TEKNOKRATIK RPJMD
TAHUN 2021-2026
BAB I
PENDAHULUAN
a. PERSIAPAN
Persiapan kegiatan dimulai bulan Januari 2020, beberapa persiapan
yang dilaksanakan yaitu: persiapan administratif yang meliputi
Penyusunan KAK dan PO, Penyusunan Administrasi Kegiatan, SK Tim
Penyusun.
b. PELAKSANAAN
Kegiatan-Kegiatan yang dilaksanakan:
1. Rapat koordinasi pengumpulan dan validasi data antara OPD dengan
Tim Penyusun.
2. Melakukan rekapitulasi data OPD hasil rapat validasi yang akan
digunakan untuk penyusunan Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026
3. Melakukan pengolahan data dan analisa data oleh Tim Penyusun
4. Menyusun draft awal Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun
2021-2026
5. Rapat Koordinasi Tim Penyusun hasil penulisan draft awal
6. Perbaikan draft dokumen
7. Rapat Koordinasi Tim Penyusun atas perbaikan Draft awal
8. Perbaikan dokumen hasil Rapat Koordinasi.
c. PELAPORAN
Selain menyelesaian administrasi kegiatan, juga dilaksanakan
penyusunan laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.
Laporan berisi informasi tentang pelaksanaan dan hasil kegiatan yang
menjadi evaluasi atau perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 5
BAB II
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
1. Pendidikan
Secara umum indikator pembangunan pendidikan di Kabupaten
Pesisir Selatan pada periode 2015 – 2019 perkembangan yang semakin
baik. namun untuk data tahun 2019 ada 3 permasalahan yang cukup
menonjol dan perlu mendapat perhatian yang serius yaitu :
Masih ada anak putus sekolah baik pada tingkat SD, SMP maupun
SMA/SMK.
Masih belum terpenuhinya sarana prasarana pendidikan secara optimal.
Angka Rata-rata Lama Sekolah masih kurang dari 9 tahun.
2. Kesehatan
Derajat Kesehatan penduduk Kabupaten Pesisir Selatan secara
umum secara umum terus meningkat sebagaimana diperlihatkan oleh
Angka Harapan Hidup penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang juga
terus meningkat. Permasalahan Kesehatan yang cukup menonjol dan perlu
mendapat perhatian serius di Kabupaten Pesisir Selatan adalah :
Masih tingginya tingkat prevalensi penyakit TBC dan HIV
Masih ditemuinya Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Ditemui kasus lumpuh layu (Non Polio AFP rate)
Belum terpenuhinya target 100 % HHC
5. Sosial
Masih relatif tingginya angka kemiskinan daerah 7,8 %,
sehingga membutuhkan keterpaduan penanganan dari berbagai sektor.
6. Penanaman Modal
Kepastian peruntukan ruang dan kemudahan akses investor tehadap
lahan investasi perlu menjadi perhatian.
7. Lingkungan Hidup
Ada beberapa persoalan pembangunan di bidang lingkungan hidup
yang perlu mendapat perhatian yaitu :
Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penanganan
lingkungan dan pengawasan lingkungan.
Sarana dan prasarana (alat uji) laboratorium masih belum lengkap
sehingga mempersulit dalam hal uji laboratorium.
Belum optimalnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan lingkungann
hidup terutama; sarana dan prasarna pengelolaan sampah dan limbah.
8. Pangan
Secara umum pembangunan bidang pangan di Kabupaten Pesisir
Selatan cukup berhasil terutama dalam hal tingkat kecukupan
ketersediaannya. Persoalan yang masih menonjol adalah dari sisi pasarnya
yaitu : fluktuasi harga pangan berpotensi merugikan petani (produsen).
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 9
13. Perikanan
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah yang mempunyai
potensi yang sangat besar dibidang Kelautan dan Perikanan karena
mempunyai pesisir pantai yang sangat panjang dan pulau-pulau kecil.
Persoalan di bidang Kelautan dan Perikanan antara lain :
Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Masih terbatasnya sarana dan prasaran yang dimiliki.
Belum optimalnya pengolahan hasil parikanan untuk peningkatan nilai
tambah produksi.
belum optimalnya pemasaran hasil perikanan.
Masih rendahnya kesejahteraan nelayan dan keluarganya.
14. Pariwisata
Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai potensi pariwisata yang
besar terutama wisata pantai dan pulau. Persoalan yang masih menjadi
kendala dalam pengembangan pariwisata adalah :
Belum optimalnya pengelolaan kawasan wisata,
Kurangnya inovasi dan atraksi pada objek wisata,
Masih rendahnya tingkat amenitas pada sejumlah objek wisata
15. Pertanian
Sektor Pertanian dalam arti yang luas memiliki peranan yang
sangat penting di Kabupaten Pesisir Selatan karena menyumbang lebih
dari 1/3 dari PDRB daerah ini. Beberapa persoalan yang perlu mendapat
perhatian antara lain :
Belum optimal pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan hasil
pertanian.
Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang
pertanian.
Masih terbatasnya jumlah penyuluh pertanian.
Masih ada sawah yang belum beririgasi.
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 11
terjadi peningkatan pada tahun 2019, tetapi baru mencapai angka 4,52, nilai yang
sama dengan tahun 2017. Upaya untuk menciptaka iklim investasi yang lebih
kondusif semakin dibutuhkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi terutama
pasca pendemi covid19. Banyak usaha yang harus terhenti dan sulit untuk pulih
dengan segera.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan sektor pertanian yang cenderung
menurun harus mendapat perhatian lebih. Hal ini, mengingat lapangan usaha
pertanian merupakan Kontributor terbesar dalam perekonomian baik dalam hal
produksi maupun lapangan usaha. Oleh sebab itu, upaya peningkatan
produktivitas dengan pemanfaatan teknologi tepat guna serta upaya pengolahan
menjadi penting agar seKtor industri khususnya agri industri mampu tumbuh dan
memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perekonomian daerah.
pendidikan sarjana (S1, S2, dan S3) menunjukkan peningkatan selama periode
2019-2019, dimana pada tahun 2019 nilainya sebesar 4,12%. Angka ini masih
berada di bawah rata-rata Sumbar yakni sebesar 5,24%. Untuk itu, perlu upaya
untuk mendorong penduduk usia muda agar meningkatkan kualitas guna meraih
bonus demografi yang diperkirakan akan memasuki Indonesiar pada
tahun 2020-2030.
Data selengkapnya tentang IDSD kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada
Tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2.
Nilai Aspek dan IDSD Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2018 dan 2019
No Aspek Nilai
2018 2019
1 Faktor Penguat/Enabling 2,98 0,86
Environment
2 Sumber Daya Manusia/Human 4,19 1,91
Capital
3 Faktor Pasar/Market 1,18 0,56
4 Ekosistem Inovasi 2,16 0,79
Nilai IDSD 2,81 4,12
Kategori Sedang Sedang
Sumber Data: https://indeks.inovasi.ristekbrin.go.id, 2020.
4.2.3. Telaah Isu Strategis berdasarkan RPJM Nasional tahun 2020 – 2024
Tujuan pembangunan nasional RPJM Nasional tahun 2020-2024 adalah:
“Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur
melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetititf di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing”.
atau dampak yang palinh tinggi, meliputi, Kawasan Rawan Bencana Gerakan
Tanah termasuk tanah longsor dan Sempadan patahan aktif pada kawasan rawan
bencana gempa bumi, (6) Kawasan Cagar Budaya, (7) Kawasan ekosistem
mangrove.
b. Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya
dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan, dan pemantauan kegiatan
termasuk penyediaan prasarana dan sarana maupun penanganan dampak
lingkungan akibat kegiatan budidaya. Penetapan kawasan budidaya hingga tahun
2030 didasarkan pada Peraturan Menteri ATR Nomor 01 Tahun 2018 tentang
pedoman penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota dan hasil kesepakatan
antar wilayah pada Ditjen Penataan Ruang yang menyangkut klasifikasi
pemanfaatan ruang kabupaten. Luas keseluruhan kawasan budidaya mencapai
lebih kurang seluas 288.143 Ha atau 47,63% (direncanakan sampai tahun 2030)
dari luas wilayah administrasi, yang meliputi :
i. Kawasan hutan produksi yang meliputi :
a) Kawasan hutan produksi terbatas
b) Kawasan hutan produksi tetap
c) Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
ii. Kawasan hutan rakyat;
iii. Kawasan pertanian yang meliputi :
a) Kawasan tanaman pangan
b) Kawasan hortikultura
c) Kawasna perkebunan
d) Kawasan peternakan
iv. Kawasan perikanan;
a) Kawasan perikanan Tangkap
b) Kawasan perikanan budidaya
v. Kawasan pertambangan dan energi yang meliputi :
a) Kawasan pertambangan mineral
b) Kawasan pertambangan mineral bukan logam
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 26
Selama lima tahun terakhir masih terdapat beberapa masalah dalam upaya
peningkatan sumber daya manusia. Di bidang pendidikan terlihat bahwa angka
partisipasi sekolah cenderung menurun untuk jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Selain itu, juga terjadi kenaikan yang cukup tajam pada
angka putus sekolah pada tahun 2019. Permasalahan lain seperti ketersedian
infrastruktur pendidikan dan kualitas pembelajaran masih menjadi isu utama
di bidang pendidikan.
Pada sisi kesehatan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan
melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara holistik dan menyeluruh.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk menekan angka kematian, angka
keseakitan, penderita gizi buruk, stunting, dan meningkatan kualitas kesehatan
masyarakat secara umum.
Pembangunan manusia di Kabupaten Pesisir Selatan akan diarahkan
kepada penumbuhan SDM yang memiliki kompetensi, berkarakter, kreatif,
inovatif, sehat lahir dan batin serta mampu beradaptasi dengan masyarakat global.
Untuk itu, peran dari sektor pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan menjadi
sangat strategis.
4. Meningkatkan kemandirian ekonomi daerah
Kabupaten Pesisir Selatan sedang mengalami gejala deindustrialisasi.
Hal ini tercermin dari menurunnya kontribusi dan pertumbuhan sektor industri
pengolahan selama lima tahun terakhir. Kondisi ini merupakan tantangan utama
bagi kabupaten Pesisir Selatan kedepannya. Untuk mengantisipasi masalah ini,
pemerintah harus berupaya keras dalam menata kembali sektor industri
manufaktur dan menemukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang
potensial.
Seiring dengan hal diatas, RPJMD tahun 2021 – 2025 merupakan tahap
akhir dari pelaksanaan RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2005 – 2025.
Pada tahap ini pemerintah diharapkan untuk mempersiapkan pembangunan
industri pangan dengan berbasis sumber daya lokal yang berdaya saing nasional.
Jika hal ini terwujud, maka diharapkan sektor industri khususnya industri pangan
akan kembali menjadi motor penggerak ekonomi Pesisir Selatan.
Selain pembenahan sektor industri, sektor pariwisata bisa dijadikan
sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Seiring dengan meningkatnya
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 29
Padang Pariaman. Selain itu, laju penurunan tingkat kemiskinan di Pesisir Selatan
juga mengalami perlambatan setiap tahunnya.
8. Mitigasi dan penanggulangan bencana
Kabupaten Pesisir Selatan sangat rawan terhadap berbagai bencana,
sehingga kondisi ini berpotensi menghambat atau menganggu percepatan
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena secara psikologis
akan memberikan sentimen negatif terhadap investasi. Untuk mengantisipasi
hambatan tersebut perlu perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat terhadap
upaya-upaya mitigasi dan manajemen kebencanaan. Upaya mitigasi dan
manajemen bencana lebih berfokus pada penyiapan seluruh stakeholder untuk
selalu siaga dan tanggap terhadap bencana disamping juga penguatan terhadap
upaya-upaya tangap darurat serta pemulihan dan rekonstruksi pasca bencana.
9. Pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan pada
tahun 2015 sebesar 8,77 persen dan menurun secara signifikan hingga 6,7 persen
pada tahun 2019. IPG Pesisir Selatan juga turun dari 94,98 pada tahun 2017
menjadi 94,62 pada tahun 2018. Artinya, capaian perempuan di Pesisir Selatan
menurun dibandingkan capaian laki-laki. Oleh sebab itu, diperlukan program baru
dari pemerintah dalam meningkatkan kesetaraan gender di Pesisir Selatan.
10. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan
Isu pemanasan global seolah menyadarkan kita bahwa pembangunan yang
kita lakukan hendaknya memperhatikan proses keberlanjutan sumber daya alam
dan lingkungan. Untuk keperluan pembangunan kita terus mengeksploitasi
sumber daya alam dengan membabi buta dan abai akan keberlangsungan hidup
anak cucu di masa yang akan datang.
Karena itu, tak ada jalan lain yang harus ditempuh kecuali dengan menerapkan
konsep pembangunan berkelanjutan dalam setiap aktifitas yang kita lakukan
sehingga kelestarian lingkungan hidup dapat terus dipelihara. Pemeliharaan
kualitas lingkungan hidup harus menjadi isu utama dalam pembangunan agar
pembangunan yang dilaksanakan berbasis daya dukung dan daya tampung.
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 31
A. Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa pelaksanaan kegiatan dan diperoleh hasil:
I. Rapat Pembahasan Data Penyusunan Dokumen RPJMD
Teknokratik:
Masing-masing OPD membawa Data terkait berdasarkan form data
sesuai indikator Permendagri 86 Tahun 2016
Dilakukan klarifikasi rasionalitas dan validasi data OPD tersebut
OPD memperbaiki data yang kurang dan disampaikan ke Tim
penyusun sesuai jadwal yang ditentukan.
II. Pengumpulan, pengcroscekan atas validasi data, pengelompokan
serta pendistribusian data ke Tim Penyusun:
Merekap semua data yang disampaikan OPD berdasarkan
penyempurnaan hasil rapat validasi data
Mengelompokan data yang sudah valid dan mendistribusikan ke
masing-masing Tim Penyusun sesuai dengan Tupoksi
Menyempurnakan kekurangan data hasil croscek masing-masing
Tim Penyusun
III. Rapat Persiapan Tim Penulisan RPJMD Teknokratik
Persamaan Persepsi Mekanisme dan Tata Cara Penulisan RPJMD
Teknokratik
Pembagian Tugas Tim Penyusun RPJMD Teknokratik
Penyampaian Time Schedule Penyusunan.
IV. Rapat Penyampaian Perkembangan Penyusunan Rancangan
Teknokratik RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
oleh Tim Penyusun
Data aspek daya saing disertai dengan data pembanding dari luar/
wilayah tetangga.
Data Keuangan terkait Neraca Tahun 2019 yang dapat ditampilkan
adalah data belum audit, karena data hasil audit baru selsai skitar
bulan Juni.
Data BPS merupakan sumber data utama, dan diluar itu dapat
digunakan data dari OPD.
Laporan Kegiatan Penyusunan Dokumen Teknokratik RPJMD Tahun 2021-2026 32
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
1.2 SARAN
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI KEGIATAN