PROVINSI RIAU
BAB IV
TANGGAPAN DAN
SARAN TERHADAP KAK
Setelah membaca dan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari pekerjaan
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau, pihak konsultan bermaksud
menyampaikan beberapa tanggapan substansi pekerjaan sebagai berikut.
IV-1
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Untuk dapat mengelola sumber daya alam dengan baik dan menggunakannya
sebagai motor pembangunan, di daerah perlu ada, sekurangnya, suatu standar
minimum informasi yang sistematis mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya.
Selain itu, dengan dimiliki dan digunakannya informasi tersebut secara sistematis,
sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah, pemerintah daerah akan dapat
memenuhi tuntutan masyarakat saat ini, yaitu menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan aksesabilitas setiap keputusan pemerintah. Informasi sumber daya
alam yang sistematis ini bisa dimiliki oleh pemerintah daerah, jika pemerintah daerah
mengetahui semua kegiatan pendataan sumber daya alam di daerahnya, mengetahui
dan mempelajari data apa saja mengenai sumber daya alam di daerah yang sudah ada,
serta secara efisien dapat mengakses keseluruh data yang ada. Untuk selanjutnya
pemerintah daerah melakukan kompilasi terhadap data sumber daya alam yang ada
hingga terbentuk, sekurangnya, suatu sistem informasi sumber daya alam yang
memenuhi standar minimum yang diperlukan untuk membuat perencanaan
pembangunan daerah.
Seandainya suatu standar minimum informasi sumber daya alam tidak dapat
dibentuk oleh pemerintah daerah, maka seyogyanyalah pemerintah daerah
memberikan prioritas yang tinggi terhadap upaya pendataan sumber daya alam guna
melengkapi data yang sudah ada. Dengan demikian, segera dapat terbentuk standar
IV-2
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-3
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Pelaksanaan kegiatan ini secara umum mengidentifikasi potensi sumber daya yang
dapat dipergunakan secara maksimal dan dapat menarik investor (baik lokal maupun
internasional) serta permasalahan yang terjadi sehingga pemanfaatannya kurang
optimal sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan dalam mengembangkan sistem
informasi, khususnya potensi investasi di Provinsi Riau. Salah satu upaya membantu
calon investor mendapatkan data dan informasi potensi investasi, antara lain melalui
pemetaan potensi dan peluang investasi daerah. Selain itu, kegiatan pemetaan potensi
dan peluang investasi daerah juga merupakan upaya penting dalam mempromosikan
potensi dan peluang investasi daerah yang ready to invest yang sesuai ketersediaan
sumber daya alamnya, fasilitas dan infrastruktur pendukung, serta dukungan kebijakan
daerah dan pusat. Adanya peta potensi dan peluang investasi daerah tersebut
diharapkan menjadi salah satu faktor pendorong penting dalam meningkatkan
investasi di Provinsi Riau.
Berdasarkan penjelasan di atas, pihak konsultan telah memahami latar belakang pada
pekerjaan Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau bahwa UU no 22 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah sudah diperbaharui pada UU No.23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Selain itu UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Derah dan Pusat juga sudah diperbaharui pada UU No.33 Tahun 2004. Berikut
pihak konsultan menggambarkan kerangka latar belakang kegiatan.
Gambar IV.1. Latar Belakang Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau
IV-4
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Uraian Referensi Hukum di atas telah dipahami oleh pihak konsultan dan akan
dijadikan pedoman dalam Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau. Selanjutnya
pihak konsultan menambahkan beberapa dasar hukum lain yang sekiranya diperlukan
yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Tujuan dari pekerjaan ini secara umum adalah memberikan kemudahan bagi publik,
khususnya calon investor dalam menentukan pilihan dari berbagai alternatif peluang
investasi yang ada di Provinsi Riau dengan berbagai keunggulannya dalam rangka
meningkatkan daya tarik investasi di setiap daerah/kabupaten. Data dan informasi
IV-5
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
yang dihasilkan harus lengkap, akurat dan terkini secara memadai sebagai bahan
promosi investasi yang lebih fokus, sehingga mampu meningkatkan keuntungan
kompetitif daerah yang menarik untuk tujuan investasi dan mampu mengidentifikasi
kondisi objektif potensi investasi yang prioritas secara, akurat dan layak ditawarkan
kepada investor.
