Anda di halaman 1dari 22

Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

1
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan
rahmat, karunia serta perkenan-Nya, Buku Panduan Penyelenggaraan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Garut Tahun 2022 di
Desa dan Kelurahan dapat selesai disusun. Pelaksanaan Musrenbang sebagai awal
proses perencanaan secara bottom up dan partisipatif.
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Kabupaten Garut Tahun 2022 di Desa dan
Kelurahan dikoordinasikan oleh Camat dan dilaksanakan oleh Kepala Desa dan
Lurah, sebagai forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk
membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan
prioritas yang akan diusulkan dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa/Kelurahan.
Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Musrenbang RKPD Kabupaten
Garut Tahun 2022 di Desa dan Kelurahan adalah tersusunnya daftar usulan
musrenbang desa dan kelurahan Tahun 2022 secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan yang akan dimasukkan ke dalam
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Buku pedoman ini disusun untuk menjadi acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan pelaksana Musrenbang di Desa dan Kelurahan dalam penyusuna
perencanaan Tahun 2022. Sehingga tujuan dari perencanaan pembangunan yang
melibatkan masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan dapat tercapai
sebagaimana yang kita harapkan bersama.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Garut, 4 Januari 2021


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Garut,

AGUS ISMAIL, ST., MT


Pembina
NIP. 19760808 200604 1 008

i
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
1. Pendahuluan.................................................................................................................. 1
2. Arahan Pencapaian Sasaran Pembangunan Pembangunan Daerah ............... 4
3. Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang .................................................................... 7
4. Pengorganisasian Penyelenggaraan Musrenbang ............................................. 13
5. Waktu Pelaksanaan .................................................................................................... 14
6. Susunan Acara ............................................................................................................. 15
7. Penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) ............................ 16
8. Penutup ......................................................................................................................... 18

ii
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

1. Pendahuluan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, mewajibkan Pemerintah Daerah untuk menyusun
dokumen perencanaan daerah, baik untuk jangka panjang, menengah maupun
untuk periode tahunan. Dalam kaitannya dengan dokumen perencanaan
tahunan, maka pemerintah daerah diwajibkan menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), yang didahului dengan penyelenggaraan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) secara
berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, tingkat Kecamatan, tingkat
Kabupaten, tingkat Propinsi, hingga tingkat Nasional. Model perencanaan
pembangunan partisipatif merupakan salah satu bentuk implementasi dari
manajemen perencanaan pembangunan dari bawah (Bottom up planning
management), yang akan disinergikan dengan aspek administratif
perencanaan dari atas (Top-down planning) sebagai perpaduan dinamis
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Permendagri 86 Tahun 2017 Pasal 98 ayat (1) yang berbunyi “Musrenbang
RKPD kabupaten/kota di kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94
ayat (3) huruf 6 merupakan forum pembahasan hasil daftar usulan
desa/kelurahan di lingkup kecamatan dan ayat (4) yakni “Tata cara pengajuan
daftar usulan desa/kelurahan berpedoman pada Peraturan Menteri mengenai
pedoman pembangunan desa.”
Untuk di Desa Berpedoman Pada Permendesa PDTT Nomor 17 Tahun 2019
Tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
sedangkan untuk Kelurahan berpedoman Pada Permendagri 130 Tahun 2018
Tentang Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Kelurahan Dan
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan.
Musrenbang yang merupakan forum perencanaan pembangunan
diselenggarakan dengan melibatkan berbagai unsur stakeholders sebagai
pelaku pembangunan, sehingga memberikan konsekuensi keterlibatan secara
aktif masyarakat sebagai obyek dan terutama sebagai subyek pembangunan,
yang akan lebih memahami kondisi kelokalan daerahnya, baik dalam aspek
evaluasi berdasarkan kondisi faktual, maupun dalam menentukan
kebutuhannya akan pembangunan, serta kemampuannya menggali potensi
dan sumber daya pembangunan yang bersumber dari masyarakat dan
pemerintah.
Musrenbang RKPD merupakan wahana partisipasi masyarakat di daerah
yang dilaksanakan untuk memadukan Rancangan Renja antar-SKPD dan
antar-Rencana Pembangunan Kecamatan, terutama dalam melakukan
verifikasi atas identifikasi isu dan prioritas pembangunan yang diperlukan. Hal

