Laporan Antara
Materi Pembahasan
2
Pendahuluan
Metodologi
Tinjauan Pustaka
Hasil Pengumpulan Data
Analisis Awal
Rencana Kerja Selanjutnya
3 PENDAHULUAN
Latar Belakang
4
Dasar Hukum:
UU No. 26/2007 tentang Tata Ruang;
UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian;
UU No. 17/2008 tentang Pelayaran;
UU No. 1/2009 tentang Penerbangan; dan
UU No. 22/2009 tentang LLAJ.
Perwujudan Sistranas pada Tatranas, Tatrawil dan Tatralok
sebagai acuan bagi semua pihak dalam penyelenggaraan
transportasiyang efektif dan efisien baik pada tataran lokal,
wilayah maupun nasional.
Surat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka No
AP.600/23/1/2015 tentang Usulan Penyusunan Dokumen
Tatralok Kabupaten Malaka.
Maksud, Tujuan dan Keluaran
6
Maksud:
Menyusun Tataran Tranportasi Lokal sejalan dengan dinamika perkembangan
ekonomi wilayah dan pola Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
sebagai pedoman pengaturan, pembangunan dan penyelenggaraan
transportasi lokal.
Tujuan:
Tersedianya dokumen rencana dan program pengembangan transportasi lokal
di Kabupaten Malaka, yang efektif dan efisien dalam mendukung
pengembangan ekonomi di Kabupaten bersangkutan.
Keluaran:
Tersedianya dokumen Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) beserta
konsep legalitas penetapannya di Kabupaten Malaka.
Keluaran kegiatan adalah laporan hasil penelitian berikut legalitasnya di
Kabupaten Malaka.
Ruang Lingkup Kegiatan
7
Pendahuluan
Lingkup Kegiatan
11
Transportasi Kabupaten
Antara
Pola Distribusi Malaka
Penumpang dan Barang
Evaluasi dan Rumusan
Permasalahan
Pemodelan Transportasi
(4 stages modelling) +
peramalan demand
Kegiatan
Prioritas Pengembangan
Transportasi
Pemeriksaan Kinerja
Sistem Transportasi
Finalisasi
Kebijakan, Strategi dan
Program/Rencana Aksi
12 TINJAUAN PUSTAKA
Pola Pikir Sistranas
13
Keterangan:
PKN
PKW
PKSN/KOTA PERBATASAN
Sumber: PP No. 26 tahun 2008
Dasar Hukum
17
2. Pengelolaan jalan:
Peningkatan status jalan kabupaten menjadi jalan propinsi di ruas Jalan
Weliman -Biudukfoho, Umasukaer - Kaputu - Rainino.
Peningkatan status jalan propinsi menjadi jalan nasional pada ruas Jalan
Webua - Motamasin, Webua - Besikama - Lamea, Simp.Halilulik - Teun -
Simp.Webua.
Peningkatan status jalan kabupaten menjadi jalan strategis nasional pada
ruas jalan Metamauk - Futusakar, Simpang Uarau - Maromarai - Kotabot.
Pada kawasan perbatasan dengan Negara Timor Leste yang merupakan kawasan Pertahanan dan Keamanan
perlu dibangun jaringan jalan disepanjang areal perbatasan (border area) guna menunjang fungsi dan peran TNI
dalam menjaga kawasan perbatasan.
Sebagai wilayah kepulauan dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang interkoneksi antar pulau yang menerus
dengan frekuensi pelayanan yang tetap.
Perkembangan Bandara yang sangat pesat memerlukan peningkatan layanan prasarana penunjang yang lebih
handal.
Pengembangan konsep terminal multimodal diharapkan mampu mengurangi beban lalulintas terutama di kawasan
perkotaan.
Terbukanya outlet-outlet di Provinsi NTT akan menarik perjalanan dari wilayah hinterland NTT yang selanjutnya
berimplikasi pada kebutuhan penyediaan sarana prasarana yang memadai. Diperlukan kerjasama antar Pemda
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pengaturan dan penataan penggunaan ruang jalan harus lebih tegas dan konsisten untuk mengurangi
perkembangan penggunaan ruang jalan untuk kegiatan di luar kegiatan lalulintas.
