Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN :

“PENYUSUNAN DOKUMEN MASTERPLAN RTH PELAWA PANGI

KAB. PARIGI MOUTONG


LOKASI : KAB. PARIGI MOUTONG

SKPD : DINAS CIPTA KARYA PERUMAHAN DAN TATA RUANG PROVINSI


SULAWESI TENGAH

BIDANG : PENATAAN RUANG

SEKSI : PENATAAN RUANG KAB/KOTA WILAYAH I

PROGRAM : PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

KEGIATAN : PENATAAN RTH WILAYAH I

TAHUN ANGGARAN 2016


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN DOKUMEN MASTERPLAN RTH PELAWA PANGI
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

1. LATAR BELAKANG
Pesatnya pertumbuhan penduduk diwilayah perkotaan tidak sebanding dengan
peningkatan kualitas lingkungan, kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan daya
dukung lingkungan yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan
bagi masyarakat. Dinamika dan tuntutan pembangunan sosial ekonomi perkotaan
umumnya berdampak terhadap pemanfaatan ruang wilayah kota secara fisik,
sehingga mengurangi keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunan di
berbagai sektor menekan ruang – ruang terbuka yang ada. Sebagian dari kita tidak
sadar bahwa ruang – ruang terbuka termasuk ruang terbuka hijau justru bernilai
ekonomis, dan sekaligus ekologis tinggi yang dapat menunjang keberlanjutan
kehidupan.
Dalam menciptakan suatu kota yang nyaman, produktif dan berkelanjutan
diperlukan program pengembangan kota hijau. Upaya dalam menyelesaikan masalah
lingkungan dan mendorong terwujudnya kota hijau adalah perwujudan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang berkualitas. Menurut UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang, yang dimaksud Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disebut RTH
adalah areal memanjang / jalur dan / atau mengelompok, yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanam, baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam.
Disamping manfaat yang bernilai ekologis, ruang terbuka hijau juga berpotensi
sebagai daya tarik wisata. Keberadaan objek wisata di lokasi eks Sail Tomini di
kabupaten parigi moutong menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan
domestik untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Objek wisata yang pernah menjadi
event internasional tersebut kini kondisinya memprihatinkan karena tidak di kelola
sebagaimana mestinya sebagai objek wisata yang menarik.
Keberadaaan RTH sebagai penunjang pariwisata diharapkan mampu menambah nilai
ekologis, estetika sekaligus niai ekonomi bagi Kabupaten Parigi Moutong.
Oleh karena itu penyusunan Masterplan atau rancangan rencana induk program dan
kegiatan yang sangat riil dan operasional diharapkan dapat mewujudkan
peningkatan RTH yang berwawasan lingkungan. RTH tidak dibiarkan terbangun
secara alamiah namun perlu ditata sesuai dengan jenis dan fungsi kawasan.
Berangkat dari persoalan tersebut, perlu disusunnya dokumen Masterplan RTH
Pelawa Pangi sebagai salah satu upaya penyelenggaraan penataan ruang dalam hal
ini pelaksanaan pemanfaaatan ruang untuk mewujudkan 30 % RTH dari wilayah
perkotaan dengan komposisi 20 % RTH publik dan 10 % RTH privat dikabupaten
Parigi Moutong.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini ialah mewujudkan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
pada kawasan Pelawa Pangi sebagai miniatur kota hijau yang berwawasan
lingkungan dan selaras dengan visi misi penataan ruang.

b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini ialah tersusunnya rencana pengembangan Ruang
Terbuka Hijau prioritas sebagai objek pendukung pariwisata di kawasan eks Sail
Tomini di Kabupaten Parigi Moutong.

3. SASARAN
Adapun sasaran yang harus dicapai adalah :
a. Teridentifikasinya spot-spot Ruang Terbuka Hijau pada kawasan Pelawa Pangi.
b. Terdeliniasinya kawasan Ruang Terbuka Hijau yang terpadu pada kawasan
Pelawa Pangi.
c. Tersusunnya rencana pengembangan Ruang Terbuka Hijau prioritas.
d. Dirumuskannya strategi peningkatan dan tahapan program penataan Ruang
Terbuka Hijau sebagai obek pendukung pariwisata.
4. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa untuk Pekerjaan Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa
Pangi adalah Bidang Penataan Ruang Dinas Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Tengah.

5. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa Pangi
adalah 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

6. ALOKASI BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN KEGIATAN


Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa
Pangi sebesar Rp. 225.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta). Sedangkan sumber
pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sulawesi Tengah Nomor DPA SKPD : 007/DPA-SKPD/BPKAD-2016

7. RUANG LINGKUP
Adapaun ruang lingkup kegiatan meliputi :
a. Lingkup Wilayah perencanaan.
Kawasan Inti pada lingkup wilayah Desa Pelawa Baru dan Desa Pangi Kecamatan
Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong dengan luas wilayah perencanaan ±
50.000 sesuai SK bupati Parigi Moutong no.660/45/0657/bag umum tentang
Lokasi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Publik dan Pentas Budaya Kabupaten
Parigi Moutong. Kawasan penyangga pada Kecamatan Parigi Tengah sebagai
wilayah Hinterland.
b. Lingkup Periode perencanaan
Masterplan disusun dalam lingkup periode perencanaan 20 tahun sesuai RTRW
Kabupaten Parigi Moutong.
c. Lingkup Kegiatan
 Tahapan persiapan adalah tahapan dimana tim konsultan terdiri dari
tenaga ahli yang mencakup multi disiplin ilmu yang berkompeten di
bidangnya dalam mempersiapkan perencanaan dokumen dan
menyiapkan konsep serta rencana kerja.
 Tahapan survey yang akan dilaksanakan adalah mengidentifikasi kondisi
eksisting RTH wilayah perencanaan, topografi wilayah dan deliniasi
kawasan.
 Merumuskan pedoman rencana pengembangan RTH.
 Finalisasi laporan
 Melakukan konsultasi / pembahasan mengenai hasil pekerjaan.
 Pembahasan seminar laporan Pendahuluan, laporan antara dan laporan
akhir di laksanakan di kabupaten Parigi Moutong.

8. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) sebagai ketua Tim (Tim Leader),
dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S-1 dengan pengalaman
minimal 5 Tahun dan memiliki SKA.
2. Sarjana Teknik Lingkungan (S1) sebagai ahli lingkungan dengan pengalaman
minimal 5 tahun dan memiliki SKA.
3. Sarjana Teknik Arsitektur (S1) sebagai ahli desain landscap dengan pengalaman
minimal 5 tahun.
4. Sarjana Teknik Sipil (S1) sebagai ahli Struktur dengan pengalaman minimal 5
tahun dan memiliki SKA.
5. Sarjana Ekonomi (S1) sebagai ahli ekonomi wilayah dengan pengalaman minimal
5 tahun dan memiliki SKA.
Disamping kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan tersebut juga
membutuhkan beberapa asisten tenaga ahli dan tenaga penunjang yang akan
membantu para tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan ini. Tenaga
penunjang dimaksud antara lain :
 Surveyor
 Operator Komputer
9. METODOLOGI
Metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan Penyusunan
Dokumen Masterplan RTH Pelawa Pangi meliputi beberapa tahapan kegiatan yaitu :
 Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup
pekerjaan dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada
dari data sekunder
 Pengumpulan data
 Analisis data
 Perencanaan teknis
 Penggambaran
 Perhitungan biaya

10. KELUARAN
Keluaran dari dokumen teknis Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa Pangi
adalah :
 Identifikasi RTH eksisting
 Analisis kebutuhan RTH
 Arahan Penyediaan RTH
 Konsep pengembangan RTH Pelawa Pangi
 Perencanaan Teknis Penataan RTH Pelawa Pangi beserta video animasi 3DMax
 Indikasi program beserta Rancangan Anggaran Biaya
 Gambar-gambar perspektif sesuai kebutuhan

11. SISTEMATIKA PELAPORAN


Sistematika laporan Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa Pangi adalah :
 Laporan Pendahuluan
Laporan ini diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan pendahuluan meliputi :
1. Pemahaman terhadap KAK
2. Metode yang digunakan
3. Kondisi eksisting wilayah
4. Data primer dan Sekunder berupa Dokumentasi, Tinjauan Pustaka, Hasil
Pengukuran, dan Peta-Peta yang dibutuhkan.
 Laporan Antara
Laporan ini diserahkan 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan Antara meliputi :
1. Analisis data hasil laporan pendahuluan
2. Analisis data hasil peninjauan lapangan
3. Konsep pengembangan RTH
 Laporan Akhir
Laporan ini diserahkan 15 (lima belas) hari sebelum berakhir masa kontrak dan
diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan pihak
penyelenggara, tim teknis dan pemda setempat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.
Laporan Akhir meliputi :
1. Rencana teknis pengembangan RTH.
2. Finalisasi laporan pendahuluan dan laporan antara
3. Rancangan anggaran biaya
4. Tahapan pelaksanaan
 Album Peta :
Album peta dengan tingkat ketelitian skala 1 : 5.000 dalam format ketas A1 yang
dilengkapi dengan peta digital yang memenuhi standar Sistem Informasi
Geografis (GIS) dengan proyeksi Koordinat UTM WGS 84 yang terdiri dari :
1. Peta Dasar Lokasi kegiatan.
2. Peta Deliniasi kawasan .
3. Peta Eksisting RTH.
4. Peta Rencana pengembangan RTH
5. Peta Tematik
6. Peta Citra Satelit
 CD Laporan
CD Laporan sebanyak 30 (Tiga Puluh) buah yang terdiri dari :
a. CD Laporan Pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) buah
b. CD Laporan Antara sebanyak 10 (sepuluh) buah
c. CD Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) buah
 Buku Eksekutif Summary sebanyak 10 (sepuluh) buah.

12. PENUTUP
 Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari masukan lain yang diperlukan.
 Berdasarkan bahan – bahan tersebut agar konsultan segera menyusun program
kerja untuk dibahas bersama dengan penyelenggara kegiatan
 Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut, kegiatan ini dibantu oleh tim
teknis kegiatan.

Palu, Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai