Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET PEKERJAAN

ANALISIS DAN PENYUSUNAN KONSEP RDTR KAWASAN


PERKOTAAN DI KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2021

TAHUN ANGGARAN 2021

SATUAN KERJA

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KERANGKA ACUAN KERJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2021
Kementerian : Kementerian Agraria dan Tata
Negara/Lembaga Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Tata
Ruang/Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang
Program : Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang

Sasaran Program : Perencanaan Tata Ruang dan


Pemanfaatan Ruang

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Dokumen Materi Teknis RDTR


OSS Kabupaten Kepulauan Mentawai

Kegiatan : Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang

Sasaran Kegiatan : Meningkatkan pemenuhan Rencana Tata


Ruang
Keluaran (output) : Dokumen Analisis Dan Penyusunan
Konsep RDTR Kawasan Perkotaan Di
Kabupaten Kepulauan Mentawai
Indikator Keluaran (output) : 1. Tersusunnya Rancangan Peraturan
Daerah dan Naskah Akademik di
Lokasi OSS Kabupaten Kepulauan
Mentawai
2. Tersusunnya album peta RDTR Lokasi
OSS Kabupaten Kepulauan Mentawai

Volume Keluaran (output) : Satu

Satuan Ukur Keluaran : Materi Teknis


(output)
A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11
tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
e. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
f. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;
g. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi dan Penerbitan
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang;
h. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Serta Peta Rencana
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota; dan
i. Peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

b. Gambaran Umum
Untuk mempercepat pelaksanaan kemudahan berusaha di Indonesia,
Pemerintah pada tanggal 21 Juni 2018 telah mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik melalui penyederhanaan regulasi dan
mempermudah birokrasi perizinan dengan menyatukan pengajuan,
proses, dan pengeluaran perizinan berusaha melalui sistem
pengelolaan perizinan terpadu secara elektronik atau Online Single
Submission (OSS). Setelah investor/pelaku usaha mendapatkan
Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan dasar, perizinan
berusaha/investasi kemudian harus memenuhi perizinan lingkungan
dan standar bangunan, yaitu izin yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan usaha yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan
lingkungan hidup; dan kesesuaian dengan standar bangunan yang
ditentukan serta kelayakan fungsi bangunan.

Investor atau Pelaku Usaha diwajibkan mengajukan Kesesuaian


Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) melalui Sistem OSS. Bagi daerah
yang sudah memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah
terintegrasi dengan sistem OSS, KKPR dilaksanakan melalui
Konfirmasi KKPR dimana dilakukan penilaian dokumen usulan
kegiatan pemanfaatan ruang terhadap RDTR. Sedangkan bagi wilayah
yang belum memiliki RDTR, KKPR dilaksanakan melalui Persetujuan
KKPR dimana dilakukan kajian menggunakan asas berjenjang dan
komplementer berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota, RTRWP, RTR
KSN, RZ KSNT, RZ KAW, RTR Pulau/Kepulauan, dan/atau RTRWN.
Oleh karena itu, penyelesaian RDTR menjadi sangat signifikan dalam
membantu realisasi investasi karena dapat mempersingkat waktu izin
pemanfaatan lahan. Namun demikian, dari 508 kabupaten/kota
seluruh Indonesia, baru sebagian kecil kabupaten/kota yang saat ini
telah memiliki Peraturan Daerah tentang RRTR/RDTR.

Dalam PP No. 24 tahun 2018, dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah


kabupaten/kota yang belum memiliki RDTR, dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan wajib menetapkan RDTR. Dalam rangka penetapan
RDTR tersebut, kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang penataan ruang dapat memberikan bantuan
teknis. Untuk itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN akan
mempercepat penyusunan RDTR sebagai dasar perizinan pemanfaatan
ruang dengan mengutamakan kabupaten dan kota tujuan investasi
dalam rangka mendukung kemudahan berusaha melalui pelaksanaan
perizinan investasi terpadu secara daring atau OSS. Salah satu
kabupaten/kota yang akan disusun rencana detail tata ruangnya
adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.

