Anda di halaman 1dari 27

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Ernawati Hendrakusumah

PS MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1. Pemahaman tentang Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK)
2. Kriteria dan Penentuan KS
Kabupaten
3. Kawasan Strategis Kabupaten Way
Kanan dari Sudut Kepentingan
Ekonomi (RTRW Perda No.
11/2011)
Wilayah Administrasi Kab. Way Kanan
4. Peluang dan Sinergitas
Pembangunan KS Ekonomi Kab.
Way Kanan dalam Revisi RTRW
Kabupaten Way Kanan
PENGERTIAN DAN PEMAHANAN TENTANG KSK

APA YANG DIMAKSUD KWS STRATEGIS


Acuan Normatif:
1. Permen PU No. 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
2. Permen ATR No. 37/2016 tentang KSP dan KSK

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah


Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan (perwujudannya)
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, lingkungan serta pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi.

CATATAN PENTING :
Penentuan KSK, dilakukan setelah Rencana Struktur dan Pola Ruang
Apa itu Kawasan? Kenapa Strategis?
Kawasan Penataan Ruangnya
diprioritaskan Pengaruh
(Fungsional tertentu
sangat penting
dalam pola ruang)

ADA KEBUTUHAN MENGKOORDINASIKAN Struktur ruang


KETERKAITANKINERJA
Kawasan Lindung STRUKTUR PUSAT DAN WILAYAH
PELAYANAN SKALA KABUPATEN
Kawasan perlindungan di bawahnya SECARA TERPADU STRATEGIS
Kawasan perlindungan setempat BRANDING

STRATEGIS
dll 1. Ekonomi
2. Lingkungan 1. Agroindustri
Kawasan Budi Daya 3. Sosial/budaya 2. KTM
Kawasan Permukiman TERKAIT KINERJA WILAYAH
4. Teknologi 3. Dll.
BERARTI ADA SARANA DAN
Kawasan pertanian dll
INFRASTRUKTUR WILAYAH
STRATEGIS YANG HARUS
DILAKUKAN KABUPATEN
LOKASI KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
(UU No. 26/2007 tentang PR dan Permen ATR No. 37/2016 tentang KSP dan KSK)

Penyajian/Penggambaran
dalam Peta:
KSK berhimpit
KSN dalam KSK berhimpit KSP
RTRWK
satu dalam satu delineasi masih bersifat
kabupaten kabupaten indikatif (imaginer):

RTR KSK
Delineasi Kws Inti (obyek rencana) dan Kws Penyangga (hinterland dampak) Delineasi (dapat berupa:
batas administrasi; bentang
alam; dan/atau batas
KSK buatan) sudah ditentukan
berhimpit dan memiliki titik koordinat
KSP dan KSK yang jelas ditetapkan
kawasan berhimpit Bupati atau pejabat yang
perkotaan kawasan ditunjuk yang berwenang di
yang di- perkotaan bidang penataan ruang di
RDTR-kan kabupaten

Dalam perwujudan ruangnya perlu dukungan lintas sektor dalam program, kegiatan, dan
pembiayaan
KRITERIA PENENTUAN KSK Permen ATR No. 37/2016

