleh adegan-adegan tersebut,


mengakibatkan mereka selalu berbuat iseng dalam bergaul atau dalam bentuk
kenakalan. Apalagi mereka bergaul dengan teman yang nakal maka semakin
mudah pula mereka terpengaruh. Seperti nonton film porno karena ketertarikan
akan program televisi yang bersifat sensualitas hingga menimbulkan suatu
bentuk penyimpangan dalam bergaul. Serta cara berpacaran yang sudah
melewati batas, hingga menimbulkan seks bebas di kalangan remaja yang pada
akhirnya banyak diantara remaja-remaja yang menikah di usia muda. Selain itu
juga dapat menimbulkan pemerkosaan dan pencabulan d ikalangan remaja.

Begitu juga program yang menayangkan adegan kekerasan sehingga


remaja yang pola pikirnya masih labil dan emosional cenderung untuk
melakukan perilaku yang kasar dan tidak sopan baik kepada teman sendiri,
maupun kepada guru bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali dampak negatif
yang dirasakan terhadap remaja hanya saja terkadang remaja tidak terlalu
merespon berbagai dampak yang muncul.

Meskipun banyak para remaja terjerumus pada hal-hal yang kurang baik
namun tidak semua remaja terpengaruh oleh tayangan televisi yang
menyimpang tersebut. Diantara remaja-remaja, pastinya juga ada yang
mengambil sisi positif dari acara yang diberikan. Kenakalan remaja akibat dari
program televisi menyimpang dapat terjadi apabila didukung pula oleh
lingkungan yang memberikan kesempatan buruk terhadap pergaulan mereka.

Begitu juga tidak semua tayangan mengenai sintron remaja itu jelek. Jika
para anak atau remaja dapat mengambil sisi positif dari tayangan tersebut, tentu
tidak akan ada masalah terhadap pribadi dan lingkungannya. Namun jika mereka
meniru berbagai tayangan yang dinilai kurang mendidik, seperti pergaulan bebas
dan saling mempengaruhi diantara lingkungan yang memang menyediakan
lingkungan yang kurang baik. Kemungkinan remaja akan melakukan berbagai

5
penyimpangan, baik dari segi agama maupun moral dan etika bahkan tak jarang
memuaskan nafsu akhirnya melakukan pelanggaran hukum.

2.3 Kondisi Labil Remaja

Kita ketahui bahwa usia remaja merupakan masa labil pada seseorang.
Dimana saat itu timbul rasa ingin menunjukkan diri ”ini aku”. Oleh karena itu
sikap meniru pada kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas
yang dialami oleh keadaan jiwa yang masih labil. Artinya jika mereka tidak
dapat mengontrol diri dengan baik dan apabila waktu luang juga tidak dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maka perbuatan iseng dan kenakalan
lainnya mudah sekali terjadi. Seperti halnya bolos sekolah di saat jam pelajaran,
narkoba dan cara berpakaian yang berlebihan dan tak sepantasnya untuk
digunakan ujungnya dapat menimbulkan seks bebas dan akibatnya banyak
remaja menikah di usia remaja atau tidak keperawanan lagi. Atau dampak lain
pada kenakalan remaja seperti pencurian, cabul, perkosaan, pemerasan, narkoba
kebut-kebutan di jalan atau tawuran antar sekolah dalam ajang menunjukkan
kejagoannya.

