Anda di halaman 1dari 49

DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN

RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban yang dituangkan dalam
Kontrak Pekerjaan Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR
Jakarta Timur. Laporan ini berisi interpretasi uraian tugas yang meliputi :
pendahuluan, metodologi pelaksanaan, konsepsi perencanaan serta hasil yang
dilaksanakan.

1. LATAR BELAKANG
Yang melatar belakangi dilakukannya pekerjaan Konsultansi Desain Site
Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur ini antara
lain mengingat saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di
Indonesia masih belum terealisasi sepenuhnya sebagai akibat dari
pertambahan penduduk disetiap tahunnya yang tidak diimbangi dengan
ketersediaan perumahan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah bagi Aparatur Sipil Negara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyediakan lahan yang terletak di
Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk
pembangunan rumah susun.
Lahan yang tersedia saat ini belum dilakukan penataan untuk pembangunan
rumah susun, untuk itu diperlukan adanya Konsultan Perencana untuk
menata kawasan pembangunan rumah susun sesuai dengan peruntukkan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Pemda Provinsi DKI
Jakarta.

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Penataan Site Plan dan Block Plan kawasan pembangunan rumah susun ini
diperlukan agar tidak melanggar batas-batas garis sempadan dan
peruntukkan yang diizinkan oleh Pemda Provinsi DKI Jakarta.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Dari uraian latar belakang tersebut di atas, maksud, tujuan dan sasaran dari
pekerjaan Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta
Timur ini adalah:
a. Maksud
Maksud dari pekerjaan ini adalah menyusun perencanaan desain siteplan
dan blockplan rumah susun ASN PUPR Jakarta Timur sesuai dengan
lokasi dan peruntukannya serta merupakan petunjuk bagi konsultan
Perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria, proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan
tugas.

b. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah agar konsultan dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai KAK sebagai acuan pelaksanaan pembangunan rumah
susun oleh penyedia jasa konstruksi yang optimal dan efisien yang
mendukung Program Perumahan Kementerian PUPR

c. Sasaran
Terselenggaranya Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN
PUPR Jakarta Timur, sehingga menghasilkan bangunan rumah susun
bertingkat tinggi yang mengacu pada peraturan yang berlaku.

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

3. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

3.1. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan pekerjaan Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun
ASN PUPR Jakarta Timur adalah :
a. Memahami Kerangka Acuan Kerja dan melakukan studi literatur, referensi,
kebijakan dan peraturan perundangan terkait;
b. Menyusun pola pikir kerangka logis pelaksanaan kegiatan, dan pola pikir
kerangka logis pemahaman substansi;
c. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja, serta pendekatan/metodologi;
d. Menyusun Laporan Pendahuluan;
e. Melakukan survei dan inventarisasi data yang dibutuhkan;
f. Melakukan analisa awal terhadap penyusunan perancangan teknis siteplan
dan blockplan serta perkiraan biaya awal;
g. Melaksanakan rapat-rapat teknis;
h. Menyusun Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir;
i. Menyusun gambar perancangan teknis dan DED, dan dokumen lelang;
j. Melaksanakan rapat-rapat teknis;

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

3.2. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR
Jakarta Timur terletak di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit,
Jakarta Timur.

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

1. PENDEKATAN UMUM
Seperti yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja pekerjaan pekerjaan
Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur,
bahwa saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan akan perumahan belum
terealisir sepenuhnya akibat pertambahan penduduk tidak di imbangi dengan
adanya penambahan perumahan.
Mengapa rumah susun diperlukan? Suyono (1994) dalam Komarudin
(1999:139) menegaskan bahwa dengan jumlah penduduk besar dan
pertumbuhan penduduk tinggi mengakibatkan makin besarnya kebutuhan
rumah baru dan kebutuhan tanah. Akibatnya kota tumbuh melebar dan
konversi tanah pertanian ke non pertanian juga makin besar. Akibat dari
keterbatasan lahan perkotaan, biaya tinggu (prasarana kota, utilitas kota,
pelayanan kota), kehilangan waktu lama dalam membangun rumah tunggal
biasa dan lokasi makin melebar, maka rumah susun menjadi pilihan utama
hunian di kota.
Undang-Undang No.20 tahun 2011 tentang Rumah Susun menyebutkan
bahwa Rumah Susun adalah: bangunan gedung bertingkat yang dibangun
dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan
secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara
terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian
Bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
Selain daripada itu, agar pembangunan Rusun mencapai kelompok sasaran
yang dituju, yakni masyarakat berpenghasilan menengah-bawah, maka
diperlukan upaya yang sinergis dan sistematis dari seluruh pemangku
kepentingan agar harga jual/sewa Rusun dapat dijangkau oleh kelompok

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

sasaran dimaksud. Melalui berbagai penciptaaan iklim yang kondusif bagi


berkembangnya pembangunan Rusun.
Pembangunan Rusun di kawasan perkotaan didasarkan pada konsep
pembangunan berkelanjutan, yang menempatkan manusia sebagai pusat
pembangunan. Dalam pelaksanaannya, menggunakan prinsip tata kelola
kepemerintahan yang baik (good governance) dan tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance).