Uraian maksud dan tujuan di atas telah dipahami oleh pihak konsultan dan akan
dijadikan pedoman dalam pekerjaan Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau.
Sasarannya adalah tersedianya suatu data dan informasi potensi Daerah Provinsi
Riau dalam layanan yang didapat oleh pengguna komputer yang terhubung ke internet
(WEB), dimana telah terintegrasi dengan Portal Investment Regional (PIR) BKPM RI.
Uraian sasaran diatas telah dipahami oleh pihak konsultan dan akan dijadikan
pedoman dalam pekerjaan Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau.
IV-6
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-7
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Uraian Nama dan Organisasi Penggunan Jasa yang telah dicantumkan dalam KAK
kegiatan Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami oleh pihak
konsultan.
IV-8
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
D. Sewa kendaraan;
E. Biaya rapat;
G. Biaya komunikasi;
2. Sumber Dana
Untuk pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi perencanaan teknis ini dianggarkan
pagu dana sebesar Rp.720.000.000,- (tujuh ratus dua puluh juta rupiah). Sumber
dana melalui pembiayaan APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2021.
Uraian Biaya dan Sumber Pendanaan yang telah dicantumkan dalam KAK pekerjaan
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami oleh pihak konsultan.
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Non
Konstruksi dengan:
IV-9
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Uraian Klasifikasi Penyedia yang telah dicantumkan dalam KAK pekerjaan Penyusunan
Peta Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami oleh pihak konsultan.
IV-10
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Lokasi pekerjaan yang tercantum dalam KAK pekerjaan Penyusunan Peta Potensi
Investasi Provinsi Riau telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Adapun, di bawah ini
konsultan mencoba mendeskripsikan lebih lanjut mengenai kondisi wilayah Provinsi Riau
secara umum.
Provinsi Riau terletak antara 01005’ 00” Lintang Selatan sampai 02025’00” Lintang
Utara dan 100000’00” Bujur Timur sampai 105005’00” Bujur Timur serta memiliki luas
87.023,66 Km2. Provinsi Riau memiliki 10 Kabupaten yaitu Kuantan Singingi, Indragiri
Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir, dan
Kepulauan Meranti; dan 2 Kota yaitu Pekanbaru dan Dumai.
Tabel 4.1. Luas Kabupaten/Kota dan Persentase di Provinsi Riau
No Kota/Kabupaten Luas (Ha) Persentase terhadap Luasan
Provinsi (%)
(1) (2) (3) (4)
1 Bengkalis 852071,60 9,47%
2 Indragiri Hilir 1349521,66 15,00%
3 Indragiri Hulu 802475,94 8,92%
4 Kampar 1073903,19 11,94%
5 Kepulauan Meranti 365316,32 4,06%
6 Kota Dumai 227204,56 2,53%
7 Kota Pekanbaru 62628,55 0,70%
8 Kuantan Singingi 528970,09 5,88%
9 Pelalawan 1309992,79 14,56%
10 Rokan Hilir 917947,80 10,20%
IV-11
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Pelalawan; 14.56%
Kampar; 11.94%
Kuantan Singingi; 5.88%
Kota Pekanbaru; 0.70% Kota Dumai; 2.53% Kepulauan Meranti; 4.06%
Berdasarkan data pada tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten
Pelalawan menjadi wilayah paling luas, sedangkan Kota Pekanbaru menjadi wilayah
paling kecil.
IV-12
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-13
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-14
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Formasi geologi di Provinsi Riau terdiri dari berbagai macam jenis geologi. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Luas Geologi di Provinsi Riau
Jenis Geologi Luas Jenis Geologi Luas
(1) (2) (3) (4)
Alluvium 2299600,31 Formasi Lakat 63535,42
Alluvium Tua 2266612,10 Formasi Mentulu 72916,60
Aluvial 2898,21 Formasi Minas 804747,01
Andesit - Basal 350,32 Formasi Muara Enim 227546,97
Andesit Dari Gunung Talamau 85601,68 Formasi Ombilin 995,50
Anggota Tanjungpauh 35943,51 Formasi Palembang 10736,22
Batuan Gunungapi Rhyo-andesite 177,02 Formasi Papan 400,64
Batuan Terobosan 15597,39 Formasi Pematang 9156,46
Endapan Danau 1142916,45 Formasi Pengabuhan 49733,86
Formasi Air Benakat 2627,58 Formasi Petani 625069,36
Formasi Baong 126339,48 Formasi Sihapas 126289,40
Formasi Batuan Gunungapi Saligoro 1673,02 Formasi Talangakar 305,06
Formasi Bohorok 44534,67 Formasi Telisa 283843,68
Formasi Gangsal 22885,19 Formasi Telukkido 7948,44
Formasi Gumai 31580,27 Formasi Tuhur 14467,43
Formasi Gunungapi Kota Alam 282,85 Granit 984,24
Formasi Kasai 218410,10 Granit Akar 5418,45
Formasi Kelesa 34687,30 Granit Bergang 676,79
Formasi Kerumutan 108588,68 Granit Ulak 1793,94
Formasi Kuantan 246041,26 Granite Tak terpisahkan 150,36
Intrusi Rokan 3457,61
Sumber: Olah Data, 2021
Jenis tanah yang terdapat di Provinsi Riau terdiri dari berbagai macam jenis tanah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
IV-15
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-16
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-17
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-18
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
4.1.4.2.2. KLIMATOLOGI
Keadaan iklim di Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Siak
Rokan Hulu
Rokan Hilir
Pelalawan
Kuantan Singingi 500-1000 mm
1000-1500 mm
Kota Pekanbaru
1500-2000 mm
Kota Dumai 2000-2500 mm
2500-3000 mm
Kepulauan Meranti
3000-3500 mm
Kampar 3500-4000 mm
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Bengkalis
IV-19
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-20
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Penggunaan lahan di Provinsi Riau paling luas adalah Perkebunan sebesar 3.957.745,47
ha sedangkan penggunaan lahan terkecil yaitu bandara seluas 725,29 ha. Berikut ini jenis
penggunaan lahan di Provinsi Riau.
IV-21
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Hutan Tanaman
Pemukiman
10.22% Perkebunan
Pertambangan
Rawa
1.75
43.99% % Sawah
Tambak
Tanah Terbuka
Transmigrasi
IV-22
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-23
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-24
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
4.1.4.2.4. KEBENCANAAN
Di Provinsi Riau memiliki kerawanan terhadap bencana gempa bumi, banjir dan tanah
longsor. Di Provinsi Riau terbagi menjadi tiga kelas kerawanan yaitu rendah, menengah,
dan tinggi. Berikut merupakan tabel luas tingkat kerawanan di wilayah Provinsi Riau.
Tabel 4.1. Luas Tingkat Kerawanan Bencana Gempabumi
No Kota/Kabupaten Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi
Rendah Menengah Tinggi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bengkalis 444631,44 407440,16
2 Indragiri Hilir 343539,37 1005982,29
3 Indragiri Hulu 252778,85 549697,09
4 Kampar 54256,91 1001843,89 17802,39
5 Kepulauan Meranti 223749,84 141566,48
6 Kota Dumai 105960,16 121244,40
7 Kota Pekanbaru 62628,55
8 Kuantan Singingi 24223,02 504747,07
9 Pelalawan 412527,14 897465,66
10 Rokan Hilir 101461,87 816170,91 315,02
11 Rokan Hulu 558318,95 165708,50
12 Siak 186289,23 597171,69
Sumber: Olah Data Tahun 2021
IV-25
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-26
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-27
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-28
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-29
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk di Provinsi Riau pada tahun 2020 adalah
5.538,37 ribu jiwa. Kota Pekanbaru sebagai kota dengan jumlah penduduk terbanyak
yaitu 897,77 ribu jiwa, sedangkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai wilayah dengan
jumlah penduduk terkecil yaitu 176,29 ribu jiwa.
