Anda di halaman 1dari 109

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH


KOTA SURABAYA

BAB III
DATA

3.1 Kondisi Fisik Dasar Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


Kondisi fisik Koridor Kali Mas-Jembatan Merah akan dibahas dalam dalam 4
pembahasan antara lain kondisi geografis, topografi dan geologi serta klimatologi. Berikut
ini adalah pembahasan kondisi fisik dasar.
A. Kondisi Geografis
Koridor Kali Mas-Jembatan Merah berada di 2 kelurahan, yaitu Kelurahan
Nyamplungan dan Kelurahan Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota
Surabaya. Luas Kelurahan Nyamplungan dan Kelurahan Krembangan Utara yang termasuk
dalam deliniasi kawasan perencanaan sebesar 35,5 Ha. Batas wilayah delineasi wilayah
perencanaan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah yaitu:
Sebelah Utara : Kelurahan Perak Utara
Sebelah Selatan : Kelurahan Bongkaran
Sebelah Barat : Kelurahan Perak Barat
Sebelah Timur : Kelurahan Simolawang
B. Kondisi Topografi
Topografi wilayah perencanaan pada Kelurahan Nyamplungan sebagian besar
merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 3-4 m diatas permukaan laut,
umumnya berpuncak tumpul dan memiliki kemiringan lereng 8-15 derajat atau kemiringan
landai.
C. Kondisi Geologi
Kondisi geologi Kelurahan Nyamplungan adalah Alluvium yang bercirikan kerikil,
pasir, lempung dan pecahan cangkang fosil setempat.
D. Kondisi Klimatologi
Kondisi Kelurahan Nyamplungan termasuk daerah beriklim tropika basah dengan
memiliki suhu 29 – 34 0
C, hal ini berarti daerah ini mempunyai perbedaan musim hujan
dan kemarau yang jelas. Curah hujan termasuk sedang-kurang yaitu sekitar 1839 mm /
Tahun.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

E. Hidrologi
Koridor Kali Mas-Jembatan Merah dilalui oleh sungai Kali Mas sepanjang 1.540
meter. Kedalaman sungai Kali Mas berkisar antara 1-5 meter. Sungai Kali Mas merupakan
muara terakhir untuk pembuangan limbah dan drainase.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 4. 1 Orientasi Wilayah Studi


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.2 Perkembangan Koridor Kalimas-Jembatan Merah


Pada tahun 1612 hingga 1625, nama Kali Mas atau sungai Mas berasal dari
sejarahnya yang menjadi jalur pelayaran perdagangan sepanjang sungai yang membawa
barang-barang berharga. Sungai Kali Mas juga dipergunakan masyarakat setempat sebagai
bahan baku air bersih. Pada Zaman VOC, sungai Kali Mas menjadi urat nadi Kota
Surabaya, dengan bangunan bangsa Eropa yang mengacu pada sekitar sungai. Dengan
menjadi urat nadi kota Surabaya, maka pembangunan mengacu pada daerah sekitar sungai
termasuk pembangunan pabrik maupun gudang karena lokasi tersebut merupakan tempat
strategis kegiatan bisnis maupun pemerintahan. Selain pabrik dan gudang, terdapat
bangunan-bangunan dengan aktivitasnya yang ikut mempengaruhi perkembangan sejarah
Koridor Kali Mas.
Berikut ini alur Sejarah perkembangan Kawasan yang menyangkut sejarah koridor Kali Mas ,
Tangjung Perak Surabaya.
1. Surabaya adalah gerbang Kerajaan Majapahit yang muaranya di Kali Mas. Pada 31
Mei 1293 menjadi kemenangan pasukan Majapahit melawan Kerajaan Mongol
utusan Kubilai Khan namun pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi kota
Surabaya. Pasukan dari Raden Wijaya yang datang dari darat ini disimbolkan
sebagai Buaya (buaya atau bahaya). Sedangkan pasukan Mongol yang datang dari
laut disimbolkan sebagai ikan Sura (ikan hiu yang berani).

Gambar 3. 1 Tanjung Perak Tempo Dulu


Sumber: Maryanto, 2012

2. Pada abad ke-15, Kota Surabaya agama Islam mulai menyebar dengan pesat. Sunan
Ampel yang merupakan satu diantara anggota dari walisongo. Penyebaran islam di
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

mulai dari daerah tanjung perak, terutama pada pintu pelabuhan hingga ke jalan
Kali Mas.

Gambar 3. 4 Penyebaran Islam


Sumber: Maryanto, 2012
3. Dalam perjanjian pada tanggal 11 November 1743 antara VOC dan Paku Buwono
II menyatakan bahwa Surabaya diserahkan kepemimpinannya kepada VOC. Jalan
di Kalimas Barat dan timur dipergunakan sebagai Industri dan pergudangan,
permukiman Belanda. Dengan adanya JMP yang mana saat itu merupakan Asrama
Belanda.

Gambar 3. 5 Kedatangan VOC


Sumber: Maryanto, 2012
4. Tahun 1900 Surabaya hanya berpusat di sekitar Jembatan Merah namun setelah
tahun 1920-an pemukiman berkembang seperti Gubeng, Sawahan, Darmo dan
Ketabang. Baru tahun 1917 fasilitas-fasilitas seperti pelabuhan mulai didirikan di
kota ini.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

5. Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan
sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan
Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama
persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.

A. Jembatan Merah Surabaya


Jembatan Merah merupakan ikon mikro di bagian wilayah Surabaya Utara. Dahulu
di jembatan tersebut menjadi saksi bisu kematian para pejuang Indonesia melawan
penjajahan Belanda. Banyaknya korban peperangan dan peristiwa berdarah terjadi di
jembatan tersebut, akhirnya dinamai Jembatan Merah. Hingga saat ini, keberadaan
Jembatan Merah masih dipertahankan dan tetap menjadi jalur transportasi yang
menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun. Perubahan fisiknya hanya
terjadi pada tahun 1890an, yaitu mengganti pembatas jembatan yang berawal dari kayu
menjadi besi dan dicat dengan warna merah.

Gambar 3. 2 Jembatan Merah Tempo Dulu


Sumber: Collectie Tropenmuseum, 2007
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Pada zaman kolonialisme Belanda, kawasan Jembatan Merah dulunya menjadi


pusat perniagaan dan dianggap sangat vital sejak Perjanjian Paku Buwono II dengan
Belanda pada 11 November 1743. Perjanjian tersebut menyebabkan wilayah Surabaya
dibawah kekuasaan Belanda sepenuhnya. Sehingga kondisi fisik lingkungan sekitarnya
juga mengadopsi desain dari kolonial Belanda. Hingga saat ini, koridor Kalimas-Jembatan
Merah masih dijadikan sebagai salah satu pusat perdagangan dan memiliki indikator
ekonomi seperti Jembatan Merah Plaza. Sepanjang koridor Kalimas-Jembatan Merah
dijadikan sebagai perdagangan, industri, dan pergudangan.

Gambar 3. 3 Jembatan Merah 2018


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
B. Jembatan Merah Plaza
Jembatan Merah Plaza berada pada koridor Jembatan Merah. Plaza ini terus
berkembang dan berdiri kokoh sehingga menjadi jujukan pedagang dan pembeli dari Kota
Surabaya maupun luar Kota Surabaya. JMP (Jembatan Merah Plaza) memberikan
pengaruh bagi kegiatan sekitarnya. Kehadiran JMP, membuat jembatan merah menjadi
terawat. Aktivitas di dalam gedung JMP sangat mempengaruhi aktivitas diluarnya. Seperti
adanya terminal becak, ojek serta angkot yang berada di sebrang gedung JMP. Adanya
JMP sebagai penunjang kegiatan trasnportasi pada Koridor Kali Mas. Menimbulkan
perkembangan guna lahan Perdagangan dan Jasa. Dimulai dari adanya aktivitas pedagang
kaki lima yang menjual makanan di luar JMP, serta adanya bangunan bangunan komersial
serta adanya taman Jayeng Rono. Hal ini mendukung interaksi sosial akibat adanya JMP
sehingga Koridor Kali Mas akan berkembang pesat. Di depan Gedung JMP terdapat taman
Jayeng Rono. Dimana taman ini dulunya sangat tidak terawat, namun sekarang telah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

dirawat dan diperbaiki, sehingga terdapat nama baru dari taman Jayeng rono menjadi
Taman Sejarah.

Gambar 3. 4 Jembatan Merah Plaza Tempo Dulu


Sumber: Maryanto, 2012

Gambar 3. 5 Jembatan Merah Plaza 2018


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
C. Taman Jayengrono atau Taman Sejarah
Taman tersebut merupakan Taman Willemsplein yang kini dikenal dengan nama
Taman Jayengrono. Nama Jayengrono sendiri diambil dari nama Bupati pertama di
Surabaya. Namun pada saat ini nama tersebut berganti menjadi taman Sejarah. Nama saat
ini, sangat cocok dikarenakna taman Jayengrono terletak di kawasan Jembatan Merah yang
memiliki sejarah penting bagi bangsa Indonesia, khususnya rakyat Surabaya. Pada abad ke
XIX, wilayah ini merupakan wilayah karesidenan Surabaya dan menjadi pusat
pemerintahan Surabaya. Pembangunan terus berkembang di sekitar kawasan yang dulu di
sebut Willem Plein ini. Di tempat ini pula, Jenderal besar asal Inggris, Brigjend A.W.S
Mallaby pada 30 Oktober 1945 setelah dilempar granat oleh para pejuang. taman ini juga
bisa menjadi alternative warga untuk beraktifitas atau sekedar berekreasi. Sehingga taman
ini sangat mempengarui munculnya aktivitas pendukung disekitar taman.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Gambar 3. 6 Taman Jayengrono


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
D. Pabrik PT. Kasa Husada Wira Jatim
Pabrik PT. Kasa Husada Wira Jatim merupakan pabrik peralatan kesehatan dan
kosmetik yang memproduksi kapas dan kasa serta pembalut wanita. Pabrik PT. Kasa
Husada Wira Jatim terletak di Jalan Kalimas Barat No. 17-19 Kelurahan Krembangan
Utara, Kecamatan Pabean Cantikan. Lokasi pabrik ini berada di tepi sebelah barat sungai
Kali Mas. Gedung pabrik PT Kasa Husada Wira Jatim ini didirikan pada 11 Juni 1926 oleh
pengusaha Belanda yaitu NV Verbandstoffen Fabriek Soerabaia pada 11 Juni 1926.
Pada tahun 1957, Pemerintah Indonesia mengambil alih perusahaan milik Belanda
yang bergerak di bidang farmasi. Pada 1971, semua perusahaan Belanda dirubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero). Pada perkembangannya, Kasa Husada akhirnya diambil
alih oleh PT. Panca Wira Usaha Jawa Timur (holding company), sebuah Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur, sebagai anak perusahaannya dengan nama
PT. Kasa Husada Wira Jatim. PT. Kasa Husada Wira Jatim sampai saat ini tetap
mempertahankan bidang usahanya pada produksi kain kasa.
Gedung yang digunakan untuk produksi kain kasa sampai saat ini masih terawat
dengan baik, dan sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor
188.45/77/436.1.2/2015 tanggal 17 Maret 2015 bangunan PT Kasa Husada Wira Jatim ini
ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB), sehingga memiliki retribusi dari
pemerintah untuk pemeliharaan dan pengurangan pajak bangunan (PBB).
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Gambar 3. 7 Pabrik PT. Kasa Husada Wira Jatim


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 4. 2 Perkembangan
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.3 Kependudukan
Deliniasi koridor Kali Mas-Jembatan Merah terdiri dari 2 Kelurahan di Kecamatan
Pabean Cantikan yaitu Kelurahan Krembangan Utara dan Nyamplungan. Kondisi
kependudukan digambarkan berdasar pada data sekunder yang tercantum dalam
Kecamatan Pabean Cantikan Dalam Angka Tahun 2014-2018. Data kependudukan pada
Koridor Kalimas-Jembatan Merah ditampilkan pada Tabel 3. 1.
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk Koridor Kali Mas-Jembatan Merah 2014-2018
Tahun
Kelurahan
2014 2015 2016 2017 2018
Nyamplungan 11.098 11.473 11.984 12.171 12.267
Krembangan
18.384 18.658 18.713 18.528 18.845
Utara
Total 29.482 30.041 30.697 30.699 31.112
Sumber: Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2014-2018
Data tren penduduk per kelurahan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah ditampilkan
dalam bentuk grafik .

Perkembangan Penduduk Kelurahan Nyamplungan-Krembangan


Utara 2014-2018
35,000

P 30,000
J e
u n 25,000
m d
20,000
l u
a d 15,000
h u
k 10,000

5,000
2014 2015 2016 2017 2018

Krembangan Utara Nyamplungan

Gambar 3. 8 Perkembangan Penduduk Kelurahan Nyamplungan-Krembangan Utara 2014-2018


Sumber: Data Olahan Kecamatan Dalam Angka, 2018
Berdasarkan data tren setiap Kelurahan di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah 2014-
2018, terjadi kenaikan di setiap tahunnya. Kelurahan Krembangan Utara mengalami
penurunan pada tahun 2016 ke 2017dengan penurunan sejumlah 185 jiwa. Pertumbuhan di
Krembangan Utara terlihat stagnan dari tahun 2015 ke 2016 dengan pertambahan
penduduk sejumlah 55 jiwa.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.4 Peruntukan Lahan


Pembahasan peruntukan lahan pada Koridor Kali Mas-Jembatan Merah terdiri dari
peruntukan lahan makro dan peruntukan lahan mikro. Peruntukan lahan makro merupakan
rencana alokasi penggunaan dan pemanfaatan lahan pada suatu wilayah tertentu atau bisa
disebut juga sebagai tata guna lahan. Sedangkan peruntukan lahan mikro merupakan
peruntukan lahan pada sub kegiatan yang ditetapkan pada skala keruangan yang lebih rinci
berdasar prinsip keragaman yang seimbang.
3.4.1 Peruntukan Lahan Makro
Koridor Kalimas-Jembatan Merah berada pada Kelurahan Krembangan Utara dan
Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan. Dua kelurahan tersebut masuk
dalam wilayah Unit Lingkungan (UL) Kota Lama pada Unit Pelaksana (UP) V Tanjung
Perak. Berdasarkan RDTR UP V Tanjung Perak Tahun 2010-2030, bahwa Koridor
Kalimas-Jembatan Merah masuk dalam kawasan yang strategis wisata heritage. Sekitar
wilayah studi Koridor Kalimas-Jembatan Merah terdapat wisata religi Sunan Ampel,
wisata kuliner Kya-Kya, dan dekat dengan akses menuju ke pelabuhan. Berdasarkan
kondisi eksistingnya, Koridor Kalimas-Jembatan Merah sangat berpotensi menjadi
kawasan wisata karena sering dilewati oleh masyarakat yang akan ke pelabuhan, Sunan
Ampel, dan Kya-Kya. Sepanjang Koridor Kali-Mas Jembatan Merah banyak terdapat
bangunan-bangunan kuno kolonialisme, karena dulunya pada zaman VOC berkuasa,
Surabaya Utara merupakan daerah kekuasaan Belanda, sehingga bangunannya mengadopsi
arsitektur Belanda. Selain itu, Koridor Kali Mas-Jembatan Merah dulunya sangat vital,
karena digunakan sebagai transit transportasi air masyarakat dan sebagai pusat
perdagangan dan jasa. Akan menarik apabila direncanakan untuk memvitalkan kembali
kawasan sungai Kali Mas sesuai dengan arahan RDTR UP V Tanjung Perak Tahun 2010-
2030 dan melakukan peremajaan kawasan sehingga menarik untuk dijadikan sebagai
destinasi wisata sesuai dengan Surabaya Vision Plan 2005-2025.
Berdasarkan RDTR UP V Tanjung Perak Tahun 2010-2030, kawasan Koridor Kali
Mas-Jembatan Merah direncanakan untuk peruntukan guna lahan yang didominasi industri
dan pergudangan serta perdagangan dan jasa. Hal tersebut sesuai dengan kondisi
eksistingnya, yaitu Koridor Kalimas-Jembatan Merah didominasi oleh industri
perdagangan dan jasa. Sebanyak 61% lahan di Koridor Kalimas-Jembatan Merah
digunakan sebagai peruntukan industri dan pergudangan, 27% digunakan sebagai
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

pedagangan dan jasa, dan sisanya digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), sarana
pelayanan umum (SPU), dan perumahan. Jalan Kali Mas Barat yang memiliki hierarki
lokal sekunder didominasi oleh peruntukan guna lahan industri dan pergudangan. Jalan
Kali Mas Timur yang dekat dengan kawasan wisata kuliner Kya-Kya, didominasi oleh
peruntukan guna lahan industri dan pergudangan serta perdagangan dan jasa. Jalan
Rajawali memiliki guna lahan perdagangan dan jasa berupa mall Jembatan Merah Plaza
yang dekat dengan Taman Jayengrono atau Taman Sejarah yang merupakan pusat
perkumpulan masyarakat. Jalan Kembang Jepun merupakan akses yang sering dilewati
memiliki jembatan penyeberangan yang dekat dengan kawasan wisata kuliner Kya-Kya.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 4. 3 Peruntukan Guna Lahan Makro


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 4. 4 Peruntukan Guna Lahan Makro (Photomapping)


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.4.2 Peruntukan Lahan Mikro


Penggunaan lahan mikro di Koridor Kalimas-Jembatan Merah memiliki
karakteristik penggunaan menyebar, karena pada kaveling tertentu memiliki lebih dari 1
kegiatan. Sehingga memiliki karakteristik bangunan vertikal.
Tabel 3. 2 Peruntukan Guna Lahan Mikro
Luas
Luas
Segmen Segmen Guna Lahan Kegiatan
Kegiatan (m2)
(Ha)
Gudang 16.964
Rumah 380
Industri dan Pergudangan
Mushola 34
Warung 74
A 6,3 Perumahan Rumah 341
Ruko 2.898
Perdagangan dan Jasa Warung 27
Toko 80
Transportasi Terminal 275
Gudang 29.446
Pabrik 4.899
Kantor 355
Industri dan Pergudangan
Warung 92
Jasa 6.032
B 8,5 Rumah 648
Perumahan Rumah 890
Ruko 487
Perdagangan dan Jasa
Toko 1.154
Peribadatan Gereja 390
Perkantoran Kantor 4.806
RTH Taman 6.568
C 7,9 Mall 18.440
Perdagangan dan Jasa
Ruko 3.290
Gudang 6.480
Jasa Percetakan 280
Industri dan Pergudangan
Toko 356
Warung 231
Rumah 794
Perumahan
Gudang 270
D 3,1
Rumah 3.141
Perdagangan dan Jasa Warung 1.371
Toko 2.567
Sosial Budaya Balai 15
Pendidikan Les Privat 295
Peribadatan Gereja 442
Gudang 3.026
Industri dan Pergudangan Pabrik 238
Rumah 596
Toko 102
E 3,8
Perdagangan dan Jasa Warung 85
Rumah 187
Perumahan Rumah 114
Kesehatan Kesehatan 514
F 5,9 Industri dan Pergudangan Gudang 29.664
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Luas
Luas
Segmen Segmen Guna Lahan Kegiatan
Kegiatan (m2)
(Ha)
Pasar 174
Rumah 1.732
Perumahan
Gudang 323
Warung 317
Toko 385
Perdagangan dan Jasa Pasar 470
Bengkel 76
Depot 35
Peribadatan Mushola 118
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Prosentase Guna Lahan

Sosial Budaya
3% 3%
5% Pendidikan
27%
Kesehatan
Peribadatan
Transportasi
Perkantoran
Perumahan
RTH

61% Industri dan Pergudangan


Perdagangan dan Jasa

Gambar 4. 1 Prosentase Guna Lahan Koridor Kalimas-Jembatan Merah


Sumber: Hasil Survei, 2018
Berdasarkan data yang telah disebutkan, guna lahan di Koridor Kalimas-Jembatan
Merah didominasi oleh guna lahan industri dan pergudangan sebesar 61% serta
perdagangan dan jasa sebesar 27%. Hal tersebut sesuai dengan arahan RDTR UP.V
Tanjung Perak 2010-2030 yang merencanakan guna lahan di Koridor Kalimas-Jembatan
Merah didominasi oleh guna lahan industri dan pergudangan sebesar serta perdagangan
dan jasa.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 1 Peruntukan Lahan Mikro


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.5 Intensitas Pemanfaatan Lahan


Intensitas pemanfaatan lahan meliputi koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien
lantai bangunan (KLB), koefisien dasar hijau (KDH), ketinggian bangunan, Garis
Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Sungai (GSS).
3.5.1 Koefisien Dasar Bangunan
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 tahun 2012 tentang Pedoman dan Stándar
Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang, mengatur tentang koefesien dasar bangunan.
KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan
terhadap luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata
ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. Berikut ini data eksisting mengenai
Koefesien Dasar Bangunan.
Tabel 3. 3 Koefisien Dasar Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas
Segmen KDB Eksisting Guna Lahan Jumlah
Perdagangan dan Jasa 2
Pergudangan 3
20%-42%
Perumahan 2
Transportasi 1
Perdagangan dan Jasa 2
A 50%-69%
Pergudangan 1
Perumahan 2
70%-89%
Pergudangan 3
Pergudangan 1
90%-100%
Perumahan 3
Pergudangan 2
20%-42%
Perumahan 1
Perumahan 2
Perdagangan dan Jasa 1
50%-69%
Industri 1
Pergudangan 1
B Industri 1
Perdagangan dan Jasa 2
Pergudangan 14
70%-89%
Peribadatan 1
Perkantoran 1
Perumahan 1
90%-100% Pergudangan 5
20%-42% Perdagangan dan Jasa 1
C
90%-100% Perkantoran 1
Perumahan 1
20%-42%
Pergudangan 1
Perdagangan dan Jasa 5
50%-69% Perumahan 4
D
Pergudangan 2
Perdagangan dan Jasa 11
70%-89% Pergudangan 8
Perumahan 4
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Segmen KDB Eksisting Guna Lahan Jumlah


Pendidikan 1
Perdagangan dan Jasa 13
Pergudangan 24
90%-100%
Peribadatan 2
Perumahan 8
Sosial Budaya 1
50%-69% Pergudangan 2
Industri 1
Perdagangan dan Jasa 1
70%-89%
Pergudangan 10
E
Perumahan 1
Kesehatan 3
90%-100% Perdagangan dan Jasa 1
Pergudangan 23
Perumahan 17
Pergudangan 16
50%-69%
Peribadatan 1
Perdagangan dan Jasa 9
Perumahan 7
F
70%-89% Pergudangan 9
Perdagangan dan Jasa 6
Perumahan 17
90%-100% Pergudangan 16
Perdagangan dan Jasa 9
- Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 2 Koefisien Dasar Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas-Jembatan Merah

-
-
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.5.2 Koefisien Lantai Bangunan


Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 tahun 2012 tentang Pedoman dan Stándar
Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang, mengatur tentang koefesien dasar bangunan.
Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disingkat KLB adalah angka perbandingan
antara luas seluruh lantai bangunan terhadap luas lahan/tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan
lingkungan. Berikut ini data eksisting mengenai Koefesien Lantai Bangunan.
Tabel 3. 4 Koefisien Lantai Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
Blok Guna Lahan Kegiatan KLB
Ruko 45%-55%
Perdagangan dan Jasa Toko 55%-66%
Warung 50%
A
Pergudangan Gudang 45%-88%
Perumahan Rumah 50%-78%
Transportasi Terminal 45%-50%
Industri Gudang (81-96)%
Ruko (50-56)%
Perdagangan dan Jasa
Toko 153%
B Pergudangan Gudang (45-96)%
peribadatan Ibadah (91-77)%
Perkantoran Kantor (45-50)%
Perumahan Rumah (50-93)%
Toko 50%
Perdagangan dan Jasa
Ruko (50-400)%
C
Perkantoran Bank 50%
RTH Rth 50%
Pendidikan Pendidikan 184%
Pergudangan Gudang (45-196)%
perdagangan dan jasa Ruko, Toko (45-600)%
D
peribadatan Ibadah (87-189)%
perumahan Rumah (50-185)%
Sosial Budya Karang Taruna 94%
Industri Industri 75%
Perdagangan dan jasa Toko, Ruko (169-189)%
E Kesehatan Pemularasan Jenazah (91-96)%
Pergudangan Gudang (45-193)%
Perumahan Rumah 83%
Perdagangan dan Jasa Ruko, Toko (45-101)%
Pergudangan Gudang (45-383)%
F
Peribadatan Ibadah 83%
Perumahan Rumah (45-102)%
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 3 Koefisien Lantai Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.5.3 Koefisien Dasar Hijau


Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 tahun 2012 tentang Pedoman dan Stándar
Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang, mengatur tentang koefesien dasar bangunan.
Koefisien Dasar Hijau yang selanjutnya disingkat KDH adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan yang diperuntukkan bagi
pertamanan / penghijauan terhadap luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
Berikut ini data eksisting mengenai Koefesien Dasar Hijau.
Tabel 3. 5 Koefisien Dasar Hijau Eksisting Koridor Kali Mas
Segmen KDH Eksisting Guna Lahan Jumlah
Perdagangan dan Jasa 2
Pergudangan 3
60%-80%
Perumahan 2
Transportasi 1
Perdagangan dan Jasa 2
A 40%-50%
Pergudangan 1
Perumahan 2
10%-30%
Pergudangan 3
Pergudangan 1
0%-10%
Perumahan 3
Pergudangan 2
50%-80%
Perumahan 1
Perumahan 2
Perdagangan dan Jasa 1
30%-40%
Industri 1
Pergudangan 1
B Industri 1
Perdagangan dan Jasa 2
Pergudangan 14
10%-30%
Peribadatan 1
Perkantoran 1
Perumahan 1
0%-10% Pergudangan 5
60%-80% Perdagangan dan Jasa 1
C
0%-10% Perkantoran 1
Perumahan 1
50%-80%
Pergudangan 1
Perdagangan dan Jasa 5
40%-50% Perumahan 4
Pergudangan 2
Perdagangan dan Jasa 11
10%-30% Pergudangan 8
D
Perumahan 4
Pendidikan 1
Perdagangan dan Jasa 13
Pergudangan 24
0%-10%
Peribadatan 2
Perumahan 8
Sosial Budaya 1
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Segmen KDH Eksisting Guna Lahan Jumlah


40%-50% Pergudangan 2
Industri 1
Perdagangan dan Jasa 1
10%-30%
Pergudangan 10
E
Perumahan 1
Kesehatan 3
0%-10% Perdagangan dan Jasa 1
Pergudangan 23
Perumahan 17
Pergudangan 16
30%-50%
Peribadatan 1
Perdagangan dan Jasa 9
Perumahan 7
F
10%-30% Pergudangan 9
Perdagangan dan Jasa 6
Perumahan 17
0%-10% Pergudangan 16
Perdagangan dan Jasa 9
- Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 4 Koefisien Dasar Hijau Koridor Kali Mas-Jembatan Merah

-
-
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.5.4 Ketinggian Bangunan


Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Pedoman Dan
Stándar Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang, mengatur tentang koefesien dasar
bangunan. Ketinggian Bangunan adalah tinggi suatu bangunan dihitung mulai dari muka
tanah sampai elemen bangunan tertinggi, dinyatakan dalam ukuran meter atau jumlah
lantai bangunan dengan ketinggian per lantai bangunan antara 3 m (tiga meter) sampai
dengan 5 m (lima meter).
Tabel 3. 6 Ketinggian Bangunan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
Segmen Guna Lahan Kegiatan Ketinggian
Ruko 3-10m
Perdagangan dan Jasa Toko 3-10m
Warung 3-10m
A
Pergudangan Gudang 3-5 m
Perumahan Rumah 3-5 m
Transportasi Terminal 3-5 m
Industri Gudang 3-5m
Ruko 3-10m
Perdagangan dan Jasa
Toko 3-10m
B Pergudangan gudang 3-10m
peribadatan ibadah 6-10m
Perkantoran Kantor 3-5m
Perumahan Rumah 3-5m
Toko 3-10m
Perdagangan dan Jasa
Ruko 3-10m
C
Perkantoran Bank 3-5m
RTH RTH 3-5m
Pendidikan pendidikan 6-10m
Pergudangan gudang 3-10m
perdagangan dan jasa Ruko, Toko 3-20m
D
peribadatan ibadah 3-10m
perumahan rumah 3-10m
Sosial Budya Karang Taruna 3-5m
Industri Industri 3-5m
Perdagangan dan jasa Toko, Ruko 6-10m
E Kesehatan Pemularasan Jenazah 3-5m
Pergudangan Gudang 3-10m
Perumahan Rumah 3-5m
Perdagangan dan Jasa Ruko, Toko 3-5m
Pergudangan Gudang 3-5m
F
Peribadatan Ibadah 3-5m
Perumahan Rumah 3-5m
Sumber: Hasil Survei Primer,2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 5 Ketinggian Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.6 Tata Bangunan


3.6.1 Garis Sempadan Bangunan
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 tahun 2012 tentang Pedoman dan Stándar
Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang, mengatur tentang garis sempadan bangunan.
Garis Sempadan Bangunan yang selanjutnya disingkat GSB adalah garis yang tidak boleh
dilampaui oleh denah bangunan ke arah Garis Sempadan Pagar, yang ditetapkan dalam
rencana kota. Berikut ini kondisi eksisting garis sempadan bangunan di Koridor Kali Mas.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 7 Garis Sempadan Bangunan Eksisting Koridor Kali Mas


GSMB GSBB (m) GSBka GSBki
Segmen Guna Lahan Kegiatan
>3 m <3 m 0-4 >5 >10 0-4 >5 >10 0-4 >5 >10
Ruko
Perdagangan dan Jasa Toko 23 2 2 23 0 25 0 0 25 0 0
Warung
A
Pergudangan Gudang 34 0 34 0 0 28 4 2 18 14 2
Perumahan Rumah 6 1 6 1 0 6 1 0
Transportasi Terminal 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 2
Industri Gudang 1 1 2 0 0 2 0 0 1 1 0
Ruko
Perdagangan dan Jasa 6 1 7 0 0 7 0 0 6 1 0
Toko
B Pergudangan gudang 21 27 48 0 0 48 0 0 35 13 0
peribadatan ibadah 2 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0
Perkantoran Kantor 9 0 9 0 0 9 0 0 0 9 0
Perumahan Rumah 3 5 8 0 0 8 0 0 6 2 0
Toko
Perdagangan dan Jasa 1 45 46 0 0 45 0 1 45 0 1
Ruko
C
Perkantoran Bank 1 5 6 0 0 6 0 0 6 0 0
RTH RTH 2 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0
Pendidikan pendidikan 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Pergudangan gudang 6 24 30 0 0 29 1 0 30 0 0
perdagangan dan jasa Ruko, Toko 7 40 47 0 0 46 1 0 46 1 0
D
peribadatan ibadah 0 2 2 0 0 2 0 0 2 0 0
perumahan rumah 8 7 15 0 0 14 1 0 15 0 0
Sosial Budya Karang Taruna 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Industri Industri 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Perdagangan dan jasa Toko, Ruko 0 2 2 0 0 2 0 0 2 0 0
E
Kesehatan Pemularasan Jenazah 2 1 3 0 0 3 0 0 3 0 0
Pergudangan Gudang 38 6 44 0 0 43 0 1 43 0 3
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

GSMB GSBB (m) GSBka GSBki


Segmen Guna Lahan Kegiatan
>3 m <3 m 0-4 >5 >10 0-4 >5 >10 0-4 >5 >10
Perumahan Rumah 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Perdagangan dan Jasa Ruko, Toko 7 14 21 0 0 21 0 0 21 0 0
Pergudangan Gudang 16 30 46 0 0 46 0 0 46 0 0
F
Peribadatan Ibadah 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Perumahan Rumah 7 20 27 0 0 27 0 0 27 0 0
- Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 6 Garis Sempadan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.6.2 Garis Sempadan Sungai


Sungai yang terdapat di Koridor Kali Mas terletak pada Segmen A, Segmen B,
Segmen C, Segmen E, Segmen F . Berikut ini data mengenai garis sempadan sungai.
Tabel 3. 8 Garis Sempadan Sungai Eksisting Koridor Kali Mas
GSS
Segmen Guna Lahan Kegiatan
>15 m <15 m
A Perdagangan dan Jasa Ruko
0
25
Toko
Warung
Pergudangan Gudang 34 0
Perumahan Rumah 7 0
Transportasi Terminal 2 0
B Industri Gudang
0
Perdagangan dan Jasa Ruko 7
Toko
Pergudangan gudang 48 0
peribadatan ibadah 2 0
Perkantoran Kantor 9 0
Perumahan Rumah 8 0
C Perdagangan dan Jasa Toko
45 1
Ruko
Perkantoran Bank 5 1
RTH RTH 2 0
D Pendidikan pendidikan 8 22
Pergudangan gudang 8 22
perdagangan dan jasa Ruko, Toko 17 31
peribadatan ibadah 0 2
perumahan rumah 15 4
Sosial Budya Karang Taruna 1 0
E Industri Industri 1 0
Perdagangan dan jasa Toko, Ruko 0 2
Kesehatan Pemularasan Jenazah 2 1
Pergudangan Gudang 13 31
Perumahan Rumah 0 1
F Perdagangan dan Jasa Ruko, Toko 21 0
Pergudangan Gudang 37 9
Peribadatan Ibadah 1 0
Perumahan Rumah 22 5
-
Sumber: Hasil Survei Primer,2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.6.3 Petak Lahan


