Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

BIMBINGAN TEKNIS
PENYUSUNAN RDTR DAN PZ KOTA BANDUNG
(MY 2013-2014)

Tahun 2013

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
D I R E K T O R A T P E R K O T A A N
JL. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp./Fax (021) 7252770

0
Kerangka Acuan Kerja (Kak)

BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN RDTR DAN PZ KOTA BANDUNG

Kementerian negara /lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Program : Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
Hasil : Penataan Ruang yang Aman, Nyaman, Produktif,
dan Berkelanjutan.
Unit Eselon II / Satker : Direktorat Perkotaan
Kegiatan : Bimbingan Teknis Penyusunan RDTR dan PZ
Kota Bandung
Indikator Kinerja Kegiatan : Terselenggaranya Kegiatan Bimbingan Teknis
Penyusunan RDTR dan PZ Kota Bandung
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen, Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Penyelenggaraan Penataan Ruang di Perkotaan
Volume : 1 (satu)

I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini, dari 398 kabupaten dan 93 kota sudah terdapat 146 kabupaten dan 45
kota yang telah menetapkan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)-nya. Di
dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa
rencana umum tata ruang, dalam hal ini RTRW kabupaten/kota, belum dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Oleh karena itu perlu disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). RDTR dan
peraturan zonasi sangat diperlukan sebagai acuan operasional dalam pemanfaatan
serta pengendaliaan pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya sebagai acuan untuk
pemberian izin pemanfaatan ruang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Peraturan
Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,
disebutkan bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan bagian dari
wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun rencana detail tata ruangnya. RDTR
tersebut disusun apabila RTRW Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan acuan yang
lebih detail atau operasional.
Penyelenggaraan penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian) di
daerah, banyak yang tidak berjalan efektif dan optimal. Hal ini disebabkan oleh
terbatasnya sumber daya manusia, serta minimnya keahlian dan keterampilan yang
dimiliki oleh aparat pemerintah di bidang penataan ruang. Keterbatasan yang dimiliki
sangat terasa di dalam proses perencanaan penataan ruang baik untuk provinsi dan
kabupaten/kota.
Oleh karenanya di dalam proses perencanaan perlu dilakukan pendampingan teknis
penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi. Untuk mempercepat proses penyusunan
RDTR Kota yang merupakan penjabaran dari RTRW Kota maka Direktorat Perkotaan

1
melakukan kegiatan bimbingan teknis dalam penyusunan RDTR Kota yang dilakukan
oleh pemerintah kota. Kegiatan ini juga dalam rangka agar RDTR dan PZ yang disusun
sesuai dengan ketentuan didalam Permen PU Nomor 20 tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan PZ Kabupaten/Kota. Adapun kota yang
terpilih dalam kegiatan bimbingan teknis ini adalah Kota Bandung sebagai pemenang
Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) PU bidang Penataan Ruang untuk tahun
2012.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) dan PZ Kota Bandung sebagai pemenang PKPD PU bidang
Penataan Ruang yang dilaksanakan melalui kegiatan kontraktual pada Satuan Kerja
Pengembangan Perkotan.

Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama 18 (delapan belas)


bulan (tahun jamak/multiyears)

Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah mempercepat penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan PZ untuk kota Bandung.

III. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam pekerjaan ini adalah terselenggaranya kegiatan
bimbingan teknis penyusunan RDTR dan PZ Kota Bandung untuk mempercepat
penyelesaian RDTR Kota di lingkungan Satuan Kerja Pengembangan Perkotaan, serta
tersedianya draft Raperda RDTR di kota yang dimaksud.

IV. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemilik pekerjaan adalah Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Perkotaan,
Satuan Kerja Pengembangan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang.

V. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan membutuhkan pendanaan kurang lebih sebesar
Rp. 3..000.000.000,- (tiga milyar rupiah) untuk dua tahun anggaran (2013-2014)
termasuk pajak yang bersumber dari dana APBN pada Satuan Kerja Pengembangan
Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum. Dan
kebutuhan biaya untuk tahun pertama (2013) sebesar Rp. 900.000.000 ,- (sembilan
ratus juta rupiah) dan tahun kedua (2014) sebesar Rp. 2.100.000.000,- (dua milyar
seratus juta rupiah) yang dilakukan secara kontraktual.

