Kelas DIV 3B
T.A. 2021/2022
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, dan tidak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberi tugas kepada kami dalam
menyelesaikan tugas ini. Adapun judul modul in yaitu ”Pekerja Seks Komersial &
Pemilihan Jenis Kelamian pada Anak”. Penulis sangat berharap semoga dengan adanya
modul ini penulis dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu
yang kita miliki.
Terima kasih atas semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan modul ini.
Apabila ada saran dan kritik untuk memperbaiki modul ini, penulis bersedia menerima
kritik dan saran. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
RANGKUMAN ………………………………………………........ 21
Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar membaca do’a
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar mendapat keberkatan
ilmu.
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini,baca
sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk mengetahui
pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan.
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep
essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan
antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep.
4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi
lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi.
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada kegiatan
belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan .
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui
dalam soal ini.
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut.
d. Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan konsep
yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut.
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal.
MODUL 1
Prodi D-IV Kebidanan Medan Page 3
TOPIK
TINJAUAN KEILMUAN
b. Modeling
Modeling adalah salah satu cara sosialisasi pelacuran yang mudah dilakukan dan
Prodi D-IV Kebidanan Medan Page 9
efektif. Terdapat banyak pelacur yang telah berhasil mengumpulkan kekayaan di
komunitas yang menghasilkan pelacur sehingga masyarakat dapat dengan mudah
menemukan model. Masyarakat menjadikan model ini sebagai orang yang ingin ditiru
keberhasilannya. Sebagai contoh dalam dunia pelacuran, ada seorang PSK yang kini
sukses dan kaya sehingga memicu orang di sekitarnya untuk meniru kegiatan PSK.
c. Dukungan orangtua
e. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi adalah alasan klasik seseorang untuk menjadi PSK. Faktor ini
lebih menekankan pada uang dan uang memotivasi seseorang PSK. Tekanan ekonomi,
faktor kemiskinan, menyebabkab adanya pertimbangan-pertimbangan ekonomis untuk
mempertahakan kelangsungan hidupnya, dan khususnya dalam usaha mendapatkan
status sosial yang lebih baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan
wanita terjerumus dalam dunia pelacuran. Faktor yang paling kuat adalah faktor
ekonomi. Wanita-wanita cenderung ingin hidup mewah dan berkecukupan, tetapi juga
4. Ciri-ciri PSK
5. Jenis PSK
PSK di Indonesia beraneka ragam, menurut Hendrina (2012) PSK mempunyai tingkatan-
tingkatan operasional, diantaranya :
Dalam melihat fenomena di Indonesia, Hatib Abdul Kadir (2007) membagi jenis PSK
ke dalam beberapa kategori besar berdasarkan kriteria struktur dan sistem operasional,
diantaranya :
a. Pekerja seks jalanan.
Pekerja seks ini sering kita temui di berbagai jalanan besar di Indonesia. Sang
pekerja lebih bersifat independen. Ketika terjadi interaksi tak ada perantara ketiga
seperti germo maupun penjaga keamanan. Harga tubuh yang ditawarkan pun lebih
miring. Hal ini karena selain tak ada tips kepada pihak ketiga secara tetap. PSK
jenis ini tidak terlalu cantik serta seusia mereka terkadang lebih tua dibanding
mereka yang berada di dalam lokalisasi.
Istilah ini semacam penghalusan makna secara tersembunyi terhadap bisnis seksual
yang sebenarnya mereka lakukan. Orang biasa menyebutnya dengan salon plus.
Sistem operasional pekerja seks ini pertama kali merawat serta membersihkan sang
pelanggan atau pasien. Di luar itu mereka juga bersedia melayani secara ekstra
seperti pijat, dan hubungan seks. Untuk mengenali salon plus dapat dilihat dari
bangunannya. Salon plus biasanya berkaca gelap, ada beberapa ruang di dalamnya
yang ditutup tirai. Pencahayaan di dalamnya kurang terang (remang-remang). Hal itu
sesuai dengan penelitian Hutabarat (2004), bahwa adanya keinginan untuk tidak
diasingkan dari lingkungan menyebabkan wanita pekerja seks komersial menutupi
statusnya dengan berpura-pura menjadi anggota masyarakat biasa sehingga interaksi
dengan lingkungannya tetap terjaga.
Sistematika pekerjaan seks ini didasarkan pada jasa telepon sebagai mediator.
Terdapat dua jenis kinerja dalam hal ini, pertama mereka yang biasa disebut wanita
panggilan atau call girls. Transaksi awal dibuat berdasarkan janji pertemuan
(kencan) yang berlanjut ke tempat tidur. Sedangkan kinerja kedua adalah seksualitas
yang didasarkan pada orgasme melalui hubungan telepon (phone sex). Promosi ini
sering kita temui pada berbagai majalah-majalah semi porno atau koran.
Secara struktural, kinerja mucikari, calo, pekerja keamanan hingga pekerja seks itu
sendiri mempunyai batas-batas kerja yang jelas dan profesional (Hatib Abdul Kadir,
2007). Jika melihat latar belakang kultural dan tempat transaksi ekonomi Indonesia
yang beragam maka transaksi seksualitas tak hanya ada dalam kategori di atas.
Banyak juga pekerja seks yang bekerja di mall (sebagai pegawai mall dan
merangkap pekerja seks untuk mencari uang tambahan). Pekerja seks sekaligus
mahasiswi, akrab disebut ayam kampus, pekerja seks yang merangkap sebagai para
pekerja atau pelayan di tempat-tempat hiburan malam yang ada di daerah perkotaan
dan di kantor-kantor sebagai sekretaris, yang harga tubuh mereka cukup tinggi dan
transaksi terkadang melalui kartu kredit. Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa
Prodi D-IV Kebidanan Medan Page 17
pekerja seks sebagai bagian dari prasyarat kinerja dan transaksi dagang yang tidak
selalu lepas dari ramainya pusat-pusat ekonomi yang strategis. Sistem pekerja seks
cenderung mempunyai hubungan yang bersifat temporer insidental. Strategi tersebut
tampak pada mekanisme kerja mereka mengenai istilah Short time dan Long time
booking yang semuanya hanya terjadi dalam waktu tertentu (Hatib Abdul Kadir,
2007).
Dengan meluasnya prostitusi akan merusak nilaii moral, susila, hukum dan agama.
Karena pada dasarnya prostitusi bertentangan dengan norma moral, susila, hukum dan
agama. Rusaknya nilai dan moral membuat tatanan masyarakat berantakan. Sehingga nilai
dan norma moral, susi;a, hukum dan agama harus ditanamkan pada masyarakat sedini
mungkin.
Kehadiran anak laki-laki dan anak perempuan dalam suatu keluarga khusunya di tengah-
tengah masyarakat memegang arti penting. Tidak lengkap rasanya suatu keluarga jika tidak
memiliki anak. Salah satu tujuan keluarga adalah untuk mendapatkan keturunan. Atau jika
satu keluarga hanya memiliki anak perempuan saja atau anak laki-laki saja juga dianggap
tidak lengkap.
Kehadiran anak laki-laki dalam rumah tangga masyarakat sangat memiliki arti karena laki-
laki adalah sebagai pemimpin. Oleh karena beratnya peran sebagai pemimpin, maka sejak
disni anak laki-laki dibekali bagaimana cara menjadi pemimpin kelak dia dewasa.
Sedangkan kehadiran anak perempuan di tengah keluarga yaitu hanya akan menjadi ibu
rumah tangga. Oleh karena itu banyak usaha yang dilakukan oleh suatu keluarga masyarakat
dalam mencapai keseimbangan dalam keluarga tersebut.
Hal yang dilakukan adalah dengan berupaya sepenuh hati untuk melakukan berbagai hal
dalam mencapai keinginannya mendapatkan anak laki-laki atau anak perempuan yang sangat
didambakan. Meskipun harus melakukan suatu hal yang dianggap mitos yakni suatu hal yang
dianggap oleh sebagian masyasrakat belum tentu sepenuhnya benar.
RINGKASAN MATERI
Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan salah satu fenomena sosial dalam masyarakat
yang sangat kompleks, baik dari segi sebab, proses maupun implikasi soasial yang
ditimbulkannya. Pekerja seks komersial (PSK) dengan berbagai versinya merupakan bisnis
yang abadi sepanjang zaman. Oleh karena itu pekerja seks komersial (PSK) memerlukan
penanganan komprehensif dari berbagai pihak. Prostitusi atau pekerja seks komersial (PSK)
sebagai salah satu penyakit masyarakat mempunyai sejarah yang panjang sejak adanya
kehidupan manusia, pekerja seks komersial (PSK) sebagai salah satu penyimpangan dari
pada norma-norma perkawinan, dan tidak ada habis-habisnya yang terdapat di semua negara
di dunia. Walaupun prostitusi sudah ada sejak dulu, namun masalah prostitusi yang dulu
dianggap tabu atau tidak biasa. Namun masa jaman sekarang prostitusi oleh masyarakat
Indonesia dianggap menjadi sesuatu yang biasa. Prostitusi atau pekerja seks komersial
(PSK) adalah penjualan jasa seksual untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual
disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK).
Permasalahan lebih menjadi kompleks saat pekerja seks komersial (PSK) dianggap sebagai
komoditas ekonomi (walaupun dilarang UU) yang dapat mendatangkan keuntungan
finansial yang sangat menggiurkan bagi para pebisnis. Pekerja seks komersial (PSK) telah
di ubah dan berubah menjadi bagian dari bisnis yang dikembangkan terus-menerus
sebagai komoditas ekonomi yang paling menguntungkan, mengingat pekerja seks komersial
(PSK) merupakan komoditas yang tidak akan habis terpakai. Saat pekerja seks komersial
(PSK) telah dianggap sebagai salah satu komoditas ekonomi (bisnis gelap) yang sangat
menguntungkan. Untuk mengatasi permasalahan ini para pebisnis yang bergelut dalam
bisnis pekerja seks komersial (PSK) cenderung mengambil jalan pintas dengan berbagai
cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu. Mengingat pekerja seks komersial
Prodi D-IV Kebidanan Medan Page 21
(PSK) ini merupakan bisnis gelap maka penyelesaian dan penanganan masalah ini semakin
rumit, apalagi pekerja seks komersial (PSK) merupakan bisnis perdagangan tanpa adanya
barang yang diperdagangkan dan dilakukan di tempat tertutup sehingga untuk membuktikan
telah terjadinya hal tersebut sangat sulit. Tetapi sulit tidak sama dengan mustahil, untuk itu
walaupun penanganan masalah pekerja seks komersial (PSK) ini sulit kita tetap harus
berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun yang lebih parahnya lagi prostitusi
kini sudah merebah dikalangan pelajar (remaja) Apalagi remaja sedang berada pada masa
transisi dari anak-anak menuju dewasa. Mereka biasanya ingin mencoba- coba sesuatu.
Mereka juga ingin dihargai di group nya (teman sebaya).
Kehadiran anak laki-laki dan anak perempuan dalam suatu keluarga khusunya di tengah-
tengah masyarakat memegang arti penting. Tidak lengkap rasanya suatu keluarga jika tidak
memiliki anak. Salah satu tujuan keluarga adalah untuk mendapatkan keturunan. Atau jika
satu keluarga hanya memiliki anak perempuan saja atau anak laki-laki saja juga dianggap
tidak lengkap.
Kehadiran anak laki-laki dalam rumah tangga masyarakat sangat memiliki arti karena laki-
laki adalah sebagai pemimpin. Oleh karena beratnya peran sebagai pemimpin, maka sejak
disni anak laki-laki dibekali bagaimana cara menjadi pemimpin kelak dia dewasa.
Sedangkan kehadiran anak perempuan di tengah keluarga yaitu hanya akan menjadi ibu
rumah tangga. Oleh karena itu banyak usaha yang dilakukan oleh suatu keluarga masyarakat
dalam mencapai keseimbangan dalam keluarga tersebut.
TEST FORMATIF
2. Kartono (2007) menyatakan bahwa sebagai tindakan immoral, pelacuran yang dilakukan oleh
para perempuan yang memiliki usia masih muda umumnya disebabkan oleh,kecuali…
A. Faktor ekonomi
B. Faktor biologis atau seksual
C. Faktor social budaya
D. Faktor kebodohan seksual
E. Faktor fisik
4. Dimana dalam hal tarif sudah lebih tinggi dan beberapa wisma menetapkan tarif harga
pelayanan yang berlipat ganda jika dibawa keluar untuk di booking semalaman
merupakan jenis PSK….
A. Segmen kelas atas
B. Segmen kelas menengah
C. Segmen kelas tertinggi
D. Segmen kelas rendah
E. Segmen kelas kakap
KUNCI JAWABAN
1. A
2. E
3. B
4. B
5. A
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Medan
Pustaka, Jakarta.