Kriteria pertumbuhan ekonomi; Kriteria pendayagunaan sumber daya alam


1. memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; dan/atau teknologi tinggi:
2. memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi provinsi atau kabupaten; memiliki 1.diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
potensi ekspor; pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi dan posisi
3. memiliki pusat kegiatan yang mempunyai pengaruh terhadap geografis sumber daya alam strategis, pengembangan
sektor dan pengembangan wilayah; teknologi kedirgantaraan, serta tenaga atom dan nuklir;
4. didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan 2.memiliki sumber daya alam strategis;
ekonomi; 3.memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan
5. ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan nuklir;
tertinggal; 4.memiliki fungsi sebagai pusat pemanfaatan dan
6. ditetapkan untuk mempertahankan tingkat produksi sumber pengembangan teknologi kedirgantaraan; dan/atau
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; 5.memiliki fungsi sebagai lokasi dan posisi geografis
7. memiliki pusat kegiatan pengelolaan, pengolahan, dan penggunaan teknologi tinggi strategis lainnya.
distribusi bahan baku menjadi bahan jadi;
8. memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi
tinggi;
9. memiliki fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi Kriteria fungsi dan daya dukung lingkungan
pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan; hidup:
10. memiliki pusat pengembangan produk unggulan; dan/atau 1.merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
11. memiliki pusat kegiatan perdagangan dan jasa. 2. merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir
punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
Kriteria Sosial Budaya: dan/atau dilestarikan;
1. merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat 3.memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
atau cagar budaya baik yang terletak di daratan dan/atau di setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
perairan;
4.memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim
2. memiliki pusat kegiatan warisan budaya yang bersifat makro;
kebendaan berupa benda, bangunan, struktur, dan situs cagar
budaya; 5.menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
3. merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
6.memiliki pusat kegiatan pada kawasan rawan bencana dan
4. merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; mempunyai risiko bencana alam; dan/atau
5. merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya; dan/atau 7.sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
6. memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya. mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan
2 KRITERIA PENENTUAN KSK WAY KANAN?
Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Kepentingan Pendayagunaan SDA & Teknologi
Tinggi
1.Kws kegiatan yang memiliki potensi khusus yang bisa
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu: 1.Kawasan yang memiliki pengaruh penting untuk
Kws sekitar obyek vital Bandara internasional/nasional & pengembangan bidang ilmu pengetahuan dalam hal
pelabuhan besar; ini khususnya ilmu kebumian, hayati, lingkungan
Pusat kegiatan eksisting atau kws perkotaan yg sudah hidup, dan astronomi, dan umumnya IPTEK secara
maju & memiliki hinterland dg sektor unggulan. keseluruhan
2.Kws pusat kegiatan perekonomian strategis yg dihadapkan 2.Kawasan yang terdapat laboratorium dan pusat
pd permasalahan lingkungan. observasi baik alami, buatan dan/atau berteknologi
3.Kws yang memiliki kegiatan sektor unggulan yang dapat tinggi
menggerakan pertumbuhan ekonomi, yaitu:
Kws peruntukan industri dan sekitarnya; Kws pariwisata
dsk Kepentingan Fungsi Daya Dukung Lingkungan
Kws yg memiliki sektor unggulan dlm PDRB; dan Kws yg Hidup
produk unggulannya berorientasi ekspor.
1. Kawasan Hulu DAS: Kawasan hulu DAS yang berada
4.Kws yg berfungsi ketahanan pangan: dalam kewenangan kabupaten
Kws pertanian lahan sawah beririgasi teknis yg didukung 2. Daerah resapan air yang mampu menambah air
oleh kualitas lingkungan yang baik; Kws pertanian tanah secara alamiah pada cekungan air tanah (CAT).
palawija pengganti padi berskala besar;
2. Kws Konservasi: Kws konservasi yang berada di
Kws penghasil bahan pangan nabati dan hewani bawah kewenangan kabupaten; dan Kws sekitar
(perkebunan, perikanan, peternakan) berskala besar. kawasan konservasi kewenangan pusat/provinsi
4. Kws pesisir yg memberi perlindungan terhadap
ancaman abrasi dan tsunami: kws mangrove dan
Kepentingan Sosial Budaya terumbu karang
1.Kws untuk pengembangan pendidikan tinggi dan 5. Kws yang memiliki ekosistem yang khas: Kws
penelitian ekosistem yg melindungai fauna/flora
langka/hampir punah dan Kws ekosistem yang
2.Kws yg masyarakatnya masih melestarikan budaya
tradisional dlm kehidupannya sehari-hari secara dominan sudah rusak
3.Kws yg di dalamnya terdapat objek peninggalan sejarah 6. Kws rawan bencana (KRB) berskala besar: Kws rawan
Jabar/Pasundan bencana tsunami dan Kws rawan bencana banjir
2 WILAYAH INTI DAN PENYANGGA
Permen ATR No. 37/2016

Kawasan Inti adalah kawasan di mana kegiatan utama KSP atau KSK berada, baik yang batasnya
telah maupun belum ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dengan kriteria:
merupakan objek utama perencanaan atau pembangunan; dan/atau
berada di wilayah daratan dan/atau wilayah perairan.