2. PENDEKATAN TEKNIS
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa
digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja,
“desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”.
Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan
berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset,
pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.
Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari
desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”.
Sementara desain rekayasa (engineering design) merupakan rangkaian
proses pembentukan sebuah rencana atau skema yang terperinci untuk
membantu para perekayasa untuk menciptakan produk nyata.
Sebagai sebuah bagian dari rangkaian proses perancangan, Detailed
Engineering Design (DED) merupakan lanjutan dari tahap awal perancangan
yaitu: pemahaman isu perancangan, analisis dan sintesis yang dituangkan
dalam rancangan awal (preliminary design) dan rancangan skematik.
Keduanya dikembangkan menjadi rancangan pengembangan (design
development).

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Rusun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu


lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
satuan yang masing-masing dapat disewa atau dimiliki secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama dan tanah bersama.

3. PENDEKATAN HUKUM
Beberapa literatur berupa landasan hukum yang perlu ditaati dalam pekerjaan
Desain Rinci Rumah Susun Tingkat Tinggi Pondok Kelapa ini mencakup :
a. Undang-Undang RI No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1988 tentang
Rumah Susun;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggara Jasa Konstruksi;
g. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.60/PRT/1992 tentang
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06 / 2006, tentang Pedoman
Umum Tata Bangunan dan Lingkungan;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Berlantai Banyak;

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26 / 2007, tentang Tim Ahli


Bangunan Gedung;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22 / 2018, tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 02/PRT/M/2018, tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
o. Kepmen PU No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
p. Kepmen PU No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas
pada Bangunan dan Lingkungan;
q. Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
r. SNI teknis yang berlaku.
 SNI 1726 : 2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan non Gedung;
 SNI 1727 : 2019 tentang Beban minimum untuk perancangan
bangunan gedung dan struktur lain
 SNI 2847 : 2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk
bangunan Gedung
 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI
03-1729-2002;
 Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia 2002;
 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Bangunan Gedung 1983.

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

4. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metodologi pelaksanaan pekerjaan pekerjaan Desain Site Plan dan Block
Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur secara lengkap diilustrasikan
oleh Konsultan sebagaimana Alur Pikir di bagian terakhir dari sub bab ini.
Uraian secara lengkap tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :

4.1. Tahap Persiapan

Sebelum mulai melaksanakan proses penyusunan desain, ada serangkaian


persiapan umum yang dilakukan Konsultan, yaitu:

a. Pendalaman KAK

Konsultan akan berupaya menguasai secara eksplisit dan implisit materi


KAK dan hasil-hasil aanwijzing. Penguasaan atas materi inti ini akan
diharapkan menempatkan Konsultan bekerja on the track. Kesalahan
dalam memahami KAK dan hasil-hasil aanwijzing meski dapat di-back-up
dengan klarifikasi kepada Tim Teknis, sebaiknya diupayakan tidak terjadi.
Justru klarifikasi dan konsultasi dengan Tim Teknis diharapkan
memperkaya penguasaan materi Konsultan.

b. Pengenalan Tim dan Konsultasi Teknis

Sambil melakukan pendalaman KAK, Tim Konsultan sebaiknya


melakukan pengenalan diri sekaligus konsultasi teknis dengan Tim
Teknis. Masalah-masalah yang ditemukan selama pendalaman KAK
dapat dijadikan materi perkenalan dan konsultasi teknis ini. Dengan
demikian diperoleh klarifikasi atas seluruh tahapan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.

c. Orientasi Lokasi

Hal yang perlu dilakukan juga oleh Konsultan adalah melakukan orientasi
terhadap lokasi pekerjaan. Orientasi sangat diperlukan karena nanti

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Konsultan harus membuat rumusan dan analisa dari hasil-hasil survey


yang dilakukan.

d. Penyusunan Rencana Kerja

Konsultan akan menyiapkan rencana kerja secara rinci atau detil


sehingga setiap satuan pelaksanaan kegiatan dapat diidentifikasi dan
dikendalikan pencapainnya. Rencana kerja disusun menurut dua pelaku
utama yaitu Tim Konsultan yang terdiri atas seluruh anggota Konsultan
serta rencana kerja tiap-tiap anggota Konsultan dengan sasaran/target
tertentu sesuai dengan waktu penugasan.

e. Pengumpulan Data Awal

Bagian akhir dari persiapan umum ini adalah pengumpulan data-data


awal dan peraturan perundang undangan yang terkait, yang tersedia baik
pada Konsultan maupun yang dapat diupayakan dari Pemberi Tugas.
Data-data awal yang dikumpulkan merupakan titik pijak awal bagi
Konsultan dalam memulai dan melaksanakan pekerjaan. Tanpa titik pijak
awal memulai kerja yang jelas akan menyebabkan terjadinya waktu yang
terbuang atau waste-time dan itu berarti merugikan karena mengurangi
waktu efektif Konsultan bekerja. Dampaknya dapat terjadi pada keluaran
yang dihasilkan Konsultan.

4.2. Tahap Survey Lapangan

a. Survey Pegumpulan data lapangan

Tahapan survei data lapangan lainnya berupa data sekunder seperti :

 Data topografi

 Data peruntukkan sesuai RTRW

 Data KDB dan KLB

 Harga satuan Setempat (resmi)

10

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

 Harga satuan setempat (hasil survey pasar)

 Data Hidrologi (peil Banjir, Catchment area, curah hujan)

 Rencana Tata ruang kota dan wilayah.

b. Pengenalan Komponen Utama (Konsep desain)

Setelah dilaksanakan survey dan pengumpulan data serta maka


konsultan akan melakukan pengenalan komponen utama yang menjadi
dasar dari Desain Site Plan dan Block Plan kepada pemberi Tugas untuk
didiskusikan dan disetujui sebelum melakukan proses lebih lanjut yaitu
proses perancangan.