c. Lingkup Wilayah Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten
Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan Analisis Dan Penyusunan Konsep RDTR Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat dimaksudkan
untuk mewujudkan pelaksanaan perizinan investasi terpadu secara
daring atau OSS. Tujuan dari pekerjaan ini adalah menyusun rencana
detail tata ruang di lokasi OSS yang telah disepakati di Kabupaten
Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
Sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Dokumen Fakta dan Analisa Rencana Detail Tata Ruang;
b. Dokumen Materi Teknis (Buku Rencana) Rencana Detail Tata Ruang;
c. Rancangan Peraturan Kepala Daerah dan Naskah Akademik tentang
RDTR;
d. Album peta digital skala 1:5000 Rencana Detail Tata Ruang;
e. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari pekerjaan ini adalah pemangku kepentingan di
tingkat pusat dan daerah dengan penjelasan lebih detail sebagai berikut:
1. Di tingkat pusat
Untuk memberikan kepastian hukum bagi K/L dan pemangku
kepentingan lainnya dalam pemanfaatan ruang di kawasan
perencanaan.
2. Di tingkat daerah
Memberikan kepastian hukum bagi pemerintah provinsi, Pemerintah
kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya dalam pemanfaatan
ruang di kawasan perencanaan.
3. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui gambaran spasial dalam pemanfaatan
ruang untuk pembangunan, investasi dan/atau aktivitas lainnya.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Mempunyai pengalaman pelaksanaan pekerjaan kompilasi data dan
delineasi lokasi RDTR OSS di 75 lokasi sebagaimana terlampir. Adapun
tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan pengolahan dan analisis data antara lain:
a) Analisis untuk penyusunan RDTR:
- Analisis struktur internal BWP;
- Analisis sistem penggunaan lahan;
- Analisis kedudukan dan peran BWP dalam wilayah yang lebih
luas;
- Analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan;
- Analisis sosial budaya;
- Analisis kependudukan;
- Analisis ekonomi dan sektor unggulan;
- Analisis transportasi atau pergerakan;
- Analisis sumber daya buatan;
- Analisis kondisi lingkungan binaan;
- Analisis kelembagaan; dan
- Analisis pembiayaan pembangunan.
b) Analisis untuk penyusunan PZ:
- analisis karakteristik peruntukan, zona dan sub zona
berdasarkan kondisi yang diharapkan (berdasarkan nilai
sejarah, lokasi, kerentanan dan risiko bencana, persepsi
maupun preferensi pemangku kepentingan);
- analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini
berkembang dan mungkin akan berkembang di masa
mendatang;
- analisis kesesuaian kegiatan terhadap
peruntukan/zona/sub zona (karakteristik kegiatan, fasilitas
penunjang, dll);
- analisis dampak kegiatan terhadap jenis
peruntukan/zona/sub zona;
- analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada
suatu zona;
- analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang
diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan
(peruntukan saat ini, perizinan yang sudah dikeluarkan;
status guna lahan, konflik pemanfaatan ruang);
- analisis karakteristik spesifik lokasi (obyek strategis
nasional/provinsi, ruang dalam bumi);
- analisis ketentuan, standar setiap sektor terkait; dan
- analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
b. Merumuskan konsep muatan RDTR dan pembahasan antar sektor
yang meliputi alternatif konsep rencana, pemilihan konsep
rencana, perumusan rencana terpilih menjadi muatan RDTR dan
disertai pembahasan antar sektor terkait yang dituangkan dalam
Berita Acara.
c. Merumuskan konsep PZ yang berisi:
a) Penentuan delineasi blok peruntukan
b) Perumusan aturan dasar, yang memuat:
- ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
- ketentuan intensitas pemanfaatan ruang;
- ketentuan tata bangunan;
- ketentuan prasarana minimal;
- ketentuan khusus;
- standar teknis;
- ketentuan pelaksanaan meliputi ketentuan variansi
pemanfaatan ruang, ketentuan insentif dan disinsentif, dan
ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai
(nonconforming situation) dengan peraturan zonasi
c) Perumusan teknik pengaturan zonasi yang dibutuhkan (jika
ada).
d. Menyelenggarakan FGD 5 (lima) kali dan Konsultasi Publik (KP) 2
(dua) kali bersama pemerintah daerah di daerah, dalam rangka:
a) Survey Pemetaan dilakukan dilokasi deliniasi sebanyak 1 (satu)
kali dengan jumlah personel 5 orang selama 7 hari. (Tiket, Uang
harian, Sewa mobil, Penginapan, dan uang harian)

b) Asistensi BIG dalam rangka pembahasan peta dasar


Pembahasan tersebut diadakan di jakarta sebanyak 2 (dua) kali
dengan 30 (tiga puluh) orang peserta, 1 narasumber eselon 2
dan 2 narasumber 3 selama 3 jam setiap pembahasan. Pleno
BIG di Jakarta dilaksanakan di Jakarta sebanyak 1 kali dengan
jumlah peserta 30 orang (fullday Meeting, uang harian, uang
transport), 1 narasumber eselon 2 dan 2 narasumber 3 selama
3 jam setiap pembahasan

c) FGD 1, penjaringan isu-isu kewilayahan dan isu pembangunan


berkelanjutan strategis di kawasan perencanaan;
Pembahasan tersebut diadakan di daerah daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 1 (satu)
kali dengan 50 (lima puluh) orang peserta.
d) KP 1, dilaksanakan untuk:
- mendapatkan masukan terhadap konsep rencana, struktur
dan pola ruang; dan
- penapisan isu pembangunan berkelanjutan untuk
menghasilkan isu pembangunan prioritas.
Pembahasan tersebut diadakan di daerah daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 1
(satu) kali dengan 50 (lima puluh) orang peserta.
Untuk pelaksanaan FGD 1 dan KP 1 membutuhkan biaya
perjalanan dinas (Tiket, Uang harian, Sewa mobil,
Penginapan, dan uang harian) sebanyak 4 orang selama 4
hari.

e) FGD 2, untuk membahas indikasi program dan merumuskan


sub BWP yang diprioritaskan penanganannya sekaligus
membahas muatan peraturan zonasi;
Pembahasan tersebut diadakan di daerah sebanyak 1 (satu) kali
dengan 50 (lima puluh) orang peserta.
f) KP 2, dilaksanakan untuk:
- mendapatkan masukan dan penyepakatan keteentuan
pemanfaatan ruang, Peraturan Zonasi, Perkada, dan indikasi
program;
- membahas rekomendasi perbaikan Kebijakan, Rencana, dan
Program (KRP) dan integrasi hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS).
- sinkronisasi perencanaan tata ruang dengan wilayah
berbatasan (jika ada) dengan TKPRD di daerah
Pembahasan tersebut diadakan di daerah daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 1
(satu) kali dengan 50 (lima puluh) orang peserta.
Untuk pelaksanaan FGD 2 dan KP 2 membutuhkan biaya
perjalanan dinas (Tiket, Uang harian, Sewa mobil,
Penginapan, dan uang harian) sebanyak 4 orang selama 4
hari.

g) FGD 3, Forum penataan ruang membahas hasil analisis


Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) terhadap kondisi
lingkungan hidup;
Pembahasan tersebut diadakan di daerah daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 1 (satu)
kali dengan 40 (empat puluh) orang peserta.
Untuk pelaksanaan FGD 1 dan KP 1 membutuhkan biaya
perjalanan dinas (Tiket, Uang harian, Sewa mobil, Penginapan,
dan uang harian) sebanyak 4 orang selama 4 hari.

h) FGD 4, Sinkronisasi program Kementerian dan Lembaga


Pembahasan tersebut diadakan di Jakarta daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 2 (dua)
kali dengan 40 (empat puluh) orang peserta, 1 narasumber
eselon 2 dan 2 narasumber 3 selama 3 jam setiap pembahasan;

i) FGD 5, melaksanakan ekspos materi teknis dan ranperkada


RDTR, pembahasan bersama TKPRD kota serta pembahasan
dalam rangka penjaminan kualitas KLHS;
Pembahasan tersebut diadakan di daerah daerah (fullday
Meeting, uang harian, uang transport, materi) sebanyak 1 (satu)
kali dengan 40 (empat puluh) orang peserta.
Untuk pelaksanaan FGD 1 dan KP 1 membutuhkan biaya
perjalanan dinas (Tiket, Uang harian, Sewa mobil, Penginapan,
dan uang harian) sebanyak 4 orang selama 4 hari.

