Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
KAWASAN MINAPOLITAN
KEMISKINAN NELAYAN
KAWASAN MINAPOLITAN
KONSEP DASAR MINAPOLITAN
Pengertian minapolitan terdiri dari dua kata mina artinya ikan dan politan artinya kota,
kawasan Agropolitan : adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada
wilayah pedesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengeloaan sumberdaya alam
tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan
yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan,
2. Tujuan
Menghasilkan Rencana Detail Kawasan Minapolitan yang merupakan kajian menyeluruh
terhadap semua aspek utama pembangunan kelautan dan perikanan dengan data-data dasar
yang meliputi :
pengembangan kawasan.
Menghasilkan proyeksi arah, skenario dan tahapan pengembangan kawasan minapolitan dalam
Masterplan adalah rencana induk multi tahun komoditas ikan hias di kecamatan
wilayah.
yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem
produksi perikanan dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dari hierarki keruangan satuan sistem pemukiman dan
Komoditas unggulan (misalnya ikan hias) adalah salah satu komoditas andalan yang
mulai dari hulu sampai hilir (pengadaan dan penyaluran minainput, proses produksi,
wilayah (perdesaan). Kawasan minapolitan disini diartikan sebagai sistem fungsional desa-
desa yang ditunjukkan dari adanya hirarki keruangan desa yakni dengan adanya pusat
kawasan minapolitan ini juga dicirikan dengan kawasan perikanan yang tumbuh dan
berkembang karena berjalannya sistem dan usaha minabisnis dipusat minapolitan yang
sistem pusat-pusat kegiatan nasional (RTRWN) dan sistem pusat kegiatan pada tingkat
propinsi (RTRW Propinsi) dan Kabupaten (RTRW Kabupaten). Hal ini disebabkan, rencana
tata ruang wilayah merupakan kesepakatan bersama tentang pengaturan ruang wilayah.
Terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), maka pengembangan
diindikasikan oleh ketersediaan lahan perikanan dan tenaga kerja yang murah, telah
pembudidaya, jaringan (network) terhadap sektor hulu dan hilir yang sudah terjadi, dan
sulit untuk ditiru (coping) (Porter, 1998). Lebih jauh lagi, mengingat pengembangan kawasan
minapolitan ini menggunakan potensi local, maka konsep ini sangat mendukung
terjadinya sistem kota-kota yang terintegrasi. Hal ini ditunjukkan dengan keterkaitan antar
kota dalam bentuk pergerakan barang, modal dan manusia. Melalui dukungan sistem
infrastruktur transportasi yang memadai, keterkaitan antar kawasan minapolitan dan pasar
dapat dilaksanakan. Dengan demikian, perkembangan kota yang serasi, seimbang, dan
perikanan (rural income and demand for non-aquacultural goods and services).
4. Produksi ikan siap jual dan diversifikasi perikanan (cash fish production and
aquacultural diversification).
1. Merupakan sektor unggulan yang sudah berkembang dan didukung oleh sektor
hilirnya.
2. Kegiatan minabisnis yang banyak melibatkan pelaku dan masyarakat yang paling
orientasi ekspor.
minapolitan.
Melalui keterkaitan tersebut, pusat minapolitan dan kawasan produksi perikanan
berinteraksi satu sama lain secara menguntungkan. Dengan adanya pola interaksi ini
diharapkan untuk meningkatkan niali tambah (value added) produksi kawasan minapolitan
sehingga pembangunan perdesaan dapat dipacu dan migrasi desa-kota yang terjadi dapat
dikendalikan.
KAWASAN MINAPOLITAN
NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA
1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM Aceh Selatan
Aceh Tamiang
Aceh Utara
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Aceh Barat Daya
Bireun
2 SUMATERA UTARA Serdang Begadai
Tapanuli Utara
Samosir
Deli Serdang
Simalungun
Tapanuli Tengah
Langkat
Kota Medan
Mandailing Natal
3 SUMATERA BARAT Dharmasraya
Pesisir Selatan
Agam
Kota Padang
Pasaman
Limapuluh Koto
4 RIAU Kuantan Singingi
Indragiri Hilir
Kota Dumai
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Indragiri Hulu
5 KEPULAUAN RIAU Bintan
Kota Batam
Tanjung Balai Karimun
6 JAMBI Batanghari
Muaro Jambi
Kota Jambi
Tanjung Jabung Barat
7 BENGKULU Kaur
Bengkulu Utara
Seluma
Kota Bengkulu
Kepahiang
8 SUMATERA SELATAN Ogan Ilir
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Komering Ulu
Musi Banyuasin
Ogan Komering Ulu Selatan
Banyuasin
Palembang
Musi Rawas
Muara Enim
12 BANTEN Serang
Tangerang
Lebak
Pandeglang
Kota Serang
23 Banggai Kepulauan
Tojo Una-Una
Banggai
Parigi Moutong
SULAWESI TENGAH
Donggala
Sigi
Morowali
27 BALI Klungkung
Buleleng
Badung
Jembrana
Kota Denpasar
Bangli
Tabanan
32 PAPUA Waropen
Merauke
Biak Numfor
Kota Jayapura
konsepsi Minapolitan, perlu mengubah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Bahwa 223 (duaratus duapuluh tiga) kabupaten/kota sebagaimana dimaksud diktum
Kawasan Minapolitan.
3. Kesimpulan
seluruh lembaga pemerintah terkait, provinsi, kabupaten dan kota bekerjasama dan
kebijakan sektoral yang pro pengembangan Minapolitan serta seluruh kebijakan, program dan
kegiatan perikanan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/ kota terintegrasi dengan baik.
dan kecil , penghapusan dan/atau pengurangan beban biaya produksi, pengeluaran rumah
tangga, dan pungutan liar. Serta pemerintah memberikan bantuan penyediaan sarana dan
prasarana serta permodalan demi terciptanya masyarakat yang sejahtera. Dan dengan
daerah akan meningkat, serta akan menyebabkan lapangan pekerjaan yang banyak sehingga
masyarakat setempat yang berada di kawasan tersebut akan dengan mudah mendapatkan
pekerjaan yang dimana dulunya mereka tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, sehingga ini
akan berdampak pada ekonomi masyarakat setempat, dengan kata lain masyarakat yang
berada di kawasan tersebut akan sejahtera. Namun hal yang secara umum yang terjadi di
kalangan masayarakat tingkatan pendidikan masih menjadi hal yang paling utama menjadi
hambatan.
Sasaranya:
7. pengembangan kawasan ekonomi kelautan dan perikanan di daerah sebagai pusat
http://lovescokelat.wordpress.com/2010/01/06/minapolitan/
http://desmanwardi.blogspot.com/2010/03/persyaratan-menjadi-kawasan-minapolitan.html
Martha dwiprani hesti, 2011. Pengembangan Wilayah Pesisir Melalui Konsep Minapolitan.
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/10/31/pengembangan-wilayah-pesisir-
melalui-konsep-minapolitan/
Ratu Tatu Chasanah, 2011. Konsep minapolitan.
PENGEMBANGAN WILAYAH INDUSTRI TERPADU
(KAWASAN MINAPOLITAN)
OLEH:
SARBIA (2008-68-025)
AGROBISNIS PERIKANAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
Tambahkan komentar
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.