Anda di halaman 1dari 4

4

BENTUK TANGGAPAN
DAN SARAN TERHADAP KAK
TAN G G A PAN D A N S A R A N T E R H A D A P K E R A N G K A AC U A N K E R J A
Secara umum konsultan sudah membaca dan memahami Kerangka Acuan
Kerja( K A K ) yang sudah diberikan pihak pemberi pekerjaan. Berikut ini
beberapatanggapan dan saran dari konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja
(KAK)tersebut khususnya latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan,
sasaranpekerjaan, referensi hukum, lokasi pekerjaan, lingkup pekerjaan serta
keluaran

Tanggapan Dan Saran Terhadap Latar Belakang


Transportasi adalah sesuatu kegiatan untuk memindahkan orang atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dan fasilitas yang digunakan untuk memindahkannya.
Perpindahan/pergerakan manusia merupakan hal yang penting dipikirkan khususnya
di daerah perkotaan, sedangkan angkutan barang sangat penting untuk menunjang
kehidupan perekonomian. Transportasi mempunyai karakteristik dan atribut yang
menunjukan arti dan fungsi spesifiknya. Fungsi utama adalah untuk
menghubungkan manusia dengan tata guna lahan. Terkait dengan adanya
kebutuhan transportasi pada suatu kota maupun wilayah, maka perlu adanya
perencanaan transportasi yang baik agar tercapai efisiensi dan optimalisasi dari
kondisi yang ada. Dalam hal ini harus diperhatikan adanya hubungan timbal balik
yang erat antara transportasi dan tata guna lahan. Aksesibilitas yang tinggi pada
suatu kawasan akan menyebabkan nilai ekonomis lahan di kawasan tersebut
menjadi meningkat dan menjadi pemacu dibangunnya fasilitas baru di kawasan
tersebut. Perkembangan fisik pada kawasan tersebut akan terus berlanjut dan
harus disertai dengan ketersediaan transportasi. Pada kenyataannya. terutama di
kota-kota besar di Indonesia pembinaan dan pengelolaan jalan tersebut belum
berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini ditandai dengan adanya kemacetan lalu
lintas akibat pertumbuhan lalu lintas yang pesat dan terbaurnya peranan arteri,
kolektor dan lokal pada ruas-ruas jalan yang ada sehingga mempercepat penurunan
kondisi dan pelayanan perjalanan. Hal ini menunjukan belum adanya kesesuaian
persepsi dalam penentuan peranan dan fungsi serta administrasinya jalan di
wilayah perkotaan, yang berakibat pada inefisiensi penggunaan dan pembinaan
jalan dalam hal ini adalah jalan perkotaan.
Dengan melihat adanya hubungan timbal balik yang erat antara transportasi dan
tata guna lahan tersebut, maka selain perlunya perencanaan transportasi secara
matang juga dibutuhkan perencanaan tata guna lahan di sekitar jalan sebagai
prasarana transportasi terutama jalan-jalan yang mempunyai aksesibilitas tinggi
untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan yang tidak terkendali.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud
Maksud disusunnya RILLAJKabupaten Bantul ini adalah:
Mengembangkan jaringan transportasi terhadap penyebaran kegiatan di wilayah
kota, berdasarkan kajian atas peraturan perundang-undangan, referensi dan
melakukan Penyusunan Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten
Bantul;
Terwujudnya Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bantul
sebagai pedoman dalam perencanaan tahapan pengembangan transportasi

Tujuan pengembangan transportasi jalan di Kabupaten Bantul meliputi:


a. Melayani perkembangan wilayah terutama di daerah kota-
kota/perkotaan
b. Meningkatkan aktivitas perekonomian di daerah-daerah yang dilalui
b. Meningkatkan aksesibilitas sosial, ekonomi dan pemerintahan
c. Mengurangi disparitas pertumbuhan regional antar wilayah
d. Memperkuat keterkaitan antar wilayah kabupaten agar dapat
mengembangkan perekonomian di seluruh wilayah Kabupaten Bantul

Refrensi Hukum
Undang Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2011 tetang Rekayasa dan Menejemen, Analisis
Dampak Serta Menejemen Kebutuhan Lalu Lintas
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Peraturan Daerah No.19 Tahun 2015 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
Dari data yang sudah ada perlu ada beberapa landasan yang lain diantaranya :
Undang Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Penetapan Fungsi
Jalan Dan Status Jalan

Gambaran Umum

Anda mungkin juga menyukai