4.2. Penyusunan Perencanaan Teknis

a. Tahap Pra Rencana


Pada awal tahapan pekerjaan ini konsultan akan membuat konsep desain
(pra Rencana) yang merupakan titik awal dan langkah awal penyamaan
persepsi serta penterjemahan dari keinginan yang diharapkan oleh
pemberi tugas.
Dalam tahapan ini sangatlah penting unruk sering melakukan diskusi
serta pembahasan dengan pihak pemberi tugas dan bila perlu dengan
calon penguna Rusun, agar dihasilkan suatu desain yang selain layak
teknis, efektif, serasi lingkungan juga tepat guna.
Pada tahapan ini Konsultan akan melakukan presentasi kepada pemberi
tugas/Tim teknis dan menyampaikan data data antara lain:
 Hasil pengukuran topografi
 Analisa dan konsep tapak
 Disain skematik dan program ruang kawasan
 Garis besar rencana kerja dan syarat – syarat (RKS).
 Gambar perspektif untuk menjelaskan gagasan awal

11

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

b. Tahap Pengembangan Rencana


Dalam tahapan ini Konsultan akan menyampaikan Pengembangan Site
Plan dan Block Plan termasuk didalamnya antara lain :
 Gambar Site Plan dan Block Plan yang menunjukkan tata letak
bangunan yang ada di kawasan
 Gambar Rencana Pagar Keliling, Pagar Depan dan Gerbang
 Gambar Rencana Jalan dan Saluran
 Gambar Rencana Flow Pembuangan Air dalam Kawasan (Zero Run
Off)
 Gambar Lansekap Makro dengan rencana vegetasi dalam kawasan
 Draft Rencana Anggaran Biaya
 Draft Spesifikasi Teknis
c. Tahap Rencana detail
Pada tahapan Rencana Detail, Konsultan akan menyampaikan dokumen
dokumen seperti berikut :
 Gambar Site Plan dan Block Plan
 Gambar-gambar Detail arsitektur, strukrut, MEP kawasan
 Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Teknis
 Analisa harga satuan
 Daftar kuantitas dan Harga
 Engineering Estimate

d. Tahap Pelelangan
Konsultan berkewajiban untuk mendampingi pemberi tugas (jika diminta)
dalam pelaksanaan pelelangan. Adapun tugas Konsultan pada proses
pelelangan ini untuk membantu pemberi Tugas memberikan penjelasan
teknis kepada peserta lelang pembangunan.

e. Tahap Sidang
Konsultan berkewajiban untuk mendampingi pemberi tugas (jika diminta)
dalam sidang TABG AP.

12

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

4.4. Pembahasan Teknis

Pembahasan teknis yang dimaksud disini adalah pembahasan laporan dan


pembahasan terbatas dengan Tim Teknis, narasumber maupun Pejabat
Struktural dari Pemberi Tugas. Pembahasan ini dilakukan sebagai bagian dari
proses pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Pemberi Tugas
kepada Konsultan. Secara umum pembahasan teknis dilakukan dalam dua
bentuk yaitu pembahasan terjadwal dan insidental.

a. Pembahasan Terjadwal

Pembahasan terjadwal biasanya dilakukan oleh Pemberi Tugas yang


dalam hal ini diwakili oleh Tim Teknis dengan Konsultan. Kegiatan
pembahasan terjadwal ini dilakukan menyesuaikan dengan jadwal waktu
pelaksanaan dan pengendaliannya yang sudah dijadwalkan sebagaimana
terdapat dalam Kontrak Kerja atau pada waktu yang telah disepakati
bersama.

Materi pembahasan adalah seluruh lingkup kegiatan yang terdapat dalam


satu satuan waktu yang disepakati untuk dibahas, baik itu menyangkut
substansi pekerjaan, hal-hal teknis sehubungan dengan dilaksanakannya
pekerjaan, serta materi-materi bersifat administrasi sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan pekerjaan maupun materi-materi
pengendalian oleh Tim Teknis.

Dalam pembahasan terjadwal ini dimungkinkan adanya perubahan dan


penyepakatan penyelesaian masalah-masalah yang dianggap prinsip
guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan. Pembahasan dilakukan
dalam beberapa kali sesuai jadwal yang terdapat dalam Kontrak Kerja
atau sesuai dengan kesepakatan.

13

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

b. Pembahasan Terfokus

Pembahasan terfokus adalah pembahasan yang dilakukan secara


terbatas antara Konsultan, Pemberi Tugas dan Narasumber yang
diundang. Guna pembahasan terfokus adalah untuk menjaring masukan-
masukan dari para narasumber dalam penyempurnaan desain rinci ini.

c. Pembahasan Insidentil

Selain pembahasan yang dilakukan terjadwal juga dimungkinkan untuk


dilakukan pembahasan secara insidental baik dengan wakil Tim Teknis
maupun Pejabat Struktural yang sangat berkepentingan dengan hasil
seluruh pekerjaan ini.

Pembahasan juga dapat dilakukan dalam forum standar pembahasan


dengan Tim Teknis atau dalam forum tidak resmi. Pembahasan dalam
berbagai bentuk sangat mungkin dilakukan. Karena itu hal terbaik bagi
seluruh anggota Tim Konsultan adalah selalu dalam kondisi siap kapan
saja dan dimana saja.