VI. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN


Lingkup kegiatan pada tahun pertama yang akan dilaksanakan meliputi :
a. Proses Persiapan: mempersiapkan rencana kerja dan penajaman metodologi.
b. Penyiapan perangkat kegiatan pendampingan, antara lain:
1. format pelaporan.
2. format persuratan, seperti:

2
-undangan koordinasi (bila diperlukan), dan lain-lain.
-jadwal kerja pelaksanaan proses pendampingan.
c. Pemilihan lokasi kawasan prioritas yang akan di-RDTR-kan melalui Pembahasan di
daerah dengan pemerintah daerah dan serta penetapan lokasi perencanaan.
d. Melakukan survey ke lokasi penyusunan RDTR dan PZ dan pengumpulan data
awal yang dibutuhkan agar Tim mengetahui lebih jelas kondisi lapangan.
e. Pengumpulan data lengkap untuk bahan sayembara RDTR dan PZ dan diskusi
dengan beberapa instansi yang dilakukan dengan konsinyasi di daerah
f. Penyelenggaraan Sayembara Konsep RDTR Kawasan Terpilih, yang meliputi:
1. Pembahasan TOR Sayembara, Bahan Penjurian, draft kriteria penilaian serta
pemilihan Juri di Pusat
2. Penyusunan Buku Panduan Sayembara
3. Proses publikasi kegiatan sayembara di daerah dan di pusat melalui organisasi
profesi, perguruan tinggi, media massa didaerah dan dipusat, instansi pemda
dan pusat, website (minimal kementerian PU), bahan cetak (poster, flyer,
baliho,dll).
4. Proses pendaftaran peserta diutamakan melalui Website Kementerian
PU/Ditjen Penataan Ruang
5. Penjelasan Sayembara ke Peserta
6. Pengumpulan bahan yang terdaftar di sayembara
7. Proses penjurian
8. Pengumuman / publikasi pemenang sayembara

g. Penyusunan proceeding dan ringkasan eksekutif hasil sayembara


h. Penyusunan laporan kegiatan hingga tahun pertama (antara 1)
i. Melakukan pembahasan di pusat terkait laporan pendahuluan dan laporan hingga
akhir tahun pertama (antara 1)

Lingkup kegiatan pada tahun kedua yang akan dilaksanakan meliputi :


a. Penyusunan RDTR dan PZ berdasarkan konsep pemenang sayembara
b. Melakukan koordinasi dengan pemerintah kota di daerah dan pihak-pihak terkait,
dengan menempatkan tim di daerah minimal selama 9 (sembilan) bulan.
c. Melakukan konsultasi dengan sektor-sektor terkait serta dengan
daerah/masyarakat.
d. Melakukan bimbingan teknis melalui kegiatan pembahasan di pusat dalam
penyusunan RDTR dan PZ Kota, masing-masing.
e. Menyusun peraturan zonasi (zoning regulation) untuk lokasi RDTR
f. Melakukan rapat koordinasi didaerah terkait penyusunan RDTR dan PZ serta
sinkronisasi program pemanfaatan ruang dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang.
g. Menyusun dan mendampingi penyusunan KLHS untuk RDTR yang disusun.
h. Melakukan konsinyasi untuk mendampingi penyusunan KLHS untuk RDTR di
daerah.
i. Melalukan Kampanye Publik di Daerah terkait Draft awal Raperda RDTR dan PZ
sebelum dibahas di BKPRN / di provinsi sebanyak 2 (dua) tahap (pra penyusunan
Raperda RDTR dan PZ ; serta pasca penyusunan Raperda RDTR dan PZ)
j. Melakukan Konsinyasi Revisi Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi di daerah.

3
k. Melakukan Sosialisasi Raperda RDTR dan PZ yang telah mendapatkan
persetujuan substansi di daerah.
l. Melakukan pembahasan di daerah terkait laporan antara 2
m. Melakukan pembahasan di pusat terkait laporan draft final
n. Melakukan pembahasan di pusat terkait laporan laporan akhir
o. Melakukan evaluasi terhadap hasil pendampingan teknis
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan teknis penyusunan
RDTR dan PZ Kota.

Lingkup lokasi kegiatan adalah kota Bandung sebagai Pemenang PKPD PU bidang
Penataan Ruang tahun 2012 dan juga sebagai salah salah satu kota yang RTRW-nya
telah diperdakan dengan lingkup wilayah penyusunan RDTR sendiri ditentukan
berdasarkan hasil kesepakatan dengan daerah terkait deliniasi.

VII. PENERIMA MANFAAT


Penerima manfaat dari kegiatan Pendampingan Teknis Penyusunan RDTR dan PZ
Kota Bandung adalah Pemerintah, pemerintah daerah, investor dan masyarakat.

VIII. METODOLOGI
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode sebagai berikut:
1. Melakukan desk study (studi literatur) : best practice, pedoman, literatur, studi
terdahulu, terkait.
2. Melakukan field study (studi lapangan) untuk inventarisasi data dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder pada instansi terkait maupun survey pengamatan
langsung.
3. Menempatkan tenaga ahli di daerah selama 9 (sembilan) bulan sebagai mitra
daerah dan memberikan bimbingan teknis pada daerah (transfer pengetahuan).
4. Metode diskusi melalui pembahasan/konsinyasi/FGD. Diskusi yang dilaksanakan
meliputi:
 Pembahasan dan penyusunan KLHS untuk RDTR kawasan yang
direncanakan.
 Pembahasan substansi RDTR dan PZ di pusat, dengan melibatkan
Pemerintah Kota dan instansi pusat.
 Pembahasan substansi RDTR dan PZ di daerah, dengan melibatkan
Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi dan instansi pusat.
 Konsinyasi di daerah, terkait dengan revisi substansi RDTR dan PZ, bersama
dengan Pemerintah Kota dan instansi pusat.
 Pembahasan laporan di pusat, yaitu laporan awal dan laporan akhir kegiatan,
dengan melibatkan Pemerintah Kota dan instansi pusat.
5. Metode evaluasi, yang dilaksanakan oleh tim untuk mengevaluasi proses
penyusunan RDTR dan PZ yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Pendampingan Teknis Penyusunan RDTR dan PZ Kota dilakukan secara
kontraktual dan dilaksanakan selama 18 (delapan belas) bulan kalender secara
berturut-turut dalam tahun jamak (multiyears) untuk tahun anggaran 2013-2014.

4
X. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebanyak 154 MM
dengan lingkup layanan yang diperlukan sebagai berikut:

a. Ketua Tim atau Team Leader (18 MM)


Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, S-2, lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidang
perencanaan wilayah dan bidang pekerjaan penataan ruang sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun atau S-1 bidang perencanaan wilayah dan kota dan memiliki
pengalaman profesional di bidangnya minimal 5 (lima) tahun. Sebagai ketua tim,
tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 18 (delapan belas) bulan penuh
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Team Leader bersedia untuk selalu
berkomunikasi dan siap setiap saat bila diminta oleh Pemberi Kerja dalam
mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

b. Ahli Arsitektur/Planologi (18 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Arsitektur/Planologi, minimal S-1,
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab membantu tugas Tim Leader
(TL), memberikan masukan terhadap permasalahan arsitektur/planologi terkait
dokumen RDTR dan PZ yang disusun, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ
serta Raperdanya.

c. Ahli Arsitektur (14 MM dan 9 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Arsitektur, minimal S-1, lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab memberikan masukan
terhadap permasalahan dalam penyusunan dokumen RDTR dan PZ, khususnya
yang terkait dengan bidang arsitektur, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ serta
Raperdanya.

d. Ahli Planologi / Perencana Wilayah Kota (11 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Planologi/ Perencana Wilayah Kota,
minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman
di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab membantu
tugas Tim Leader (TL), memberikan masukan terhadap permasalahan planologi/
perencanaan kota terkait dokumen RDTR dan PZ yang disusun, serta mengevaluasi
materi RDTR dan PZ serta Raperdanya.

e. Ahli GIS (15 MM dan 15 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Geodesi/Geografi, minimal S-1, lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, menguasai teknik pemetaan dan
pembuatan peta, berpengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
Bertanggung jawab mengevaluasi kesesuaian peta dengan data dan kondisi
lapangan, serta membantu perbaikan peta jika diperlukan.

