(TOR)
A. LATAR BELAKANG
Sebagai akibat dari cakupan wilayah Republik Indonesia yang cukup luas
disertai dengan kondisi geografis yang melekat pada masing-masing
daerah dibutuhkan suatu sistem transportasi wilayah yang terpadu
dengan tetap memperhatikan keunggulan komparatif masing-masing
daerah.
Konsep tentang daerah sebagai metoda klasifikasi timbul melalui dua fase
yang berbeda. Fase pertama memperlihatkan “daerah formal”, berkenaan
dengan keseragaman dan didefinisikan sebagai homogenitas. Sedangkan
fase kedua memperlihatkan perkembangan “daerah fungsional’,
berkenaan dengan adanya saling ketergantungan (interdependensi)
antara satu darah dengan daerah lain, adanya hubungan antara bagian-
bagian dan didefinisikan berdasarkan koherensi fungsional. Daerah
fungsional disebut juga sbagai daerah nodal atau polarised regional dan
terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti kota dan desa atau
antar kawasan tertentu yang secara fungsional saling berkaitan.
Hubungan fungsional terlihat dalam bentuk arus, misalnya perjalanan dari
dan ke tempat kerja atau dari dan ke pusat distribusi dan pusat koleksi
(barang).
Sejalan dengan terminologi di atas, sebagai turunan dari prinsip
interdependensi atau saling ketergantungan antar wilayah, maka aktivitas
transportasi hanya mengenal daerah bangkitan dan daerah tarikan
dengan mengabaikan batas-batas administratif pemerintahan suatu
daerah bahkan suatu negara. Daerah tarikan umumnya merupakan
daerah pusat pertumbuan yang akan menjadi tujuan perjalanan baik
orang maupun barang, sedangkan daerah bangkitan merupakan daerah
asal perjalanan.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam pekerjaan Penyusunan Tatrawil di Provinsi
Maluku Utara, meliputi :
1. Lingkup kegiatan adalah menyusun tataran transportasi wilayah Provinsi
Maluku Utara;
2. Lingkup tugas dari penyedia jasa konsultansi pada kegiatan ini meliputi:
a. Mengindentifikasi potensi daerah atau wilayah yang akan dimasukkan
sebagai wilayah layanan dari tataran transportasi yang akan disusun;
b. Mengevaluasi dan memprediksi pertumbuhan potensi daerah atau
wilayah layanan dari tataran transportasi yang akan disusun;
c. Identifikasi permasalahan yang ada dalam pelaksanaan sistem
transportasi, dalam rangka membentuk hubungan kesisteman secara
fungsional dan struktural dalam tataran taransportasi wilayah.
d. Mengidentifikasi pola (asal tujuan) pergerakan barang dan atau
penumpang baik dari dan ke luar wilayah maupun yang bergerak di
dalam wilayah tersebut;
e. Memprediksi nilai surplus dan defisit komoditas yang dihasilkan serta
dibutuhkan oleh setiap daerah dalam upaya memprediksi pola
pergerakan barang untuk mengantisipasi kebutuhan transportasi di
masa datang;
f. Merencanakan peruntukan lahan untuk pengembangan kapasitas
transportasi di masa datang (baik untuk horison waktu jangka pendek
maupun jangka menengah);
g. Menentukan prioritas pembangunan sarana dan prasarana
transportasi yang dapat memberikan manfaat ganda.
h. Tinjau ulang jaringan transportasi nasional berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan;
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025; dan
Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang di Laut (Perpres
Tol Laut)
i. Inventarisasi rencana umum pengembangan perhubungan ditinjau
dalam Tatranas;
j. Inventarisasi rencana teknis pengembangan perhubungan;
k. Inventarisasi sistem perencanaan pembangunan perhubungan;
meliputi transportasi jalan, KA, Laut, dan Udara
l. Identifikasi berbagai kebijakan pengembangan transportasi;
m. Analisis moda unggulan masa yang akan datang dalam wilayah
provinsi;
n. Analisis kekuatan dan kelemahan kebijakan dalam Tatrawil saat ini;
o. Merumuskan kebijakan Tatrawil di masa yang akan datang;
p. Merumuskan Finalisasi Tatrawil dalam mendukung percepatan
pembangunan ekonomi wilayah nasional maupun kawasan strategis
nasional
q. Menyusun Draft Pergub Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil).
G. SISTEM PELAPORAN
H. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan studi ini adalah sebagai
berikut :
9. Asisten Ahli
10. Sekretaris
I. BIAYA PELAKSANAAN
Biaya pelaksanaan kajian ini dibebankan pada Dinas Perhubungan
Provinsi Maluku Utara Tahun Anggaran 2021. sebesar,
Rp.1.700.000.000,00 (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah).
J. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan pelaksanaan studi ini akan dilaksanakan selama 5 (Lima) bulan
kalender.
JADWAL PELAKSANAAN STUDI
Bulan Ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Inception Report
4 Pengumpulan Data
5 Interim Report
6 Analisis dan Evaluasi
7 Draft final Report
8 Final Report
9 Executive Summary
10 Draft Pergub Tatrawil
Sofifi, 2021
......................................
NIP. .........................