Anda di halaman 1dari 16

TATARAN TRANSPORTASI LOKAL (TATRALOK) KABUPATEN MAJENE

TAHUN ANGGARAN 2018

A. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, yang mempunyai
fungsisebagai penggerak, pendorong, dan penunjang aktivitas sosial, ekonomi dan
budaya,bahkan penunjang aspek pertahanan keamanan dan politik. Transportasi
berwujudsuatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana, yang didukung oleh tata
laksanadan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan
pelayanan.Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi.
Karenanyasistem transportasi nasional (SISTRANAS) diharapkan mampu
menghasilkan jasatransportasi yang berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara
efektif dan efisendalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika
pembangunan; mendukungmobilitas manusia dan barang serta jasa; mendukung pola
distribusi nasional sertamendukung pengembangan wilayah, peningkatan hubungan
nasional dan internasionalyang lebih memantapkan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara.
Dalam pembangunan transportasi, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi
maupunPemerintah Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan peranan sesuai
cakupankewenangannya masing–masing, yaitu berkewajiban untuk menyusun rencana
danmerumuskan kebijakan, mengendalikan dan mengawasi perwujudan transportasi.
Salahsatu kewajiban dimaksud adalah menetapkan jaringan prasarana transportasi
danjaringan pelayanan. Termasuk dalam tugasnya itu, kewajiban penting adalah
untukmelaksanakan tugas pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang
tidakdiusahakan, dengan prioritas daerah–daerah tertinggal yang kurang berkembang.
Dalam mengantisipasi laju globalisasi, khususnya dalam mendongkrak
kinerjaperekonomian Indonesia, pembangunan sektor transportasi dipacu dengan
merujukpada pembenahan transportasi antara pusat dan daerah yang serasi untuk
mencapaikeseimbangan pembangunan antar daerah yang mantap dan dinamis, sehingga
mampu menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi daerah yang merupakan
komponen ekonomi nasional, dengan jalan memanfaatkan sarana dan prasarana
transportasi secara optimal sejalan peningkatan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
daerah.
Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS) merupakan sistem transportasi yang lahir
pada dua dekade yang lalu, kemudian mengalami penyempurnaan–penyempurnaan
yang diikuti dengan diterbitkannya undang–undang di bidang transportasi.
Perkembangan tatanan pemerintahan yang merubah paradigma sentralisasi ke arah
desentralisasi, pada akhirnya telah merubah pula kebijakan sektor transportasi
terutamadalam perencanaannya dengan mewujudkan SISTRANAS dalam 3 (tiga)
tataran transportasi, meliputi Tataran Transportasi Nasional (TATRANAS), Tataran
Transportasi Wilayah (TATRAWIL) dan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK).
Pengembangan sistem dalam Transportasi Maluku menerapkan seluruh aspek moda
yang ada, baik prasarana maupun sarana yang saling berinteraksi untuk memberikan
pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien baik antar simpul atau kota
wilayah(SKW) maupun dari simpul atau kota wilayah ke simpul atau kota nasional dan
sebaliknya. Oleh karenanya pengembangan jaringan transportasi dalam Transportasi
Majene tetap mengacu pada SISTRANAS dan TATRANAS sebagai bagian dari
jaringan transportasi pulau–pulau besar dan pulau–pulau kecil. Dokumen Tataran
Transportasi Lokal (TATRALOK) Kabupaten Majene sebagai bagian yang tidak
terpisahkandari SISTRANAS, TATRANAS dan TATRAWIL merupakan acuan utama
dalam penyusunan TataranTransportasi Lokal (TATRALOK) Kabupaten Majene.
Dengan demikian, keterkaitan ketiga tataran tersebut tidak dapat dipisahkan yang pada
akhirnya ketiga dokumen tersebut menjadi acuan utama bagi semua pihak terkait dalam
penyelenggaraan transportasi untuk perwujudan pelayanan jasa transportasi yang
efektif dan efisien baik pada tataran lokal, wilayah maupun nasional.TATRALOK pada
prinsipnya adalah rangkaian konsep bersifat strategis untuk mengarahkan bagaimana
tatanan sistem transportasi yang berupa jaringan transportasi dapat tertata untuk
mendukung pengembangan wilayah kabupaten/kota yang membawa konsekuensi pada
tingkat keterhubungan antar Kabupaten/Kota, antar kecamatan dan antar pulau-pulau
berpenghuni, meskipun kecil. Disamping secara natural mengikuti pola-pola
perkembangan keterhubungan secara historis, untuk mengantisipasi perkembangan
wilayah dimasa depan, dapat diarahkan melalui perumusan garis-garis besar kebijakan
dan pembangkitan arah-arah baru, terutama yang melekat dengan tujuan-tujuan
pemerataan pelayanan secara teritorial serta tujuan perangsangan perkembangan dan
pertumbuhan daerah-daerah tertinggal.
Tujuan akhirnya adalah terwujudnya pemerataan aksesbilitas dan mobilitas (bagi segala
kepentingan penduduk) di semua pelosok wilayah Kabupaten Majene, di masa depan,
yang direncanakan dicapai secara bertahap dalam jangka panjang. Dengan demikian
perludisusun TATRALOK di Kabupaten Majene sebagai acuan untuk mengembangkan
transportasibertujuan terutama untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
penduduk.