5
f. Ahli Prasarana Kota (12 MM)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Sipil, minimal S-1, lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab memberikan masukan terhadap
permasalahan dalam penyusunan RDTR dan PZ, khususnya yang menyangkut
aspek infrastruktur, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ serta Raperdanya.

g. Ahli Teknik Lingkungan (12 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Lingkungan, minimal S-1,
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab memberikan masukan
terhadap permasalahan dalam penyusunan RDTR dan PZ, khususnya yang
menyangkut aspek lingkungan, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ serta
Raperdanya.

h. Ahli Hukum/Kelembagaan (14 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Hukum, minimal S-1, lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab memberikan masukan
terhadap permasalahan dalam penyusunan RDTR dan PZ, khususnya yang
menyangkut aspek sosial budaya, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ serta
Raperdanya

i. Ahli Sosial Ekonomi (12 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Sosial atau Sarjana Ekonomi, minimal
S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab memberikan
masukan terhadap permasalahan dalam penyusunan RDTR dan PZ, khususnya
yang menyangkut aspek sosial ekonomi, serta mengevaluasi materi RDTR dan PZ
serta Raperdanya.

j. Ahli Komunikasi Visual / Desain Grafis (8 MM)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ilmu Komunikasi Visual/ Sarjana
Desain Grafis, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Bertanggung jawab
memberikan masukan terhadap permasalahan dalam penyusunan RDTR dan PZ,
khususnya yang menyangkut aspek komunikasi visual dan desain grafis untuk
menghasilkan produk sosialisasi materi RDTR dan PZ serta Raperdanya menjadi
produk yang mudah dipahami dan digunakan oleh masyarakat.

Volume
Jumlah
No Tenaga ahli Tahun 1 Tahun 2
(orang
(bulan) (bulan)
1 Ahli Perencana Kota/ Ahli 1 orang 7 11

6
Volume
Jumlah
No Tenaga ahli Tahun 1 Tahun 2
(orang
(bulan) (bulan)
Manajemen Pendampingan (TL)
2 Ahli Arsitektur/ Ahli Planologi (Co 1 orang 7 11
TL)
3 Ahli Arsitektur 2 orang 5 dan 0 9
4 Ahli Planologi / Perencana 1 orang 0 11
Wilayah Kota
5 Ahli GIS 2 orang 4 11
6 Ahli Prasarana kota 1 orang 4 8
7 Ahli Teknik Lingkungan 1 orang 4 8
8 Ahli Hukum/Kelembagaan 1 orang 4 10
9 Ahli Sosial Ekonomi 1 orang 4 8
10 Ahli Komunikasi / Desain Grafis 1 orang 0 8

XI. KELUARAN DAN MANFAAT


Keluaran kegiatan bimbingan teknis ketiga berupa laporan penyelenggaraan kegiatan
bimbingan teknis penyusunan RDTR dan PZ Kota Bandung. Sedangkan outcome dari
kegiatan ini berupa tersusunnya materi teknis RDTR dan PZ Kota Bandung dan
Raperda dari RDTR Kota Bandung.
Manfaat kegiatan ini berupa:
a. Membina Pemda kota untuk menyusun RDTR dan PZ sesuai dengan Permen 20
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota.
b. Tersusunnya materi teknis RDTR dan PZ Kota serta Raperda dari RDTR Kota yang
terpilih
c. Mendorong perwujudan penyelenggaraan penataan ruang perkotaan yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan.

