INSTRUMENTAL INPUT
Pancasila
UUD 1945
UU Otonomi Daerah
UU BidangTransportasi
UU Tata Ruang, RTRWN, RTRWP
SISTRANAS dan TATRANAS
MP3EI/MP3KI
PeraturanPerundanganTerkait
ENVIRONMENTAL INPUT
Regional
Nasional
Lokal
1.11 Keluaran-keluaran
Melalui Penyusunan Studi Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka akan dihasilkan produk
dengan penjabaran sebagai berikut:
Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 20 (dua puluh) buku
termasuk 1 (satu) buku asli laporan antara diserahkan pada akhir bulan kedua. Selain
itu juga akan diadakan workshop/seminar dengan mengundang seluruh stakeholder
untuk mendapat tanggapan/masukan terhadap hasil review data serta hasil analisis
awal.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 20 (dua puluh) buku
termasuk (satu) buku asli dan 5 buah CD yang berisi, hasil-hasil pekerjaan beserta
laporannya, diserahkan pada bulan ketiga. Selain itu juga akan diadakan
workshop/seminar dengan mengundang seluruh stakeholder untuk mendapat
tanggapan/masukan terhadap hasil analisis dan rencana serta kebijakan pengembangan
jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi yang telah direncanakan.
Semua paket laporan akhir ini akan diserahkan oleh konsultan kepada pemberi tugas
sebanyak 20 (dua puluh) buku termasuk 1 (satu) asli beserta 5 buah CD berisi laporan
akhir dan rancangan perda yang diserahkan pada akhir bulan keempat.
2. Rencana Analisis
Setelah data sekunder dan data primer diperoleh maka selanjutnya dilakukan
analisis penyusunan Tatralok sebagai berikut:
a. Analisis Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, Sistematika
Penulisan, Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan dan Sasaran dilakukan dengan
metode review dokumen, kebijakan dan aturan perundangan yang ada serta
mengacu pada Konsepsi Penyusunan Sistranas pada Tatralok.
3) Angkutan Barang
a) Perkiraan Bangkitan Perjalanan, dapat menggunakan metode time
series, regresi sederhana, regresi ganda, teori elastisitas dan model
ekonometri;
b) Perkiraan asal tujuan perjalanan dilakukan menggunakan 2 cara
yaitu metode transportasi dan data asal tujuan. Metode transportasi
dilakukan dengan menghitung surplus atau defisit komoditi suatu
daerah yang akan menjadi asal atau tujuan barang. Data asal tujuan
ini adalah untuk mengetahui pergerakan barang dari tempat asal ke
masing-masing tempat tujuan serta memperkirakan jumlah barang
yang diangkut;
1.13 Personil
a) Tenaga Ahli
1) Tenaga Ahli Transportasi merangkap ketua tim sebanyak 1(satu) orang,
kualifikasi minimal Strata-2 (S-2) Teknik Transportasi dengan pengalaman
minimal 10 tahun.
2) Tenaga Ahli Infrastruktur Transportasi sebanyak 1(satu) orang, kualifikasi
minimal Strata-2 (S-2) Teknik Transportasi dengan pengalaman minimal 4
tahun.
3) Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah Kota sebanyak 1(satu) orang, kualifikasi
minimal Strata-2 (S-2) Teknik Perencanaan Wilayah (Planologi) dengan
pengalaman minimal 4 tahun.
4) Tenaga Ahli Ekonomi Transportasi 1(satu) orang, kualifikasi minimal strata-2
(S-2) Ekonomi/Teknik Transportasi dengan pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun.
b) Tenaga Pendukung
1) Operator ArcGIS sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1
Planologi/Sipil dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.
2) Operator Komputer sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1
Teknik Komputer dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.
3) Administrasi sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1 Ekonomi.
Pengalaman minimal 2(dua) tahun.
4) Surveyor sebanyak 8 orang dengan kualifikasi minimal S1 Sipil, Arsitek, dan
Planologi dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.
1.14 Penutup
Laporan dari hasil penyusunan Studi Transportasi Lokal ini menjadi acuan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka khususnya Badan Perencanaan,
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas
Perhubungan untuk menetapkan pengembangan arah kebijakan umum perencanaan
dan pengembangan sistem transportasi lokal yang meliputi kebijakan pembangunan
sarana dan prasarana transportasi, kebijakan untuk meningkatkan mobilitas dan
distribusi barang dan jasa yang berimplikasi pada pembangunan sektor ekonomi
lokal yang mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (Perpres No.32 Tahun 2011). Sehingga dengan adanya studi transportasi
lokal yang bertahap dan terpadu serta terkoneksi dan sinkron dengan arah kebijakan
sistem transportasi regional dan nasional.
`