B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN


Maksud disusunnya Dokumen Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kabupaten
Majene adalah menyusun arah pengembangan jaringan pelayanan prasarana dan sarana
transportasi dalam wilayah Kabupaten Majene yang secara langsung merupakan bagian
dari kerangka Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), TATRANAS dan
TATRAWIL Provinsi Sulawesi Selatan.

Sedangkan tujuannya adalah tersedianya dokumen yang bisa dijadikan pedoman


pelaksanaan pembangunan transportasi untuk mewujudkan transportasi yang handal
dan berkemampuan tinggi dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika
pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia dan barang, mendukung kelancaran
pola distribusi dalam wilayah dan menunjang kelancaran pola distribusi nasional serta
perdagangan antar wilayah, pengembangan wilayah dan lebih memantapkan
perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka
terwujudnya Wawasan Nusantara dan peningkatan hubungan internasional.
Sasaran Tatralok Kabupaten Majene sesuai dengan Sistranas adalah terwujudnya
penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien. Efektif dalam arti selamat,
aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah
dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, serta rendah polusi. Efisien
dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan
transportasi nasional.
1. Selamat, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari kecelakaan akibat
faktor internal transportasi. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain berdasarkan
perbandingan antara jumlah kejadian kecelakaan terhadap jumlah pergerakan
kendaraan dan jumlah penumpang dan atau barang.
2. Aksesibilitas tinggi, dalam arti bahwa jaringan pelayanan transportasi dapat
menjangkau seluas mungkin wilayah nasional dalam rangka perwujudan wawasan
nusantara dan ketahanan nasional. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain
dengan perbandingan antara panjang dan kapasitas jaringan transportasi dengan
luas wilayah yang dilayani.
3. Terpadu, dalam arti terwujudnya keterpaduan intra moda dan antar moda dalam
jaringan prasarana dan pelayanan, yang meliputi pembangunan, pembinaan dan
penyelenggaraannya sehingga lebih efektif dan efisien.
4. Kapasitas mencukupi, dalam arti bahwa kapasitas sarana dan prasarana
transportasi cukup tersedia untuk memenuhi permintaan pengguna jasa. Kinerja
kapasitas tersebut dapat diukur berdasarkan indikator sesuai dengan karakteristik
masing-masing moda, antara lain perbandingan jumlah sarana transportasi dengan
jumlah penduduk pengguna transportasi, antara sarana dan prasarana, antara
penumpang-kilometer atau ton-kilometer dengan kapasitas yang tersedia.
5. Teratur, dalam arti pelayanan transportasi yang mempunyai jadwal waktu
keberangkatan dan waktu kedatangan. Keadaan ini dapat diukur antara lain dengan
jumlah sarana transportasi berjadwal terhadap seluruh sarana transportasi yang
beroperasi.
6. Lancar dan cepat, dalam arti terwujudnya waktu tempuh yang singkat dengan
tingkat keselamatan yang tinggi. Keadaan tersebut dapat diukur
berdasarkanindikator antara lain kecepatan kendaraan per satuan waktu.
7. Mudah dicapai, dalam arti bahwa pelayanan dari tempat asal perjalanan menuju
sarana transportasi dan dari kendaraan ke tempat tujuan perjalanan mudah dicapai
oleh pengguna jasa melalui informasi yang jelas, kemudahan mendapatkan tiket,
dan kemudahan alih kendaraan. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain melalui
indikator waktu dan biaya yang dipergunakan dari tempat asal perjalanan ke sarana
transportasi dan dari sarana transportasi ke tempat tujuan perjalanan.
8. Tepat waktu, dalam arti bahwa pelayanan transportasi dilakukan dengan jadwal
yang tepat, baik saat keberangkatan maupun saat kedatangan, sehingga masyarakat
dapat merencanakan perjalanan dengan pasti. Keadaan tersebut dapat diukur antara
lain dengan jumlah pemberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu terhadap
jumlah sarana transportasi berangkat dan datang.
9. Nyaman, dalam arti terwujudnya ketenangan dan kenikmatan bagi penumpang
selama berada dalam sarana transportasi. Keadaan tersebut dapat diukur dari
ketersediaan dan kualitas fasilitas terhadap standarnya.
10. Tarif terjangkau, dalam arti terwujudnya penyediaan jasa transportasi yang sesuai
dengan daya beli masyarakat menurut kelasnya, dengan tetap memperhatikan
berkembangnya kemampuan penyedia jasa transportasi. Keadaan tersebut
dapatdiukur berdasarkan indikator perbandingan antara pengeluaran rata-
ratamasyarakat untuk pemenuhan kebutuhan transportasi terhadap pendapatan.
11. Tertib, dalam arti pengoperasian sarana transportasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan norma atau nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat. Keadaan tersebut dapat diukur berdasarkan indikator antara lain
perbandingan jumlah pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku dengan jumlah
perjalanan.
12. Aman, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari akibat faktor
eksternal transportasi baik berupa gangguan alam, gangguan manusia,
maupungangguan lainnya. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain berdasarkan
perbandingan antara jumlah terjadinya gangguan dengan jumlah perjalanan.
13. Polusi rendah, dalam arti polusi yang ditimbulkan sarana transportasi baik polusi
gas buang di udara dan air, polusi suara, maupun polusi getaran serendah mungkin.
Keadaan ini dapat diukur antara lain dengan perbandingan antara tingkat polusi
yang terjadi terhadap ambang batas polusi yang telah ditetapkan.
14. Efisien, dalam arti mampu memberikan manfaat yang maksimal dengan
pengorbanan tertentu yang harus ditanggung oleh pemerintah, operator, masyarakat
dan lingkungan, atau memberikan manfaat tertentu dengan pengorbanan minimum.
Keadaan ini dapat diukur antara lain berdasarkan perbandingan manfaat dengan
besarnya biaya yang dikeluarkan. Sedangkanutilisasi merupakan tingkat
penggunaan kapasitas sistem transportasi yang dapat dinyatakan dengan indikator
seperti faktor muat penumpang, faktor muat barangdan tingkat penggunaan sarana
dan prasarana.