Petak lahan adalah bagian dari bidang lahan yang dibatasi oleh jalan, tanaman,
saluran, maupun batas-batas lainnya. Petak lahan diklasifikasikan menjadi 8 kelas
berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil nomor 327/KPTS/M/2002:
Klasifikasi I : Sistem blok (diatas 2500m2)
Klasifikasi II : Kavling sangat besar (1000 - 2500 m2)
Klasifikasi III : Kavling besar (600 - 1000 m2)
Klasifikasi IV : Kavling sedang (250 - 600 m2)
Klasifikasi V : Kavling kecil (100 - 250 m2)
Klasifikasi VI : Kavling sangat kecil (50 - 100 m2)
Klasifikasi VII : (<50 m2)
Klasifikasi VIII : Rumah susun/flat
Tabel 3. 9 Petak Lahan Koridor Kalimas-Jembatan Merah
Segmen Guna Lahan I II III IV V VI VII VIII
Industri dan Pergudangan 7 3 1 - - 3 - -
Perumahan - - - 1 - 7 2 -
A
Perdagangan dan Jasa - - - - - - - -
Transportasi - 1 - - - - - -
Industri dan Pergudangan 7 7 4 4 - 2 - -
Perumahan - - 1 - 2 - - -
B Perdagangan dan Jasa - - 1 1 - - - -
Peribadatan - - - 1 - - - -
Perkantoran 1 - - - - - - -
RTH 1 - - - - - - -
C
Perdagangan dan Jasa 1 - - - - - - -
Industri dan Pergudangan - - - 11 18 7 - -
Perumahan - - - 3 8 5 2 -
Perdagangan dan Jasa - 1 - 4 17 2 1 -
D
Sosial Budaya - - - - - - 1 -
Pendidikan - - - 1 - - - -
Peribadatan - - - 1 1 - - -
Industri dan Pergudangan 1 3 3 14 13 - - -
Perdagangan dan Jasa - - - - 1 - - -
E
Permukiman - - - - 1 - - -
Kesehatan - - - - 3 - - -
Industri dan Pergudangan 4 5 1 5 5 3 13 -
Permukiman - - - - 7 5 13 -
F
Perdagangan dan Jasa - - - - 5 8 5 -
Peribadatan - - - - 1 - - -
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 7 Peta Perpetakan Lahan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 8 Peta Perpetakan Lahan Segmen A Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 9 Peta Perpetakan Lahan Segmen B Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 10 Peta Perpetakan Lahan Segmen C Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 11 Peta Perpetakan Lahan Segmen D Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 12 Peta Perpetakan Lahan Segmen E Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 13 Peta Perpetakan Lahan Segmen F Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.6.4 Bentuk Muka Bangunan


Fasade berasal dari kata face yang berarti muka ataupun wajah. Fasad bangunan dapat mencerminkan ekspresi ataupun citra dari
sebuah bangunan serta merekam sejarah peradaban manusia dari waktu ke waktu. Gambar di bawah ini merupakan bentuk muka bangunan
atau fasad di sepanjang Koridor Kali Mas-Jembatan Merah.

Segmen A
Gambar 3. 9 Fasad Bangunan Jalan Kali Mas Timur Segmen E
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Segmen B

Segmen B

Segmen B

Segmen C
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.7 Sirkulasi dan Jalur Penghubung


3.7.1 Jaringan Jalan
A. Kondisi Fisik Jaringan Jalan
Jaringan jalan berfungsi sebagai ruang terciptanya sirkulasi pergerakan dari
berbagai aktivitas yang berbeda-beda. Jaringan jalan yang ada mempunyai tingkatan yang
berbeda-beda pula. Data terkait jaringan jalan dan pergerakan meliputi hierarki, kelas jalan,
tipe jalan, ukuran rumija, rumaja, dan ruwasja, panjang jalan, dan perkerasan. Hierarki,
kelas jalan, tipe jalan, ukuran rumija, rumaja, dan ruwasja, panjang jalan, dan perkerasan
jalan ditampilkan pada Tabel 3. 10.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 10 Kondisi Jaringan Jalan


Panjang Jalan
Nama Jalan Hierarki Jalan Kelas Jalan Tipe Jalan Rumaja (m) Rumija (m) Ruwasja (m) Perkerasan
(m)
Jalan Jakarta Arteri Sekunder III 2/1 UD 7 8 8 294 Aspal
Jalan Garuda Arteri Sekunder III 2/1 D 16 18 21 305 Aspal
Jalan Rajawali Arteri Sekunder II 4/1 UD 16 17 17 107 Aspal
Jalan Kalimas
Lokal Sekunder III 2/2 UD 6 7 10 1.554 Aspal
Barat
Jalan Kalimas 6% Aspal, 94%
Lokal Sekunder III 2/2 UD 8 8 9 1.530
Timur Tanah
Jalan Kembang
Arteri Sekunder II 2/2 D 18 19 19 70 Aspal
Jepun
Jalan Benteng Lokal Sekunder III 2/1 UD 14 15,5 15,5 124 Aspal
Jalan Pati Unus Lokal Sekunder III 2/2 UD 6 7 7 133 Aspal
Lingkungan
Jalan Kasuari III 2/1 UD 7 10 12 425 Aspal
Sekunder
Jalan Indrapura Arteri Sekunder II 2/2 UD 6 7,5 7,5 30 Aspal
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Berdasarkan Tabel 3. 10 didapatkan bahwa hirarki jalan di Koridor Kalimas-


Jembatan Merah terdiri dari arteri sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan sekunder.
Jaringan jalan tertinggi arteri sekunder yaitu Jalan Jakarta, Jalan Garuda, Jalan Indrapura,
Jalan Kembang Jepun, Jalan Rajawali. Jalan Jakarta dan Jalan Garuda merupakan akses
untuk menuju ke pelabuhan, Jalan Kembang Jepun dan Jalan Rajawali merupakan akses ke
area perdagangan dan jasa dan pusat perbelanjaan terkenal di Surabaya yaitu Wisata
Kuliner Kya-kya.
Kemudian hierarki jalan lokal sekunder yaitu Jalan Kalimas Barat, Jalan Kalimas
Timur, Jalan Benteng, dan Jalan Pati Unus. Jalan Kalimas Barat merupakan akses menuju
Jalan Jakarta dan titik pertemuan masyarakat di Taman Jayengrono dan Jembatan Merah
Plaza. Jalan Kalimas Timur merupakan akses kendaraan besar yang memuat barang-barang
industri dan yang akan disimpan di gudang-gudang sepanjang Jalan Kalimas Timur.

Gambar 3. 10 Jalan Arteri Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 3. 11 Jalan Lokal Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Gambar 3. 12 Jalan Lingkungan Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 3. 13 Penampang Jalan Arteri Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 3. 14 Penampang Jalan Lokal Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 3. 15 Penampang Jalan Lingkungan Sekunder


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 14 Peta Hierarki Jalan Koridor Kalimas Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 15 Perkerasan Jalan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 16 Peta Titik Potong Penampang Jalan Lokal Sekunder dan Lingkungan Sekunder
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

B. Data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)


Data pergerakan kendaraan digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik pergerakan moda transportasi yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam hal perencanaan peningkatan kualitas jalan. Koridor Kalimas-Jembatan Merah memiliki titik LHR yaitu di Jalan
Jakarta, Jalan Kalimas Barat, Jalan Benteng, Jalan Kasuari, Jalan Garuda, dan Jalan Rajawali. Data pergerakan kendaraan meliputi lalu lintas
harian rata-rata (LHR) ditampilkan pada Error! Not a valid bookmark self-reference. dan Tabel 3. 12.
Tabel 3. 11 Laju Harian Rata-rata Weekday
Jalan Jakarta
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 400 472 312 320 450 430 343 345 370 352 380 374 385 399 324 353 530 527 4 0
13.00 - 14.00 512 520 215 217 532 542 367 356 265 274 344 323 265 235 265 269 465 476 6 0
16.30 - 17.30 415 550 230 225 355 362 382 372 233 209 234 254 372 365 242 272 473 429 10 0
Jalan Kalimas Barat Segmen A
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 154 173 87 65 132 143 273 265 0 0 105 56 104 75 76 8 328 376 20 21
13.00 - 14.00 73 53 74 66 104 101 254 278 0 0 76 53 97 57 86 9 366 343 15 24
16.30 - 17.30 120 128 85 78 102 111 175 198 0 0 104 66 123 87 84 15 327 372 18 12
Jalan Benteng
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 166 173 87 45 132 143 273 234 165 175 132 143 154 165 76 98 328 376 20 21
13.00 - 14.00 87 53 74 76 104 101 254 376 87 45 154 165 145 166 86 88 366 343 15 24
16.30 - 17.30 120 128 85 55 102 111 175 123 104 103 177 187 175 143 84 87 327 372 18 12
Jalan Kalimas Barat Segmen B
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 234 173 112 65 143 187 165 265 0 0 162 68 104 75 76 23 432 376 22 21
13.00 - 14.00 162 53 145 66 154 155 144 278 0 0 87 76 97 66 86 17 355 343 23 24
16.30 - 17.30 123 128 123 78 176 123 173 198 0 0 104 88 123 87 54 15 244 372 25 12
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Jalan Kasuari
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 124 77 155 199 177 277 165 265 0 0 174 80 116 87 88 35 444 388 34 33
13.00 - 14.00 157 78 166 167 156 290 144 278 0 0 99 88 109 78 98 29 367 355 35 36
16.30 - 17.30 135 90 188 135 185 210 173 198 0 0 116 100 135 99 66 27 256 384 37 24
Jalan Garuda
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 117 70 148 192 170 270 14 15 0 0 0 0 0 0 0 0 437 381 27 26
13.00 - 14.00 150 71 159 160 149 283 13 16 0 0 0 0 0 0 0 0 360 348 28 29
16.30 - 17.30 128 83 181 128 178 203 17 21 0 0 0 0 0 0 0 0 249 377 30 17
Jalan Rajawali
Lv Hv
Sepeda Motor Unmotorized
Waktu Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
07.00 - 08.00 130 83 161 205 183 283 14 15 0 0 180 86 122 93 94 41 450 394 40 39
13.00 - 14.00 163 84 172 173 162 296 13 16 0 0 105 94 115 84 104 35 373 361 41 42
16.30 - 17.30 141 96 194 141 191 216 17 21 0 0 122 106 141 105 72 33 262 390 43 30
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 12 Laju Harian Rata-rata Weekend


Jalan Jakarta
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 872 632 430 688 722 754 754 677 1057 4
13.00 - 14.00 1032 432 542 723 539 667 667 534 941 6
16.30 - 17.30 965 455 362 754 442 488 488 514 902 10
Jalan Kalimas Barat
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 327 152 143 538 0 161 161 84 704 38
13.00 - 14.00 126 140 101 532 0 129 129 95 709 8
16.30 - 17.30 248 163 111 373 0 170 170 99 699 12
Jalan Benteng
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 339 132 275 507 340 275 319 174 704 41
13.00 - 14.00 140 150 205 630 132 319 311 174 709 39
16.30 - 17.30 248 140 213 298 207 364 318 171 699 30
Jalan Kalimas Barat Segmen B
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 407 177 330 430 0 230 179 99 808 43
13.00 - 14.00 215 211 309 422 0 163 163 103 698 47
16.30 - 17.30 251 201 299 371 0 192 210 69 616 37
Jalan Kasuari
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 201 354 454 430 0 254 203 123 67 67
13.00 - 14.00 235 333 446 422 0 187 187 127 71 71
16.30 - 17.30 225 323 395 371 0 216 234 93 61 61
Jalan Garuda
Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 187 340 440 29 0 0 0 0 53 53
13.00 - 14.00 221 319 432 29 0 0 0 0 57 57
16.30 - 17.30 211 309 381 38 0 0 0 0 47 47
Jalan Rajawali
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Lv Hv
Waktu Sepeda Motor Unmotorized
Mobil Angkot Bus Mini Truk Mini Bus Besar Truk 6 Roda Truk 12 Roda Trailer
07.00 - 08.00 213 366 466 29 266 266 215 135 844 79
13.00 - 14.00 247 345 458 29 199 199 199 139 734 83
16.30 - 17.30 237 335 407 38 228 228 246 105 652 73
Sumber: Hasil Survei, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 17 Titik LHR Koridor Kalimas Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.7.2 Sistem Sirkulasi Kendaraan


Sistem sirkulasi kendaraan di Koridor Kali Mas terbagi menjadi dua berupa
kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Adapun penjelasan masing-masing sistem
sirkulasi tersebut seperti berikut.
A. Sirkulasi Kendaraan Pribadi
Sirkulasi kendaraan pribadi di Koridor Kali Mas terdapat pada ruas jalan Kali Mas
Barat, Kali Mas Timur, Jakarta, Benteng, Kasuari, Garuda dan Rajawali. Tabel 3. 13
mengenai data kendaraan yang lewat serta waktu terjadinya kepadatan kendaraan.
Tabel 3. 13 Sirkulasi Kendaraan Pribadi
Jenis Kendaraan Pick hour
No Nama Jalan Penyebab
yang Lewat (Tertinggi)
1. Jalan Kali Mas Barat - Mobil Tingkat kepadatan Adanya aktivitas
- Pick up tertinggi terjadi masyarakat membuka
- Angkot pada Hari Minggu, parkiran umum bagi
- Bus mini pada pukul 07.00 yang ingin ke pasar
- Bus Besar hingga pukul 08.00 burung. Letak Pasar
- Truk Mini WIB dimana arus Burung tepatnya pada
- Truk Besar kendaraan mulai jalan Pati Unus. Namun
- Sepeda motor tidak stabil. tiap Hari Minggu
- Becak Kegiatan jual beli
- Sepeda tersebar hingga
Jembatan pada jalan
Benteng.
2. Jalan Kali Mas Timur - Mobil Tidak terjadi Jalan ini jarang sekali
- Pick up tingkat kepadatan dilewati oleh
- Truk Mini yang tinggi. masyarakat. Perkerasan
- Truk Besar Jalan yang masih berupa
- Sepeda motor tanah yang tidak rata,
- Becak serta Mayoritas guna
- Sepeda lahan berupa gudang dan
Pabrik. Sehingga jalan
ini menjadi parkir truk-
truk besar yang singgah
pada ruas jalan tersebut.
Selain adanya pabrik
dan gudang, terdapat
pula pasar ikan , dimana
aktivitas tersebut terjadi
dari pagi hingga siang
hari. Sehingga ruas
jalan tersebut digunakan
parkir mobil dan pickup.
3. Jalan Jakarta - Mobil Tingkat Kepadatan Jalan ini merupakan
- Pick up tertinggi terjadi jalan utama bagi
- Angkot pada Hari Efektif masyarakat yang ingin
- Bus mini kerja serta Hari pergi ke arah Kabupaten
- Bus Besar Minggu, pada Gresik baik kearah jalan
- Truk Mini pukul 07.00-08.00 Perak Timur maupun
- Truk Besar WIB serta pukul menuju jalan TOL.
- Sepeda motor 13.00- 14.00 WIB
- Becak arus kendaran tidak
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Jenis Kendaraan Pick hour


No Nama Jalan Penyebab
yang Lewat (Tertinggi)
- Sepeda stabil.
4. Jalan Benteng - Mobil Tingkat kepadatan Pada Hari Minggu,
- Pick up tertinggi terjadi terjadi sebaran kegiatan
- Angkot pada Hari Minggu, pasar burung hingga
- Bus mini pada pukul 0.7.00 pada ruas jalan Benteng.
- Bus Besar hingga pukul 08.00
- Truk Mini WIB dimana arus
- Truk Besar kendaraan mulai
- Sepeda motor tidak stabil.
- Becak
- Sepeda
5. Jalan Kasuari - Mobil Tingkat Kepadatn Adanya guna lahan
- Pick up tertinggi terjadi berupa gudang dan
- Angkot pada Hari efektif pabrik, sehingga terjadi
- Bus mini kerja pada pukul tarikan yang cukup kuat
- Bus Besar 07.00-08.00 WIB bagi pekerja yang akan
- Truk Mini dan 13.00-14.00 bekerja pada pabrik
- Truk Besar WIB serta pukul tersebut.
- Sepeda motor 16.00- 17.00 WIB
- Becak saat tersebut, arus
- Sepeda kendaraan masih
stabil namun
kecepetan
kendaraan yang
masih dikontrol.
6. Jalan Garuda - Mobil Tidak terdapat Ruas jalan ini
- Pick up kepadatan merupakan jalan satu
- Angkot kendaraan terlalu arah yang
- Bus mini tinggi. Rata arus menghubungkan dari
- Truk Mini kendaraan berjalan jalan kasuari ke jalan
- Sepeda motor dengan stabil. rajawali dengan tarikan
- Becak berupa Jembatan Merah
- Sepeda Plaza dan Taman Jayeng
rono, dimana kedua
tempat pusat kegiatan
tersebut telah memiliki
tempat parkir sehingga
tidak menggangu arus
kendaraan yang ada
pada jalan tersebut.
7. Jalan Rajawali - Mobil Jalan ini memiliki Jalan satu arah yang
- Pick up tingkat kepadatan mengubungkan dengan
- Angkot yang sedang pada tarikan taman jayeng
- Bus mini hari efektif pada rono, Jembatan Merah
- Bus Besar pukul 07.00-08.00 Plaza. Serta pada luar
- Truk Mini dan hari minggu deliniasi terdapat guna
- Truk Besar pada pukul 07.00- lahan perjas yang
- Sepeda motor 0.8.00 WIB, menjadi tarikan,
- Becak sehingga arus sehingga kepadataan
- Sepeda kendaraan berjalan terjadi pada saat pagi
stabil namun masih hari.
dapat dikontrol.
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 18 Peta Sirkulasi Kendaraan Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

B. Sirkulasi Kendaraan Umum


1. Angkutan Kota
Angkutan kota yang tersedia pada terminal Kali Mas Barat merupakan
angkutan kota dengan Trayek sebagai berikut.
Tabel 3. 14 Trayek Angkutan Umum di Terminal Kali Mas Barat
- Nama Trayek - Nama Jalan Dalam Deliniasi Yang Dilewati
- Jalan Rajawali
- Kali Mas Barat – Benowo
- Jembatan Petekan ( Jalan Jakarta).
- Jalan Rajawali
- Jalan Kasuari
- Kali Mas Barat – Kenjeran
- Jalan Kalimas Barat
- Pangkalan Petekan.
-
- Kali Mas Barat – Citra raya - Pangkalan Kalimas Barat
- Jalan Kalimas Barat.
Sumber: Survei Primer, 2018
- Tabel 3. 15 Trayek Angkutan Umum yang Melewati Koridor Kali Mas
- Nama Trayek - Nama Jalan Dalam Deliniasi Yang Dilewati
- Ujung Baru - Koblen Kidul
- Lakarsantri - Manukan Kulon - Kalimas
Barat
- Joyoboyo - Dinoyo - Kayoon - Kalimas - Jalan Kali Mas Barat
Barat
- Kalimas Barat - Menur - Bratang
Sumber: Survei Primer, 2018
Sistem pergerakan transit menjelaskan tentang jenis fasilitas dan kondisi
pergerakan transit seperti titik lokasi transit, jenis perpindahan moda, jumlah halte, fasilitas
pelengkap dan kondisi fisik pergerakan yang terdapat di Koridor Kalimas-Jembatan
Merah.
Peta 3. 19 Peta Sirkulasi Kendaraan Umum Koridor Kalimas-Jembatan Merah

3.7.3 Sistem Pergerakan Transit


A. Terminal
Sistem transit berupa titik lokasi transit yang ada di Koridor Kalimas – Jembatan
Merah adalah terminal sebanyak satu unit. Terminal Kalimas Barat merupakan tipe
terminal C berlokasi di Jalan Raya Petekan, Kelurahan Perak Timur, Kecamatan Pabean
Cantikan yang berfungsi sebagai Terminal Angkutan Kota. Luas dari terminal Kalimas
Barat yaitu 1,845 m2. Jenis fasilitas yang tersedia di Terminal Kalimas Barat yaitu berupa
Kantor Petugas, Shelter, dan Kantin. Terminal Kalimas Barat melayani 4 (empat) jalur
trayek yang dijelaskan pada Tabel sebagai berikut:
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 16 Trayek Terminal Kalimas Barat


Kode
Trayek Berangkat Kembali
Trayek
Kalimas DA Pangkalan Kalimas Barat – Pangkalan Citra Raya – Jl. Lontar – Jl.
Barat- Citra Jl.Kalimas Barat – Jl.Kalisosok Kalijaran – Jl. Sambi Kerep – Jl. Raya
Raya PP. (Belakang Penjara) – Jl. Pradah Indah – Jl. Simpang Darmo
Krembangan Barat – Jl. Cendrawasih Permai Selatan XV – Pangkalan Darmo
– Jl. Veteran – Jl. Pahlawan – Jl. Permai – Jl. Simpang Darmo Permai
Johar – Jl. Semut Kali – Jl. Peneleh – Utara – Jl. Darmo Permai Selatan – Jl.
Jl. Gemblongan – Jl. Tunjungan – Jl. HR. Muhammad – Jl. Mayjen.
Pemuda – Jl. Panglima Sudirman – Sungkono – Jl. Darmo Park – Jl. Pakis
Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Raya Tirtosari – Jl. Pakis – Jl. Kembang
Darmo – Jl. Kartini – Jl. Teuku Kuning – Jl. Kanwa – Jl. Prapanca – Jl.
Umar – Jl. WR. Supratman – Jl. Chairil Anwar – Jl. Diponegoro – Jl.
Diponegoro – Jl. Chairil Anwar – Jl. WR. Supratman – Jl. Imam Bonjol – Jl.
Prapanca – Jl. Kanwa – Jl. Kembang Kartini – Jl. KH. Misbach – Jl.
Kuning – Jl. Pakis – Jl. Pakis Cokroaminoto – Jl. Urip Sumoharjo –
Tirtosari – Jl. Darmo Park – Jl. Jl. Basuki Rahmat – Jl. Embong
Mayjen Sungkono – Jl. HR. Malang – Jl. Blauran – Jl. Bubutan – Jl.
Muhammad – Jl. Darmo Permai Kebonrojo – Stasiun Kota – Jl. Siaga/
Selatan – Jl. Simpang Darmo Permai Pasar Atum – Jl. Waspada – Jl. Karet –
Utara – Pangkalan Darmo Permai – Jl. Kembang Jepun – Jl. Veteran – Jl.
Jl. Simpang Darmo Permai Selatan Niaga Samping – Jl. Sikatan – Jl.
XV – Jl. Raya Pradah Indah – Jl. Krembangan Barat – Jl. Krembangan
Kalijaran – Jl. Lontar – Jl. Citra Makam – Jl. Krembangan Besar – Jl.
Raya (Pangkalan Akhir). Rajawali – Jl. Kasuari – Jl. Kalimas
Barat – Pangkalan Kalimas Barat
(Pangkalan Akhir).
Kalimas R.1 Pangkalan Kalimas Barat (Petekan)- Pangkalan Kenjeran – Pantai Mentari –
Barat – Jl. Kalimas Barat – Jl. Kasuari – Jl. Jl. Wiratno – Jl. Kenjeran – Jl.
Nambangan Garuda – Jl. Taman Jayengrono – Jl. Larangan – Jl. Sukolilo Lor – Jl.
– Kenjeran Jembatan Merah – Jl. Kembang Tambak Deres – Jl. Kenjeran Pantai –
PP. Jepun – Jl. Kapasan – Jl. Kampung Jl. Kejawan Lor – Jl. Cumpat – Jl.
Seng – Jl. Sido Nipah – Jl. Bolodewo Nambangan – Jl. Kedung Cowek – Jl.
– Jl. Sidorame – Jl. Karang Tembok Kedinding Lor – Jl. Dukuh Bulak
– Jl. Wonosari – Jl. Wonokusumo – Banteng – Jl. Kedung Mangu Wetan –
Jl. Tenggumung Wetan – Jl. Kedung Jl. Kedung Mangu – Jl. Tenggumung
Mangu Timur – Jl. Dukuh Bulak Wetan – Jl. Wono Kusumo – Jl.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Kode
Trayek Berangkat Kembali
Trayek
Banteng – Jl. Kedinding Lor – Jl. Wonosari – Jl. Karang Tembok – Jl.
Kedung Cowek – Jl. Nambangan – Sidorame – Jl. Bolodewo – Jl.
Jl. Cumpat – Jl. Kejawan Lor – Sidonipah – Jl. Kampung Seng – Jl.
Pangkalan Kenjeran (Pangkalan Kapsan – Jl. Gembong – Jl. Bunguran-
Akhir). Jl. Waspada – Jl. Pasar Bibis – Jl. Karet
– Jl. Jembatan Merah – Jl. Wliwis – Jl.
Krembangan Timur – Jl. Rajawali – Jl.
Kasuari – Jl. Kalimas Barat –
Pangkalan Kalimas Barat (Petekan).
Ujung Baru UBK Pangkalan Ujung Baru – Jl. Kalimas Pangkalan Kenjeran – Jl. Abdul Latif –
– Kenjeran Baru – Jl. Kalianget – Jl. Prapat Jl. Wiratno – Jl. Sadikin – Jl. Memet
PP. Kurung Selatan – Jl. Perak Timur – Sasrowijoyo – Jl. Raya Gading Pantai –
Jl. Teluk Kumai Timur – Jl. Teluk Jl. Kenjeran – Jl. Lebak Indah – Jl.
Kumai – Jl. Jakarta – Jl. Kalimas Lebak Indah Asri I – Jl. Lebak Jaya
Barat – Jl. Jembatan Benteng – Jl. Utara – Jl. Dukuh Setro – Jl. Kapas
Kalimas Timur – Jl. Sarwajala – Jl. Gading Madya I – Jl. Kedung Cowek –
Hang Tuah – Jl. Wonosari Lor – Jl. Jl. Pogot – Jl. Platuk – Jl. Randu – Jl.
Bulak Sari – Jl. Bulak Jaya – Jl. Bulak Banteng Kidul – Jl. Bulak
Bulak Rukem – Jl. Bulak Banteng Banteng Pasar – Jl. Bulak Rukem – Jl.
Pasar – Jl. Bulak Banteng Kidul – Jl. Bulak Jaya – Jl. Bulak Tembok – Jl.
Randu – Jl. Platuk – Jl. Pogot – Jl. Danakarya – Jl. Benteng – Jl. Jembatan
Kedung Cowek – Jl. Kapas Gading Benteng – Jl. Kalimas Baru – Jl.
Madya I – Jl. Dukuh Setro – Jl. Trengganu – Jl. Johor – Jl. Jakarta –
Lebak Jaya Utara – Jl. Lebak Indah Teluk Kumai – Teluk Kumai Timur –
Asri II – Jl. Lebak Indah – Jl. Jl. Perak Timur – Jl. Perak Barat 259 –
Kenjeran – Jl. Raya Gading Pantai – Jl. Perak Barat – Jl. Perak Timur 498
Jl. Memet Sasrowijoyo – Jl. Sadikin (Kanwil VII Bea Cukai) – Jl. Perak
– Jl. Wiratno – Jl. Abdul Latif – Timur – Jl. Prapat Kurung Utara – Jl.
Pangkalan Kenjeran. Kalianget – Jl. Kalimas Baru –
Pangkalan Ujung Baru.
Kalimas Z Kalimas Barat – Jl. Veteran – Jl. Pangkalan Benowo – Jl. Benowo – Jl.
Barat – Kebon Rejo – Jl. Indrapura – Jl. Raya Raci – Jl. Raya Babat Jerawat –
Benowo PP. Rajawali – Jl. Gresik – Jl. Gresik Jl. Raya Sememi – Jl. Sememi Jaya –
Gadukan – Jl. Gresik Tambak Asri – Jl. Moroseneng – Jl. Raya Kandangan –
Jl. Kalianak Timur – Jl. Kalianak Jl. Banjar Sugihan – Jl. Raya Manukan
Barat – Jl. Greges Timur – Jl. Greges Kulon – Jl. Raya Manukan Wetan – Jl.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Kode
Trayek Berangkat Kembali
Trayek
Barat – Jl. Margomulyo – Jl. Raya Bibis – Jl. Raya Balongsari – Jl.
Balongsari – Jl. Bibis – Jl. Raya Margomulyo – Jl. Greges Barat – Jl.
Manukan Wetan – Jl. Manukan Greges Timur – Jl. Kalianak Barat – Jl.
Kulon – Jl. Manukan Krajan – Jl. Kalianak Timur – Jl. Gresik Tambak
Manukan Tama – Jl. KH. Amir – Jl. Asri – Jl. Gresik Gadukan – Jl. Gresik –
Raya Manukan Kulon – Jl. Manukan Jl. Ikan Dorang – Jl. Ikan Kakap – Jl.
Krajan – Jl. Manukan Tama – Jl. Perak Barat – Jl. Perak Timur – Jl.
Manukan Wetan – Jl. Raya Manukan Rajawali – Jl. Kasuari – Jl. Taman
Kulon – Jl. Banjar Sugihan – Jl. Jayengrono – Kalimas Barat
Raya Kandangan – Jl. Moroseneng – (Pangkalan Akhir).
Jl. Sememi Jaya – Jl. Raya Sememi –
Jl. Raya Babat Jerawat – Jl. Raya
Raci – Jl. Raya Benowo (Pangkalan
Akhir).
Sumber: Survei Primer, 2018.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 20 Peta Trayek Angkutan Umum


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.7.4 Sirkulasi Pejalan Kaki


Sirkulasi pejalan kaki pada Koridor Kali Mas terdiri dari jalur pedestrian. Jalur
pedestrian merupakan tempat atau ruang pejalan kaki untuk melakukan aktivitas dan
membrikan pelayanan pejalan kaki. Sehingga pejlaan kaki merasakan keamanan,
kenyamanan dan kelancaran dalam berjalan kaki. Pada ruas jalan pada koridor deliniasi
Kali Mas terdapat ruas jalan yang belum memiliki jalur pejalan kaki. Berikut merupakan
penjelasan mengenai jalur pejalan kaki.
Tabel 3. 17 Jalur Pejalan Kaki Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
Segmen Lokasi Tinggi (m) Lebar (m) Perkerasan
Jalan Jakarta 1 2.5 Paving
Jalan Kali Mas
A Barat (terminal 1 2 Paving
Kali Mas Barat)
Jalan Benteng 0.5 2 Paving
Jalan Garuda
1.2 2.6 Paving
(JMP)
Jalan Garuda
C (Taman 0.5 4 Granit
Jayengrono)
Jalan Rajawali 0.5 4 Granit
Jalan Kembang
1 1.7 Plester
Jepun
D Jalan Kembang
1 1.7 Plester
Jepun
F Jalan Pati Unus 1 2 Paving
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
Berdasarkan Tabel 3. 17, bahwa pedestrian di Koridor Kali Mas rata-rata memiliki
tinggi 1 meter dengan lebar 2 meter, sedangkan perkerasan yang digunakan adalah paving.
Namun beberapa pedestrian yang terletak pada Jalan Garuda dan Rajawali memiliki
perkerasan granit. Berdsarkan hasil observasi, keadaan pedestrian pada tiap jalan berbeda-
beda. Berikut ini kondisi pedestrian pada jalan di koridor deliniasi perencanaan.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 18 Sirkulasi Pejalan Kaki


Lokasi Gambar Eksisting Kondisi
Pedestrian di Jalan Jakarta sudah
baik, tidak ada kerusakan baik dari
perkerasan jalan maupun pagar
sungai yang ada pada pedestrian
tersebut. Pedestrian tersebut tidak
memfasilitasi difabel.

Jalan Jakarta

Pedestrian di Jalan Kali Mas Barat


sudah baik, tidak ada kerusakan
perkerasan. Namun terdapat signage
di tengah pedestrian tersebut.
Pedestrian tersebut tidak
memfasilitasi difabel.
Jalan Kali Mas Barat
(terminal Kali Mas
Barat)

Pedestrian di Jalan Benteng


mengalami kerusakan perkerasan.
Pedestrian tersebut tidak
memfasilitasi difabel.
Jalan Benteng

Pedestrian di Jalan Pati Unus tidak


mengalami kerusakan perkerasan.
Namun terdapat aktivitas jual beli
burung yang memakan ruang
pejlaan kaki. Pedestrian tersebut
tidak memfasilitasi difabel.
Jalan Pati Unus
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Pedestrian di Jalan Garuda tidak


mengalami kerusakan perkerasan.
Namun terdapat tiang bendera yang
ada di tengah ruang pejalan kaki.
Jalan Garuda (JMP) Pedestrian tersebut tidak
memfasilitasi difabel.

Pedestrian di Jalan Garuda tidak


mengalami kerusakan perkerasan..

Jalan Garuda (Taman


Jayengrono)

Pedestrian di Jalan Rajawali tidak


mengalami kerusakan perkerasan.