14

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Agar tahapan pelaksanaan pekerjaan lebih terarah, maka tujuan dan sasaran yang
diinginkan dituangkan dalam suatu kerangka pemikiran sebagai dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan yang disusun sedemikian rupa dengan singkat, ringkas
tetapi terutai dengan jelas yang tertuang dalam metodologi pendekatan. Mengacu
pada tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka tahapan pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilakukan meliputi :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey dan Identifikasi Masalah
3. Tahap Analisis dan Penyusunan DED
4. Tahap Pelaporan

1. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan adalah tahap awal dimulainya pekerjaan. Tahap persiapan
terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pemantapan kerangka acuan kerja dan rencana kegiatan.
2. Mobilisasi tenaga dan peralatan.
3. Penyiapan instrumen pengumpulan data sebagai panduan untuk
pekerjaan desain site plan dan block plan
4. Menginventarisir dan melakukan studi literatur dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.

2. TAHAP SURVEY
Pada tahap survey lapangan dilakukan inventarisasi data terhadap konsep-
konsep disain Rusun, pengukuran lahan dan tes tanah. Pada tahap ini,

15

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

diharapkan adanya masukan sebagai koreksi/tindak lanjut yang akan dilakukan


pada tahap berikutnya.

3. TAHAP ANALISA DAN PERENCANAAN


Pada tahap ini, konsultan akan melaksanakan analisa terhadap hasil survey
dan penyelidikan tanah untuk dilanjutkan proses penyusunan desain rinci yang
dikembangkan menjadi Detail Engineering Desain (DED) dengan hasil desain
seperti yang diharapkan dalam KAK

4. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN


Sebagaimana telah disampaikan, hasil kegiatan ini dituangkan ke dalam
masing masing tahapan laporan. Adapun rincian muatan dari masing-masing
laporan adalah sebagai berikut :

4.1. Laporan Pendahuluan


a. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK
b. Maksud, Tujuan, dan sasaran kegiatan
c. Metode Pelaksanaan kegiatan
d. Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh
e. Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung lainnya
f. Jadwal kegiatan Penyedia Jasa
Laporan akan diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan, sebanyak 4 (sepuluh) buku laporan, termasuk 1 (satu) asli,
dan akan dibahas dalam Tim Teknis.

4.2. Laporan Akhir, merupakan penyempurnaan Konsep Laporan Akhir setelah


mendapat masukan dari Pemberi Tugas/Tim Teknis, dilengkapi dengan:
a. Gambar Detail Site Plan dan Block Plan
b. Gambar Detail Arsitektur, Struktur dan MEP (Pagar, Jalan dan Saluran,
Gerbang dan Signage) Kawasan
c. Analisa (Perhitungan) Teknis

16

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

d. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


e. Spesifikasi Teknis
f. Rencana Anggaran Biaya (Estimate Engineer)
Laporan ini dilengkapi dengan Dokuman Lelang. Laporan ini dibuat sebanyak
4 (empat) buku, termasuk 1 (satu) set asli yang diserahkan selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

4.3. Dokumen Lelang, merupakan Dokumen yang akan dipergunakan untuk


lelang berisi :
1) Spesifikasi Umum (Buku 1)
2) Gambar Rencana (Buku 2):
3) Spesifikasi Teknis (Buku 3)
4) Daftar Kuantitas dan Harga (Buku 4)
Dokumen ini dibuat sebanyak 4 (empat) set, termasuk 1 (satu) set asli yang
diserahkan selambat-Iambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.
Laporan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan, dan semua laporan tersebut
disimpan dalam bentuk soft file di dalam SSD 1 TB sebanyak 1 buah.

5. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Konsultan menyusun Jadwal rencana pelaksanaan kerja dalam waktu 2 (dua)
bulan seperti yang tertera dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Desain
Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur.
Penyusunan Jadual tersebut dengan mempertimbangkan adanya kendala
dalam baik itu kendala teknis maupun non teknis.

17

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel di bawah.
No Pekerjaan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Ket
1 2 3 4 1 2 3 4
I PERSIAPAN
1 Mobilisasi Personil
2 Pendalaman KAK
3 Penyiapan Rencana Kerja

II SURVEY
1 Survey Literatur
2 Survey Lapangan
3 Analisa

III PERENCANAAN
1 Konsepsi Perencanaan
 Siteplan dan Blockplan
 Pagar dan Gerbang
 Jalan dan Saluran
 Bangunan Penunjang
 Lansekap Makro

2 Detail Desain
 Siteplan dan Blockplan
 Pagar, Gerbang dan Gapura
 Jalan, pedestrian dan Saluran
 Bangunan Penunjang
 Lansekap Makro
 RKS Teknis
 Rencana Anggran Biaya

IV PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Akhir

18

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

1. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN


Dalam upaya mencapai hasil kegiatan yang diharapkan maka diperlukan
perangkat organisasi dan tata laksana pekerjaan baik kaitannya dengan
pemberi tugas maupun interen penerima pekerjaan. Koordinasi yang baik
diantara Konsultan dengan Pemberi Kerja sangat diperlukan terutama dalam
proses pengambilan keputusan dari permasalahan yang ada. Oleh karenanya
konsultasi dan koordinasi baik antara anggota Tim Supervisi, Tim Konsultan
maupun Instansi terkait sangat diperlukan.
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran kegiatan konsultan telah
membentuk perangkat organisasi yang melibatkan beberapa tenaga ahli yang
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

