PEKERJAAN :
1. LATAR BELAKANG
Pesatnya pertumbuhan penduduk diwilayah perkotaan tidak sebanding dengan
peningkatan kualitas lingkungan, kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan daya
dukung lingkungan yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan
bagi masyarakat. Dinamika dan tuntutan pembangunan sosial ekonomi perkotaan
umumnya berdampak terhadap pemanfaatan ruang wilayah kota secara fisik,
sehingga mengurangi keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunan di
berbagai sektor menekan ruang – ruang terbuka yang ada. Sebagian dari kita tidak
sadar bahwa ruang – ruang terbuka termasuk ruang terbuka hijau justru bernilai
ekonomis, dan sekaligus ekologis tinggi yang dapat menunjang keberlanjutan
kehidupan.
Dalam menciptakan suatu kota yang nyaman, produktif dan berkelanjutan
diperlukan program pengembangan kota hijau. Upaya dalam menyelesaikan masalah
lingkungan dan mendorong terwujudnya kota hijau adalah perwujudan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang berkualitas. Menurut UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang, yang dimaksud Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disebut RTH
adalah areal memanjang / jalur dan / atau mengelompok, yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanam, baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam.
Disamping manfaat yang bernilai ekologis, ruang terbuka hijau juga berpotensi
sebagai daya tarik wisata. Keberadaan objek wisata di lokasi eks Sail Tomini di
kabupaten parigi moutong menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan
domestik untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Objek wisata yang pernah menjadi
event internasional tersebut kini kondisinya memprihatinkan karena tidak di kelola
sebagaimana mestinya sebagai objek wisata yang menarik.
Keberadaaan RTH sebagai penunjang pariwisata diharapkan mampu menambah nilai
ekologis, estetika sekaligus niai ekonomi bagi Kabupaten Parigi Moutong.
Oleh karena itu penyusunan Masterplan atau rancangan rencana induk program dan
kegiatan yang sangat riil dan operasional diharapkan dapat mewujudkan
peningkatan RTH yang berwawasan lingkungan. RTH tidak dibiarkan terbangun
secara alamiah namun perlu ditata sesuai dengan jenis dan fungsi kawasan.
Berangkat dari persoalan tersebut, perlu disusunnya dokumen Masterplan RTH
Pelawa Pangi sebagai salah satu upaya penyelenggaraan penataan ruang dalam hal
ini pelaksanaan pemanfaaatan ruang untuk mewujudkan 30 % RTH dari wilayah
perkotaan dengan komposisi 20 % RTH publik dan 10 % RTH privat dikabupaten
Parigi Moutong.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini ialah tersusunnya rencana pengembangan Ruang
Terbuka Hijau prioritas sebagai objek pendukung pariwisata di kawasan eks Sail
Tomini di Kabupaten Parigi Moutong.
3. SASARAN
Adapun sasaran yang harus dicapai adalah :
a. Teridentifikasinya spot-spot Ruang Terbuka Hijau pada kawasan Pelawa Pangi.
b. Terdeliniasinya kawasan Ruang Terbuka Hijau yang terpadu pada kawasan
Pelawa Pangi.
c. Tersusunnya rencana pengembangan Ruang Terbuka Hijau prioritas.
d. Dirumuskannya strategi peningkatan dan tahapan program penataan Ruang
Terbuka Hijau sebagai obek pendukung pariwisata.
4. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa untuk Pekerjaan Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa
Pangi adalah Bidang Penataan Ruang Dinas Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Tengah.
7. RUANG LINGKUP
Adapaun ruang lingkup kegiatan meliputi :
a. Lingkup Wilayah perencanaan.
Kawasan Inti pada lingkup wilayah Desa Pelawa Baru dan Desa Pangi Kecamatan
Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong dengan luas wilayah perencanaan ±
50.000 sesuai SK bupati Parigi Moutong no.660/45/0657/bag umum tentang
Lokasi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Publik dan Pentas Budaya Kabupaten
Parigi Moutong. Kawasan penyangga pada Kecamatan Parigi Tengah sebagai
wilayah Hinterland.
b. Lingkup Periode perencanaan
Masterplan disusun dalam lingkup periode perencanaan 20 tahun sesuai RTRW
Kabupaten Parigi Moutong.
c. Lingkup Kegiatan
Tahapan persiapan adalah tahapan dimana tim konsultan terdiri dari
tenaga ahli yang mencakup multi disiplin ilmu yang berkompeten di
bidangnya dalam mempersiapkan perencanaan dokumen dan
menyiapkan konsep serta rencana kerja.
Tahapan survey yang akan dilaksanakan adalah mengidentifikasi kondisi
eksisting RTH wilayah perencanaan, topografi wilayah dan deliniasi
kawasan.
Merumuskan pedoman rencana pengembangan RTH.
Finalisasi laporan
Melakukan konsultasi / pembahasan mengenai hasil pekerjaan.
Pembahasan seminar laporan Pendahuluan, laporan antara dan laporan
akhir di laksanakan di kabupaten Parigi Moutong.
10. KELUARAN
Keluaran dari dokumen teknis Penyusunan Dokumen Masterplan RTH Pelawa Pangi
adalah :
Identifikasi RTH eksisting
Analisis kebutuhan RTH
Arahan Penyediaan RTH
Konsep pengembangan RTH Pelawa Pangi
Perencanaan Teknis Penataan RTH Pelawa Pangi beserta video animasi 3DMax
Indikasi program beserta Rancangan Anggaran Biaya
Gambar-gambar perspektif sesuai kebutuhan
12. PENUTUP
Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari masukan lain yang diperlukan.
Berdasarkan bahan – bahan tersebut agar konsultan segera menyusun program
kerja untuk dibahas bersama dengan penyelenggara kegiatan
Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut, kegiatan ini dibantu oleh tim
teknis kegiatan.