Kawasan Penyangga adalah kawasan sekitar kawasan inti KSP atau KSK yang mempengaruhi
fungsi kawasan inti atau dipengaruhi oleh kawasan inti, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan kriteria :
merupakan kawasan yang memiliki pengaruh, pelindung, dan berdampak langsung terhadap
kaws inti;
memiliki radius tertentu dari batas terluar kawasan inti; dan/atau
berada di wilayah daratan dan/atau wilayah perairan

Dalam hal perencanaan tata ruang KSP atau KSK tidak memerlukan adanya kawasan
penyangga, delineasi KSP dan KSK hanya mencakup kawasan inti

Muatan RTR KSK Berdasarkan Sudut Kepentingan Kawasan


Lampiran II: ATR Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
KSP dan Rencana Tata Ruang KSK
PRINSIP MENENTUKAN KSK
STRUKTUR CATATAN PENTING :
SUPER IMPOSE
POLA RUANG Penentuan KSK itu
dilakukan setelah
KRITERIA UTAMA INFRASTRUKTUR SEKTORAL rencana struktur,
KAWASAN STRATEGIS pola ruang dan
KLHS infrastruktur.

Kriteria KSK Kepentingan :


1. Ekonomi; 2. Lingkungan; 3. Sosial budaya; 4. SDA & Teknologi

Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

1. Kws kegiatan yang memiliki potensi khusus yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu:
Kws sekitar obyek vital Bandara Internasional/nasional & pelabuhan besar;
Pusat kegiatan eksisting atau kws perkotaan yg sudah maju & memiliki hinterland dg sektor unggulan.
2. Kws pusat kegiatan perekonomian strategis yg dihadapkan pd permasalahan lingkungan.
3. Kws yang memiliki kegiatan sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi, yaitu:
Kws peruntukan industri dan sekitarnya; Kws pariwisata dsk
Kws yg memiliki sektor unggulan dlm PDRB; dan Kws yg produk unggulannya berorientasi ekspor.
4. Kws yg berfungsi ketahanan pangan:
Kws pertanian lahan sawah beririgasi teknis yg didukung oleh kualitas lingkungan yang baik; Kws
pertanian palawija pengganti padi berskala besar;
Kws penghasil bahan pangan nabati dan hewani (perkebunan, perikanan, peternakan) berskala besar.
5. Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PKL
KSK WAY KANAN DARI ASPEK EKONOMI
(Ps 40, Perda No. 11/2011)

1
1. Blambangan Umpu sebagai PKL
2. Kota Terpadu Mandiri dan Industri
Terpadu Way Kanan di Kecamatan Way
Tuba dan Kecamatan Blambangan
Umpu, ditujukan menciptakan sebuah
kawasan industri yang mandiri; dan
3
3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
Baradatu.
PELUANG & SINERGITAS KSK WAY KANAN DARI ASPEK EKONOMI
Wilayah Kabupaten Way Kanan Dlm Kebijakan WPS Nasional dan Prov. Lampung
Kawasan Perkotaan Palembang
Pembangunan SPAM IKK Ulak Kerbau 50 l/det Rp 22,,8M SUMSEL
OGAN KOMERING HILIR SPAM Terfasilitasi Optimalisasi MBR Kota Palembang Rp 28,3M Pelebaran Jalan Betung Bts Kota
Pembebasan Lahan D.I Lempuing (Rp. 90 M) Palembang (MYC) 2 KM, Rp. 20 M
(2016), Rp. 60 M (2017), Rp. 25 M (2018)
Pelebaran Jalan Bts Kota Palembang
Sp. Indralaya (MYC) 1.6 KM, Rp. 20 M
MESUJI (2016), Rp. 12,5 M (2017)
Rehabilitasi DR Mesuji Atas (Rp. 54 M) Pembangunan Fly Over Keramasan 300
m, Rp. 67 M (2016), Rp. 60 M (2017), Rp.
130 M (2018)
Pembangunan Fly Over Simpang
Bandara TAA 300 m Rp. 67 M (2016),
WAY KANAN Rp. 130 M (2018)
Pembangunan Saluran Suplesi DI Pembangunan Jalan Akses Sungai
Musi VI 1.7 KM, Rp. 25 M (2016)
Way Besai (Rp. 72 M) Pembangunan Jembatan Air Lalan, 180
m, Rp.50,4 M (2016)
Pembangunan Jembatan Musi IV (MYC),
LAMPUNG Rp. 75 M (2016), Rp.185 M (2017), Rp.
175 M (2018)
Pembangunan DI Jabung (Saluran Primer dan
Sekunder ) Rawa Sragi II (AMS-22) (Rp. 60 M) LAMPUNG
Pembangunan DI Jabung (Saluran Primer dan Pelebaran Way Jepara Way Skp.
Sekunder ) Rawa Sragi II (AMS-23) (Rp. 60 M) Bunut 2.24 KM, Rp. 15,68 M (2016)
Pembangunan Saluran Suplesi Jabung ( AMS- Pelebaran Jalan Bts Prov Sumsel Sp.
21) (Rp. 72,5 M) Empat 6.72 KM, Rp. 47 M (2016)
Pembebasan Lahan DI Jabung (Pembangunan Pelebaran Gunung Sugih Tegineneng
Saluran Suplesi Jabung) (Rp. 74,9 M) 8 KM, Rp. 60 M (2016)
Pembangunan Jalan Lingkar Kota
Rehabilitasi DR Tambak Rawa Sragi II dan III
Metro 6.7 KM, Rp. 56,95 M (2016)
(Rp. 58,4 M) Pembangunan Jalan Lingkar Pringsewu
Pembangunan Embung Jati Agung-Pringsewu 5 KM, Rp. 42,5 M
(Rp. 18 M)
Pembangunan Bendung Gerak Jabung (LanMn) Pembangunan dan Peningkatan Kualitas
[Kab. Lampung Timur] (Rp. 19,9 M) Rumah Swadaya di Kab. Lampung Timur,
Kota Bandar Lampung, Kab. Mesuji, dan
Kab Oku Selatan

Penyediaan Rumah Susun di Lampung Tengah (Rp Rumah Umum Tapak Layak Huni yang Rumah Khusus Terbangun beserta PSU
20,2 M), Kab. Lampung Selatan (RP 20,2 M), Kab Terfasilitasi Melalui Bantuan PSU di dan Meubelair di Kab. Banyuasin dan
Lampung Timur (Rp 40,4 M), dan Kab Way Kanan (Rp Kab. Lampung Tengah (Rp 14 M) dan Kab. Mesuji
11
40,4 M) Banyuasin (Rp 1,050 M)
SISTEM PUSAT KEGIATAN KAB. WAY KANAN
Bandara Gatot Subroto (AD) di Way Kanan
menjadi Bandara Penerbangan Sipil;

Jalur Timur
Dry Port di Kec. Way Tuba

Jalur
Tengah

Jalur Barat

KAB. WAY KANAN DALAM KEBIJAKAN TRANSPOTASI WILAYAH PROVINSI LAMPUNG


Dilalui Jalur Kereta Api

KOTABUMI

TERBANGGI BESAR

SUKADANA

METRO
TEGINENENG

PRINGSEWU

TJ.KARANG

PANJANG

Stasiun Kereta
Jalur BATR
Pringsewu Rejosari Metro
Tegineneng Terbanggi - Menggala
BAKAUHENI
Rejosari - Tarahan-Bakauheni