1
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

ini penting karena RKPD akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta
RAPBD dan dasar-dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). Pelaksanaan penyusunan dokumen rancangan RKPD dilakukan
melalui proses pembahasan yang terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis
antara Bappeda dengan seluruh unsur SKPD pada penyelenggaraan forum-
SKPD maupun Musrenbang-RKPD. Hal tersebut memiliki konsekuensi bahwa
rencana kerja, program dan kegiatan yang termuat dalam RKPD harus terukur
dan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran,
guna menciptakan kemandirian dalam rangka membangun daerahnya,
dengan berpijak pada prinsip-prinsip demokratis, partisipasi masyarakat,
pemerataan, berkeadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman
daerah dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
Oleh karenanya, pembangunan di Kabupaten Garut secara ideal
diharapkan mampu mewujudkan pula prinsip pembangunan secara
berkelanjutan, sehingga untuk memenuhinya secara optimal dan berkeadilan,
maka musrenbang yang diselenggarakan harus dapat memenuhi aspek-aspek:
1. Melibatkan semua pelaku pembangunan untuk lebih mendorong
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan;
2. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki antara lain sumber daya alam,
sumber daya manusia, sarana dan prasarana;
3. Memaksimumkan penggunaan sumber daya lokal;
4. Mencegah degradasi sumber daya dan penurunan fungsi.

Sehingga, sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah, RKPD


diharapkan tidak lagi memuat daftar panjang usulan kegiatan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), akan tetapi dapat lebih bersifat Spesifik (Spesific),
Terukur (measurable), dapat dicapai (Achievable), memperhatikan
ketersediaan sumber daya (Resources Availability), dan tepat waktu (Time).

2
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Gambar 1 Bagan Alur Tahapan Penyusunan RKPD Tahun 2022

3
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

2. Arahan Pencapaian Sasaran Pembangunan Pembangunan Daerah

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022, sekaligus


pedoman dasar untuk penyusunan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2022, maka Pemerintah
Kabupaten Garut senantiasa memperhatikan Lima Arahan Utama Presiden
sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran
Visi Indonesia 2045, yaitu:
1. Pembangunan sumber daya manusia, dengan membangun SDM pekerja
keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global;
2. Pembangunan infrastruktur, dengan melanjutkan pembangunan
infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan
distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak
lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah
perekonomian rakyat;
3. Penyederhanaan regulasi, dengan menyederhanakan segala bentuk
regulasi dengan pendekatan omnibus law, terutama menerbitkan 2
undang-undang. Pertama, Undang-Undang Cipta Kerja. Kedua, Undang-
Undang Pemberdayaan UMKM;
4. Penyederhanaan birokrasi, dengan memprioritaskan investasi untuk
penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang
panjang, dan menyederhanakan eselonisasi; dan
5. Transformasi ekonomi, dengan melakukan transformasi ekonomi dari
ketergantungan sumberdaya alam menjadi daya saing manufaktur dan
jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran
bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Berdasarkan pada Lima Arahan Pembangunan diatas, serta dengan


mengkaji kondisi sosial masyarakat Kabupaten Garut, maka Prioritas
Pembangunan Daerah untuk tahun 2022, diarahkan pada:
1. Perluasan kesempatan kerja dan lapangan berusaha dalam rangka
penurunan angka kemiskinan;
2. Peningkatan kualitas infrastruktur secara merata dalam rangka
pengembangan wilayah;
3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, kesetaraan
gender dan pemenuhan hak anak dalam rangka reformasi sosial;

4
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

4. Peningkatan nilai tambah ekonomi sektor pertanian, industri,


perdagangan, pariwisata dan jasa produktif lainnya dalam rangka
recovery ekonomi;
5. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengurangan risiko bencana;
6. Peningkatan pelayanan publik dan kinerja aparatur; serta
7. Peningkatan investasi dan pendapatan daerah.
Atas dasar keselarasan agenda pembangunan dan isu strategis di atas,
maka Tema Pembangunan untuk Tahun 2022 yaitu “Percepatan Pemulihan
Ekonomi, Pembangunan Infrastruktur dan Penguatan Pelayanan Publik untuk
Kesejahteraan Masyarakat”. Diharapkan melalui tema pembangunan tersebut
dapat mempercepat Pemulihan Ekonomi di Kabupaten Garut sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ditambah dengan keberlanjutan
pembangunan infrastruktur daerah yang mantap baik secara kualitas dan
kuantitasnya, serta penguatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik
sesuai dengan harapan masyarakat sehingga dapat membawa masyarakat
Kabupaten Garut pada kemajuan dan kesejahteraan.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh para pemangku kepentingan dalam
proses penyusunan RKPD ini adalah terkait dengan tahapan dan waktu
pelaksanaan urutan proses perencanaan. Setiap tahapan ini akan senantiasa
diawasi dan harus dilaporkan kepada pemerintah baik secara sistem maupun
secara manual melalui Pemeritah Provinsi Jawa Barat, serta dengan
diimplementasikannya Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), maka
setiap tahapan akan senantiasa terdokumentasi secara digital. Seluruh
proses, tahapan, data dan hasil dipantau secara langsung oleh Kementerian
Dalam Negeri, Badan Pengawas Keuangan (BPK) serta Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Perlu diketahui pula bahwa berdasarkan penilaian Monitoring
Control for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Tahun
2020 Kabupaten Garut telah memperoleh penilaian yang baik bahkan masuk
tujuh besar terbaik nasional, tentu saja hal ini harus terus kita tingkatkan yang
tentu saja dimulai dari proses perencanaan yang sedang kita laksanakan hari
ini.
Sejatinya keberhasilan pembangunan Kabupaten Garut merupakan
keberhasilan kolektif dari peran aktif seluruh pemangku kepentingan
pembangunan di Kabupaten Garut, tentu saja dengan didukung oleh bantuan
dari Pemerintah Provinsi bersama-sama Pemerintah Pusat. Oleh karena itu,
bekerja bersama secara sinergis untuk dapat menciptakan kemajuan dan
kesejahteraan di kabupaten garut sesuai dengan visi Terwujudnya Garut yang
Bertaqwa, Maju dan Sejahtera. Untuk itu, maka dalam penyusunan RKPD 2022
ini harus dilakukan secara berkualitas dan lebih produktif sehingga perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

5
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

1. Penentuan program, kegiatan maupun sub kegiatan harus bersifat yang


menyentuh masyarakat secara langsung;
2. Peningkatan investasi di daerah, dalam upaya mendorong peningkatan
pendapatan asli daerah serta perekonomian masyarakat dan mencari
sumber-sumber pembiayaan lain dengan pola kemitraan;
3. Percepatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang
mendukung pusat-pusat ekonomi, infrastruktur pedesaan, khususnya
untuk mengatasi ketertinggalan wilayah pedesaan agar perekonomian
masyarakat bisa berkembang; serta
4. Membangun komitmen seluruh stekholder baik pemerintah, pelaku
usaha dan masyarakat untuk mendukung pencapaian target-target
pembangunan yang telah disepakati bersama.

6
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

3. Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang

Mengacu kepada Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan


Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor
0008/M.PPN/01/2007 dan 50/264A/SJ tanggal 12 Januari 2007 perihal Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Musrenbang serta Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Untuk memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang di daerah, bersama
ini disampaikan pedoman yang dapat digunakan sebagai rujukan, dengan
penjelasan sebagai berikut:

3.1. Musrenbang Desa/Kelurahan


3.1.1. Pengertian
1) Musrenbang Desa/Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan
yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) desa/kelurahan (pihak yang
berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa/kelurahan
dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk
menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya.
2) Musrenbang Desa/Kelurahan dilaksanakan dengan memperhatikan
rencana pembangunan jangka menengah desa/kelurahan, kinerja
implementasi rencana kegiatan tahun berjalan, serta masukan dari
narasumber dan peserta yang menggambarkan permasalahan
nyata yang sedang dihadapi.
3) Hasil Musrenbang Desa terdiri dari:
a. Daftar Kegiatan Prioritas yang akan dilaksanakan sendiri oleh
Desa yang bersangkutan yang akan dibiayai dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa), serta swadaya
gotong royong masyarakat Desa;
b. Daftar Kegitan Prioritas yang akan diusulkan ke Kecamatan
untuk dibiayai melalui APBD Kabupaten dan APBD Provinsi;
c. Daftar nama anggota Delegasi yang akan membahas hasil
Musrenbang Desa pada forum Musrenbang Kecamatan.

7
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

4) Hasil Musrenbang Kelurahan terdiri dari:


a. Daftar Kegitan Prioritas yang akan dilaksanakan sendiri oleh
Kelurahan yang bersangkutan yang akan dibiayai dari
anggaran Kelurahan yang bersumber dari APBD Kabupaten,
serta swadaya gotong royong masyarakat Kelurahan;
b. Daftar Kegitan Prioritas yang akan diusulkan ke Kecamatan
untuk dibiayai melalui APBD Kabupaten dan APBD Provinsi;
c. Daftar nama anggota Delegasi yang akan membahas hasil
Musrenbang Kelurahan pada forum Musrenbang Kecamatan.

3.1.2. Tujuan
Musrenbang Desa/Kelurahan dalam rangka penyusunan rancangan RKPD
diselenggarakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut:
1) Menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan
masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan pada
tingkat di bawahnya (Musyawarah Dusun/kelompok).
2) Menetapkan kegiatan prioritas desa/kelurahan yang akan dibiayai
melalui Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang berasal dari APBD
Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya.
3) Menetapkan kegiatan prioritas yang akan diajukan untuk dibahas
pada Forum Musrenbang Kecamatan (untuk dibiayai melalui APBD
Kabupaten atau APBD Provinsi).

3.1.3. Peserta
Peserta Musrenbang Desa/Kelurahan adalah perwakilan komponen
masyarakat (individu atau kelompok) yang berada di desa/kelurahan, seperti:
ketua RT/RW; kepala dusun, tokoh agama, ketua adat, wakil kelompok
perempuan, wakil kelompok pemuda, organisasi masyarakat, pengusaha,
kelompok tani/nelayan, komite sekolah dan lain-lain.

3.1.4. Narasumber
Kepala Desa/Lurah, Ketua dan para Anggota Badan Perwakilan Desa
(BPD), Camat dan aparat kecamatan, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas,
pejabat instansi yang ada di desa atau kecamatan, dan LSM yang bekerja di
desa yang bersangkutan.

8
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

3.1.5. Fasilitator
Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman yang memiliki
persyaratan kompetensi dan kemampuan memandu pembahasan dan proses
pengambilan keputusan dalam kelompok diskusi.

3.1.6. Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Musrenbang Desa/Kelurahan terdiri dari:
1) Tahap Persiapan:
a. Kepala Desa/Lurah menetapkan Tim Fasilitator Musrenbang
Desa/ Kelurahan yang terdiri dari BPD dan aparat pemerintah
desa lainnya. Tugas Tim Fasilitator Musrenbang Desa adalah
memfasilitasi pelaksanaan musyawarah di tingkat
dusun/RW/kelompok, serta memfasilitasi pelaksanaan
Musrenbang Desa/kelurahan.
b. Masyarakat di tingkat dusun/Rukun Warga (RW) dan
kelompok- kelompok masyarakat (misalnya kelompok tani,
kelompok nelayan, perempuan, pemuda dan lain-lain)
melakukan musyawarah. Keluaran dari musyawarah dusun/
RW/kelompok adalah:
• Daftar masalah dan kebutuhan;
• Gagasan dan atau usulan kegiatan prioritas masing-
masing dusun/RW/Kelompok untuk diajukan ke
Musrenbang Desa/kelurahan dengan terlebih dahulu
disesuaikan dengan kamus usulan dan disiapkan
dokumen pendukungnya (kamus usulan dan format
dokumen pendukung dapat diunduh pada tautan
linktr.ee/perencanaan2020);
• Wakil/Delegasi dusun/RW/kelompok yang akan hadir
dalam kegiatan Musrenbang Desa/Kelurahan (jumlah
wakil/delegasi masing-masing dusun/RW/Kelompok
disesuaikan dengan kondisi setempat).
c. Kepala Desa/Lurah menetapkan Tim Penyelenggara
Musrenbang Desa/Kelurahan.
d. Tim Penyelenggara Musrenbang Desa/Kelurahan melakukan
hal- hal sebagai berikut:
• Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Desa /

9
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Kelurahan.
• Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda,
dan tempat Musrenbang Desa/Kelurahan minimal 7
(tujuh) hari sebelum kegiatan dilakukan, agar peserta
dapat melakukan pendaftaran dan atau diundang.
• Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon
peserta Musrenbang Desa/Kelurahan.
• Menyiapkan tempat, peralatan dan bahan/materi serta
notulen untuk Musrenbang Desa/Kelurahan.