Tabel 4.6. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Provinsi Riau Tahun 2020
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Luas wilayah Kepadatan Penduduk
(Ribu Jiwa) (Km2) (Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kuantan Singingi 334,94 5.259,36 63,69
2 Indragiri Hulu 444,55 7.723,80 57,56
3 Indragiri Hilir 654,91 12.614,78 51,92
4 Pelalawan 390,05 12.758,45 30,57
5 Siak 457,94 8.275,18 55,34
6 Kampar 841,33 10.983,47 76,60
7 Rokan Hulu 561,38 7.588,13 73,98
8 Bengkalis 565,57 6.975,41 81,08
9 Rokan Hilir 637,16 8.881,59 71,74
10 Kepulauan Meranti 206,12 3.707,84 55,59
11 Pekanbaru 983,36 632,27 1555,28
12 Dumai 316,78 1.623,38 195,14
Sumber: Provinsi Riau dalam Angka Tahun 2021
Pelalawan ; 390.05
Rokan Hilir ; 637.16
Siak ; 457.94
Bengkalis ; 565.57
Kampar ; 841.33
Rokan Hulu; 561.38
IV-30
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Adapun dilihat dari kepadatannya, Provinsi Riau memiliki rata-rata kepadatan 73,48
jiwa/Km2 dengan wilayah terpadat berada di Kota Pekanbaru dan terendahnya di
Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan klasifikasi SNI-03-1733-2004, angka kepadatan yang
ada di Provinsi Riau tergolong ke 4 jenis kepadatan.
Pelalawan ; 30.57
Dumai ; 195.14 Kuantan Singingi; 63.69 Indragiri Hulu; 57.56 Indragiri Hilir; 51.92
Siak ; 55.34
Kampar ; 76.6
Rokan Hulu; 73.98
Bengkalis ; 81.08
Rokan Hilir ; 71.74
Kepulauan Meranti ;
55.59
Pekanbaru ; 1555.28
Struktur penduduk di Provinsi Riau dijabarkan menjadi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin, serta penduduk menurut mata pencaharian atau pekerjaan.
IV-31
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
75+
70-75
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-24
25-29
20-24
15-19
10.-14
5.-9
0-4
-400000 -300000 -200000 -100000 0 100000 200000 300000 400000
Perempuan Laki-Laki
Gambar IV.23. Piramida Penduduk di Provinsi Riau
Sumber: Olah Data, 2021
4.1.4.4.1. PENDIDIKAN
Tabel 4.8. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Provinsi
Riau Tahun 2019/2020
Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Kasar
2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
SD/MI/Sederajat 97,32 97,73 106,92 105,49
SMP/MTs/Sederajat 79,94 80,48 94,18 94,89
SMA/SMK/MA/Sederajat 63,35 64,01 83,87 84,61
IV-32
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
4.1.4.4.2. KESEHATAN
Fasilitas kesehatan di Provinsi Riau terdiri dari Rumah Sakit (RS), RS Bersalin,
Poliklinik, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Apotek.
IV-33
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota Puskesmas
RS RS Bersalin Poliklinik Puskesmas Apotek
Pembantu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kuantan Singingi 2 - 22 25 59 23
Indragiri Hulu 3 - 23 20 126 18
Indragiri Hilir 4 - 8 31 201 12
Pelalawan 4 - 26 14 37 15
Siak 3 - 27 16 93 31
Kampar 3 5 53 30 179 50
Rokan Hulu 4 - 30 22 87 40
Bengkalis 6 - 17 20 54 33
Rokan Hilir 5 1 31 22 87 37
Kepulauan Meranti 1 - 3 11 31 8
Kota Pekanbaru 22 5 55 19 30 62
Kota Dumai 2 - 17 10 12 16
Sumber: Provinsi Riau dalam Angka Tahun 2021
4.1.4.4.3. AGAMA
Demi menunjang kebutuhan kegiatan ibadah, Provinsi Riau memiliki fasilitas rumah
ibadah untuk penduduk masing-masing agama. Berikut data persebaran rumah ibadah
pada setiap Kabupaten/Kota menurut kelompok agama.
IV-34
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Kabupaten/ Kota Masjid Mushola Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Vihara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kuantan Singingi 333 797 35 9 - 1
Indragiri Hulu 419 646 63 44 - 1
Indragiri Hilir 854 579 22 9 1 7
Pelalawan 408 465 251 18 - 3
Siak 478 606 276 24 2 4
Kampar 754 1.026 230 27 - 1
Rokan Hulu 674 710 223 25 - 2
Bengkalis 576 504 241 16 - 10
Rokan Hilir 458 288 255 44 3 7
Kepulauan Meranti 280 287 25 2 - 13
Kota Pekanbaru 854 429 182 10 1 37
Kota Dumai 230 207 92 16 1 8
Sumber: Provinsi Riau dalam Angka Tahun 2021
IV-35
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Tabel 4.12. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Riau Tahun 2021 Triwulan I
Jenis Lapangan Usaha PDRB (Juta Distribusi Laju
Rupiah) PDRB (%) Indeks (%)
(1) (2) (3) (4)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 54 573 569,00 27,35 5,80
B. Pertambangan dan Penggalian 40 337 385,00 20,21 23,14
C. Industri Pengolahan 56 306 656,00 28,22 2,16
D. Pengadaan Listrik dan Gas 152 022,00 0,08 -1,14
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan 21 849,00 0,01 1,49
Daur Ulang
F. Konstruksi 17 303 421,00 8,67 1,60
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 18 392 359,00 9,22 0,39
Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1 352 494,00 0,68 0,61
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 962 644,00 0,48 0,54
J. Informasi dan Komunikasi 1 694 981,00 0,85 0,05
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1 931 457,00 0,97 1,96
L. Real Estate 1 662 939,00 0,83 0,07
M, N. Jasa Perusahaan 8 963,00 - 0,07
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 2 435 310,00 1,22 -1,96
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 1 002 223,00 0,50 0,24
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 484 912,00 0,24 0,16
R, S, T, U. Jasa lainnya 922 732,00 0,46 0,13
PDRB 199 545 915,00 100,00 6,08
Sumber: Provinsi Riau dalam Angka Tahun 2021
Tabel 4.13. Luas Panen dan Produktivitas Padi di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020
Luas panen (ha) Produktivitas (ku/ha)
Kabupaten/ Kota
2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
Kuantan Singingi 5405,29 8091,00 35,73 33,01
Indragiri Hulu 1916,83 1927,95 40,91 45,54
Indragiri Hilir 19159,29 20255,15 36,61 38,99
Pelalawan 5063,64 7876,79 33,37 31,98
Siak 7740,66 6736,54 36,55 42,27
Kampar 3252,28 5364,23 29,42 36,83
Rokan Hulu 3287,46 3121,11 35,76 38,13
Bengkalis 5928,49 4091,20 36,39 41,61
Rokan Hilir 9422,43 9529,75 41,98 39,70
Kepulauan Meranti 1685,93 3422,44 28,67 34,52
IV-36
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
4.1.4.6.2. HOLTIKULTURA
Tabel 4.14. Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah di Provinsi Riau
Tahun 2019 dan 2020
Luas panen (ha) Produktivitas (ku/ha)
Jenis Tanaman
2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
Bawang Merah 92 63 5067 2633
Cabai Besar 2091 1991 175129 167191
Cabai Rawit 1324 1373 81201 86005
Tomat 62 74 1165 1577
Kacang Panjang 1898 1955 92105 100287
Kangkung 2170 2487 2170 107537
Sumber: Provinsi Riau Dalam Angka Tahun 2021
IV-37
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Tabel 4.15. Luas Panen dan Produksi Tanaman Biofarmaka di Provinsi Riau Tahun 2019-
2020
Luas panen (ha) Produksi (kg)
Jenis Tanaman
2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
Jahe 617413 510583 1091840 1218466
Laos/ Lengkuas 295485 196255 1147484 756853
Kencur 197882 330910 598622 589397
Kunyit 218989 228178 850780 551243
Temulawak 55603 67944 157584 126122
Lempuyang 53069 64407 22403 163318
Sumber: Provinsi Riau Dalam Angka Tahun 2021
IV-38
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
4.1.4.6.3. PERKEBUNAN
Tabel 4.16. Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di Provinsi Riau Tahun 2019
dan 2020
Luas panen (ha) Produksi (ton)
Jenis Tanaman
2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
Kelapa Sawit 2537375 2435540 7466260 6641338
Kelapa 421002 415516 417172 404284,15
Karet 494106 517317 373726 640294
Kopi 5068 4215,20 3019 2410
Kakao 6324 5639 1602 1591,30
Sumber: Provinsi Riau Dalam Angka Tahun 2021
4.1.4.6.4. PARIWISATA
IV-39
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Gambar IV.31. Salah satu Destinasi Wisata Air Terjun Lubuk Bingau
IV-40
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-41
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
IV-42
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
A. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis data adalah menganalisis data-data
primer maupun sekunder yang terkumpul dan terseleksi dan selanjutnya
digunakan sebagai bahan dalam kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi
Provinsi tahun 2021.
C. Tahap Pelaporan
Hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan
terstruktur yang secara substansial memuat hasil-hasil identifikasi, analisis dan
perumusan serta rekomendasi dalam kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi
Provinsi Tahun 2021.
Lingkup Pekerjaan yang telah dicantumkan dalam KAK pekerjaan Penyusunan Peta
Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami oleh pihak konsultan.
IV-43
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Jangka waktu pelaksanan penyusunan rencana teknis selama 4 (empat) bulan atau
120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
Waktu pelaksanaan yang telah dicantumkan dalam KAK Kegiatan Penyusunan Peta
Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami dan disanggupi oleh pihak konsultan dan
akan mengoptimalkan waktu yang tersedia.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Penyedia Jasa Konsultansi harus
menyediakan personil dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja yang diperoleh melalui proses uji kompetensi sesuai
dengan Standar Kompetensi Kerja.
Struktur Organisasi serta daftar Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung beserta
kualifikasinya, minimal sebagai berikut:
No Uraian Jumlah Latar Belakang Pendidikan Dan SKK
Pengelaman
A TENAGA AHLI
1 Team Leader 1 orang Manajemen Proyek/ S2 8 tahun atau Ahli Madya
Teknik Industri/ Teknik S1 15 tahun Perencanaan
Perencanaan Wilayah Wilayah
dan Kota/ Ekonomi
2 Ahli Manajemen/ 1 orang Ilmu Manajemen/ S2 5 tahun -
Ekonomi Ekonomi atau S1 12
tahun
IV-44
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli harus memiliki sertifikat Kompetensi
sesuai Keahlian yang diakui sesuai peraturan yang berlaku dan dibuktikan
keabsahannya pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia dan apabila penyedia
tidak dapat menunjukan keabsahannya Sertifikat Kompetensi tersebut, maka akan
dikenakan sanksi daftar hitam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Uraian Tugas dan Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
Konsultan Penyedia, diharapkan dapat menguraikan masing-masing tugas dan
tanggungjawab personil-personil yang ditentukan sesuai dengan jabatan dan profesi
personil tersebut serta menyusun jadwal penugasan personel sesuai dengan keluaran/
output pekerjaan sesuai dengan rencana penugasan personil yang ditentukan diatas.
Uraian Personil yang telah dicantumkan dalam KAK kegiatan Penyusunan Peta Potensi
Investasi Provinsi Riau telah dipahami dan disanggupi oleh pihak konsultan.
IV-45
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Potensi investasi secara sektoral dan kewilayahan merupakan modal dasar bagi
pengembangan investasi di Provinsi Riau, potensi tersebut dapat berupa:
b. Potensi non fisik, antara lain, ketersediaan tenaga kerja, daya dukung
lingkungan, persepsi masyarakat, dan sebagainya.
6) Pelayanan Investasi
7) Rekomendasi
8) Database Potensi
IV-46
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Ketersediaan data dan informasi potensi Daerah Provinsi Riau dalam layanan yang
di dapat oleh pengguna komputer yang terhubung ke internet, dalam bentuk
website yang terhubung (link) dengan sistem Portal Investment Regional (PIR)
BKPM RI.
Keluaran/ Produk yang Dihasilkan yang telah dicantumkan dalam KAK kegiatan
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami dan disanggupi oleh pihak
konsultan.
a. Kriteria Umum
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau Tahun 2021 Pekerjaan yang
akan dilaksanakan oleh konsultan seperti yang dimaksud pada KAK harus
memperhatikan kriteria umum yang ditentukan dalam peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
b. Kriteria Khusus
IV-47
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
c. Proses Perencanaan
d. Program Kerja
a) Penyedia jasa konsultan harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
b) Sesuai data - data dan uraian personil yang telah diuraikan pada KAK ini,
maka penyedia jasa konsultan harus dapat menyusun program kerja yang
baik sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
Uraian Kriteria yang telah dicantumkan dalam KAK kegiatan Penyusunan Peta Potensi
Investasi Provinsi Riau telah dipahami dan disanggupi oleh pihak konsultan.
IV-48
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Hasil pekerjaan perencanaan berupa suatu bentuk Dokumen Laporan yang harus
diserahkan kepada pengguna jasa Sebagai Kontrol dan pertanggungjawaban dari
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi perencanaan yaitu sebagai berikut :
a) Dokumen konsepsi perancangan (Laporan Pendahuluan) bobot output = 20%;
b) Dokumen pengembangan rancangan (Laporan Antara) bobot output = 40%;
c) Dokumen rancangan detail (Laporan Akhir) bobot output = 40%;
Laporan hasil pekerjaan sebagaimana tersebut diatas diserahkan kepada
pengguna jasa sesuai jumlah yang telah ditentukan dan dituangkan dalam suatu berita
acara serah terima dokumen perencanaan yang menjadi dasar selesainya keluaran/
produk yang dihasilkan. Sistimatika pelaporan dan tahapan penyerahan laporan
dijelaskan dalam uraian di bawah ini.
A. Sistematika Laporan
Rencana Kerja
Metodologi Pekerjaan
b. Laporan Antara
Laporan antara memuat tentang:
c. Laporan Akhir
IV-49
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI
PROVINSI RIAU
Pendahuluan
Analisis Potensi
Rekomendasi
Uraian Laporan Hasil Pekerjaan yang telah dicantumkan dalam KAK kegiatan
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau telah dipahami dan disanggupi oleh pihak
konsultan.
4.2. KESIMPULAN
Berdasarkan tanggapan yang telah dijabarkan sebelumnya, secara keseluruhan isi dari
KAK telah dimengerti dan dipahami oleh pihak penyedia jasa (konsultan).
Berbekal berbagai pengalaman perusahaan dan kualifikasi personil yang ditugaskan,
serta dengan dibekali niat dan keteguhan hati dari konsultan dengan penuh keyakinan
menyatakan kesiapannya dalam mengemban tugas untuk melaksanakan kegiatan
Penyusunan Peta Potensi Investasi Provinsi Riau dengan berpedoman pada kualitas,
efektivitas dan efisiensi waktu, serta manajemen dalam pelaksanaan yang optimal guna
mendapatkan hasil yang maksimal.
IV-50