19

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA

KEMENTERIAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN
PEKERJAAN UMUM
UMUM DAN
DAN PERUMAHAN
PERUMAHAN
RAKYAT
RAKYAT
SATUAN
SATUAN KERJA
KERJAPENYEDIAAN
PENYEDIAAN PERUMAHAN
PERUMAHAN
PROVINSI
PROVINSI DKI
DKI JAKARTA
JAKARTA

Tim
TimTeknis
Teknis Bagian
BagianAdministrasi
Administrasi

Stakeholder
Stakeholder
Pusat/Daerah,
Pusat/Daerah,
Pengembang,
Pengembang, P.T.
P.T.ALOCITA
ALOCITAMANDIRI
MANDIRI
Instansi
Instansiterkait
terkait

Sekretaris
Sekretaris//Administrasi
Administrasi

Tim Kerja Konsultan


Team
Team Leader
Leader
Ahli
AhliArsitektur
Arsitektur

1.
1. Asisten
Asisten Ahli
Ahli Arsitektur
Arsitektur
2.
2. Estimator
Estimator

Keterangan :

Garis Komando
Garis Koordinasi

20

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

2. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


Komposisi Tim Konsultan yang akan ditugaskan dan Penugasan didalam
kegiatan Desain Site Plan dan Block Plan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta
Timursesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang diterima konsultan adalah
sebagai berikut :

21

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR
TENAGA AHLI (TENAGA INTI)
TENAGA AHLI LINGKUP POSISI DIUSUKAN
NAMA PERUSAHAAN ASING/LOKAL KEAHLIAN URAIAN PEKERJAAN
INDRA WILMAN PT ALOCITA LOKAL ARSITEKTUR TEAM LEADER  Memastikan terlaksananya seluruh pekerjaan
MANDIRI berdasarkan kerangka acuan kerja dan arahan dari
pemberi tugas. Koordinator bertanggung jawab penuh
terhadap hasil pekerjaan sekaligus memenuhi segala
persyaratannya;
 Membina hubungan baik dengan Pemberi Tugas dan
pihak-pihak lain demi kelancaran jalannya pekerjaan.
 Menjamin berlangsungnya arus informasi yang timbal
balik antara Pemberi Tugas dan Konsultan.
 Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan
pejabat-pejabat terkait, dan seluruh instansi/lembaga
yang terkait dengan kepentingan kegiatan ini;
 Mengkoordinasi semua tim dalam melakukan review
terhadap desain prototipe yang telah ada;
 Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir secara rutin
seluruh pekerjaan termasuk pelaporan kemajuan
Pekerjaan;
 Bertanggung jawab atas kemajuan pekerjaan;
 Menyusun master schedule dan program kerja
kegiatan pekerjaan yang akan diberikan oleh
konsultan penyedia jasa;
 Menguasai peraturan dan perundangan serta
kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan
gedung bertingkat;
 Memimpin/mengkoordinasikan dan bertanggung jawab
terhadap kinerja seluruh tim konsultan agar lingkup
jasa layanan jasa maupun lingkup pekerjaan konsultan
dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan;
 Berperan aktif dalam pelaksanaan penyusunan Sitplan
dan Blockplan
 Mengkonsolidasikan data dan analysis permasalahan
dan serta merekomendasikan sebelum penyusunan
dokumen pelaksanaan/ dokumen DED.
 Mempersiapkan laporan konsolidasi aktifitas
pekerjaan.
 Bertanggung jawab dalam koordinasi penyusunan
materi presentasi (presentation materials) yang akan

22

alocita m andiri, pt
dipakai dalam kegiatan pekerjaan.
 Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN pembahasan serta survey lapangan.
 Memecahkan masalah bila ada, baik yang
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR menyangkut masalah teknis, dan masalah non teknis
yang timbul semasa layanan jasa dilaksanakan.
 Mengkoordinasikan penyusunan / penulisan laporan
terintegrasi hasil penyusunan DED dan
menyampaikannya kepada Pemberi Tugas.
 Bertanggung jawab sebagai wakil perusahaan dalam
pelaksanaan pembuatan DED ini dan mengadakan
koordinasi, hubungan yang periodik, teratur dengan
Pemberi Tugas maupun instansi terkait dan
bawahannya.
 Mengikuti rapat-rapat koordinasi, rapat pembahasan
dan rapat teknis.
 Bertanggung jawab terhadap hasil rancangan
yang dibuat oleh tim.
................ PT ALOCITA LOKAL SIPIL ESTIMATOR  Bertanggung jawab langsung kepada Team Leader;
MANDIRI  Membina hubungan baik dengan Pemberi Tugas dan
pihak-pihak lain demi kelancaran jalannya pekerjaan;
 Menjamin berlangsungnya arus informasi yang timbal
balik antara Pemberi Tugas dan Konsultan.
 Melakukan penyusunan estimasi biaya seluruh
kawasan rumah susun
 Melakukan survey harga pasar maupun harga satuan
daerah setempat
 Melakukan koordinasi dengan Team Leader terkait
dengan spesifikasi bahan yang akan digunakan
 Bertanggung jawab terhadap hasil perhitungan volume
dan analisa harga satuan
 Melakukan penyusunan rencana anggaran
biaya, engineer estimate, bill of quantity dan analisa
harga satuan.
TO BE NAME PT ALOCITA LOKAL Arsitektur, Struktur, Asisten Tenaga Ahli  Bertanggung jawab langsung kepada Team Leader;
MANDIRI M/E dan QS dan  Membina hubungan baik dengan Pemberi Tugas dan
lansekap pihak-pihak lain demi kelancaran jalannya pekerjaan;
 Menjamin berlangsungnya arus informasi yang timbal
balik antara Pemberi Tugas dan Konsultan.
 Melakukan survey harga pasar maupun harga satuan
daerah setempat