Jalan Rajawali

Pedestrian di Jalan Kembang Jepun


tidak mengalami kerusakan
perkerasan. Namun tidak
memfasilitasi difabel dalam
menggunakan pedestrian tersebut.
Jalan Kembang Jepun

Sumber : Hasil Survei Primer,2018


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.7.5 Sistem Parkir


Aktivitas yang dihasilkan oleh masyarakat pada lahan mengakibatkan adanya
kebutuhan parkir. Pada Koridor Kali Mas-Jembatan Merah memiliki guna lahan yang
dominan yaitu industri dan pergudangan, serta perdagangan dan jasa, sehingga
membutuhkan lahan parkir untuk para pekerja dan pengunjung atau pembeli.Sistem parkir
di guna lahan industri dan pergudangan biasanya memakai sistem off street, namun untuk
guna lahan perdagangan dan jasa memakai sistem on street.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Tabel 3. 19 Persebaran Parkir Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


Kapasitas Parkir
Segmen Jenis Parkir Fungsi Kegiatan Perkerasan Derajat Parkir Luas (m2) Foto
Mobil Motor Bus/Truk Becak

On Street Jembatan Aspal 90 120 - 20 - -

A
Off Street Pergudangan Tanah 180 338 20 - - -

On Street Pergudangan Tanah 180 72 12 - - -

B
Off Street Pergudangan Tanah 90 1.330 4 32 - -

Off Street Perdagangan dan Jasa Aspal 90 707 27 417 - -

On Street Perdagangan dan Jasa Aspal 90 18 - 9 - -

On Street Perdagangan dan Jasa Aspal 90 15 - 7 - -


C
On Street Perdagangan dan Jasa Aspal 90 14 - 7 - -

On Street Perdagangan dan Jasa Aspal 90 24 - 5 - 3

On Street Jembatan Aspal 90 42 - - - 4


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Kapasitas Parkir
Segmen Jenis Parkir Fungsi Kegiatan Perkerasan Derajat Parkir Luas (m2) Foto
Mobil Motor Bus/Truk Becak

On Street Perdagangan dan Jasa Tanah 180 9 1 - - -

D
On Street Perdagangan dan Jasa Tanah 180 750 3 - - -

E On Street Perdagangan dan Jasa Tanah 180 1.572 6 18 - -

On Street Jembatan Aspal 90 120 - 15 - -


F
On Street Pergudangan Tanah 180 527 29 - 8 -
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Kapasitas Parkir
Segmen Jenis Parkir Fungsi Kegiatan Perkerasan Derajat Parkir Luas (m2) Foto
Mobil Motor Bus/Truk Becak

On Street Pergudangan Tanah 90 1.170 - 33 - -

Survei: Hasil Survei, 2018


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 21 Peta Persebaran Parkir Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.8 Ruang Terbuka dan Tata Hijau


Ruang terbuka hijau di Koridor Kali Mas terdiri dari ruang terbuka hijau publik
yang bersifat aktif serta pasif dan ruang terbuka hijau privat.
3.8.1 Ruang Terbuka Publik
Ruang terbuka hijau publik adalah ruang terbuka hijau yang dimilki dan dikelola
oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat
secara umum. Berdasarkan kondisi eksisting di Koridor Kali Mas, memilik ruang terbuka
publik terbagai menjadi dua, yakni
1. Ruang Terbuka aktif
Taman tersebut adalah Taman Jayengrono. Nama tersebut diambil dari nama
Bupati pertama di Surabaya. Namun pada saat ini, nama tersebut berganti
menjadi taman Sejarah. Taman ini juga bisa menjadi alternatif warga untuk
beraktifitas atau sekedar berekreasi. Berbagai fasilitas ditemukan pada taman
ini. Spot dengan pola lantai yang tidak beraturan yang menggambarkan ledakan
hebat yang menewaskan Brigjend Mallaby. Selasar perjuangan terdapat pada
dinding-dinding pada sisi kanan dan kiri. Di dinding tersebut bisa dijumpai
cerita ornamentasi berupa relief. Selain itu ada pula, tonggak bamboo runcing
yang ditempatkan pada 3 area. Masing-masing berjumlah 10 buah, 11 buah,
dan, 45 buah yang mempresentasikan tanggal 10 November 1945. Di sisi barat
dibangun panggung yang dibisa digunakan sebagai tempat pertunjukan seni.
Sedangkan untuk membatasi antara Gedung Internatio dengan Taman
Jayengrono dipasang serangkaian air mancur di antara kolom-kolom taman.
Ciri khas selanjutnya adalah adanya cap tangan dari 15 veteran perang yang
ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945. Taman seluas 5.300 m2 ini
dikelilingi oleh bangunan-bangunan bergaya Belanda yang sudah ada sejak
jaman penjajahan. Diantaranya adalah Jembatan Merah, Gedung Cerutu,
Gedung Internatio, Gedung Garuda, dan lain sebagainya. Salah satu bangunan
modern yang ada di sini adalah gedung Jembatan Merah Plaza. View bangunan
cagar budaya ini merupakan keistimewaan dari Taman Jayengrono.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

2. Ruang Terbuka Pasif


Salah satu taman berada di area sekitar jembatan petekan. Taman ini tergolong
taman pasif. Taman dilokasi jembatan petekan, merupakan taman tersebut
tergolong taman view. Taman kota yang memiliki fungsi utama mempercantik
lokasi jembatan petekan. Kondisi taman tersebut terawat. Berdasarkan hasil
observasi, taman tersebut memiliki jenis tumbuhan hias berupa semak, perdu
dan bunga dalam 1 jenis saja.
3.8.2 Ruang Terbuka Privat
Ruang terbuka hijau privat merupakakn ruang terbuka hijau milik institusi, yang
mana pemanfaatanya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman
gedung milik masyarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan. Kondisi eksisting ruang
terbuka hijau privat di koridor Kali Mas memiliki luas … Ha. Berdasarkan hasil observasi
di Koridor Kali Mas yang menjadi ruang terbuka hijau privat adalah adanya taman di
kavling Jembatan Merah Palza. Taman-taman tersebut tidak dapat diakses secara terbuka,
dan bebas, taman tersebut bisa di akses oleh pengunjung JMP( Jembatan Merah Plaza).
Taman tersebut hanya berfungsi sebagai penambah estetika dan arena bermain anak- anak
yang sedang ikut berbelanja, guna menghilangkan rasa bosan. Berikut merupakan gambar
dari taman dari JMP.
3.8.3 Ruang Terbuka Non Hijau
Ruang Terbuka Non Hijau terdiri dari ruang terbuka perkerasan, ruang terbuka biru
dan ruang terbuka kondisi tertentu lainnya.
A. Ruang Terbuka Perkerasan
Berdasarkan hasil observasi, koridor Kali Mas memiliki ruang terbuka perkerasan berupa
lapangan parkir. Lapangan parkir terletak di blok C yang merupakan bagian dari Jembatan
Marah Plaza. Berikut merupakan gambar lapangan parkir yang ada pada Jembatan Merah
Plaza.
B. Ruang Terbuka Biru
Ruang terbuka biru merupakan ruang terbuka di wilayah perkotaan yang tidak
termasuk dalam kategori ruang terbuka hijau, berupa badan air. Ruang terbuka biru dapat
berupa laut, sungai, danau, waduk, dan situ. Pada Koridor Kali Mas terdapat ruang terbuka
biru berupa sungai, yaitu sungai Kali Mas. Panjang sungai Kali Mas yang melewati
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

wilayah studi adalah 1.602,906455 meter. Berikut merupakan gambar dari Sungai Kali
Mas.
3.8.4 Sebaran Vegetasi
Vegetasi yang tersebar di Koridor Kali Mas tersebar hampir di setiap blok. Berikut
ini merupakan sebaran vegetasi di Koridor Kali Mas beserta nama dan jumlah vegetasi.
Tabel 3. 20 Sebaran Vegetasi di Koridor Kali Mas
Segmen Nama Vegetasi Nama Latin Jumlah
Pohon Kersen Muntingia Calabura 30
A Pohon Mahoni Swientenia Mahagoni 28
Kiara Payung Filicium Decipiens 15
Pohon Kersen Muntingia Calabura 15
B
Pohon Mahoni Swientenia Mahagoni 20
Kiara Payung Filicium Decipiens 22
C Pohon Kersen Muntingia Calabura 16
Pohon Mahoni Swientenia Mahagoni 18
Pohon Kersen Muntingia Calabura 27
D
Pohon Mahoni Swientenia Mahagoni 20
Pohon Kersen Muntingia Calabura 21
E
Pohon Mahoni Swientenia Mahagoni 20
Kiara Payung Filicium Decipiens 24
F Glodokan Tiang Polyalthea Sp 23
Pohon Kersen Muntingia Calabura 25
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
Berdasarkan Tabel tersebut bahwa, pada koridor Kali Mas terdapat 4 jenis pohon
yakni pohon Kersen, Mahoni, kiara Payung, serta glodokan tiang. Berikut ini gambar
mengenai Vegetasi yang ada pada koridor Kali Mas.

Gambar 3. 16 Vegetasi Koridor Kali Mas


Sumber : Hasil Survei Primer
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.9 Tata Kualitas Lingkungan


3.9.1 Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam mendukung
fungsi suatu bangunan. Tujuan aktivitas pendukung yaitu menghubungkan aktivitas satu
dengan aktivitas lainnya untuk membentuk suatu karakter kawasan agar lebih hidup.
Berdasarkan survei primer, didapatkan aktivitas pendukung berupa Pedagang Kaki Lima
(PKL) (Tabel 3. 21) dan aktivitas pendukung lainnya di koridor Kalimas-Jembatan Merah.
Pada tepi sepanjang sungai Kali Mas, masyarakat biasanya melakukan kegiatan
seperti bermain bola, bersepeda, dan berkumpul untuk bersantai di promenade Jalan Kali
Mas Timur. Selain itu, juga terdapat kegiatan yang dilakukan langsung di sungai, seperti
bermain air, menyelam mencari ikan, dan transportasi air untuk media penyeberangan
orang. Lokasi, bentuk, dan karakter aktivitasnya memiliki karakteristik tertentu yang dapat
berpengaruh terhadap fungsi bangunan dan lahan.
Tabel 3. 21 Aktivitas Pendukung PKL
Aktivitas Pendukung Ukuran (m)
Segmen Aktivitas Utama Letak Kondisi
Pagi - Siang Sore-Malam P L
Permukiman Warung Kopi Warung Kopi 3 2 Di Bahu Jalan Tenda
A
Pergudangan Warung Makanan Warung Makanan 3 2 Di Bahu Jalan Tenda
Jual Ikan Asap - 2 1 Di Bahu Jalan Gelaran
Permukiman
B - Jual Ikan 2 1 Di Bahu Jalan Gelaran
Pergudangan Warung Makanan Warung Makanan 2 2 Dalam Kaveling Kios
Gerobak Minuman Gerobak Minuman 1,5 0,5 Di Bahu Jalan Gerobak
C Perdagangan dan Jasa
Gerobak Makanan Gerobak Makanan 1,5 0,5 Di Bahu Jalan Gerobak
Pergudangan Warung Kopi Warung Kopi 2 1,5 Di Bahu Jalan Tenda
Warung Kopi Warung Kopi 2,5 1,5 Di Bahu Jalan Tenda
Pergudangan Warung Makanan Warung Makanan 2 2 Di Bahu Jalan Tenda
Warung Makanan Warung Makanan 2 2 Di Bahu Jalan Tenda
D
Warung Makanan Warung Makanan 2,5 2 Dalam Kaveling Tenda
Warung Makanan - 2 2 Di Bahu Jalan Tenda
Perdagangan dan Jasa
Warung Makanan - 2 2 Di Bahu Jalan Tenda
Warung Makanan Warung Makanan 2,5 1,5 Dalam Kaveling Kios
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1,5 Di Bahu Jalan Gelaran
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1,5 Di Bahu Jalan Gelaran
- Jual Ikan Asap 2 1 Di Bahu Jalan Meja
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1 Di Bahu Jalan Gelaran
Pergudangan
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1 Di Bahu Jalan Gelaran
E
- Jual Ikan Asap 2 1 Di Bahu Jalan Meja
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1 Di Bahu Jalan Gelaran
Jual Ikan Asap Jual Ikan Asap 2 1,5 Di Bahu Jalan Gelaran
Warung Makanan Warung Makanan 2 2 Dalam Kaveling Kios
Perdagangan dan Jasa
Warung Makanan - 2,5 2 Dalam Kaveling Kios
Toko Hewan (Burung) Toko Hewan (Burung) 1,5 1 Dalam Kaveling Gerobak
Toko Hewan (Burung) Toko Hewan (Burung) 1,5 1 Dalam Kaveling Gerobak
F Perdagangan dan Jasa Toko Hewan (Burung) - 1,5 1 Di Bahu Jalan Gerobak
Toko Hewan (Burung) - 1,5 1 Di Bahu Jalan Gerobak
Toko Hewan (Burung) - 1,5 1 Di Bahu Jalan Gerobak
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 22 Peta Aktivitas Pendukung Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.9.2 Signage
Signage atau papan penanda adalah penanda visual di wilayah perkotaan yang
berfungsi sebagai sarana informasi maupun komunikasi. Berdasarkan jenisnya, signage
terdiri dari public signage maupun privat. Berdasarkan observasi lapangan, Jenis signage
di Koridor Kalimas – Jembatan Merah yang bersifat Publik terdapat 81 buah sedangkan
jenis yang bersifat Privat terdiri dari 19 buah signage.
Public Signage merupakan penanda yang bersifat umum, dan ditunukkan untuk
masyarakat umum. Public Signage yang terdapat di Koridor Kalimas – Jembatan Merah
yaitu berupa papan informasi, rambu, petunjuk arah, dan pemberi identitas. Private signage
merupakan penanda yang ditunjukkan untuk masyarakat umum seperti penanda bangunan
yang memiliki identitas seperti praktek dokter, reklame iklan untuk promosi sektor
tertentu. Signage yang terdapat di Koridor Kalimas – Jembatan Merah berupa signage
publik dan privat disajikan dalam bentuk Tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 22 Signage di Koridor Kalimas – Jembatan Merah
Publik Privat
Segmen
Gambar Jumlah Gambar Jumlah