XII. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisikan metoda atau cara pelaksanaan kegiatan, jadwal rinci
pelaksanaan kegiatan, dan personil yang akan terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan ini. Laporan pendahuluan ini akan disampaikan pada bulan ke 1 (satu)
setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
b. Laporan Antara 1
Laporan ini akan berisikan informasi dan data, hasil kajian dan analisa, hasil
sementara pelaksana kegiatan serta hasil sayembara. Laporan ini akan
diserahkan pada bulan ke 7 (tujuh) setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar.
c. Laporan Antara 2
Laporan ini akan berisikan informasi dan data, hasil kajian dan analisa, hasil
sementara pelaksana kegiatan, penyusunan RDTR dan PZ sesuai hasil
sayembara dan pembahasannya. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke 10
(sepuluh) setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

7
d. Laporan Draft Final
Laporan ini akan berisikan hasil penyusunan RDTR dan PZ ditambah KLHS untuk
RDTR yang disusun. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke 14 (empat belas)
setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
e. Laporan Akhir
Laporan akhir ini akan berisikan penyempurnaan sesuai dengan catatan tim teknis
atas hasil–hasil diskusi dengan Tim Ditjen Penataan Ruang, aparat pemerintah
daerah dan tokoh masyarakat setempat. Laporan ini diserahkan 18 (delapan
belas) bulan setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan akhir dilengkapi dengan:
 Peta citra skala 1 : 5000 (data sekunder)
 Album peta pada format dan ukuran A3 sebanyak 30 buah dengan CD/DVD
 CD / DVD yang berisi dokumentasi seluruh kegiatan berupa: laporan
kegiatan, peta dasar, peta citra, album peta, peta hasil digitasi, bahan
presentasi rencana tata ruang wilayah kota, serta konsep Raperda sebanyak
30 buah
 Semua data/buku dan citra dan peta hasil pengumpulan data di daerah yang
digunakan untuk proses pekerjaan ini.

f. Materi Teknis dan Raperda


Materi Teknis RDTR dan PZ serta Raperda dicetak sebanyak 30 (tiga puluh)
buku.

g. Buku RDTR dan PZ


Buku RDTR dan PZ dicetak sebanyak 30 (tiga puluh) buku.

h. Buku KLHS RDTR


Buku KLHS RDTR dicetak sebanyak 30 (tiga puluh) buku.

i. Buku Panduan Sayembara


Buku Panduan Sayembara dicetak sebanyak 100 (seratus) buku.

j. Buku Proceeding Sayembara


Buku Proceeding Sayembara dicetak sebanyak 10 (sepuluh) buku.

k. Buku Ringkasan Eksekutif


Buku Ringkasan Eksekutif dicetak sebanyak 10 (sepuluh) buku.

l. Album Peta RDTR dan PZ


Album Peta RDTR dan PZ pada format dan ukuran A3 dicetak sebanyak 30 (tiga
puluh) album beserta CD/DVD.

m. Lain-lain
Softcopy dari seluruh naskah laporan yang dibuat oleh Konsultan harus
diserahkan kepada pemberi kerja dalam bentuk media elektromagnetis berupa CD
atau DVD yang digandakan sebanyak 30 (tigapuluh) keping dan menjadi salah
satu bagian dari dokumen yang dimiliki oleh pemberi kerja. Penyalinan (peng-

8
copy-an) dan penggunaan data/informasi yang terkait dengan pekerjaan ini harus
mendapat ijin terlebih dahulu dari pemberi pekerjaan.

XIII. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Seluruh hasil dari proses kegiatan ini, baik berupa data (data mentah, buku-buku, peta-
peta, termasuk hasil pemetaan foto satelit, external harddisk/flashdisk/CD) maupun
laporan dan peralatan yang dipergunakan selama pekerjaan dengan terbitnya kontrak
tersebut diserahkan kepada pemberi tugas yaitu Satuan Kerja Pembinaan Penataan
Ruang Kawasan Telah Berkembang, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen
Pekerjaan Umum.

Menyetujui,
Kasatker Pengembangan Perkotaan

Ir. Joessair Lubis, CES


NIP.110026116

Anda mungkin juga menyukai