KAB. WAY KANAN DALAM KEBIJAKAN TRANSPOTASI WILAYAH PROVINSI LAMPUNG


Bappeda
Provinsi Lampung 2015
Kec. Way Tuba sbg Kota
Terpadu Mandiri (KTM)
dan Kws Industri
PENGEMBANGAN INDUSTRI BESAR, SENTRA PRODUKSI DAN
PROGRAM INFRASTRUKTUR PROVINSI LAMPUNG
Industri karet 96.408 ha dengan Tambak udang terbesar di Asia
produksi 54.120 ton/thn 40 % Produksi udang nasional

Perkebunan Tebu, dan industri gula putih


Bio Fuel ILP&Gula Putih Mataram 12.124 ton/hr
Gunung Madu 11.432 ton/hari
SIL 10539 ton/hari
Bunga Mayang 5.979 ton/hari
Tapioka
Perkebunan Nenas dg Produksi 500.000 ton
cayyane nenas komoditi eksport ke lebih dari
30 negara/Produsen terbesar ke 3 dunia
nenas kaleng

Tropical Fruit Lampung Timur

BANDARA RADIN INTEN II Kota Baru Lampung

RENCANA KERETA API Bakauheni-Bandar Lampung,


Sentra Kakao 12.989 ha dengan Kereta api Perkotaan hingga Menggala/Unit II
produksi 8590 ton/tahun
Tanaman pangan holtikultura dg luas
37.00 ha Kawasan Industri Lampung
Perikanan Darat

TERMINAL AGRIBISNIS
LAMPUNG

Jalan Tol Lampung 145 Km


KLASTER PEMBANGUNAN
di PROVINSI LAMPUNG

BAGIAN TENGAH :
MANDATORI
SEBAGAI
PENYANGGA
KETAHANAN
PANGAN
(AGRO INDUSTRI)

BAGIAN TIMUR :
KAWASAN
INDUSTRI
BAGIAN BARAT :
KAWASAN
PARIWISATA
KEGIATAN STRATEGIS
JANGKA MENENGAH NASIONAL

Jalan
a. Pembangunan Jalan Camp HTI Sidoarjo Peluang
b. Pembangunan Jalan Mesir Ilir Pakuan Ratu aksesibilitas
c. Pembangunan Jalan Mesir Ilir Sri Rezeki masuk di
d. Pembangunan Jalan Mesuji Blambangan dalam
Umpu melaksanakan
e. Pembangunan Jalan S. Way Tuba Mesir Ilir Revisi Perda
f. Pembanguna Jalan Tol Bakauheni Terbanggi RTRW
Besar Simpang Pematang (Batas Sumatera Kabupaten
Selatan) Way Kanan
g. Pembangunan Jalan Lingkar Bandar Jaya 2011 - 2031
h. Pembangunan Flyover Sp. Pelabuhan Panjang
JARINGAN TRANSMISI SISTEM LAMPUNG
(perlu penyesuaian)

Gumawang
Mesuji

Baturaja
Akan
Dipasena

Penumanga
ditetapkan
Pakuan
Ratu
n
Menggala
Wilayah Kerja
Belambangan Bandar
Panas Bumi
Umpu Surabaya (WKP) sesuai
Besa
Ai Kotabu Seputih Banyak
rencana
Bukit Kemuning mi
U
Adijaya Kementerian
Liwa Gunung
Sugih Metro ESDM
P D
Suoh Tegineneng
D
Batu Tegi G
Ulu Belu P A Natar
Bengkunat Jatiagun G
Semangka D Gedong Sukaram
KETERANGAN: A g Sribawono
Pagelaran Tataan D
e
GI Existing Langkapura D Sutam
Teluk Betung Tarahan
i
GI on Progress Kota U New Tarahan
Agung Wai P
Rencana GI Baru Ratai
U
Teluk Ratai U
A PLTA Sebalan
Kalianda
P PLTP g Ketapan
U PLTU Rajabasa P g
G PLTG HV DC
D PLTD Sabesi
RENCANA PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN TH 2009 2029
(Perlu disesuaikan dan intergrasi dg rencana
Jalur KA sejajar Toll Bakauheni Batas Sumatera Selatan)
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KA
Pembangunan:
a. Trase Bakauheni-Tanjung Karang
b. Trase Tanjung Karang-Mesuji (Batas
Sumsel)
c. Double Track
d. Short Cut
KOTABUMI
Pembangunan Infrastruktur KA TERBANGGI BESAR
terintegrasi dengan Pelabuhan.
Pemprov Lampung akan membangun SUKADANA
Dry Port (Way Kanan).
METRO
TEGINENENG