2) Tahap Pelaksanaan:
a. Pendaftaran peserta.
b. Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di
kecamatan yang bersangkutan.
c. Pemaparan Camat atau masyarakat terhadap perkembangan
penggunaan Anggaran dan Belanja desa/kelurahan tahun
sebelumnya dan pendanaan lainnya dalam membiayai
program pembangunan desa/kelurahan, dengan memuat
jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis.
d. Pemaparan Kepala Desa/Lurah tentang prioritas kegiatan
untuk tahun berikutnya. Pemaparan ini bersumber dari
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Desa/Kelurahan.
e. Penjelasan Kepala Desa tentang perkiraan jumlah Alokasi
Dana Desa yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya.
f. Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat
desa/kelurahan oleh beberapa perwakilan dari masyarakat,
misalnya: ketua kelompok tani, komite sekolah, kepala dusun,
dan lain-lain.
g. Pembahasan dan penetapan prioritas kegiatan (masukan:
kegiatan prioritas) pembangunan tahun yang akan datang
sesuai dengan potensi serta permasalahan di desa/kelurahan.
h. Pemisahan kegiatan berdasarkan:
a) kegiatan yang akan diselesaikan sendiri di tingkat
desa/kelurahan, dan
b) kegiatan yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja

10
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Perangkat Daerah yang akan dibahas dalam Musrenbang


Kecamatan.
i. Perumusan kriteria untuk menyusun kegiatan prioritas
sebagai metode untuk menyeleksi usulan kegiatan.
j. Pemilihan dan Penetapan perwakilan masyarakat/delegasi
Desa/Kelurahan (1-5 orang) untuk menghadiri Musrenbang
Kecamatan. Delegasi ini harus menyertakan perwakilan
perempuan.
k. Penandatanganan Berita Acara Musrenbang Desa/Kelurahan
oleh Lurah/Kepala Desa, Camat, Perwakilan Masyarakat dan
BPD.

3.1.7. Keluaran
Keluaran dari kegiatan Musrenbang Desa/Kelurahan adalah:
1. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa/Kelurahan yang
berisi:
a. Prioritas Kegiatan pembangunan skala desa/kelurahan yang
akan didanai oleh Alokasi Dana Desa dan atau swadaya.
b. Prioritas Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan
melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah dan akan dibahas pada
forum Musrenbang Kecamatan.
2. Daftar nama delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kecamatan.
3. Berita acara Musrenbang Desa/Kelurahan (format dapat diunduh
pada tautan linktr.ee/perencanaan2020).

3.1.8. Tugas Tim Penyelenggara


1. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Desa/Kelurahan;
2. Bersama-sama Tim Fasilitator Desa memfasilitasi dan memantau
pelaksanaan musyawarah dusun/RW, kelompok-kelompok
masyarakat yang kurang mampu, kelompok perempuan dan lain-
lain.
3. Membantu Tim Fasilitator Desa/Kelurahan dalam memfasilitasi
Proses Musrenbang.
4. Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda dan tempat
Musrenbang Desa/Kelurahan.
5. Menyiapkan tempat, peralatan dan bahan/materi serta notulensi

11
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

pelaksanaan Musrenbang Desa/Kelurahan.


6. Mendaftar calon peserta Musrenbang.
7. Membantu para delegasi desa/kelurahan dalam menjalankan
tugasnya di Musrenbang Kecamatan.
8. Menyusun Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa/Kelurahan.
9. Merangkum berita acara hasil Musrenbang Desa/Kelurahan yang
sekurangkurangnya memuat prioritas kegiatan yang disepakati, dan
daftar nama delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Kecamatan.
10. Menyebarluaskan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan
Desa/Kelurahan.

3.1.9. Tugas Delegasi Desa/Kelurahan


1. Membantu Tim Penyelenggara menyusun Dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Desa/Kelurahan.
2. Memaparkan daftar prioritas kegiatan pembangunan desa/kelurahan
pada forum Musrenbang Kecamatan.
3. Setelah memperoleh kepastian mengenai berbagai kegiatan
pembangunan yang akan dilaksanakan di desa/kelurahan serta sumber
pendanaannya (seperti: Alokasi Dana Desa maupun dari sumber
pendanaan lainnya), maka Tim Penyelenggara Musrenbang dan delegasi
desa/kelurahan membantu kepala desa/lurah mengumumkan program-
program pembangunan yang akan dilaksanakan dan mendorong
masyarakat untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tersebut.

12
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

4. Pengorganisasian Penyelenggaraan Musrenbang

4.1. Tim Penyelenggara


Untuk mendukung penyiapan dan pelaksanaan sampai dengan
penyusunan hasil Musrenbang, maka dibentuk Tim Penyelenggara
Musrenbang, dengan penjelasan alternatif sebagai berikut:

4.1.1. Susunan Keanggotaan Tim Penyelenggara


Keanggotaan Tim Penyelenggara dibentuk secara transparan
dengan melibatkan unsur Pemerintah dan Non-Pemerintah yang
memiliki keahlian dalam memfalisitasi proses-proses musyawarah yang
partisipatif, seperti:
a. Pada tingkat Desa/Kelurahan: Kepala Desa/Lurah selaku
penanggung jawab. Selanjutnya, Ketua, Sekretaris dan para anggota
Tim Penyelenggara Musrenbang Desa/Kelurahan ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah Kepala Desa/Lurah mendapatkan berbagai
masukan melalui rembug di desa/kelurahan.

