Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi penelitian ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi penelitian ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk
itu
penulis ucapkan terima kasih.

22 Oktober 2016

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................ 1
1.3 Manfaat ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 2
2.1 Promosi Kesehatan Pranikah ........................................... 2
2.2 Persiapan Pranikah ........................................................... 5
2.3 Pentingnya Periksa Kesehatan Pra Nikah......................... 7
2.4 Persiapan Diri Sebelum Hamil......................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ...................................................................... 14
3.2 Saran.................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang sibuk
mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa
mempersiapkan ilmu, mental dan spiritual dalam menjalaninya. Meskipun setiap orang
tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan setengah agama, tetapi karena
kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah
dalam pernikahan tersebut terlupakan.

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu


persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi
pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum
menikah.

1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan

2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan

3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual

4. Persiapan Fisik

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menikah.
Untuk mengetahui pentingnya periksa kesehatan sebelum menikah.
Untuk mengetahui bahwa seks sebelum menikah.

1.3 Manfaat

Agar masyarakat mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum
menikah.
Agar masyarakat umum mengetahui pentingnya periksa kesehatan sebelum
menikah dan mengetahui bahwa seks sebelum menikah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Promosi Kesehatan Pranikah

Perilaku seksual ialah perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota
badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang
biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks pranikah
merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi
menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.

Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak
dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata). Dengan demikian individu tersebut
tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah. Motivasi merupakan penggerak
perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat
sebagai berikut:

Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda. Demikian
pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda.
Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.
Penguatan positif / positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu
cenderung untuk diulangi kembali.
Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak
menyenangkan.

Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu


pula. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa
sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi
terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini
dinamakan romantic love) atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana

2
remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti
norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah
melakukan perilaku seks pranikah.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah
karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang
belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin
mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui
pengalaman mereka sendiri,"Learning by doing".

Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena
mereka ingin mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi
ketubuhannya yang juga melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor
internal yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada
perilaku seksual pranikah pada remaja adalah berkembangnya organ seksual.
Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks primer) bukan saja
berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan dengan ciri-ciri
seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral, dan
sosial.

Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai


pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar
lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih
pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan
pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik
dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan
pertimbangan moral sering kali bertentangan.Bila dorongan seks terlalu besar sehingga
menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk
dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri. Dalam hubungan ini,
Jersild (1978) menulis: jika remaja bercerita tentang kegiatan seksual mereka, maka
mereka banyak membela diri dengan komentar "Everybody does it."

3
Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat
memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta

ini tidak lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta
monyet" pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan
jenis, sehingga terikat oleh tali cinta.

Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads)


remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan
jasmani secara menyeluruh. Selain itu, energi seksual ataulibido/nafsu pun telah
mengalami perintisan yang cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa
dorongan seksual yang diiringi oleh nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id.
Namun dorongan seksual ini mengalami kematangan pada usia usia remaja. Karena
itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka dibutuhkan penyaluran dalam bentuk
perilaku seksual tertentu. Cukup naif bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan,
yang memiliki peran yang tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku
seksual pranikah lainnya. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman
sepermainan (peer-group), pengaruh media dan televisi, bahkan faktor orang tua
sendiri. Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat tinggi karena
selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber
afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja
untuk mencapai otonomi dan independensi (Papalia, 2001). Maka tak heran bila remaja
mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman
temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat
dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan
perilaku seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk
serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus
membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka cenderung melakukan dan
mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri.

4
2.2 Persiapan Pranikah

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu


persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi
pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum
menikah.

1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita
menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri diharapkan akan
melanggengkan pernikahan. Banyak orang yang menikah hanya karena cinta, atau
mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu karena sudah cukup umur tetapi
masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-alasan seperti ini tidak memiliki akar yang
jelas. Bisa juga menjadi sangat rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan
akhirnya hancur ketika badai rumah tangga datang menerjang.

2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.

Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa
sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari
keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya terbuka semua sifat-sifat
asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk berlapang dada menghadapi segala
kekurangan pasangan adalah hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara
mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu
diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita

Di dalam pernikahan juga diperlukan rasa tanggung jawab untuk memenuhi hak
dan kewajiban masing-masing. Sehingga setiap anggota keluarga tidak hanya menuntut
hak-haknya saja, tetapi berusaha untuk lebih dulu memenuhi kewajibannya.

Pernikahan merupakan perwujudan dari tim kehidupan kita untuk mencapai


kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu kerja sama, saling mendukung dalam
segala hal sangat diperlukan. Termasuk dalam pendidikan anak. Pernikahan juga
merupakan sarana untuk terus menerus belajar tentang kehidupan.

5
Ketika memasuki dunia perkawinan seseorang belajar untuk menjadi bagian dari tim
kehidupan. Ketika memiliki anak seseorang belajar untuk mendidik anak dengan cara
yang baik. Tidak jarang juga orang tua perlu memaksa diri untuk merubah kebiasaan-
kebiasaan buruknya agar tidak ditiru oleh anak. Ketika anak-anak menjelang dewasa
orang tua belajar untuk menjadikan anak-anaknya sebagai teman, sebagai bagian dari
tim kehidupan yang aktif menggerakkan roda kehidupan, dan seterusnya.

3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.

Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam
pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai
pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan
diri kepada Allah. Sebelum menikah peningkatan kualitas diri dan kualitas ibadah
mutlak diperlukan. Berdoa kepada Allah untuk mendapatkan suami yang sholih dan
anak-anak yang akan menjadi penyejuk mata.

Bergaul dengan orang-orang yang sholih yang dapat menjaga dien kita juga
perlu dilakukan. Membaca buku-buku tentang keutamaan pernikahan juga perlu
dilakukan untuk menguatkan niat kita dalam menikah. Ketika pinangan datang, ibadah
semakin dikencangkan. Terus memohon kepada Allah untuk mendapatkan yang terbaik
sebagai pasangan kita. Saat ini, perlu juga kita membersihkan hati agar niat ibadah
dalam pernikahan ini tidak menyimpang. Juga menjaga kesucian hubungan kita dengan
calon suami sampai datangnya waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak terjatuh
dalam godaan setan. Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya
dipersingkat agar kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.

4. Persiapan Fisik

Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk
memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya
sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah.

6
Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag
yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan
menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian
dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.

2.3 Pentingnya Periksa Kesehatan Pra Nikah

Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan


diri memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih
banyak dari masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai
lupa dengan hal kecil yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali
manfaatnya. Periksa kesehatan pra nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia,
tetapi tahukah bahwa pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang
pernikahan yang sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan

Bila ditinjau secara psikologis, sebenarnya pemeriksaan itu akan dapat


membantu menyiapkan mental pasangan. Sedangkan secara medis, pemeriksaan itu
sebagai ikhtiar (usaha) yang bisa membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di
kemudian hari sehingga dapat menjadi langkah antisipasi dan tindakan preventif yang
dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindarkan penyesalan dan penderitaan rumah
tangga.

Para ahli abstetri (ilmu kebidanan) dan ginekologi (ilmu keturunan) menyatakan
bahwa sebaiknya calon pengantin memeriksakan dirinya tiga bulan sebelum melakukan
janji pernikahan. Rentang waktu itu diperlukan untuk melakukan pengobatan jika
ternyata salah seorang atau keduanya menderita gangguan tertentu. Jenis pemeriksaan
kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami calon
pengantin secara jujur, berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus dilakukan
lebih spesifik jika dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang kurang baik. Namun,
jika semuanya lancar-lancar saja, maka hanya dilakukan pemeriksaan standar, yaitu cek
darah dan urine.