j) Konsinyasi Penajaman Raperkada Pembahasan tersebut


diadakan di Jakarta daerah (fullboard Meeting, uang harian,
uang transport, materi) sebanyak 1 (satu) kali dengan 25 (dua
puluh lima) orang peserta, 1 narasumber eselon 2 dan 2
narasumber 3 selama 3 jam setiap pembahasan;
k) Pembahasan-pembahasan lainnya yang dibutuhkan.
e. Menyiapkan persyaratan menuju proses persetujuan substansi;
f. Membuat laporan keseluruhan proses kegiatan dan produk-
produk yang dihasilkan kepada Tim Supervisi dalam bentuk
sistem pelaporan yang meliputi laporan pendahuluan, laporan
antara, dan laporan akhir serta laporan-laporan lainnya antara
lain laporan pembahasan/diskusi/FGD. Pembahasan tersebut
diadakan di pusat sebanyak 3 (tiga) kali dihadiri dengan 25 (dua
puluh lima) orang peserta menyediakan materi, snack dan makan
siang.

2. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Bulan Ke-
No. Kegiatan
1 2 3
1 FGD 1, penjaringan isu-isu kewilayahan dan isu
pembangunan berkelanjutan strategis di kawasan
perencanaan
3 KP 1, mendapatkan masukan terhadap konsep
rencana, struktur dan pola ruang; dan penapisan isu
pembangunan berkelanjutan untuk menghasilkan isu
pembangunan prioritas
2 Asistensi BIG dalam rangka pembahasan peta dasar
4 FGD 2, untuk membahas indikasi program dan
merumuskan sub BWP yang diprioritaskan
penanganannya sekaligus membahas muatan
peraturan zonasi
7 KP 2,
• mendapatkan masukan dan penyepakatan
keteentuan pemanfaatan ruang, Peraturan
Zonasi, Perkada, dan indikasi program;
• membahas rekomendasi perbaikan Kebijakan,
Rencana, dan Program (KRP) dan integrasi hasil
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
• sinkronisasi perencanaan tata ruang dengan
wilayah berbatasan (jika ada) dengan TKPRD di
daerah
5 FGD 3, Forum penataan ruang membahas hasil
analisis Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP)
terhadap kondisi lingkungan hidup
6 Konsinyasi Penajaman Raperkada
8 FGD 4, Sinkronisasi program Kementerian dan
Lembaga
9 FGD 5, melaksanakan ekspos materi teknis dan
ranperkada RDTR, pembahasan bersama TKPRD kota
serta pembahasan dalam rangka penjaminan kualitas
KLHS.