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK)
Kabupaten Majene adalah sebagai berikut:
1. Melakukan inventarisasi peraturan-peraturan yang terkait dengan Sistranas,
Tatranas, Tatrawil maupun peraturan lain yang relevan.
2. Pengumpulan data sekunder dan primer melalui survey mengenai data-data
prasarana, sarana serta sistem operasi jaringan pelayanan transportasi,
termasukdata perencanaan yang terbaru atau tengah dalam proses penanganan di
tahun ini.
3. Melakukan pengumpulan data sekunder tentang sosio ekonomi, sistem transportasi
dan RTRW Kabupaten Majene
4. Melakukan pengumpulan data primer, antara lain data Asal-Tujuan untuk orang
atau barang.
5. Melakukan review studi atau kegiatan-kegiatan perencanaan sistem transportasi di
Provinsi Sulawesi Barat dan perencanaan sistem transportasi Kabupaten Majene.
6. Melakukan review SISTRANAS dan TATRANAS juga RTRWN dan RTRW
Provinsi Sulawesi Barat dan RTRW Kabupaten Majene.
7. Melakukan evaluasi kondisi eksisting sistem transportasi di Kabupaten Majene
8. Melakukan pemodelan transportasi untuk angkutan barang dan penumpang di
Kabupaten Majene
9. Melakukan peramalan mengenai sosio-ekonomi seperti penduduk, PDRB dan
variabel lain sebagai masukan pemodelan transportasi.
10. Melakukan peramalan permintaan transportasi untuk orang atau barang.
11. Merancang konsep perencanaan pengembangan sistem transportasi di Kabupaten
Majene.
12. Menyusun program pembangunan sistem transportasi Kabupaten Majene untuk
jangka menengah dan panjang.
13. Menyusun prioritas program pembangunan dan pengembangan sistem transportasi
Kabupaten Majene sebagai pedoman/arahan dalam pengembangan sistem
transportasi.

D. ACUAN NORMATIF
Acuan normatif Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK)
Kabupaten Majene, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
2. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan
3. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
8. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian
Peta untuk Penataan Ruang Wilayah
13. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota
15. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda
17. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis, Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
18. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
19. Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011
– 2025
20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2005 tentang Sistem
Transportasi Nasional
21. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor :
P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
22. Peraturan Gubernur Sulawesi BaratNomor 11 Tahun 2013 tentang Sistem
Transportasi Nasional Pada Tataran Transportasi Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan

E. LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan (scope of service) untuk pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kabupaten Majene adalah Kualifikasi
Perencanaan Rekayasa Sub Klasifikasi : Jasa Desain Rekayasa Untuk
Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RE104).

F. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Jangka waktu pelaksanaan Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK)
Kabupaten Majene adalah selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender atau selama 3
(tiga) bulan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

G. PEMBIAYAAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN


Alokasi pembiayaan Pekerjaan Penyusunan Tataran Transportasi Lokal
(TATRALOK) Kabupaten Majene ini dialokasikan sesuai APBD Kabupaten
Majene Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 275.000.000,-(Dua Ratus tujuh
Lima Juta Rupiah) sudah termasuk dengan PPN 10 %.

H. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN


1. Tenaga Ahli (Professional Staff)
a. Ketua Tim/ Ahli Transportasi
Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki pengalaman perencanaan
dibidang transportasi minimal 5 (lima) tahun. Memiliki Serifikat Keahlian
minimal Ahli Teknik Jalan/ Ahli Perencanaan Wilayah – Madya. Jumlah
personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang. Wajib
menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan
dokumen-dokumen penunjang (Ijazah, SKA, Sertifikat (bila ada),
KTP/SIM, NPWP dan Referensi Kerja)

b. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota


Pendidikan minimal S1 Teknik Planologi, memiliki pengalaman
dibidang perencanaan wilayah dan kota minimal 3 (tiga) tahun. Memiliki
Serifikat Keahlian minimal Ahli Perencanaan Wilayah – Muda. Jumlah
personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang. Wajib
menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan
dokumen-dokumen penunjang (Ijazah, SKA, Sertifikat (bila ada),
KTP/SIM, NPWP dan Referensi Kerja)

c. Ahli Pemetaan
Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/ Planologi/Geografi, memiliki
pengalaman dibidang pemetaan minimal 3 (tiga) tahun. Memiliki
Serifikat Keahlian minimal Ahli Teknik Jalan/ Ahli Perencanaan Wilayah
– Muda serta memiliki sertifikat pelatihan GIS. Jumlah personil yang
dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang. Wajib menyampaikan Daftar
Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen penunjang
(Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP/SIM, NPWP dan Referensi Kerja).

d. Ahli Ekonomi Pembangunan


Pendidikan minimal S1 Ekonomi Pembangunan, memiliki pengalaman
dibidang perencanaan pengembangan ekonomi wilayah dan kota
minimal 3 (tiga) tahun. Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1
(satu) orang. Wajib menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang
dilengkapi dengan dokumen-dokumen penunjang (Ijazah, Sertifikat
(bila ada), KTP/SIM, NPWP dan Referensi Kerja)

2. Tenaga Penunjang (Supporting Staff)


a. Surveyor
Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/ Planologi/Geografi, memiliki
pengalaman dibidang pemetaan minimal 2 (dua) tahun. Jumlah
personil yang dibutuhkan sebanyak 6 (enam) orang.

b. Tenaga Administrasi
Pendidikan minimal D3 Ekonomi, memiliki pengalaman dibidang
administrasi proyek minimal 2 (dua) tahun. Jumlah personil yang
dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang.

c. Operator Komputer
Pendidikan minimal lulusan SMK, memiliki pengalaman dibidang
penginputan data dengan program aplikasi perkantoran dan desain
grafis minimal 2 (dua) tahun. Jumlah personil yang dibutuhkan
sebanyak 1 (satu) orang.

3. Peralatan Yang diButuhkan :


a. GPS Minimal 2 Unit
b. Kamera Digital Min. 1 Unit
c. Komputer / Laptop
d. Kendaran Roda 2 dan 4
e. Printer A4 Warna dan Hitam
f. Printer A3 Warna dan Hitam
g. Roll Meter Minimal 50 Meter Min 1 Unit

I. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Terlaksananya Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK)


Kabupaten Majene diharapkan dapat memberikan hasil, antara lain:
1. Tersusunnya sistem tataran transportasi lokal dalam rangka keterpaduan
pelayanan sistem transportasi lokal di Kabupaten Majene
2. Tersedianya dokumen Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kabupaten
Majene yang dapat memberikan arahan dan pertimbangan secara empiris
dan rasional terhadap alur pikir dan paradigma sistem transportasi
Kabupaten Majene jangka pendek dan menengah.

J. SISTEM PELAPORAN
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan
maupun hasilpekerjaan yang harus disusun dalam bahasa Indonesia yang
meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi:
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
b. Metodologi penyusunan Masterplan Jalan
c. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
d. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (1 asli 4
copy)
2. Laporan Antara
Laporan Antara berisi:
a. Kompilasi data, hasil penelusuran data primer dan data sekunder.
b. Hasil analisis yang akan menjadi referensi penyusun konsep Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Majene
Laporan Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (Dua) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (1 asli 4 copy)

3. Konsep Laporan Akhir


Konsep Laporan Akhir berisi:
a. Kompilasi data, hasil penelusuran data primer dan data sekunder.
b. Hasil analisis yang akan menjadi referensi penyusun konsep Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Majene
c. Konsep Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Majene untuk
dibahas oleh tim teknis, instansi terkait dan stakeholders lainnya.

Konsep Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 2,5 (dua


koma lima) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan (1 asli 9 copy)
4. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi:
a. Dokumen rencana Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten
Majene yang telah diperbaiki oleh tim teknis dan instansi terkait (jika
ada)
b. Peta-peta rencana (album peta) dan softcopy yang dikemas dalam
bentuk CD.

Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu


sebelum masa kontrak pelaksanaan pekerjaan berakhir sebanyak 10
(sepuluh) buku laporan (1 asli 9 copy)

K. PROSES PENYUSUNAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


diminta, konsultan harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
pemberitugas dan tim teknis.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk antara pokok yang
harus dihasilkan konsultan perencana sesuai dengan pengarahan pemberi
tugas dan tim teknis berdasarkan standar hasil penyusunan.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan perencana harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.

L. PEMAPARAN, ASISTENSI DAN DISKUSI

Pada setiap selesainya produk Pekerjaan Penyusunan Master Plan Jalan


Wilayah Pegunungan akan diadakan suatu pertemuan antara Konsultan,
Pemberi Tugas dan unsur lainnya (Tim Teknis) untuk membahas hasil
pekerjaan yang telah dicapai dan penambahan data yang diperlukan bagi
tahapan berikutnya. Tahapan perubahan ini sudah termasuk dalam waktu
pelaksanaan yang diajukan oleh Konsultan.

M. IKATAN HUBUNGAN KERJA, CARA PEMBAYARAN DAN SANKSI-


SANKSINYA

Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konsultasi harus mematuhi


petunjuk-petunjuk yang diberkan oleh pihak Penguna Jasa atau Pemberi
Tugas baik secara lisan maupun tertulis, dan berpedoman kepada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 04
Tahun 2015.
Pembayaran pada Rekanan Penyedia Jasa Konsultasi dilakukan sesuai
dengan pelaksanan pekerjaan dan tidak dibenarkan melebihi prestasi
pekerjaan yang telah diselesaikan. Bagi Penyedia Jasa Konsultasi
Perencanaan yang melaksanakan Pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan
maupun ketentuan-ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi-sanksi berupa
teguran, peringatan, denda dan pembatalan/pencabutan SPMK atau Surat
Perjanjian/Kontrak.

N. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk menjadi pedoman minimal
dalampelaksanaan kegiatan selanjutnya.
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PENYUSUNAN TATARAN TRANSPORTASI LOKAL


PEKERJAAN :
(TATRALOK)
LOKASI : KABUPATEN MAJENE
TAHU
: 2018
N

JUMLAH ORANG/ HARGA


No URAIAN SATUAN JUMLAH (Rp)
ORANG BULAN SATUAN (Rp)

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

I.A Tenaga Ahli

Ketua Tim/ Ahli


1 Org/Bln 1.00 3.00 10,000,000.00 30,000,000.00
Transportasi

2 Ahli Planologi Org/Bln 1.00 3.00 8,000,000.00 24,000,000.00

3 Ahli Ekonomi Pembangunan Org/Bln 1.00 3.00 8,000,000.00 24,000,000.00

4 Ahli Pemetaan Org/Bln 1.00 3.00 8,000,000.00 24,000,000.00

Jumlah I.A 102,000,000.00

I.B Asisten Tenaga Ahli

1 Asisten Ahli Teknik Jalan Org/Bln 1.00 3.00 6,000,000.00 18,000,000.00

2 Asisten Ahli Planologi Org/Bln 1.00 3.00 6,000,000.00 18,000,000.00

Jumlah I.B 36,000,000.00


I.C Tenaga Pendukung

1 Surveyor Org/Bln 3.00 3.00 4,000,000.00 36,000,000.00

2 Tenaga Administrasi Org/Bln 1.00 3.00 3,000,000.00 9,000,000.00

3 Operator Komputer/ Typist Org/Bln 1.00 3.00 3,000,000.00 9,000,000.00

Jumlah I.C 54,000,000.00

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

II. A Biaya Sewa Kendaraan

1 Sewa Kendaraan Roda 4 Unit/ Bln 1.00 2.00 5,000,000.00 10,000,000.00

2 Sewa Kendaraan Roda 2 Unit/ Bln 2.00 3.00 1,500,000.00 9,000,000.00

Jumlah II.A 19,000,000.00

II.B Biaya Peralatan Kantor

1 Biaya Operasional Kantor Unit/ Bln 1.00 3.00 750,000.00 2,250,000.00

2 Sewa Komputer/ Laptop Unit/ Bln 2.00 3.00 850,000.00 5,100,000.00

3 Sewa Printer Ukuran A3 Unit/ Bln 1.00 3.00 650,000.00 1,950,000.00

4 Sewa Printer Ukuran A4 Unit/ Bln 1.00 3.00 400,000.00 1,200,000.00

Jumlah II. B 10,500,000.00

II.C Biaya Alat Tulis dan Bahan Habis

1 Biaya ATK Bulan 3.00 1,500,000.00 4,500,000.00

Jumlah II.C 4,500,000.00

II.D Biaya Ekspos


1 Ekspos Laporan Pendahuluan Kali 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00

2 Ekspos Konsep Laporan Akhir Kali 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00

Jumlah II. D 10,000,000.00

II. E Biaya Reproduksi Laporan

1 Laporan Pendahuluan Buku 5.00 84,000.00 420,000.00

2 Laporan Antara Buku 5.00 100,000.00 500,000.00

3 Konsep Laporan Akhir Buku 10.00 120,000.00 1,200,000.00

4 Laporan Akhir Buku 10.00 130,000.00 1,300,000.00

5 Softcopy Laporan Buah 5.00 35,000.00 175,000.00

6 Album Peta A3 Buku 5.00 500,000.00 2,500,000.00

Jumlah II. E 6,095,000.00

II. F Biaya Sewa Alat Survey

1 Sewa GPS Unit/Bln 2.00 2.00 2,500,000.00 5,000,000.00

2 Sewa Kamera Digital Unit/Bln 3.00 2.00 970,000.00 2,910,000.00

Jumlah II. F 7,910,000.00


REKAPITULASI BIAYA
PEKERJA PENYUSUNAN TATARAN TRANSPORTASI LOKAL
:
AN (TATRALOK)
LOKASI : KABUPATEN MAJENE
TAHUN : 2018
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp)
BIAYA LANGSUNG PERSONIL 192,000,000.00
A. Tenaga Ahli 102,000,000.00
I.
B. Asisten Tenaga Ahli 36,000,000.00
C. Tenaga Pendukung 54,000,000.00
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL 58,005,000.00
A. Biaya Sewa Kendaraan 19,000,000.00
B. Biaya Peralatan Kantor 10,500,000.00
II. C. Biaya Alat Tulis dan Bahan Habis 4,500,000.00
D. Biaya Ekspos 10,000,000.00
E. Biaya Reproduksi Laporan 6,095,000.00
F. Biaya Sewa Alat Survey 7,910,000.00
Jumlah 250,005,000.00
PPN 10% 25,000,500.00
Total Keseluruhan 275,005,500.00
Dibulatkan 275,000,000.00

Terbilang : DUA RATUS TUJUH PULUH LIMA JUTA RUPIAH

Anda mungkin juga menyukai