7
Untuk cek darah, biasanya diperlukan khususnya untuk memastikan si calon ibu
tidak mengalami talasemia, infeksi pada darah dan sebagainya. Dalam pengalaman
medis, kadang kala ditemukan gejala anti phospholipid syndrome(APS), yaitu suatu
kelainan pada darah yang bisa mengakibatkan sulitnya menjaga kehamilan atau
menyebabkan keguguran berulang. Jika ada kasus seperti itu, biasanya para dokter akan
melakukan tindakan tertentu sebagai langkah , sehingga pada saat pengantin perempuan
hamil dia dapat mempertahankan bayinya.

Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak
terjadi pada calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virustoksoplasma.
Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya disebabkan
seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging yang kurang matang atau
tersebar melalui kotoran atau bulu binatang piaraan. Oleh karena itu, untuk
mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini diperlukan pemeriksaan
toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang sering disingkat
dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.

Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan
pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga dari
pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk
calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini, pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga
kategori yaitu jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.

Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap
cc-nya dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% .
Bila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan
setelah pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan. Demikian
halnya bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai
untuk memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita yang memiliki masa
menstruasi tidak lancar dengan disiplin mengikutit erapi khusus dan intens secara
kontinyu.

8
Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk mengetahui
jenis resus. Seperti bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia memiliki resus darah
positif. Sedangkan bangsa Eropa dan Kaukasia biasanya memiliki resus negatif. Karena
itu, pemeriksaan resus untuk pasangan campuran yang berasal dari dua bangsa berbeda
sangatlah penting. Resus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu sebagai penentu.
Setelah mengetahui golongan dara seseorang seperti A, B, O biasanya resusnya juga
ditentukan untuk mempermudah identifikasi. Hal itu karena perbedaan resus pada
pasangan bisa berdampak fatal saat kehamilan.

Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif, maka
biasanya disarankan para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak dini karena
tidak mungkin janin akan bertahan hidup secara normal di dalam rahim ibu. Meskipun
pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan gugur juga. Pengalaman ini
biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasusincompabilitas resus.

Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan


darahanticardiolipin antibody (ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa
mengakibatkan aliran darah mengental sehingga darah si ibu sulit mengirimkan
makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu calon
pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom dalam keluarganya,
maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat itu bisa
mengakibatkan bayi lahir idiot.

Adapun suntikan Tetanus Toxoid yang lebih dikenal dengan suntikan TT


sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat
terjadi pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama.
Suntikan TT biasanya juga diperlukan dan dianjurkan oleh para medis bagi para ibu
hamil di usia kehamilan 5-6 bulan untuk mencegah terjadinyatetanus pada luka ibu
ataupun bayi saat proses kelahiran.

9
Sedangkan kekhawatiran adanya manipulasi serum TT pada suntikan yang
diganti dengan serum kontrasepsi oleh para medis sebaiknya dihilangkan dan jika
terbukti adanya pengalaman sebelumnya atau indikasi kuat mal praktik yang disengaja
tersebut, maka dapat dilaporkan para pihak terkait dan yang berwenang, dan hal itu di
samping melanggar kode etik kedokteran, juga merupakan suatu tindak pidana.

Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :

1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui


adanya kelainan atau penyakit darah.
2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit
lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan
darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon janin.

Mengetahui Rhesus kedua calon mempelai seringkali merupakan hal yang


diabaikan, padahal hal tersebut adalah hal yang penting. Kebanyakan bangsa Asia
memiliki Rhesus positif, sedangkan bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang,
pasangan suami-isteri tidak tahu Rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal,
jika Rhesusnya bersilangan, bisa mempengaruhi kualitas keturunan. Jika seorang
perempuan (Rhesus negatif) menikah dengan laki-laki (Rhesus positif), bayi
pertamanya memiliki kemungkinan untuk ber-Rhesus negatif atau positif. Jika bayi
mempunyai Rhesus negatif, tidak ada masalah. Tetap jika ia ber-Rhesus positif,
masalah mungkin timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang
kedua merupakan janin yang ber-Rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena
antibodi antirhesus dari ibu dapat memasuki sel darah merah janin. Sebaliknya,
tidak masalah jika si perempuan ber-Rhesus positif dan si pria negatif. Karena itu
sangat penting untuk mengetahui Rhesus kedua calon mempelai.