PRINGSEWU

TJ.KARANG
PANJANG

Stasiun Kereta
Jalur BATR
Pringsewu Rejosari Metro
Tegineneng Terbanggi - Menggala
BAKAUHENI
Rejosari - Tarahan-Bakauheni
BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN WAY KANAN

Luas Jumlah
No Nama Kecamatan Ibukota
(Ha) (%) Kampung (%)
Blambangan Blambangan
1 532,99 13,59 26 11,11
Umpu Umpu
2 Way Tuba Way Tuba 206,25 5,26 13 6,01
3 Bahuga Mesir Ilir 138,22 3,52 11 3,70
4 Banjit Pasar Banjit 331,60 8,46 20 8,79
5 Baradatu Tiuh Pasar Balak 152,03 3,88 22 8,79
6 Gunung Labuhan Gn. Labuhan 115,22 2,94 21 9,72
7 Kasui Jaya Tinggi 150,27 3,83 19 8,33
8 Negara Batin Negara Batin 348,40 8,88 15 6,94
9 Negeri Agung Negeri Agung 562,98 14,36 19 8,33
10 Negeri Besar Negeri Besar 362,37 9,24 13 6,01
11 Pakuan Ratu Pakuan Ratu 580,34 14,80 19 8,79
12 Rebang Tangkas Gunung Sari 207,18 5,28 10 4,62
13 Buay Bahuga Bumi Harjo 102,035 2,60 9 4,16
14 Bumi Agung Bumi Agung 131,745 3,36 10 4,62
Jumlah 3.921.63 100 227 100
RENCANA POLA RUANG
KABUPATEN WAY KANAN

Peningkatan jalan feeder

No Pola Ruang Fungsi Luas (Ha) Persen (%)


1 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Kering 54.324,16 14,87
2 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah 56.457,60 15,45
3 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Tetap 61.508,25 16,83
4 Kawasan Peruntukan Perkebunan 92.886,97 25,42
5 Kawasan Permukiman 35.208,48 9,64
Kawasan
6 Kawasan Peruntukan Pertambangan 769,19 0,21
Budidaya
7 Kawasan Peruntukan Industri 60,73 0,02
8 Kawasan Peruntukan Pariwisata 937,17 0,26
9 Kawasan Hankam (Bandara) 104,72 0,03
10 Kawasan Peruntukan Perikanan 10.265,55 2,81
11 Kawasan Peruntukan Pertanian Hortikultura 24.354,67 6,67
12 Hutan Lindung 25.452,90 6,97
13 Sempadan Sungai Kawasan 225,05 0,06
14 Sempadan Rel Kereta Api Lindung 193,37 0,05
15 Kawasan Lindung Bawahannya 2.653,18 0,73
Jumlah 365.401,99 100
Kawasan Budidaya 336.877,49 92,19
Kawasan Lindung 28.524,50 7,81
USULAN RENCANA STRUKTUR RUANG
pusat pelayanan sekunder atau penghubung lintas tengah
PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah Sumatera dan Lintas Timur
promosi) sebagai feeder menuju jalan
Tol

Ruas Jalur KA
Nasional Tarahan
Bakauheni

Trans Sumatera Pusat Pelayanan Banjit, Gn.