A 26 3

B 2 -
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Publik Privat
Segmen
Gambar Jumlah Gambar Jumlah

C 40 11

D 2 - -

E 2 4

F 12 - -

Sumber: Hasil Survei, 2018.


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 23 Peta Persebaran Signage Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 24 Peta Persebaran Signage Segmen A Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 25 Peta Persebaran Signage Segmen B Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 26 Peta Persebaran Signage Segmen C Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 27 Peta Persebaran Signage Segmen D Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 28 Peta Persebaran Signage Segmen E Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 29 Peta Persebaran Signage Segmen F Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.9.3 Street Furniture


Street furniture atau perabot jalan merupakan objek yang dipasang pada ruas jalan untuk mendukung aktivitas masyarakat pengguna
jalan. Street furniture sebagai elemen pelengkap fasilitas jalan dapat membentuk visual lingkungan, fungsi, dan mendukung keindahan
lingkungan.
Tabel 3. 23 Street Furniture di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
Jarak Antar Ukuran (m)
Street Furniture Segmen Jumlah Street Foto
p l t d
Furniture

A 26 15 - - 6 -

B 15 15 - - 6 -

C 28 10 - - 6 -
Penerangan Jalan
Umum
D 18 15 - - 6 -

E 11 20 - - 6 -

F 18 20 - - 6 -
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Jarak Antar Ukuran (m)


Street Furniture Segmen Jumlah Street Foto
p l t d
Furniture

A - - - - - -

B - - - - - -

C 2 11 - - 0,5 0,5

Pot Tanaman

D 2 11 - - 0,5 0,5

E - - - - - -

F - - - - - -

A 2 - 62 7 - -
Jembatan
Penyebrangan
Orang
B - - - - - -
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Jarak Antar Ukuran (m)


Street Furniture Segmen Jumlah Street Foto
p l t d
Furniture

C 1 - 22 18 - -

D - - - - - -

E - - - - - -

F - - - - - -

A 1 - 512 - 1 -

B 1 - 527 - 1 -

Shelter

C 1 - 598 - 1 -

D 1 - 524 - 1 -
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Jarak Antar Ukuran (m)


Street Furniture Segmen Jumlah Street Foto
p l t d
Furniture

E 1 - 532 - 1 -

F 1 - 585 - 1 -

Sumber: Hasil Survei Primer, 2018


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 30 Peta Persebaran Street Furniture Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 31 Peta Persebaran Street Furniture Segmen A Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 32 Peta Persebaran Street Furniture Segmen B Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 33 Peta Persebaran Street Furniture Segmen C Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 34 Peta Persebaran Street Furniture Segmen D Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 35 Peta Persebaran Street Furniture Segmen F Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.10 Sistem Prasarana dan Jaringan Utilitas


3.10.1 Jaringan Energi dan Kelistrikan
Berdasarkan survei primer, jaringan listrik pada Koridor Kali Mas-Jembatan Merah
telah tersedia dan dialiri oleh PT. PLN. Penyediaan listrik pada Koridor Kali Mas-
Jembatan Merah melalui saluran transmisi saluran udara disambung melalui masing-
masing tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan SUTR (Saluran Udara
Tegangan Rendah) yang mengikuti hierarki jaringan jalan di Koridor Kali Mas-Jembatan
Merah.

Gambar 3. 17 Tiang Listrik


Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
Sebelum dialirkan di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah, tegangan didapatkan dari
PLTU yang bertempat di Jalan Nilam Barat 18 Perak Utara, Pabean Cantikan, dan Gardu
Induk Perak yang lokasinya tidak jauh dari PLTU. Tiang listrik SUTM menggunakan
beton yang memiliki tinggi 8 meter dan tiang listrik SUTR menggunakan besi. Tiang-tiang
tersebut yang menghubungkan kabel-kabel yang akan digunakan oleh masyarakat.
3.10.2 Jaringan Telekomunikasi
Pemenuhan kebutuhan jaringan telekomunikasi disediakan oleh Badan Usaha Milik
Negara dan juga badan usaha swasta. Pemenuhan kebutuhan telekomunikasi melalui
jaringan kabel disediakan oleh PT. TELKOM. Masalah yang ada pada jaringan
telekomunikasi di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah adalah penataan tiang telekomuikasi
yang menggangu pemandangan dan estetika.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 36 Peta Jaringan Listrik Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 37 Peta Jaringan Telekomunikasi Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.10.3 Jaringan Drainase


Jaringan drainase yang ada di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah berfungsi untuk
melimpaskan air hujan sehingga tidak terjadi genangan. Jaringan yang digunakan berupa
drainase buatan maupun alami, untuk drainase alami memanfaatkan sungai Kali Mas, dan
untuk drainase buatan yang ada di Koridor Kali Mas-Jembatan Merah berupa gorong-
gorong dan memanfaatkan lahan kosong atau halaman rumah yang memiliki perkerasan
tanah sehingga dapat menyerap air. Kondisi jaringan drainase di Koridor Kali Mas-
Jembatan Merah banyak yang tidak berfungsi secara maksimal karena tersumbat oleh
sampah.

Gambar 3. 18 Jaringan Drainase Yang Tersumbat Sampah


Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
3.10.4 Jaringan Air Minum
Masyarakat di koridor Kalimas-Jembatan Merah dalam memenuhi kebutuhan air
minumnya menggunakan sumber air bersih yang berasal dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya. Sumber air PDAM didistribusikan
melalui sistem perpipaan. Jenis pipa primer berada di sepanjang jalan Kalimas Barat dan
Kalimas Timur yang dibenamkan di permukaan tanggul sungai Kali Mas di sepanjang
Jalan Kali Mas Barat dan Jalan Kali Mas Timur, Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun,
Jalan Jakarta. Sedangkan jenis pipa sekunder berada di bawah permukaan jalan yang
menuju ke permukiman warga.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Gambar 3. 19 Incometer PDAM Surya Sembada Kota Surabaya


Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 38 Jaringan Drainase


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 39 Jaringan Air Bersih


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.10.5 Jaringan Air Limbah


Pada Koridor Kali Mas tidak memiliki jaringan air limbah ( IPAL). Sehingga air
limbah dari rumah tangga, pabrik dan kegiatan pada Jembatan Merah Plaza langsung
masuk dalam sungai Kali Mas. Berikut ini gambar menganai jalur drainase yang langsung
mengalir ke sungai, tanpa ada jaringan pipa khusus untuk limbah.

Gambar 3. 20 Limbah Cair


Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
3.10.6 Jaringan Persampahan
Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan, dan
pemrosesan akhir pembuangan sampah. Dalam penanganan sampah dibagi menjadi 5
(lima) tahap yaitu Pemilihan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan pemrosesan
akhir sampah. Dalam pengelolaan sampah, warga di Koridor Kalimas – Jembatan merah
terdapat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di bagian utara, dekat dengan
Jembatan Petekan di Jalan Kalimas Timur.

Gambar 3. 21 TPS Kali Mas


Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Wilayah Koridor Kalimas-Jembatan Merah belum melakukan pengelolaan sampah


dengan baik. Warga masih sering melakukan penbuangan sampah di Sungai Kalimas, dan
sampah yang dibuang tidak sesuai dengan tempatnya. Berikut merupakan Tabel
Persebaran tempat sampah yang terdapat di Koridor Kalimas – Jembatan Merah.
Tabel 3. 24 Persebaran Tempat Sampah di Koridor Kalimas – Jembatan Merah
No. Segmen Jenis Pewadahan Jumlah
1. A Semi Permanen 9
2. B Non Permanen 3
Semi Permanen 5
Permanen 3
3. C Non Permanen 1
Semi Permanen 1
Permanen 12
4. D Non Permanen 1
Semi Permanen 1
5. E Non Permanen 2
Semi Permanen 1
6. F Semi Permanen 3
Jumlah 42
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018.
Jumlah tempat sampah yang berada di Koridor Kalimas-Jembatan Merah yaitu
sebanyak 42 tempat sampah, dimana sebagian besar bersifat semi permanen yaitu 20
tempat sampah dengan pewadahan semi permanen dari 42 tempat sampah yang ada di
Koridor Kalimas – Jembatan Merah. Pembuangan sampah dengan pewadahan non
Permanen masih terdapat pada segmen B, C, D, dan E. Pembuangan sampah dengan
pewadahan permanen sebanyak 15 tempat sampah terdapat pada segmen B, terutama di
Taman Sejarah Jayengrono dan segmen C.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

Peta 3. 40 Peta Persebaran Tempat Sampah Koridor Kali Mas-Jembatan Merah


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KORIDOR KALI MAS-JEMBATAN MERAH
KOTA SURABAYA

3.10.7 Jalur Evakuasi


Pada Koridor Kali Mas terdapat Terminal Angkot Kalimas Barat, Taman Jayeng
Rono, dan Jembatan Merah Plaza yang merupakan titik perkumpulan kegiatan di Koridor
Kali Mas. Pada lokasi tersebut terjadi berbagai macam aktivitas. Namun pada kawasan
tersebut tidak terdapat jalur evakuasi bencana guna menghubungkan semua area ke area
yang aman (titik kumpul). Juga tidak ditemukannya jalur evakuasi disepanjang koridor
Kali Mas.

Anda mungkin juga menyukai