3. Tenaga Ahli
Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual dimana
dalam penyelesaian pekerjaan ini diperlukan 9 (sembilan) tenaga ahli,
3 (tiga) asisten tenaga ahli, dan 1 (satu) tenaga penunjang dengan
kualifikasi sebagai berikut:
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
1 Ahli Perencanaan • S-1 atau S-2 di bidang Perencanaan 1 (satu)
Wilayah dan Kota (Team Wilayah dan Kota. orang
Leader/Ketua Tim) • Lulusan universitas negeri atau yang selama 3
telah disamakan. bulan
• Memiliki pengalaman profesional di
bidang perencanaan wilayah dan
kota minimal 5 (lima) tahun untuk
S-1 atau 3 (tiga) tahun untuk S-2
dan memiliki pengalaman dalam
menyusun rencana rinci tata ruang
yang dibuktikan dengan surat
referensi/surat keterangan dari
pengguna jasa sebelumnya.
• Memiliki Sertifikat Keahlian.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
perencanaan wilayah dan kota
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun metodologi, rencana
kerja, dan jadwal penugasan tim
pelaksana pekerjaan;
b. Menyusun dan menjamin kendali
mutu seluruh dokumen RDTR
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
sebagaimana tertuang dalam
sasaran dan keluaran kegiatan;
c. Memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim
dalam pelaksanaan pekerjaan;
d. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya dalam penyusunan
laporan untuk setiap tahapan
kegiatan;
e. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal
penugasannya;
f. Bertanggung jawab terhadap
seluruh proses dan penyelesaian
pekerjaan.
2 Ahli Perencanaan • Minimal S-1 di bidang Perencanaan 2 (dua)
Wilayah dan Kota Wilayah dan Kota. orang
• Lulusan universitas negeri atau yang selama 3
telah disamakan. bulan
• Dengan pengalaman profesional
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
di bidangnya.
• Memiliki Sertifikat Keahlian.
• Tugas Ahli Perencana Wilayah
adalah membantu Ketua Tim dalam:
a. Menyusun metodologi dan
rencana kerja;
b. Melakukan identifikasi data dan
analisis terkait kegiatan;
c. Menyusun hasil survei,
melakukan kompilasi dan
pengolahan data;
d. Melakukan pengumpulan dan
kompilasi data sekunder;
e. Melakukan kegiatan kajian-kajian
dan review terhadap kebijakan
dan program dalam materi teknis
RDTR;
f. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya di bawah koordinasi
ketua tim; dan
g. Bekerjasama bersama tenaga sub
profesional lainnya dalam
melakukan penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan
maupun laporan akhir.
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
3 Ahli • Minimal S-1 di bidang 1(satu)
Arsitektur/Perancangan Arsitektur/Perancangan Kota. orang
Kota • Lulusan universitas negeri atau yang selama 3
telah disamakan. bulan
• Memiliki Sertifikat Keahlian
• Memiliki pengalaman profesional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
arsitektur/perencangan kota adalah
membantu Ketua Tim dalam:
a. Menganalisis aspek
kearsitekturan/ perancangan
kota;
b. Menyusun konsep perancangan
kota;
c. Menyajikan visualisasi konsep
pemanfaatan ruang dan
peraturan zonasi;
d. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya termasuk asisten tenaga
ahli di bawah koordinasi ketua
tim;
e. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal
penugasannya.
4 Ahli Infrastruktur • Minimal S-1 di bidang Teknik Sipil. 1 (satu)
• Lulusan universitas negeri atau yang orang
telah disamakan. selama 3
• Memiliki pengalaman profesional di bulan
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun
yang dibuktikan dengan surat
referensi dari pengguna jasa
sebelumnya.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
lingkungan adalah membantu Ketua
Tim dalam:
a. Mengidentifikasi potensi
infrastruktur keterhubungannya
dengan kawasan/Kota di
sekitarnya;
b. Merumuskan rekomendasi
pengembangan infrastruktur
wilayah dalam penyusunan
materi teknis RDTR;
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
c. Melakukan analisis dampak lalu
lintas atau sanitasi lingkungan;
d. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan;
e. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dan jadwal
penugasannya;
f. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya di bawah koordinasi tim.
5 Ahli Ekonomi • Minimal S1 Jurusan Ekonomi/Studi 1 (satu)
Pembangunan Pembangunan. orang
• Lulusan universitas/perguruan selama 3
tinggi negeri atau yang disamakan. bulan
• Memiliki pengalaman profesional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun
yang dibuktikan dengan surat
referensi dari pengguna jasa
sebelumnya.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
lingkungan adalah membantu Ketua
Tim dalam:
a. Mengumpulkan data mengenai
ekonomi perkotaan;
b. Mengumpulkan data mengenai
aspek sosial ekonomi masyarakat;
c. Melakukan analisis
kecenderungan perkembangan
kawasan terhadap aktivitas
ekonomi dan sosial kota;
d. Melakukan analisis
prospek/kesempatan
pengembangan ekonomi kawasan
ke depan;
e. Menyusun program investasi
pengembangan ekonomi kawasan
kota;
f. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan;
g. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dan jadwal
penugasannya.
6 Ahli • Minimal S1 bidang 1 (satu)
Geologi/Kebencanaan Geologi/Oseanografi. orang
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
• Lulusan universitas/perguruan selama 3
tinggi negeri atau yang disamakan. bulan
• Memiliki pengalaman profesional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun
yang dibuktikan dengan surat
referensi dari pengguna jasa
sebelumnya.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
geologi adalah membantu ketua tim
dalam:
a. Mengidentifikasi struktur geologi
kawasan termasuk daerah
patahan, penurunan tanah, jalur
gempa;
b. Mengidentifikasi daerah-derah
rawan longsor, rawan banjir,
rawan abrasi;
c. Mengidentifikasi sumber air tanah
di wilayah perencanaan;
d. Menganalisis daya dukung
lingkungan;
e. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan;
f. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dan jadwal
penugasannya.
7 Ahli Pemetaan/ GIS • Minimal S1 bidang Geografi/Geodesi 2 (dua)
• Lulusan universitas/perguruan orang
tinggi negeri atau yang disamakan. selama 3
• Memiliki pengalaman profesional di bulan
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
kartografi/ GIS adalah membantu
ketua tim dalam:
a. Melakukan pengumpulan data
geometrik peta, penentuan tata
letak, inventarisasi dan seleksi
data dasar kartografi, merancang
simbol kartografi;
b. Bertanggung jawab dalam
merencanakan pekerjaan
pemetaan;
c. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya termasuk asisten tenaga
ahli di bawah koordinasi ketua
tim;
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
d. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan;
e. Melakukan proses asistensi
penyusunan peta ke Badan
Informasi Geospasial;
f. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal
penugasannya.
8 Ahli Lingkungan • Minimal S1 Jurusan Teknik 1 (satu)
Lingkungan atau Ilmu Lingkungan orang
• Lulusan universitas/perguruan selama 3
tinggi negeri atau yang disamakan. bulan
• Memiliki Sertifikat Keahlian dan
Sertifikasi Penyusun Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
• Memiliki pengalaman profesional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun
yang dibuktikan dengan surat
referensi dari pengguna jasa
sebelumnya.
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
lingkungan adalah membantu ketua
tim dalam:
a. Melakukan analisis daya dukung
dan daya tampung lingkungan;
b. Menyusun rekomendasi
penanganan llingkungan pada
kawasan perencanaan;
c. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan;
d. Membantu penyelesaian dokumen
KLHS;
e. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dan jadwal
penugasannya.
9 Ahli Hukum • Minimal S-1 di bidang Hukum. 1 (satu)
• Lulusan universitas negeri atau yang orang
telah disamakan. selama 3
• Memiliki pengalaman profesional di bulan
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun
yang dibuktikan dengan surat
referensi dari pengguna jasa
sebelumnya.
JUMLAH
ORANG/
NO POSISI KUALIFIKASI
BULAN
(MM)
• Lingkup pekerjaan tenaga ahli
lingkungan adalah membantu ketua
tim dalam:
a. Mengkaji peraturan perundang-
undangan terkait penyusunan
RDTR;
b. Menyusun naskah akademik dan
rancangan peraturan daerah;
c. Memberikan masukan dan koreksi
teknis mengenai aspek hukum
perundang-undangan;
d. Bekerjasama dengan tenaga ahli
lainnya di bawah koordinasi ketua
tim;
e. Membantu ketua tim dalam
penyusunan laporan untuk setiap
tahapan kegiatan; dan
f. Melakukan koordinasi dan
asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal
penugasannya.

Selain Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Asisten Tenaga Ahli dan
tenaga penunjang, yaitu:
a. Asisten ahli pemetaan/GIS sejumlah 1 (satu) orang selama 2 (dua)
bulan, minimal pendidikan D3 Penginderaan Jauh dan/atau Sistem
Informasi Geografis (SIG). Asisten bertugas membantu Tenaga Ahli
Pemetaan/GIS dalam mengumpulkan data geometrik peta dan
mengolahnya menjadi produk rencana detail tata ruang yang baku.
b. Asisten Ahli Lingkungan sejumlah 1 (satu) orang selama 2 (dua)
bulan, minimal pendidikan S-1 di bidang Teknik Lingkungan.
Asisten bertugas membantu Tenaga Ahli Lingkungan dalam
menyusun dokumen KLHS.
c. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sejumlah 1 (satu) orang
selama 2 (dua), minimal pendidikan S-1 di bidang Perencanaan
Wilayah dan Kota. Asisten bertugas membantu Tenaga Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota dalam menyusun dokumen
Raperkada.
d. Desainer Grafis sejumlah 1 (satu) orang selama 3 (tiga) bulan,
minimal pendidikan S-1 di bidang Desain Komunikasi Visual.
Desainer Grafis bertugas mendukung seluruh kegiatan dalam
bentuk pembuatan desain produk maupun penyusunan bahan
pemaparan.

4. Keluaran
Keluaran (output) yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan Analisis
Dan Penyusunan Konsep RDTR Kawasan Perkotaan Di Kabupaten
Kepulauan Mentawai ini adalah:
a. Dokumen Fakta dan Analisa Rencana Detail Tata Ruang;
b. Dokumen Materi Teknis (Buku Rencana) Rencana Detail Tata
Ruang;
c. Rancangan Peraturan Kepala Daerah dan Naskah Akademik
tentang RDTR;
d. Album peta Digital skala 1:5000 Rencana Detail Tata Ruang;
e. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

5. Pelaporan
Kelengkapan pelaporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan
Analisis Dan Penyusunan Konsep RDTR Kawasan Perkotaan Di
Kabupaten Kepulauan Mentawai ini adalah:

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi latar belakang kegiatan, tujuan dan
sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan
rencana kerja. Laporan ini merupakan acuan dan pengendali
kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini dibuat 10 (sepuluh)
eksemplar, diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK.
b. Laporan Antara
Laporan Antara berisi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan ruang lingkup kegiatan dan metodologi sampai dengan
bulan ke 2 (dua). Laporan ini dibuat 10 (sepuluh) eksemplar,
diserahkan 2 (dua) bulan setelah SPMK.
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan hasil pelaksanaan kegiatan tahap akhir
dengan muatan substansi sebagaimana yang telah disebutkan
pada ruang lingkup kegiatan. Laporan ini dibuat sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar, diserahkan 3 (tiga) bulan setelah SPMK.
Laporan Akhir ini harus dilengkapi dengan:
a) Dokumen fakta dan analisa sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar;
b) Dokumen materi teknis berupa buku rencana sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar;
c) Album peta tematik dan peta rencana di wilayah perencanaan
yang telah ditetapkan dengan ukuran A3 dan A1 masing-masing
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 5 (lima) eksemplar;
d) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) masing-
masing sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar;
e) Dokumen Raperkada dan naskah akademik RDTR masing-
masing sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar;
f) Berita acara pembahasan di tingkat Pusat dan daerah;
g) Ringkasan Eksekutif yang berisi hasil pelaksanaan kegiatan
dalam format buku populer sejumlah 12 (dua belas) eksemplar;
h) Materi publikasi yang meliputi poster/standing banner sejumlah
4 (empat) buah, serta video profil dan visualisasi 3D; dan
i) Dokumen-dokumen lainnya yang dihasilkan selama proses
pelaksanaan pekerjaan (bahan paparan, dokumentasi, dll).

6. Lain - lain
a. Seluruh data, hasil analisis, konsep rencana, laporan, materi
publikasi yang diperoleh dari berbagai sumber maupun yang
dihasilkan dalam pekerjaan ini (soft copy dan hard copy) menjadi
hak milik pemberi pekerjaan;
b. Penyalinan dan penggunaan data/informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini untuk
keperluan lain harus mendapatkan izin dari pemberi pekerjaan;
c. Penggunaan dokumen, peta, gambar, atau data yang bersumber
dari pihak lain harus mengacu pada aturan terkait hak atas
kekayaan intelektual.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 3 (tiga) bulan kalender
terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
pengguna jasa.

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2021 pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tata
Ruang, kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan alokasi dana
sebesar Rp. 1.454.342.000,- (Satu Milyar Empat Ratus Lima Puluh
Empat Juta Tiga Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah) termasuk PPN.

Menyetujui, Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Ruang

Sri Damar Agustina, ST, MT Ir. Sufrijadi, MA


NIP. 197608072005022006 NIP. 196112231990031001

Anda mungkin juga menyukai