Realisasi peningkatan kinerja angkutan umum yang tak kunjung jadi meruapakan tantangan berat bagi upaya
menahan laju pertumbuhan sepeda motor.
Upaya peningkatan prosentase kendaraan angkutan umum memerlukan kemitraan yang tinggi dari berbagai pihak
dalam hal penyediaan prasarana. penataan tata ruang yang memungkinkan terjangkaunya pusat-pusat kegiatan
dari area permukiman.
Masih banyaknya wilayah-wilayah yang terpencil/terisolasi di Provinsi NTT akibat keterbatasan sarana
penyeberangan dan akibat tantangan fisik alam, yang menuntut upaya ekstra dalam penyediaan jaringan sarana
dan prasarana.
Dengan peningkatan kuantitas dan kualitas transportasi jaringan jalan akan memungkinkan sekali pengembangan
lintasan angkutan barang. Untuk itu perlu peningkatan jumlah jembatan timbang serta kontrol yang lebih tegas dan
konsisten untuk mengurangi dampak kerusakan jalan dan jembatan.
Sumber: Balitbanghub, 2011
Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi NTT
Kebijakan Transportasi Jalan -1
41
Sumber: Peraturan Bupati Malaka Nomor 14 Tahun 2014 tentang Penetapan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
Penetapan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh -2
48
No Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Lokasi
1 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan ekonomi
Kec. Malaka Tengah, Kec. Malaka Barat, Kec. Weliman, Kec. Wewiku,
a. Kawasan Agropolitan
Kec. Kobalima, Kec. Rinhat
b. Kawasan pertambangan
1. Pertambangan Marmer Kec. Malaka Timur dan Kec. Kobalima
2. Rembesan Minyak Kec. Kobalima (Pantai Selatan), Kec. Malaka Tengah dan Kec. Malaka Barat)
3. Mangan Seluruh wilayah Kab. Malaka
4. Batu Gamping Kec. Malaka Timur dan Malaka Tengah
5. Batu Setengah Permata Desa Sanleo Kec. Malaka Timur
c. Kawasan Minapolitan
1. Perikanan Budidaya Kec. Wewiku, Kec. Malaka Tengah, Kec. Malaka Barat, Kec. Kobalima
d. Kawasan usaha peternakan utama yang menjadi pusat pengembangan
1. Kawasan Usaha Peternakan Kapitan Meo Kec. Laenmanen
e. Kawasan usaha peternakan lainnya yang mendukung kawasan utama
1. Kawasan Manumutin Silole Kec. Sasitamean dan Kec. Io Kufeau
2. Kawasan Wekakoli Kec. Malaka Tengah dan Kec. Rinhat
3. Kawasan laloren Kec. Kobalima, Kec. Malaka Timur dan Kobalima Timur
f. Kawasan Wisata Bahari Pantai Selatan Kec. Wewiku, Kec. Malaka Barat dan Kobalima
g. Kawasan strategis industri dan perdagangan antar Negara RI - RDTL
1. Kawasan Pengembangan Kec. Kobalima dan Kec. Kobalima Timur
2. Kawasan Pusat Pengembangan Kec. Rainawe atau Kec. Kobalima
Penetapan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh -3
49
No Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Lokasi
2 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan lingkungan hidup
a. Kawasan hutan lindung
1. Kawasan hutan lindung Selie Kec. Kobalima
2. Kawasan hutan lindung Sonmahole Kec. Laenmanen dan Kec. Sasitamean
3. Kawasan hutan lindung Lakaan Mandeu Kec. Malaka Timur
4. Kawasan hutan lindung Fatusakar Kec. Kobalima Timur
Kec. Malaka Tengah, Kec. Malaka Barat, Kec. Kobalima, Kec.
b. Kawasan cagar alam
Wewiku
c. Kawasan suaka margasatwa
1. Suaka Margasatwa Kateri Kec. Malaka Tengah, Kec. Sasitamean, Kec. Kobalima
3 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan sosial budaya
a. Rumat Adat Ailotuk Laran - Maromak Oan Kec. Malaka Tengah
b. Rumah Adat Loro Dirna Kec. Malaka Timur
c. Rumah Adat Wesey wehali Kec. Malaka Barat
d. Perkampungan adat Kamanansa Kec. Malaka Tengah
e. Perkampungan adat Bolan Kec. Malaka Tengah
f. Perkampungan Adat Haitimuk Kec. Weliman
g. Rumah Adat Sisi Kec. Kobalima
c. Rumah Adat Lawalu Kec. Kobalima Timur
4 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan pertahanan dan keamanan
a. Kawasan perbatasan antara RI - RDTL
b. Kawasan perbatasan di wilayah Perbatasan Selatan Kec. Kobalima Timur
c. Batas Darat Negara RI-RDTL Kec. Kobalima dan Kec. Kobalima Timur
50 HASIL PENGUMPULAN DATA
Prasarana Jalan
o Kondisi Jalan
o Kondisi Jembatan
Rencana Bandara
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi
Pembentukan Kabupaten Malaka
51
Pertimbangan Dasar:
a. untuk mendorong perkembangan dan kemajuan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, khususnya di Kabupaten Belu, serta adanya aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat di wilayah perbatasan, dipandang perlu meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik guna
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat;
b. kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, politik, jumlah penduduk, luas
daerah, kemampuan keuangan, tingkat kesejahteraan masyarakat, rentang kendali
penyelenggaraan pemerintahan, dan meningkatnya beban tugas dan volume kerja
di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kabupaten Belu;
c. pembentukan Kabupaten Malaka dimaksudkan untuk mendorong peningkatan
pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta
kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk penyelenggaraan
otonomi daerah.
Luas
Pddk Kepadatan
No Kecamatan Wilayah
(jiwa) (jiwa/Km2)
(Km2)
1 Malaka Barat 20.684 87,41 236,60
2 Rinhat 15.117 151,72 99,60
3 Wewiku 18.583 97,90 189,80
4 Weliman 18.358 88,25 208,00
5 Malaka Tengah 38.514 168,69 228,30
6 Sasita Mean 8.569 65,48 130,90
7 Io Kufeu 7.959 67,79 117,40
8 Botin Leobele 4.956 39,03 127,00
9 Malaka Timur 9.531 83,28 114,40
10 Laen Manen 11.490 94,02 122,20
11 Kobalima 17.539 120,95 145,00
12 Kobalima Timur 6.592 96,11 68,60
Jumlah 177.892 1.062,73 167,40
900,000
800,000 PDRB ADHB
700,000 PDRB ADHK
600,000
Juta Rupiah
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
ADHB ADHK
Sumber: Kabupaten Malaka dalam Angka, 2016 Total PDRB (juta Rp) 1.971.835,20 1.462.307,80
Kondisi Pariwisata
Obyek Wisata Kabupaten Malaka
55
Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
0 100 200 300 400 500 600 700
Wisatawan
Kondisi Jalan
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
Jalan Rusak
Tahap Pembangunan
Water Crossing
Prasarana Jalan Kabupaten Malaka -3
59
No Ruas jalan
1 Ruas jalan menuju Desa Harekakae
2 Ruas Jalan menuju Desa Kletek
3 Ruas Jalan menuju Besikama
4 Ruas Jalan Menuju SMPN 1 Malaka
5 Ruas Jalan menuju Desa Haitimuk
6 Ruas Jalan Menuju Desa Bone Tasea
Sumber: Hasil Survei, 2016 7 Ruas Jalan Raya Haliluik - Betun
Prasarana Jalan Kabupaten Malaka -4
60
8-17
No Ruas Jalan
8 Menuju Desa Beaneno
9 Menuju Desa Nunponi
10 Sasitamean - Laenmanen
11 Reihenek - Holibot - Boaz
12 Walaus - Wemer
13 Betun - Motamasin
14 Motamasin - Laktutus (Alas)
15 Rinhat - Lo Kefau
16 Lintas Selatan Malaka
Sumber: Hasil Survei, 2016 17 Wemer
Kondisi Jembatan Kabupaten Malaka
61
77%
Proporsi Kendaraan
Sumber: Hasil Survei, 2016
Kinerja Ruas Jalan Kabupaten Malaka
64
VCR
No Nama Ruas Kapasitas
Pagi Siang Sore
Jl. Ahmad Yani (Betun-Perbatasan RI-
1 2.520 0,0403 0,0244 0,0410
RDTL)
2 Betun 2.520 0,0165 0,0152 0,0146
3 Jl. Raya Halilulik - Betun 2.940 0,0214 0,0442 0,0135
4 Kobalima 2.100 0,0095 0,0072 0,0034
5 Kobalima Timur 2.100 0,0095 0,0225 0,0118
Betun-Perbatasan RI-RDTL (Kobalima
6 2.520 0,0127 0,0171 0,0146
Timur)
7 Malaka Tengah 2.940 0,0612 0,0729 0,0664
8 Sungai Mota 1.680 0,0279 0,0355 0,0179
Kec./
No. Zona Tipe
Kab./Negara
301 Malaka Barat Zona Dalam
302 Rinhat Zona Dalam
303 Wewiku Zona Dalam
304 Weliman Zona Dalam
305 Malaka Tengah Zona Dalam
306 Sasita Mean Zona Dalam
307 Io Kufeu Zona Dalam
Model Sistem Jaringan Jalan Model Sistem Zona 308 Botin Leobele Zona Dalam
309 Malaka Timur Zona Dalam
310 Laen Manen Zona Dalam
311 Kobalima Zona Dalam
312 Kobalima Timur Zona Dalam
313 Kabupaten TTS Zona Luar
314 Kabupaten TTU Zona Luar
315 Kabupaten BELU Zona Luar
Sumber: Hasil Analisis, 2016 316 RDTL Zona Luar
Model Bangkitan dan Tarikan Wilayah Studi
71
Jangka Pendek
74
Pembangunan Sub Terminal
Kec. Malaka Timur
Pengembangan fasilitas
pejalan kaki
Pembangunan Sub Terminal
Kec. Kobalima Timur
Penataan Parkir dan fasilitas
pejalan kaki Kawasan Pasar
Kota Betun Pembangunan Sub Terminal
Kec. Botin Leobele
Penyuluhan Masyarakat
Sekota Betun
Pengembangan Pelabuhan
Laut di Malaka Tengah
Pembangunan Sub Terminal
Kec. Rinhat
Pembangunan jalan Kolektor
Pembangunan Sub Terminal Primer Betun – Io kufeu
Kec. Weliman
Penataan Parkir Kawasan
Terminal B
Pembangunan Sub Terminal
Kec. Weiku
Penataan Parkir dan fasilitas
pejalan kaki Kawasan Alun –
Pembangunan Bandara Baru,, Alun Kota Betun
pengembangan antar moda
menuju Bandara Baru
Program
Pengembangan
75 Jangka Menengah
Penyuluhan Masyarakat
Sekota Betun
Pengembangan fasilitas
pejalan kaki
Pengembangan fasilitas
pejalan kaki Kawasan Alun
– Alun Kota Betun
Pengembangan fasilitas
pejalan kaki Kawasan Pasar
Kota Betun
Pembangunan Bandara
Baru, pengembangan antar
moda menuju Bandara Baru
Program
Pengembangan
76 Jangka Panjang
Penyuluhan Masyarakat
Sekota Betun
Pengembangan pelayanan
terintegrasi akses Bandara
Baru, pengembangan antar
moda menuju Bandara Baru
77 RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Rencana Kerja Selanjutnya
78