Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PENYUSUNAN STUDI TATARAN TRANSPORTASI LOKAL


(TATRALOK)
KABUPATEN KOLAKA

1.1. Latar Belakang

Dalam proses pengembangan wilayah, transportasi merupakan elemen penting


dan strategis dalam memperlancar kegiatan perekonomian, karena transportasi
merupakan salah satu unsur pembentuk struktur ruang wilayah untuk mendukung
secara langsung hubungan fungsional dan orientasi jasa distribusi antara simpul
konektifitas dalam mewujudkan aksesibilitas kegiatan sosial ekonomi masyarakat baik
dalam wilayah maupun keluar wilayah. Disamping itu, transportasi juga berperan
sebagai penunjang, pendorong, serta penggerak bagi pertumbuhan daerah yang
memiliki potensi namun belum berkembang. Hal ini tercermin pada semakin
meningkatnya kebutuhan akan transportasi untuk mobilitas orang dan barang.
Karena peran dan fungsinya sebagai alat mobilitas manusia dan barang, maka
penyediaan prasarana dan sarana transportasi terus dituntut untuk meningkatkan
efisiensi pelayanan yang berpedoman kepada kondisi cepat, tertib, aman, dan lancar,
serta terjangkau oleh masyarakat. Prasarana transportasi selain akan berfungsi
sebagai media peningkatan akses pergerakan barang dan jasa juga meningkatan
pertumbuhan ekonomi (spread effect) ke wilayah belakangnya (hinterland).
Upaya pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional pada
tahun 2025 diimplementasikan dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (Perpres No.32 Tahun 2011), dimana Pulau
Sulawesi sebagai salah satu dari 6 Koridor Ekonomi (KE) Indonesia berusaha
melakukan perubahan/pergeseran pola ekonomi dari pola ekonomi sekarang (as
usual) menjadi pola ekonomi baru (new economic transformation), dengan target
PDRB Perkapita mencapai USD 14.250 – 15.500 pada tahun 2025. Sulawesi
Tenggarasebagai bagian dari KE Sulawesi memiliki peranan penting untuk
mewujudkan percepatan ekonomi tersebut sebagai pusat produksi pertanian,
perkebunan, perikanan dan pertambangan nasional. Kabupaten Kolaka yang mana
merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggaratentunya juga harus
mempunyai peran dalam upaya peningkatan perekonomian Nasional tersebut.
Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka dalam konteks kewilayahan
kabupaten/kota di Indonesia harus dibangun dalam konteks yang luas, yang
melibatkan serangkaian pertimbangan teknis dari sisi besaran perencanaan dan

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 1


pertimbangan konseptual sesuai dengan perangkat kebijakan yang ada. Disamping itu,
karena transportasi merupakan prasarana dasar ( basic infrastructure) bagi kegiatan
social-ekonomi masyarakat, maka dalam perencanaannya tidak dilepaskan dengan
pola kegiatan masyarakat yang akan dilayaninya.
Kemultian penyelenggara sistem transportasi, tidak hanya terikat dengan sistem
multi moda yang menyatukan serangkaian moda transportasi, tidak hanya terikat
dengan sistem multi moda yang menyatukan serangkaian moda transportasi, tetapi
dalam perencanaannya juga harus mencerminkan keputusan yang dapat diterima
semua pihak yang memiliki cara pandang yang berbeda ( multi-face). Dengan
mempertimbangkan variable dampak dan manfaat yang beragam ( multi-dimensional),
dan melibatkan sejumlah pihak/institusi yang mencerminkan aspek multi-sektoral.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (yang telah ditetapkan dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005) tentang Pemerintahan Daerah menekankan otonomi
daerah (asas desentralisasi) yang diperlukan dari asas dekonsentrasi dan asas
pembantuan yang telah dikembangkan oleh undang-undang terdahulu (Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999). Seiring dengan konsep Otonomi Daerah tersebut
konsep SISTRANAS mengalami perubahan mendasar dalam proses pembentukannya
yang tidak lagi bersifat top-down dengan pemerintah pusat sebagai actor utamanya
tetapi dengan pendekatan bottom-up lebih mencerminkan adanya demokratisasi
dalam proses pengambilan kebijakan dan desentralisasi wewenang pemerintahan
termasuk pendanaan.
Dalam mewujudkan sistem transportasi yang handal dan berkemapuan tinggi,
diharapkan mampu fleksibel terhadap berbagai tantangan, peluang dan kendala
antara lain berupa perubahan lingkungan yang dinamis seperti otonomi daerah;
terjadinya globalisasi ekonomi; perubahan prilaku permintaan jasa transportasi;
perkembangan ilmu pengetahuan; teknologi; dan kepedulian pada kelestarian
lingkungan hidup; serta adanya keterbatasan sumber daya. Dalam mengantisipasi
kondisi tersebut, sistem transportasi perlu terus ditata dan disempurnakan dengan
didukung peningkatan kualitas sumber daya, sehingga terwujud keandalan pelayanan
dan keterpaduan antar dan intra moda transportasi, yang disesuaikan dengan
perkembangan ekonomi, tingkat kemajuan teknologi, kebijakan tata ruang, pelestarian
lingkungan dan kebijakan energi nasional. Sehingga, akan selalu dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat serta kebutuhan perdagangan

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 2


nasional dan internasional dengan memperhatikan kehandalan serta kelaikan sarana
dan prasarana transportasi.
Secara umum konteks pola pikir dalam penyusunan tatralok ini dapat
divisualisasikan melalui Gambar 1. meliputi masukan, moda transportasi, jaringan
transportasi, penyelenggaraan transportasi, landasan pemikiran, trigatra, lingkungan
strategis, lingkungan masyarakat, visi dan misi, kebijakan, pelayanan, kepuasan
pengguna jasa dan ketahanan nasional.

INSTRUMENTAL INPUT
Pancasila
UUD 1945
UU Otonomi Daerah
UU BidangTransportasi
UU Tata Ruang, RTRWN, RTRWP
SISTRANAS dan TATRANAS
MP3EI/MP3KI
PeraturanPerundanganTerkait

Subjek Objek Metoda


Dinas Hub Jalan Optimalisasi Jaringan
Dinas PU KeretaApi Pelayanan dan
Dinas ESDM Sungai Prasarana Transportasi
KINERJA TRANSPORTASI WILAYAH SAAT INI DPRD danDanau Pengembangan
PEDOMAN
NASKAH AKADEMIS ARAH PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH PERENCANAAN
DAN RAPERBUP DAN PEMBANGUNAN
SISTRANAS TRANSPORTASI WILAYAH
PADA TATARALOK
Pemkab/Kota Penyeberangan JaringanPelayanandan
Operator Laut Prasarana Transportasi
Stakeholder Udara Kebijakan dan Strategi
Pipa

Peluang dan Kendala

ENVIRONMENTAL INPUT
Regional
Nasional
Lokal

Input Proses = f (S, O, M) Output Outcome

Gambar 1. Pola Pikir Penyusunan Tatralok

1.2. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kegiatan


Maksud studi adalah menyusun suatu Tataran Transportasi Lokal bagi Kabupaten
Kolaka yang terorganisir secara kesisteman yakni terdiri dari transportasi jalan,
transportasi jalan rel, transportasi penyeberangan, transportasi laut dan transportasi
udara yang keseluruhannya memiliki sarana dan prasarana yang saling berinteraksi
membentuk suatu kesisteman pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien. Hal
serupa juga dimaksudkan dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi dan menentukan
jumlah kebutuhan sarana dan prasarana transportasi yang sudah terbentuk sebagai

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 3


suatu tataran transportasi untuk digunakan dalam rencana pembangunan dan
pengembangan dalam horison waktu yang dijabarkan 5 hingga 20 tahun.
Tujuan studi adalah merumuskan atau merekomendasikan berbagai upaya dan
kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan untuk meningkatkan peran dari sistem
transportasi terhadap pembangunan dan perkembangan wilayah Kabupaten Kolaka
Propinsi Sulawesi Selatan.

1.3. Indikator Keluaran dan Sasaran Kegiatan


Keluaran kegiatan ini adalah Dokumen Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK)
yang merupakan naskah akademis arah pengembangan transportasi lokal serta
Rancangan Peraturan Daerah Sistranas pada Tatralok, yang bermanfaat sebagai
pedoman perencanaan dan pembangunan transportasi wilayah Kabupaten Kolaka.
Sasaran yang ingin dicapai dalam Penyusunan Studi Tataran Transportasi Lokal
Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara ini adalah:
a. Tersusunnya rencana umum jaringan transportasi sebagai pedoman untuk
pembangunan transportasi kedepan
b. Tergambarnya hasil pembebanan transportasi dan pola pergerakan
transportasi kecamatan antar wilayah kabupaten/kota sehingga dapat
mengindikasikan kebutuhan peningkatan mobilitas perjalanan untuk
perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang
c. Terciptanya penyelenggaraan transportasi lokal yang efektif dan efisien
dalam arti memiliki aksesibilitas tinggi sehingga dapat menjangkau pelosok-
pelosok daerah terpencil, antar dan intra moda, kapasitas yang mencukupi,
tarif terjangkau, tertib, teratur, lancar, cepat, selamat, aman, mudah, tepat
waktu dan nyaman.

1.4. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan Pelaksanaan Penyusunan Studi Transportasi Lokal adalah di
Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Selatan.

1.5. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu melaksanakan Penyusunan Studi Tataran Transportasi Lokal (Tatralok)
adalah selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 4


1.6. Dasar Hukum
Landasan yang ditetapkan sebagai aspek legal yang digunakan dalam penyusunan
Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka adalah sebagai berikut:
a. Landasan idiil Pancasila
b. Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Visional Wawasan Nusantara
d. Landasan Konsepsional Ketahanan Nasional
e. Landasan Operasional:
1) UU 26/2007 mengenai Penataan Ruang;
2) UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025.
3) UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian
4) UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
5) UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan
6) UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan angkutan jalan
7) PP Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem
Logistik Nasional
8) PP No.54 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013
9) PP Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
10) PP Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Angkutan Multimoda PP No.20 Tahun
2010 Tentang Angkutan di Perairan
11) PP No. 26 Tahun 2008 mengenai RTRWN;
12) PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten kota.
13) PM Perhubungan No. 15 Tahun 2010 Tentang Cetak Biru Transportasi
Antarmoda/Multimoda tahun 2010-2030
14) PM No. 43 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
15) Draft Tatranas 2012;
16) Draft Sistranas 2012;
17) Draft Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan
Indonesia (MP3KI)

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 5


18) Rencana Strategis Dirjen Bina Marga 2010-2014
19) Masterplan Perhubungan Darat 2011
20) Tatanan Kebandarudaraan Nasional
21) Tatanan Kepelabuhanan Nasional

1.7. Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten
Kolaka ini akan mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Pengumpulan data, sekurang-kurangnya mencakup: data sektor transportasi, data
sektor bidang lain, kebijakan dan perencanaan lingkup Kabupaten Kolaka dan
Povinsi Sulawesi Tenggaraserta Kebijakan Nasional.
b. Identifikasi dan analisis awal isu strategis dan permasalahan transportasi.
c. Perumusan kebijakan dan sasaran pembangunan
d. Analisis penyediaan jaringan transportasi yang mencakup: identifikasi jaringan
prasarana dan pelayanan transportasi antar zona di Kabupaten Kolaka.
e. Analisis permintaan jasa transportasi.
f. Identifikasi defisiensi transportasi di waktu yang akan datang (20 tahun)
g. Analisis dan evaluasi alternatif rencana dan program transportasi, mencakup
penyusunan alternatif, modal split, dan arus lalu lintas diwaktu yang akan datang.

1.11 Keluaran-keluaran
Melalui Penyusunan Studi Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka akan dihasilkan produk
dengan penjabaran sebagai berikut:

LAPORAN PENDAHULUAN (INCEPTION REPORT)


Laporan pendahuluan yang akan diserahkan oleh penyedia barang/jasa, mencakup
bahasan-bahasan dan tahapan-tahapan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, yaitu;
a. Inisiasi studi berupa konsolidasi tim, studi literatur dan pemantapan metodologi
b. Persiapan survey berupa pemilihan metoda survey, penyiapan formulir dan
perlengkapan survey, penentuan titik survey dan sumber daya manusia pelaksana
c. Pengenalan wilayah studi berupa rencana pengembangan, pendekatan
institusional, sistem lalu lintas, sarana dan prasarana transportasi, tata guna
lahan, lingkungan dan sosio ekonomi.

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 6


d. Identifikasi peraturan dan studi terdahulu yang menyangkut pada ketataruangan,
sistem lalu lintas dan otonomi daerah baik dari hirarki Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati.

Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report) dengan kerangka penulisan:


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup Studi
D. Hasil Yang Diharapkan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PENDEKATAN STUDI
A. Konsep dan Model Pengembangan Jaringan Transportasi
B. Metodologi Studi
C. Pengumpulan Data dan Desain Kuesioner
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
A. Kondisi Sosio Ekonomi Wilayah dan Lokal
B. Kondisi Pola Aktivitas
C. Kondisi Transportasi Lokal

BAB IV RENCANA KERJA


A. Jadwal Kerja
B. Penugasan Tenaga Ahli
Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 20 (dua puluh) buku
termasuk 1 (satu) buku asli laporan pendahuluan diserahkan pada akhir bulan
pertama. Selain itu juga akan diadakan workshop/seminar dengan mengundang
seluruh stakeholder untuk mendapat tanggapan/masukan terhadap metode yang
digunakan dan persiapan survey sebelum ke lapangan.

LAPORAN ANTARA (INTERM REPORT)


Dalam laporan antara yang akan diserahkan oleh konsultan akan tercakup hasil-hasil
kemajuan pekerjaan yang meliputi:

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 7


1. Pelaksanaan survey lapangan berupa survey volume lalu lintas, cordon dan screen
line serta network inventory. Survei dilakukan pada simpul dan ruas jaringan
transportasi lokal yang strategis mencakup transportasi jalan, penyeberangan,
laut dan udara.
2. Pengumpulan data dari sumber sekunder khususnya terkait dengan sosio ekonomi
wilayah, produksi dan operasi semua moda transportasi yang beroperasi di
wilayah (simpul dan ruas), Tata Ruang Provinsi dan Kabupaten dan pembangunan
koridor ekonomi. Selain itu dapat diperoleh dari berbagai studi yang pernah
dilakukan sebelumnya serta peraturan perundangan yang terkait dengan
perencanaan dan pembangunan transportasi lokal.
3. Pelaksanaan survey wawancara atau Focus Group Discussion dengan para pakar,
pejabat dan tokoh masyarakat yang mengetahui dan memahami permasalahan
transportasi di Kabupaten Kolaka.
4. Analisis awal terkait dengan kinerja pelayanan, jaringan pelayanan dan jaringan
prasarana transportasi wilayah serta identifikasi permasalahan serta indikasi
pengembangan jaringan transportasi lokal menurut pandangan responden yang
diwawancarai.
Penyusunan Laporan Antara (Interim Report) dengan kerangka penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup Studi
D. Hasil Yang Diharapkan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PENDEKATAN STUDI
A. Konsep dan Model Pengembangan Jaringan Transportasi
B. Metodologi Studi
C. Pengumpulan Data dan Desain Kuesioner
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA
A. Sosio Ekonomi Wilayah dan Lokal
B. Pola Aktivitas
C. Transportasi Wilayah dan Lokal
D. Hasil Wawancara dan FGD

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 8


BAB IV ANALISIS AWAL
A. Kinerja pelayanan, jaringan pelayanan dan jaringan prasarana
transportasi wilayah saat ini
B. Permasalahan Transportasi Lokal
C. Indikasi Arah Pengembangan Jaringan Transportasi Lokal

Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 20 (dua puluh) buku
termasuk 1 (satu) buku asli laporan antara diserahkan pada akhir bulan kedua. Selain
itu juga akan diadakan workshop/seminar dengan mengundang seluruh stakeholder
untuk mendapat tanggapan/masukan terhadap hasil review data serta hasil analisis
awal.

KONSEP LAPORAN AKHIR (DRAFT FINAL REPORT)


Dalam konsep laporan akhir (draft final report) yang akan diserahkan oleh konsultan
akan mencakup hasil pekerjaan yang meliputi:
1. Analisis tata ruang mencakup identifikasi: pusat kegiatan ekonomi, kawasan
tertinggal/terisolir, simpul strategis dan lokasi asal/tujuan barang dan penumpang.
2. Analisis permintaan perjalanan mencakup: proyeksi bangkitan dan tarikan, proyeksi
distribusi pergerakan, pembagian peran antar moda, model pengembangan
jaringan transportasi wilayah dan alternatif optimalisasi dan pengembangan
jaringan strategis transportasi wilayah dan lokal.
3. Analisis prioritas pengembangan jaringan transportasi mencakup: penentuan bobot
kriteria, penilaian kinerja alternatif pengembangan jaringan transportasi wilayah
dan prioritas program optimalisasi dan pembangunan jaringan transportasi dalam
jangka pendek, menengah dan panjang (5, 10 dan 20 tahun).
4. Menyusunan kebijakan untuk implementasi pengembangan jaringan transportasi
dalam kerangka mendukung ekonomi wilayah dan peningkatan aksesibilitas
wilayah.

Penyusunan Rancangan Laporan Akhir (Draft Final Report) dengan kerangka


penulisan:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 9


C. Ruang Lingkup Studi
D. Hasil Yang Diharapkan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PENDEKATAN STUDI
A. Konsep dan Model Pengembangan Jaringan Transportasi
B. Metodologi Studi
C. Pengumpulan Data dan Desain Kuesioner
BAB III KONDISI WILAYAH DAN JARINGAN TRANSPORTASI SAAT INI
A. Kondisi Sosio Ekonomi Wilayah dan Lokal
B. Kondisi Pola Aktivitas
C. Kondisi Transportasi Wilayah dan Lokal
BAB IV PERKIRAAN KONDISI MENDATANG
A. Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
B. Pola Aktivitas
C. Bangkitan dan Distribusi Arus Barang/Penumpang
D. Model Pengembangan Jaringan Transportasi
BAB V ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN
A. Arah Pengembangan Jaringan Transportasi
B. Alternatif pengembangan jaringan transportasi lokal
C. Prioritas Pengembangan Jaringan Transportasi
D. Kebijakan Pengembangan Jaringan Transportasi

Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 20 (dua puluh) buku
termasuk (satu) buku asli dan 5 buah CD yang berisi, hasil-hasil pekerjaan beserta
laporannya, diserahkan pada bulan ketiga. Selain itu juga akan diadakan
workshop/seminar dengan mengundang seluruh stakeholder untuk mendapat
tanggapan/masukan terhadap hasil analisis dan rencana serta kebijakan pengembangan
jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi yang telah direncanakan.

LAPORAN AKHIR (FINAL REPORT)


Dalam laporan akhir yang akan diserahkan oleh konsultan, merupakan hasil dari
finalisasi pembahasan konsep laporan akhir yang sudah dipresentasikan dan telah
direvisi, mencakup hasil-hasil penyempurnaan draft final pekerjaan yang meliputi:

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 10


1. Penyempurnaan laporan untuk memperbaiki hasil pembahasan Draft Final Report
dengan berbagai pihak baik secara substansial maupun editorial.
2. Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi. Hasil studi disimpulkan dan dirangkum
berbagai saran tindak lanjut kepada Pemerintah Kabupaten untuk implementasi
kebijakan transportasi lokal.
3. Pembuatan ringkasan eksekutif hasil studi untuk digunakan bagi pengambil
kebijakan penyelenggaraan transportasi wilayah.
4. Pembuatan Peta Rencana Jaringan Pelayanan dan Jaringan Prasarana Transportasi
di Kabupaten Kolaka.
5. Penyusunan Arahan program pengembangan transportasi berjangka (pendek,
menengah, dan panjang)
Penyusunan Laporan Akhir (Final Report) dengan kerangka penulisan:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup Studi
D. Hasil Yang Diharapkan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PENDEKATAN STUDI
A. Konsep dan Model Pengembangan Jaringan Transportasi
B. Metodologi Studi
C. Pengumpulan Data dan Desain Kuesioner
BAB III KONDISI WILAYAH DAN JARINGAN TRANSPORTASI SAAT INI
A. Kondisi Sosio-Ekonomi Wilayah dan Lokal
B. Kondisi Pola Aktivitas
C. Kondisi Transportasi Wilayah dan Lokal
BAB IV PERKIRAAN KONDISI MENDATANG
A. Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
B. Pola Aktivitas
C. Bangkitan dan Distribusi Arus Barang/Penumpang
D. Model Pengembangan Jaringan Transportasi
BAB V ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN
A. Arah Pengembangan Jaringan Transportasi

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 11


B. Alternatif Pengembangan Jaringan Transportasi
C. Prioritas Pengembangan Jaringan Transportasi
D. Kebijakan Pengembangan Jaringan Transportasi
E. Program Pembangunan Berjangka
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
LAMPIRAN
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Sistranas pada Tatralok dengan
muatan:
Bab I Pendahuluan
Bab II Pendekatan
Bab III Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program
Bab IV Penutup
Lampiran I Peta Kabupaten Kolaka
Lampiran II Peta Jaringan Pelayanan Transportasi di Kabupaten Kolaka
Lampiran III Peta Jaringan Prasarana Transportasi di Kabupaten Kolaka
Lampiran IV Tabel Pengembangan Jaringan Pelayanan Transportasi Wilayah
dan Lokal di Kabupaten Kolaka
Lampiran V Tabel Pengembangan Jaringan Prasarana Transportasi Wilayah
dan Lokal di Kabupaten Kolaka
Lampiran VI Tabel Pengembangan Jaringan Pelayanan Transportasi Lokal di
Kabupaten Kolaka
Lampiran VII Tabel Pengembangan Jaringan Prasarana Transportasi Lokal di
Kabupaten Kolaka

Semua paket laporan akhir ini akan diserahkan oleh konsultan kepada pemberi tugas
sebanyak 20 (dua puluh) buku termasuk 1 (satu) asli beserta 5 buah CD berisi laporan
akhir dan rancangan perda yang diserahkan pada akhir bulan keempat.

1.12 Tahapan Kegiatan


1. Pelaksanaan dan Pengumpulan Data
Setelah dilakukan proses inventarisasi secara umum mengenai data yang
dibutuhkan, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pengumpulan data.
Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui koordinasi dengan instansi
terkait, sedangkan pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung
dilapangan. Survey primer ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kuantitatif
yang selanjutnya dipergunakan sebagai alat untuk menvalidasi terhadap model yang
dikembangkan berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder. Untuk mendapatkan

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 12


data kuantitatif, diperlukan survey primer di lapangan yang mencakup sebagai
berikut.
a) Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan berupa peninjauan lapangan guna mendapatkan gambaran
kondisi umum dari wilayah studi. Berdasarkan inilah selanjutnya ditentukan
metode pelaksanaan survey dan lokasi terbaik guna mengumpulkan data yang
diperlukan.
b) Survey Inventarisasi Pelayanan Jaringan dan Prasarana Jalan
Survey ini dilakukan pada ruas-ruas jalan dengan penekanan pada sinyalemen
jalan, kondisi fisik dari jalan dan kondisi permukaan jalan dalam kaitannya
dengan kenyamanan berkendara.
c) Survey Inventarisasi Sarana dan Prasarana Transportasi
Survey ini dilakukan untuk memperoleh data sarana dan prasarana transportasi
dari seluruh moda transportasi.
d) Survey Kinerja Lalulintas dan Angkutan
Survey ini pada prinsipnya adalah untuk memperoleh data lalulintas dan
angkutan.
e) Survey asal tujuan
Survey asal dan tujuan berkaitan dengan pola perjalanan barang dan
penumpang dari wilayah studi.
f) Survey wawancara transportasi
Survey ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari pada stakeholder dengan
wawancara atau Focus Group Discussion dengan para pakar, pejabat dan tokoh
masyarakat.

2. Rencana Analisis
Setelah data sekunder dan data primer diperoleh maka selanjutnya dilakukan
analisis penyusunan Tatralok sebagai berikut:
a. Analisis Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, Sistematika
Penulisan, Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan dan Sasaran dilakukan dengan
metode review dokumen, kebijakan dan aturan perundangan yang ada serta
mengacu pada Konsepsi Penyusunan Sistranas pada Tatralok.

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 13


b. Analisis Keadaan Transportasi Wilayah saat ini dilakukan untuk
menggambarkan bagaimana kondisi kinerja transportasi wilayah saat ini
untuk setiap moda dan kesinambungan antar moda transportasi yang
melayani pergerakan penumpang dan barang yang meliputi: pelayanan,
jaringan pelayanan dan prasarana. Kinerja transportasi digambarkan dengan
menggunakan 14 indikator SISTRANAS yang sesuai dengan setiap moda
transportasi meliputi : aksesibilitas, keterpaduan, kecukupan kapasitas,
efisiensi, efektif, keterjangkauan tarif, keselamatan, keamanan, ketertiban,
kemudahan, kelancaran dan kecepatan, keteraturan, ketepatan waktu,
kenyamanan dan tingkat polusi. Indikator tersebut diukur baik terhadap
jaringan prasarana maupun jaringan pelayanan.
c. Analisis Keadaan Transportasi Wilayah yang diharapkan dilakukan dengan
metode uji patok (benchmarking) dengan analisis CSI (custumer satisfaction
indeks) dan keinginan mayoritas pengguna atau stakeholder transportasi
terhadap indikator kinerja transportasi yang ada dengan kondisi rata-rata,
Beberapa wilayah yang dapat dijadikan sebagai benchmark antara lain : Kota
Makassar.
d. Analisis Permasalahan Transportasi, dilakukan dengan metode “GAP Analysis”
yaitu membandingkan antara indikator transportasi kondisi kinerja eksisting
dengan yang diharapkan untuk mendapatkan permasalahan kesenjangan
pelayanan transportasi. Selain itu juga dilakukan observasi lapangan dan
wawancara untuk proses pengecekan di lapangan.
e. Analisis Landasan Pemikiran dan Lingkungan Strategis, dilakukan dengan
metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk aspek-aspek
yang mempengaruhi transportasi dari sisi lingkungan internal maupun
eksternal.
f. Analisis Kebijakan, Strategi dan Upaya dilakukan menggunakan metode
analisis kebijakan publik serta dilaksanakan diskusi terfokus untuk
mendapatkan masukan dan kesepakatan dari berbagai pihak. Kebijakan yang
disusun diturunkan dari hasil GAP analisys dan analisis SWOT dimana dari
kedua analisis ini dapat dimunculkan skenario alternatif kebijakan yang akan
dipilih berdasarkan skor nilai kepentingannya. Untuk mendukung proses

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 14


pengambilan keputusan dapat digunakan metode Analitical Hierarkhi Process
(AHP).
g. Analisis Arah Pengembangan Jaringan Transportasi dilaksanakan
berdasarkan:
1) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kolaka: jaringan transportasi
yang direncanakan harus mengikuti struktur dan pola pemanfaatan ruang
yang telah ditetapkan fungsinya.
2) Angkutan Penumpang, analisis yang dilakukan menyangkut:
a) Perkiraan Bangkitan Perjalanan, dapat menggunakan metode time
series, regresi sederhana, regresi ganda atau teori elastisitas;
b) Perkiraan asal tujuan penumpang dilakukan menggunakan data asal
tujuan. Data asal tujuan ini dapat digunakan untuk membangun
model gravitasi yang dapat memperkirakan pola distribusi
penumpang dimasa yang akan datang serta hasil data ATTN
Kementerian Perhubungan Tahun 2011;
c) Pemilihan Moda Transportasi dapat dilakukan menggunakan metode
modal choice atau metode elastisitas;
d) Perencanaan Trayek atau Rute Operasi Sarana, merupakan tahapan
lanjutan setelah diketahuinya bangkitan perjalanan, distribusi asal
tujuan serta pilihan moda transportasinya.

3) Angkutan Barang
a) Perkiraan Bangkitan Perjalanan, dapat menggunakan metode time
series, regresi sederhana, regresi ganda, teori elastisitas dan model
ekonometri;
b) Perkiraan asal tujuan perjalanan dilakukan menggunakan 2 cara
yaitu metode transportasi dan data asal tujuan. Metode transportasi
dilakukan dengan menghitung surplus atau defisit komoditi suatu
daerah yang akan menjadi asal atau tujuan barang. Data asal tujuan
ini adalah untuk mengetahui pergerakan barang dari tempat asal ke
masing-masing tempat tujuan serta memperkirakan jumlah barang
yang diangkut;

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 15


c) Pemilihan Moda Transportasi untuk angkutan barang berbeda
dengan penumpang. Secara umum pemilihan moda jalan raya sesuai
untuk jarak tempuh sampai 300 km, moda jalan rel antara 300 – 800
km dan angkutan laut untuk jarak lebih dari 800 km;
d) Perencanaan Trayek atau Rute Operasi Sarana, merupakan tahapan
lanjutan setelah diketahuinya bangkitan perjalanan, distribusi asal
tujuan serta pilihan moda transportasinya;
4) Perkiraan Lalu-lintas Sarana
Berdasarkan data bangkitan perjalanan penumpang dan barang, asal
tujuan perjalanan penumpang dan barang, serta pilihan moda
transportasi penumpang dan barang perkiraan lalu lintas sarana dapat
dihitung dengan formula yang mentransformasikan jumlah permintaan
angkutan penumpang dan barang kedalam jumlah sarana.
5) Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana
Tahap lanjut setelah diketahuinya jumlah lalu lintas sarana transportasi
yang bergerak melalui prasarana (ruang lalu lintas maupun terminal)
dapat diperkirakan kebutuhan prasarana di masa datang.

1.13 Personil
a) Tenaga Ahli
1) Tenaga Ahli Transportasi merangkap ketua tim sebanyak 1(satu) orang,
kualifikasi minimal Strata-2 (S-2) Teknik Transportasi dengan pengalaman
minimal 10 tahun.
2) Tenaga Ahli Infrastruktur Transportasi sebanyak 1(satu) orang, kualifikasi
minimal Strata-2 (S-2) Teknik Transportasi dengan pengalaman minimal 4
tahun.
3) Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah Kota sebanyak 1(satu) orang, kualifikasi
minimal Strata-2 (S-2) Teknik Perencanaan Wilayah (Planologi) dengan
pengalaman minimal 4 tahun.
4) Tenaga Ahli Ekonomi Transportasi 1(satu) orang, kualifikasi minimal strata-2
(S-2) Ekonomi/Teknik Transportasi dengan pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun.

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 16


5) Tenaga Ahli Pemetaan Transportasi dan GIS sebanyak 1(satu) orang,
kualifikasi minimal strata-2 (S-2) Teknik Geologi/Sipil dengan pengalaman
minimal 3(tiga) tahun.
6) Tenaga Ahli Hukum dan Kebijakan Publik sebanyak satu orang, kualifikasi
minimal Strata-2 (S-2) Hukum dengan memiliki pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun.

b) Tenaga Pendukung
1) Operator ArcGIS sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1
Planologi/Sipil dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.
2) Operator Komputer sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1
Teknik Komputer dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.
3) Administrasi sebanyak 1(satu) orang dengan kualifikasi minimal S1 Ekonomi.
Pengalaman minimal 2(dua) tahun.
4) Surveyor sebanyak 8 orang dengan kualifikasi minimal S1 Sipil, Arsitek, dan
Planologi dengan pengalaman minimal 2(dua) tahun.

1.14 Penutup
Laporan dari hasil penyusunan Studi Transportasi Lokal ini menjadi acuan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka khususnya Badan Perencanaan,
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas
Perhubungan untuk menetapkan pengembangan arah kebijakan umum perencanaan
dan pengembangan sistem transportasi lokal yang meliputi kebijakan pembangunan
sarana dan prasarana transportasi, kebijakan untuk meningkatkan mobilitas dan
distribusi barang dan jasa yang berimplikasi pada pembangunan sektor ekonomi
lokal yang mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (Perpres No.32 Tahun 2011). Sehingga dengan adanya studi transportasi
lokal yang bertahap dan terpadu serta terkoneksi dan sinkron dengan arah kebijakan
sistem transportasi regional dan nasional.
`

Studi Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Kolaka 17

Anda mungkin juga menyukai