b. Metode Pendekatan
c. Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program
d. Penutup
4) Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peratuan Walikota ini.
Pasal 2
Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan sebagaimana dimaksud pada
pasal 1 ayat (1), berfungsi sebagai acuan bagi semua pihak terkait dalam
rangka penyusunan rencana kerja penyelenggaraan transportasi
perkotaan di Kota Tangerang Selatan.
Pasal 3
Koordinasi pelaksanaan Rencana Induk LLAJ dilakukan oleh Pemerintah
dan Provinsi Banten serta pihak-pihak terkait yang berkepentingan.
Pasal 4
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Tangerang Selatan
Pada tanggal .
WALIKOTA
TANGERANG SELATAN
Ttd
( . )
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Lampiran I
Lampiran II
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. PENGERTIAN
D. SISTEMATIKA
METODE PENDEKATAN
VISI, MISI, KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
A. VISI
B. MISI
C. KEBIJAKAN
D. STRATEGI
E. PROGRAM
PENUTUP
Peta Wilayah Administratif Kota Tangerang Selatan
Tabel Pengembangan Transportasi Perkotaan di Kota
Tangerang Selatan (2014, 2019, 2025 dan 2031)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi
sebagi urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan-keamanan. Pembangunan sector transportasi diarahkan
pada terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien dalam
menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan,
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung pola
distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan
peningkatan hubungan internasional yang lebih memantabkan
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka
perwujudan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perwujudan sistem transportasi yang efektif dan efisien menghadapi
berbagai tantangan, peluang dan kendala sehubungan dengan adanya
perubahan lingkungan yang dinamis seperti otonomi daerah,
globalisasi ekonomi, perubahan perilaku permintaan jasa transportasi,
kondisi politik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kepedulian dan kelestarian lingkungan hidup serta adanya
keterbatasan sumber daya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut,
sistem transportasi nasional perlu terus ditata dan disempurnakan
dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga
terwujud keterpaduan antar dan intra moda transportasi, dalam rangka
memenuhi kebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat serta
perdagangan nasional dan internasional dengan memperhatikan
kelaikan sarana dan prasarana transportasi.
Isu pembangunan transportasi perkotaan berkelanjutan berwawasan
lingkungan (environmentally sustainabel transport) saat ini terus di
sosialisasikan untuk diwujudkan pada wilayah perkotaan yang ada di
seluruh dunia. Indonesia sebagai bagian dari negara yang memiliki
iklim tropis dengan penduduk terbesar ke-5 didunia, sudah saatnya
ikut berpartisipasi dalam mewujudkan green city melalui
pembangunan transportasi perkotaan berkelanjutan berwawasan
lingkungan.
Kawasan perkotaan Tangerang Selatan, yang terdiri atas seluruh
wilayah Kota Tangerang Selatan dan daerah sekitarnya dalam bingkai
kawasan JABODETABEK, dalam perkembangannya terus tumbuh pesat.
Problematika transportasi perkotaan saat ini telah terjadi dan terus
semakin berat dimasa yang akan datang. Dengan demikian, diperlukan
rencana pengembangan transportasi perkotaan yang lebih baik guna
menghidari problematika kemacetan lalu lintas dan degradasi
5
ditentukan berdasarkan
fungsional.
aspek
administratif
dan/atau
aspek
D. SISTEMATIKA
Dokumen Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan ini terdiri dari
Pendahuluan, Metode Pendekatan, Visi, Misi, Kebijakan dan Strategi
serta Program pengembangan transportasi perkotaan yang selanjutnya
dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program pengembangan
transportasi
perkotaan
meliputi
program
optimalisasi
dan
pembangunan, sebagai berikut :
Bab I.
BAB II
PENDEKATAN PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI PERKOTAAN
A. DASAR PERTIMBANGAN
1. MENURUNNYA TINGKAT PELAYANAN JALAN
Aspek pertama, yang paling menjadi dasar pertimbangan adalah
adanya kenyataan menurunnya kinerja jaringan dari tahun ke tahun
berdasarkan pemodelan yang dilakukan pada bab sebelumnya. Hasil
pemodelan menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat
pelayanan jalan pada ruas jalan utama Kota Tangerang Selatan
yang cukup signifikan sampai dengan tahun 2031.
2. KLASIFIKASI KOTA TANGERANG SELATAN SEBAGAI KOTA
METROPOLITAN (KOTA RAYA)
Aspek kedua, adalah bahwa pada tahun 2011, sebenarnya Kawasan
Perkotaan Tangerang Selatan sudah termasuk dalam klasifikasi Kota
Raya atau Metropolitan (lebih dari 1.000.000 jiwa). Dalam
klasifikasi trayek utama (thrunk line) perkotaan Tangerang Selatan,
sudah seharusnya menggunakan kombinasi KA dan Bus Besar.
3. PESATNYA PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Aspek ketiga, adalah adanya rencana investasi yang akan masuk di
wilayah Tangerang Selatan khususnya, terutama pembangunan
komersial dan pemukiman yang terus berkembang.
4. RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
Aspek keempat, adalah aspek rencana tata ruang wilayah (RTRW).
Rencana-rencana pengembangan wilayah berdasarkan RTRW
tersebut, harus menjadi pijakan dalam pengambilan kebijakan
tentang rencana pengembangan transportasi perkotaan yang akan
ditetapkan.
B. METODE PENDEKATAN
Dalam penetapan rekomendasi rencana pengembangan transportasi
perkotaan yang akan ditetapkan, sangat diperlukan untuk melakukan
evaluasi penanganan transportasi perkotaan yang selama ini telah
dilakukan. Bahwa kemacetan lalu lintas merupakan problematika
utama daerah perkotaan. Penyebab terjadinya kemacetan tersebut
karena tidak adanya kesetimbangan demand-supply jaringan
8
Financial
Peningkatan
Ekonomi
Penurunan
Konsumsi
bahan
bakar
minyak
dan Nilai Waktu
Keamanan
Ketertiban
,
Kelancaran
dan
Pengguna
Pengguna
pelanggan
(Pelanggan)
(
)
Lalu
Lintas
Urban
Balanced
Traffic
Kesetimbangan
Lalu
Lintas
Kesetimbangan
Lalu
Lintas
Proses
Internal
&
Kualitas
Kuantitas
&
Efisiensi
dan
Efektifitas
Jaringan
Jaringan
Prasarana
Jaringan
Pelayanan
Pelayanan
Pembelajaran
Pertumbuhan
dan
Keahlian
SDM
Pengelola
Transportasi
Gambar 1.
Rantai Nilai Sebab Akibat balanced score card
10
Tabel 1.
Inisiatif Strategi Pengembangan Transportasi Perkotaan di Kota Tangerang Selatan
Perspektif
Finansial
Mengurangi User
25%
Cost
Pelanggan
25%
Lalu lintas
Kesetimbangan Lalu
Proses Internal
25%
Kualitas
&
Kuantita
s
Jaringan
Pelayanan
Efektif &
Efisien
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
25%
Keahlian SDM
Pengelola
Transportasi
Tujuan
Ukuran
Target
Program Aksi
Program pengembangan
manajemen lalu lintas
perkotaan
Program pengembangan
teknologi dan informatika
Program peningkatan dan
pengembangan jaringan
jalan
Program peningkatan dan
pengembangan layanan
angkutan umum
Program peningkatan dan
pengembangan terminal
Program pengelolaan dan
pengendalian angkutan
barang
Program pengendalian
angkutan pribadi
11
12
BAB III
VISI, MISI, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI
A. VISI
Jaringan transportasi perkotaan bertumbuh, merata dan terpadu,
menuju pembangunan transportasi perkotaan berkelanjutan
berwawasan lingkungan (enviromentally sustainable transport).
B. MISI
a. Meningkatnya kualitas SDM yang mengelola transportasi di
perkotaan Tangerang Selatan.
b. Meningkatnya
jaringan
pelayanan
transportasi
perkotaan
Tangerang Selatan.
c. Meningkatnya
jaringan
prasarana
transportasi
perkotaan
Tangerang Selatan.
d. Tercapainya kesetimbangan lalu lintas perkotaan menuju lalu
lintas di perkotaan Tangerang Selatan yang aman, tertib dan
lancar.
e. Terjangkaunya biaya perjalanan user cost di kawasan Perkotaan
Tangerang Selatan.
C. KEBIJAKAN
Kebijakan yang ditetapkan guna mencapai
sebagaimana dimaksud, adalah sebagai berikut :
visi
dan
misi,
b) Pamulang-Muncul-Rawabuntu
c) Lebakbulus-Ciputat-Pamulang (integrated rencana MRT
Jakarta)
5) Restrukturisasi trayek diwilayah Kota Tangerang Selatan
dengan sistem THRUNK LINE dan FEEDER LINE.
1)
2)
3)
4)
BAB IV
PENUTUP
Sebagai perwujudan dari Sistranas, Sistrawil dan Sistralok maka
pengembangan
transportasi
perkotaan
Kota
Tangerang
Selatan
diorientasikan kepada upaya pengembangan keseimbangan antara
18
19
Lampiran I :
Peta Wilayah Adminstrasi Kota Tangerang Selatan
20
Lampiran II :
Tabel
Program Kegiatan Pengembangan Transportasi Perkotaan di Kota Tangerang Selatan
Dalam Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan 2013-2031
21
Tabel
Program Kegiatan Pengembangan Transportasi Perkotaan di Kota Tangerang Selatan
Dalam Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan 2013-2031
(lanjutan)
22
Tabel
Program Kegiatan Pengembangan Transportasi Perkotaan di Kota Tangerang Selatan
Dalam Rencana Induk LLAJ Kota Tangerang Selatan 2013-2031
(lanjutan)
23