2.4 Faktor Kenakalan Remaja

Berdasarkan perkembangan zaman saat ini adapun yang menjadi faktor-


faktor penyebab kenakalan remaja saat ini adalah :

1. Faktor intern : adalah faktor yang datangnya dari dalam tubuh remaja sendiri.
Faktor intern ini jika mendapatkan contoh-contoh yang kurang mendidik dari
tayangan televisi akan menimbulkan niat remaja untuk meniru adegan-adegan
yang disaksikan pada isi program televisi tersebut. Khususnya menyangkut
masalah pergaulan remaja di zaman sekarang yang makin berani
mengedepankan nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan adat budaya
bangsa. Akhirnya keinginan meniru tersebut dilakukan hanya sekedar rasa

6
iseng untuk mencari sensasi dalam lingkungan pergaulan dimana mereka
bergaul tanpa batas dan norma agar dipandang oleh teman-temannya dan
masyarakat sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan zaman.
Timbulnya minat atau kesenangan remaja yang memang gemar menonton
acara televisi tersebut dikarenakan kondisi remaja yang masih dalam tahap
pubertas. Sehingga rasa ingin tahu untuk mencontoh berbagai tayangan
tersebut yang dinilai kurang memberikan nilai moral bagi perkembangan
remaja membuat mereka tertarik. Dan keinginan untuk mencari sensasi pun
timbul dengan meniru tayangan-tayangan tersebut, akibat dari kurangnya
pengontrolan diri yang dikarenakan emosi jiwa remaja yang masih labil.

2. Faktor ekstern: adalah faktor yang datangnya dari luar tubuh remaja. Faktor
ini dapat disebut sebagai faktor lingkungan yang memberikan contoh atau
teladan negatif serta didukung pula oleh lingkungan yang memberikan
kesempatan. Hal ini disebabkan karena pengaruh trend media televisi saat ini
yang banyak menampilkan adegan-adegan yang bersifat pornografi,
kekerasan, hedonisme dan hal-hal yang menyimpang dari nilai moral dan etika
bangsa saat ini. sepertinya media televisi telah memaksa remaja untuk larut
dalam cerita-cerita yang mereka tampilkan seolah-olah memang begitulah
pergaulan remaja seharusnya saat ini. Yang telah banyak teradopsi oleh nilai-
nilai budaya luar yang kurang dapat mereka seleksi mana yang layak dan yang
tidak layak untuk ditiru.

3. Kurangnya perhatian dari orang tua dan lingkungan yang memang


menyediakan pergaulan buruk. Maka memberikan dampak buruk pula bagi
remaja untuk mudah larut dalam hal-hal negatif. Baik dari tayangan televisi
maupun dari pergaulan teman-temannya. Kurangnya perhatian orang tua
banyak para remaja mencari perhatian di dunia luar. Mereka cenderung
melakukan atau mencari kesenangan di lingkungan pergaulannya. Ikut-ikutan
dan tak lagi dapat membedakan yang mana baik dan buruk. Rasa takut hilang
karena menganggap banyak temannya yang melakukan hal keliru tersebut.

7
Hingga akhirnya ketergantungan dan mereka terus melakukannya berulang
kali seperti halnya biasa dan membentuk sebuah budaya yang tak bisa lepas
dari hidup mereka. Seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan
kegiatan lain yang dinilai dapat memberikan kesenangan sesaat. Dan dampak
dari kegiatan tersebut akan menciptakan orang-orang yang hedonis.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “ Pengaruh Siaran TV Pada Kenakalan Remaja”
dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengaruh siaran TV sangat berdampak besar pada kenakalan remaja saat ini

2. Meskipun banyak para remaja terjerumus pada hal-hal yang kurang baik namun
tidak semua remaja terpengaruh oleh tayangan televisi yang menyimpang

3. Timbulnya minat atau kesenangan remaja yang memang gemar menonton acara
televisi tersebut dikarenakan kondisi remaja yang masih dalam tahap pubertas.

3.2 SARAN

Bertolak dari pengaruh siaran TV pada remaja saat ini penyusun memberikan saran
sebagai berikut :

1. Sebaiknya perhatian dari orang tua dan lingkungan sangat penting bagi
perkembangan remaja agar tidak terlalu terjerumus dalam pergaulan buruk.

2. Seharusnya stasiun TV memberikan penayangan yang lebih bernilai edukatif


bagi remaja ketimbang nilai amoralnya.

Anda mungkin juga menyukai