23

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

3. JADUAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Dengan melihat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang telah diuraikan pada
bagian sebelumnya, maka telah disepakati jangka waktu pelaksanaan proyek
adalah 2 (dua) bulan kalender sejak Tanggal Mulai Kerja. Untuk lebih jelasnya
jadwal penugasan personil adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan Bulan 1 Bulan 2 Jml OB


1 Indra Wilman Team Leader/ 2
Ahli Arsitektur
2 ..... Ass. Tenaga 2
Ahli
3 .... Estimator 2

24

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

1. TATA GUNA LAHAN


Lahan yang diperuntukkan pembangunan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur ini
seluas ± 13.818 m2. Di dalam lahan/tapak direncanakan bangunan rumah susun dan
bangunan penunjang lainna yaitu :
- Rumah Susun terdiri dari 2 tower dengan ketinggian 9 lantai
- Bangunan penunjang dari Rumah Susun yaitu Ground Water Tank (GWT),
Sewage Treatment Plant (STP), Bangunan Gedung Parkir Mobil,
- Pagar Depan dan Pagar Keliling
- Jalan dan Saluran dalam Kawasan
- Lansekap kawasan

Penataan bangunan didalam site adalah sebagai berikut :

25

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

26

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

PARKIR BUS
PARKIR KARYWAN
ELEVATED TPS
HS
GENSET
RUSUN B
R.POMPA/
PARKIR GWT
MOTOR TAMAN SANITA

KOLAM
(Underground) RETENSI
RUSUN A
MASJID
GERBANG
MASUK SHELTER
& POS JAGA OJOL
GARDU
GERBANG LISTRIK
HS KELUAR & POS
JAGA

27

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

2. SITEPLAN
2.1. KETENTUAN PERENCANAAN

Sesuai dengan Inormasi Rencana Kota (IRK) yang dikeluarkan pada tanggal 22
Nopember 2022, ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1. Luas lahan : ± 13.818m2
2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 40%
3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,6
4. Koeifisien Daerah Hijau (KDH) : 20%
5. Tinggi Bangunan Maksimum :-

28

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

2.2. ORIENTASI BANGUNAN

29

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Bangunan rumah susun terdiri dari 2 tower bangunan. Masa bangunan rumah susun
dipilih memanjang arah Timur-Barat, untuk kenyamanan termal, sehingga arah
bukaan jendela berada disisi Utara-Selatan.

2.3. ZONASI TAPAK

Zoning pada bangunan rumah susun dideskripsikan dalam 2 bagian yaitu :


Penzoningan di dalam Tapak meliputi :

30

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

- Publik atau Private/Hunian


- Area terbuka atau area terbangun
- Area hijau atau perkerasan (untuk jalan atau parkir)
Sedangkan penzoningan secara horisontal terbagi dalam 3 (tiga) zona yaitu Zona
Umum (Publik), Zona Semi Umum (Semi Publik), dan Zona Private. Hal ini juga
berhubungan dengan :
a. Bentuk Tapak
b. Arah Pencapaian
c. Posisi luar Tapak
d. Bentuk Blok Bangunan

BANGUNAN
RUSUN
BANGUNAN UTILITAS
PARKIR RODA 4
PARKIR RODA 2
PARKIR BUS
RENCANA MASJID
HARDSTAND
2.4. SIRKULASI
INGTAPAK

Pencapaian dari luar kedalam tapak bangunan dan pencapaian dari luar kedalam
gedung jelas dan mudah. Penataan akses masuk dan keluar bagi kendaraan ditata
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak pintu masuk dan keluar kendaraan. Hal

31

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

ini demi menjaga keamanan yang lebih optimal terhadap kawasan Rumah Susun ASN
PUPR itu sendiri.

B A
E

B
D
E
C

2.5. JALUR EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL

Proses evakuasi yang aman dari gedung atau tempat kerja harus didukung sarana titik
kumpul yang memadai dan terorganisir dengan baik. Kewajiban memasang titik
kumpul terdapat pada Permen PUPR No.14 Tahun 2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung.
Titik kumpul merupakan elemen penting dalam perencanaan tanggap darurat. Jika
terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya, pekerja, kontraktor, atau tamu

32

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

perusahaan yang tidak familier dengan tempat kerja harus dapat keluar dari gedung
dengan aman dan cepat menuju titik kumpul. Maka sangat penting bagi mereka untuk
mengetahui di mana lokasi titik kumpul dan mengapa tempat tersebut dijadikan
sebagai titik kumpul.
Pemberian petunjuk arah titik kumpul juga harus diletakkan dekat area titik kumpul
yang langsung terlihat dari pintu keluar. Pemasangan rambu petunjuk arah menuju
titik kumpul dan rambu titik kumpul ini harus tepat agar lokasi titik kumpul dapat
ditempuh dengan mudah dalam waktu singkat.
Pada kawasan Rumah Susun ASN PUPR Jakarta Timur ini, titik kumpul dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

33

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

3. PAGAR KAWASAN
Pagar berfungsi sebagai pembatas wilayah, dengan adanya pagar maka dapat
melindungi suatu privatisasi, melindungai keamanan (safety) dan sebagai seni untuk
keindahan suatu kawasan atau bangunan yang ada didalamnya.
Dalam kawasan Rumah Susun ASN PUPR ini direncanakan penggantian pagar
existing dengan pagar yang baru yang dilengkapi dengan gapura sebagai penanda
pintu masuk dan keluar dalam kawasan tersebut. Pagar kawasan ini terdiri dari pagar
depan dan pagar keliling kawasan, pagar depan dibuat untuk estetika (seni) agar
tampak kawasan tersebut terlihat indah dan asri, sedangkan pagar keliling berfungsi
sebagai pelindung privatisasi (safety).