4.1.2. Kriteria Anggota Tim Penyelenggara


Dalam rangka mencapai hasil pelaksanaan Musrenbang yang
optimal, para anggota Tim Penyelenggara yang akan dibentuk
disyaratkan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tingkat Desa/Kelurahan:
• Memiliki komitmen untuk pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan.
• Keterampilan komunikasi dalam forum dialog.
• Kemampuan menyerap pendapat orang lain dan
mengemukakan pendapat.
• Tidak mementingkan diri sendiri atau kelompoknya.

4.2. Biaya Penyelenggaraan


Pembiayaan atas penyelenggaraan rangkaian kegiatan Musrenbang
Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten dibebankan pada APBD
Kabupaten.

13
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

5. Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu pelaksanaan Musrenbang Desa dan Kelurahan


berdasarkan agenda penyusunan RKPD Tahun 2022 dan Renja Tahun 2022
adalah sebagai berikut:

14
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

6. Susunan Acara

Adapun susunan Acara Musrenbang Penyusunan RKPD Tahun 2022 di


Tingkat Desa/Kelurahan adalah sebaga berikut:
a) Pembukaan;
b) Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an;
c) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya;
d) Laporan Panitia Penyelenggara Musrenbang di Tingkat
Desa/Kelurahan, untuk Pemerintah Desa dilaporkan oleh Sekretaris
Desa dan untuk Kelurahan dilaporkan oleh Kepala Seksi
Pembangunan;
e) Sambutan-sambutan:
• Kepala Desa/ Lurah;
• Camat.
f) Pemaparan Konsep dan Usulan Pembangunan;
g) Diskusi/Pembahasan;
h) Penandatanganan Berita Acara Kecepakatan;
i) Pembacaan Do’a.

15
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

7. Penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)

Pada Tahun 2022 keseluruhan proses perencanaan daerah sudah


menggunakan sistem baru secara online dengan menggunakan Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), yaitu sebuah sistem yang dibangun
oleh Kementerian Dalam Negeri. Dengan menggunakan SIPD ini, diharapkan
seluruh proses pembangunan di daerah terintegrasi melalui sistem ini, baik
dalam satu daerah, dengan daerah lain maupun dalam seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar 2 Bagan Penerapan SIPD

Dengan menggunakan SIPD ini, banyak sekali optimalisasi yang bisa


dilakukan, terlebih jika diukur secara Nasional, diantaranya optimalisasi
waktu, biaya dan tenaga di masing masing tahapan dan jenjang perencanaan.
Penggunaan SIPD sudah dilaksanakan untuk perencanaan tahun 2021. Dengan
adanya sistem tersebut, diperlukan beberapa penyesuaian teknis terkait
Musrenbang. Hal mendasar yang harusdi perhatikan adalah proses input
usulan serta beberapa langkah lainnya berupa verifikasi dari Kecamatan,
Bappeda dan OPD.
Berikut alur perjalanan usulan masyarakat dalam SIPD:

16
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

Gambar 3 Alur Usulan Musrenbang

Gambar 4 Alur Usulan Aspirasi Masyarakat

17
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

8. Penutup

Musrenbang sebagai awal perencanaan pembangunan di daerah


diharapkan dapat menjadi fase partisipatif yang melibatkan seluruh lapisan
masyarakat tanpa ada yang tertinggal, untuk turut menentukan pembangunan
di wilayahnya sekaligus di Kabupaten Garut secara umum.
Demikian penjelasan tentang Tata Cara Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah (Musrenbangda) Desa dan Kelurahan dalam Rangka
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Garut Tahun
2022 ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Garut yang diharapkan dapat
menghasilkan dokumen perencanaan tahunan yang bersifat spesifik, terukur,
dapat dicapai, memperhatikan ketersediaan sumber daya, dan tepat waktu.
Hasil dari Musrenbang Tahun 2021 ini diharapkan dapat menjadi
perencanaan pembangunan yang terarah dan sesuai dengan konsep yang
disusun serta dapat diwujudkan bersama-sama di tahun 2022.

18
Panduan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2022

19

Anda mungkin juga menyukai