I-1
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
harus dicermati dan disikapi oleh pemerintah/kota, terutama dalam merencanakan tata
ruang wilayah. Sesuai Undang-undang No. 6 Tahun 2023, rencana rinci tata ruang
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Dalam RTRW Kabupaten Semarang tahun 2011-2031 fungsi dan peran pusat
Perkotaan Kecamatan Tengaran diarahkan untuk mengembangkan kawasan industri
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan peluang jalan tol
Semarang-Solo. Kawasan Perkotaan Kecamatan Tengaran diarahkan Pusat Kegiatan
Lokal Promosi (PKLp) yang berfungsi sebagai pusat pelayanan permukiman,
perdagangan dan jasa, pengembangan industri dan pertanian skala beberapa
kecamatan pada wilayah daerah bagian selatan.
Adanya kegiatan industri akan memberikan kesempatan bagi kegiatan lain untuk
berkembang dalam rangka menunjang kegiatan industri seperti kegiatan warung
makan dan tempat tinggal bagi pegawai industri. Oleh karena itu diperlukan rencana
detail pemanfaatan lahan agar tidak terjadi konflik lahan akibat semakin pesatnya
kegiatan yang berkembang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka diperlukan penataan ruang yang
lebih rinci agar sesuai dengan pedoman penataan ruang agar tercipta keselarasan dan
keseimbangan, pengendalian, pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik secara
terukur, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu diperlukan
penyusunan dokumen Rencana Detail Tata Ruang dalam mengatur penataan ruang di
kawasan Perkotaan Kecamatan Tengaran secara lebih terperinci.
I-2
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
1.2.2. SASARAN
1. Tersedianya materi teknis (buku rencana dan fakta analisa) RDTR dan Peraturan
Zonasi Kawasan Perkotaan Kecamatan Tengaran;
4. Tersedianya album peta dengan skala atau tingkat kedetailan informasi minimal
1:5.000.
I-3
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Cipta Kerja menjadi Undang-Undang;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
10. Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2000 tentang Pedoman Koordinasi Penataan
Ruang Nasional;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2017 tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga,
Semarang, dan Purwodadi;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
17. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan,
Peninjauan Kembali, Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang;
18. Peraturan Menteri ATR/BPN No 14 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Basis
Data Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten Dan Kota, Serta Peta
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;
I-4
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009- 2029;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2023-2043.
Pekerjaan ini dilaksanakan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari kalender.
a. Data primer terdiri atas aspirasi masyarakat serta kondisi dan jenis guna lahan
atau bangunan, intensitas ruang, serta konflik-konflik pemanfaatan ruang (jika
ada) maupun infrastruktur perkotaan, kondisi fisik dan sosial ekonomi BWP
b. Data sekunder yang terdiri atas peta dasar dan peta tematik serta data dan
informasi lain sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Agraria dan
I-5
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
Tata Ruang/Kepala BPN Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, Dan
Rencana Detail Tata Ruang, serta data sekunder lainnya yang diperlukan
b. Melakukan konsultasi ke BIG untuk asistensi hasil digitasi dan digitasi unsur
peta dasar skala 1:5.000, minimal 3 kali asistensi dengan BIG dengan bukti berita
acara.
3) Analisis kedudukan dan peran BWP dalam wilayah yang lebih luas
6) Analisis kependudukan
2) Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan
mungkin akan berkembang di masa mendatang
I-6
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
4) Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukkan/zona/sub zona
5) Ketentuan khusus
6) Standar teknis
I-7
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
b. Perumusan konsep perencanaan dan tujuan penataan ruang BWP
c. Perumusan rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan penetapan sub
BWP yang diprioritaskan penanganannya
9. Menyusun dan membahas Raperbup tentang RDTR dan PZ, meliputi Penyusunan
Raperbup tentang RDTR dan PZ yang merupakan proses penuangan materi teknis
RDTR dan PZ ke dalam pasal-pasal dengan mengikuti kaidah penyusunan peraturan
perundang-undangan dan memperhatikan rekomendasi perbaikan hasil
pelaksanaan KLHS.
12. Melakukan konsultasi terkait substansi dan sistematika muatan materi raperbup
RDTR dan PZ ke Kementerian ATR/BPN yang dituangkan dalam berita acara.
13. Membuat album peta dengan skala atau tingkat kedetailan 1:5.000
14. Membuat laporan keseluruhan proses kegiatan dan produk-produk yang dihasilkan
kepada tim teknis dalam bentuk sistem pelaporan yang meliputi laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir serta laporan-laporan lainnya.
15. Melakukan pendampingan pada saat pembahasan Raperbup RDTR dan PZ dengan
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Kementerian ATR/BPN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan, ruang lingkup kegiatan,
referensi hukum, keluaran dan sistematika laporan.
I-8
PENDAHULUAN
BUKU FAKTA DAN ANALISA
PENYUSUNAN MATERI TEKNIS, NASKAH AKADEMIS DAN RAPERBUP
RDTR PERKOTAAN KECAMATAN TENGARAN
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH
Berisi tentang uraian gambaran umum wilayah perencanaan meliputi kondisi geografis
dan administrasi, kondisi sosial dan kependudukan, kondisi ekonomi, serta potensi
wilayah.
Berisi fakta dan analisis RDTR mencakup analisis struktur internal WP, analisis sistem
penggunaan lahan, analisis kependudukan dan peran WP dalam wilayah yang lebih luas,
analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan WP, analisis sosial budaya, analisis
kependudukan, analisis ekonomi dan sektor unggulan, analisis transportasi, analisis
sumber daya buatan, analisis kondisi lingkungan binaan, analisis kelembagaan, analisis
karakteristik peruntukan, zona dan zona berdasarkan kondisi yang diharapkan, analisis
jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembangan dan mungkin akan
berkembang di masa mendatang, analisis kesesuaian kegiatan terhadap
peruntukan/zona/sub zona, analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada
suatu zona, analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan
dengan kondisi yang terjadi di lapangan, analisis karakteristik spesifik lokasi, analisis
ketentuan, standar setiap sektor terkait, analisis kewenangan dalam perencanaan,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Berisi konsep pengembangan dan arahan pemanfaatan ruang serta tujuan penataan
ruang WP Tengaran.
I-9
PENDAHULUAN