B A A B

34

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

C
C

C
A = Pagar Depan panjang 102 m’
B = Gerbang dan Gapura panjang 22,4 m’
C = Pagar Keliling panjang 466 m’

3.1. PAGAR DEPAN


Pagar depan didesain selain sebagai fungsi kemanan juga berfungsi sebagai estetika
terhadap tampak kawasan dengan konsep taman miring dengan pembatas block
tanaman setiap 2 modul pagar diatasnya, ketinggian pagar 2 m. Taman miring ini
berfungsi untuk melindungi pagar dari pedang liar yang akan memanfaatkan area
trotoar untuk berjualan.

35

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Pagar menggunakan kolom beton yang dilapis batu alam, pondasi menggunakan
pondasi setapak dengan sloof sebagai pengikat antar kolom. besi pagar menggunakan
besi hollow dengan ornamen metal perforated. Dinding pagar bagian bawah
menggunakan pasangan bata ringan finish plester,aci dan cat weathershield serta
dilengkapi dengan landscape dan lampu dinding.

Taman diarea pagar depan

36

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Tampak pagar depan

3.2. PAGAR KELILING


Pagar Keliling berfungsi untuk melindungi privatisasi dan kemanan (safety). Pagar
menggunakan kolom beton yang dilapis, pondasi menggunakan pondasi setapak
dengan sloof sebagai pengikat antar kolom. dinding pagar menggunakan pasangan
bata ringan finish plester kamprot dan cat weathershield. Ketinggian pagar keliling
adalah 2,5 m

37

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

3.3. GERBANG MASUK DAN KELUAR


Untuk memasuki areal kawasan Rumah Susun ASN PUPR harus melalui gerbang
masuk, selain gerbang masuk juga terdapat gerbang keluar. Gerbang didesain dengan
konsep minimalis menggunakan konstruksi baja dengan dilengkapi pintu gerbang dan
pos jaga.

Gerbang Masuk

38

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Gerbang Keluar

4. LANDSCAPE KAWASAN
Kesadaran global tentang lingkungan hidup khususnya dalam bidang arsitektur
meningkat dengan tajam. Gerakan hijau berkembang pesat tidak hanya sekedar
melindungi sumber daya alam, tetapi juga pada implementasinya dalam rangka
efisiensi penggunaan energi dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Perancangan
arsitektur sedikit banyak telah berubah, merefleksikan sikap masyarakat yang makin
peduli terhadap lingkungan hidup.
Pengadaan penghijaun dan penghematan energy merupakan usaha menunjang
gerakan hijau (go green building). Dalam desain rumah susun ini diupayakan menata
ruang hijau/taman dengan tanaman yang sesuai.

39

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

4.1. Konsep Ruang Terbuka Hijau


Penyediaan area lansekap (RTH: Ruang Terbuka Hijau) berupa vegetasi/ softscape
dalam lahan dengan luas minimal 20% dari luas lahan/site. Dengan mengoptimalkan
KDB /footprint dan mengurangi komponen hardscape dalam lansekap serta
menghijaukan atap, dinding bangunan, kawasan rumah susun bertingkat tinggi
Pondok Kelapa menyediakan minimal 31% RTH dari total lahan.
Tanaman mempunyai potensi dan fungsi ekologis menurunkan kadar CO 2 pada saat
melakukan aktivitas fotosintesis dengan mengubah CO 2 dan air menjadi karbohidrat
dan oksigen. Gas gas diudara akan didifusikan kedalam daun melalui stomata (mulut
daun) pada proses fotosintesa atau terdeposisi oleh air hujan kemudian didifusikan
oleh akar tanaman. Setiap tumbuhan mempunyai karakteristik yang berbeda dalam
mengabsorpsi gas-gas tertentu di udara, sehingga dapat merupakan penyangga yang
baik terhadap pencemaran udara. Mereduksi beberapa zat pencemar udara. Selain
CO2, peristiwa pembakaran (terutama yang berbahan bakar minyak) juga
menghasilkan limbah asap yang mengandung sulfur dioksida (SO2). Di udara, SO2 ini
akan bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4). Bila bercampur air
hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta
menimbulkan korosi. Dalam hal ini tajuk pohon berfungsi menahan air hujan tersebut,

40

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

yang kemudian pada beberapa pohon yang mengeluarkan air gutasi, kandungan
asamnya dinetralkan. Meningkatkan kenyamanan lingkungan.
Pepohonan mampu membentuk mikroklimat yang sejuk, mengurangi kebisingan,
mencegah silaunya sinar matahari, mengurangi bau busuk serta menyekat
pemandangan yang kurang layak. Kegiatan metabolisme evapotrenspirasi tumbuhan
akan menyebabkan suhu di sekitar tajuk menjadi lebih rendah dan kadar
kelembapannya meningkat.
Selain itu areal bervegetasi dapat mengkontrol aliran energi selama evapotranspirasi
dan sistem angin lokal. Dengan demikian pohon dan tetumbuhan sangat diperlukan
dalam pengelolaan udara dalam mengimbangi panas karena radiasi matahari yang
tertahan oleh debu dan kontaminan dalam udara.