Lintas Tengah
Labuhan, Kasui, Rebang
Tangkas, Negeri Agung,
Bahuga, Buay Bahuga, Bumi
agung, Negara Batin, dan
Negeri Besar sebagai PPK
(Pusat Pelayanan Kawasan)

pusat pelayanan tersier atau PKL (Pusat


Kegiatan Lokal)
RENCANA JARINGAN JALAN
KONSEP RENCANA STRUKTUR RUANG
Pembangunan terminal tipe C di penghubung lintas tengah pengembangan jaringan jalan nasional
Kecamatan Baradatu , Kecamatan Sumatera dan Lintas Timur yang berfungsi sebagai arteri primer
Pakuan Ratu dan Kecamatan Way Tuba. sebagai feeder menuju jalan dengan panjang ruas 73,31 Km
Tol
Pengembangan jaringan jalan provinsi
sepanjang 311,08 Km

Trans Sumatera Pengembangan jaringan jalan


Lintas Tengah kabupaten sepanjang 1.362,35 Km dan
pengembangan jalan baru sepanjang
33,42 Km

Pengembangan jalur kereta api


sepanjang 52,76 Km dan pengbangan
jalan kerta api baru sepanjang 45,51 Km
Ruas Jalur KA Peningkatan fungsi pangkalan udara
Nasional Tarahan
militer TNI - AD Gatot Subroto menjadi
Bakauheni
pembangunan terminal bandara sipil
tipe B di Balambangan
Umpu. Pangkalan Udara Gatot Subroto
berfungsi sebagai Pusat Latihan Tempur
TNI-AD.

1. Stasiun KA Blambangan Umpu


sebanyak 2 unit berlokasi di pusat
Kecamatan dan Giham.
2. Stasiun KA Way Tuba sebanyak 2
Pembangunan terminal tipe C unit terdiri dari stasiun perbatasan
di Kecamatan Baradatu , Sumatera Selatan dan stasiun
yang berbatasan dengan
Revisi RTRW Kabupaten Way Kanan Tahun
Blambangan Umpu.
3. Stasiun KA Negeri Agung.
4. Rencana pembangunan dryport
di Kabupaten Way Tuba.
RENCANA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
WAY KANAN
Kawasan Strategis Ekonomi:
Kawasan Strategis Provinsi, Pusat Kegiatan
1 Wilayah Promosi (PKWp) Blambangan Umpu

2 Kota Terpadu Mandiri (KTM) Way Tuba 10

Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di Way 6


3 Tuba Kabupaten Way Kanan dalam RTRW
Provinsi Lampung 3 2 7 8
Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
4 Baradatu, 9
1
Kawasan Strategis Kepentingan Lingkungan
Hidup:

5 Taman wisata Alam Curup Gangsa

Kawasan Strategis Sosial Budaya:

6 Kawasan Wisata Buay Pemuka Pakuan


5
4
Ratu;
7 Kampung Wisata Budaya Mesir;
8 Kampung Wisata Lestari Gedung Batin;
9 Wisata Sejarah Situs Putra Lima Sakti; dan
10
Wisata Sejarah Situs Umpu Segara Mider.
INTEGRASI DAN SINERGITAS KEBIJAKAN KAB. WAY KANAN
DENGAN KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI LAMPUNG

Kec. Way Tuba sbg Kota


Terpadu Mandiri (KTM)
dan Kws Industri

Ke Bandara Gatot Subroto (AD)


Baturaja
menjadi Bandara Penerbangan
Sipil;
Ekonomi Primer: Peningkatan jalan
2 Perkebunan (Kopi, Karet, Sawit)
Pertambangan (Batubara, Logam)
(feeder)
Dry Port
di Kec. Way Tuba

1Blambangan Umpu
PKN PKW

Ke Liwa
Kec. Baradatu
3

WAY KANAN
Pembangunan Saluran Suplesi DI Ke Lampung
Way Besai (Rp. 72 M)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai