DISUSUN OLEH :
IRPAL GUSNADI
AGUS IRWANTO
BAHRUL ULUM
INDRA AGUSTIN
MUHAMMAD IQBAL
RIKA GUSMAYA SARI
WINDA PRAVITA SARI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Pemilik dari seluruh ilmu pengetahuan, shalawat dan
salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.atassegala rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Makalah tentang Tata guna lahan.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas
ini adalah sebagai tugas akhir untuk pelajaran Perencanaan kota. Universitas Islam Riau Fakultas Teknik
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di Pekanbaru. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
sepenuhnya akan keterbatasan dan kekurangan yang ada. Serta penulis menyadari betul bahwa penulisan
makalah ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha, bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis menghanturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
Tiada kata-kata yang lebih selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWTmemberikan balasan
kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.Akhir kata penulis berharap semoga hasil
penyusunan makalahi ini bermanfaat bagikita semua. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
I. Konsep Tata Guna Lahan ..................................................................................................... 1
A. Pengertian Lahan ............................................................................................................ 1
B. Jenis Penggunaan Lahan ................................................................................................ 2
C. Perubahan Guna Lahan .................................................................................................. 4
D. Struktur Tata Ruang Kota .............................................................................................. 5
BAB II Pembahasan
I. Studi Kasus .......................................................................................................................... 8
A. Penataan guna lahan di sekitar kawasan bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru ........ 8
B. Permasalahan berkembangnya guna lahan yang menganggu aktivitas Penerbangan .... 10
C. Pengaruh aktivitas penerbangan terhadap lingkungan yang ada di sekitar bandara
SSQ Pekanbaru. ............................................................................................................. 11
D. Analisis Evaluatif ............................................................................................................ 11
1. Analisis batas kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) ...................... 11
2. Analisis batas kawasan kebisingan........................................................................... 12
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Diagram alir penataan guna lahan kawasan bandara Sultan
Syarif Qasim Pekanbaru ............................................................................. 9
Gambar 1.2 : kepadatan pemukiman di sekitar kawasan bandara .................................... 10
Gambar 1.3 : Area bandara yang berdekatan dengan pemukiman .................................... 11
Gambar 1.4 : Zona tingkat kebisingan pada bandara ........................................................ 13
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
I. KONSEP GUNA LAHAN
A. Pengertian Guna Lahan
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat. penting bagi kehidupan manusia.
Dikatakan sebagai sumber daya alam yang penting karena lahan tersebut merupakan
tempat nianusia melakukan segala aktifitasnya. Pengertian lahan dapat ditinjau dari
beberapa segi. Ditinjau dari segi fisik geografi, lahan adalah tempat dimana sebualh
hunian mempunyai kualitas fisik yang penting dalam penggunaannya. Sementara
ditinjau dari segi ekonomi lahan adalah suatu sumber daya alam yang mempunyai
peranan penting dalam produksi (Lichrield dan Drabkin, 1980). Beberapa sifat atau
karakteristik lahan yang dikemukakan oleh Sujarto (1985) dan Drabkin (4980) adalah
sebagai berikut:
1. Secara fisik, lahan merupakan aset ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh
kemungkinan penurtman nilai dan harga, dan tidak terpengaruhi oleh waktu, Lahan
juga merupakan aset yang terbatas dan tidak bertambah besar kecuali melalui
reklamasi.
2. Perbedaan antara lahan tidak terbangun dan lahan terbangun adalah lahan tidak
terbangun tidak akan dipengarahi oleh kemungkinan penurunan nilai, sedangkan
lahan terbangun nilainya cenderung turun karena penurunan nilai struktur bangunan
yang ada di atasnya. Tetapi penurunan nilai struktur bangunan juga dapat
meningkatkan nilai lahannya karena adanya harapan peningkatan fungsi
penggunaan lahan tersebut selanjutnya.
3. Lahan tidak dapat dipindahkan tetapi sebagai substitusinya intensitas penggunaan
lahan dapat ditingkatkam. Sehingga faktor lokasi untuk setiap jenis penggunaan
lahan tidak sama.
4. Lahan tidak hanya berfungsi untuk tujuan produksi tetapi juga sebagai investasi
jangka panjang (long-ferm investment) atau tabungan. Keterbatasan lahan dan
sifatnya yang secara fisik tidak terdepresiasi membuat lahan menguntungkan sebagai
tabungan. Selain itu investasi lahan berbeda dengan investasi barang ekonomi yang
lain, dimana biaya perawatannya (maintenance cost) hanya meliputi 13 pajak dan
interest charges. Biaya ini relatif jauh lebih kcill dibandingkan dengan keuntiungan
yang akan diperoleh dari penjualan lahan tersebut. Penggunaan lahan adalah suatu
proses yang berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan bagi maksud-maksud
Perencanaan Kota Page 6
Planologi,
pembangunan secara optimal dan efisien (Sugandhy, 1989) selain itu penggunaan
lahan dapat diartikan pula suatu aktivitas manusia pada lahan yang langsung
berhubungan dengan lokasi dan kondisi lahan (Soegino, 1987). Penggunaan lahan
dapat diartikan juga sebagai wujud atau bentuk usaha kegiatan, pemanfaatan suatu
bidang tanah pada suatu waktu (Jayadinata, 1992).
Guna lahan ini meliputi guna lahan untuk pemadam kebakaran, tempat
ibadah, sekolah, area rekreasi, kuburan, rumah sakit, terminal dan lain-
lain.
6. Bentuk memencar
7. Bentuk kota. bawah tanah
Apabila pola jalan sebagai indikator morfologi kota, maka ada tiga sistem pola jalan
yang dikenal. (yunus, 2000: 142), yaitu:
1. Sistern pola jalan tidak teratur
2. Sistim pola jalan radial koilswitris
3. Sistem pola jalan bersudut siku/grid
BAB II
PEMBAHASAN
I. Studi kasus
A. Penataan guna lahan di sekitar kawasan bandara Sultan Syarif Kasim
Pekanbaru
Pelaksanaan konsolidasi tanah diatur lebih lanjut dalam SE KBPN No. 410-
4245/1991 tentang Petunjuk Pelaksnaan Konsolidasi Tanah. Dalam pont 2 SE ini
dinyatakan bahwa Peningkatan yang demikian itu mengarah kepada tercapainya
suatu tatanan penatagunaan dan penguasaan tanah yang tertib dan teratur. Sasaran
konsolidasi tanah terutama ditujukan pada wilayah sebagai berikut:
Pada point 3 SE KBPN No. 410-4245/1991 dinyatakan bahwa konsolidasi
tanah meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Konsolidasi tanah perkotaan
Pemilihan lokasi;
Penyuluhan;
Penjajakan kesepakatan;
Penetapan lokasi konsolidasi tanah dengan surat Kep. Bupati/walikotamadya;
Pengajuan daftar usulan rencana kegiatan konsolidasi tanah;
Identifikasi subjek dan objek;
Pemetaan dan pengukuran keliling;
Pengukuran dan pemetaan rincian;
Pengukuran topografi dan pemetaan penggunaan tanah;
Pembuatan blok plan/pradisain tata ruang;
Pembuatan desain tata ruang;
Musyawarah tentang rencana penetapan kapling baru;
Pelepasan hak atas tanah oleh para peserta;
Penegasan tanah sebagai objek konsolidasi tanah;
Staking out/relokasi;
Konstruksi/pembentukan badan jalan dll;
Redistribusi tanah/penerbitan sk pemberian hak;
Sertifikat;
KERANGKA BERFIKIR
Permasalahan
Berkembangnya guna lahan yang menganggu aktivitas penerbangan
Tujuan
Mengetahui pengaruh aktivitas penerbangan terhadap
lingkungan yang ada di sekitar Bandar undara SSQ
Pekanbaru.
Analisis
Analisis Evaluatif.
Analisis batas kawasan keselamatan operasi
penerbangan (KKOP)
Analisis batas kawasan kebisingan
Analisis penggunaan lahan terhadap kawasan
kebisingan
Analisis Deskriptif
Analisis potensi dan masalah
Analisis pembagian zona kesesuian guna lahan di
sekitar kawasan bandara SSQ Pekanbaru,
Hasil
Arahan Penataan guna lahan di kawasan sekitar
bandara SSQ Pekanbaru.
Gambar 1.1 : Diagram alir penataan guna lahan kawasan bandara Sultan Syarif
Qasim Pekanbaru.
D. Analisis Evaluatif
1. Analisis batas kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP).
Merupakan analisis yang di gunakan untuk mengetahui batasan KKOP
Bandar udara SSQ Pekanbaru . KKOP di sekitar bandara terdiri dari kawasan
pendekatan dan kawasan lepas lamdas, kawasan kemungkinan bahaya
kecelakaan.
Kawasan pendekatan dan lepas landas Suatu kawasan perpanjangan
kedua ujung landas pacu, di bawah lintasan pesawat udara setelah lepas
landas atau akan mendarat, yang dibatasi oleh ukuran panjang dan lebar
tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hill Mc Graw 1983 Perencanaan dan Perancangan Bandar udara, Surabaya, Penerbit
Erlangga
ICAO 2006. Standar and Procedure for landing and take off area 2. British ICAO