Aksesbilitas dalam konsep green adalah menyediakan semaksimal mungkin jalur


pejalan kaki /pedestrian dan fasilitas akses menuju sarana transportasi umum.
Pengolahan dan pengelolaan pedestrian yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki
akan mendorong nilai kawasan yang sehat (rendah polusi).
Sirkulasi dalam SITE dibedakan dalam:
- Pencapaian Kendaraan
- Pencapaian Manusia
- Pencapaian untuk Disabled

41

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

4.2. Konsep Greenfriendly


Meningkatnya efek pemanasan global yang menjadikan kondisi bumi kian memburuk
tentunya harus segera ditangani dengan cara yang sebenarnya tidak rumit: mengurangi
aktivitas sehari-hari yang berdampak buruk bagi alam semesta.
Konsep ramah lingkungan biasa juga disebut dengan istilah “eco-friendly” atau “green
friendly” hadir sebagai salah satu solusi dalam menanggulangi berbagai krisis yang
dihadapi lingkungan hidup.
Pada dasarnya, konsep eco-friendly ini adalah upaya untuk menciptakan bangunan
yang ramah lingkungan sebagai bentukan dari komitmen yang kuat untuk tidak
sepenuhnya bergantung pada peralatan elektronik bangunan tersebut. Prakteknya tentu
saja adalah menciptakan abngunan yang tidak boros energi, dan banyak
memanfaatkan pengudaraan serta pencahayaan alami untuk menggantikan fungsi
sarana penerangan dan pengatur suhu ruangan saat tidak benar-benar diperlukan.

42

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

4.3. Area Perencanaan Landscape


Area perencanaan landscape pada kawasan ini seperti yang tertera dalam gambar di
bawah ini.

Vegetasi yang ditanam pada kawasan ini adalah rumput dan tanaman rendah, vegetasi
tanaman tinggi antara 2,5-5 m.

43

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Contoh vegetasi rumput dan tanaman rencah

Contoh vegetasi tanaman tinggi

5. JALAN, SALURAN DAN PARKIR

44

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

5.1. JALAN KAWASAN


Jalan di dalam site didesain menggunakan rigit pavement, jalan mulai dari gerbang
masuk kemudian mengelilingi rumah susun dan menuju pintu/gerbang keluar. Lebar
jalan yang didesain adalah 6 m, level jalan mengikuti kontur yang ada disite.

5.2. SALURAN/DRAINASE
Sistem drainase yang akan dipergunakan dalam rancangan ini adalah drainase dengan
sistem gravity open system maupun close system dengan menggunakan manhole atau
bak kontrol setiap jarak tertentu.

45

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Sistem drainase tertutup digunakan pada lingkungan gedung agar dapat menghindari
terjadinya polusi udara akibat bau yang ditimbulkan, sedangkan drainase sistem
terbuka digunakan pada area parkir serta jalan penghubung.
Sistem drainase direncanakan untuk mengusahakan sebanyak mungkin penyerapan
kedalam tanah sebelum dialirkan ke tempat pembuangan. Hal ini sesuai dengan faktor
ramah lingkungan yang diberikan sebagai dasar perencanaan sipil dan struktur.
Saluran atau drainase di dalam kawasan ini didesain menggunakan U-ditch dengan
ukuran 40x50x120 cm. Box culvert digunakan untuk area yang berseberangan dengan
jalan (crossing).

SALURAN
DRAINASE
5.3. PARKIR KENDARAAN RODA 2 DAN RODA 4
Secara umum area parkir kendaraan bermotor di area gedung adalah kendaraan
pribadi penghuni rumah susun dan tamu. Untuk material penutup pada area parkir
akan digunakan grass block dan paving block yang dapat membantu penyerapan dari
air yang berada pada lingkungan sehingga dapat menghindari masalah yang akan
terjadi pada drainase bangunan rumah susun ini.

46

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

6. KONSEP ZERO RUN OFF


Konsep Penerapan Zero Run Off dilakukan dengan cara :
• Pembuatan sumur resapan setempat
• Pembuatan kolam retensi
• Pembuatan RWT (Rain Water Tank)
Alur buangan air hujan : AIr hujan di alirkan ke dalam Rain Water Harvesting Tank
(RWHT), over flow daei RWHT di alirkan ke dalam kolam retensi, overflow dari
kolam resapan di alirkan ke Sumur Resapan.

47

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

Teknologi Sumur Resapan


 Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah.
 Mereduksi dimensi jaringan drainase.
 Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
 Mempertahankan tinggi muka air tanah.
 Mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir.
 Mencegah terjadinya penurunan tanah.
Teknologi Ponds dan Swale :
 Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah.
 Mereduksi dimensi jaringan drainase.
 Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
 Mempertahankan tinggi muka air tanah.
 Mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir.
 Mencegah terjadinya penurunan tanah.
 Sebagai elemen estetis.

48

alocita m andiri, pt
DESAIN SITE PLAN DAN BLOCK PLAN
RUMAH SUSUN ASN PUPR JAKARTA TIMUR

ARAH ALIRAN AIR

49

alocita m andiri, pt

Anda mungkin juga menyukai