3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.


4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.
10
5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit
sifilis.
6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit
Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada
perempuan di masa kehamilan nanti

Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah:

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat


mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang
berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan),
dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera
ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.

Prosedur Periksa Kesehatan Pra Nikah :

Prosedur yang harus dilakukan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan


pemeriksaan kesehatan lain biasanya. Anda dan pasangan membuat janji terlebih dahulu
dengan dokter spesialis atau dokter umum kemudian setelah melakukan wawancara
singkat tentang sejarah kesehatan, Anda dan pasangan wajib melakukan pemeriksaan
fisik dan rangkaian tes radiologi dan laboratorium untuk mendeteksi kelainan-kelainan
apa saja yang mungkin diderita. Idealnya, pemeriksaan kesehatan pra nikah dilakukan
enam bulan menjelang pernikahan. Namun ukuran itu sebenarnya bersifat fleksibel
dalam arti kapanpun dapat dilakukan asal pernikahan belum dilangsungkan, agar
penyakit-penyakit yang mungkin terdeteksi dapat ditanggulangi terlebih dahulu.

Persiapan Menjelang Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah :

Yang pertama tentunya masalah finansial. Pemeriksaan ini memang memakan


biaya lebih. Maka dari itu, setiap pasangan baiknya persiapkan dana lebih dari jauh-jauh
hari dan Anda harus ingat bahwa uang yang Anda keluarkan itu merupakan investasi
jangka panjang untuk kelangsungan hidup rumah tangga yang akan Anda jalani

11

bersama dengan pasangan. Selain itu, setiap pasangan pun diwajibkan untuk berpuasa
mulai pukul 22.00 sehari sebelumnya dan setelah pengambilan darah, Anda dan
pasangan bisa menikmati sarapan. Selama berpuasa, setiap pasangan tetap boleh
mengonsumsi air putih dan bawalah sedikit contoh feses (tinja) atau urine pagi hari
dalam wadah yang bersih. Walaupun setiap pasangan berada dalam kondisi yang sehat,
tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pemerikasaan kesehatan pra nikah untuk
kehidupan pernikahan yang sehat dan jauh dari penyakit.

2.4 Persiapan Diri Sebelum Hamil

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang patut kita syukuri karena kita
diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk mengemban tugas mulia melahirkan salah
satu ciptaan-Nya yang paling sempurna. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
menjaga diri anda sebelum dan setelah anda hamil agar anak yang dilahirkan menjadi
anak yang sehat juga. Persiapan ini mestinya sudah dilakukan jauh jauh hari sebelum
anda merencanakan untuk hamil.

Berikut beberapa tips yang harus dilakukan oleh seorang wanita

yang ingin segera hamil.

Makanlah makan yang sehat. Diet seimbang, perbanyak konsumsi buah dan
sayur serta rendah lemak.

Calon ibu juga perlu menerapkan pola makan yang baik. Dari sekian banyak gizi
yang dibutuhkan, asam folat merupakan salah satu asupan yang sangat penting
dipersiapkan. Kekurangan asam fola mengundang risiko terjadinya cacat pada jaringan
saraf janin dan juga anemia. Juga kelainan pertumbuhan pada janin. Oleh karena itu,
wanita yang bersiap hamil, dianjurkan mengonsumsi asam folat sebanyak 400
mikrogram per hari.

Ibu pun bisa terancam mengidap kanker leher rahim/serviks bila kadar asam folat di
dalam darahnya rendah. Dengan konsumsi asam folat yang cukup, pertumbuhan
abnormal sel-sel mulut rahim yang dapat menyebabkan kanker, dapat dicegah.

12

Asam folat banyak terkandung dalam hati, gandum, kacang-kacangan, sayuran hijau
(brokoli, bayam, asparagus), buah-buahan, biji-bijian, kacang polong, buncis, dan ragi.
Selain itu, calon ibu hamil juga perlu mencukupi asupan seng. Menurut penelitian,
seng merupakan salah satu jenis nutrisi yang sangat mempengaruhi sistem reproduksi
dan ampuh sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antikanker, serta antiradiasi,
yang sangat dibutuhkan oleh semua fungsi reproduksi, pembentukan otak, serta sistem
kekebalan janin.

Bagi pria, seng bermanfaat mengatasi kanker prostat. Meski belum pasti benar,
banyak fakta mengungkapkan, penderita kanker prostat umumnya kurang sekali asupan
sengnya. Seng terkandung pada makanan sehari-hari. Mulai daging ayam, sapi, telur,
biji-bijian, roti, susu dan olahannya.

Mulailah berolah raga dengan teratur.anda harus berolah raga sedikitnya 30


menit sehari. Lakukanlah kalau bisa setiap hari.
Olah raga ringan, teratur dan non contact sport penting dilakukan sebelum
hamil. Hindari olah raga berat dan over-heat.
Tidurlah dengan teratur dan cukup. Anda harus membiasakan ini agar tubuh
anda cukup istirahat setiap malam.
Minumlah multivitamin setiap hari termasuk 400 mikrogram asam folat.
Pergilah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik demi persiapan hamil.
Dokter akan mengecek kecukupan vaksinasi yang sudah anda lakukan dan
melakukan beberapa pemeriksaan yang dianggap penting. Dokter juga akan
menjelaskan obat obatan yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
Terakir hindari pemakaian narkoba kebiasaan merokok dan minum alkohol.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu


persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi
pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum
menikah.

1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan

2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.

3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.

4. Persiapan Fisik

Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah :

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat


mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang
berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan),
dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera
ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.

Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :

1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui


adanya kelainan atau penyakit darah.
2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit
lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan
darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon janin.
14
3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.
4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati
5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit
sifilis.
6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit
Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada
perempuan di masa kehamilan nanti.

Persiapan Diri Sebelum Hamil antara lain:

1. Makanlah makan yang sehat. Diet seimbang, perbanyak konsumsi buah dan
sayur serta rendah lemak.
2. Mulailah berolah raga dengan teratur. Anda harus berolah raga sedikitnya 30
menit sehari. Lakukanlah kalau bisa setiap hari.
3. Tidurlah dengan teratur dan cukup. Anda harus membiasakan ini agar tubuh
anda cukup istirahat setiap malam.
4. Minumlah multivitamin setiap hari termasuk 400 mikrogram asam folat.
5. Pergilah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik demi persiapan hamil.
Dokter akan mengecek kecukupan vaksinasi yang sudah anda lakukan dan
melakukan beberapa pemeriksaan yang dianggap penting. Dokter juga akan
menjelaskan obat obatan yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
6. Terakhir, hindari pemakaian narkoba, kebiasaan merokok dan minum alkohol.

3.2 Saran

Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan


diri memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih
banyak dari masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai
lupa dengan hal kecil yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali
manfaatnya. Misalnya dengan melakukan promosi kesehatan, maka disarankan kepada
calon pengantin untuk melakukan konseling pranikah

15

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://obstetriginekologi.com/artikel/promkes+pra+nikah.html
Desysaybani.blogspot.com/2011/10/promosi-kesehatan-pranikah.html
Enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/upaya-promosi-kesehatan.html
Novita, Nesi. Franciska, Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

16

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN PRA NIKAH


KELOMPOK : 1

Disusun Oleh :

1. A.H SEPTIMIAH : 31406001


2. AIM MATU ROVIAH : 31406002
3. ALMIRA SALSA BILLA : 31406003
4. ANGGRAINI SAPUTRI : 31406004
5. AULIA TAMIA BELA : 31406005
6. AYU MARETHA : 31406006
7. CHAROLIN EXSITA :31406007
8. CUT ADE MARCALENA :31406008
9. DESMAWANTI :31406009
10. DESY PERMATA SARI :31406010
11. DIAN RIZKI :31406011
12. DWI ENDAH SARTIKA :31406012

Kelas : 3C

Dosen Pembimbing : ROSMALA DEWI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KEBIDANAN SITI KHADIJAH
PALEMBANG 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai