Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN

KONSULTANSI PERENCANAAN KAWASAN


PERMUKIMAN PERDESAAN KAWASAN TERPILIH PUSAT
PERTUMBUHAN DESA (KTP2D)
DI KECAMATAN SAGULING
TAHUN 2013

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KONSULTASI PERENCANAAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERDESAAN KAWASAN TERPILIH PERTUMBUHAN DESA
(KTP2D) KECAMATAN SAGULING

1 LATAR BELAKANG.
Pada beberapa dekade belakangan ini, pembangunan cenderung terfokus
di wilayah perkotaan sebagai antisipasi pemasalahan kasat mata yang

dilihat dan munculnya dampak semata tanpa melihat akar


permasalahannya Kondisi tersebut rupanya disikapi secara bijak setelah
melihat banyak telaahan yang dilakukan secara terus menerus disertai
dengan kenyataan di lapangan yang tidak bisa dihindari lagi, hal tersebut
dibuktikan dengan pencantuman program dan jenis kegiatan secara
eksplisit pada RPJM Pemerintah.
Perwujudan amanat RPJM salah satunya adalah dengan memantapkan
Konsepsi pengembangan wilayah yang menjadi pegangan begi
pemerintah dalam menyeimbangkan pembangunan diseluruh gugusan
wilayah di Indonesia ini. Sentuhan program dilakukan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing kawasan yang ditetapkan berdasar atas fungsi
dan kondisinya.
Rural urban linkage, Local Economic Development serta penanganan
simpul-simpul pengembangan untuk sementara ini masih menjadi dasar
bagi pengembangan perdesaan yang dapat diandalkan terutama dalam
menangani desa-desa potensial dalam cakupan kawasan yang didalamnya
terdiri atas Iebih dari satu desa yang punya kesamaan dan atau
keterkaitan terutama dalam kegiatan perekonomian.
Konsepsi pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
atau KTP2D yang sudah dirintis dari tahun 1990 an dengan awal gagasan
yang mengembangkan Small Growth Center dan dikembangkan lagi
dengan konsep Desa Pusat Pertumbuhan atau DPP, kemudian melalui
berbagai tahapan pembahasan konsep DPP dikembangkan menjadi KTP2D
yang skala penanganannya adalah kawasan dimana di dalam KTP2D
terdiri atas Desa Pusat dan desa-desa hinterland.
Sebagaimana tahapan dalam KTP2D, proses yang sudah baku adalah
sebagai berikut :

Identifikasi lokasi KTP2D


Penyusunan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM), dan
rencana tindak atau matriks program lintas sektor
Pelaksanaan fisik sesuai rencana tindak dalam RPJM.

Hasil identifikasi ini akan membantu pemerintah dalam skala kepentingan


yang bersifat regional maupun lokal sebagai awal kegiatan KTP2D yang
kemudian diteruskan dengan pelaksanaan penyusunan RPJM yang
menyediakan data bagi instansi terpanggil untuk mengisi matriks
program lintas sektor yang tercantum dalam RPJM termaksud.

2 MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan identifikasi KTP2D dilakukan dengan maksud, tujuan dan sasaran
sebagai berikut:

a. Maksud
Kegiatan identiflkasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
atau KTP2D ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah kabupaten
dalam menangani perdesaan khususnya desa-desa berpotensi untuk
mendapatkan dampak berupa perkembangan ekonomi lokal.
b. Tujuan
Kegiatan identifikasi KTP2D di Kecamatan Saguling - Kabupaten
Bandung Barat bertujuan untuk:

Mendapatkan desa yang dikategorikan sebagai desa potensial untuk


dikembangkan.
Menetapkan kawasan TP2D, beserta indikasi potensi kawasan dan
indikasi garis besar program yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan potensi tersebut.
Menciptakan kemudahan dalem penyusunan RPJM dan rencana
tindak untuk masing-masing kawasan

3 SASARAN
Melalui kegiatan ini target yang diharapkan adalah:
1. Tersedianya list atau daftar kawasan TP2D di Kabupaten Bandung
Barat khususnya di Kecamatan Saguling.
2. Terinformasinya Indikasi potensi kawasan dan indikasi awal
kebutuhan dukungan program dalam KTP2D.

4 NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pemberi Tugas adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Bandung Barat

5 SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
155.500.000,- termasuk PPN dengan sumber dana berasal dan dana
APBDP yang dialokasi pada DIPA Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran Perubahan 2013.

6 LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN


FASILITAS PENUNJANG
a.Ruang Lingkup dari kegiatan ini adalah :
a) Pendalaman konsepsi program
Pendalaman konsepsi penanganan perdesaan pada umumnya,
khususnya KTP2D
Pencermatan panduan Identifikasi lokasi KTP2D yang berlaku

Pencermatan data-data sekunder kabupaten terpilih


Penyusunan rancangan kegiatan berdasarkan panduan dan
beban tugas yang diberikan.
b) Analisis dan pemetaan nilai sampai kategori desa
Mengolah data Podes dan data sekunder yang didapat untuk
mendapatkan score desa
Menetapkan kawasan TP2D berdasarkan panduan dan
pertimbangan kebijakan lokal.
Melakukan analisis dalam menyusun indikasi program sesuai
dengan indikasi potensi kawasan
c) Diskusi dan konsultan:
Bersama dengan pemberi tugas mengadakan konsolidasi awal
dengan pemerintah kabupaten.
Memberikan dan mendapatkan masukan dalam pengalaman
pelaksanaan KTP2D dan program-program penanganan
perdesaan dilingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan
instansi lainnya yang terkait.
Mendapatkan data primer dan sekunder desa-desa yang
berada di Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat
Menciptakan kesepahaman dengan pemerintah kabupaten
terkait dalam menetapkan kawasan-kawasan TP2D setelah
dilakukan analisis penilaian scoring desa serta penetapan
kawasan-kawasan TP2D
d) Penyusunan Rencana Tindak
Memperkirakan kebutuhan penanganan komponen penyediaan
infrastruktur perdesaan dan tinjauan/visi serta penetapan
target/kinerja pengembangan kawasan perdesaan.
Kajian peran stakeholders dalam penyelenggeraan kegiatan
pembangunan, termasuk dalam bagian ini adalah upaya untuk
meningkatkan kapasitas kelembagan pembangunan dan
tingkat partisipasi stakeholders.
Penyusunan tahapan pelaksanaan pembangunan termasuk
memperkirakan kebutuhan dana dan analisis sumber
pendanaan
khususnya
komponen
infrastruktur
yang
diprioritaskan untuk dilaksanakan.
b.Tahapan Kegiatan
Pencermatan Keranqka Acuan Kerja
Penyusunan rencana kerja dan organisasi ketenagaan
Survey lapangan
Penyusunan Laporan Hasil survey lapangan dan analisis
Penyusunan daftar lokasi KTP2D Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat untuk kurun waktu 5 tahun yang
akan ditangani sesuai prioritas

Penyusunan Rencana Tindak untuk implementasi dan updating


RPJM

7 MET0D0LOGI
Metodologi pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan dengan pendekatan
planning dan programming untuk penyiapan proyek, termasuk metodologi
yang umum digunakan untuk menilai dan menguji kelayakan teknis dan
ekonomi dari setiap usulan kegiatan. Pengumpulan data sekunder akan
dilakukan melalui kegiatan survey lapangan. Kegiatan perencanaan teknis
akan didasarkan atas kriteria desain dan spesifikasi teknis perencanaan
untuk setiap komponen infrastruktur. Analisis sumber pendanaan
pembangunan akan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan rupiah
murni (APBN dan APBD) Pemerintah. Penyepakatan dari tahapan dan
proses penyiapan RPJM khususnya dalam formulasi tanggung jawab
pendanaan akan dilakukan melalui proses konsultasi dan diskusi bersana
Tim Teknis

8 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan waktu selama 45 (empat puluh
lima) hari kalender.

9 TENAGA AHLI
A. Tenaga Ahli
- Ketua Tim/Ahli Perencanaan Wilayah (S2 Planologi), 1
orang, berpengalaman di bidangnya minimal 5 (lima) tahun.
- Ahli Perumahan (S1 T. Arsitektur), 1 orang, berpengalaman
di bidangnya minimal 4 (empat) tahun.
- Ahli Perencanaan Jalan dan Drainase (SI Teknik Sipil), 1
orang, berpengalaman di bidangnya minimal 4 (empat) tahun.
- AhIi Perencanaan Komponen Prasarana Lingkungan (S1 T.
Lingkungan), 1 orang, berpengalanan di bidaangnya minimal 4
(empat) tahun.
- Ahli Ekonomi (S1 Ekonomi Pembangunan), 1 orang,
berpengalaman di bidangnya minimal 4 (empat) tahun.
- AhIi Kelembagaan den Pemberdayaan Masyarakat (S1
Sosial), 1 orang, berpengalaman di bidangnya minimal 4
(empat) tahun.
B. Tenaga Pendukung
- Surveyor 6 Orang
- Operator Komputer 2 orang
- Drafter (Cad) 2 Orang
- Tenaga Administrasi 1 Orang

10 KELUARAN

Kompilasi data hasil survey dan data hasil oIahan serta poses
perhitungan sesuai dengan panduan yang diberikan. Dilengkapi
dengan score masing-masing desa dan penetapan kawasan (nama
desa pusat dan desa-desa hinterland)
Daftar Kawasan TP2D terpilih
a. Daftar lokasi KTP2D yang dilengkapi dengan nama masing-masing
desa pusat dan desa-desa hinterlandnya (Daftar diurutkan sesuai
prioritas).
b. Indikasi program untuk masing-masing kawasan didasarkan atas
potensi kawasan yang perlu dukungan.
c. Kelengkapan data berupa peta, potensi kawasan dalam kaitannya
dengan konsepsi penanganan KTP2D.
Rencana tindak

11 LAPORAN
Laporan yang wajib diserahkan:
a.

b.

c.

Laporan Pendahuluan : berisikan mengenai latar belakang dan


informasi ter-update dari apresiasi pekerjaan termasuk metodologi
dan rencana kegiatan konsultan, dan status terakhir dan mobilisasi
tenaga ahli.
Laporan ini harus dibahas dengan pihak pemberi tugas sebelum
difinalkan. Laporan ini disampaikan 1 (satu) minggu sejak
diterbitkannya SPMK. Disampaikan 5 eksemplar.
Laporan Draft Final : berisikan mengenai kompilasi data/informasi
kegiatan lapangan, sintesis dan kondisi eksisting dan konsepsi
penyusunanan RPJM, hasil idenfifikasi lokasi pengembangan kawasan,
penetapan kriteria perencanaan per komponen infrastruktur dan
indikasi awal kebutuhan penanganan infrastruktur pengembangan
kawasan perdesaan. Serta laporan Iengkap DED RPJM termasuk
justifikasi kebutuhan penanganan, penjadwalan pelaksanaan kegiatan
proyek, indikasi kebutuhan dana, peran stakeholders dan usulan
rencana pendanaan. Laporan Draft Final harus disanpaikan 4 minggu
sebelum berakhir periode penugasan untuk dijadikan bahan
pembahasan dan penyepakatan dengan Tim Teknis. Disampaikan 5
(lima) eksemplar
Laporan Akhir : merupakan penyempurnaan dari laporan draft final
hasil pembahasan dan berisikan pula rekomendasi rencana tindak
untuk implementasi dan penyusunan RPJM.
Laporan ini disampaikan dalam waktu 1 (satu) Minggu setelah
laporan draft final diterima dengai baik. Disampaikan 10 eksemplar,
disampaikan juga dalam bentuk CD Rom sebanyak 10 keping.

Anda mungkin juga menyukai